Share

Part 21

Author: Ade Tiwi
last update Last Updated: 2020-12-03 16:12:14

Shaka menatap bingung wajah mamanya yang kini menatap tajam dirinya. Sebisa mungkin Shaka menampilkan senyumnya yang tampak sangat terpaksa. Kondisi Dasta benar-benar menguras rasa kepanikan dan perhatiannya.

Barusan saja bu Marwa menarik tubuh Shaka ke tempat yang agak sepi di rumah sakit ini. Sebut saja mereka berdua kini tengah berada di taman belakang rumah sakit.

"Ada apa ma?" tanya Shaka polos.

"Apa yang telah kau lakukan pada Dasta?!" tanya bu Marwa sembari melototkan kedua matanya.

Wajah Shaka menegang dengan air muka yang sudah sangat pucat pasih. Kenapa dengan sangat tiba-tiba ibunya bertanya seperti ini.

"Katakan pada mama nak, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang telah kau perbuat pada Dasta sehingga wanita itu meminta cerai darimu." 

"Apa? Cerai?" ulang Shaka mendelikkan matanya mendengar kalimat terakhir bu Marwa.

"Apakah Dasta sudah sadar?" bu M

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Fake love (Indonesia)   Part 22

    Dasta tak mau melihat ke arah Shaka yang kini tengah menatapnya, Dasta lebih memilih memejamkan matanya. Pura-pura seolah ia tengah tertidur lelap."Sampai kapan kau tetap berpura-pura tidur seperti itu?" tanya Shaka sengit.Dasta tak bergeming, tak mempedulikan pertanyaan menyindir dari Shaka untuknya.Shaka yang geram melihat Dasta pun perlahan berjalan mendekati ranjangnya. Ketika sudah mendekat Shaka merundukkan badannya lebih condong ke wajah Dasta. Mengamati wajah istrinya seksama, kedua bola mata Dasta sesekali bergerak menandakan jika wanita itu tak benar-benar tertidur."Akting yang buruk." ejek Shaka tertawa meremehkan."Buka matamu! Aku tahu kau sedang tidak tertidur saat ini." Mau tak mau Dasta membuka perlahan kelopak matanya hingga terbuka sempurna. Wajah Shaka lah yang pertama kali ia lihat begitu dekat dengannya, Shaka langsung menegakkan tubuhnya kembali."Apa saja yang sudah kau katakan pada mama?" tanya Shaka langsung."C

    Last Updated : 2020-12-03
  • Fake love (Indonesia)   Part 23

    Bu Marwa saling menautkan kedua tangannya yang tampak gemetaran, saat ini ia tengah berhadapan dengan dokter yang memeriksa kondisi Dasta dua minggu yang lalu saat Dasta hampir merenggang nyawa.Dokter paruh baya dengan usia kisaran sama seperti usianya, dokter itu menatap bu Marwa sebentar sebelum berbicara."Ibu dari pasien yang mencoba melakukan upaya bunuh diri dua minggu yang lalu?" tanya dokter itu yang langsung di angguki bu Marwa."Saya ibu mertuanya," dokter itu pun mengangguk.Bu Marwa melirik name tag dokter tersebut, ternyata dokter itu bernama Faisal. "Syukurlah menantu ibu segera di bawa ke rumah sakit, karena jika terlambat sedikit saja kemungkinan pasien akan langsung meninggal." "Ya, terima kasih dokter." "Jangan berterima kasih pada saya bu,berterima kasihlah pada Tuhan karena menantu ibu masih hidup dan berhasil melewati masa kritisnya." Bu Marwa mengangguk lesuh, dokter Faisal tampak memperhatikan tiap raut waja

    Last Updated : 2020-12-03
  • Fake love (Indonesia)   Part 24

    Setelah di nyatakan membaik oleh pihak rumah sakit, akhirnya Dasta di perbolehkan pulang. Kedua orang tuanya setiap hari rutin menjenguknya, kini kedua orang tua Dasta tengah membereskan semua barang milik Dasta ke dalam tas.Dasta merengek hgg ikut pulang bersama kedua orang tuanya, saat ditanya mengapa begitu dan Dasta tak kunjung memberitahu hal yang sebenarnya.Kedua orang tuanya tau apa penyebab dirinya di rumah sakit, bu Marwa mengatakan kebohongan sesuai isyarat Dasta tempo hari. Jika Dasta menyayat pergelangan tangannya karena cemburu melihat Shaka yang tak sengaja bersama teman wanitanya. Alasan klasik yang langsung di percayai kedua orang tuanya jika Dasta nekat melakukan tindakan itu karena rasa cemburu. Mereka juga sangat menyayangkan tindakan bodoh yang Dasta lakukan, syukurlah Dasta selamat.Selama itu pula Shaka tidak terlihat lagi datang ke rumah sakit. Dan hal itulah yang memicu sedikit rasa curiga orang tua Dasta,

    Last Updated : 2020-12-03
  • Fake love (Indonesia)   Part 25

    "Tidak!" tolak Dasta cepat nyaris berteriak. Semua orang kaget mendengar suara Dasta yang nyaring."Kenapa tidak?" tanya Shaka menantang."Kerena aku tidak ingin kau juga ikut." jawab Dasta tak mau kalah, wanita itu bahkan sudah tak mempedulikan panggilannya yang biasa memanggil Shaka dengan sebutan abang kini berubah menjadi 'kau'."Dasta, kau adalah istriku, dan aku adalah suamimu. Kemanapun aku pergi maka kau juga ada dan harus ikut. begitupun sebaliknya. Jadi, aku akan ikut denganmu, kita berdua akan pergi bersama ibu dan ayah. Aku benar, kan, ayah dan ibu?"Kedua orang tua Dasta mengangguk. "Nak Shaka akan ikut bersama kita Dasta." ucap ayah Dasta menyetujui perkataan Shaka.Dasta ingin menolak kembali, tapi dengan cepat Shaka menarik dirinya pergi dari situ."Jangan harap kau bisa lepas dariku dengan mudah Dasta, aku tidak akan membiarkanmu pergi ataupun lepas dari

    Last Updated : 2020-12-03
  • Fake love (Indonesia)   Part 26

    Shaka gelisah dalam tidurnya, terlihat bolak-balik pria itu membalikkan badannya ke kanan dan kiri. Telentang ataupun terlungkup, tapi tetap saja Shaka masih merasakan resah dan sesak.Ia bangun dari rebahannya hingga posisinya kini duduk menyandar di kepala ranjang. Ia melirik ke arah Dasta yang tampak tidur membelakanginya."Ranjang ini terasa sangat sempit untuk di tiduri kami berdua. Ah, sial!" umpatnya merasa kesal.Kenapa Dasta dan keluarganya memilih ranjang dan kamar sekecil ini untukuk ukuran dua orang?Shaka bangkit turun dari ranjang seraya membawa bantal dan guling. Rencananya Shaka akan memilih tidur di lantai yang dingin saja, baru lima menit tidur di lantai tanpa alas, Shaka sudah mulai merasakan kedinginan. Dengan sangat curangnya dia menarik selimut yang di pakai Dasta untuk menyelimuti tubuhnya.Dasta tersentak saat merasakan seseorang menarik selimut dari tubuhnya, ia

    Last Updated : 2020-12-03
  • Fake love (Indonesia)   Part 27

    Dasta bangun lebih awal dari Shaka, melirik Shaka yang semakin meringkuk dalam tidurnya. Bisa Dasta pastikan jika pria itu mengalami masuk angin dan flu saat bangun nanti.Bagus sih! pikir Dasta tersenyum jahat. Dasta melangkah masuk ke dalam kamar mandi, ia ingin membersihkan tubuhnya sebelum pria gila itu bangun. Ya, sekarang Dasta lebih suka memanggil Shaka dengan julukan pria gila. Lidah Dasta lebih enak saat menyebutkan kata itu.Cepat Dasta memulai ritual mandinya dan keluar dari kamar untuk membantu sang ibu, yang pasti sudah bangun dan berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan.Tak membutuhkan waktu lama bagi Dasta untuk mandi, sekitar sepuluh menit ia sudah selesai mandi dan keluar. Berjalan ke arah lemari mengambil pakaian miliknya yang sebagian memang sengaja ia tinggalkan di rumah, dan untungnya itu sangat berguna.Dasta melirik Shaka kembali yang masih pada posisinya semula sebelum ia masuk ke dalam kamar mandi tadi. Pakaian yang di kenak

    Last Updated : 2020-12-03
  • Fake love (Indonesia)   Part 28

    Music instrumental diatas semoga cocok dengan part ini Hampir seminggu Shaka tinggal di rumah mertuanya, selama seminggu itu pula Dasta tak henti-hentinya menguji kesabaran Shaka. Berbagai macam hal sudah Dasta lakukan untuk Shaka agar pria itu merasa bosan dan tak betah lebih lama lagi tinggal bersamanya.Sebaliknya, rencana Dasta harus pupus ketika melihat Shaka yang begitu semangatnya malah menyuruh orang suruhannya untuk memindahkan semua barang-barangnya yang ada di rumah mereka berdua ke rumah orang tua Dasta.Dasta menepuk jidatnya sendiri saat menyaksikan hal itu. Kini lemarinya tak hanya berisikan pakaiannya saja, tetapi kini juga berisikan pakaian milik Shaka.Tak hanya itu saja, Shaka juga membeli tempat tidur baru yang cukup luas untuk berdua. Alhasil seisi kamar Dasta di sulap menjadi baru olehnya. Shaka tersenyum puas memandangi kamar Dasta, keinginannya terpenuhi sekarang hingga tak membuat dia harus lebih lama lag

    Last Updated : 2020-12-03
  • Fake love (Indonesia)   Part 29

    Shaka tak konsentrasi di kantornya, entah kenapa pikirannya terus melayang ke wajah Dasta beserta ucapan wanita itu yang mengatakan jika ia tidak percaya dengan perubahan sikap Shaka yang menjadi manis dan lembut dalam sekejap.Entahlah, Shaka juga tak mengerti pada perubahan dirinya sendiri. Awalnya ia memang berniat membawa Dasta kembali ke rumah mereka, tapi sepertinya Shaka harus bersabar untuk itu melihat Dasta yang tampak senang mengujinya. Shaka bukannya tidak tahu jika Dasta sedang mengujinya dari hari pertama ia memutuskan untuk ikut tinggal di rumah mertuanya itu. Hanya saja Shaka mengikuti alur permainan yang Dasta buat.Shaka rela mengalami flu untuk itu karena memang jujur ia merasa gerah jika harus berbagi ranjang sempit itu bersama Dasta. Syukurlah sekarang sudah ia ganti yang lebih besar, sehingga sekarang Shaka tak akan merasakan dinginnya lantai lagi.Shaka jadi berpikir, hal selanjutnya apalagi yang akan Dasta lakukan untuk dirinya.

    Last Updated : 2020-12-03

Latest chapter

  • Fake love (Indonesia)   Part 67

    Sebulan sudah berlalu semenjak insiden itu terjadi, namun kondisi Dasta masih seperti biasa. Wanita itu kehilangan keceriaan dirinya yang selama ini selalu terlihat, semakin hari Dasta terlihat semakin murung dan kerap kali mengelus perutnya. Masih jelas terlihat jika Dasta masih tak terima akan fakta yang menyatakan jika ia kehilangan calon anaknya.Calon anaknya yang bahkan belum ia tahu berapa minggu ada di dalam rahimnya. Calon anak yang bahkan belum sempat ia berikan kejutan untuk Shaka akan kehamilannya. Jelas hal ini tentu membuat Shaka terpuruk dan sakit hati, Shaka yang belum tahu mengenai kehamilan Dasta malah langsung mendapat kabar keguguran istrinya. Di tambah lagi Dasta yang mengalami pendarahan hebat saat itu, keadaan kacau dan Shaka seperti mahluk tak bernyawa pada saat itu juga.Kehilangan sang calon anak yang membuatnya terpukul dan ia juga tak ingin kehilangan istrinya. Tuhan mengabulkan doanya, syukurlah lima hari setelahny

  • Fake love (Indonesia)   Part 66

    "Ya Tuhan! Selamatkan aku!" doa batin Dasta yang menjerit.Sepertinya baru beberapa menit saja Dasta bisa bernafas lega, tapi harus kembali merasakan sesak nafas yang ngos-ngosan saat melihat Mei yang kembali datang dengan anak buahnya yang mengawal dirinya kanan-kiri.Dasta melirik ke arah tangan kiri Mei yang tadi terluka kini sudah di balut perban. Merasa plong ketika wanita itu sudah mengobati tangannya sendiri."Syukurlah kau sudah mengobati tanganmu Mei," ucap Dasta tersenyum."Jangan pernah menebarkan senyum palsu penuh kelicikanmu itu." hardik Mei sarkastik."Maaf? Maksudnya?""Aku tahu jika senyumanmu itu hanyalah sebuah kepalsuan, kau memiliki daya tarik untuk memikat agar orang lain luluh dengan senyummu. Kau memakai susuk kecantikan, bukan?"Dasta ternganga mendengar ucapan Mei, apa maksud wanita itu mengatakan Dasta memakai susuk kecantikan?

