Beranda / Fantasi / ELLIA / Ancaman

Share

Ancaman

Penulis: Anonim.ina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Berita mengejutkan ditulis berbagai media berita Kota Westinhorn. Kota yang sedang berbenah membangun diri menjadi sebuah Negeri itu dilanda perang saraf. Emosi mengalir bak air sungai dari hilir pegunungan menuju hulu hamparan laut.

Warga Westinhorn terpecah belah setelah pihak Kepolisian Westinhorn menetapkan Mrs. Vaeolin sebagai tersangka dalam kekacauan yang terjadi di Planet Zoo. Mrs. Vaeolin dituntut karena lalai dalam menjalankan sistem keamanan yang telah dibangun olehnya sendiri selama ini. Mrs. Vaeolin dituding tidak mau mengevaluasi sistem keamanan kebun binatang Planet Zoo.

“Ini semua salah saya, Mrs. Vaeolin. Andai saya bisa membwa surat perintah dari Mr. Rafael pasti anda tidak ditetapkan menjadi tersangka.”

“Ini memang permainan mereka,” ucap Mrs. Vaeolin.

“Maksud anda? apa ada orang yang sengaja mengambil surat itu? Bagaimana mereka tahu saya meletakkannya di dalam lemari arsip?”<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ELLIA   Persembahan

    “Beri hormat pada raja kita!” seru pemimpin sigung.Maka puluhan sigung yang berada di dalam gua itu memberi hormat dengan merendahkan tubuh dan kepala mereka. Setelah itu pemimpin sigung mulai memimpin nyanyian dan tarian kebahagiaan.“Hup hup hup....ooo yak yak yak yak yak... si yak si yak si yak... ooo hup hup hup...” seru puluhan sigung di dalam gua itu. Mereka berpesta atas kehadiran raja baru yang akan menjadi penyelamat bagi para sigung.Usai memberi penghormatan, semua sigung memutari raja mereka yang terikat di sebuah batang kayu yang kurus. Malam itu juga mereka akan melakukan pengorbanan. Sebagai jalan untuk menyampaikan pesan kepada Dewa di langit.Edhi tak berdaya. Ia kehabisan tenaga menghadapi hewan-hewan kecil itu. Apalagi tubuhnya terikat kuat pada batang pohon“Aaiirrr... aaiirr...” lirih Edhi.“Hei hei hei! Diam semua. Dengarkan suara raja ki

  • ELLIA   Di Balik Api Unggun

    Malam yang cerah datang usai badai salju berakhir. Di bawah kilauan bintang dan kilauan cahaya Bomba dan Lindhan berpesta. Mereka tertawa-tawa menonton pertunjukkan dari para anak buah mereka. Siapa lagi kalau bukan harimau-harimau buas. “Sirkus yang alami,” ucap Bomba sambil melempar tepuk tangan untuk anak buahnya. “Hei apa kau tak merasa aneh?” bisik Lindhan sambil waspada. Ia tak ingin ada harimau yang mendengar percakapan mereka berdua. “Aneh? Apa yang aneh?” “Ssstt. Apa kau tak bisa berkata pelan. Bisik-bisik sepertiku!” Lindhan memelankan suaranya. “Lihatlah mereka, harimau-harimau itu,” lanjut Lindhan. “Memangnya kenapa dengan mereka? Mereka baik-baik saja. Tidak ada yang sakit dan....” “Bukan itu bodoh! Mereka lebih pintar dari manusia.” Lindhan memotong. “Trus?” Sambil menahan geram lantaran geregetan, Linda berkata pelan, “Dan kita adalah manusia!”

  • ELLIA   Terbongkar

    Malam itu juga Jack kembali menuruni bukit. Ia tak sendiri. Ellia memaksa ikut lantaran khawatir Jack akan kembali menculik hewan-hewan mungil dan menggemaskan itu. “Hei hati-hati!” Jack menarik lengan Ellia. Hampir saja Ellia terpeleset dari atas jalan setapak di tebing itu. “Terima kasih Jack. Lagi-lagi kau menyelamatkanku.” “Ayo, ikuti langkahku. Dan... pegang tangannku.” Di ujung ucapannya Jack mengulurkan tangan. Tanpa ragu Ellia menggenggam tangan Jack yang sangat dingin. Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Usai menuruni bukit, mereka kembali mendaki bukit. “Apa kau yakin tidak perlu cahaya? Dan sepertinya ini jalan yang salah, Jack.” “Tidak. Ini jalan yang benar. Aku yakin.” “Tapi kita tidak berjalan turun. Kita malah mendaki.” “Ssssttt! Tenanglah, Ellia. Dengarkan suara-suara itu,” ucap Jack pelan. Ellia pun menajamkan kedua pendengarannya. Ia tak menyangka di

  • ELLIA   Menyelinap

    Setelah beberapa pekan menjadi topik bahasan kedua di meja parlemen, Pemerintah Kota Westinhorn akhirnya memutuskan bahwa pengusahan bernama Mr. Darold Aloysius menjadi penerima mandat untuk mengelola kebun binatang Planet Zoo. Mr. Darold juga berhak menunjuk siapapun untuk menjadi pelaksana di Planet Zoo.Pemerintah Kota Westinhorn melalui sidang parlemen juga memutuskan untuk tidak mempertahankan Robert MT sebagai Manajer Planet Zoo. Meskipun Robert MT tidak terbukti melakukan pelanggaran atau tidak terlibat dalam kekacauan yang dialami Planet Zoo. Namun, Rebert MT berhak menduduki kembali jabatan di Planet Zoo bila Mr. Darold Aloysius membutuhkan tenaga Robert.Tak sampai 1 jam usai palu diketuk, keputusan Pemerintaha Kota Westinhorn itu telah menjadi konsumsi publik. Pro kontra terjadi di luar gedung pemerintahan. Bahkan di sepanjang jalan di dalam kota Westinhorn.Masa terbagi dua kelompok. Kelompok pertama menyetujui keputusan Pemer

  • ELLIA   Antara Menghindar Dan Mencari

    Matahari bersinar terik di sisi Timur. Begitu terik sinarnya sehingga melelehkan sebagian besar es yang membeku. Bahkan aliran sungai yang meluncur dari tebing-tebing tinggi mulai retak. Kemudian meluncur mengikuti hukum gravitasi bumi.Perjalanan Ellia bersama kawan-kawannya kembali dimulai. Ia menolak saran Jack, yang meminta perjalanan ditunda usai mereka mendapat makanan untuk dimakan. Ellia pikir ini hanya alasan Jack untuk menunda-nunda. Ia ingat betul apa yang disampaikan Jack malam itu. Jack sangat menyukai tempat ini. Dan bukan tidak mungkin Jack berpikir untuk mencegah perjalanan ini.“Ellia, kita harus makan sebelum berangkat. Kalian tunggu saja di sini, biar aku yang mencarinya,” kata Jack.“Tidak Jack. Lebih baik kita pergi secepatnya selagi ada matahari.” Ellia menolak usulan Jack.“Walau tak sarapan setidaknya kita bisa membawa bekal untuk di perjalanan.”“Ayo, J

  • ELLIA   Titik Terang

    Edhi telah siuman dari pingsannya. Berkat sinar matahari tubuh Edhi yang hampir membeku kembali hangat. Denyut nadinya kembali kuat. Nafasnya jelas terdengar. Bahkan terdengar seperti bayi yang sedang mengorok.Tak ada luka parah di tubuh Edhi selain sayatan-sayatan kecil. Tak ada memar serius. Dan tak ada tulang-tulang yang patah.Edhi hanya mengeluh sakit kepala. Namun, bukan berarti Edhi menderita gegar otak. Ia hanya pusing dengan keberadaannya. Ia juga tak menyangka melihat Holdan dan Mike.Bagi Edhi semua yang tampak di kedua matanya seperti mimpi. Bahkan ingatan terakhirnya adalah malam yang panjang di sebuah gua. Dimana di dalam gua itu terdapat banyak sekali binatang-binatang yang memiliki bau busuk. Ia pun berkali-kali pingsan tak sadarkan diri.“Tuan, minumlah. Ini akan menghangatkanmu,” ucap Holdan sambil menyodorkan sebuah wadah pergi panjang yang tak lain adalah wadah cerutu milik Edhi.

  • ELLIA   Perintah

    Georges Hat lumpuh semenjak Edhi menghilang. Cuki tak dapat berbuat banyak menghadapi tuntutan pegawainya. Bukan hanya makanan yang tak mereka dapat. Namun, bayaran sebagai pekerja Georges Hat juga tak mereka dapat.Terpaksa Cuki mengumumkan ribahwa ia akan mem-PHK sebagian besar pegawai Georges Hat. “Ini keputusan yang berat bagi saya. Tapi saya tidak punya pilihan lain,” kata Cuki di hadapan para pegawai Georges Hat yang berjumlah 24 orang.“Tuan Edhi memang masih memiliki simpanan. Namun, setelah dihitung-hitung jumlahnya kini semakin menipis. Karena itu saya bebaskan kalian untuk pergi dari Georges Hat.”“Ooo...,” ungkatan kecewa dari pegawai Geroges Hat. Mereka tak tahu lagi harus pergi kemana selepas pergi dari Georges Hat.“Kita cari bersama-sama saja Tuan Edhi. Aku yakin Tuan Edhi masih hidup,” seru seorang pegawai.“Aku setuju. Georges Hat akan kembali jaya

  • ELLIA   Lorong Yang Menikam

    Hari yang cerah menjadi kekuatan bagi Robert MT untuk meyakini bahwa keputusannya menemui Mrs. Vaeolin tidak keliru. Tanpa pengawalan, Robert MT menemui Mrs. Vaeolin di penjara terketat yang dimiliki Kota Westinhorn. Penjara yang tak banyak dihuni oleh tahanan, namun dengan penjagaan paling ketat. Tak diduga, kepala Sipir penjara tidak mengizinkan Mrs. Vaeolin keluar dari ruanganya. Akibatnya Robert harus pergi ke blok kamar tahanan Mrs. Vaeolin. Tentu dengan kawalan satu atau dua Sipir. Waktu yang disediakan untuk berkunjung juga tak banyak, hanya 10 menit. “Saya harus memeriksa anda, Tuan Robert,” kata Kepala Sipir. “Baiklah. Silahkan,” jawab Robert santai. Seorang Sipir laki-laki bernama Benson segera memeriksa pakaian yang dikenakan Robert. Sebuah kotak khusus cerutu bernama Humidor dan pemantik cerutu disita olehnya. Ia menyerahkan pada Kepala Sipir bertubuh ramping bernama Aldwin. “Aku pikir cerutuku tidak membayakan.

Bab terbaru

  • ELLIA   Pondasi Memulihkan Bumi

    Riuh warga Kota Westinhorn menyeruak begitu Mrs. Vaeolin keluar dari gedung parlemen pemerintah kota westinhorn. Sorak-sorak bahkan tangis mengalir di dalam gemuruh tepuk tangan. Mereka begitu mencintai sosok perempuan berusia 50 tahun itu. wanita yang tegas dan di segani siapapun terutama menyangkut kebun binatang planet zoo.Kini, warga Westinhorn tak lagi terpecah seperti sebelumnya. Setelah kebenaran terungkap, mereka pun bersatu. Mereka berharap dengan kembalinya mrs. Vaeolin maka permasalahan kebun binatang yang menjadi ikon kota westinhorn akan terselesaikan. Dan mereka dapat kembali menyaksikan kedamaian menyaksikan tingkah laku satwa-satwa yang pernah menghuni seluruh hutan yang pernah ada di dunia. Setelah Mrs. Vaeolin berdiri di depan mic, Ellia melangkah malu-malu di belakang Mrs. Vaeolin. Mr. Cruise meminta Ellia untuk mendampingi Mrs. Vaeolin. Ia menganggap Ellia begitu berjasa karena berhasil mengungkapkan penjahat utama yang ingin menjarah harta berharta milik Westi

  • ELLIA   Kembali Pulang

    Matahari terbit lebih awal di hari itu. Berita tak terduga diterima Mrs. Vaeolin di tahanan Dry Land Cave. Kepala rumah tahanan itu telah mengajukan peningkatan hukuman bagi Mrs. Vaeolin, dari semula ditahan seumur hidup menjadi hukuman mati. Pengadilan Westinhorn telah menyetujui. Bahkan keputusan pengadilan telah keluar sebelum sebelum komunikasi dari pihak pengacara Mrs. Vaeolin. Para pendukung Mrs. Vaeolin kembali kecewa dengan putusan pengadilan. Padahal mereka berharap dengan ditemukannya orang-orang yang hilang pada saat kejadian huru-hara pertama di planet Zoo, maka Mrs. Vaeolin akan dibebaskan. “Ini tidak adil!” seru pengunjuk rasa. “Pengadilan buta. Hakim buta dan tuli!” teriak para pengunjuk rasa. “Bebaskan bebaskan bebaskan Mrs. Vaeolin! Bersihkan namanya!” sorak-sorak pengunjuk rasa. Suara sirine polisi mengoyak pasang telinga setiap orang di depan pengadilan. Para polisi bergerak cepat menembus para pengunjuk rasa. Di tengah kerumunan itu juga terlihat asisten Mrs. V

  • ELLIA   Sambutan Tak Terduga

    Malam bertambah larut. Hampir berganti hari ketika jam menunjukkan pukul 12 malam kurang 15 menit. Dan kini keadaan di kebun binatang Planet Zoo telah kembali normal. Badai angin berangsur-angsur pergi menghilang. Dan tentunya semua orang yang menyaksikan malam itu tak mengetahui kemana perginya sang badai yang menakutkan itu.Kini polisi dan tentara semakin banyak yang masuk ke dalam area kebun binatang yang menjadi ikon Kota Westinhorn. Mereka menyisir lokasi hingga menangkap orang-orang yang terlibat keonaran. Dan pastinya mereka masih memburu tahanan yang kabur dari Dry Land Cave. Mereka juga membantu para polisi yang terjebak di dalam Planet Zoo selama terjadinya badai yang mengerikan. 20 orang anak buah Robert dan para pekerja Georges Hat yang lemas diringkus termasuk Cuki dan Eric. Cuki bahkan hampir tak sadarkan diri ketika dibawa polisi.Namun, ia sempat mengigau, berkata, “Tuan Edhi, apa kau sudah kembali? Aku dan para pekerja datang menyambut kepulanganmu.”“Angkat tangan

  • ELLIA   Kemenangan Yang Menyedihkan

    Benar dugaan Paman Hery. Lubang hitam yang menjadi pintu ke dunia lampau itu kian mengecil. Badai pun ikut melemah. Dan jangkauannya tak seluas semula.Bahkan kini para polisi dan tentara yang berada di luar area Planet Zoo memutuskan bergerak masuk ke dalam Planet Zoo. Komandan mereka mengintruksikan pada pasukannya supaya tetap bersabar menanti celah untuk mendekati sumber badai itu.“Tetap utamakan keselamatan! Ini hanya masalah waktu,” tambah komandan tentara.Sementara itu, masih banyak polisi yang terjebak di tengah badai di dalam Planet Zoo. Mereka tak berani pergi dari persembunyian karena khawatir badai akan tiba-tiba menguat dan menggulung mereka. Namun, beberapa polisi ternyata keluar dari persembunyian untuk pergi memeriksa.5 tentara pergi ke tempat terjadinya ledakan pertama, karena badai dirasa melemah di wilayah terjadinya ledakan pertama. Mereka pun menemukan bangkai helikopter yang sudah hangus dan mengepulkan asap hitam. Setelah didekati, mereka menemukan seorang p

  • ELLIA   Pertarungan Yang Berubah Menjadi Perlombaan

    Paman Hery masih sekuat tenaga menahan goncangan dari jam pasir kuno. Walau tak ada badai menerpa dirinya, namun ia jam pasir di kedua tangannya dapat dikatakan cukup berat. Ia sendiri masih tak mengerti mengapa jam pasir yang bisa menjadi seberat itu.1 jam waktu yang dimiliki Mrs. Vaeolin untuk pergi menyusul Ellia ke dalam dunia di dalam jam pasir itu. Bila ia tak kembali tepat waktu maka mereka tak bisa kembali ke dunia nyata. Karena jam pasir tak akan membuka tiga kali dunia yang sama.Malam itu juga pasukan tambahan dari kepolisian dan tentara pemerintah Kota Westinhorn berdatangan. Truk-truk dan helikopter telah bergerak dari markas. Sebagian truk yang mengangkut tentara dan polisi sudah tiba di area wilayah sekitar kebun binatang Planet Zoo yang luasnya mencapai puluhan hektar. Sedangkan helikopter yang terbang di sekitar kebun binatang itu tak berani bergerak maju lebih ke dalam lantaran badai angin yang menelimuti kebun binatang itu.Tak hanya aparat dan para wartawan yang m

  • ELLIA   Berhadapan

    “Apalagi ini?” lirih Ellia manakala melihat sebuah lubang hitam bertambah besar dari semula yang berupa titik.“Ellia, bagaimana ini. hewan-hewan itu sudah mulai keluar.” John begitu panik.“Dan apa itu?” John menunjuk sebuah lubang hitam raksasa sejauh 200 meter di hadapan mereka. Kemudian sesosok manusia melangkah ke keluar dari dalam lubang hitam itu.“Ellia, kau pergi saja bersama John dan Jerry. Aku akan menghadang mereka,” kata Jack seraya menatap Ellia dengan cemas.“Mereka hanya menginginkanku,” lanjut Jack.“Pergi kemana maksudmu Jack!” sela John.“Kita terkurung!” lanjutnya.“Kita pergi bersama, Jack. Karena kita akan pulang bersama,” kata Ellia.Kemudian John menoleh pada lubang hitam itu, maka dilhatnya kini puluhan hewan buas menemani langkah sesosok manusia itu. Ia hampir pingsan karena ketakutan yang luar biasa. Bagaimana tidak, di kanan dan di kiri mereka terdapat hewan-hewan buas yang hendak menyerang.John pun menangis meraung-raung. I berucap, “Apakah daging kita te

  • ELLIA   Terdesak

    Kedua mata Mrs. Vaeolin terbuka lebih lebar manakala melihat pasir terakhir akan jatuh. Sementara Paman Hery belum juga datang. Bila ia sendiri yang menahan jam pasir itu, maka ia tak dapat memantau ketika waktu habis. Tak diduga Paman Hery melompat dari belakang diri Mrs. Vaeolin. Ia mencoba meraih jam pasir itu. Dan tepat sekali, ketika jam pasir itu menciptakan badai bercampur cahaya yang berputar maka Paman Herry telah menggenggam jam pasir itu. Namun, tiba-tiba Robert melompat ke arah jam pasir itu. Ia mencoba merebut jam pasir kuno dari tangan Paman Hery. Robert sudah mendengar cerita mengenai jam pasir itu dari Max dan Durrel. Jam pasir kuno itu mampu menelan siapapun yang masuk ke dalamnya. Dan tidak memungkiri pula, jam pasir itu dapat mengembalikan Ellia, gadis kebun binatang yang menjadi saksi kejahatannya. Karena itu Robert ingin menggagalkan rencana Mrs. Vaeolin dan Paman Hery.“Berikan jam ini padaku!” Robert geram.“Kau yang menyingkir. Atau aku akan membuangmu ke dal

  • ELLIA   Menanti Keajaiban

    Polisi dan tentara dikerahkan untuk mengepung kebun binatang Planet Zoo. Sesuai dengan pernyataan 6 orang yang telah diamankan dari Georges Hat, bahwa tersangka buronan dari tahanan Dry Land Cave pergi ke kebun binatang Planet Zoo. Karena itu pihak kepolisian meminta bantuan tentara yang dimiliki Westinhorn untuk mengepung kebun binatang itu.Sesampainya di Planet Zoo, kedatangan puluhan polisi dan tentara mengejutkan orang-orang yang berseteru. Bahkan perkelahian antara anak buah Edhi dan pekerja Georges Hat yang dibantu pasukan patroli sempat terhenti ketika polisi dan tentara mengepung mereka. Bahkan helikopter yang terbang di atas mereka menyorotkan cahaya terang pada orang-orang yang bertikai di planet Zoo.“Kalian sudah terkepung. Jatuhkan senjata dan angkat tangan kalian semua!” seru komandan polisi di balik megaphone.Pilot yang mengemudikan helikopter itu mendapat perintah untuk menyisir tiap sudut kebun binatang itu. Sementara para polisi dan tentara mengamankan orang-orang

  • ELLIA   Saling Serang

    Tak diduga Ellia melempar sekepal salju ke muka John. Akibatnya John terkejut dan lengah. Ellia akhirnya mampu melepaskan cengkraman John dari lengannya. Ia pun bergegas menghampiri Jack. John berusaha mengejar, namun Jerry menarik bajunya. Ia meminta John tak pergi kemanapun. Lebih baik John mengawasi mereka dari tempatnya kini.“Lepaskan aku. Ellia dalam bahaya!”“Bukankah, Jack dan Edhi berada jauh dari anak buah Edhi?” bisik Jerry.John pun menggulungkan kening. “Tapi aku sangat khawatir.”“Dan kau? Tak biasanya kau bersikap begini!” lanjut John seraya menatap Jerry dengan penuh curiga.Dengan wajah datar Jerry berkata, “Kau salah. Aku masih sama seperti dulu. Hanya saja... aku tak ingin melihat Ellia... kembali sedih.” “Tapi kau malah membuatnya celaka!” maki John. Ia pun menyeringai sambil mengawasi Ellia.Sementara itu, kedatangan Ellia membuyarkan rayuan Edhi. Wajahnya kini dipenuhi dengan sakit hati. Ia tak rela Jack bersama dengan gadis itu, gadis yang sudah menggagalkan re

DMCA.com Protection Status