Share

Bab 39: Haruskah Menyalahkan Takdir

Amran selalu bersiap menghadapi sesuatu, baik dan buruk, tetapi kehilangan memang tak pernah bisa disiapkan. Kini, sebelum bisa berdamai dengan terbakarnya kandang, ia harus menerima berita buruk berikutnya. Ada bayang wajah Alvin menanggung sakit yang membuat dada Amran sedikit sesak sampai-sampai ia harus berusaha keras menjaga konsentrasi agar bisa mencerna penjelasan mahasiswanya. Hubungannya dengan Alvin memang hanya sebatas dosen dan mahasiswa. Namun, justru karena itulah Amran merasa harus bertanggung jawab.

“Saya akan ke rumah sakit sekarang, Prof.” Bastian berseru khawatir. Ia melihat sendiri bagaimana telapak tangan dan kaki Alvin melepuh dan terkelupas kulitnya menyisakan daging tertutup darah. Kini, sahabatnya harus mendapat vonis baru yang semakin memperburuk keadaan. Bastian ingin berada di samping Alvin. Setidaknya, ia bisa memastikan kalau Alvin tertangani dengan baik.

Amran menggeleng cepat. Tangannya meraih lengan Bastian, menahan pria itu yang hampir berlari menuj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status