Share

Hamil.

Beberapa minggu kemudian.

Alzena dan Riska yang kini berjalan berdua menuju kantin kampus hendak makan siang bersama. Seperti biasa persahabatan Alzena dan Riska terjalin sangat baik.

Canda dan tawa yang selalu hadir ditengah tengah persahabatan itu menjadi kerinduan tersendiri. Ditengah tengah perjalanan yang penuh tawanya, tiba tiba..

"Aduh," desah Alzena dengan angkah yang tiba tiba terhenti.

"Ada apa Zen?" tanya Riska pada wanita yang sedang menahan kepalanya dengan kedua tangan itu. Ekspresi wajahnya tampak kesakitan.

"Kepala ku sakit Ris."

"Sakit?"

Belum selesai Riska berkata tiba tiba Alzena terjatuh pingsan, dengan bersandarkan tubuh Riska, hingga membuat ya terkejut dan panik.

"Zen, Alzena bangun. Aduh dia pingsan ya? gimana nih?" gumamnya dengan pandangan memperhatikan sekeliling untuk mencari bantuan.

Dengan jarak yang tak terlalu jauh, Emil tampak melintas, membuat Riska dengan cepat memangg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status