  • Fake love (Indonesia)   Part 65

    "Hentikan!!!" teriak Dasta sekuat mungkin agar menghentikan gerakan tangan Mei yang mengeluarkan sebuah pisau untuk membunuhnya."Kenapa? Kau takut juga dengan yang namanya mati ternyata.""Ini tidak bener Mei, ini salah. Ku mohon sadarlah Mei, jangan bertindak nekat melakukan ini." bujuk Dasta lembut agar Mei luluh dan berubah pikiran.Sumpah demi apapun saat ini Dasta sangat ketakutan dengan tubuh yang gemetaran luar biasa. Ia takut Mei benar-benar serius dengan keinginannya untuk melenyapkan Dasta, sebisa mungkin Dasta harus bisa membujuk wanita yang nyaris gila ini agar mau melepaskannya."Sadar, huh? Aku bahkan sangat sadar dengan apa yang ku lakukan ini, Dasta. Bahkan aku juga sangat senang dengan hal yang ingin ku lakukan ini. Ah, aku sudah lama tidak melakukan ini, biasanya aku akan langsung melenyapkan seseorang yang berani mengusik hidupku. Dan karena kau yang termasuk salah satu orang yang men

  • Fake love (Indonesia)   Part 64

    Setelah mengubungi mertuanya mengabarkan mengenai keberadaan Dasta yang tak ada di rumah, Shaka pun mengubungi nomor ponsel Gita sahabat dekat istrinya. Gita juga mengatakan bahwa Dasta tak ada bersamanya, kepanikan Shaka semakin meningkat, ia pun menghubungi Rasty adiknya menanyakan apakah Dasta ada di rumah. Dan lagi-lagi jawaban yang harus Shaka terima adalah Dasta tidak ada datang ke rumah, saat Rasty bertanya ada apa Shaka pun menjawab tidak apa-apa. Tak mungkin ia mengatakan firasat buruknya mengenai Dasta pada adiknya yang tengah hamil tua yang sebentar lagi mendekati hari kelahiran.Dengan langkah yang lemah dan goyah, Shaka tetap memaksakan kakinya untuk bangkit berdiri. Rasa panik yang melanda dirinya secara pesat pun tak mempedulikan langkahnya yang tampak seperti orang kesurupan. Shaka pun tak menghiraukan jarinya yang tergores pecahan kaca tadi, Shaka mendengar suara ribut-ribut saat ia sudah di luar kantor.Terlihat dua orang satpam te

  • Fake love (Indonesia)   Part 63

    Byuurrr.Dasta tersentak bangun dari pingsannya ketika merasakan semburan air dingin ke wajah dan tubuhnya. Perlahan kelopak matanya terbuka, menatap siapa seseorang yang menyiramnya dengan air barusan.Seorang pria berbadan tinggi tegap, kulit hitam dan kepala plontos yang barusan menyiramnya dengan seember air yang terasa sangat dingin.Dasta tertegun dengan kepala yang berdenyut pusing memperhatikan keseluruhan sudut ruangan ini.Belum lagi kekagetannya pulih akibat bingung dimana dan tempat apa itu, yang lebih mengagetkan Dasta adalah kondisi tubuhnya yang terikat, kaki dan tangannya di ikat kuat ke kursi belakang.Dasta juga baru sadar jika tak hanya satu orang pria saja, tapi ada dua orang pria lagi yang pas berdiri di depan pintu yang menatapnya tajam.Ya Tuhan! Dimana sebenarnya aku ini? Tempat apa ini? teriak batin Dasta terisak.Dasta menundukkan kep

