“Segera keluar dari mobil ini, Adel!” Adel terperanjat ketika mendengar aba-aba dari Gelmar. Begitu melihat Gelmar melompat. Adel pun segera melompat. Dia sempat mendarat ke tanah dan terguling-guling sebelum beberapa saat kemudian mobil meledak.Duar!Adel mematung. Pandangannya terpana ke arah ledakan mobil yang membentuk jamur raksasa sungguh sangat menakutkan. Apa jadinya kalau tadi sedetik saja dia terlambat melompat.“Kamu enggak apa-apa?” Gelmar menghampiri Adel. Mengangkat tubuh gadis itu. Memberi kode kepada sekuriti yang mendekat untuk mengambil air. Meminumkannya ke Adel.Beberapa teguk mengalir di tenggorokan Adel, baru terdengar suara helaan nafas Adel yang berat. Wajahnya yang pucat pasi tampak panik. Dia memegang kedua lengan besar Gelmar.“Gelmar! Kita dalam bahaya Gelmar! Mereka sudah ada di sekitar kita!”Adel tak mampu menyembunyikan ketakutannya. Dia yang selama ini dikenal sebagai sosok yang tegar, periang, dan easy going menjadi menciut gara –gara insiden ini
“Bos, ada orang gila yang ngaku-ngaku keluarga bos.” Juan penuh semangat mengadu kepada Hana. Berharap bos-nya itu akan mencaci Gelmar dan mengusirnya dari depan gedung itu. Namun, reaksi Hana justru mengejutkan. “Siapa yang kamu maksud orang gila?” Mata Juan melotot. Dia benar-benar tidak menyangka reaksi sang bos. Padahal, jelas-jelas Juan menunjuk ke arah Gelmar. Pria berpakaian kumal lusuh. ‘Jangan-jangan benar yang dikatakan Gelmar tadi kalau Hana adalah saudaranya,’ Juan membatin. Peluh mulai membanjiri keningnya. “D-dia, Nyonya. Nyonya enggak mungkin kan punya saudara gembel seperti dia?” Juan mempertegas pertanyaannya. Dia masih yakin kalau Gelmar, lelaki yang dulu dia pandang remeh di masa sekolah mempunyai saudara CEO paling terpandang di negeri ini. Sangat mustahil! “Kalau emang iya, kenapa?” Wajah Juan langsung memucat. Rasanya ingin merobek saja wajahnya. Melempar jauh-jauh. Serasa tertampar sebuah fakta di luar dugaan. “Jadi…” Dengan gerakan slow-motion, Juan
“Tolong, lepaskan aku.”Miranda merintih begitu penutup kepalanya dibuka. Sumpelan kain di mulutnya di lepas.“Kita ketemu lagi nona manis.”Miranda tak mampu menyembunyikan ketakutannya begitu melihat siapa yang ada di hadapannya. Tiga orang bertudung berpakaian misterius yang dulu pernah menculiknya kini hadir di hadapannya. Tidak hanya dia, melainkan banyak anak buah yang mengelilinginya.Miranda meneguk ludah. Dia benar-benar dalam ketakutan luar biasa. Dia masih ingat. Ketika mobil yang mengantarnya melaju tadi. Di tengah jalan dia dihadang oleh beberapa mobil.Dan entah sekejap mata tubuhnya langsung berpindah dan sekarang dia berada di sini.“Kami melakukan penculikan ini karena perintah dari seseorang yang sekarang menjadi saudaramu.”Salah seorang dari mereka mengungkapkan sebuah rahasia. Miranda tampak mengernyit. Saudara yang mana? Apakah saudara-saudara tirinya?“Siapa yang kamu maksud? Mana mungkin saudari-saudari tiriku melakukan penculikan? Aku sangat tahu mereka? Janga
