Hari yang cerah menjadi kekuatan bagi Robert MT untuk meyakini bahwa keputusannya menemui Mrs. Vaeolin tidak keliru. Tanpa pengawalan, Robert MT menemui Mrs. Vaeolin di penjara terketat yang dimiliki Kota Westinhorn. Penjara yang tak banyak dihuni oleh tahanan, namun dengan penjagaan paling ketat.
Tak diduga, kepala Sipir penjara tidak mengizinkan Mrs. Vaeolin keluar dari ruanganya. Akibatnya Robert harus pergi ke blok kamar tahanan Mrs. Vaeolin. Tentu dengan kawalan satu atau dua Sipir. Waktu yang disediakan untuk berkunjung juga tak banyak, hanya 10 menit.“Saya harus memeriksa anda, Tuan Robert,” kata Kepala Sipir.“Baiklah. Silahkan,” jawab Robert santai.Seorang Sipir laki-laki bernama Benson segera memeriksa pakaian yang dikenakan Robert. Sebuah kotak khusus cerutu bernama Humidor dan pemantik cerutu disita olehnya. Ia menyerahkan pada Kepala Sipir bertubuh ramping bernama Aldwin.“Aku pikir cerutuku tidak membayakan.“Sayang, ayo kita makan. Aku sudah memasak makanan kesukaanmu. Pie bawang, sup dan kentang. Ah dan tentunya potongan wortel dan buncis. Kau pasti menyukainya.” Kakek Jack meletakkan nampan di meja yang terdapat di samping tempat tidur.“Kau memasak semuanya sendiri?”“Tentu, sayang. Aku menghabiskan seharian untuk memasaknya, sampai dengan rasa yang sama dengan kau sukai.”“Oh, Jack. Kau baik sekali.” Lalu Nenek Emi menghembuskan nafas, ia pun melanjutkan “Tapi aku tak lapar, Jack.”“Emi. Aku tahu apa yang kau pikirkan. Tapi kau tetap harus makan. Ellia pasti sangat sedih bila pulang dan melihatmu hanya terbaring.”“Apa Ellia akan pulang? Apa cucuku sudah ditemukan? Dan akan segera kembali?” Nenek Emi lekas memandang suaminya.“Katakan sesuatu Jack? Apa benar Ellia akan pulang? Apa dia sudah ditemukan?”
Cuki memerintahkan para pekerja Georges Hat untuk berpencar ke setiap Kota bahkan Negeri. Mereka ditugaskan untuk menyelidiki mengenai Robert MT, seorang pengusaha berlian yang menjabat Manajer kebun binatang Planet Zoo.“Pastikan kalian membawa berita yang terpercaya sebelum kalian pulang ke Geroges Hat. Bila kalian pelupa maka tuliskan berita itu. Kemudian simpan kertas itu. Ingat simpan kertas itu."“Baik!” seru para pekerja. Kemudian mereka pergi menginggalkan Geroges Hat. Ada yang pergi sendiri-sendiri dan ada yang pergi berdua.Cuki sendiri tetap berada di Georges Hat. Ia bersama tiga orang yang diminta tetap tinggal oleh Cuki. Mereka bertiga adalah Eric si koki, Raimon seorang pekerja kasar dan Daren seorang supir kontainer.“Dan kau Eric, tugasmu adalah berburu bahan makanan di pasar terdekat. Daren akan menemanimu,” perintah Cuki.“Berburu di pasar?” lirih Daren.
Paman Hery tak lekas pergi dari rumah tahanan Dry Land Cave. Diam-diam ia ingin mengamati penjara terbesar dan satu-satunya di Westinhorn itu. Namun, karena tak ada tempat yang aman dari pantauan CCTV. Maka ia pura-pura meminta izin ke toilet. Ia berlama-lama di dalam toilet. Sampai-sampai seorang petugas keamanan mencurigai gelagat seorang laku-laki yang memakan waktu hampir 1 jam. Security itu pun menggedor-gedor toilet. “Apa kau tidur di toilet!” tanya security usai menggedor pintu toilet. “Apa! Aku tidak dengar. Sebentar lagi, aku selesaikan dulu.” Paman Hery pura-pura mengerang di atas toilet duduk. Kemudian menekan tombol flush besar. Maka mengalirlah air yang deras dari dalam toilet. Security tak kunjung pergi. Ia masih menanti namun tidak di depan pintu toilet. Ia menanti di depan pintu masuk ruang toilet. Paman Hery masih di dalam toilet. Ia berpikir keras bagaimana supaya dirinya tidak pergi dari rumah tahan
Eric dan Daren tiba di Pasar Lilie. Namun sayang, lantaran terlalu besar truk yang mengantar mereka, sehingga Daren tak bisa membawanya masuk ke dalam pasar. Mereka pun memarkir truk itu di tanah lapang sebelum pasar, yang dikhususkan hanya untuk memarkir kendaraan-kendaraan besar. Tanah lapang itu juga dijadikan tempat bongkat muat dalam jumlah besar. Usai menyusul Eric yang turun lebih dulu, Daren bertanya, “Pertama kita akan kemana?” “Tentu saja ke kafe,” jawab Eric sambil melangkah menuju pasar. “Apa kau yakin? Mmm bukankah kita ditugaskan mencari... mencari musuh Roberth?” Tetiba Eric menghentikan langkah seraya menoleh pada Daren. “Pelankan suaramu!” Sambil melotot ia melanjutkan dengan suara pelan,”Dan lebih baik tak perlu menyebut nama! Atau kau malah membuat semua orang berpikir bahwa kita orang jahat!” “Baik baik baik.” Daren mengangguk-angguk seraya terhenyak. Sebagai koki masak Eric memang me
Sebuah jeep berwarna putih melesat membelah hamparan tanah tandus berbatu. Panas yang menggila melukai apapun yang merayap di bawah langit. Tak ada yang melintas di satu-satunya jalan menuju Kota Herbone, selain debu yang diterbangkan angin.Di dalam jeep itu Steap tampak bahagia duduk di depan kemudi. Sedangkan Roy duduk di sampingnya. Di kursi tengah ada dua anak buah Roberth lainnya. Mereka adalah Max dan Durrel.“Hei, kawan. Makanlah kuaci ini daripada melamun,” Roy melemparkan tiga kantung kuaci pada Durrel. Kemudian Max lekas mengambil satu katong kuaci dari tangan Durrel.“Sepertinya kau menyimpan banyak kuaci, Roy,” sahut Steap.“Tentu saja, Steap. Kau kan tahu semenjak aku memiliki mobil ini, aku selalu membawa banyak makanan. Dan kuaci ini adalah cemilan yang harus selalu dibawa.”“Jadi Manajer juga memberimu mobil?” tanya Durrel.Roy dan Stea
“Baiklah, kau bawa saja helmku, supaya kau tak khawatir. Ini kuncinya.” Sipir berkulit cokelat melemparkan kunci loker berbentuk kartu pada sipir berkulit putih.“Lantas kau sendiri?”“Kau tak perlu khawatirkan aku. Aku sudah biasa.”“Kau selalu meremehkan, Jil.”“Kenyataannya memang seperti itu kan? Tak akan terjadi apa-apa di penjara ini.”“Baiklah, terserah padamu. Aku yang harus berterima kasih padamu.”“Ya sudah, pergilah sana.”“Hei, bagaimana aku bisa membukanya bila kau tak memberi tahu kodenya.”“Oh iya, aku lupa. Catat di kepalamu, 901033XV.”“Oke, terima kasih kawan.” Setelah itu Sipir berkulit putih pergi ke arah berbeda dengan kawannya Sipir berkulit cokelat.Paman Hery pun lekas mengikuti Sipir berkulit putih itu. Set
Paman Hery tak mengira dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai lokasi tahanan blok Barat yang dihuni Mrs. Vaeolin. Padahal tadinya ia tak berniat pergi ke kantor staf dan kantor petugas Sipir. Karena, ia khawatir penyemarannya akan terbongkar.Begitu melewati sebuah lorong tahanan, Paman Heri sampai di depan lift. Sesuai dengan yang ada dalam ingatannya. Namun, tiba-tiba seorang Sipir wanita ikut masuk ke dalam lift ketika Paman Hery hendak menekan tombol turun ke lantai 4.Wanita itu tak menekan tombol. Dugaan Paman Hery, jika Sipir wanita itu juga akan turun ke lantai 4. Wanita yang memakai helm yang sama dengan yang dikenakan Paman Hery itu kemudian menyodorkan sebuah permen karet di hadapan Paman Hery.“Buatmu,” katanya.“Oh, terima kasih.”1... 2... 3... 4. Lift terbuka di lantai 4 bawah tanah. Paman Hery keluar lebih dulu, namun tiba-tiba Sipir wanita menarik tangannya.
Eric tak memperdulikan seruan Daren. Ia tetap melangkah tergesa menuju kafe yang ia singgahi tadi. Begitu melihat kafe bergambar secangkir kopi dan roti, ia mengendorkan nafasnya seraya melepas senyum yang tertahan di kedua pipinya.Ia pun kembali melangkah bertepatan dengan Roy membuka pintu kafe itu. Mereka baru saja selesai mengisi perut. Selanjutnya adalah menjalankan misi. Roy dan ketiga kawan pun keluar dari dalam kafe itu.Tiba-tiba Daren menarik pundak Eric. Ia menarik kawannya itu bersembunyi di balik sebuah gerobak. Daren juga membungkan mulut Eric. Tak pelak Eric meronta-ronta.Setelah Roya dan ketiga kawannya melewati mereka berdua, Daren baru melepaskan telapak tangannya dari mulut Eric. Sontak Eric marah sejadi-jadinya pada Daren. Ia tak terima Daren mendekap dirinya dengan telapak tangan yang bau.Eric pun meludah. Ia juga mengelap mulut dan sekitar mulut dengan telapak tangannya. Barulah ia berkata, ”Hei, kau
Riuh warga Kota Westinhorn menyeruak begitu Mrs. Vaeolin keluar dari gedung parlemen pemerintah kota westinhorn. Sorak-sorak bahkan tangis mengalir di dalam gemuruh tepuk tangan. Mereka begitu mencintai sosok perempuan berusia 50 tahun itu. wanita yang tegas dan di segani siapapun terutama menyangkut kebun binatang planet zoo.Kini, warga Westinhorn tak lagi terpecah seperti sebelumnya. Setelah kebenaran terungkap, mereka pun bersatu. Mereka berharap dengan kembalinya mrs. Vaeolin maka permasalahan kebun binatang yang menjadi ikon kota westinhorn akan terselesaikan. Dan mereka dapat kembali menyaksikan kedamaian menyaksikan tingkah laku satwa-satwa yang pernah menghuni seluruh hutan yang pernah ada di dunia. Setelah Mrs. Vaeolin berdiri di depan mic, Ellia melangkah malu-malu di belakang Mrs. Vaeolin. Mr. Cruise meminta Ellia untuk mendampingi Mrs. Vaeolin. Ia menganggap Ellia begitu berjasa karena berhasil mengungkapkan penjahat utama yang ingin menjarah harta berharta milik Westi
Matahari terbit lebih awal di hari itu. Berita tak terduga diterima Mrs. Vaeolin di tahanan Dry Land Cave. Kepala rumah tahanan itu telah mengajukan peningkatan hukuman bagi Mrs. Vaeolin, dari semula ditahan seumur hidup menjadi hukuman mati. Pengadilan Westinhorn telah menyetujui. Bahkan keputusan pengadilan telah keluar sebelum sebelum komunikasi dari pihak pengacara Mrs. Vaeolin. Para pendukung Mrs. Vaeolin kembali kecewa dengan putusan pengadilan. Padahal mereka berharap dengan ditemukannya orang-orang yang hilang pada saat kejadian huru-hara pertama di planet Zoo, maka Mrs. Vaeolin akan dibebaskan. “Ini tidak adil!” seru pengunjuk rasa. “Pengadilan buta. Hakim buta dan tuli!” teriak para pengunjuk rasa. “Bebaskan bebaskan bebaskan Mrs. Vaeolin! Bersihkan namanya!” sorak-sorak pengunjuk rasa. Suara sirine polisi mengoyak pasang telinga setiap orang di depan pengadilan. Para polisi bergerak cepat menembus para pengunjuk rasa. Di tengah kerumunan itu juga terlihat asisten Mrs. V
Malam bertambah larut. Hampir berganti hari ketika jam menunjukkan pukul 12 malam kurang 15 menit. Dan kini keadaan di kebun binatang Planet Zoo telah kembali normal. Badai angin berangsur-angsur pergi menghilang. Dan tentunya semua orang yang menyaksikan malam itu tak mengetahui kemana perginya sang badai yang menakutkan itu.Kini polisi dan tentara semakin banyak yang masuk ke dalam area kebun binatang yang menjadi ikon Kota Westinhorn. Mereka menyisir lokasi hingga menangkap orang-orang yang terlibat keonaran. Dan pastinya mereka masih memburu tahanan yang kabur dari Dry Land Cave. Mereka juga membantu para polisi yang terjebak di dalam Planet Zoo selama terjadinya badai yang mengerikan. 20 orang anak buah Robert dan para pekerja Georges Hat yang lemas diringkus termasuk Cuki dan Eric. Cuki bahkan hampir tak sadarkan diri ketika dibawa polisi.Namun, ia sempat mengigau, berkata, “Tuan Edhi, apa kau sudah kembali? Aku dan para pekerja datang menyambut kepulanganmu.”“Angkat tangan
Benar dugaan Paman Hery. Lubang hitam yang menjadi pintu ke dunia lampau itu kian mengecil. Badai pun ikut melemah. Dan jangkauannya tak seluas semula.Bahkan kini para polisi dan tentara yang berada di luar area Planet Zoo memutuskan bergerak masuk ke dalam Planet Zoo. Komandan mereka mengintruksikan pada pasukannya supaya tetap bersabar menanti celah untuk mendekati sumber badai itu.“Tetap utamakan keselamatan! Ini hanya masalah waktu,” tambah komandan tentara.Sementara itu, masih banyak polisi yang terjebak di tengah badai di dalam Planet Zoo. Mereka tak berani pergi dari persembunyian karena khawatir badai akan tiba-tiba menguat dan menggulung mereka. Namun, beberapa polisi ternyata keluar dari persembunyian untuk pergi memeriksa.5 tentara pergi ke tempat terjadinya ledakan pertama, karena badai dirasa melemah di wilayah terjadinya ledakan pertama. Mereka pun menemukan bangkai helikopter yang sudah hangus dan mengepulkan asap hitam. Setelah didekati, mereka menemukan seorang p
Paman Hery masih sekuat tenaga menahan goncangan dari jam pasir kuno. Walau tak ada badai menerpa dirinya, namun ia jam pasir di kedua tangannya dapat dikatakan cukup berat. Ia sendiri masih tak mengerti mengapa jam pasir yang bisa menjadi seberat itu.1 jam waktu yang dimiliki Mrs. Vaeolin untuk pergi menyusul Ellia ke dalam dunia di dalam jam pasir itu. Bila ia tak kembali tepat waktu maka mereka tak bisa kembali ke dunia nyata. Karena jam pasir tak akan membuka tiga kali dunia yang sama.Malam itu juga pasukan tambahan dari kepolisian dan tentara pemerintah Kota Westinhorn berdatangan. Truk-truk dan helikopter telah bergerak dari markas. Sebagian truk yang mengangkut tentara dan polisi sudah tiba di area wilayah sekitar kebun binatang Planet Zoo yang luasnya mencapai puluhan hektar. Sedangkan helikopter yang terbang di sekitar kebun binatang itu tak berani bergerak maju lebih ke dalam lantaran badai angin yang menelimuti kebun binatang itu.Tak hanya aparat dan para wartawan yang m
“Apalagi ini?” lirih Ellia manakala melihat sebuah lubang hitam bertambah besar dari semula yang berupa titik.“Ellia, bagaimana ini. hewan-hewan itu sudah mulai keluar.” John begitu panik.“Dan apa itu?” John menunjuk sebuah lubang hitam raksasa sejauh 200 meter di hadapan mereka. Kemudian sesosok manusia melangkah ke keluar dari dalam lubang hitam itu.“Ellia, kau pergi saja bersama John dan Jerry. Aku akan menghadang mereka,” kata Jack seraya menatap Ellia dengan cemas.“Mereka hanya menginginkanku,” lanjut Jack.“Pergi kemana maksudmu Jack!” sela John.“Kita terkurung!” lanjutnya.“Kita pergi bersama, Jack. Karena kita akan pulang bersama,” kata Ellia.Kemudian John menoleh pada lubang hitam itu, maka dilhatnya kini puluhan hewan buas menemani langkah sesosok manusia itu. Ia hampir pingsan karena ketakutan yang luar biasa. Bagaimana tidak, di kanan dan di kiri mereka terdapat hewan-hewan buas yang hendak menyerang.John pun menangis meraung-raung. I berucap, “Apakah daging kita te
Kedua mata Mrs. Vaeolin terbuka lebih lebar manakala melihat pasir terakhir akan jatuh. Sementara Paman Hery belum juga datang. Bila ia sendiri yang menahan jam pasir itu, maka ia tak dapat memantau ketika waktu habis. Tak diduga Paman Hery melompat dari belakang diri Mrs. Vaeolin. Ia mencoba meraih jam pasir itu. Dan tepat sekali, ketika jam pasir itu menciptakan badai bercampur cahaya yang berputar maka Paman Herry telah menggenggam jam pasir itu. Namun, tiba-tiba Robert melompat ke arah jam pasir itu. Ia mencoba merebut jam pasir kuno dari tangan Paman Hery. Robert sudah mendengar cerita mengenai jam pasir itu dari Max dan Durrel. Jam pasir kuno itu mampu menelan siapapun yang masuk ke dalamnya. Dan tidak memungkiri pula, jam pasir itu dapat mengembalikan Ellia, gadis kebun binatang yang menjadi saksi kejahatannya. Karena itu Robert ingin menggagalkan rencana Mrs. Vaeolin dan Paman Hery.“Berikan jam ini padaku!” Robert geram.“Kau yang menyingkir. Atau aku akan membuangmu ke dal
Polisi dan tentara dikerahkan untuk mengepung kebun binatang Planet Zoo. Sesuai dengan pernyataan 6 orang yang telah diamankan dari Georges Hat, bahwa tersangka buronan dari tahanan Dry Land Cave pergi ke kebun binatang Planet Zoo. Karena itu pihak kepolisian meminta bantuan tentara yang dimiliki Westinhorn untuk mengepung kebun binatang itu.Sesampainya di Planet Zoo, kedatangan puluhan polisi dan tentara mengejutkan orang-orang yang berseteru. Bahkan perkelahian antara anak buah Edhi dan pekerja Georges Hat yang dibantu pasukan patroli sempat terhenti ketika polisi dan tentara mengepung mereka. Bahkan helikopter yang terbang di atas mereka menyorotkan cahaya terang pada orang-orang yang bertikai di planet Zoo.“Kalian sudah terkepung. Jatuhkan senjata dan angkat tangan kalian semua!” seru komandan polisi di balik megaphone.Pilot yang mengemudikan helikopter itu mendapat perintah untuk menyisir tiap sudut kebun binatang itu. Sementara para polisi dan tentara mengamankan orang-orang
Tak diduga Ellia melempar sekepal salju ke muka John. Akibatnya John terkejut dan lengah. Ellia akhirnya mampu melepaskan cengkraman John dari lengannya. Ia pun bergegas menghampiri Jack. John berusaha mengejar, namun Jerry menarik bajunya. Ia meminta John tak pergi kemanapun. Lebih baik John mengawasi mereka dari tempatnya kini.“Lepaskan aku. Ellia dalam bahaya!”“Bukankah, Jack dan Edhi berada jauh dari anak buah Edhi?” bisik Jerry.John pun menggulungkan kening. “Tapi aku sangat khawatir.”“Dan kau? Tak biasanya kau bersikap begini!” lanjut John seraya menatap Jerry dengan penuh curiga.Dengan wajah datar Jerry berkata, “Kau salah. Aku masih sama seperti dulu. Hanya saja... aku tak ingin melihat Ellia... kembali sedih.” “Tapi kau malah membuatnya celaka!” maki John. Ia pun menyeringai sambil mengawasi Ellia.Sementara itu, kedatangan Ellia membuyarkan rayuan Edhi. Wajahnya kini dipenuhi dengan sakit hati. Ia tak rela Jack bersama dengan gadis itu, gadis yang sudah menggagalkan re