Share

S2 Part 82 Nikah Siri 2

last update Huling Na-update: 2023-01-09 19:14:01

Karina menatap sebal lantas berbalik dan menuju mobilnya. Di sana teman-temannya sudah menunggu. Ternyata perempuan yang hendak dihasutnya sangat cerdas. Dia benci, ternyata Jingga menjalin hubungan baik dengan Embun.

"Awas kamu!" ancamnya dalam hati. Jengkel dia dibuat perempuan muda yang sedang hamil itu. Kehamilan yang membuat Karina cemburu. Seandainya dulu tidak keguguran, pasti Fariq akan lebih memperhatikannya dan bisa melupakan Embun. Tidak adanya anak dalam hubungan mereka membuat Fariq tidak bisa melupakan Embun dan membuat Karina tak tahan lalu menuntut cerai. Keputusan yang membuatnya menyesal sekarang.

Setelah Karina pergi, Jingga beristighfar berulang kali sambil mengusap perutnya. Selama ini dia tidak pernah takut berdebat. Membela diri sudah hal biasa sejak kecil lagi. Jingga tidak akan gentar dengan siapapun yang memulai gara-gara dengannya. Dia harus jadi ibu yang hebat dan kuat untuk kedua jagoannya nanti. Seorang ibu yang bisa menjadi teladan yang baik, karena anak
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
Ashoka Auwdiraja
Andrean itu perusahaannya kontraktor dan developer bkn? pelit amat kasi hadiah 1 rumah apa? ...
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
selamat ya Roy cy ,akhirnya sah juga...
goodnovel comment avatar
istriyangdisyng
asik...langsung eksekusi kyknya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 83 The First Night 1

    Roy berhati-hati menaiki tangga dengan pegangan besi yang mengkilat kuning keemasan. Rumah yang kelewat mewah baginya. Dia akan segan tinggal di sana meski sekarang dirinya sebagai menantu di rumah itu.Penampakan lantai dua yang tak kalah mewah seperti lantai bawah. Ada tiga kamar di tingkat dua. Ada ruang keluarga dan ruang tamu dengan sofa bergaya country warna pastel. Tampak elegan menyatu dengan cat tembok warna putih dan standing lamp yang diletakkan di antara sofa.Nency membuka pintu kamarnya. Mereka langsung di suguhkan oleh suasana kamar yang di dekorasi sedemikian rupa. Ranjang besar berseprai putih dengan kombinas batik yang menjadi rampelnya. Kelopak mawar berbentuk hati di hias tepat di tengah-tengah tempat tidur. Ada buket bunga yang diletakkan di setiap pojok ruangan. Juga gorden jendela berwarna kuning keemasan. Sangat kontras dengan kamar Roy yang sederhana di rumah bapaknya.Wangi vanila memenuhi segenap penjuru ruangan. Menghipnotis pengantin baru dalam sensasi yan

    Huling Na-update : 2023-01-09
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 84 The First Night 2

    Nency membongkar hadiah dari Jingga. Senyum manis terukir di bibirnya saat memegang kain berbahan silk yang halus dan lembut. Sebuah lingerie backless model terusan, atasan berbentuk singlet dengan tali kecil di pundak. Meski tanpa hiasan pita atau pun renda justru menampakkan kesan sederhana, tapi elegan. Selera Jingga bagus juga, gumamnya.Sebenarnya dia telah menyiapkan lingerie untuk malam pertamanya. Nency memilih warna lingerie merah menyala dari koleksi butiknya. Tapi sekarang ia tergoda untuk memakai hadiah dari Jingga. Mungkin besok dia akan memakai hadiah dari Embun yang dibeli wanita itu dari butiknya Miranda. Oh ya, Miranda belum tahu kalau dia dan Roy telah menikah. Waktu empat hari sejak papanya mengajak makan malam, membuatnya tidak sempat mengabari beberapa kenalan. Nanti saja, mereka akan di undang jika dirinya mengadakan resepsi.Pintu kamar terkuak perlahan, membuat Nency yang mematut diri di depan cermin terkesiap dan menoleh. Roy pun sama, kaget dengan penampilan