  • Fake love (Indonesia)   Part 62

    Dua bulan kemudian...."Huueeekk," suara muntahan yang kembali Dasta rasakan.Terhitung ini sudah yang ketiga kalinya Dasta muntah-muntah di pagi hari. Hal ini pun tak sekali dua kali Dasta rasakan. Sudah hampir seminggu belakangan ini Dasta mengalami muntah, tapi tak sekalipun ia mengatakannya pada Shaka maupun kedua orang tuanya.Ya, dua bulan telah berlalu semenjak kejadian di cafe yang membongkar kedok kebusukan Gee dan Mei. Sejak hari itu baik Shaka maupun Dasta sama sekali tak mendengar kabar dari Gee dan Mei. Entahlah, dua hama itu seakan menghilang di telan bumi tak mengusik kehidupan rumah tangga mereka.Pernah suatu hari Dasta melihat Gee yang tengah berdiri di depan rumahnya yang masih tinggal di rumah kedua orang tuanya. Dasta panik dan langsung ingin menerjang Gee, tapi sebelum itu Gee masuk ke dalam mobilnya dan menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Dasta.Dasta yang tak ingin meraha

  • Fake love (Indonesia)   Part 61

    Dasta tersenyum menggoda Shaka yang tengah memperhatikannya bagai predator, hujan turun dengan derasnya malam ini membuat hawa dingin begitu terasa hingga menusuk kulit. Entah Dasta memang sedang menguji iman Shaka atau tidak, intinya malam ini Dasta sengaja mengenakan pakaian tidur super tipis hadiah pernikahan mereka dari Rasty.Shaka yang baru masuk ke kamar sehabis makan malam berlangsung tadi tentu saja kaget sekaligus syok dengan apa yang di lihatnya. Istrinya menyuguhkan pemandangan yang indah untuknya, terlebih lagi tingkah dan pose Dasta yang tampak berani duduk di tepi ranjang.Shaka tersenyum melihat usaha istrinya yang sedang mencoba menggodanya, padahal tidak di goda pun Shaka memang selalu bergairah dan tergiur dengan Dasta."Jadi, ini alasanmu kenapa izin terlebih dahulu masuk ke kamar saat makan malam tadi?" tanya Shaka terkekeh seraya menggelengkan kepalanya tak percaya."Surprise!" teriak Dasta gem

  • Fake love (Indonesia)   Part 60

    Dasta terisak di dalam mobil selama perjalanan arah pulang, rasanya sangat sakit apabila kau menemukan kebenaran secara langsung dari mulut seseorang yang kau anggap teman dan sangat kau percayai.Berulang kali Shaka sudah membujuk sang istri untuk tenang dan menenangkan dirinya agar berhenti menangis. Tapi, Dasta yang merasa sangat terpukul pun tak merespons ucapan suaminya."Aku menyesal karena sedari awal sempat meragukan ucapanmu yang menuduh Gee orang jahat bang. Aku pikir ucapanmu pastilah salah, melihat bagaimana baiknya Gee padaku." ucap Dasta di sela isak tangisnya.Shaka diam mendengarkan segala unek-unek dihati Dasta sambil masih tetap fokus menyetir memperhatikan jalanan."Tapi setelah melihat dan mendengar langsung semua yang keluar dari mulut Gee, aku jadi membencinya. Dia pria jahat yang bertopeng malaikat kebaikan."Cukup!Shaka sudah tak tahan lagi mende

  • Fake love (Indonesia)   Part 59

    "Jadi, ada apa sebenarnya kamu ingin mengajakku bertemu hari ini?" tanya Gee tanpa basa-basi lagi karena ia sungguh muak berada di situasi seperti ini.Dasta dan Shaka saling menatap sebelum mereka berdua menjawab pertanyaan Gee, tatapan yang penuh makna diantara mereka."Gee, sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu." ucap Dasta memberanikan diri mengutarakan maksud dan tujuannya."Apa itu?" tanya Gee tak sabar dan terlihat gelisah.Tangan Dasta bergerak membuka clutch bag-nya, mengeluarkan sesuatu yang secara otomatis membuat kedua mata Gee terbelalak kaget."Ini aku kembalikan Gee," kata Dasta menyodorkan ponsel pemberian Gee untuknya beberapa waktu lalu."Kenapa?" tanya Gee yang dari nada suaranya terdengar jelas jika Gee sedih karena Dasta yang mengembalikan hadiah berupa ponsel pemberiannya."Karena aku sudah mempunyai ponsel pemberian bang Shaka," jelas

DMCA.com Protection Status