Home / Fantasi / FANS / 4. Utusan Dari Langit

Share

4. Utusan Dari Langit

Author: Noviares
last update Last Updated: 2022-04-03 14:03:41

Jam sekolah baru saja berakhir, Dita berdiri di depan gerbang sekolahnya. Di saat semua temannya dijemput sopir pribadi mereka, ia hanya berdiri menunggu angkutan umum yang lewat. Dita melihat mereka dari jauh sambil berhayal duduk di dalam mobil yang dingin, bermain hp di kursi belakang sopir tanpa khawatir kepanasan sepertinya sangat menyenangkan. Dita mengamini dalam hati. Semenit kemudian abang tukang bakso lewat dengan senyum menyembul di bibirnya. Di gerobaknya tertulis sebuah kata mutiara yang sangat menyentuh, "BERSUSAH-SUSAH DAHULU TETAP SUSAH KEMUDIAN."

Pyaaar ... Dita langsung ambyar tertampar realita. Abang bakso itu sepertinya utusan dari langit yang sengaja datang untuk membangunkannya dari mimpi di siang bolong. Dita tersenyum kecut sambil mengumpat dalam hati.

"Bangun Dita, tidurmu terlalu miring," teriak Dita dalam hati pada dirinya sendiri.

Tak lama kemudian hujan tiba-tiba turun. Tidak deras tapi cukup membuat basah seragam Dita. Ia segera berlari kecil sambil melindungi kepalanya dengan tas ransel yang ia bawa. Genangan air hujan yang membasahi sepatunya tak lagi ia hiraukan. Dita hanya berfikir bagaimana caranya agar cepat sampai di halte yang jaraknya kira-kita seratus meter dari tempatnya berdiri. Lalu tiba-tiba dari arah berlawanan Dita melihat Jio sedang berjalan ke arahnya dengan sebuah payung di tangannya, lengkap dengan senyum di bibirnya pula. Dita buru-buru menghentikan langkahnya. Adegan ini sepertinya tak asing, ia sering menjumpai adegan macam itu di drama-drama romantis yang sering ia tonton. Terutama drama yang dibintangi oleh Ken. Seorang siswa populer berjalan menghampiri si upik abu dengan payung di tangannya lalu berkata, "mau sepayung denganku ?" Aaah, Dita tak bisa lagi menyembunyikan senyum di bibirnya.

"Utusan dari langit," gumam Dita dalam hati sambil memandangi Jio di balik payung yang ia bawa. Jio memang terlihat menawan di bawah guyuran air hujan seperti itu. Jio adalah cowok populer di sekolah Dita. Agak badboy tapi justru itulah daya tariknya di mata cewek-cewek yang mengaguminya.

Jio semakin mendekat, hingga sampailah ia berdiri di hadapan Dita. Dita jadi deg deg seer tak karuan, jantungnya sudah mau copot. Ia terpaku bingung harus berbuat apa di depan cowok yang sudah lama ia taksir itu.

"Jio, makas ..."

"Bisa minggir gak !!" potong Jio. "Lo ngalangin jalan gue," kata Jio lagi yang seketika membuyarkan semua mimpi indah Dita. Lalu Jio berjalan melewati Dita begitu saja.

Dita terpaku kehabisan kata. Malu sudah pasti, apalagi saat tahu Jio ternyata memberikan payungnya untuk Jasmine yang berdiri di belakangnya, Dita semakin kehilangan muka. Dita menarik napas dalam-dalam lalu buru-buru pergi karena saking malunya.

"Goblok banget sih gue," gumam Dita sambil terus berjalan menjauh.

Dalam hati Dita sangat iri Jasmine bisa sedekat itu dengan Jio. Kecantikannya benar-benar ia manfaatkan sebaik mungkin untuk menarik perhatian cowok populer di sekolahnya. Dita sudah kalah telak. Kalah modal, kalah tampang, kalah otak. Membandingkan dirinya dengan Jasmine hanya akan membutnya semakin kecewa. Jika nanti bisa terlahir kembali, Dita ingin menjadi angin saja agar tak perlu susah-susah mencari pasangan dan juga bisa menjadi udara yang bisa Jio hirup. Cieeh ...

"Jadi kamu nyesel jadi anak ibuk ???" teriakan ibunya tiba-tiba terlintas begitu saja di benaknya.

"Enggak, Buk. Ampun." Dita malah bicara sendiri seperti orang tidak waras. Semua orang yang melihatnya menertawakan tingkah konyolnya itu. Dita semakin malu saat menyadari hal itu.

"Dit, Dita ..." teriak Nadia dan Elin berlari menghapiri Dita.

"Loh, kalian kok masih di sini ?" kata Dita.

"Iya. Gue males pulang, nih," jawab Nadia.

Nadia dan Elin adalah sahabat seperjuangan Dita. Mereka sama-sama kaum tersisih di sekolah itu. Nadia dijauhi karena bapaknya tahanan koruptor, sedangkan Elin dijauhi karena dia tidak cukup pintar sama seperti Dita. Tapi Dita masih ada plusnya dibanding Elin, plus miskin. Alasan lain kenapa mereka sepakat beraliansi karena mereka sama-sama fans berat Jason cs.

"Dit, jalan yuk," kata Elin menggandeng lengan Dita.

"Hmmm, tapi gue ..." Dita sibuk memikirkan alasan yang pas untuk menolak ajakan mereka karena dompetnya sudah terkuras habis untuk membeli botol air kemarin. Dita juga suka kesal karena mereka sering mengajaknya ke tempat-tempat yang susah dijangkau oleh dompetnya. Memang sih mereka yang sering traktir, tapi gengsi dong kalau terlalu sering dapat gratisan. Dita masih punya rasa malu ia tak mau dibilang hanya numpang enak ke teman-temannya itu.

"Kalau gak mau ya udah," kata Nadia mengibas-ngibaskan tiga lembar tiket mini konser Jason edisi terbatas karena hanya ada seratus fans yang beruntung saja yang dapat menghadiri mini konser itu. Ya walaupun kaum tersisih, Elin dan Nadia masih tetap anak orang kaya, jadi sedikit banyak Dita pasti kecipratan rejeki dari mereka.

"Tiket konser ?" Dita langsung menyambar tiket konser di tangan Nadia untuk melihatnya sendiri karena konon tiket itu sangat susah didapat.

"Kalian dapat dari mana ?" kata Dita berteriak kegirangan.

"Asal ada uang, semua beres," timpal Elin.

"Kalau gak mau ikut ya udah," goda Nadia.

"Kalian benar-benar utusan dari langit," teriak Dita kegirangan. Ia buru-buru menggandeng tangan Nadia dan Elin. Masa bodo dibilang numpang enak, kesempatan emas tak boleh dilewatkan. Lagipula kupingnya masih punya sedikit tempat untuk menampung semua omelan ibunya nanti.

Related chapters

  • FANS   5. Konser

    Dita, Elin dan Nadia terlihat sangat menikmati lagu-lagu yang dinyanyikan Jason. Sesaat mereka bersorak dan berteriak saat Jason menyanyikan lagu up beat, sesaat kemudian bisa menangis meraung-raung saat lagu melow dinyanyikan. Suara Jason benar-benar berhasil mengaduk-aduk perasaan mereka. Ketampanan Jason yang meluap-luap membuat mereka tak bisa memalingkan pandangan sedikit pun. Keringat di tubuh Jason saat beraksi di atas panggung juga semakin membuatnya terlihat sexy. Belum lagi suaranya yang berat saat menyapa para fans membuat mereka tak bisa berhenti untuk terus meneriakkan nama Jason berkali-kali. Di akhir konser Jason melempar handuk putih bekas keringat miliknya ke arah penonton, beruntung Elin lah yang bisa mendapatkannya. Mereka pun berteriak-teriak kegirangan seperti orang kesurupan sampai suaranya habis."Gue seneng banget hari ini ..." kata Elin setelah keluar dari area konser."Besok gue pinjem ya handuknya, please," kata Nadia memelas."E

    Last Updated : 2022-04-03
  • FANS   6. Putus

    Nara berjalan menuju parkiran saat jam kerjanya telah berakhir. Walau lelah ia tetap bersukur, setidaknya semuanya masih berjalan lancar seperti biasanya. Nara tipe orang yang selalu berfikir positif, ia percaya seberat apapun hidup jika dijalani dengan tulus pasti akan terasa ringan. Sedikit tersenyum kadang bisa mengembalikan semangatnya yang hampir patah. Jika senyum belum juga mengembalikan semangatnya, biasanya ia akan berbagi keresahan dengan Junan pacarnya. Dia senior di kampus Nara yang sudah enam bulan ia pacari. Belum lama memang, tapi cukup membuat Nara bahagia.Nara duduk di atas motor mengecek semua pesan masuk yang belum sempat ia baca. Karena semua kesibukannya hari ini Nara baru bisa membuka ponselnya. Dari semua pesan yang ia terima tak ada satu pun pesan dari Junan yang masuk. Bahkan pesan yang Nara kirim tidak dibacanya sejak pagi. Padahal biasanya Junan selalu menunjukkan perhatian. Entah itu menelpon atau sekedar mengirimi pesan penyemangat. Nara mulai kh

    Last Updated : 2022-04-03
  • FANS   7. Botol Air

    Nara masih duduk di atas aspal sambil menatap lekat wajah pria di hadapannya. Matanya, hidungnya, bibirnya, semua yang dimiliki pria itu membuat Nara terkagum, ia tak menyangka akan bertemu dengannya dengan cara seperti ini."Botol air," kata Nara tanpa disadari. Ia ingat wajah itu ada di botol air milik Dita yang ia ambil beberapa waktu yang lalu."Kamu gak apa-apa, kan ?"Nara tak menjawab, hanya mengangguk sambil mengalihkan perhatian saking salah tingkahnya."Saya anterin ke rumah sakit, ya.""Eng, enggak usah. Gak papa kok," jawab Nara gugup setelah beberapa saat terpana oleh wajah tampan pria itu."Maaf teman saya tadi kasar sama kamu.""Gak apa. Saya mau ganti rugi kok," kata Nara bersungguh-sungguh."Gak usah. Yang penting kamu baik-baik aja," jawab pria itu, membuat semua penggemarnya semakin terkagum melihat kebaikannya."Tapi ...""Mau saya anterin pulang ?" potong pria itu."Saya bisa pula

    Last Updated : 2022-05-28
  • FANS   8. SNI

    Hampir seharian berdiri, Nara belum juga mendapat satu pun pembeli. Bukan karena sepi, produk yang Nara jual sebenarnya tergolong laku di pasaran karena harganya yang terjangkau dan menawarkan fitur yang lengkap. Masalahnya orang-orang lebih suka dihandel oleh SPG yang SNI (sexy, nonjol, ihgemoy). Apalah Nara yang hanya setipis triplek. Sebenarnya Nara tak seburuk itu, cuma kurang perawatan saja. Semua cewek cantik kalau ada duitnya kan. Boro-boro buat beli skin care, buat bayar uang semester saja harus banting tulang sana sini. Coba Nara mau berdandan, SPG di mall itu semua lewat. Hanya lewat di depan Nara maksudnya. Tapi Nara memang cantik sebenarnya. Karena tidak mendapat satu pun pembeli, Nara berinisiatif jemput bola berdiri di luar outlet membagi-bagikan brosur ke pengunjung mall yang lewat. Kali aja ada calon pembeli yang nyangkut termakan umpannya."Silahkan mampir ... Kami ada tipe terbaru yang keren banget, loh," kata Nara pada seorang ABG yang

    Last Updated : 2022-05-29
  • FANS   9. Foto

    "Saya mau lihat-lihat, bisa ?" Jason membangunkan Nara yang masih terpaku karena kedatangannya secara tiba-tiba."Bisa bisa, mari silahkan." Nara membawa Jason masuk dengan muka canggung.Semua pengunjung di toko itu langsung berseri-seri saat melihat kedatangan Jason. Mereka tak menyangka bisa bertemu idolanya di tempat itu. Para SPG SNI pun mulai mendekat menawarkan bantuan untuk Jason, tapi ia cuma mau Nara yang membantunya. Ada perasaan bangga tapi juga khawatir, Nara khawatir Jason berubah fikiran lalu datang menemuinya untuk menagih biaya service mobil. Nara benar-benar bingung karena saat ini ia tak ada uang sama sekali."Maaf, Jason," kata Nara memberanikan diri."Iya.""Gimana mobilnya kemarin ?" tanya Nara di sela-sela aktifitasnya berkeliling memperkenalkan produk pada Jason."Masih di bengkel, sih.""Sekali lagi saya minta maaf." Nara terlihat tulus saat meminta maaf, Jason hanya tersenyum menanggapi permin

    Last Updated : 2022-05-30
  • FANS   10. Bioskop

    Nara duduk di salah satu sudut kafe ditemani sebuah laptop dan segelas hot chocolate kesukaannya. Hari Kamis adalah jadwal liburnya, jadi ia memutuskan untuk menyelesaikan tugas kuliah yang sempat tertunda. Malam ini Nara berencana mengerjakan tugas bersama Lita sahabatnya, tapi sudah hampir satu jam berlalu Lita tak kunjung datang. Untuk membunuh kebosanan, Nara memainkan beberapa game di ponselnya, sesekali juga membuka akun media sosial miliknya. Nara buru-buru keluar dari game ketika ada notif IG live dari akun Jason. Akhir-akhir ini ia memang sedang tertarik mengikuti kegiatan Jason di media sosial."Hayo loo, gebetan baru ya ?!" kata Lita yang tiba-tiba datang. Lita tak melihat dengan jelas, ia mengira Nara sedang video call dengan teman dekatnya. Apalagi saat melihat Nara senyum-senyum sendiri seperti itu membuatnya semakin yakin."Apaan sih. Enggak," sanggah Nara. Buru-buru ia sembunyikan ponselnya ke dalam tas, bisa malu kalau Lita sa

    Last Updated : 2022-05-31
  • FANS   11. Rumah Sakit

    Darah segar mulai mengalir. Saat itu Nara tak bisa mendengar apa pun. Nafasnya sudah sangat berat, tubuhnya tak berdaya. Bahkan untuk sekedar menggerakkan jemarinya ia tak sanggup."Kakak ..." Dita berteriak histeris sambil berlari menghampiri Nara yang tergeletak bersimbah darah di tengah jalan. Kini semua orang mengalihkan perhatian mereka ke jalan raya."Kakak bangun !!" Dita menangis ketakutan setelah melihat keadaan Nara yang tampak mengkhawatirkan. Saat itu Nara masih sadarkan diri, ia berusaha menggapai tangan Dita ingin memastikan Dita baik-baik saja. Sebelum akhirnya ia jatuh lemas di pangkuan Dita."Tolongin kakak gue ... tolongin kakak gue !!" teriak Dita dengan tangisan yang semakin keras.Nara segera dilarikan ke rumah sakit. Kebetulan di sekitar sana ada mobil ambulance yang disiapkan untuk membawa korban penyanderaan di gedung bioskop. Karena ada keadaan darurat, ambulance itu akhirnya digunakan untuk membawa Nara ke rumah sakit lebih dahul

    Last Updated : 2022-06-01
  • FANS   12. Oh My Face

    Nara perlahan membuka mata, menatap tiap sudut ruangan dengan mata yang masih belum bisa terbuka sepenuhnya. Selang infus yang tertancap di pergelangan tangannya membuatnya langsung sadar kalau ia sedang berada di rumah sakit saat ini. Dalam hati ia bersyukur karena setelah kecelakaan fatal yang menimpanya, ia masih bisa membuka mata kembali."I-buk ..." Nara berusaha memanggil ibunya, tenggorokannya terasa kering hingga sangat sulit untuk sekedar mengeluarkan sepatah kata. Tak lama kemudian datang seorang pria yang segera berlari ke arahnya begitu tau ia siuman. Nara tak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu, ia nampak bahagia saat tahu Nara telah siuman."Akhirnya kamu bangun juga," kata pria itu. Suara itu terdengar tak asing. Nara berusaha membuka matanya walau masih terasa berat. Kabut tipis yang sedari tadi menghalangi pandangan matanya pun perlahan-lahan sirna. Sehingga kini wajah pria itu bisa dilihatnya dengan jelas. Nara terkejut mendapatinya menja

    Last Updated : 2022-06-02

Latest chapter

  • FANS   28. Mall

    Nara sampai di depan sebuah mall. Ia turun dari mobil mewahnya sambil membuka kaca mata hitam yang ia pakai. Penampilannya super wah sampai menarik perhatian semua orang. Ia lempar kunci mobilnya lalu berjalan memasuki mall dengan kerennya. Di belakang sana seorang security melompat menangkap kunci mobil Niki bak seorang penjaga gawang profesional. Semua mata tertuju padanya, memandanginya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kemudian mereka buru-buru membuka kalkulator untuk menghitung berapa banyak uang yang Nara habiskan untuk penampilan supernya itu. Mulut mereka langsung menganga saat melihat deretan angka nol di layar hp mereka. Nara tersenyum bangga, hari ini ia akan membuktikan perkataan Lisa di dalam lagunya, Money. Ia juga memotong pendek rambutnya untuk lebih merasakan feels Lisa di dalam dirinya. Pokoknya ia akan menghamburkan uang Niki sebanyak mungkin. "Dolla dollas dropin on my ass tonight ... " Nara sedikit menyanyikan lirik lagu itu sambil menenteng bany

  • FANS   27. Ngidam

    Nara jatuh lemas di atas kasur. Tubuh dan pikirannya sudah sangat lelah memikirkan semua yang terjadi. Nara ingin beristirahat sejenak untuk meredakan stres yang ia alami mengingat masih ada kehidupan di dalam perut Niki yang perlu ia jaga. Ia tak ingin membahayakan kehidupan janin yang tak berdosa itu. Nara berusaha memejamkan mata, tapi tak bisa karena ia terus memikirkan masalah yang sedang ia hadapi. Ia bangun dari balik selimut yang menutupi wajahnya, duduk di atas kasur dengan mata sembab karena seharian menangis."Ahaa ..."Di tengah kegalauannya, tiba-tiba sebuah ide brilian muncul begitu saja. Nara teringat kata-kata bijak Bima, selama ada uang semua pasti beres. Buat apa bersedih kalau semua bisa diselesaikan dengan uang. Bagaimana pun juga saat ini ia adalah Niki yang kaya raya, kenapa ia tak memanfaatkan keadaan itu saja. Ia bisa membebaskan ibunya dari jerat hutang, ia juga bisa membiayai pengobatannya di rumah sakit menggunakan uang Niki. Nara baru sadar

  • FANS   26. Rumah

    Nara turun di depan gang rumahnya,Gang itu terlalu sempit untuk mobil, jadi ia harus berjalan kaki untuk sampai di rumahnya. Nara berjalan mengendap-endap, tak lupa ia pakai topi dan masker agar tak ada orang yang bisa mengenalinya. Saat ada orang lewat ia bersembunyi di balik pohon kadang juga menempel di belakang tiang listrik. Pokoknya aksinya itu justru menarik perhatian orang, untung tak dikira maling."Kayaknya gue over acting deh ..." keluhnya setelah merasa capek sendiri.Tak lama kemuadian Bu Yuyun melintas dengan sepeda motornya, Nara panik lalu buru-buru masuk ke dalam sebuah antrian agar keberadaanya tak diketahui oleh Bu Yuyun. Sungguh usaha yang sangat sia-sia, Bu Yuyun mana tahu kalau dia itu Nara."Sempol atau cilok, Neng ?" kata abang penjual menyadarkan Nara."Cilok lima ribu, Bang." Ya sudahlah akhirnya Nara membeli cilok abang itu. Lagipula sudah lama ia tak memakan jajanan wajib yang dulu hampir setiap hari menemaninya i

  • FANS   25. Sad Boy

    Ken memacu mobilnya menembus riuhnya jalanan ibu kota, sementara Nara masih duduk di sampingnya dengan mulut terkunci rapat. Hawa dingin mulai menyertai perjalanan mereka. Bukan karena AC mobil, tapi ekspresi wajah Ken yang tampak begitu dingin. Setelah hampir setengah jam berkendara akhirnya Ken menepikan mobilnya di depan sebuah cafe. Cafe itu lumayan private karena hanya bisa didatangi kalangan tertentu saja. Jadi mereka bisa berbicara dengan santai disana."Lo pesen apa ?" kata Ken memulai pembicaraan."Ngikut aja. Aku gak tahu mana yang enak," jawab Nara ragu-ragu. Jujur Nara agak khawatir melihat perubahan sikap Ken setelah mengetahui kehamilan Niki."Padahal lo yang sering ngajak gue kesini dulu.""Oya ?""He'em. Sebelum lo sama Jason," jawab Ken sambil tersenyum.Dari tatap matanya, Nara bisa tahu Ken sedang berusaha menutupi rasa kecewa. Nara curiga, jangan-jangan Ken selama ini memiliki rasa untuk Niki. Apal

  • FANS   24. Sepuluh Minggu

    "Stooop ..." teriak Nara keras karena terus mengingat momen pagi itu. Semua orang segera menghentikan aktifitas mereka dan terpaku menatap ke arahnya. Nara jadi salah tingkah."Oh ... stop dulu, aku mau ke toilet," kilah Nara. Semua orang langsung bernafas lega setelah mendengar jawaban Nara.Nara langsung berlari meninggalkan studio karena sudah tak sanggup menghadapi pikirannya sendiri. Ia harus menenangkan diri sejenak karena Jason benar-benar telah mengacaukan pikirannya. Pokoknya hari ini ia tak mau pulang ke apartemen, ia akan menghindari Jason untuk beberapa saat sebelum benar-benar gila dibuatnya.Nara berdiri menghadap cermin untuk menjernihkan pikirannya, tapi bukannya tenang kepalanya malah semakin pening. Entah karena terlalu memikirkan ciuman itu atau apa, yang jelas kepalanya terasa sangat berat. Badannya juga lemas hingga ia harus bersandar di meja wastafel depan toilet untuk menopang berat tubuhnya."Ahh ..." keluh Nara sambil terus memega

  • FANS   23. Resleting

    Hari ini Nara akan melakukan pemotretan dengan majalah fashion terkemuka. Ia duduk di depan cermin besar, seorang stylist menata rambutnya sementara seorang lainnya sibuk merapikan make up di wajahnya. Tak lama kemudian datang seorang staf untuk memasang sepatu di kakinya. Dalam hati Nara tesenyum bangga, ternyata diperlakukan istimewa bak seorang ratu sangat menyenangkan. Selama ini ia hanya menunggu momen pernikahan untuk menjadi ratu semalam, itu pun terasa sulit karena jodoh entah masih tersangkut dimana. Tapi kini semua telah terlampang di depan mata, ia merasa benar-benar menjadi ratu yang sesungguhnya."Perfect ..." kata Benny, MUA terkenal langganan para artis dan kalangan atas setelah selesai menata rambut Nara."Gimana say ?" Teh Gina memastikan."Udin say ... Emm cucok.""Abangku satu ini emang gak pernah ngecewain," puji Teh Gina."Ok cus fitting room yuk."Setelah Nara selesai dimake up, Teh Gina memeriksa la

  • FANS   22. Skandal

    Nara masih menikmati serangan pagi yang Jason lancarkan di meja dapur. Sayangnya aktifitas mereka harus terhenti saat ponsel Jason tiba-tiba berdering, managernya memanggil. Jason meminta Nara menunggu sebentar sementara ia menerima panggilan itu. Manager memintanya untuk menyalakan TV, katanya ada berita heboh tentang Bima. Jason segera menyalakan TV, benar wajah Bima sedang ada di semua saluran stasiun televisi dengan judul berita yang provokatif. Bima benar-benar sedang dalam masalah besar. Jason sedikit kesulitan untuk menghubungi Bima. Setelah beberapa kali memanggil, akhirnya Bima menerima panggilan itu. "Halo, bro," jawab Bima santai. Nara memberi isyarat agar Jason menghidupan speaker, ia ingin mendengar jawaban Bima atas berita itu. "Bim, berita itu gak bener, kan ?" Maksud Jason adalah berita pelecehan yang sedang viral dimana-mana. Seorang penggemar menuntut Bima atas kasus pelecehan. "Gak bener lah. Pelecehan darimananya ?? orang kit

  • FANS   21. Meja Dapur

    Tapi ..."Tapi aku mau mandi dulu. Tunggu sebentar ya ..." bisik Jason di telinga Nara. Ia tersenyum menggoda lalu bergegas pergi ke kamar mandi.Saat Jason telah memasuki kamar mandi, Nara langsung mengambil ancang-ancang melompat ke atas tempat tidur. Nanti ia akan pura-pura tidur saat Jason keluar dari kamar mandi. Kalau itu tidak berhasil ia akan pura-pura kesurupan saja.Pagi hari yang cerah,Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Nara mulai membuka mata, tidurnya sangat lelap hingga ia bisa bangun sesiang itu. Meski begitu Nara masih enggan meninggalkan kasur, ia tarik kembali selimutnya lalu ia eratkan lengan Jason di pelukannya. Dekapan itu sangat menenangkan sampai membuatnya lupa siapa orang yang sedang berada di belakangnya itu. Nara langsung membuka matanya lebar-lebar setelah menyadari lengan Jason sedang melingkar erat di tubuhnya. Ia putar tubuhnya perlahan untuk memastikan. Jason masih tertidur lelap sambil memeluknya dari belakang. Nara jad

  • FANS   20. Lilin

    Daaaarrr ...Nara menyalakan petasan kertas saat Jason membuka pintu. Ia ingin menghiburnya dengan sebuah pesta kecil yang telah ia siapkan. Nara gagal dari misi jangan baper yang ia gaung-gaungkan sebelumnya. Pelukan hangat Jason kemarin benar-benar telah mencairkan gunung es di hatinya. Rasa kesal sebagai fans yang telah Jason bohongi pun telah ia singkirkan jauh-jauh."Apa ini, Nik ?" Jason tersenyum bahagia mendapatkan kejutan kecil dari Nara."Surprise ..." kata Nara sambil melempar senyum manis pada Jason. Nara menarik Jason ke sebuah meja makan yang telah ia hias begitu cantik dengan segelas wine dan bunga di tengah meja. Di atasnya sudah ada beberapa makanan kesukaan Jason, ada juga sekotak cup cake lengkap dengan lilin di atasnya. Nara langsung menyalakan lilin di atas cup cake buatannya itu."Ini ... dalam rangka apa, Nik ?" Jason nampak bahagia, sementara Nara masih sibuk menyalakan lilin dengan semangat."Ini ...""Ulang

DMCA.com Protection Status