Siang ini, batara menuju ke kantor mba irene.
Bukan karena dia ingin bertemu dengan mba irene, tentu tidak.
Dia ingin bertemu dengan Stevie, dia sangat merindukan pacarnya itu.
Batara POV
“Permisi” ucap ku pada security yang berjaga di depan kantor setelah sampai disana. Aku juga sudah menyuruh sopir untuk mengantar rio lebih dulu, namun dia malah ikut turun dengan alasan ingin bertemu dengan mba irene.
“Iya pak”
"Apakah stevie ada ?" Tanya ku
"Bu stevie-nya belum selesai makan siang pak, mungkin sebentar lagi" jawab security itu sopanAku mengangguk mengerti
“Apakah ini masih jam makan siang ?” pikirku. Aku melihat arloji dan benar. Aku saja yang terlalu terburu-buru ingin bertemu stevie hingga lupa melihat jam.
"Baiklah, terimakasih" "Siap. Sama-sama pak"Aku segera menyeberangi jalan dan menuju ke arah kafe didepan perusahaan "Dia pasti disini. Ini kan sudah hampir
Mereka berbincang sebentar sambil menyantap makan siang."Vie, vin. Ke toilet dulu yah" kata salsa"Oke. Sendiri aja yah, belum selesai makan nihh" kata stevie"Sama aku aja kalau gitu" tawar kevin"Emang lu cewek ?, kalau mau pacaran ingat tempat dong pak" ejek stevie dan itu membuat wajah salsa memerah"Eh. Sejak kapan kalian dekat gini ?" Tanya stevieNamun keduanya hanya diam."Gue duluan, kebelet nih" kata salsa"Hah. Sekarang lo yang jawab. Cepetan" desak stevie pada kevin. Bisa-bisanya mereka berbohong pada stevie.Eh, sedari awal pertanyaan kevin sama salsa udah mencurigakan sih. Tumben kevin masalahin urusan salsa.“Jawab mpin” kata stevie lagi"Hmmm, sejak kapan yah ?" Jawab kevin terlihat grogi"Gini aja grogi. Dasar" ejek stevie"Bentar. Lo beneran sayang sama salsa nggak sih
"Diam kamu" bentak batara“Saya belum selesai makan pak” kata stevie“Tolong jangan berbuat seenaknya” kata stevie lagiUntung saja tempat ini sudah sepi. Jika tidak, maka mereka akan menjadi topik utama siaran kantor hari ini, besok dan seterusnya.“Eh, gue ke toilet dulu” pamit kevinTanpa menunggu jawaban stevie, dia segera pergi dari sana“Ada yang perlu dibicarain ?” tanya stevie pada batara“Banyak beib” jawab batara cepat“Saya enggak punya waktu pak. Saya mau balik ke kantor” kata stevie“Beib. Aku kangen sama kamu, tolong jangan kayak gini” bujuk batara“Kayak gini gimana pak ?” tanya stevie“Yah jangan menjauh dari aku. Aku enggak bisa jauhan sama kamu beib” kata bataraStevie hanya tertawa mendengarnya."Aku nggak menjauh dari kamu. Kamu aja yang tiba-tiba balik ke Indo tanpa
Justru itu. Di jauhin kamu ituenggak bakalan bikin dia bisa istirahat dengan nyaman~Fall in Love~Di ruangan ireneTok tok tok“Masuk” kata irene mempersilahkanMatanya menjadi membesar seketika saat melihat rio lah yang sedang berdiri disana.“Halo” sapa rio“Hai” irene mencoba menstabilkan suaranya.Sudah beberapa hari dia tidak bertemu dengan rio. Dia sepertinya merindukan pria itu.Bukan hanya irene, karena sebenarnya rio juga merasakan hal yang sama.“Ayo duduk” kata irene“Tumben kesini ?” tanya irene"Aku nggak sengaja lewat sini tadi. Jadi pengen sekalian mampir." Jawab rioIrene mencoba menahan senyuman nya saat rio berkata seperti itu.“Emm, sebenarnya, aku mau ngomong sesuatu sama kamu!" Ucap rio"Tentang apa ?" Tanya irene"Ini soal Batara dan Stevie” ucap rioIrene
Keesokan harinya“Vie” panggil mba irene“Iya mba”“Besok kan acara ulang tahun perusahaan, kamu dateng yah. Jangan sampai enggak datang” kata mba irene“Iya mba. Tenang aja, aku pasti dateng kok”“Emm, gini. Mba mau ngobrol soal batara” kata mba irene“Dia kemarin samperin kamu pas makan siang ?” tanya mba irene“Iya mba” jawab stevie“Mba kasian deh sama batara. Kita udahin aja yuk. Lama-lama juga batara akan memperbaiki hubungan dengan kami dengan sendirinya” kata mba ireneStevie mengangguk setuju“Iya mba. Aku juga mikirnya gitu. Kemarin itu dia kelihatan capek banget, makanya aku enggak mau ikut dulu, supaya dia bisa istirahat” jelas stevie"Tapi, mba bingung waktu Rio bilang kalau batara semakin emosional setelah kembali dari Singapura." Kata mba irene"Kalian ada masalah waktu disana ?"
