Ucapan itu do'a, jadi berbicara yang baik-baik saja, siapa tahu terkabul :)
~fall in love again~Tangan kiri batara masih menggenggam tangan stevie dan tangan kanan nya sudah stevie balut dengan pakaian batara yang dia temukan di sofa dekat tempat tidur tadi.
"Jangan dilepas sayang. Aku marah loh" kata batara saat stevie ingin melepas genggaman tangan mereka"Iya iya. Dasar manja" kata stevie
Stevie mencari kontak dokter sesuai arahan batara
"Halo dok, selamat siang" sapa stevie "Siang. Ini dengan siapa ?" Tanya dokter itu“Saya-
“Ekhem” dehem batara
“Bilangin calon istri aku” kata batara menyuruh stevie mengatakan itu. Sebenarnya stevie ingjn menolak. Tapi itu hanya akan memperlambat waktu.
"Saya, calon istri batara" jawab stevie.Dia merasa aneh saat mengatakan itu. Tapi lihatlah wajah batara. Dia terlihat s
Stevie mendekat ke arah tempat tidurnya lalu memijat kepalanya pelan"Beib" panggilnya"Iyaa" jawab stevie seadanya"Masih marah sama aku ?" Tanya batara"Masih" jawabku. Dia lalu membuka matanya menatapku"Maaf udah bikin kamu khawatir" kata batara. Dia memberi isyarat agar aku membantunya bersandar pada sandaran kasur"Makan dulu" kataku sambil memberinya minum dan menyuapinya"Bei-""Ssttt, makan dulu" kata ku. Aku masih enggan berbicara dengannya. Dia hanya memakan makanan itu dengan diam.Setelah beberapa lama dalam keadaan sunyi, batara mulai berbicara"Beib. Jangan diam-in aku kayak gini, tolong" kata batara"Aku minta maaf udah buat kamu khawatir" lanjutnyaStevie lalu meletakkan bekas makanan itu diatas nakas."Kamu tahu seberapa paniknya mba irene tadi ?" Tanya ku
Stevie mendekat ke arah tempat tidurnya lalu memijat kepalanya pelan"Beib" panggilnya"Iyaa" jawab stevie seadanya"Masih marah sama aku ?" Tanya batara"Masih" jawabku. Dia lalu membuka matanya menatapku"Maaf udah bikin kamu khawatir" kata batara. Dia memberi isyarat agar aku membantunya bersandar pada sandaran kasur"Makan dulu" kataku sambil memberinya minum dan menyuapinya"Bei-""Ssttt, makan dulu" kata ku. Aku masih enggan berbicara dengannya. Dia hanya memakan makanan itu dengan diam.Setelah beberapa lama dalam keadaan sunyi, batara mulai berbicara"Beib. Jangan diam-in aku kayak gini, tolong" kata batara"Aku minta maaf udah buat kamu khawatir" lanjutnyaStevie lalu meletakkan bekas makanan itu diatas nakas."Kamu tahu seberapa paniknya mba irene tadi ?" Tanya ku
Bukan childish, itu tandanya aku udah jatuh terlalu dalam karena mencintaimu~fall in love again~Siang ini stevie memiliki sebuah pertemuan di dekat super market terbesar yang ada di jogja.Jarak nya tidak begitu jauh dengan rumah dan kantor stevie. Karena memang stevie tinggal di pusat kota.Dia akan melakukan perbincangan bisnis bersama seorang calon investor. Beliau masih muda, baru sekitar 40 tahun dan termasuk wanita karir.Hanya sekitar 3 jam mereka berbincang, karena setelahnya mereka punya urusan lain.Investor itu langsung bekerja sama dengan perusahaan stevie tanpa banyak bicara. Mereka lebih banyak berbicara soal kehidupan setelah itu.Oh ya, investor itu seorang single parent.“Disana ada super market. Mending belanja dulu beli cemilan” ucap stevieDia berpenampilan biasa saja hari ini. Kemeja yang tidak terlalu formal, celana kain untuk pekerja kantoran dan flat shoes.Hanya itu. Pe
“Tumben tadi mama datangnya sama batara” ucap stevie“Iya. Tadi itu mama mau kesini, tapi supirnya lagi nganterin irene. Kebetulan batara juga lewat depan rumah. Jadi mama berhentiin deh” kata mamaWah, tipe emak super ini.“Terus batara mau ma ?” tanya stevie lagi“Enggak. Kamu pasti tahu jawaban nya. Jadi perlu mama paksa dulu biar mau” kata mamaStevie mengangguk.“Tapi batara udah nggak sedingin dulu kan ma” kata stevie“Enggak lagi sayang. Gimana bisa dingin kalau ada kamu. Kamu kan pawang nya batara” ujar mamaStevie tertawa mendengar itu. Ada-ada saja mama nya batara. Anak sendiri bisa di gibahin kayak gitu.Mereka berdua menghabiskan waktu hingga 3 jam lebih disana. Padahal mereka hanya membeli kebutuhan pokok. Bagaimana kalau mereka berbelanja pakaian nanti ?, itu pasti lebih lama lagi.Saat sedang mengantri untuk membayar belanjaan, ponsel stevie
Dia memandang stevie tapi stevie juga ikut memandangnya.“I- iya ma” kata batara pelan“Ohh, yaudah. Mama balik duluan sama sopir kalo gitu” ucap mama“Hati-hati ma” kata stevie“Iya sayang. Lain kali kita belanja lagi” kata mamaStevie mengangguk sebagai jawaban. Lain kali itu pasti lebih lama lagi. Tapi tak apalah. Stevie juga suka berbelanja, terutama makanan.“Udah beib, sini masuk” kata batara sambil menarik tangan stevie dan membawa juga kantong yang tadi stevie pegangDia membukakan pintu bagian tengah“Beib, ngapain disitu ?” tanya batara saat stevie akan duduk di bagian tengah“Loh, kamu kan bukain pintu nya. Jadi aku masuk” jawab stevieDia juga bingung dengan respon batara“Aku cuman mau naruh kantong ini. Kamunya duduk di samping aku” jelas bataraStevie hanya mengangguk dan membuat huruf O den
Cita-citaku membantu mewujudkan cita-cita wanita di hadapanku~Fall In Love Again~Beberapa Hari kemudian, di kantor stevie“Halo beib” kata stevie setelah mengangkat panggilan dari batara“Aku pengen ke kantor kamu” kata batara“Emang kamu enggak sibuk ?” tanya stevie“Sibuk sih” jawab bataraHuffhh, pria itu. Aneh sekali“Kalau gitu selesain aja dulu urusan nya, aku juga lagi buat laporan” kata stevie“Ya udah kalau gitu” kata batara yang langsung memutuskan panggilan ituApa dia marah ? EntahlahBeberapa saat kemudian…Tok tok tok.Terdengar bunyi ketukan di pintu ruangan stevie"Iyaa masuk" kata stevie"Hello beib" panggil batara yang sedang berdiri di pintu ruangan kuAku tersenyum melihatnyaUntuk apa menelpon jika dia sudah ada disini ?
Stevie mendengus sebal.“Dasar tukang gombal” ejekkuBatara hanya tersenyum mendengarnya.Saat sedang berbincang, stevie mendapat sebuah panggilan di ponsel nya“Enggak usah diangkat beib” cegah batara saat stevie akan beranjak dari sofa“Ini masih jam kantor beib.” Jawab stevieDia berjalan mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja kerja nya.Ternyata panggilan masuk dari salsa“Siapa beib ?” tanya batara“Salsa. Bentar yah” kata stevie“Halo vie” kata salsa sebelum stevie sempat berkata halo“Pelan-pelan sa” tegur stevie“Kenapa ?” tanya stevie bingung“Bantuin gue dong vie” pinta salsa.Dari nada bicaranya stevie sepertinya paham“Masalah yang sama lagi ?” tanya stevie memastikan“hehe iya. Bantuin yah vie, gue di toilet kantor ni
Aku tahu aku aneh, tapi apa aku salahperjuangin apa yang buat aku nyaman ?~Fall In Love Again~Tok tok tokTerdengar bunyi ketukan di pintu rumah batara. Stevie sengaja mengunjungi nya hari ini sambil membawa kue buatan nya.“Halo vie” sapa bibi saat melihat stevie ada disana“Halo bi” jawab stevieDia dipersilakan untuk masuk dan pergi dulu ke dapur untuk meletakkan kue yang dibawa nya di piring.“Ditaruh di depan TV aja bi. Yang satu nya lagi buat bibi sama yang lain” ucap stevieDia berjalan ke kamar batara dan mengetuk pintunya“Hmmm” kata batara saat membuka pintu dan melihat stevie berdiri disana“Kok gitu respon nya ?” tanya stevie“Abis kamu udah lama enggak kesini” kata bataraStevie hanya tersenyum dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal“Aku bawain kue. Makan dulu yuk” ajak stevie
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya