Hari-hari berlalu dengan sangat cepat.
Setiap hari, selena dan kevin semakin disibukkan dengan berbagai persiapan pernikahan mereka.
Lama kelamaan selena mulai melupakan dika.
Mungkin dia hanya seseorang yang dihadirkan oleh tuhan untuk menjadi sebagian dari cerita hidupnya, dan tidak menemaninya lebih lama.
"Sel" panggil kevin
"Udah ketemu belum ? " Tanya kevin
"Kayaknya belum sih" jawa selena sembari melihat beragam jenis dan motif cincin dihadapannya.
"Mau cincin yang gimana ?" Tanya kevin.
Mereka sekarang sedang berada di toko perhiasaan milik teman mamanya kevin.
"Yang sederhana aja vin. Kecil-kecil aja" kata selena
Mereka memilih satu persatu, mulai dari permata, berlian hingga rubi.
Hingga akhirnya pilihan mereka jatuh pada cincin berlian yang terli
Pagi ini selena melangkah-kan kakinya menuju rumah sakit.Kemarin mereka mendapat informasi agar semua orang dapat berkumpul untuk membahas hal penting hari ini."Pagi dok" sapa cyntia yang sedang berdiri di meja resepsionis."Pagi cyn" jawab selena"Pagi dokter selena" sapa para pengurus di bagian resepsionis"Pagi juga" kata selena sopan sembari memberikan senyum cerianya.Beberapa saat setelah selena memasuki ruangannya, dia mendapatkan panggilan untuk segera menuju ruang rapat.Dia segera menuju kesana.Apa ini rapat besar-besaran ?, rasanya ini belum akhir tahun.Di ruang rapat"Selamat pagi semua" sapa direktur rumah sakit tempat selena bekerja"Pagi direktur" jawab semua yang ada di ruang rapat bersamaan."Tanpa berbasa-basi, sa
Pagi ini selena melangkah-kan kakinya menuju rumah sakit.Kemarin mereka mendapat informasi agar semua orang dapat berkumpul untuk membahas hal penting hari ini."Pagi dok" sapa cyntia yang sedang berdiri di meja resepsionis."Pagi cyn" jawab selena"Pagi dokter selena" sapa para pengurus di bagian resepsionis"Pagi juga" kata selena sopan sembari memberikan senyum cerianya.Beberapa saat setelah selena memasuki ruangannya, dia mendapatkan panggilan untuk segera menuju ruang rapat.Dia segera menuju kesana.Apa ini rapat besar-besaran ?, rasanya ini belum akhir tahun.Di ruang rapat"Selamat pagi semua" sapa direktur rumah sakit tempat selena bekerja"Pagi direktur" jawab semua yang ada di ruang rapat bersamaan."Tanpa berbasa-basi, saya akan mengatakan mengapa saya mengadakan rapat hari ini" kata direktur"Mulai hari ini, saya bukan lagi direktur rumah sakit ini, karena rumah sakit ini sudah
Selena diajak ke restoran china oleh orang yang mengaku sebagai orang tua kandungnya."Ayo duduk sayang" kata bu Clarin mempersilahkan"Thank you mrs" jawab selena sopan"Bentar dulu, mama pesan makanan dulu sayang" jawab bu clarinSelena masih bingung dengan yang terjadi barusan. Bukankah ayahnya sudah meninggal dan selama
Satu minggu kemudian.."Halo sayang" panggil mama"Halo ma. Mama apa kabar ?" Tanya selena"Baik. Kami gimana ?, jangan capek-capek yah sayang" peringat mama"Iyaa ma, selena baik kok" ucap selena
Dua minggu berlalu dengan cepat. Hari ini adalah hari pernikahan selena.Dia mengenakan gaun putih bermotif indah yang terlihat pas di tubuhnya.Selena tidak pernah mengatakannya, tapi kelihatannya hari ini dia sangat cantik dalam balutan gaun pernikahannya.Tidak salah kan memuji diri sendiri ?, lagian ini juga baru pertama kali.
Selena kembali teringat tentang dika.kenapa kau harus mengambilnya secepat ini ?Kenapa dia harus pergi disaat aku sedang bertengkar dengannya ?Selena menatap pantulannya di cermin.Bahkan jika dika bertahan, selena tidak bisa menjamin akan menjadi pengantin wanitanya hari ini.Selena povaku tiba-tiba teringat surat itu.. surat pemberian ibunya Dika .Aku selalu membawanya, walaupun aku belum pernah membacanya.Dulu aku bertekad untuk membacanya setelah aku mendengar kabar kesembuhan dika.Tapi nyatanya, aku malah mendengar kabar kepergiannya.Sekali lagi dia pergi, tapi kali ini aku sadar, dia tidak akan pernah kembali lagi.hufh..aku menarik napas kasar, lalu mencoba menenangkan diriku.“Halo selena. Apa kabar ?”"Maaf, Maaf aku tidak bisa menjagamu, maaf karena aku meninggalkanmu waktu i
Selena tersadar dia sudah merusak riasannya. Walau make-up itu masih terlihat baik-baik saja di wajahnya.Selena mulai merapikan riasannya.Dia tidak boleh merusak harinya. Pikirkan juga kevin.“sayang” panggil mama selena“Iya ma ?”“kamu udah siap ?, ayo turun” ajak mamaSelena menghela napasnya pelan, mencoba untuk rileks.“ayo ma”Selena segera turun dibantu mama dan sepupu perempuan yang baru selena kenal beberapa hari lalu.Selena berusaha kuat, tersenyum tulus, semua pasti baik-baik saja.Saat selena dituntun untuk duduk di sebelah mempelai pria, selena tercengang.Dia melihat kevin duduk didepannya. Bukan, bukan tepat didepan, tapi di belakang penghulu.“Bagaimana bisa dia berada disana ?, lalu aku akan menikah dengan siapa ?” pikir selena“Tolong.. Semoga di sebelahnya ini bukan kakek-kakek yang biasa menikahi gadis-gad
Saat ini sedang dilangsungkan resepsi pernikahan dika dan selena.Mereka sedang bersalaman dengan para tamu, hingga satu orang yang sedari tadi selena hindari mulai mendekat“Sel” panggilnya.Itu kevin. Selena ragu untuk menatapnya apalagi mendengar kata-katanya saat ini.“vin” panggil selena“Selamat yah. Aku tahu kamu pasti bahagia. Tapi kalau enggak, aku setia 24/7 buat kamu” kata kevin“ekhm ekhm” deheman itu membuat selena dan kevin tertawa“Becanda” ucap kevin“Selamat yah bro. Jaga selena jangan lupa” peringat kevin pada dika“Tenang aja. Gue enggak bakalan sakitin dia sedikitpun” kata dika sembari memberikan kedipan mata kepada selena.Selena memutar bola matanya.Dasar.“Kalian tanggung cerita sama aku” kata selena“Iya iya. Nanti yah. Gue mau pacaran dulu, sekalian makan banyak mumpu
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya