~sesampainya di mobil~
"Kayaknya adik mba itu seumuran kamu deh" kata mba irene membuka pembicaraan "Iyakah mba ?"Mereka sudah sering bertemu jadi tidak ada kecanggungan diantara mereka.
"Iya. Udah S2 4 tahun yang lalu" kata mba irene Stevie memilih untuk mendengarkan saja."Cuman yah gitu. Disuruh sama papa buat ngurus perusahaan di Amerika" lanjutnya
"Mba berdua aja sama adik mba ?" Tanya stevieTolong jangan salahkan rasa kepo nya ini. Dia hanya ingin tahu, itu saja.
"Iya. Berdua aja, makanya jarang ketemu, mba keseringan ikut sama mama papa, dan adik mba itu terbiasa ditinggal sendiri" jawab mba ireneStevie bisa melihat rasa sayang yang di tunjukkan mba irene saat sedang berbicara kepada nya.
"Mba sayang banget sama adik mba ?" tanya stevie mengutarakan pikiran nya "Kalau itu enggak perlu ditanya vie, saKalau awalnya modus, seterusnya pasti akan begitu~Fall In Love Again~Tak perlu waktu lama untuk sampai ke kafe yang dimaksud, hanya sekitar 30 menit."Mba masuk duluan aja yah, enggak sabar pengen ketemu sama si curut" kata mba irene“Sekalian sama mas rio nya juga kan mba ?” tanya stevie. Dia memang suka jahil dan sering mengganggu irene seperti itu“Apaan deh” ucap mba irene“Duluan yah vie” lanjut nyaStevie mengangguk."Oke mba. Mobilnya aku parkirin dulu" kata stevieMereka kesana menggunakan mobil milik irene, dengan stevie yang menyetir. Entahlah, katanya stevie lebih mahir dalam hal menyetir.Padahal biasa saja menurutnya.5 menit kemudian stevie sudah menyusul kedalam.Saat sedang mencari keberadaan mba irene, dia tanpa sengaja ditabrak oleh seseorang. Entah lah senga
“Jangan disini, please” ucap stevie pelan.Kenapa dia harus modus sekarang ? Ya tuhan, harus ditaruh dimana wajah stevie sekarang ?. Dia bahkan modus di depan atasan nya, apa yang akan mba irene pikirkan ?"Kenapa beib ? Santai aja. Aku kan ganteng, jadi nggak malu-maluin." Jelas batara dengan percaya diri.Stevie bisa melihat Mba irene dan mas rio terlihat penasaran tentang hal yang sedang mereka bicarakan. Semoga saja mereka memang tidak mendengarnya.Stevie hanya tersenyum kikuk dan berusaha menarik tangan nya yang sedang di genggam batara.Namun itu sia-sia saja. Cowok di depan nya ini memang tidak ingin melepaskan stevie sedikitpun.Matanya menatap stevie lama, dan stevie sangat tidak suka melihat seseorang menatapnya dengan pandangan seperti itu.Apalagi jika yang memandang nya sudah stevie hafal sifatnya. Apa lagi kalau bukan modus ?“Aishh, kenapa dia suka sekali modus di depan umum ?” batin stev
“Udah vie, kesana aja. Nanti ngambek lagi itu anak” kata mba irene yang bahkan tidak perlu bersusah payah untuk menyembunyikan tawa nya.“Beib. Apa perlu aku gendong kesini ?” tanya batara dengan tatapan serius nya. Walau mereka tidak terlalu saling mengenal satu sama lain. Tapi stevie tahu bahwa batara tidak pernah main-main dengan ucapan nya. Dia selalu saja melakukan apa yang dia inginkan bahkan di depan publik.Stevie bahkan merinding saat memikirkan jika batara akan menggendong nya di tempat itu.“Iyaa” ucap stevieDia berpindah tempat duduk begitupun dengan mas rio. Tak apalah, itu akan membuat mba irene dan mas rio semakin dekat.Saat sudah duduk disana, batara malah menarik kursi yang di duduki stevie agar semakin mendekat ke arahnya.Stevie yang di perlakukan seperti itu merasa kaget dan memandang batara dengan kesal. Namun yang dipandang hanya diam saja. Batara bahkan merangkul pinggang stevie ta
enggak bisa pergi disaat kamu lagi rapuh kayak gini.~Fall in love again~Setelah kepergian irene dan rio, batara segera mengajak stevie agar pergi dari sana. Itupun dengan mobil nya.“Masuk” kata bataraStevie tidak punya pilihan lain selain pergi dengan nya.Di dalam mobilStevie masih merasa kesal namun tidak tahu harus melakukan apa. Pria di sebelahnya ini juga tidak berbicara apapun sejak tadi.Akhirnya stevie memilih untuk memainkan ponsel nya di banding diam saja sembari menatap jalanan di depan.Mba irene : “vie, tolong in mba. Ini mba di gombalin sama rio”Satu pesan yang membuat stevie tertawa terbahak-bahak saat membacanya.Stevie : “nggak papa mba. Belajar sekalian supaya terbiasa”Bahkan stevie lebih terbahak-bahak lagi saat mengirimkan jawaban nya.Mba irene : “kalau kayak gini, hati mba bisa hilang vie, dari ta
