Aneh, tapi nyata. Gimana donk?.
Sejak kejadian Tika di manfaatkan Daru yang ternyata sudah berumah tangga dan hampir meniduri Tika, Farhan dan Tara murka. Dengan kekuasaan Farhan mengancam agar mencari kelemahan dan masalah dalam pekerjaan Daru agar dikeluarkan.
Ternyata abang kalah cepat sebab Daru sudah resign dari kantor. Tara yang masih tidak terima karena Daru merendahkan sang adik seperti perempuan murahan mencari terus menggunakan pengetahuan ITnya. menghack dan mengancam Daru juga istrinya.
Tika yang tau langsung marahi bang Tara, kalau istrinya tidak ada sangkut pautnya. Malah istrinyalah yang memberitahu Tika bagaimana dia dimanfaatkan. Kembali ke kakak-kakakan Tika. Kakak angkatlah bahasanya, biar pembaca paham.
:')
Abang jadi sering antar jemput Tika. Terus abang sering ngchat Tika, telepon juga iya. Abang buang-buang waktu banget kan ngchat Tika yang malas balas chat terus malas angkat telepon. Sampai abang pernah telepon bang Tara buat nanya Tika sudah tidur apa belum.
Jadi Tika akhirnya datang ke perusahaan abang. Ini sudah setengah tahun setelah kejadian itu, waktu cepat berlalu Tika juga bisa cepat bangkit dari ratapan dengan bantuan kedua kakak kandung dan abang angkat semasa kuliah.
Tika juga mengetahui kalau abang sudah putus dengan pacarnya yang waktu itu tidak bilang-bilang sama Tika kalau jadian.
"Abang sudah putus pas umur pacaran baru dua bulan, tau dia cuma mau harta abang. Mumpung abang belom tumbuh rasa sayang, belajar dari masa lalu."
Begitu katanya, terus sekarang Tika mendatangi kantor milik abang. Datang ke resepsionis dan segera dituntun menuju ruangan milik abang dilantai 20. Tika sudah beberapa kali ke kantor abang, tapi tetap tidak bisa menutup mulut terpukau. Kantor abang lumayan besar. Dan lupakan soal mantan, dia masa lalu tak perlu dikenang, hanya jadikan pelajaran bagi Tika. Sama seperti abang.
Terus, sampai sekarang Tika takut untuk memulai hubungan, traumanya masih ada. Beranggapan seperti perempuan kebanyakan. Laki-laki semuanya brengsek kecuali bang Farhan dan bang Tara, begitu isi kepalanya.
Terus setelah itu abang Farhan khawatir dan merasa gelisah melihat Tika tingkahnya adem-adem tapi beriak didalam, sebab beberapa kali abang menemukan Tika masih menangisi akhir kisah hubungan dan ketololannya.
Kadang kalau orang lain sampai tau Tika sudah dimaki-maki apalagi kalau sampai viral, mereka mana paham. Untungnya istri si Daru aka brengsek ini tidak seperti istri-istri sosial media jaman sekarang, yang dikit-dikit di video. Menyebar aib sana sini.
Seharusnyakan mereka pahami.
Kalau kadang hati wanita itu fleksibel dan mudah berubah-ubah, tidak bisa disalahkan, dia perlu dituntun. Perempuankan terbuat dari tulang rusuk adam yang bengkok, jangan paksa luruskan jika tidak ingin patah.
Jadi mari jempolnya berpikir dulu sebelum menulis komentar dalam kolom tersedia di sosial media manapun. Untung Tika tidak begitu aktif disosial media dengan banyak updatan kehidupan, jadi dia aman dari komentar tanpa mulut netizen. Sudahlah. Copot saja mulutnya, ganti dengan jempolnya.
Singkat cerita Tika sampai diruangan abang dimana disana ada kak Prima, salah satu sepupu jauh abang dan ada mas Bara yang sedang memangku perempuan disofa. Melihat Tika datang Bara langsung berdiri dan memindahkan perempuan itu duduk disebelahnya.
Otot kekar mas Bara langsung kentara ketika memindahkan sang perempuan, uh. Menguji iman Tika yang langsung buang muka untuk senyum ke kak Prima.
"Eh, ada Tika. Masuk dek, sini duduk sama kakak."Itu kata kak Prima yang tersenyum menggoda.
Abang mendengus terus Tika salaman ke semua teman dekat abang disana.
"Tika makin manis aja, jadi pengen mas kawinin deh."
"Jangan mau ya, Tika. Apalagi diajak kawin tanpa nikah sama playboy cap tiga roda. Sama kakak aja, mantan terindah."
Abang mencebik tidak suka ketika kak Prima menyebut diri sebagai mantan Tika, memang betul itu. Dulu semasa masih kuliah Prima abang jodohkan dengan Tika malah selingkuh dan abang ajak baku hantam karena menyakiti adik-adik angkat tersayangnya.
Sedang Tika sih kikuk dan hanya angguk-angguk ketawa nggak jelas, tapi tetap saja menarik dimata semua orang yang ada didalam kantor. Terus, ini kenapa deh omongannya tidak tersever semua gini?.
Abang dengan wajah kesal langsung meminta Tika pindah duduk disebelahnya. Tika otomatis pindah karena tidak nyaman duduk dekat kak Prima.
"Hm... melihat ini, kayanya gue akan undur diri saja. Dari pada melihat kebodohan akal seorang pria yang menunggu perempuannya peka tanpa mau bicara. Gue balik duluan ya. Kita akan bahas kelanjutannya setelah Gibran stabil dan menemukan pujaannya."
Bara keluar membawa perempuannya dan Tika yang masih tidak mengerti dengan ucapan Bara langsung mikir keras, liat Tika yang mengerutkan alis berpikir di getok abang karena wajah bodohnya minta dicium. Prima ngakak sampai pegang perut.
"Oh iya, abang mau ngomong apa ke aku." sudah bisa mikir setelah hanya ada mereka bertiga, Tika langsung bertanya.
Iya, Tika datang ke kantor abang karena abang bilang mau ngomong. Sesuatu yang perlu saksinya itu Prima, biar dia sadar diri dan mundur alon-alon.
Abang merubah posisi duduk menjadi condong dan menumpukan kedua sikutnya pada lutut dan menatap Tika lembut nan teduh. Aduh, udahlah Tika lemah kalau begini jadinya. Terus Tika tatap kak Prima yang melakukan hal serupa.
"Jadi begini, abang berniat buat perjanjian antara kamu sama abang."
"Perjanjian gimana maksudnya?." Kebisaan, belum selesai sudah dipotong pertanyaan.
"Kamunya diem dulu, abang belum selesai. Dengarkan baik-baik. Melihat kejadian beberapa bulan lalu, abang nggak mau sampai kamu punya pacar tanpa abang seleksi ketat-"
"Ih!!Emang lagi ujian apa, pake acar seleksi ketat."
"Diem dulu Tika... abang belum kelar ngomong."
Sedang Prima ngakak ditempat menghilangkan raut seriusnya tadi.
"Ya habis aneh-aneh aja...ya-iya, Tika diem." Kicep pas abang tatap tajam karena Tika berulah menyebalkan.
"Jadi, abangkan kakak kamu. Abang kan harus menjaga adiknya jadi abang buat ikrar. Perjanjiannya, abang gak akan punya pacar sampai kamu punya pacar dua tahun kedepan."
"Oke, saksinya Prima sekarang."
Tika main setuju saja. Dia mau nguji abang, biarin saja kalau nanti jomblo terus karena Tika tidak juga punya pacar, tuman.
Yang disebut melongo melihat kedua kakak-adik zone yang tidak masuk akal. Tapi serius, mereka kaya pacaran tapi bukan. Mereka mesra tapi cuma adik-kakak zone. Mereka cocok tapi lain pasangan.Eh, sudah jomblo deh sekarang.
Nggak tau deh, mereka berdua membingungkan. Uh, sayang sekali Prima harus mundur kalau begini. Tidak dapat ambil posisi maju jalan pepet terus.
Tika sudah di cap kepemilikan secara nggak langsung sama Farhan dengan cara licik. Pakai cara yang perlu kisi-kisi kaya Prima yang sudah tau. Makannya tadi Bara nyelonong keluar karena tidak mau jadi badut penonton dan sialnya Prima masuk dalam rencana Farhan dalam buat ikrar perjanjian.
Yang mana dia tau akhirnya, dia hanya ingin berjudi dengan nasib menggunakan dadu, apakah akan keluar angka cantik kemenangan atau kerugian. Tapi Farhan bilang dia tidak akan mundur sebelum janur kuning milik Tika melengkung.
Bisa jadi malah janur itu akan jadi milik Farhan yang menikahi Tika.
Haduh, ribet ya jadi Farhan. Kenapa tidak langsung ungkapkan dan lamar kerumahnya saja, kan sudah dekat.
Ada cara mudah tapi Farhan memperumitnya sendiri.
____
Atuhor note.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK MUWEHEEHEHEHE
Tika berhenti kerja sejak seminggu setelah dia mengetahui telah dibohongi oleh Burhan. Walau sempat tidak diizinkan sampai kantor menemukan penggantinya, untung bang Tara membantu menemukannya. Jadi Tika tidak perlu lama-lama disana.Yang sekarang Tika lakukan adalah menganggur, jajannya ada dari bang Tara dan abang. Terus ada kakak perempuannya yang sedang berlibur disini dengan ponakan bulenya, bulepotan maksudnya.Tika sekarang sudah rapih, dia mau diajak jalan sama abang. Sekarang akhir pekan dan abang sedang punya waktu luang. Soalnya tiap kali abang ada waktu pasti ngapelin Tika atau ajak jalan. Kadang jalannya ke tempat makan di pinggir jalan atau malah tidak jelas, kadang ada jalan yang arahnya belum diketahui abang pasti tetap saja dilibas.Katanya biar tau aja ini bakalan mablas kemana, kalau nyasar bisa bertanya. Uh, terserah abang saja kata Tika. Tika kan cuma ikut saja karena di jajanin terus walau pengangguran."Mau kemana lu, rapih bener. B
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DAN MASUKKAN LIBRRARY KALAU SUKA.SELAMAT MEMBACA..Setelah acara itu, Tika kalau diajak abang suka intermezo sampai ke akar. Nggak mau manut aja. Pokoknya sampai jelas dan kemana tujuannya, nggak mau kaget sampai jungkir balik kaya waktu itu.Kan, Tika hiperbola lagi.Sudah deh, pokoknya begitu saja ya. Ternyata author males jelasin absurdnya Tika.Sampai dimana akhirnya Tika cuma jadi freelance gitu, kerja serabutan. Kalau ada job Tika lakuin, kalau nggak ada. Hidupnya cuma tidur, bangun, makan, sama gangguin hidup abang dan bang Tara.Banyaknya Tika minta uang ke bang Tara dan dijajani abang. Kakak perempuan Tika sudah balik keluar negeri. Rumah jadi sepi karena nggak ada suara rusuh keponakan bulenya.Tau nggak kenapa Tika suka jajan?.Jadi, dulu ketika SMP, Tika pernah kena obesitas berat dan *diabetes tipe 1 karena kegemarannya jajan manis, misalnya
Ternyata Fahri nggak buang-buang waktu lagi buat deketin Tika pake acara modus. Terbukti Fahri lebih gentle dari abang yang ribet, tanpa waktu lama selama menunggu doi mempertemukan kamu dengan orang tuanya. Canda sayang.Tika yang apa adanya cuma pakai celana hitam panjang bahan karet yang pas melekat di kaki pendekanya dipadukan dengan baju jaman now yang panjang sampai paha, dimana terlihat seperti baju tidur tapi bukan. Warnanya abstrak, cakep. Kaya muka Fahri dan abang, cakepnya paripurna. Tidak tertandingi siapapun dimata Tika, yang cuma melihat lelaki itu-itu saja.Kalau tidak teman lelaki dikantor, ya pasti abang dan bang Tara ditambah kak Fahri sekarang.Terus rambut Tika kuncir seperti buntut kuda, kunciran favorit kalau kata bang Tara. Alasan lainnya Tika males menata rambutnya, cuman kuncir kuda yang dirasa nggak ribet.Pucuk dicinta ulam pun tiba, yang sedang dibicarakan muncul didepan rumah Tika dengan wajah seumringah, sinar senyumnya menya
Tika itu walau kamera hp bagus, jarang poto. Apalagi buat story. Jadi aneh ketika makan malam direstoran cepat saji Fahri yang duduk dihadapan Tika suruh ia bergaya selayaknya sedang poto candid.Katanya biar menjiwai. Sebenarnya, sedari awal jalan Fahri ini selalu ambil gambar Tika pakai hpnya. Gayanya sudah kaya fotografer handal, faktanya hasil jepretan Fahri memang bagus buat ditaruh di feed instagram.Sedang hp Tika sedari tadi bergetar tidak ada henti, hanya beberapa saat berhenti tapi kemudian banyak pesan masuk dan muncul pada popup. Karena Tika tau siapa yang bikin ribut hpnya, dibiarin aja.Tau rasa deh tuh.Salah siapakan kasih kenal anak perawan sama teman sendiri, giliran digaet duluan mulai deh berisik. Tika sebelum berangkat juga sudah dipetuahi leh abangJangan pegangan tanganlah, apalagi kalau si Fahri minta. Jangan kasih, soalnya abang bilang. Laki-laki kalau dikasih ijin pegang tangan nanti meli
MAAF TENTANG RANJAU TYPO:(.Sebelumnya Farhan membawa mobilnya beserta tubuh letihnya yang baru tiba dibandara langsung datang ke tempat Tika dan Fahri berada, dan sekarang laju kendaraan miliknya ia arahkan menuju rumah Tika, dia juga menelpon supir dirumah untuk datang kerumah Tara untuk membawa mobilnya pulang nanti.Dia tidak ingin menantang maut denganmembawa mobil dikala dia benar-benar letih, apalagi perasaanya masih belum membaik setelah ditinggalkan. Jika kalian emosi dan gemas dengan sikap abang yang, kok. Kenapa nggak langsung nyatakan aja?!.Padahalkan jika ditilik kebelakang. Abang sudah mengenal luar dalamnya Tika bagaimana begitu juga sebaliknya, kemudian abang juga dekat dengan keluarga Tika begitu juga sebaliknya. Sangat dekat malahan. Lalu dimana kesulitannya?. Jika dilihat-lihat semuanya semuanya terlihat mudah dengan semua alasan diatas.Yang membuat abang sulit menyatakan itu apa sebenarnya? Apa yang men
MAAF TENTANG RANJAU TYPO:(.Pokonya abang kebakaran jenggot, karena tau kalau Tika mulai dekat secara intens sama Fahri. Sedang abang yang sering datang dirumah kadang nggak dianggap kehadirannya, Tika selalu sibuk didapur untuk membuat kue, blou apapun eksperimen untuk makanan yang dia makan.Dia bilang, mau diberikan untuk Fahri. Sudah berjalan sebulan dan Fahri benar-benar mengabaikan ancaman abang yang tidak main-main.Sejak itu Tika mengabaikan keberadaan abang dan memulai kegiatan baru yang dia sukai yaitu memasak. Tika memang suka masak, tapi nggak sesering ektika dia dekat dengan Fahri. Sebelum-sebelumnya Tika ketika punya gebetan paling cuma memperindah diri.Kalau sekarang, Tika jadi lebih dewasa dan tidak merengek manja pada abang maupun bang Tara. Tika lebih banyak memberikan waktu pada Fahri dan abang mulai merasakan kehilangan, hatinya kosong.Kan abang jadi menyesal, ikrar bodoh kemarain dia lakukan buat apasih.Abang
Jadi begini kawan, abang yang sudah senang bukan kepalang bakalan makan masakan Tika. Padahal nyatanya sudah sering, dasar abang sedang cemburu saja. Abang juga nggak sadar berapa lama dari rumah Tika ke depan gerbang komplek menggunakan motor milik Tara.Sebab abang juga beli alpukat ketika melewati penjual buah, dimana alpukat terpajang indah memuaskan mata. Dimotor abang sudah memikirkan apa saja yang akan dia lakukan bersama Tika yang masak dengan abang yang membantunya membersihkan ayam atau sayuran.Tanpa sadar abang jadi tersenyum. Hati abang membuncah kesenangan dimana baru memikirkannya saja abang sudah merasa sangat bahagia, bagaimana jika rasa ini dapat dia rasakan setiap hari. Rasanya pasti akan lebih dari ini, dadanya bersedir.Namun ketika sampai digarasi dan turun dari motor. Abang langsung asem bau kecut mukanya, liat ada mobil Fahri terparkir cantik digarasi kosong khusus tamu. Perasaan berunga itu berubah menjadi rasa pahit nan tidak ny
Abang sedang gencar-gencarnya dekati Tika, bukan main. Sampai gak ada ruang bagi Fahri buat ajak Tika jalan, ditambah bang Tara lagi berkunjung kerumah kakak perempuannya yang dikabarkan memilih bercerai dengan suaminya.Lavi, nama kakak perempuan Tika. Dan sekarang Tika dirumah sama abang, berdua aja. Ketiganya setan yang sedang berbisik keabang supaya dekati Tika lebih agresif lagi.Apalagi melihat Tika, memakai pakaian rumahan yang kebesaran terlihat nyaman digunakan Tika. Tapi buat abang panas dingin tidak nyaman, habisnya, kaki pendek Tika menggoda iman untuk abang elus manja.Si empu yang sesekali abang pandangi tanpa sadar tengah memasak sambil menelpon, suaranya Tika yang halus mengalun indah, sampai gatal telinga abang. Karena suara Tika kalau lagi berdua, nadanya jadi terdengar berbeda di indra pendengaran abang.Sensitif gitu, seakan Tika sedang mendayu-dayu kepada abang. Kan, makin merinding badan abang. Tempurung kepalanya mulai konslet mikir
Bara tilik layar ponsel Farhan dari balik punggung untuk melihat, jika layarnya menampilkan pesan singkat dari sosok yang berhasil buat Farhan ng-bucin bertahun-tahun ketika mau tancap gas sudah keduluan rekan kerja.Sakitnya sampai sumsum tulang, tidak terlihat tapi bikin hati nestapa."Kenapa nanyanya basa basi gitu dah?"Tanya Bara kemudian tidak lagi mengintip, dia langsung ambil ponsel Farhan yang hanya menghela napas.Dia benar-benar tidak punya banyak energi untuk marah, maupun bernapas. Sudah pantas di sebut orang patah hati belum abang?Sudah kan, napaspun rasanya sulit. Pikiran kacau balau karena kehilangan arah tujuan yang sudah di buat dari lama, sudah dua tahun abang memikirkan untuk melamar Tika tapi belum berani.Kemudian bodohnya, dia malah buat ikrar tidak berotak tapi syukur-syukur Tika sudah lelah dengan fase kenalan-dekat-pacaran dan terus begitu sampai putus lagi.Abang jadi punya kesempatan untuk bergerak setelah menguatkan hati, yakin jika dia sudah baik-baik saj
Rumah Farhan tidak seperti biasanya, ada kesuraman dan sepi. Dengan Farrel dan Hana yang duduk di ruang tengah saling berpikir, mereka tengah mendapati abang mereka. Kakak tertua, si sulung itu tengah malam di depan mereka tanpa kesulitan.Atau merasa bersedih seperti kebanyakan mantan yang di tinggal nikah, ini bentukan abang masih hidu, bernapas dan biasa saja. Atau jangan-jangan abang hanya sedang bersikap legowo dalam hati sudah menangis darah?Jadi sebenarnya yang suram itu Farrel dan Hana, bukan Farhan."Beneran ya, abang nggak drama kaya kemarin lagi. Aneh tapi nyata, gue jadi speechles."Ujar Farrel pada adiknya.Hana menimpali."Nggak gue sangka, jauh dari ekspetasi kehancuran yang udah terbayang. Gue malah nyaksiin abang anteng makan sebelum berangkat ke acara pertunangan mantan, atau jangan bilang. Abang ngamuknya di acara lagi?""Ya gapapa, gue seneng kalau mbak Tika batal tunangan. Nanti abang dateng bak pahlawan kesiangan terus gantiin deh sebagai mempelai laki-lakinya, ka
[Mbak Tika, abang sakit nih pulang dari rumah mbak. Kena asam lambung parah, terus sekarang lagi demam. Salam ke mas Tara ya!! Jangan galak-galak banget kasih hukuman ke abang aku, kasian tau sekarang ngigau kaya orang gila manggil mbak.]Isi pesan itu masuk, dari Hana Astuti Winata. Adik bontot Farhan yang memang dekat dengannya, sering memberikan informasi abang tanpa perlu di tanya.[Mbak nanti jengukkan?]Tika jalankan jarinya di atas layar ponsel untuk menjawab.[Terus abang gimana sekarang, udah mendingan belum?][Iya, nanti mbak datang ke sana.]Tika menunggu dengan gelisah balasan dari Hana, di sini Tara juga tidak sama beda. Hanya saja jika Farhan jatuh sakit maka Tara jatuh ke dalam emosi, dia terus-terusan bermuka muram.Dia juga tidak tau saja, kalau Hana mengirim pesan di lebih-lebihkan, karena nyatanya Fahan sedang duduk di meja dapur sambil makan tanpa terlihat selemas sebelumnya.Belum ada pembicaraan lebih lanjut, abang seakan menahan diri karena terakhir kali mereka
Pada akhirnya abang memilih pulang, Tara mengusir Farhan secara tidak langsung dengan meninggalkannya di ruang tamu. Membiarkan Farhan mau melakukan apapun asal tidak mendekati adiknya.Sebab dia masih kecewa.Farhan jadi paham dan memasrahkan diri, tapi tidak. Dia belum menyerah seperti kebanyakan orang.'Sebelum janur kuning melengkung, masih ada peluang menikung' Terdengar jahat tapi kini abang benarkan kata-kata itu.Sekarang dengan kepala pening, sebab memikirkan masalah bisnisnya dan Tika juga Tara sangat menguras energinya.Dia pulang dengan kepala yang benar-benar hampir pecah rasanya, duduk di jok mobil pun serasa sedang mengambang. Kalian pasti paham bagi yang sudah merasakannya, pantat abang serasa tidak duduk di atas jok mobil.Sampai di rumah abang turun dengan kepala menunduk lelah, sudah tidak kuat apalagi mengingat tadi Tika sampai menangis. Itu pertama kalinya di hadapan abang setelah sekian lama Tika tidak menangis karena di putusin mantan.Sudah berapa tahun setelah
Tika masih ingat bagaimana wajah bang Tara yang tidak mau menatap Tika barang sedetikpun, marah dengan sikap lemah Tika kepada abang yang agresif bukan main. Sejak mendeklarasikan jika abang mau lamar Tika dan membelikan cincin pengikat.Tidak ada lagi sekat yang dulu abang buat, hilang tersamarkan oleh rasa sengatan-sengatan menyenangkan yang di buat abang ke Tika yang lemah.Bang Tara tau kok, ini juga kesalahan Tika karena malah berdekatan dengan Farhan ketika sedang berduaan. Sudah pasti Tika sebagai umpan dan Farhan si pemancing akan tergoda untuk menyicip.Dan salahnya juga terlalu percaya dan membiarkan kedua makhluk berbeda jenis dari cucu adam ini saling berdekatan. Dia patut di salahkan sebagai seorang kakak, dia lalai untuk menjaga adik perempuannya dari godaan setan sundal berbentuk Farhan."Bang Tara..."Panggil Tika pada Tara yang tidak juga mau menatap adiknya.Tara biarkan saja, dia lebih memilih melewati adiknya yang berdiri di depan pintu kamar. Dia bawa gelas kopinya
Sudah berapa kali abang di abaikan?Sudah berapa kali abang menunggu dan bertandang?Sudah berapa lama?Entah, abang sendiri lupa.Abang tengah berusaha untuk mendapatkan tiket restu dari sahabatnya sebagai kakak ipar. Sampai gerbang rumah, mobil abang tidak di ijinkan masuk. Hanya menunggu bersama satpam komplek rumah Tika, paling-paling kalau ada kesempatan abang ketemu Tika yang jalan kaki habis dari super market.Nanti Tika buru-buru usir abang, takut-takut bang Tara liat abang babak belur lagi. Padahal abang sudah siap, sedia, ikhlas kalau sampai babak belur tapi dapat membuat Tara memaafkan kebodohannya.Waktu itu Tara benar-benar marah sampai mengungkit pembahasan mereka sebagai seorang teman."Lo taukan kita ini laki-laki, gimana perasaan serakah menginginkan seorang wanita sampai sebelum di akadpun merayu wanitanya cuma biar melakukan hal yang kita inginkan karena tau perasaan mereka fleksibel dan lemah pada perasaan.""Tapi jangan manfaatin adek gue buat merasakan afeksi yang
Bang Tara menyuruh Tika masuk ke kamar, tampangnya sudah kusut macam benang layangan yang terlalu panjang di ulur. Sedang paras abang, hanya tersisa lebam dan darah di hidung juga sudut bibirnya.Lihatkan, bang Tara tidak main-main masalah begini. Enak saja adiknya belum juga di beri label halal sudah main embat. Memang Tika perempuan macam apa, bang Tara begini karena tau yang mendahului itu abang."Gue gak bakal salahin adik gue sendiri! Karena gue yakin, Tika gak mungkin mendahului kalau gak lo rayu ya anjing!! Lo paham sendiri gimana bentuk perasaan Tika yang labil, tai!!."Kata abang sarkas penuh makian.Abang hanya diam. membiarkan Tara meluapkan segala emosi yang tertimbun."Pas pulang, gue liat mobil lo. Hapal banget dah gue, plat nomor sama bodynya. Apalagi hampir tiap hari ya lo datang ke rumah cuma buat kekepin si Tika. Tapi gak begini caranya bos, lu anggap apa adek gue sampai lo sentuh lebih dari seharusnya!!"Ucap Tara terus memojokkan abang.Dari sini abang menyesali sika
"UhhHhhhh... Ini anak ciapa cih, anak ciapa???""Eh iya, kamukan anaknya mami Tika yang imut dan baik hati. Kamu itu lebih berharga dari perabotan ini, gapapa kamu bantingin. Nanti bang Tara yang gantiin kok."Katanya lagi mendusel kucing kseayangannya yang berwarna corak abu-abu muda.Dia kecupi dan si kucing makhluk yang Tika beri predikat gemoy itu, sedang Rion si kucing hanya pasrah. Sudah biasa dengan tingkah tidak dapat di pahami oleh logika itu, berlaga aneh.Abang yang lait mencebik, dia tidak lebih berharga dari benda buntal berbulu itu yang kini melihat kearahnya seakan meledek.'Hehehe, kamu gak akan bisa menandingi saya sebagai makhluk paling di sayang Tika.'Kemudian Tika memeluk tubuh kucing gembul itu, menduselkan moncongnya ke leher Tika yang mana abang menggeram marah. Kucing buntal berkelamin jantan itu memanfaakan kepolosan Tika, sialan dia akan jual saja ke orang kalau Tika tidak ada.Abang masih pandangi tingkah Tika yang lebih gemoy dari kucing buntalan kentut itu
Ternyata, lelaki di hadapakan Tika itu nggak ada kata mundur sepertinya walau Tika sudah tolak secara tidak langsung juga kehadiran abang dan mas Bara di sini.Tapi ada abang, jadi abang yang menjawab segala wawancara dari laki-laki entah siapa, anggap saja Tika sudah tidak kenal, jadi Tika bisa makan dengan lahap.Sayang, mantan yang memang sedari tadi Tika tau duduk di restoran yang sama itu juga datang mendekat.Menepuk bahu abang, berbicara riang sok kecentilan. Tika enek, jadi cepat-cepat menyelesaikan makan."Bang, katanya mau ke petshop melodi. Buruan yuk ah, kasian Miu sama Rion tau."Katany sok teruru-buru bangkit membenahi pakaiannya.Mengeluarkan dompet segera di tahan abang yang melihat,"Biar abang aja. Sono kamu tunggu sama si Bara tuh.""Gak deh, aku tunggu sama abang aja. Sama mas Baras nanti di gigit."Jawabnya asal menggaet lengan abang, ikut seperti itik pada induknya.Bara yang melihat itu ngakak seketika, dia menertawakan tinggi badan Tika dengan Farhan yang jomplang.