Share

Suami Tina

Author: nura0484
last update Huling Na-update: 2021-02-09 18:15:58

Amel terkejut dengan keberadaan Barry bahkan tangannya sekarang berada di pinggang Amel dengan memeluknya erat, Amel hampir saja terjatuh karena terlalu asyik bermain ponsel dan menatap sekitar. Tidak ada niatan dari Barry melepaskan tangannya pada perut Amel, tidak ada yang menyadari jika kedua jantung mereka berdetak kencang.

“Pak Barry kita sudah ditunggu klien,” suara wanita membuat Barry melepaskan tangannya pada pinggang Amel.

Amel menatap punggung Barry yang sudah menjauh dan menyentuh dadanya yang berdebar kencang karena tangan Barry di perutnya. Amel langsung teringat tujuannya untuk membeli makan dengan segera melangkah ke food court dan membiarkan Willy seorang diri. Suasana yang rame membuat Amel kebingungan untuk duduk di mana, tempat pojok yang nyaman membuat Amel memilih berada di sana dan setelahnya memberi kabar pada Willy tentang keberadaannya.

Sesuai prediksi Amel di mana Willy akan melupakan sekitar jika sudah berhubungan dengan kesukaannya dan sepertinya semua pria akan seperti itu atau mungkin semua orang yang Amel tidak tahu dan hanya Amel saja yang terlihat tidak peduli dengan hal – hal seperti itu.

“Sendirian?,” Amel menatap Barry yang sudah berada di hadapannya “boleh duduk di sini?.”

“Bapak bukannya bersama karyawan tadi?,” Amel menatap sekitar.

“Sudah kembali jadi apa boleh duduk di sini?,” Barry menatap Amel lembut yang hanya dijawab dengan anggukan “sedang apa di sini?.”

“Jalan – jalan menjelang sidang skripsi dan lagi tunggu teman.”

Pembicaraan mereka terhenti karena Willy menghubungi Amel dan langsung mengatakan bahwa dirinya langsung pulang karena ada masalah di rumah, Amel hanya mengangguk mendengarkan perkataan Willy dan mengatakan akan baik - baik saja. Barry menatap Amel tidak kuasa menahan diri untuk segera memilikinya, kedua anaknya sangat menyukai Amel dan dengan menikahi Amel setidaknya ada yang mengurus kembar dan tidak mengandalkan sekretaris yang sekaligus teman ranjangnya.

“Mau pulang bersama?,” tawar Barry membuat Amel terkejut “jika mau saya antar.”

“Baiklah lagian menghemat ongkos.”

Amel melangkah terlebih dahulu dengan Barry berada di belakangnya, Amel tidak menyadari jika Barry berada di belakangnya sedang berfantasi dengan membawa Amel ke ranjangnya. Barry yakin dan sangat yakin jika Amel masih sangat perawan dan belum tersentuh pria mana pun. Amel menatap Barry kesal pasalnya berjalan di belakangnya tanpa persiapan Amel menghentikan langkah dan entah sadar atau tidak menggenggam tangan Barry. Barry yang menyadarinya hanya diam menikmati tangan Amel dalam genggamannya dan sialnya membuat jantung Barry berdetak kencang.

“Maaf lancang,” ucap Amel dengan tidak enak.

“Saya tidak ada masalah bahkan lebih dari ini,” bisik Barry sebelum membukakan pintu mobil untuk Amel.

Dalam mobil mereka berdua hanya diam setelah Amel menyebutkan alamat rumahnya, tanpa mereka sadari jantung mereka berdua berdetak sangat kencang dan itu membuat mereka berdua tidak tahu harus bagaimana. Banyak pertanyaan yang muncul dalam benak mereka tapi tidak tahu harus bagaimana dan apa yang akan ditanyakan.

“Kalau kamu menikah dengan duda apa menjadi masalah?,” Amel menatap Barry bingung “saya duda jika saya melamar kamu apakah akan menjadi masalah?.”

Amel bingung harus menjawab apa pada pertanyaan Barry “bapak jangan bercanda karena pernikahan bukan hal yang main – main.”

“Saya tidak pernah bermain – main dengan sebuah lamaran,” Barry menatap Amel lembut ketika lampu berubah menjadi merah “saya serius dengan perkataan barusan dan kamu tidak harus menjawab sekarang.”

Amel meneguk air liurnya kasar karena entah kenapa pria di depannya mampu membuat jantungnya berdetak sangat kencang, padahal sebelumnya banyak pria yang melamar Amel bahkan dekat dengannya tapi tidak pernah seperti saat ini. Barry tidak melanjutkan pembicaraan dan membiarkan suasana hening kembali dan mereka berdua berpikir tanpa berbicara karena sibuk dengan pemikiran masing – masing.

“Apa tidak masalah dengan Bu Tina?,” Barry menatap Amel sekilas “anak – anak kembar bapak sangat mencintai Bu Tina jadi kenapa tidak kembali bersamanya?.”

Barry menggenggam tangan Amel membuat Amel terkejut “kami tidak akan bisa kembali karena memang tidak pernah bersama.”

Perkataan Barry membuat Amel bingung tapi tidak bisa melanjutkan pembicaraan karena mobil sudah berada di depan rumah, Amel menatap Barry ingin bertanya lebih tapi bingung akan bertanya apa secara mereka tidak sedekat ini. Amel hanya tahu Barry sebagai mantan suami dosen pembimbing dan bertemu baru beberapa kali, lamaran yang tiba – tiba membuat Amel bingung harus bagaimana.

“Saya serius dan jika kamu terima setelah sidang saya akan datang menemui kedua orang tua dan keluargamu.”

Barry mendekatkan diri pada Amel dan saat ini posisi Barry tepat berada di depan Amel bahkan bibir mereka berjarak beberapa senti yang Amel dapat merasakan hembusan nafas satu sama lain. Barry mencoba peruntungan dengan mendekatkan diri dan menyentuh bibir Amel yang masih mematung, Barry sangat tahu jika ini adalah yang pertama bagi Amel tapi dirinya seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi. Bibir mereka bersentuhan tanpa gerakan sama sekali dan Barry membiarkannya di mana dapat dirasakan bahwa bibir ini terasa berbeda, seketika Amel sadar atas apa yang terjadi dan langsung mendorong Barry agar menjauh darinya. Degupan dada Amel berdetak kencang membuat dirinya hanya menatap Barry dengan pandangan berbeda sedangkan Barry menatap Amel dengan tatapan menahan gairah karena tidak bisa merasakan bagaimana bibir Amel sebenarnya.

Barry menatap bibir Amel yang hampir diciumnya tadi meskibhanya sentuhan “apa ini yang pertama?,” Amel mengangguk malu “bagaimana dengan jawaban tadi?.”

“Bisakah membahas setelah sidang?,” Amel menatap Barry dengan segera Barry mengangguk cepat.

Amel menatap mobil Barry yang sudah menjauh dari rumahnya, lantas dalam benak Amel apa ini keputusan yang tepat. Amel tidak tahu banyak mengenai Barry karena memang tidak pernah bertemu atau dekat, Amel hanya tahu jika Barry adalah mantan suami dari Tina selaku dosen pembimbingnya. Amel tidak mempedulikan perkataan orang lain hanya saja apa ini keputusan yang tepat, apalagi ketika Amel mengingat Dino dan Yuki yang sudah sangat disayanginya dan apa nanti Tina menyetujui hubungan mereka berdua.

Amel menghilangkan pemikiran tidak penting karena saat ini baginya adalah menghadapi sidang yang memang akan segera terlaksana beberapa hari, semua bahan sudah siap bahkan Tina sebagai dosen pembimbing sangat membantu Amel dalam menghadapi sidangnya nanti. Satu hal yang saat ini dalam benak Amel adalah apa alasan perpisahan mereka berdua dan tadi dengan mudahnya Amel membalas ciuman Barry, Amel benar – benar tidak mengenal Barry tapi sepertinya Barry memang patut dicurigai karena membuat wanita dengan mudah masuk dalam pesonanya atau hanya Amel saja yang terjebak dalam pesona Barry dengan cepat dan mudah.

“Main ke mana tadi?,” tanya Gina ketika melihat Amel masuk ke dalam rumah.

“Melepas penat sebelum sidang minggu depan,” ucap Amel menatap bundanya “bun, kalau aku nikah sama duda boleh?.”

Amel bertanya di saat yang tidak tepat karena sang bunda langsung menatap dengan tanda tanya membuat Amel menelan saliva dengan susah dan saat ini rasanya Amel ingin menghilang dari hadapan Gina yang menuntut jawaban atas pertanyaan Amel.