    Huling Na-update : 2023-01-09
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 85 Makin Menawan 1

    Buru-buru Roy meraih jaketnya yang tergeletak tidak jauh dari hijabnya Nency. Rupanya sang kakak ipar yang menelepon. Roy menggeser tombol hijau di layar ponselnya."Halo, Assalamu'alaikum, Mas.""Wa'alaikumsalam. Maaf Mas ganggu kamu. Cuman mau ngabari kalau Embun sudah melahirkan bayi perempuan sejam yang lalu.""Alhamdulillah. Kok Mas Andre baru ngabarin sekarang?""Sebenarnya waktu acara nikahanmu kemarin, Embun sudah merasakan mulas-mulas. Makanya Mas bawa dia langsung ke dokter Sonia. Setelah diperiksa dokter bilang memang sudah waktunya lahiran. Tapi kami disuruh pulang saja dulu. Ternyata habis sarapan tadi pagi mulai ada flek. Akhirnya Mas bawa ke klinik. Mas tidak langsung ngabari kamu karena kalian masih suasana pengantin baru. Nanti mengganggu pula.""Mas, bisa aja. Ya udah nanti aku dan Nency datang ke klinik.""Tidak harus sekarang. Mas hanya ngabari saja. Bapak, ibu, dan Rini juga ada di sini sekarang.""Oke, aku akan ke sana. Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam."Roy m

    Huling Na-update : 2023-01-10
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 86 Makin Menawan 2

    Fariq terkejut dengan pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Nomer asing yang mengirimkan foto-foto masa lalunya dengan Karina. Bahkan foto saat mereka sedang berada di atas ranjang. Foto saat perempuan itu tengah memeluknya di kamar. Ternyata Karina masih menyimpan foto-foto mereka. Foto yang tentunya diambil oleh Karina tanpa sepengetahuannya. Entah di mana dia meletakkan ponsel untuk mengambil gambar secara diam-diam. Fariq tidak heran. Dulu Karina memang sering mengirimkan foto mereka pada Embun saat masih hidup berpoligami. Tapi kenapa wanita itu kembali mengusiknya? Disaat tidak ada hubungan apa-apa lagi dengannya. Kekonyolan Karina yang bisa mengancam ketenangannya bersama Jingga.Fariq segera memblokir nomer perempuan itu ketika pintu kamar terbuka dan Jingga masuk. Istrinya tersenyum semringah. Dia seperti tidak sabar agar malam segera berganti pagi. Sebab besoknya mereka akan berangkat ke Nganjuk. Sore tadi waktu Fariq, Jingga, dan Bu Salim menjenguk Embun dan bayinya, merek

    Huling Na-update : 2023-01-10
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 87 Perjalanan & Cemburu 1

    Langit kota bayu cerah pagi itu. Sebuah motor sport warna hitam 250 CC melintas cepat melewati Jalan Mastrip, terus melaju ke selatan dan berhenti di perempatan lampu merah Ganung Kidul. Sang pengemudi membuka kaca helm teropongnya lantas berbicara dengan wanita yang sedang di bocengnya. "Mau berhenti minum dulu?"Anggukan kepala sang wanita yang tak lain adalah Nency sudah menjadi jawaban. Roy kembali menutup kaca helm-nya. Lantas kembali melaju dan mengambil jalur kiri karena hendak menepi.Motor berbalik arah kembali ke utara, sampai di perempatan Ganung tadi mengambil arah belok kiri. Melaju terus dan di pertigaan Jalan Diponegoro belok kanan lalu berhenti di sebuah warung tenda pinggir jalan yang penuh antrian pengunjung.Seorang tukang parkir mengarahkan Roy untuk memarkir motornya di depan parkiran mobil yang berderet memanjang di tepian jalan.Nency turun lebih dulu. Melepaskan helm dan menaruh ransel yang dibawanya di tikar yang dibentangkan di trotoar. Roy menyusul dan dudu

    Huling Na-update : 2023-01-10
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 88 Perjalanan & Cemburu 2

    Nency menarik napas dalam-dalam. "Oke. Mungkin bagi kalian baik saja nggak cukup. Tapi bagiku sudah cukup. Sebab aku lebih memilih hidup damai daripada puluhan tahun ke depan hidupku dipenuhi drama perselingkuhan pasangan. Soal kebutuhan ekonomi, kita bisa cari sama-sama. Toh aku juga punya usaha. Setiap orang punya cara pandang yang berbeda, bestie. Mungkin kalian memiliki keputusan nggak apa-apa diselingkuhi yang penting segala kebutuhan terpenuhi. Kalau aku nggak. Aku nggak mau pasanganku meniduri perempuan lain selain aku. Titik. Kita juga tahu kan lelaki zaman sekarang. Nggak hanya cukup memiliki satu perempuan. Dan aku yakin, my man nggak seperti itu.""Well, aku jadi penasaran dengan Roy.""Nggak usah tahu deh, aku takutnya kalian bakalan jatuh cinta sama dia," sergah Nency."Hilih," sahut seorang gadis berambut pirang sambil mencebik. "Seganteng apa sih dia? Apa setampan Omar Borkan Al Gala? Sampai segitunya kamu memujanya.""Kalau dia seperti Omar Borkan, ya bukan aku lagi se

    Huling Na-update : 2023-01-10
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 89 Cemburu 1

    "Mbak Nency, jadi pergi ke Sedudo pagi ini?" tanya Jingga menghampiri Nency yang berdiri di halaman depan rumah. Ketika wanita itu sedang menikmati suara burung bersahutan di pepohonan, yang cuitannya terdengar merdu mewarnai pagi yang dingin. Saat itu Nency sudah berpakaian rapi. Celana jeans dan tunik warna maroon sebatas lutut."Jadi, Ga. Waktu itu aku belum puas menikmati suasana di sana." Nency menceritakan pertemuannya dengan Roy disaat mereka masih saling menjaga jarak."Nanti malah bisa mandi berdua dia sana, Mbak."Nency tersenyum. "Dingin banget pastinya, ya?""Lumayan. Mandi aja, Mbak. Biar awet muda, katanya sih. Tapi aku nggak percaya. Kalau waktunya menua ya tua aja.""Oke. Biar bisa ngirit skincare kalau mandi aja bisa bikin awet muda," jawab Nency sambil terkekeh. Tentu mitos seperti ini tidak mudah dipercaya bagi insan-insan milenial yang berpikir secara rasional seperti mereka. Tapi mereka jug tahu, apa yang diyakini masyarakat sekitar harus dihormati."Mbak, nggak i

    Huling Na-update : 2023-01-11
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 90 Cemburu 2

    Di jalanan yang datar. Roy menepikan motornya di dekat tebing. "Yang, jalanannya naik turun tajam. Kamu mesti pegangan. Kamu bisa jatuh nanti." Roy kembali mengingatkan."Please, aku minta maaf!" ucap Roy sekali lagi karena istrinya masih mematung. Tangan Roy meraih lengan istrinya. Melingkarkan ke perutnya dan memegangi untuk beberapa saat. Setelah Nency anteng, Roy kembali melajukan motornya.Setelah mereka memasuki desa Ngetos, Nency kembali menarik tangannya. Karena jalanan sudah mulai datar. Roy kembali mencari lengan yang tak lagi memeluknya."Aku capek!" kata Nency lumayan keras supaya bisa di dengan sang suami. Roy tidak memaksa lagi, karena dibonceng dengan motor sport dan posisi merunduk memang membuat capek bagian pinggang. Akhirnya dia yang melanju dengan kecepatan sedang.Perselisihan dari pernikahan yang baru seumur jagung memang butuh kesabaran dari salah satu pihak. Mereka masih memerlukan waktu untuk proses beradaptasi. Apalagi soal hati dan kecemburuan masih sangat

    Huling Na-update : 2023-01-11

Pinakabagong kabanata

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 144 Senja di Lereng Wilis II

    Jelita sudah berumur sembilan tahun sekarang. Dia cantik berjilbab warna merah muda. Kemudian ikut bermain bersama adik dan si kembar.Bu Salim menyambut hangat kedatangan Yuda dan keluarganya. Wanita sepuh itu selalu bahagia jika rumahnya di datangi tamu yang membawa anak-anak. "Mbak Jingga, hamil lagi?" tanya Aisyah yang baru melihat perut Jingga yang membulat."Iya, Mbak. Mau jalan empat bulan. Kembar lagi ini.""Masya Allah, yang bener, Mbak?"Jingga mengangguk."Surprise."Mereka dan anak-anak sangat akrab. Karena tiap kali pulang ke Nganjuk, Fariq sering mengajak mereka mampir di rumahnya Yuda meski hanya sebentar."Pak Raul masuk rumah sakit semingguan yang lalu. Mas Yuda di kabari, nggak?" tanya Fariq ketika mereka ngobrol berdua di gazebo taman samping rumah."Nggak, Mas. Saya tahunya dari Mas Fariq ini. Nanti sebelum pulang, saya mau ngajak mereka mampir sebentar ke sana.""Kalau sekarang Pak Raul sudah di rumah. Tapi masih dalam pengawasan medis terus karena hipertensi dan

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 143 Senja di Lereng Wilis I

    Netra Bu Salim berkaca-kaca pagi itu setelah diberitahu Fariq kalau Jingga tengah hamil bayi kembar lagi. "Masya Allah, Alhamdulillah, Nak. Kamu akan memiliki anak kembar lagi?" kata Bu Salim sambil memeluk putranya. Beliau tidak tahu kalau Jingga kemarin periksa ke dokter kandungan. Yang beliau tahu, Jingga belanja keperluan anak-anak."Ya, Ma. Alhamdulillah!""Udah berapa minggu?""Enam minggu.""Masya Allah. Berarti setelah dia lepas KB-nya langsung isi?"Fariq mengangguk. Bu Salim menyeka air matanya. Dulu bagaimana Fariq dan mantan istrinya terus berusaha hampir tiap bulan supaya lekas dapat momongan. Namun hasilnya selalu nihil. Tapi lihatlah sekarang, begitu mudahnya Allah mengabulkan keinginannya. Setelah malam pengantin mereka, Jingga langsung hamil bulan depannya. Sekarang juga begitu, setelah berhenti memakai kontrasepsi Jingga langsung hamil lagi. Tak ada yang mustahil jika Allah sudah menghendaki.Kebahagiaan tiada terkira memenuhi dada Fariq, meskipun dia sangat kasihan

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 142 Speechless II

    Fariq yang terkejut diam beberapa detik. Kemudian segera berjongkok di depan kedua jagoannya. Menerima kue yang ada angka empat puluh lima di permukaan puding buah. Pria rupawan itu memeluk dan menciumi kedua putranya sambil mengucapkan banyak terima kasih.Pria itu lantas berdiri ketika sang mama merentangkan tangan hendak memeluknya. "Terima kasih, Ma," jawab Fariq sambil mengusap punggung sang mama setelah wanita yang melahirkannya itu mengucapkan selamat ulang tahun dan merapalkan doa untuk putra terkasihnya.Mbak Mus dan Sumi juga mengucapkan selamat pada majikannya. Di susul oleh Cak Pri yang baru saja datang untuk menjemput istrinya. Sebab kalau habis Maghrib Mbak Mus akan pulang. Anak-anak kalau malam tidur di kamar mereka di temani Sumi. Sesekali si kembar dilatih tidur sendiri. Tapi Jingga bisa mengawasi dari layar monitor yang ada di dalam kamarnya."Anak-anak, kalian tunggu di meja makan ya. Biar papa mandi dulu."Farras dan Farel langsung berlari menuju ruang makan. Diiku

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 141 Speechless I

    Jam tujuh malam keluarga Roy sampai di rumah sakit. Bu Warni segera duduk menghampiri putranya setelah menyalami besan laki-lakinya. "Kenapa kamu di sini? Kamu nggak nemeni istrimu di dalam?" tanya Bu Warni heran."Nency nggak mau aku temani, Bu," jawab Roy dengan nada frustasi. "Loh, kenapa?" Bu Warni makin tak mengerti. Akhirnya Pak Aziz turut menjelaskan kalau putrinya memang yang menyuruh Roy keluar. Bu Warni yang merasa heran langsung diam. Apalagi Pak Karim memberi isyarat pada istrinya agar tidak banyak bertanya. Mereka bertiga duduk diam di depan ruang bersalin. Cemas dengan perasaan masing-masing. Sudah sejak Asar tadi dan sampai sekarang belum ada perkembangan. Roy berjalan mondar-mandir di lorong itu. Bagaimana ia bisa tenang, sementara bayinya belum juga dilahirkan. Ingin tahu keadaannya, tapi Nency sendiri melarangnya. Roy heran. Permintaan jenis apa itu? Geram bercampur haru dibuatnya.Dari ujung lorong, Heni berjalan tergopoh-gopoh sendirian menghampiri adik iparny

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 140 Jamuan Tengah Hari II

    Yuda juga mengajak Aisyah kembali ke kamar. Mereka tidak merencanakan untuk jalan-jalan. Waktu yang tersisa hanya beberapa jam itu di manfaatkan untuk tetap tinggal di kamar dan menikmati gerimis dari balik jendela kaca sambil bercerita. Lelaki itu memeluk istrinya dari belakang sambil bersandar di kepala ranjang. Satu hal yang sangat ia syukuri, cepat tersadar lalu kembali pada Aisyah. Dan lebih bersyukur lagi saat wanita itu masih mau menerimanya dengan tangan terbuka. Menerima masa lalu dan memaafkan kekhilafahannya. Wanita sederhana yang memperlakukannya sangat istimewa."Kita check out jam berapa, Mas?" tanya Aisyah setelah terdiam cukup lama menikmati rintik hujan.Yuda mengeratkan lengan, meletakkan dagu di pundak istrinya. "Kita check out barengan sama Mas Fariq. Dia mengajak kita mampir ke rumahnya. Mau kan?""Iya, nggak apa-apa. Nggak usah lama-lama di sana, nanti Jelita nyariin kita. Lagian malam tadi Mas kan sudah bilang kalau siang ini kita sudah sampai di rumah.""Iya,

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 139 Jamuan Tengah Hari I

    Yuda berdiri dan tersenyum pada Fariq yang tengah mendorong stroller kedua putranya. Sedangkan Jingga yang merangkul lengan sang suami hanya mengikuti langkah Fariq untuk menghampiri Yuda dan Aisyah."Hai, surprise kita bertemu di sini ya!" ujar Fariq sambil menyambut uluran tangan Yuda. Dua pria yang bersalaman sangat erat."Iya, Mas. Nggak nyangka ya kita bisa bertemu di sini.""Kenalin ini istriku, Jingga. Dari Nganjuk juga." Fariq memperkenalkan istrinya. Jingga tersenyum pada Yuda lalu menyalami Aisyah. "Nganjuknya mana, Mbak?" tanya Jingga pada Aisyah."Saya dari Tanjung Kalang, Mbak," jawab Aisyah."Ini Mas Yuda, Sayang. Yang pernah Mas ceritakan." Fariq memberikan penjelasan dan Jingga langsung paham tanpa banyak bertanya. Ia ingat tentang kisah Mahika dan pria bernama Yuda. "Jelita nggak diajak, Mas?" tanya Fariq karena ia tak melihat anak perempuan kecil bersama mereka."Nggak, Mas. Kebetulan dia ikut adik saya yang baru pulang dari Jogja.""O."Mereka duduk di bangku tepi

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 138 Malam di Singhasari II

    Bulan madu yang pertama dulu, mereka lebih banyak hunting kuliner. Sedangkan kali ini, mereka akan menghabiskan banyak waktunya di dalam kamar. Disamping waktunya yang sangat singkat, kasihan juga dengan baby Yusuf kalau di ajak keliling. Usianya baru dua bulan, apalagi hawa di sana sangat dingin."Nanti pas liburan kita ajak anak-anak ke sini, Mas. Deket kalau mau ke Batu Secret Zoo dan musium satwa. Jelita pasti sangat suka kalau kita ajak main ke sana.""Oke," jawab Yuda mengeratkan pelukan. Sambil menikmati rintik-rintik gerimis yang turun sore itu. Mengaburkan pandangan dari indahnya pemandangan di luar hotel. Banyak yang mereka bahas sambil berdekapan. Aisyah menyandarkan punggungnya di dada bidang sang suami. Wangi rambut hitam wanita itu memenuhi penciuman.Kebersamaan itu terjeda oleh bunyi pesan dari ponsel Aisyah yang tergeletak di samping mereka. Wanita itu memaksa mengambilnya, siapa tahu pesan yang dikirimkan kepada ibu kepala sekolah dibalas. Tadi Aisyah meminta tambah

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 137 Malam di Singhasari I

    Langit sore tampak kelabu, tak memberi ruang sedikitpun pada sinar matahari bisa menembus bumi. Sebentar kemudian gerimis turun membawa hawa dingin yang menusuk hingga ke pori-pori kulit. Kesiur angin menambah tubuh kian menggigil. Yuda memakaikan sweater warna merah jambu pada Jelita yang duduk bermain di samping adiknya yang tengah terlelap semenjak habis di mandikan. Suasana rumah kembali sepi setelah acara akad nikah pagi tadi. Acara yang jauh lebih sederhana daripada pernikahan mereka setahun lebih yang lalu. Yang sangat meriah dan mewah untuk ukuran orang desa."Kopinya, Mas. Dan ini susunya Jelita." Aisyah membawa nampan berisi dua gelas dan setoples kukis, lalu meletakkannya di depan Yuda."Makasih," jawab pria itu sambil memandang Aisyah yang memakai piyama dan mengurai rambutnya yang panjang. Cantik penampilan Aisyah sore itu. Timbul desiran aneh yang seolah menghentikan aliran darahnya. Sungguh menguji ketahanan diri. Sebab malam itu pun mereka akan tidur berempat, karen

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 136 Akad Nikah Kedua II

    Fariq yang berbaring sejak jam delapan malam tadi susah sekali terlena. Rumah terasa sunyi. Tidak ada celoteh riang si kembar yang menyambutnya saat pulang kerja. Tak ada rengekan minta susu dan tak ada tatapan memuja dari Jingga, Farras, dan Farel. Kesunyian berjauhan dari mereka melebihi sunyinya pasca perceraian kala itu. Benar saja, ia bisa gila kalau terlalu lama berpisah dengan istri dan dua jagoannya.Jika rekan-rekannya paling suka kalau anak dan istrinya sedang bepergian, karena bisa me time seharian. Tapi tidak dengan Fariq. Setelah sekian lama menunggu kehadiran anak, makanya sekarang ia enggan berjauhan dengan anak.Hanya bau minyak telon yang sedikit mengobati kerinduannya dan menunggu hingga hari Sabtu nanti baru bisa menjemput mereka lagi.Fariq meraih ponselnya yang masih sepi. Beberapa pesan yang dikirimkan pada sang istri belum satu pun di terima. Mungkin jika komunikasi lancar, Fariq tak akan kelimpungan seperti sekarang. Tapi bukan hanya dirinya saja yang merasa su

DMCA.com Protection Status