Sudut Pandang Gelmar“Meskipun sekarang, aku menjadi sekretaris kamu, tapi aku enggak mau disuruh-suruh sama kamu. Ingat itu!”Begitulah perkataan Miranda, wanita berambut merah di hadapanku. Aku hanya menghela nafas sambil memandang wanita bertubuh indah itu keluar dari ruangan.“Judes, tapi lama kelamaan pasti akan takluk denganku juga.”Sekarang, aku berada di dalam ruangan khusus presdir. Di dalamnya tertera foto-foto ayah Sanchez dan keenam putri angkatnya.Seketika aku merasakan darahku mendidih. Betapa Ayah Sanchez menyayangiku dari kecil. Dia yang menyelamatkanku dari peristiwa kebakaran di kampung akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Membesarkanku, mendidikku hingga seperti sekarang. Dan ada satu orang yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri Robert yang telah membunuh Ayah Sanchez.Aku pun teringat dengan beberapa saudara angkat yang lain. Ayah Sanchez tidak hanya mengangkat anak perempuan. Melainkan dia juga punya beberapa anak angkat lelaki yang notabene la
Sudut Pandang GelmarKulajukan kecepatan mobilku. Tujuanku adalah rumah Marco. Memang aku tidak bisa mendeteksi keberadaan Adel, karena mungkin Marco dan gerombolannya sudah membuang semua apa yang melekat di tubuh Adel. Namun, dia lupa, bahwa aku bisa mengetahui plat mobil dari cctv dan wajahnya, yang jelas-jelas adalah Marco.Hingga sampailah ke sebuah perumahan. Melihat kedatangan orang asing sepertiku, tentu mereka bertanya-tanya. Apalagi malam-malam seperti ini.“Maaf, ada keperluan apa? Mau bertemu siapa?”Aku memandang ke arah kedua sekuriti tersebut.“Saya mau ke rumah Pak Marco.”“Pak Marco-nya enggak ada. Dia sedang keluar.”Kali ini satpam yang satunya. Pandangannya menyelidik dari atas sampai bawah. Mencurigai Gelmar.Gelmar tersenyum. Pria itu lantas turun dari mobil. Dengan menyentuh titik sadar mereka. Mereka langsung pingsan. Membaringkannya ke dalam pos.“Maafkan saya, Pak. Tapi, saya terpaksa.”Gelmar memeriksa isi pos tersebut. Dengan mudah dia menemukan rumah dari
POV 3“Apa? Kamu dilecehkan mereka?”Seketika darah Gelmar mendidih. Astaga, aku tidak berhasil menjaga putri angkat Sanchez!“Sebentar, Adel. Aku mau puter baik dulu. Akan kuhabisi mereka.”Adel memberikan pelukan yang erat. Membuat Gelmar tidak berdaya. Mengurungkan niatnya untuk membantai para durjana itu. Yang ada penyesalan, karena gagal. Tidak bisa menjaga amanat mendiang Sanchez.Gelmar pun melajukan mobil menuju Apartemen rahasia. Di sana, kelima saudari lainnya sudah menunggu. Melihat kondisi Adel. Mereka langsung segera memberikan penanganan.“Kenapa Adel dalam kondisi seperti itu?”Sekar bertanya kepada Gelmar. Gelmar hanya menunduk sambil menahan gemuruh di dadanya.“Dia dilecehkan oleh Marco dan anak buahnya.”“Apa? Gimana sih kamu? Kok bisa-bisanya seperti itu?”Sekar meluapkan semua kekesalannya. Gelmar tidak bisa membantah. Rasa bersalah begitu menghantuinya. Membuatnya tidak bisa sepatah katapun.“Sudahlah, Kak. Gelmar sudah berusaha semaksimal mungkin. Jangan menu
“Jadi, kamu akan melakukan semua itu, Gelmar?”Aku mengangguk dengan mantap. Setelah memberitahu Gwen dan Stevani tentang rencanaku. Kali ini biar aku saja yang turun tangan bersama dengan ketiga saudaraku. Namun, tidak memungkiri nantinya aku membutuhkan bantuan mereka juga.“Bagus, saya dukung kamu. Kamu memang selalu bisa diandalkan. Maafkan atas kelakukan Miranda dan Sekar yang belum bisa mempercayai kamu.”“Enggak apa-apa, Stevani. Nanti cepat atau lambat mereka pasti akan mempercayaiku. Aku sangat menyakini hal itu.Di tengah obrolan itu, tiba-tiba aku mendengar suara ponsel berdering. Aku melihat pesan dari Very yang menginformasikan bahwa semuanya sudah stand by di tempat masing-masing. Tinggal tungu komando selanjutnya dariku.Setelah itu, aku berpamitan dengan kedua saudariku. Semakin bergerak cepat. Maka akan semakin baik. Sekilas aku melihat ke belakang terlihat senyum penuh harapan dari putri-putri angkat Sanchez. Menimbulkan semangat baru bagiku.*“Apa kau sudah sampai
“Jangan sampai membuat keributan apalagi sampai kekerasan, karena tugas kita di sini mengambil data saja setelah itu pergi.”Aku mewanti-wanti mereka. Mereka mengerti. Karena aku tahu kebanyakan dari mereka memiliki watak petarung. Kesenggol sedikit berkelahi sudah. Namun, yang penting dari itu semua adalah pengendalian diri. Dan aku yakin kalau mereka cukup ahli dalam hal itu.Sementara di saat yang bersamaan, Very terus menghubungiku. Dia bilang was-was saat melihat Hardi dan Edo masuk ke dalam Villa itu dengan pengawasan yang sangat ketat dari paha penjahat itu. Di geledahnya mereka, Namun, pada akhirnya mereka berhasil masuk.Meskipun tidak terlalu mulus, akhirnya bisa mendapatkan laptop itu. Dan dengan segera aku menyalin semua datanya dan memasukkan ke dalam hardisk yang kubawa. Setelah itu mengembalikannya kembali dan memberitahu semuanya bahwa misi selesai. Kembali ke Apartemen.Sesampainya di apartemen aku langsung mengabari Stevani dan Gwen bahwa aku berhasil.“Jadi kamu ber
Edo pun kembali ke meja kerja Edo. Saat Edo duduk, lima malaikat itu saling tersenyum satu sama lain, kemudian tersenyum melihatnya. Hmmm, dari senyuman mereka, ada yang aneh. Itu bukan senyuman persahabatan, tapi lebih kearah... senyuman jahat. Apa yang sebetulnya mereka pikirkan?Tiga bulan masa training itu selesai. Sekarang, Edo bekerja secara penuh selama delapan jam sehari di kantor ini. Selama masa tiga bulan kemarin, Edo sempat bekerja selama empat jam sehari.Selama itu pula, belum ada tanda-tanda yang berarti tentang pergerakan mereka. Juga tidak ada tanda-tanda Sanchez juga. Namun, Edo tetap selalu bersabar. Melihat infrastruktur pembuatan sistem dan juga metodenya, Edo bisa mengatakan bahwa perusahaan ini bukan asal bikin sistem saja. Segala sesuatunya diperhitungkan dengan matang, sehingga hampir tidak ada cacat sama sekali dalam kode-kode program yang telah dibuat sebelumnya. Hebat, pantas saja perusahaan ini memberi gaji sekitar tiga sampai empat kali lipat dibanding
"Kedua, rahasia. Tidak seorang pun boleh tahu bahwa kamu bekerja di SA COMPANY ini. Kamu juga terikat kontrak seumur hidup, bahwa kamu tidak boleh membocorkan hal sesedikit apapun mengenai perusahaan ini. Kontraknya bukan kontrak sembarangan, yaitu kontrak dengan notaris dunia bawah. Isi kontraknya cukup sederhana, melanggar berarti mati." Kata Wakil Direktur Teknologi.Edo cukup tercekat mendengarnya. Haruskah misi ini akan menjadi misi yang paling membahayakan dan terakhir kalinya. SA COMPANY bukan perusahaan sembarangan bahkan dengan perusahaan Sanchez masih kalah jauh. Jika, terjadi sesuatu dengan dia suatu hari. Dia yakin kalau Gelmar dan yang lain turun tangan. Tapi, apakah mampu mereka melawan kekuatan sebesat SA COMPANY?"Belum berkeluarga adalah suatu keuntungan bagimu. Tapi, kami tetap memberikan bantuan kepadamu. Seperti yang kamu ketahui, SA COMPANY ini adalah perusahaan yang berdiri dibelakang nama suatu perusahaan besar di pusat kota. Kamu akan dengan mudah mengakses seg
Sekarang, semuanya sudah jelas bahwa Sanchez masih hidup. Aku harus segera mencarinya dan menanyakan kepadanya alasan sebenernya kenapa dia melakukan hal ini.Maka, segera aku mencari semua informasi tentangnya. Meskipun agak sulit, tapi aku yakin akan ketemu. Aku juga meminta kepada ketiga saudaraku untuk mencari informasi sebisa mungkin tentang Sanchez.Hingga akhirnya semua infomasi mengarah kepada sebuah perusahaan besar di kota lain, namanya SA COMPANY, kota di mana Edo berasal. Perusahaan besar yang konon juga melakukan bisnis gelap. Bisnis yang besar dan rapi. Hingga tidak terdeteksi oleh pihak keamanan.“Jadi bagaimana rencanamu sekarang?”Very bertanya setelah kami semua berkumpul di ruang meeting. Meeting dadakan yang dilakukan setelah semua informasih terkumpul.“Bagaimana kalau kita suruh orang untuk bekerja di perusahaan itu untuk menggali informasi?”Hardi mengajukan ide yang menurutku cukup brillian. Namun, kita tidak bisa dengan gegabah.“Edo saja gimana? Dia kan y
Keesokan harinya,Tidak ada yang wah, semua berjalan seperti biasa. Very dan Hardi masuk kerja seperti biasa. Very ikut menghandle perusahaanku walaupun profesinya sebagai dokter yang seharusnya, dia praktek bersama Sekar. Namun, karena aku tahu bahwa Sekar tidak ingin adanya Very. Jadi untuk sementara, dia bekerja di perusahaanku dulu.“Bagaimana yang semalam? Lancar?”Tiba-tiba, Hanna mendekatiku. Wanita itu tampak anggun seperti biasa.“Lancar, markas Robert sudah digempur, hanya saja Robert kabur.”“Ya, saya tahu dari Kak Stevani dan Gwen juga. Kamu dan saudara-saudaramu sangat hebat. Aku sangat salut.“Biasa saja. Memang seperti itulah yang semestinya aku lakukan.”Hanna pun berlalu menuju ruangannya. Begitupun dengan aku. Namun, tiba-tiba, ada dua orang yang menghampiriku. Kak Sekar dan Miranda.“Gelmar, kami mau bicara sesuatu dengan kamu.”“Boleh, silakan masuk.”Aku mempersilakan mereka masuk. Sekaligus keheranan. Ada angin apa yang membuat mereka ke sini.“Kami minta maaf, a
“Sekali lagi maafkan Aku..." ucap Anna semakin menenggelamkan kepalanya ke bahuku..." tanganmu kasar sekali... Kau harus segera melakukan perawatan...." ucapku bercanda guna mencairkan suasana kami yang masih terlalu kaku...." Very kau terlihat Gagah dengan pakaian itu .." ucap Anna mendekatkan bibirnya ke mulutku....Jantung makin berdebar tak menentu dan semakin cepat .... Apalagi saat Anna mulai pasrah menutup matanya dan semakin memajukan bibirnya yang mengoda.... Semakin dekat bibir kami berdua....Tetapi Aku menghentikan semuanya... Aku sadar Anna sudah dimiliki seseorang yang mungkin lebih khawatir dengan keadaan nya setelah dengan paksa aku menculiknya dan yang menyebabkan Anna harus mengalami hal mengerikan seperti ini... Aku pria buruk yang membuat cinta sejatinya tak bahagia..." Very kenapa..." ucap Anna bingung. ." jangan lakukan itu lagi... Jika kau melakukan itu lagi aku akan memaksamu untuk bersamaku selamanya .." ucap Ku langsung meninggalkan nya....Jangan memberi
"Semua ini telah berakhir... Kau bisa kembali ke kehidupan lamamu...." ucapku" Apa semudah itu bisa kembali. Saat kau tak memiliki tempat untuk kembali...apa dunia masih bisa menerimaku seperti kehidupan lamaku." ucap wanita itu.Ucapan wanita itu sontak menyadarkanku akan satu hal... Bahwa Wanita ini memiliki kehidupan yang menyedihkan. Dunia ini terlalu kejam untuk wanita seperti mereka... Wanita yang menjadi korban kekejaman dunia...Hak asasi manusia hanya berlaku bagi mereka yang memiliki uang dan kekuasaan... Wanita seperti ini akan sulit kembali ke kehidupan normalnya....Penyiksaan selama menjadi tahanan akan membuatnya memiliki trauma yang besar... Kehidupan tak akan normal seperti sebelumnya....sekuat atau sehebat apapun dia berusaha... Terpikir di benakku ide yang sulit kukatakan pada wanita ini.... Tapi mungkin ini harus ku lakukan..." Aku akan mengantarmu pulang...." ucapkuWanita itu tak menjawab... Dia hanya mempererat pelukannya...." tenanglah aku berjanji tak akan
# diruangan AtasEdo pasrah dengan keadaannya ... Robert menyerang dengan kekuatan terkuatnya lagi... Edo hanya pasrah dengan serangan kali ini tubuhnya sudah cukup babak belur.... Dia tak mampu bergerak menghindar lagi...." kau memang hebat Anak muda ... Kau bisa bertahan dan membuatku harus mengeluarkan tenaga terbaikku..." ucap Robert sedikit memuji ketangguhan Edo ... Yang mampu bertahan cukup lama dari setiap serangannya yang luarbiasa mematikan....Robert melompat cukup tinggi dan melepaskan tendang keras ketubuh Edo yang sudah tak mampu bergerak." Bruaaaak.”Serangan Robert di hentikan dengan tangkisan tangan kekarku.Robert langsung melompat cukup jauh ... Robert kaget luarbiasa akan kehadiran Pria yang dianggap oleh Robert telah tewas ... Karena mungkin dia mengira antoni atau benny sudah membunuhnya." kau masih hidup...." ucap Robert." kau kira hanya kau yang bisa hidup lama di dunia ini..." ucapku." apa kau datang untuk menyelamatkan temanmu yang bodoh itu..." ucap Ro
****************Pov EdoGila ini baru namanya perang ... Aku sudah hampir menjatuhkan 150 orang hari ini.... Dan masih banyak lagi musuh kami terus menyerang ...seakan tak habis-habisnya.... Dan yang makin parah adalah ... Amunisi kami hampir habis... Pasukan yang dibawa oleh Martino suami Emelin ... Hanya menyisakan 3 orang lagi semuanya sudah tewas saat baku hantam kami.Kami makin terjepit di pintu masuk gedung utama markas musuh.... Sedangkan musuh kami mengepung dari segala sisi .... Ini pertama kalinya aku cemas... Bukan karena akan mati.... Tapi cemas karena tak mampu menghajar mereka semua." Kalau seperti ini terus kita akan mati..." ucap Martino yang mulai pesimis... Bersembunyi di balik tembok yang terus di berondong oleh senjata mesin..." kita harus bertahan... Jangan sampai mereka bisa membunuh kita...." ucap Shilo... Yang terlihat sangat tegang... Apalagi tubuhnya sudah penuh luka... Akibat peluru nyasar... Meskipun tak ada yang telak di tubuhnya..." Very kau bisa me
*Cteek..tekk...tekk...Benda yang ku lempar di tengan kelompok bersenjata itu. Dan jatuh tepat di kaki pemimpin pasukan dan sepersekian detik ledakan besar terjadi....membunuh seluruh pasukan bersenjata itu." Hahaaa.... Bagaimana ledakanku... " ucapku muncul... Tubuh yang di berondong mereka tadi adalah tubuh temannya yang kami jadikan umpan ..."Akhhh tolong aku....tolong..." ucap salah satu prajurit yang masih bertahan hidup setelah terkena ledekan hebat...Rico mendekati prajurit tak berdaya itu... Dan berusaha mendekati nya...aku langsung menembak prajurit itu ."Jika dalam perang jangan pernah mencoba melakukan hal tersebut... Jika kau melakukan hal tersebut kau bisa terbunuh..." ujarku memberi nasehat pada Rico." Maafkan aku tuan...." ucap Rico." Ayo kita Cepat selesaikan misi ini..." teriakku sambil melempar beberapa peledak ke arah Beberapa perumahan yang terdapat disini..."******************Pov GelmarKami terus maju ... Meskipun musuh kami lebih banyak dari pada yang