Home / Romansa / Dosen Kampret itu, Suamiku!! / [26] An Unfulfilled Promise

Share

[26] An Unfulfilled Promise

Author: qeynov
last update Last Updated: 2023-07-16 13:27:42

Josephin tidak sengaja berpapasan dengan sang mama ketika melewati ruang keluarga. Wanita yang tadinya tampak merenung, seketika berdiri menghentikan langkahnya.

“Jo, Papa kamu, dia ikut pulang kan?”

Sumpah demi Tuhan mereka yang kini berbeda— Josephin sangat membenci Soraya saat wanita itu menyebut Tanu Handoyo sebagai papanya. Seluruh dunia mengetahui, jika tak pernah ada darah Tanu yang mengalir didalam tubuhnya.

“Mah, stop, please!” Mohon Josephin, setengah mengeram. Dengan cara apalagi dirinya bisa menyadarkan sang mama. Ibu yang melahirkannya sudah tersesat semakin jauh. Ia merasa tak mungkin dapat menarik wanita itu ke jalan yang seharusnya mereka tapaki.

“Om Tanu bukan Papaku, Mah!”

“Dia Papa kamu, Jo!” Soraya membalas, menaikkan satu oktaf nadanya. “Dia suami Mama, itu tandanya dia Papa kamu!” Perempuan itu tidak menerima penolakan putranya. Sejak hari dimana Tanu menikahinya, gelar ayah pada sosok mantan suaminya sudah dirinya alihkan kepada Tanu.

“Jangan jadi anak durhaka d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Carla
keinginan Jo langsung terwujud,,, kasihan Jo akibat ulah ibu gak tau diri
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
kasihan josephin, knp dia yg jdi kemarahan anya, sedih jo semenderita itu krn ulah mama nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [27] Anya Menyalahkan Diri

    Satu bulan berlalu sejak kematian Josephin. Sejak saat itu, Anya terlihat berbeda. Ia lebih banyak diam dan menangis sendirian di dalam kamarnya. Perginya Josephin dalam hidupnya belum dapat Anya terima. Akalnya mungkin meyakini kalau jasad itu telah terkubur di dalam tanah, tapi tidak dengan hatinya yang menolak untuk percaya.Ia tahu sakitnya ditinggalkan. Namun tidak separah sekarang. Ketika papanya memilih mengakhiri hubungan bersama mamanya, dunianya hancur lebur, tapi kakinya masih bisa berjalan.Sekarang— dunianya tidak lagi porak-poranda, melainkan lenyap, tergantikan hitam yang membentuk kabut penyesalan. Andai Anya bisa memutar waktu, ia akan mengucapkan kata maaf itu. Seandainya ia mengetahui pendeknya usia Josephin, Anya mungkin akan berbaik hati menyisihkan sedikit waktunya agar mereka bisa kembali bersahabat.Pagi itu— ia ikut mengantarkan peti Josephin pulang ke rumah sang papa. Sekelebat memori lantas mencambuk dirinya. Mereka seakan ingin menghukum kekerasan hatinya.

    Last Updated : 2023-07-16
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [28] Not Your Business!

    Kondisi Anya berangsur-angsur membaik. Badai di dalam dirinya mereda. Perkataan Kamarudin dan datangnya Josephin ke alam mimpinya, perlahan membuatnya bangkit kembali. Tak perlu ada yang disalahkan— tidak dirinya atau pun mama pria itu, katanya semuanya merupakan garis takdir yang tak seorang pun bisa melawannya. Jika bukan karena terjatuh dari tangga, pada detik yang sama, jiwa Josephin tetap akan terbang menuju keabadian.Josephin adalah kenangan yang akan selalu Anya abadikan. Sosok yang kelak Anya ceritakan kepada anak-anaknya, bahwa di masa lalu, mamanya memiliki seorang saudara yang begitu mencintainya. Paman yang namanya harus dikenal tanpa cela. Sudah sepantasnya nama baik Josephin dipulihkan kembali.Derap langkah yang terdengar, menarik kesadaran Anya dari lamunannya. Keduanya matanya memicing, menatap Kamarudin yang berlari ke arahnya. Penampilan pria itu berantakan. Kemeja yang biasanya rapi masuk ke dalam celana bahannya, tampak diluar dengan beberapa kancing yang terbuka

    Last Updated : 2023-07-16
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [29] Eh, Apa Maksudnya?!

    Anya melipat kedua tangannya didada. Pandangan matanya lurus, menatap seorang perempuan yang berlarian menuju mereka. Dari balik kaca mobil Kamarudin, Anya meminta sang empunya kendaraan untuk turun.“Kamu ngajakin, mantan kamu, dinner juga?!”“Tidak, Anya. Untuk apa saya mengajak dia segala. Makan malam ini khusus keluarga.” Kamarudin memalingkan wajahnya pada kaca mobilnya yang diketuk. “Mungkin kebetulan.“Bulshit! Nggak ada yang namanya kebetulan di dunia ini. Aku bisa hamil aja ada sebabnya.”Perdebatan calon pasangan resmi tersebut diinterupsi dari luar. Keduanya mendengar seruan Michelin, yang meminta Kamarudin turun.“Urusin dulu sana! Aku nggak mau keluar kalau dia masih disitu.”“Oke,” singkat, padat dan jelas. Kamarudin tidak mencoba membujuk, apalagi bertahan dengan alasan kebetulannya. Pria itu membuka pintu mobilnya, “tidak usah lihat-lihat ke dalam Michel, saya bersama calon istri saya kalau kamu ingin tahu,” paparnya tatkala Michelin mengedarkan penglihatannya ke dalam

    Last Updated : 2023-07-16
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [30] Kartu As-nya Anya

    Tubuh Anya berjengit ketika sebuah lengan menyusup di antara kedua tangannya. Lengan tersebut melingkar, memeluk perutnya.“Kamu sedang memikirkan apa, hem?!” tanya sosok dibelakang Anya, yang tidak lain merupakan Kamarudin. Si pemilik kamar tempat sekarang dirinya bermalam.“Menginginkan sesuatu, Anya?!”Anya menggelengkan kepalanya. Ia tidak menginginkan apa pun, tidak untuk saat ini. Pikirannya tengah memutar kejadian yang terjadi ketika mereka pulang dari restoran.Perempuan itu— mantan kekasih dosennya, menghadang mobil mereka yang hendak melaju. Kala itu mereka berpapasan dengan kendaraan Kalingga, calon kakak iparnya. Ia cukup tercengang saat Kalingga menelepon Kamarudin.‘Tabrak saja! Menyingkirkan dia, sebelum dia berulah jauh lebih baik dibanding harus kerepotan.’ Kalimat tersebut mengubah pandangan Anya mengenai sosok manis dan lemah lembut yang dilihatnya pada diri Kalingga. Kakak Kamarudin itu diam-diam mengerikan. Bagaimana bisa dia meminta adiknya mencelakai orang lain.

    Last Updated : 2023-07-16
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [31] Afdgj

    Anya begitu menantikan pergantian malam. Wanita hamil itu tidur dengan senyum penuh yang menghiasi wajahnya semalam. Ia sangat excited untuk menunjukan wallpaper ponselnya kepada Kamarudin.Kartu kematian laki-laki menyebalkan itu ada ditangannya. Kamarudin tidak akan bisa lagi berbuat macam-macam. Sekali kesal maka aibnya pasti tersebar.How wonderfull night, Anya tidak menyesal menginap ditempat calon ibu mertuanya.Anya mulai bersiap di dalam kamar Kamarudin. Selama sarapan tadi, ibu Kamarudin mengatakan jika mereka akan bertolak ke Bogor.Wanita yang Anya ketahui memiliki darah Jawa tersebut berkata kalau keluarganya sudah sangat lama tidak berlibur bersama. Kesibukan para putra-putranya membuat dia merindukan momen bersantai dengan keluarganya.“Kamu ada bawa jaket?”Anya menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu kalau calon ibu mertuanya akan mengajaknya keluar kota. Ia pikir mereka hanya akan menghabiskan waktu di Jakarta, contohnya seperti berbelanja di pusat perbelanjaan.“Pake

    Last Updated : 2023-07-16
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [32] Terlalu Murahan

    “Enough cosplay jadi orang gilanya.” Kamarudin melingkarkan lengannya pada perut Anya, “kamu jadi tontonan keluarga saya,” bisiknya setelah itu.“I don’t care, ya, Din!”Bibir Anya mengerucut. Ia menyentak lengan Kamarudin. “Nggak usah sok kenal, sok deket deh! Kita nggak sedeket itu,” ketusnya sebelum memilih bergabung dengan ibu dan adik perempuan Kamarudin.“Kamaru bikin kamu kesel ya, Sayang?”Anya mengangguk seperti seseorang yang tengah mengadukan perbuatan nakal seseorang ke ibunya.“Ngapain kamu dia?”“Dia nggak mau kasih nilai A ke aku, Bu.”“Nilai?” tanya Miranti, sedikit kaget. “Soal kuliah ini?!”Anya pun mengangguk untuk kedua kalinya. Ia lalu bercerita tentang betapa menyebalkannya Kamarudin yang selalu memberikannya nilai tak masuk akal, padahal hanya karena satu absensi yang meleset dan pria itu sama sekali tak memberinya kelonggaran.“Dosen lain kasih tugas loh, Bu. Dia nggak mau. Aku sampai ulang mata kuliah yang sama ke dia tiga kali.”“Nanti Ibu yang ngomong. Udah

    Last Updated : 2023-07-19
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [33] Udin Ngambek

    “Gimana?!”Anya memutar tubuhnya, menunjukan gaun tidur ke-2 yang ibu mertuanya beli untuknya. Ia sibuk berlenggok, menampilkan setiap sisi dirinya sebelum berpose layaknya model internasional.“Rose gold keliatan bagus kan dibadan aku?!”Kamarudin memijat pangkal hidungnya. God Damn! Andaikan dirinya boleh jujur, Anya adalah bentuk keindahan. Proporsi tubuhnya begitu sempurna. Lekukannya mengandung maha karya yang membuat kepalanya bertambah pening.“Sudah malam, Anya. Besok lagi saja coba-cobanya. Kamu memerlukan istirahat setelah seharian beraktivitas.”Bibir Anya mencebik. “Beberapa lagi nggak akan bikin aku capek,” tuturnya bersikeras ingin mencoba semuanya. Ia menghargai pemberian ibu Kamarudin. Perempuan itu memintanya dan hal tersebut bukanlah perkara yang sulit untuk dikabulkan.“You hurt me so much, please!” Ucap Kamarudin, lirih. Suaranya yang berat terdengar sangat parau. Sejak Anya keluar dari bilik kamar mandi, ia menahan rasa sakit yang menghantam selangkangannya. Adik

    Last Updated : 2023-07-19
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [34] Mentok Dikamu!

    “Mbak, Mas Kamaru kenapa?”Si bungsu Hasan duduk disebelah calon kakak iparnya. Gadis SMA itu mengulurkan sekotak es krim, hasil dirinya memalak kakak tertuanya.“Kenapa emang?” tanya Anya, balik. Seolah tidak mengerti maksud dari pertanyaan Shafa.“Tampangnya kayak orang depresi, Mbak. Suram banget.”Sejak pagi menjelang, kakak kedua Shafa itu tak banyak bicara. Dia memang terbilang pendiam— sama halnya dengan Kalingga. Hanya saja diamnya laki-laki itu berbeda. Dia tak banyak menanggapi celotehan ibunya yang menginginkan ini dan itu.Bukan hanya itu— Kamarudin langsung melenggang ke kamar ketika mereka sampai di Jakarta. Kebiasaan yang jarang sekali terjadi semenjak pria itu kembali lagi ke rumah utama mereka.“Oh,” balas Anya ber-oh-ria, sebelum memberitahukan kalau Kamarudin sedang dalam mode ngambek. Pria itu benar-benar sulit dipercaya. Siapa yang akan menyangka jika dosennya yang terkenal dingin, ternyata memiliki sifat kekanak-kanakan.“Ngambek?!”Anya mengangguk, tangannya men

    Last Updated : 2023-07-19

Latest chapter

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   TAMAT

    Kegagalan Josephin dalam menikahi Jesika secara dadakan akhirnya terbalas. Dikarenakan dirinya yang merupakan kakak Kamasea, ijab qobulnya pun dilaksanakan terlebih dahulu. Tak seperti biasa, Josephin benar-benar tidak mau mengalah pada saudara kembarnya. Untuk pertama kalinya ia bersikap egois, memprioritaskan dirinya di atas kemauan sang adik. “Hi, Wife..” Sapa Josephin dengan senyuman sehangat mentari kala penghulu telah mengesahkan pernikahan mereka. “Hello, Jo..” Pada meja yang bersebelahan dengan prosesi ijab qobul Josephin, Kamasea berseru. “Cih! Abang shut up! Gilirannya Ceya ini!!” Seruannya itu terdengar oleh seluruh tamu undangan mengingat adanya alat pengeras yang terpasang di atas meja ijabnya. “Ya Tuhan.. Punya anak pada ngebet kawin.. Dikira kawin enak kali ya..” gumam Anya, menepuk keningnya. Setelah Michellion yang biang kerok itu ia lepaskan dengan segenap keikhlasan hati, kini tibalah pada momen yang menurut Anya paling berat. Sebagai seorang ibu yang mencintai

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [237] Michellion Kena Usir

    Duka mendalam sedang dirasakan oleh Alexiz. Sejak penghulu yang menikahkan putrinya pulang, pria tampan itu terus saja menangis. Kenyataan dimana putrinya telah dipersunting oleh anak sahabatnya semakin terasa nyata.“Tell me! It was a dream, right? Tadi mereka cuman simulasi ijab aja kan?!” Ucap lirih Alexiz yang belum dapat menerima kenyataan.Melepaskan putri kesayangannya ke tangan pria lain merupakan mimpi terburuk Alexiz. Apalagi kepada orang seperti Michellion Hasan yang ia kenal baik kebobrokannya.“Alexiz, wake up! ini nyata! Lexa kita udah nikah, Lex. Dia akhirnya bisa raih cita-citanya..”Alexiz pun terhenyak. ‘Cita-Cita sampah sialan!’ maki pria itu dalam hati.Sejak kapan tepatnya menikah menjadi cita-cita? Putrinya sungguh abnormal. Disaat anak lain mencita-citakan pekerjaan setinggi langit, putrinya yang cantik dan sedikit tidak baik hati justru mengidam-idamkan lelaki bermasa depan suram seperti Michellion.Ngenes.. Ngenes! Mana anak satu-satunya lagi ah!“Stop crying

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [236] Gagal Kawin

    “Saya terima nikah dan kawinnya, Alexa Sasongko bin..” “Bin.. Bin-tiiii..” Plak! “Argh, Mama!!” erang Michellion kesakitan. “Satu tarikan napas, Ichell!! Satu tarikan!” berang Anya tak mengindahkan protes kesakitan bungsunya. “Serius dong! Jangan salah-salah mulu! Sekali salah lagi, nggak bisa kawin selamanya kamu!” timpal Anya, menakut-nakuti Michellion. Putranya sudah dua kali mengacaukan ijab qobulnya. Anya kan gemas jadinya. Kalau memang tidak niat menikah, anak itu seharusnya bersikap gentle, berani mengakui ketidaksiapannya di depan Alexa dan keluarganya. Memang dasar Michellion! Otaknya hanya berkembang jika menyangkut uang, selebihnya mah nol besar. Michellion yang ragu dengan pernyataan Anya pun bertanya, “masa sih, Mah? Masa gitu doang Ichell terus harus jadi jomblo seumur hidup?” “Dih, nggak percaya-an! Auto blacklist kamu tuh. Iya kan Pak Penghulu?” “Ng..” Melihat pelototan maut Anya, penghulu yang tadinya hendak menyangkal pun merubah jawabannya. “Iya, Mas! Mas h

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [235] Balada Mahar dari Uang Haram

    “Gundulmu!” Sembur Alexiz, ngegas.Calon menantunya memang minta ditendang sampai ke Afrika. Ya mengapatidak– disaat suasana sedang panas-panasnya, anak itu tetap bisa mengelantur.Padahal ia sedang panas dingin karena mendeteksi adanya sinyal permusuhan dariorang-orang rumahnya.Anya menjentikan jari. “Woi! Jadinya gimana? Kaki gue pegel nih berdiri mulu!” tanya perempuan itu tak santai.“...”“Mah, Mah!!” sela Josephin karena omnya tak kunjung menanggapi pertanyaan sang mama. “Nikahin sekarang aja sekalian, Mah. Itung-itung jagain Om Lexiz kalau berubah pikiran lagi ntarnya..”“What?!”Siapa sangka jika usul Josephin itu mengagetkan dua pria disana.Iya, kalian tidak salah jika menebak pekikan tersebut berasal dari mulut Michellion dan calon papa mertuanya.Kali ini keduanya terlihat sangat kompak. Karena kekompakan yang jarang terlihat itu, keduanya bahkan sampai bertatapan mesra.Respon kaget yang mengisyaratkan ketidaksetujuan itu berbanding terbalik dengan Alexa.Alexa yang te

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [234] It's My Dream, Pah!

    ‘Anjing lah! Perasaan gue jadi anak udah sholeh, kenapa ada aja sih ujiannya!’Ditengah umpatan yang Michellion pendam, bibir anak itu berkedut dikarenakan senyuman yang terpaksa harus dirinya hadirkan.“Kamu, bla-bla-bla..”Dengan wajah datarnya— bungsu kamarudin itu berpura-pura fokus mendengarkan. Setiap kali nada papa Alexa berubah, ia menganggukkan kepala. Padahal ia sendiri tidak menyimak serius kalimat-kalimat yang dikeluarkan oleh omnya.“Gara-gara kamu masa depan Lexa jadi kacau gini! Kalau sampai kamu nanti nggak bisa bahagiain Lexa... Siap-siap aja ya kamu.. Om bakal kirim kamu ke neraka jahanam!”“Heum..” gumam Michellion lemah sebagai jawaban.“Jalur express!!”“Via darat apa laut, Om?” celetuk Michellion. Ia paling tidak betah jika harus terus dalam mode serius. Menjadi orang serius bukanlah bakatnya. Melakukan itu hanya membuatnya lelah jiwa dan raga.“What the..”“Uhuk!! Banyak anak dibawah umur disini, Lex!” tegur Kalingga. Setelah tak bisa menghadiri acara lamaran ke

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [323] Dasar Manusia Durjana!

    Pada hari berikutnya, kediaman Anya kembali ramai. Kali ini lamaran datang dari pihak orang kepercayaan Kamarudin.“Apaan nih, Man? Pake repot-repot segala.”“Sogokan biar lamarannya nanti diterima, Bu.” Kekeh Lukman dengan tawa renyah di akhir kalimatnya.“Aigo! Mana ada Kenan ditolak.. Bawa diri aja udah pasti diterima lamarannya.” Sahut Anya, membalas.Anya tak mungkin mempersulit masuknya Kenan ke dalam keluarga besar mereka. Selain dikarenakan putrinya yang terlanjur cinta mati, Kenan sendiri sudah dirinya incar sejak keduanya baru mendekatkan diri.Andaikan Kamarudin tidak bertindak sebagai ayah yang terlewat posesif kepada putrinya, pembicaraan tentang pernikahan Kamaseda dan Kenan pasti sudah lama terealisasikan.“Masuk, yuk.. Kita kirain nggak jadi kesini.. Abisnya lama banget nggak nyampe-nyampe kaliannya.” Ujar Kamarudin, mempersilahkan.“Iya, nih!! Ceya sampe udah mau banjir air mata itu..” pungkas Anya, menimpali perkataan Kamarudin.Kenan pun meminta maaf karena telah me

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [322] Drama Lamaran Josephin

    Sudah diputuskan!! Demi menghargai silsilah persaudaraan diantara anak-anaknya, Kamarudin dan Anya pun akhirnya menentukan hari yang berbeda untuk prosesi lamaran ketiganya. Ya, hanya 3 karena Josephin tidak dihitung.. Menjelang hari lamarannya, Josephin untuk sementara waktu diungsikan ke rumah orang tua Anya. Anak itu akan mengetuk pintu rumah mereka dengan didampingi opa dan kedua omanya. Terdengar rempong kan?! Namun bagi Anya, alur seperti itu, hukumnya wajib untuk dijalankan. Anya tidak ingin melepas putri pertamanya dengan asal-asalan. Ia ingin putrinya dilepaskan dengan alur yang semestinya, seperti para anak perempuan milik orang lain. Untuk itu, Josephin pun harus melakukannya sesuai prosedur, dengan bertindak seolah-olah dia merupakan pihak luar yang hendak meminang putri dari keluarganya. Yah, salah sendiri ngebet nikahnya sama dengan angota keluarga sendiri. Coba saja anak itu memilih gadis lain, pendampingan pada lamarannya pasti akan ditemani Anya dan Kamarudin se

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [321] Poor Michellion

    “Ya Tuhan,” desah Kamarudin.Pria itu meletakkan ponselnya ke atas meja kerja.“Sialan lo, Lex!”Beberapa detik yang lalu Kamarudin baru saja mendapatkan laporan. Ia akhirnya mengetahui jika sahabat baiknya lah yang menjadi dalang dari meledaknya tagihan putra bungsunya.Sungguh sahabat yang baik. Pria itu sangat tahu cara untuk membalaskan dendamnya. Dengan begini, ia jadi tak bisa berkutik, termasuk memarahi putranya agar Michellion dapat belajar artinya bertanggung jawab dalam menggunakan uang.Yah, mereka juga tak mungkin mengambil kembali barang-barang yang telah diberikan. Hal itu sangat tidak etis. Sebesar apa pun mereka merugi, apa yang mereka hadiahkan jelas sudah menjadi hak si penerima, terlepas dari seberapa liciknya Alexiz dalam memanfaatkan momentum lamaran putrinya.“Man, buat lamaran Ceya nanti, kalian udah nyiapin apa?” tanya Kamarudin, mengangkat kepalanya dan memandang Lukman yang saat ini tengah membaca berkas di meja tamu ruangan kerjanya.“Standar saja sih, Pak..

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [320] Warisan Ichell Terancam Dipotong

    Michellion berjalan mengendap setelah melewati pintu utama rumahnya.Kepalanya celingukan, memastikan jika dirinya aman, tak berpapasan dengan sang mama.Gila, Gila!Seharian berkeliling mencari hadiah benar-benar membuatnya ingin mati berdiri.Ia tidak tahu pasti berapa uang yang telah dirinya gelontorkan, tapi mengingat banyaknya perhiasan dan hal-hal lain yang calon papa mertuanya beli, sudah dipastikan ia akan tinggal nama ditangan mamanya.“Chell..”“Ssst, Kak, jangan kenceng-kenceng!” hardik Michellion, pelan. Ia kan tengah menghindari pertemuan dengan mamanya. Kalau sampai mamanya tahu ia sudah pulang, habis sudah telinga dan kewarasannya.Di Balik tembok yang memisahkan ruang tamu dengan keluarga, Michellion melambaikan tangan, mengundang sang kakak untuk mendekat ke arahnya.“Apaan sih? Kamu yang kesini lah!”Mendengar jawaban kakaknya, Michellion pun menghentakkan kaki-kakinya.“Cepetan ih!!” pinta Michellion, setengah mengerang.Rumahnya mungkin terlihat sepi, tapi dibalik

DMCA.com Protection Status