Stevie mendiamkan pria itu dan menatap lurus saja kedepan. Sesekali hanya menatap jalan di samping nya.“Beib” panggil batara. Namun stevie masih saja mendiami nyaDia merasa jalanan di depan nya itu lebih indah di banding harus menatap batara yang sedang menyetir di sebelahnya.Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah mewah entah milik siapa. Stevie hanya menatap rumah itu dengan diam.“Turun beib” kata batara yang entah sejak kapan sudah membukakan pintu mobil untuk stevie.Stevie hanya mengikuti nya tanpa bertanya apapun. Walau dia sangat lah penasaran saat ini.“Siang tuan” sapa para pekerja disana dengan ramah sambil membungkuk. Batara tidak menjawab apapun dan berlalu begitu saja. Bahkan tidak juga mengatakan apapun pada stevie.“Siang nyonya” sapa mereka pada stevieEh. Stevie bingung mendengar nya.“Panggil aja stevie. Nggak perlu formal kayak gitu” ucap
Stevie mengangguk tanda mengerti.“Biasanya batara sarapan di rumah nggak bi ?” tanya stevieBibi malah diam saja dan menatap pekerja yang lain.“Kenapa bi ?” stevie bingung dengan raut wajah bi Ani“Tuan nggak pernah sarapan. Makan siang, makan malam juga enggak. Sesekali di hari minggu saja, hari lain nya enggak lagi” jawab bibi“Maksudnya bibi udah masak, tapi tuan enggak mau makan. Mungkin makan nya diluar” jelas bibi lagiPria itu sangat kelewat mandiri. Buktinya dia selalu melakukan semua sesuka hati.Walau tidak salah juga. Tapi jika dia bersikap seperti itu, apa yang akan bibi lakukan jika dia makan di rumah saja tidak.Stevie menatap sekeliling, apa yang sedang batara lakukan hingga lama seperti ini ? Pasti dia sengaja membuat stevie menunggu disini.“Udah hampir pukul 02 bi, bibi belum masak ?” tanya stevie karena dia tidak melihat mereka sedang
“Dari mana aja ?” tanya batara dengan nada dinginAda apa dengan nya. Seharusnya stevie yang marah. Dia mengajak stevie kesini tapi dia malah mengurung diri dikamar sambil memeriksa ponsel stevie.Tunggu, batara sudah mengganti pakaian nya menjadi kaos hitam. Kenapa warnanya harus sama dengan kaos stevie ? Untunglah blazer nya berwarna biru“Aku mau balik. Ada urusan penting” ujar stevie“Ponsel aku ?” tanya stevie“Aku anterin” kata batara“Enggak usah, aku naik taxi aja” kata stevie“Tuh kan. Sukanya naik taxi. Padahal pacar nya ada siap anter jemput” kata batara“Iya udah. Tapi langsung jalan sekarang” kata stevie“Bentar dulu. Aku masih punya satu laporan lagi” kata batara.Kenapa dia memaksa untuk mengantar tadi jika dia saja sedang punya pekerjaan. Apa dia benar melakukan pekerjaan di dalam sana ?Padahal b
Bertemu denganmu ialah sebuah moment yang selalu terselip dalam doa'ku-Fall in love-Sekarang stevie dan batara sedang berada di rumah sakit untuk mengantarkan nana check up rutin.“Om masuk yuk. Bareng nana sama kak stevie” kata nanaStevie tersenyum mendengarnya. Batara pasti merasa aneh karena nana memanggil nya om, sedangkan stevie dipanggil kakak. Padahal kan mereka seumuran.“Udah ayo masuk. Jangan cemberut gitu” kata stevie yang menggandeng tangan batara agar mereka segera masuk ke ruang pemeriksaan.Dokter wanita itu memeriksa nana dengan teliti dan sangat ahli. Stevie juga ikut menemani nana saat dia sedang diperiksa.“Nana masih suka kelelahan nggak ?” tanya dokter pada nana“Kadang dok. Kalau nana kebanyakan main jadi gitu” jawab nana“Iya dok. Makanya nana kalau main enggak bisa lama-lama” kata stevieDokter itu mengangguk.&
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya