BAB 4
Mencoba menggunakannya untuk menjelajahi internet, itu berjalan lancar. Berbagai web dari dunia lamanya bermunculan di layar ponsel, hal ini membuatnya senang. Walaupun aneh, dia menduga itu bisa dilakukan karena sistem.Membuka situs web novel favoritnya, sudah banyak novel baru ditambahkan. Dengan senang hati dia mencari dan membaca novel yang sesuai dengan seleranya.Membenamkan dirinya bermain ponsel, waktu terlewatkan begitu saja, dia hanya beranjak dari sofa saat makan dan mandi di sore hari. Tak terasa malam tiba, melihat jam pada ponsel yang menunjukkan pukul sembilan malam, barulah dia berhenti bermain dengan ponsel, lalu beristirahat di kamar.Dia dapat mengetahui waktu yang tepat setelah memeriksa dan menemukan bahwa, waktu di dunianya sekarang sama dengan waktu di negara dan kota tempat tinggalnya di dunia lama.Dua hari berlalu ...Yang dilakukan kenzo selama waktu ini hanyalah bermalas-malasan bermain dengan ponselnya. Dia tidak terburu-buru untuk menyelesaikan tugas sistem, tidak ada paksaan, jadi dia bisa santai, dan dengan lokasinya yang ada di hutan, dari mana bisa datangnya murid! Sepertinya perlu keluar dari hutan ini dan pergi ke kota terdekat.Pagi hari, pada hari kelima kedatangannya ke dunia ini. Setelah latihan pagi, Kenzo memutuskan untuk melihat daerah sekitar tempat tinggalnya. Berdiri di depan pagar, dia mengalirkan energi dalam dirinya ke arah punggung, dan percobaannya itu berhasil.Sepasang sayap energi berwarna emas tiba-tiba muncul di belakang tubuhnya, menambahkan keindahan pada penampilannya. Mengepakkan sepasang sayap beberapa kali, rasanya seperti menggerakkan anggota tubuhnya sendiri. Setelah terbiasa, segera dia melesat terbang ke langit.Saat sudah berdiri di udara, kenzo melihat pemandangan hijau tak berujung dari daerah di sekitarnya, melihatnya di ketinggian yang lebih, barulah dia bisa melihat keseluruhan daerah hutan, dia tidak tahu luas pastinya, mungkin lebih dari jutaan mil.Dengan jarak pandang yang luas, dia dapat dengan samar-samar melihat beberapa pegunungan dan sungai. Sesekali dia dapat melihat berbagai hewan tidak dikenal terbang di langit, dan karena lokasinya sangat tinggi, tidak ada yang menyadari keberadaannya di langit.Kenzo melihat lokasi tempat tinggalnya sekarang, itu berada tepat di tengah hutan.Setelah mengamati sebentar, dia segera kembali ke tempat tinggalnya. Selanjutnya, dia hanya bermain game di komputer, setelah bosan, dia lanjut menonton video pendek atau live streaming.Saat menonton live streaming, dia merasa seperti berhalusinasi. Melihat layar koin yang menunjukkan ...COIN: 99999999 (TAK TERBATAS)Awalnya dia mengira itu bug pada aplikasi.Tapi setelah dia mencoba memberi hadiah pada penyiar, dan itu berhasil..Mencoba untuk membuat akun lain, hal yang sama terjadi. Tidak hanya itu, di semua aplikasi lain seperti game dan lain-lain, selama itu bisa membuat akun, jika terdaftar, dia akan selalu bisa menjadi VIP tertinggi. Selama ini dia kebanyakan hanya membaca novel dan menonton video pendek, jadi dia baru tahu sekarang.Apakah ini perawatan sistem? yakin ini namanya sistem sekte, bukankah ini seperti sistem curang namanya ... dan sistem ini, sepertinya mengerti aku ....Hanya saja sistem ini tidak dapat diajak bicara, dan hanya seperti menjalankan program. Sudahlah, tak usah banyak berpikir ....Melanjutkan aktivitas malasnya, dia membuka aplikasi novel dan memberikan hadiah pada beberapa penulis favoritnya, dulu dia tidak punya terlalu banyak uang jadi dia hanya bisa memberi dukungan dengan menyukai dan memberikan beberapa komentar penyemangat. Sekarang dia telah berkecukupan, tidak ada alasan untuk tidak memberi dukungan lebih, dia memberi tidak terlalu banyak tapi cukup besar.Dia berterima kasih untuk penulis favoritnya yang telah menulis berbagai cerita yang bisa dibacanya disaat ada waktu luang.Pada malam hari yang sunyi, suasana diterangi oleh api unggun yang membakar kayu-kayu kering di halaman depan tempat tinggal Kenzo. Setelah puas menghabiskan waktu di dunia online, Kenzo memutuskan untuk menyajikan makan malam dengan suasana yang berbeda.Dengan sibuknya, dia merapikan meja dan meletakkan segala alat masak yang diperlukan dengan teliti. Tersaji di atas meja, adalah potongan sayuran yang diatur rapi, daging segar yang telah dipotong sesuai ukuran, serta bermacam-macam bahan lainnya yang siap untuk diolah. Semua bahan dicuci dan dipersiapkan dengan penuh perhatian sebelum mulai dimasak di atas kompor.Aroma menggoda dari masakan yang tengah dipersiapkan perlahan-lahan merambat memenuhi udara dengan keharuman yang menggugah selera.Dengan penguasaan kekuatan barunya, Kenzo merasakan perbedaan yang signifikan dalam keterampilan memasaknya. Dulu, potongan-potongan bahan makanan sering kali tak teratur dan tak seimbang. Namun kini, tangan-tangannya bisa dengan mahir menghasilkan potongan yang rapi dan seragam, hampir seolah-olah diciptakan oleh seorang koki profesional.Proses memasak pun berlangsung ....Satu jam kemudian, Kenzo akhirnya menyelesaikan persiapan banyak hidangan yang menggugah selera.Sebuah tikar diletakkan di dekat api unggun yang hangat, menciptakan suasana yang nyaman untuk menikmati makan malam yang istimewa. Dengan mata berbinar, Kenzo duduk dan mulai menikmati sajian lezat yang telah dia persiapkan. Sensasi rasa yang memanjakan lidah membuatnya semakin merasa puas.Namun, di tengah menikmati santap malamnya, Kenzo merasakan ada pergerakan di dekat tempat tinggalnya. Ia segera melompat dengan lincah ke atas pagar dan memandang ke arah depan.Beberapa puluh meter dari pagar, dia melihat sesosok makhluk berbulu putih yang mendekat secara perlahan sambil dengan berhati-hati mengamati lingkungan sekitarnya. Seekor rubah cantik, berkaki empat dan memiliki ekor yang begitu memukau.Rubah itu memiliki ukuran sebanding dengan anjing kampung dewasa, namun Kenzo segera sadar bahwa salah satu kaki belakang rubah itu tampak terluka. Dengan hati yang penuh empati, Kenzo merasa tergerak untuk membantu makhluk yang terluka itu.Tanpa ragu, dia melompat turun ke tanah dengan cepat.Rubah putih yang baru merasakan keberadaannya menjadi waspada. Dia ingin berlari menjauh, tapi karena kakinya yang terluka dia tidak bisa melakukan itu dan hanya berusaha bersembunyi sebaik mungkin.Namun, dengan presepsi kenzo yang kuat, tindakan rubah itu tidak ada artinya.Kenzo berjalan mendekat, Setelah tiba beberapa meter dari tempat rubah bersembunyi. Tepat saat dia ingin berbicara, sebuah informasi tentang bahasa rubah mengalir dalam ingatannya.Dia ingat, itu adalah hadiah dari peti misterius, bahasa dunia, walaupun banyak pengetahuan bahasa yang didapatkannya, dia tidak menyangka akan ada bahasa rubah.Jadi ... dengan bahasa rubah, dia berkata dengan nada yang lembut agar tidak menakuti si rubah,"Hallo rubah yang disana, tak perlu bersembunyi, aku tidak ada niat jahat"Si rubah terkejut, dia tidak mengerti kenapa manusia bisa berbicara dengan bahasa rubah. Walaupun begitu, si rubah putih tetap tidak berniat memperlihatkan dirinya.Menunggu sesaat dan melihat tidak ada tanggapan dari si rubah, Kenzo tidak punya pilihan selain mendekat.Rubah itu panik, namun dia tak berdaya karena sudah tidak bisa bergerak lagi akibat luka parah yang ada di kakinya. Dia kini terjatuh dengan keadaan berbaring di tanah tempat dia berdiri.Tiba di depan rubah, Kenzo berjongkok dan berkata, "Hei, jangan takut oke ... aku hanya ingin membantu mengobati lukamu."Hrrr ... rubah itu masih tidak bicara dan hanya menatap galak ke arah Kenzo.BAB 5Kenzo tidak terlalu memperhatikan sikap rubah itu, dia membeli berbagai perlengakapan medis di toko sistem. Karena rubah tidak berbicara, jadi dia menganggap rubah itu setuju untuk ditolong."Tahan sebentar ini akan sakit di awal," Setelah berkata, kenzo menaruh obat penghilang rasa sakit di suntikan.Tubuh rubah putih bergetar saat melihat jarum suntik, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Kenzo memegangi tubuh si rubah dan menyuntikkan obat pada bagian terdekat pada luka. Setelah disuntik ... rubah putih itu tidak lagi merasakan rasa sakit dan menjadi lebih tenang dan dia hanya bisa diam melihat tubuhnya dipermainkan.Kenzo melanjutkan perawatannya, dia mencuci luka sampai bersih dan melihat beberapa daging yang terluka telah membusuk ... dia menyiramnya dengan cairan antiseptik.Setelah luka dibersihkan, Kenzo mengambil pisau bedah yang telah disterilkan dengan hati-hati. Dengan penuh perhatian, ia memulai tindakan memotong jaringan daging yang rusak. Meskipun tugas ini membu
Bab 6"Hah!" Kenzo terkejut saat mendengar suara rubah putih yang berbicara. Melihat ke arah rubah putih, Kenzo mengamati. Kini si rubah putih sedang memeluk, melindungi ekornya sambil menatap dengan gugup dan malu ke arahnya.Seketika Kenzo mengerti, tapi karena itu, dia semakin ingin menggoda si rubah putih.Swosh ... Seketika, dalam kedipan mata, Kenzo muncul di belakang rubah putih, lalu mengangkat dan memeluk tubuh si rubah putih sambil berbisik pelan di samping telinga, "Memangnya kenapa?""Hi ...." rubah putih berteriak centil karena kaget. Dia mengabaikan pertanyaan kenzo dan dengan panik meronta ingin membebaskan diri sambil berkata, "le– lepaskan aku! ....""Tidak ..." Kenzo menolak, dia awalnya tidak bermaksud menggodanya lebih jauh.Tapi, karena melihat ekor rubah yang indah menjuntai ke bawah saat dia menggendongnya. Dia menjadi penasaran, jadi dia mencengkram ekor si rubah putih."Emhh ...," rubah putih mendesah pelan, dia mencoba memohon pada kenzo dengan ekspresi menyed
Di dunia lama Kenzo.Fira sedang duduk, mengetik naskah novel dengan laptop yang ada di atas meja, jari-jarinya yang ramping dengan terampil menekan berbagai tombol keybord dengan cepat.Saat ini, ponselnya bergetar mengeluarkan nada dering. Mendengar nada itu, Fira menghentikan ketikannya. Mengambil ponsel dan melihat nama pemanggil, dia sedikit terkejut dan berkata, "Dia menelpon lagi. Jadi, seharusnya ... saat itu kerabatnya kenzo memang sengaja menghubungiku untuk mengatakan sesuatu."Tanpa berpikiran yang aneh Fira menekan tombol jawab pada panggilan video. Saat tampilan layar berubah, segera ...."Ahhhh!!!"Fira berteriak keras, melemparkan ponsel yang dipegang ke arah dinding, dan dengan cepat berdiri sambil mundur ke belakang. Namun, mungkin karena ketakutan, dia tidak memperhatikan keadaan di belakangnya. Kakinya tersandung kursi dan dirinya terjatuh dalam keadaan duduk di lantai.Fira kini sangat ketakutan dan menangis sambil menutupi matanya.Cklek ....Pintu kamar Fira dib
Bab 8Gerakan yang ditimbulkan Kenzo agak besar, wanita muda itu merasakannya dan terbangun dari tidur. Dia duduk mengusap-usap matanya sambil berkata pelan menghadap ke arah Kenzo, "Tuan Ken ...."Mendengar panggilan itu, Kenzo segera memperhatikan, dan dia tersadar kalau perempuan itu kemungkinan besar adalah si rubah putih, untuk memastikannya, Kenzo mencoba memanggil nama si rubah putih, "Elma? ....""Um ..." jawab singkat perempuan muda itu sambil menatap Kenzo.Ternyata benar, Kenzo tidak menyangka si rubah putih juga bisa berubah menjadi bentuk seperti manusia. Menatap tubuh manusia Elma beberapa detik, Kenzo segera tersadar dan melemparkan baju kaos acak dari toko sistem sambil berkata canggung pada Elma "Ehem, ayo pakai baju dulu Elma ...."Melihat baju yang ada di depannya lalu ke tubuhnya sendiri, Elma baru tersadar dengan kondisinya, dia berteriak sambil menggerakkan tangannya menutupi dada dan area vital bawahnya, "kyaa!!!"Seketika Kenzo berlari keluar kamar sambil berkat
Ding ...Pengingat, pengguna dapat menjadikan siapapun di dunia ini sebagai murid, tak terbatas hanya pada ras manusia. Namun pengguna tidak diperbolehkan menyebarkan metode kultivasi ke dunia pengguna sebelumnya karena dunia itu tidak memiliki energi spiritual, dan tindakan itu juga dapat merubah arah perkembangan dunia, jika itu dilakukan, akan menyebabkan sesuatu yang buruk terjadi pada pengguna.Mendengar penjelasan sistem, kenzo berterima kasih atas pengingatnya, jika dia telah mencari murid dari dunia lamanya, bukankah itu akan membuatnya sengsara, walaupun dia tidak tahu suatu hal buruk apa yang akan terjadi, tapi, itu pasti bukan hal yang baik. Melalui penjelasan itu kenzo tidak perlu mencoba idenya lagi karena dia sudah mendapatkan jawabannya."Suami ... suami ..." suara Elma yang berkata sambil mengguncang kenzo yang saat ini diam seperti melamun."Ah ... Istri ..." ucap Kenzo tersadar."Ada apa suami? ..." tanya Elma dengan khawatir."Tidak ada, aku hanya melihat sistem tadi
Walaupun malu, Elma tetap membuka bajunya dengan cepat. Kini Kenzo dapat melihat kembali tubuh tanpa busana Elma yang indah. Memandang dan menghargai tubuh istrinya sebentar, Kenzo kembali fokus dan memposisikan Elma untuk berbaring di sofa. Lalu dia memulai teknik pembukaan akupuntur yang ada di dalam pikirannya.Ada dua cara yang bisa dilakukan, yang pertama dengan metode mengalirkan energi ke titik akupuntur yang ingin dibuka, namun cara ini akan membutuhkan waktu cukup lama dan juga diperlukan ketelitian dalam pengendalian energi, walaupun Kenzo merasa dia bisa mengendalikan energinya dengan baik tapi dia tidak mau mengambil resiko, jadi dia memilih cara kedua yang menusuk titik akupuntur secara langsung menggunakan sesuatu seperti jarum.Pengendalian dan pengetahuan yang dalam tentang tubuh manusia sangat diperlukan, Kenzo tidak memakai jarum, tapi menggunakan energinya yang dibentuk tipis seperti rambut di jarinya.Elma memejamkan matanya menunggu. lalu, dia merasakan tubuhnya se
Terus berjalan, dia masuk ke gua besar yang diterangi cahaya sambil berkata, "Ayah, Ibu ... aku pulang ...""Ya ..." terdengar suara wanita menjawab dari kedalaman gua.Tak lama dari itu, sepasang rubah putih yang besar berjalan cepat menuju rubah putih yang baru masuk ke dalam.Rubah pria berkata terlebih dahulu, "Bagaimana Alma, apa kamu sudah menemukan kabar tentang adikmu?""Ya, apa kamu mengetahui sesuatu ..." kata rubah wanita yang terlihat lebih cemas dari sang pria."Maaf ... Bu, yah, aku belum menemukan Elma.." kata rubah putih bernama Alma yang merasa bersalah saat melihat ekspresi kedua orang tuanya. Namun, saat dia mengingat pembicaraan yang dia dengar tadi, dia sedikit mengembalikan semangatnya dan kembali berkata, "Tapi ... tadi aku mendengar suatu berita ...""A–apa itu ..." kata Ibu Elma yang awalnya sedih menjadi bersemangat."Aku mendengar kalau di tengah hutan ada yang melihat mahluk kuat tinggal disana dan ... aku merasa kalau Elma berada di sekitar daerah itu ..."
Fira: Hmm ... beri aku waktu berpikir ....Kenzo: Ya, tak perlu terburu-buru ...Selanjutnya, kenzo dan Fira berbicara beberapa kata lagi, dan mengakhiri obrolan.Kenzo mengajak Elma bermain ponsel di kamar dan melakukan hal yang menyenangkan sebelum tidur....Yang tak diketahui Kenzo adalah Fira saat ini berbicara dengan ibunya yang rupanya juga melihat percakapan tadi."Bagaimana menurutmu bu ..." tanya Fira yang berbaring di kasur."Terserah kamu untuk memutuskannya ..." jawab Ibu Fira yang juga berbaring di samping Fira."Sebenarnya ... aku mau menerima undangan itu, tapi ... jika aku menerimannya, bagaimana dengan ibu?" kata Fira agak sedih memandang ibunya."Tentu saja ibu akan tetap disini ..." Ibu Fira tersenyum dan agak sedih di hatinya, siapa yang tak tergoda pergi ke dunia di mana umur bisa di perpanjang, apalagi dirinya yang sudah berumur ini, walaupun dia masih bisa mempertahankan kecantikannya di umur empat puluhan ini, tapi bagaimana dengan nanti? Sebaik apapun dia mera
"Aku akan keluar sebentar ..." kata Kenzo yang berbicara dengan kelompoknya di depan pintu hotel."Suami, mau ke mana?" tanya Elma dengan nada perhatian."Arena kota, aku akan menemui beberapa orang di sana ..." kata Kenzo sambil tersenyum kepada istrinya. Lalu setelah itu dia menoleh ke Hao Zi dan kembali berkata, "Paman Zi, mau ikut tidak ...""Ayo ..." paman Zi mengangguk menerima ajakan Kenzo.Ke duanya pergi, dan para wanita memasuki hotel, beristirahat.---Di area sekitar arena kota, depan pintu masuk arena.Sekumpulan laki-laki berkumpul. Mereka berdiri dan berbicara bersama.Tak lama dari itu, Kenzo dan paman Zi yang berjalan sampai di sana."Master Ken ..." sapa kumpulan laki-laki saat mereka menyadari kedatangan Kenzo."Ya ..." Kenzo menjawab sapaan mereka dan tersenyum. Dia memperkenalkan paman Zi pada mereka, "Perkenalkan, ini salah satu penatua sekte ....""Penatua Hao ..." semua laki-laki yang mendengarkannya menyapa, berkenalan dengan paman Zi. Paman Zi menanggapi me
"... Nama yang cantik ... aku Zeta ..." ucap kalajengking racun jiwa yang memperkenalkan diri sambil tersenyum.Melihat keduanya berbicara, Desna dan Yuri yang awalnya diam ikut bergabung dalam percakapan. Keduanya memperkenalkan diri sambil tersenyum ke arah Queen."Yuri ...""Desna ..."Queen menanggapi perkenalan kedua wanita itu dengan senyuman ... dirinya tidak terbiasa dengan pembicaraan yang panjang lebar tapi dia berusaha untuk beradaptasi, menanggapi perkataan ketiga wanita itu sebaik mungkin. Karena belum terlalu saling mengenal, keempatnya hanya berbicara santai. Membicarakan keadaan kota dan tempat yang bagus untuk di kunjungi ......Sekitar lima belas menit kemudian ...Kereta kuda yang mengangkut Kenzo dan lainnya sampai di kediaman tuan kota yang cukup besar. Semuanya turun dengan tenang, mengikuti tuan kota memasuki bangunan tersebut....Di ruang makan yang ada di kediaman tuan kota.Kenzo dan lainnya duduk berkumpul disekitar meja besar yang ada di tengah ruangan.
Pertama-tama dia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. Lalu, dia mulai menjelaskan secara singkat tentang sekte yang dia dirikan. Dari mulai nama, lokasi, serta kondisi yang dia tawarkan. Tidak lupa Kenzo juga menyebutkan tentang sektenya yang tidak hanya menerima manusia ... tapi juga hewan spiritual.Semua informasi yang Kenzo sampaikan sangatlah besar. Setiap orang yang baru mendengarnya menjadi terdiam memandangi Kenzo. Ini bohongkan? Sulit bagi mereka untuk mempercayainya. Putri tuan kota memandangi punggung Kenzo dari belakang. Dirinya sama dengan yang lainnya. Dia berpikir, 'Apa yang Master Ken maksud? Jika dia mendirikan sekte ... itu masih bisa diterima. Tapi ini dia berkata kalau lokasinya berada di tengah hutan terlarang? Bukankah itu bercanda ....' Tak lama dari saat Kenzo selesai berkata, tiba-tiba, putri tuan kota merasakan tekanan yang kuat. Tidak hanya dia, semuanya sama, bahkan kelompok Kenzo juga dapat merasakannya. Walau hanya sesaat, tapi itu sudah cukup untu
...Setelah membuat Kenzo dan para penonton kebingungan, pemuda itu kembali melanjutkan serangannya.Dia maju ke depan dengan kedua tangan yang memegang patahan tombak. Pemuda itu dengan mahirnya menebas dan menusuk Kenzo melalui sisi kanan dan kiri. Gerakannya kini lebih cepat dan bervariasi menambahkan beberapa tendangan di setiap serangan.Kenzo menganggapnya menarik dan terus beradu serangan ... melompat dan menghindar, sesekali diam ditempat, menahan laju gerakan dari si peserta nomor dua tersebut.Swoosh!Tombak patah yang ada di tangan kanan pemuda itu mencoba mengenai perut bagian bawah Kenzo, tapi hal itu digagalkan oleh Kenzo yang langsung mundur dan menendang pergelangan tangan pemuda itu sampai membuat tombak yang awalnya digenggam erat kini menjadi terlepas dan terjatuh di lantai panggung arena.Menggunakan sisa patahan tombak yang ada, pemuda itu terus mencoba menyerang sekuat tenaga, tapi, hal itu belum berhasil mengenai Kenzo yang dapat melihat serangan pemuda itu deng
Pembawa acara mengangguk menuruti. Dia berpikir betapa sialnya pria berotot besar ini ketika bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki ranah setengah dewa. Walaupun ranahnya ditekan, tapi setiap orang yang memiliki ranah lebih tinggi memiliki beberapa keuntungan seperti fisik dan persepsi yang lebih kuat ..."Pertandingan ditingkat inti platinum bintang lima ...""Bersiap dan atur aura ...""Fight!"Selesai pembawa acara berkata, aura yang kuat berasal dari pria berotot itu segera menyebar dan dia mendekati Kenzo dengan cepat. Menggerakkan tangannya, dia melakukan pukulan ke arah kepala Kenzo.Swosh!Menghindar ke samping, Kenzo berhasil mengelak dari pukulan yang di arahkan itu. Dengan ringan Kenzo bergerak mundur menjaga jarak yang cukup dari pria berotot besar itu.Namun, pria berotot itu terus menambah kecepatannya untuk memukul Kenzo. Mengikuti rute menghindar Kenzo, dia dengan semangat memukul ke arah itu tanpa henti menggunakan kedua tangannya secara bergantian.Kenzo yang mel
Beberapa orang terlihat membawa sebuah kotak yang berisikan nomor peserta. Di tengah lapangan arena, pembawa acara mengacak-acak isi di dalamnya. Penonton mengamati setiap tindakan. Di bawah tatapan menunggu penonton, pembawa acara mulai mengambil dua token. Mengangkat dan melihat nomornya, dia berkata sambil berteriak memberitahukan ....Begitu seterusnya sampai token yang ada di dalam kotak tersebut dikeluarkan seluruhnya. Total enam belas peserta dan mereka akan saling bertarung sesuai dengan undian yang telah dilakukan.Di tempat terbuka yang tidak jauh dari lapangan arena. Kenzo dan peserta lainnya duduk menunggu, mencoba mencari lawan mereka. Namun, tidak semua peserta mau menunjukkan nomor mereka sehingga Kenzo belum bisa mengetahui siapa lawannya nanti...."Ini ... Kamu tidak salah menuliskan?" tanya tuan kota kepada gadis yang mencatat informasi pendaftaran."Tidak tuan kota, semuanya benar, peserta dengan nama Master Ken memang memiliki ranah tersebut, dia telah menunjukkan
"Cepat, cepat, sebentar lagi acaranya akan dimulai ....""Ya, ayo cepat, jangan sampai kita kehabisan tempat."..."Benarkah? Tuan kota mengadakan turnament?""Ya, pagi tadi, tuan kota sendiri yang menyampaikannya. katanya ini bagian dari acara kedewasaan putrinya ..."...Setelah mendengarkannya, Kenzo memahami apa yang terjadi. Sambil tetap berjalan ke depan bersama yang lainnya, Kenzo berbicara dengan kelompoknya yang terlihat penasaran itu. "Ada pertandingan yang sedang diadakan, apa kalian ingin melihatnya?""Ya ...""Tentu saja ...""Ayo ..."Dia menanyakan pendapat mereka. Tidak ada yang menolak, semuanya tidak keberatan untuk pergi ke tempat pertandingan yang diadakan dan melihatnya. Mereka juga penasaran akan hal tersebut.Mengikuti arus kerumunan yang terlihat bersemangat, mereka terus berjalan ..._ _ _ _Di suatu bangunan besar melingkar layaknya sebuah stadion. Kenzo yang telah sampai bersama kelompoknya, terus berjalan mengikuti kerumunan memasuki tempat itu melalui pin
Ke dua bajingan itu mengikuti Kenzo dari jarak yang cukup jauh. Mereka berbaur dengan kerumunan yang ramai untuk mencegah kecurigaan dari kelompok Kenzo.Namun, usaha mereka sia-sia karena Kenzo dan kalajengking racun jiwa telah menyadari hal tersebut. Kenzo bersikap biasa dan tidak berniat melakukan tindakan apapun. Namun lain halnya dengan kalajengking racun jiwa, dia memikirkan sesuatu ....Cukup lama kedua bajingan itu mengikuti Kenzo, dan saat ada di area yang sudah terlihat cukup jarang pejalan kaki, kedua bajingan itu memutar arah melalui suatu gang dan mendahului kelompok Kenzo. Terlihat kalau mereka sangat memahami daerah di sekitar kota ini....Ke dua bajingan itu sudah menebak arah yang ingin kelompok Kenzo lewati, jadi mereka mendahului dan membuat persiapan di suatu gang sepi yang jauhnya hanya beberapa puluh meter di depan kelompok Kenzo. Tujuan mereka bukanlah untuk bertarung, tapi melakukan penculikan
Di toko yang di dalamnya terdapat berbagai porselen, lukisan dan barang hias lainnya. Kenzo bersama Elma dan lainnya disambut oleh gadis resepsionis yang berdiri tersenyum sopan menyapa mereka di dekat pintu masuk, "Selamat datang ..."Kenzo mengangguk membalas senyuman gadis tersebut dan menyatakan niatnya. Elma dan lainnya bergerak menyebar ke sekitar area dalam toko melihat-lihat berbagai barang yang ditampilkan. Suasananya cukup sepi dan hanya beberapa pengunjung yang terlihat, jadi para wanita itu dapat dengan tenang berkeliaran di dalam toko yang cukup luas tersebut.Mendengarkan perkataan Kenzo, gadis itu dengan hati-hati meminta Kenzo untuk memperlihatkan barangnya. Bukannya dia tidak percaya, tapi ini adalah tugasnya untuk memastikan. Ini hanya formalitas, dari saat pertama kali melihat Kenzo masuk bersama dengan banyak wanita, dia tahu kalau Kenzo serius ingin menjual barang di sini.Kenzo bekerja sama dengan baik, dan dengan cepat memperlihatkan dan meletakkan beberapa produ