Karena tidak semua hal bisa ditanggapi dengan bercanda.~Fall in Love Again~Hari ini stevie mengenakan gaun panjang berwarna abu-abu. Gaun itu cukup kekinian. Hanya ada satu lengan dengan bahu kiri yang terbuka. Gaun itu tidak memiliki belahan di bagian paha namun terasa luwes saat digunakan.Stevie menatap pantulan penampilan nya di cermin. Dia menyanggul rambutnya. Satu kata yang menujukkan penampilan nya, menawan.Tidaklah, stevie hanya bercanda. Tidak salah kan memuji diri sendiri ? Lagipula dia hanya memuji di depan cermin, tidak didepan orang lain.30 menit cukup untuk stevie sampai ke tempat acara. Sebenarnya acara itu diselenggarakan di kediaman keluarga Wijaya. Mereka selalu mengadakan nya disana setiap tahun nya.“Ayo vin” kata stevie pada kevin yang sudah menunggu nya di depan rumah. Kevin memang menjemput stevie lebih dulu karena rumah mereka yang lebih jauh, baru setelah itu mereka menjemput salsa di rumahnya.
Dia mulai mengingat percakapan mereka kemarin dan tersadar. Batara juga menyalahkan dia atas kemarin.“Katanya enggak bakal nyerah, sekarang malah gandeng cewek baru. Pake bilangnya salah paham lagi” batin stevieTanpa sengaja, tatapan batara dan stevie bertemu. Batara tidak tersenyum sama sekali. Justru stevie yang tersenyum kepadanya. Tidak bisa juga dibilang tersenyum, karena sebenarnya dia sedang menyeringai.“Yang sabar vie” kata mba irene mencoba menenangkan stevie“Aku sabar kok mba. Buktinya aku santai saja” ucap stevie“Kamu enggak marah gitu ?” tanya mba irene“Enggak ada gunanya mba. Itu pilihan nya dan aku tidak bisa memaksa” jawab stevieWalau ada satu bagian dalam dirinya yang merasa sudah dibohongi. Tapi stevie mencoba tenang. Dia tidak bisa menjalin hubungan dengan pria yang saat ada masalah, malah lari ke wanita lain.Anna terlihat menggandeng lengan b
Tidak ada yang tahu tentang perasaan seseorang. Mereka cepat sekali berubah.Bahkan, orang itupun tidak tahu tentang perasaan nya sendiri.~Fall In Love Again~Batara POVAku semakin kesal saat melihat stevie bersama rio. Dia seperti tidak merasa cemburu dengan perlakuan ku dan itu sangat membuatku bertambah kesal.Harusnya stevie yang merasa kesal. Itu niat awalku mengaja anna kesini. Namun malah aku yang dibuat kesal. Kenapa dia harus berbincang berdua dengan rio seperti itu ?Mana calon istriku itu terlihat sangat cantik malam ini. Harusnya aku yang disana, bukan malah rio.Aku tahu rio menyukai mba irene. Tapi tetap saja. Itu tidak menutup kemungkinan bahwa rio juga akan menyukai stevie.Tidak ada yang tahu tentang perasaan seseorang. Mereka cepat sekali berubah. Bahkan, orang itupun tidak tahu tentang perasaan nya sendiri.“Sayang” panggil annaPerempuan itu lagi. Aku melupakan tentang keberadaa
Percuma pergi kesana, bukan nya senang,Itu hanya akan membuatnya semakin sakit hati.~Fall In Love Again~Tok tok tokTerdengar pintu rumah stevie yang diketuk. Siapa yang bertamu sepagi ini ? Ini bahkan baru pukul 9 pagi.“Halo dek” sapa seseorang saat stevie membuka pintu rumahnya“Kak panji ?!” teriak stevie kencang saat melihat ternyata kakak nya yang berdiri disana.“Uhh, adek kakak ini enggak pernah berubah. Suaranya masih aja kek toa” kata kak panji“Hehe, kakak apa kabar ? Sini masuk dulu” ajak stevie.Ternyata kakak nya tidak sendiri. Disana juga ada kak rani istrinya. Jangan lupakan dua bocah kecil itu, diandra dan dika.“Halo aunty” sapa diandra dan dika. Mereka sangat menggemaskan“Haloo sayang, lucunya ponakan aunty” kata stevie gemas sambil mencubit pipi mereka“Jangan dicubitin dek. Makanya cepet nikah. Bi
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya