Home / Urban / Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa / Putri-Putri Penghuni Istana

Share

Putri-Putri Penghuni Istana

Author: Saga
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Bedebah! Ada lapis keduanya!”

Gelmar menatap nanar. Pasukan itu terlihat lebih padu. Pakaian rapi serba hitam dengan dalaman kemeja berwarna putih. Topi datar yang familiar. Lengkap dengan persenjataanya. Gelmar sendiri tentu belum mampu menaklukan mereka.

“Tikus got-nya besar juga ternyata.”

Pria paling depan berkata sambil memainkan tusuk gigi. Picingan matanya terlihat dari balik kaca mata hitam yang dia pakai. Gaya meledek ala pemimpin sebuah pasukan kacangan.

“Rata semua pasukan lapis satu. Pertunjukan sirkus yang bagus.”

Yang lain menimpal. Menganggap Gelmar hanyalah binatang sirkus yang hanya bisa menaklukan pasukan remahan mereka.

Gelmar tersungut. Namun, sebisa mungkin meredamnya dalam dekapan Miranda yang ketakutan. Agak terpaksa, dia melepas Miranda di sisi tembok bangunan. Berbicara lembut dengan Miranda sejenak.

“Jangan terlalu cemas ya, aku akan melawan mereka dulu, setelah itu kita pulang.”

Kerlingan mata indah itu tertuju pada sorot mata dalam. Terasa hangat. Penuh tanggung jawab. Mengayomi. Yang membuat perasaannya tidak karuan.

Lebih tidak karuan lagi saat dia melepas pria berbadan tegap itu di tengah puluhan mafia bersenjata. Melawan seorang diri.

“Oh, berani melawan.”

“Tunggu apalagi! Cincang dia!”

Mereka langsung menyerbu Gelmar. Menghajarnya tanpa ampun. Gelmar mampu mengelak pada awalnya. Namun, dia kewalahan karena terlalu banyak.

“Sudah! Cukup!”

Adelia histeris. Tanpa bisa membantu. Miranda meneteskan air mata. Tidak tega melihat Gelmar dirundung begitu banyak orang yang memukulinya.

Sampai dari arah pintu depan, terdengar riuh mobil trail yang masuk. Diiringi suara derap langkah pasukan. Pasukan loreng hitam biru dengan atribut-atribut khusus mulai memenuhi gudang bagian depan itu.

Suasana menjadi hening. Seorang wanita berambut blonde turun dari mobil trail itu. Menggunakan kaos lengan buntung dan celana jeans robek. Gelmar sempat  memperbaiki sesuatu yang bergejolak di bawah.

“Kak Stevani! Syukurlah kakak datang!”

Baru Gelmar tersadar setelah Adelia memanggilnya. Itu adalah putri angkat kedua. Stevani Marriam. Jendral pasukan khusus yang memiliki ciri khas berambut blonde. kesan tegas dan angkuh. Terkenal tidak pandang bulu dalam menghukum siapapun.

Stevani menoleh ke Adelia sesaat. Pandangannya dingin tanpa berkata apapun. Setelah itu beralih ke Miranda, adik bungsunya yang tampak meringkuk di bagian paling belakang gedung.

“Terkutuk! Kalian apakan adikku!”

Suaranya lantang menggema. Matanya menyulutkan amarah singa betina. Gelmar yang sedari memperhatikan body seksinya yang tertutup jaket jeans malah meneguk ludah berkali-kali. Sexy dan angkuh dalam waktu bersamaan. Sangat menggairahkan.

“Haha! Kenapa? Kau mau bernasib sama dengan adikmu itu hah!”

Mafia yang memainkan tusuk gigi itu tampak terkekeh. Tanpa dia ketahui bagaimana ganasnya kalau singa betina itu mengamuk.

Dengan langkah tegas, Stevani mendekatinya. Menonjok langsung di wajahnya yang membuat mafia itu terhuyung. Secepat kilat, dia membalikkannya. Mengunci lehernya sampai teriak kesakitan.

“Serang!”

Begitu komando diturunkan, pasukan langsung menyerbu para mafia itu. Kekuatan mafia itu tidak bisa dibandingkan dengan pasukan khusus. Mereka kalah gesit dan terpukul mundur. Bahkan, ada di antara mereka yang mulai untuk menembakkan senjata. Namun, dengan cepat dihentikan dan dipatahkan tangannya.

“Mundur!”

Sisa pasukan mafia melarikan diri. Yang lain sudah terkapar tanpa bisa bangun.

“Gelmar! Pelipismu memar!”

Adelia berhamburan mendekati Gelmar yang sedang terkapar di atas tanah dengan kondisi pelipis yang berdarah. Sementara, Stevani memerintah anak buahnya untuk membopong Miranda.

“Adel! Apa-apaan kamu! Jangan dekat-dekat dengan dia! Dia orang asing!”

Stevani menghardik adiknya. Tidak terima dia dekat-dekat dengan orang asing.

 “Dia bukan orang asing! Dia adalah utusan Sancez, ayah angkat kita, Kak!”

“Tahu dari mana kamu?”

“Ini, Kak.”

Adel menggeser layar ponselnya. Menunjukan isi pesan dari group telegram. Stevani memeriksanya lamat-lamat. Sesekali dia melirik ke arah Gelmar untuk memastikan.

Stevani menyerahkan ponsel Adel dengan tubuh agak sedikit condong. Membisikan sesuatu ke telinga Adel.

“Dia bisa saja sangat membahayakan! Awas saja kalau terjadi apa-apa dengan keluarga kita! Orang yang pertama kali bersalah adalah kamu!”

Adel sedikit begidik mendengarnya. Bukan tanpa alasan kakaknya begitu. Selain statusnya sebagai jendral. Ada protocol keamanan yang sangat ketat untuk menjaga keluarga. Terlebih akhir-akhir ini , banyak mafia yang mengincar mereka.

Juga, karena status Adel yang paling diremehkan. Pencapaiannya tidak seberapa dibandingkan dengan saudara-saudara yang lain. Yang membuatnya sering dipandang remeh.

“Adel, kamu baik-baik saja kan?”

Gelmar sempat mendengar bisikan tegas putri angkat kedua tadi. Mengerti apa yang dirasakan Adel sekarang.

“Enggak apa-apa. Yuk kita ke mobil. Bisa berdiri kan?”

Gelmar mengangguk. Tenaganya belum habis sekalipun tadi bertempur habis-habisan. Bahkan, dia bisa berjalan selayaknya tidak terjadi apa-apa.

“Makasih ya.”

Gelmar berucap setelah masuk ke dalam mobil Adel. Mengikuti rombongan mobil Stevani.

“Untuk?”

Pandangan Adel masih tertuju ke depan. Berusaha santai. Tidak menunjukan beban di depan Gelmar. Semakin menarik saja wanita tomboy ini. Begitu Gelmar membatin.

“Sudah membelaku di depan saudara-saudaramu.”

“Seharusnya kami yang harus berterima kasih. Kamu sudah berjuang mati-matian melawan para mafia itu. Seorang diri. Tanpa senjata lagi. Kalau tidak ada kamu. Mungkin Miranda akan lolos dibawa mereka. Memang tidak salah Ayah Sanchez mengutus kamu.”

Gelmar tercenung. Ada satu hal yang belum terungkap tentang tujuan kedatangannya. Alasan sebenernya kenapa dia diutus untuk keenam putri angkat itu.

Gelmar dan Adel mengikuti rombongan Stevani sampai di sebuah kompleks mewah. Gaya eropa klasik dengan nuansa putih. Membentang luas dari ujung ke ujung.

“Ini rumah kami.”

Adel seolah bisa membaca pikiran Gelmar yang sedari tadi melongo. Kata ‘rumah’ tidak mewakili apa yang dia lihat. Ini lebih bisa dibilang sebagai istana megah ala bangsawan. Sangat cocok dengan penghuninya yang akan dilihat nanti. Gelmar semakin penasaran ingin tahu tentang putri lainnya.

Beberapa saat, barulah sampai di pintu Gerbang istana itu yang di jaga  oleh beberapa orang berpakaian rapi. Rupanya sedari tadi, hanya melewati jalan samping rumah.

Di dalamnya jauh lebih menawan, hamparan halaman luas di hiasi taman sebelah kanan kiri. Dibagian tengahnya ada air mancur dengan pancuran kuda dengan kedua kaki terangkat. 

Tampak depan, Rumah utama terlihat megah dan menawan ditunjang dua pilar tinggi,   Seorang pasukan khusus tampak membukakan pintu buat Stevani dan Miranda yang masih terlihat syok. Pasukan itu melakukan salam hormat sebelum Kembali masuk ke mobil. Rombongan pasukan itu bergerak ke belakang.

“Di belakang, ada base tempat tinggal mereka.”

Adel kembali menjelaskan. Rumah yang mewah dan luas ini tentu terdapat banyak pekerja, termasuk pasukan khusus yang jumlahnya puluhan untuk menjaga. Hanya sebagian bataliyon atau pasukan lebih besar yang dipimpin Stevani di luar sana.

“Yuk, masuk.”

Adel membimbing Gelmar. Sebisa mungkin membuat pria gagah berkepala plontos itu tidak kikuk. Walaupun, Gelmar terlihat santai dengan gaya cueknya.

Masuk ke sebuah ruangan, mereka disambut oleh dua wanita lainnya yang terlihat cemas dengan keadaan mereka.

“Astaga, Miranda. Kamu pucat sekali.”

Terlihat wanita berambut hitam gelombang tampak mengkhawatirkan Miranda. Menuntunnya duduk di sofa santai. Badannya beda dari yang lain. Lebih gemuk sedikit yang membuatnya terkesan berisi dan semok. Ada tahi lalat di pipinya. Raut wajahnya latin-nya terkesan tegas. Siapa sangka kalau itu adalah putri kelima dengan title pemimpin mafia yang melekat. Gwen Pricilia.

“Duh, kok kamu babak belur begini, Adel. Sini aku obatin.”

Kali ini, wanita dengan rambut hitam lurus. Penampilannya lebih formal dengan menggunakan jas dan rok pendek khas pimpinan CEO, tapi versi yang lebih seksi. Sepertinya dia sengaja pulang dari kantor. Gelmar tahu betul kalau itu adalah putri keempat yang punya darah Jepang. Hana Motokura.

“Saya panggil kalian pulang ke rumah untuk melihat keadaan mereka. Mereka baik-baik saja.”

Rupanya Stevani  yang menghubungi mereka untuk pulang. Putri-putri cantik Sanchez lainnya. Kepala Gelmar mendadak pusing. Tak bisa membayangkan hidup dikelilingi mereka. Menjadi pangeran satu-satunya di istana ini.

Dua wanita tadi tampak ngobrol dengan Stevani. Membicarakan tentang penculikan Miranda tadi.  tanpa mengacuhkan Gelmar yang mereka kira adalah salah satu anak buah Stevani.

“Siapa dia? Kenapa dia di sini?”

Semua mata langsung tertuju ke Gelmar. Pria berbadan sekal. Otot keras yang membuat baju lusuh tampak ketat. Kepala plontos menawan entah menimbulkan suatu kesan yang berbeda di pemikiran para wanita.

“Ehem, perkenalkan dia Gelmar. Utusan dari ayah angkat kita. Dia tadi yang ikut menghajar para begundal yang nyaris membawa Miranda.”

Kedua wanita tersebut tampak terhenyak. Pandangan mereka yang semula ke Adel beralih ke Gelmar dengan penuh selidik. Tampak curiga memandang Gelmar dari atas sampai bawah.

Tiba-tiba, ada satu wanita lagi berpakaian cukup terbuka. Dia baru keluar dari kamar mandi. Gelmar yang tidak menduga kedatangannya. Tampak terkejut saat wanita itu mencengkeram kerahnya. Menariknya cukup keras sampai buah dada wanita itu mengenai pipinya.

“Uh.”

Related chapters

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Terungkap

    “Uh.”Untuk beberapa saat, Gelmar ingin waktu berhenti. Menikmati momen mendaratnya rahang tegas ke sesuatu yang terasa padat dan kenyal. Rasanya ingin mimisan saja.Namun, momen itu tidak bertahan lama saat bentakan keras terasa memekakan telinga.“Ih!”Seketika wanita berambut pendek berkaca mata itu agak menjauhkan wajah Gelmar yang menempel. Tanpa melepaskan cengkramannya. Merasa geli dan jijik. Padahal, dia sendiri yang menarik paksa.Inilah kakak pertama. Putri tertua dari semua putri di sini. Sekar Melani. Seorang dokter bedah yang cukup terkemuka. Kesan auranya lebih galak dari yang lain. Bahkan, Stevani pemimpin pasukan khusus dan Gwen pemimpin Mafia kalah telak. Mungkin karena dia adalah sosok yang paling dituakan.“Ini dibilang utusan Sanchez? Yang benar saja?”Sekar tertuju ke semua saudara angkatnya. Seolah-olah meremehkan pria lusuh yang dipandang tidak memiliki kemampuan apa-apa, selain perawakannya yang macho sekali.“Tapi, Benar Kak. Dia utusan Sanchez.”“Diam kamu Ad

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Insiden Kamar Mandi

    “Ah!”Gelmar terhenyak sesaat menyadari kecerobohannya yang membuka pintu kamar mandi tanpa mengetuk. Alhasil yang ada di hadapannya sosok badan sekal langsing khas atlet. Lengkap dengan keindahannya tanpa tertutup sehelai benang pun.“Gila kamu ya! Main masuk saja!”Pria berkepala pelontos itu serasa tertampar. Wajahnya bersemu merah. Cengiran terlihat antara malu dan bingung.Insiden itu cukup menghentikan waktu beberapa saat sampai Adel yang langsung buru-buru mengenakan handuk. Kedua tangan mulus tapi kencang itu langsung mendorong perawakan Gelmar sampai hamper agak terjengkang keluar dari kamar mandi.Punggung besar Gelmar terhantam di sudut ruangan. Disudutkan oleh wanita tomboy yang kesehariannya selalu terlihat easy going dengan rambut yang terkuncir, Tampak sorot matanya yang tajam menikam seolah ingin menelan Gelmar hidup-hidup.Bukannya tersadar oleh kesalahannya. Malah Gelmar terhipnotis aroma sabun yang menyeruak dari badan wanita tomboy itu. Badan setengah telanjang yan

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Meledak

    “Segera keluar dari mobil ini, Adel!” Adel terperanjat ketika mendengar aba-aba dari Gelmar. Begitu melihat Gelmar melompat. Adel pun segera melompat. Dia sempat mendarat ke tanah dan terguling-guling sebelum beberapa saat kemudian mobil meledak.Duar!Adel mematung. Pandangannya terpana ke arah ledakan mobil yang membentuk jamur raksasa sungguh sangat menakutkan. Apa jadinya kalau tadi sedetik saja dia terlambat melompat.“Kamu enggak apa-apa?” Gelmar menghampiri Adel. Mengangkat tubuh gadis itu. Memberi kode kepada sekuriti yang mendekat untuk mengambil air. Meminumkannya ke Adel.Beberapa teguk mengalir di tenggorokan Adel, baru terdengar suara helaan nafas Adel yang berat. Wajahnya yang pucat pasi tampak panik. Dia memegang kedua lengan besar Gelmar.“Gelmar! Kita dalam bahaya Gelmar! Mereka sudah ada di sekitar kita!”Adel tak mampu menyembunyikan ketakutannya. Dia yang selama ini dikenal sebagai sosok yang tegar, periang, dan easy going menjadi menciut gara –gara insiden ini

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Diculik lagi

    “Bos, ada orang gila yang ngaku-ngaku keluarga bos.” Juan penuh semangat mengadu kepada Hana. Berharap bos-nya itu akan mencaci Gelmar dan mengusirnya dari depan gedung itu. Namun, reaksi Hana justru mengejutkan. “Siapa yang kamu maksud orang gila?” Mata Juan melotot. Dia benar-benar tidak menyangka reaksi sang bos. Padahal, jelas-jelas Juan menunjuk ke arah Gelmar. Pria berpakaian kumal lusuh. ‘Jangan-jangan benar yang dikatakan Gelmar tadi kalau Hana adalah saudaranya,’ Juan membatin. Peluh mulai membanjiri keningnya. “D-dia, Nyonya. Nyonya enggak mungkin kan punya saudara gembel seperti dia?” Juan mempertegas pertanyaannya. Dia masih yakin kalau Gelmar, lelaki yang dulu dia pandang remeh di masa sekolah mempunyai saudara CEO paling terpandang di negeri ini. Sangat mustahil! “Kalau emang iya, kenapa?” Wajah Juan langsung memucat. Rasanya ingin merobek saja wajahnya. Melempar jauh-jauh. Serasa tertampar sebuah fakta di luar dugaan. “Jadi…” Dengan gerakan slow-motion, Juan

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Semua Sepakat Menjadi Satu

    “Tolong, lepaskan aku.”Miranda merintih begitu penutup kepalanya dibuka. Sumpelan kain di mulutnya di lepas.“Kita ketemu lagi nona manis.”Miranda tak mampu menyembunyikan ketakutannya begitu melihat siapa yang ada di hadapannya. Tiga orang bertudung berpakaian misterius yang dulu pernah menculiknya kini hadir di hadapannya. Tidak hanya dia, melainkan banyak anak buah yang mengelilinginya.Miranda meneguk ludah. Dia benar-benar dalam ketakutan luar biasa. Dia masih ingat. Ketika mobil yang mengantarnya melaju tadi. Di tengah jalan dia dihadang oleh beberapa mobil.Dan entah sekejap mata tubuhnya langsung berpindah dan sekarang dia berada di sini.“Kami melakukan penculikan ini karena perintah dari seseorang yang sekarang menjadi saudaramu.”Salah seorang dari mereka mengungkapkan sebuah rahasia. Miranda tampak mengernyit. Saudara yang mana? Apakah saudara-saudara tirinya?“Siapa yang kamu maksud? Mana mungkin saudari-saudari tiriku melakukan penculikan? Aku sangat tahu mereka? Janga

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Keempat Saudara Lelaki

    Sudut Pandang Gelmar“Meskipun sekarang, aku menjadi sekretaris kamu, tapi aku enggak mau disuruh-suruh sama kamu. Ingat itu!”Begitulah perkataan Miranda, wanita berambut merah di hadapanku. Aku hanya menghela nafas sambil memandang wanita bertubuh indah itu keluar dari ruangan.“Judes, tapi lama kelamaan pasti akan takluk denganku juga.”Sekarang, aku berada di dalam ruangan khusus presdir. Di dalamnya tertera foto-foto ayah Sanchez dan keenam putri angkatnya.Seketika aku merasakan darahku mendidih. Betapa Ayah Sanchez menyayangiku dari kecil. Dia yang menyelamatkanku dari peristiwa kebakaran di kampung akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Membesarkanku, mendidikku hingga seperti sekarang. Dan ada satu orang yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri Robert yang telah membunuh Ayah Sanchez.Aku pun teringat dengan beberapa saudara angkat yang lain. Ayah Sanchez tidak hanya mengangkat anak perempuan. Melainkan dia juga punya beberapa anak angkat lelaki yang notabene la

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Kesucian Yang Terenggut

    Sudut Pandang GelmarKulajukan kecepatan mobilku. Tujuanku adalah rumah Marco. Memang aku tidak bisa mendeteksi keberadaan Adel, karena mungkin Marco dan gerombolannya sudah membuang semua apa yang melekat di tubuh Adel. Namun, dia lupa, bahwa aku bisa mengetahui plat mobil dari cctv dan wajahnya, yang jelas-jelas adalah Marco.Hingga sampailah ke sebuah perumahan. Melihat kedatangan orang asing sepertiku, tentu mereka bertanya-tanya. Apalagi malam-malam seperti ini.“Maaf, ada keperluan apa? Mau bertemu siapa?”Aku memandang ke arah kedua sekuriti tersebut.“Saya mau ke rumah Pak Marco.”“Pak Marco-nya enggak ada. Dia sedang keluar.”Kali ini satpam yang satunya. Pandangannya menyelidik dari atas sampai bawah. Mencurigai Gelmar.Gelmar tersenyum. Pria itu lantas turun dari mobil. Dengan menyentuh titik sadar mereka. Mereka langsung pingsan. Membaringkannya ke dalam pos.“Maafkan saya, Pak. Tapi, saya terpaksa.”Gelmar memeriksa isi pos tersebut. Dengan mudah dia menemukan rumah dari

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Menikahi Adel

    POV 3“Apa? Kamu dilecehkan mereka?”Seketika darah Gelmar mendidih. Astaga, aku tidak berhasil menjaga putri angkat Sanchez!“Sebentar, Adel. Aku mau puter baik dulu. Akan kuhabisi mereka.”Adel memberikan pelukan yang erat. Membuat Gelmar tidak berdaya. Mengurungkan niatnya untuk membantai para durjana itu. Yang ada penyesalan, karena gagal. Tidak bisa menjaga amanat mendiang Sanchez.Gelmar pun melajukan mobil menuju Apartemen rahasia. Di sana, kelima saudari lainnya sudah menunggu. Melihat kondisi Adel. Mereka langsung segera memberikan penanganan.“Kenapa Adel dalam kondisi seperti itu?”Sekar bertanya kepada Gelmar. Gelmar hanya menunduk sambil menahan gemuruh di dadanya.“Dia dilecehkan oleh Marco dan anak buahnya.”“Apa? Gimana sih kamu? Kok bisa-bisanya seperti itu?”Sekar meluapkan semua kekesalannya. Gelmar tidak bisa membantah. Rasa bersalah begitu menghantuinya. Membuatnya tidak bisa sepatah katapun.“Sudahlah, Kak. Gelmar sudah berusaha semaksimal mungkin. Jangan menu

Latest chapter

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Data Terhapus

    Edo pun kembali ke meja kerja Edo. Saat Edo duduk, lima malaikat itu saling tersenyum satu sama lain, kemudian tersenyum melihatnya. Hmmm, dari senyuman mereka, ada yang aneh. Itu bukan senyuman persahabatan, tapi lebih kearah... senyuman jahat. Apa yang sebetulnya mereka pikirkan?Tiga bulan masa training itu selesai. Sekarang, Edo bekerja secara penuh selama delapan jam sehari di kantor ini. Selama masa tiga bulan kemarin, Edo sempat bekerja selama empat jam sehari.Selama itu pula, belum ada tanda-tanda yang berarti tentang pergerakan mereka. Juga tidak ada tanda-tanda Sanchez juga. Namun, Edo tetap selalu bersabar. Melihat infrastruktur pembuatan sistem dan juga metodenya, Edo bisa mengatakan bahwa perusahaan ini bukan asal bikin sistem saja. Segala sesuatunya diperhitungkan dengan matang, sehingga hampir tidak ada cacat sama sekali dalam kode-kode program yang telah dibuat sebelumnya. Hebat, pantas saja perusahaan ini memberi gaji sekitar tiga sampai empat kali lipat dibanding

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Lima Wanita Secantik Bidadari

    "Kedua, rahasia. Tidak seorang pun boleh tahu bahwa kamu bekerja di SA COMPANY ini. Kamu juga terikat kontrak seumur hidup, bahwa kamu tidak boleh membocorkan hal sesedikit apapun mengenai perusahaan ini. Kontraknya bukan kontrak sembarangan, yaitu kontrak dengan notaris dunia bawah. Isi kontraknya cukup sederhana, melanggar berarti mati." Kata Wakil Direktur Teknologi.Edo cukup tercekat mendengarnya. Haruskah misi ini akan menjadi misi yang paling membahayakan dan terakhir kalinya. SA COMPANY bukan perusahaan sembarangan bahkan dengan perusahaan Sanchez masih kalah jauh. Jika, terjadi sesuatu dengan dia suatu hari. Dia yakin kalau Gelmar dan yang lain turun tangan. Tapi, apakah mampu mereka melawan kekuatan sebesat SA COMPANY?"Belum berkeluarga adalah suatu keuntungan bagimu. Tapi, kami tetap memberikan bantuan kepadamu. Seperti yang kamu ketahui, SA COMPANY ini adalah perusahaan yang berdiri dibelakang nama suatu perusahaan besar di pusat kota. Kamu akan dengan mudah mengakses seg

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Misi Baru Untuk Edo

    Sekarang, semuanya sudah jelas bahwa Sanchez masih hidup. Aku harus segera mencarinya dan menanyakan kepadanya alasan sebenernya kenapa dia melakukan hal ini.Maka, segera aku mencari semua informasi tentangnya. Meskipun agak sulit, tapi aku yakin akan ketemu. Aku juga meminta kepada ketiga saudaraku untuk mencari informasi sebisa mungkin tentang Sanchez.Hingga akhirnya semua infomasi mengarah kepada sebuah perusahaan besar di kota lain, namanya SA COMPANY, kota di mana Edo berasal. Perusahaan besar yang konon juga melakukan bisnis gelap. Bisnis yang besar dan rapi. Hingga tidak terdeteksi oleh pihak keamanan.“Jadi bagaimana rencanamu sekarang?”Very bertanya setelah kami semua berkumpul di ruang meeting. Meeting dadakan yang dilakukan setelah semua informasih terkumpul.“Bagaimana kalau kita suruh orang untuk bekerja di perusahaan itu untuk menggali informasi?”Hardi mengajukan ide yang menurutku cukup brillian. Namun, kita tidak bisa dengan gegabah.“Edo saja gimana? Dia kan y

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Ayah Sanchez Masih Hidup

    Keesokan harinya,Tidak ada yang wah, semua berjalan seperti biasa. Very dan Hardi masuk kerja seperti biasa. Very ikut menghandle perusahaanku walaupun profesinya sebagai dokter yang seharusnya, dia praktek bersama Sekar. Namun, karena aku tahu bahwa Sekar tidak ingin adanya Very. Jadi untuk sementara, dia bekerja di perusahaanku dulu.“Bagaimana yang semalam? Lancar?”Tiba-tiba, Hanna mendekatiku. Wanita itu tampak anggun seperti biasa.“Lancar, markas Robert sudah digempur, hanya saja Robert kabur.”“Ya, saya tahu dari Kak Stevani dan Gwen juga. Kamu dan saudara-saudaramu sangat hebat. Aku sangat salut.“Biasa saja. Memang seperti itulah yang semestinya aku lakukan.”Hanna pun berlalu menuju ruangannya. Begitupun dengan aku. Namun, tiba-tiba, ada dua orang yang menghampiriku. Kak Sekar dan Miranda.“Gelmar, kami mau bicara sesuatu dengan kamu.”“Boleh, silakan masuk.”Aku mempersilakan mereka masuk. Sekaligus keheranan. Ada angin apa yang membuat mereka ke sini.“Kami minta maaf, a

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Gelmar Dijodohkan?

    “Sekali lagi maafkan Aku..." ucap Anna semakin menenggelamkan kepalanya ke bahuku..." tanganmu kasar sekali... Kau harus segera melakukan perawatan...." ucapku bercanda guna mencairkan suasana kami yang masih terlalu kaku...." Very kau terlihat Gagah dengan pakaian itu .." ucap Anna mendekatkan bibirnya ke mulutku....Jantung makin berdebar tak menentu dan semakin cepat .... Apalagi saat Anna mulai pasrah menutup matanya dan semakin memajukan bibirnya yang mengoda.... Semakin dekat bibir kami berdua....Tetapi Aku menghentikan semuanya... Aku sadar Anna sudah dimiliki seseorang yang mungkin lebih khawatir dengan keadaan nya setelah dengan paksa aku menculiknya dan yang menyebabkan Anna harus mengalami hal mengerikan seperti ini... Aku pria buruk yang membuat cinta sejatinya tak bahagia..." Very kenapa..." ucap Anna bingung. ." jangan lakukan itu lagi... Jika kau melakukan itu lagi aku akan memaksamu untuk bersamaku selamanya .." ucap Ku langsung meninggalkan nya....Jangan memberi

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Perasaan Tak Terbalas

    "Semua ini telah berakhir... Kau bisa kembali ke kehidupan lamamu...." ucapku" Apa semudah itu bisa kembali. Saat kau tak memiliki tempat untuk kembali...apa dunia masih bisa menerimaku seperti kehidupan lamaku." ucap wanita itu.Ucapan wanita itu sontak menyadarkanku akan satu hal... Bahwa Wanita ini memiliki kehidupan yang menyedihkan. Dunia ini terlalu kejam untuk wanita seperti mereka... Wanita yang menjadi korban kekejaman dunia...Hak asasi manusia hanya berlaku bagi mereka yang memiliki uang dan kekuasaan... Wanita seperti ini akan sulit kembali ke kehidupan normalnya....Penyiksaan selama menjadi tahanan akan membuatnya memiliki trauma yang besar... Kehidupan tak akan normal seperti sebelumnya....sekuat atau sehebat apapun dia berusaha... Terpikir di benakku ide yang sulit kukatakan pada wanita ini.... Tapi mungkin ini harus ku lakukan..." Aku akan mengantarmu pulang...." ucapkuWanita itu tak menjawab... Dia hanya mempererat pelukannya...." tenanglah aku berjanji tak akan

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Perang Belum Usai

    # diruangan Atas​Edo pasrah dengan keadaannya ... Robert menyerang dengan kekuatan terkuatnya lagi... Edo hanya pasrah dengan serangan kali ini tubuhnya sudah cukup babak belur.... Dia tak mampu bergerak menghindar lagi...." kau memang hebat Anak muda ... Kau bisa bertahan dan membuatku harus mengeluarkan tenaga terbaikku..." ucap Robert sedikit memuji ketangguhan Edo ... Yang mampu bertahan cukup lama dari setiap serangannya yang luarbiasa mematikan....Robert melompat cukup tinggi dan melepaskan tendang keras ketubuh Edo yang sudah tak mampu bergerak." Bruaaaak.”Serangan Robert di hentikan dengan tangkisan tangan kekarku.Robert langsung melompat cukup jauh ... Robert kaget luarbiasa akan kehadiran Pria yang dianggap oleh Robert telah tewas ... Karena mungkin dia mengira antoni atau benny sudah membunuhnya." kau masih hidup...." ucap Robert." kau kira hanya kau yang bisa hidup lama di dunia ini..." ucapku." apa kau datang untuk menyelamatkan temanmu yang bodoh itu..." ucap Ro

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Pertolongan Dari Stevani dan Gwen yang Tidak Terduga

    ****************Pov Edo​Gila ini baru namanya perang ... Aku sudah hampir menjatuhkan 150 orang hari ini.... Dan masih banyak lagi musuh kami terus menyerang ...seakan tak habis-habisnya.... Dan yang makin parah adalah ... Amunisi kami hampir habis... Pasukan yang dibawa oleh Martino suami Emelin ... Hanya menyisakan 3 orang lagi semuanya sudah tewas saat baku hantam kami.Kami makin terjepit di pintu masuk gedung utama markas musuh.... Sedangkan musuh kami mengepung dari segala sisi .... Ini pertama kalinya aku cemas... Bukan karena akan mati.... Tapi cemas karena tak mampu menghajar mereka semua." Kalau seperti ini terus kita akan mati..." ucap Martino yang mulai pesimis... Bersembunyi di balik tembok yang terus di berondong oleh senjata mesin..." kita harus bertahan... Jangan sampai mereka bisa membunuh kita...." ucap Shilo... Yang terlihat sangat tegang... Apalagi tubuhnya sudah penuh luka... Akibat peluru nyasar... Meskipun tak ada yang telak di tubuhnya..." Very kau bisa me

  • Enam Saudari Tiriku yang Berkuasa   Pasrah

    *Cteek..tekk...tekk...Benda yang ku lempar di tengan kelompok bersenjata itu. Dan jatuh tepat di kaki pemimpin pasukan dan sepersekian detik ledakan besar terjadi....membunuh seluruh pasukan bersenjata itu." Hahaaa.... Bagaimana ledakanku... " ucapku muncul... Tubuh yang di berondong mereka tadi adalah tubuh temannya yang kami jadikan umpan ..."Akhhh tolong aku....tolong..." ucap salah satu prajurit yang masih bertahan hidup setelah terkena ledekan hebat...Rico mendekati prajurit tak berdaya itu... Dan berusaha mendekati nya...aku langsung menembak prajurit itu ."Jika dalam perang jangan pernah mencoba melakukan hal tersebut... Jika kau melakukan hal tersebut kau bisa terbunuh..." ujarku memberi nasehat pada Rico." Maafkan aku tuan...." ucap Rico." Ayo kita Cepat selesaikan misi ini..." teriakku sambil melempar beberapa peledak ke arah Beberapa perumahan yang terdapat disini..."******************Pov Gelmar​Kami terus maju ... Meskipun musuh kami lebih banyak dari pada yang

DMCA.com Protection Status