Kaugnay na kabanata

  • Don't Leave Me   Niat

    Barry langsung menuju apartemen tempat biasa dirinya menghabiskan waktu jika tidak ada pekerjaan atau melarikan diri dari kembar. Barry beruntung karena keluarganya dan mendiang istrinya sangat membantu merawat kembar bahkan Tina dengan sukarela memberikan ASI pada kembar dengan mengikuti terapi agar payudaranya mengeluarkan susu atas permintaan istrinya.“Sudah selesai urusannya?,” Barry menatap Siska sang sekretaris yang duduk di sofa “siapa gadis itu?.”“Anak bimbingan Tina.”“Kamu menyukainya atau basa – basi?,” Siska menatap Barry tajam tapi sayangnya Barry tidak menjawab pertanyaan Siska “kita sudah bersama lama bahkan aku rela berselingkuh dan kita sampai memiliki anak lagi pula dulu seharusnya kamu membiarkan aku yang menyusui kembar bukan Tina.”“Itu permintaan terakhir istriku dan tidak mungkin aku ingkari.”Barry menarik Siska agar duduk di pangkuannya, dapat

    Huling Na-update : 2021-02-09
  • Don't Leave Me   Gosip Salah

    Barry terkejut dengan pertanyaan Amel yang tidak di duga sama sekali, Amel masih tidak menyadari kata yang baru saja keluar dari bibirnya. Sebelum Amel berubah pikiran dengan cepat Barry mengajak Amel turun dan masuk ke dalam rumah, rumah ini masih ada yang membersihkan atas permintaan Barry takut sewaktu – waktu ada tamu atau dirinya ingin mengenang sang istri. Barry menatap Amel yang tampak menilai isi rumah ini lalu mengangguk perlahan, pandangan Amel teralihkan pada foto pernikahan yang dipajang di ruang keluarga.“Bukan Bu Tina?,” Amel menatap Barry bingung.Barry tersenyum “Tina adalah adik iparku jadi jelas bukan foto dia yang aku pajang bisa marah Raffi,” Barry melingkarkan lengannya dengan memeluk Amel “nanti kita ganti dengan foto kita,” bisik Barry sambil menahan nafsu untuk menyentuh Amel.“Ada yang ingin aku bicarakan,” ucap Amel tanpa melepaskan tangan Barry “orang tua aku ingin bertemu.”

    Huling Na-update : 2021-02-09
  • Don't Leave Me   Lamaran

    Amel menyambut kedatangan Barry hari ini untuk bertemu keluarga terutama kedua orang tuanya, bahkan kakak Amel yang sudah tinggal jauh dari mereka menyempatkan waktu untuk pulang bersama keluarga kecilnya. Amel sedikit takut atas reaksi dari mereka semua nantinya dan hal ini pertama yang Amel alami karena selama ini tidak pernah sampai sejauh ini karena sudah langsung Amel tolak, tapi kali ini Amel yang menginginkan dan mereka sudah bertindak sangat jauh.“Amel,” panggil Gina “sudah datang ayo keluar.”Amel menghembuskan nafas panjang sebelum keluar, Amel dapat melihat bagaimana dewasanya Barry saat ini dan seketika Amel membayangkan kejadian kemarin yang hampir saja membuat dirinya melepas harta berharganya. Ketiga pria kesayangan Amel tampak serius berbicara dengan Barry, sedangkan Amel dan Gina hanya bisa diam dan memperhatikan bergantian.“Amel benar sudah siap menikah dengan Barry?,” pertanyaan Agus membuyarka

    Huling Na-update : 2021-02-09
  • Don't Leave Me   Serius

    Barry mendengar apa yang Amel katakan tapi mencoba untuk tidak peduli dengan apa yang ada dalam benak Amel, bagi Barry saat ini adalah menikmati Amel dan apabila dirinya tidak bisa akan menghubungi Siska demi hasratnya ini. Amel tahu jika Barry selalu menatap bagian bawahnya tapi mencoba untuk tidak sadar atas apa yang Barry lihat, tapi Amel melakukan beberapa gerakan yang semakin membuat Barry panas yaitu mengangkat sedikit bagian bawahnya sehingga terlihat dengan sangat jelas.Barry langsung menggendong Amel menuju kamarnya yang sudah dibersihkan oleh orang yang selalu Barry bayar, Barry meminta untuk dibersihkan dan mengisi bahan makanan jika tiba – tiba Amel memasak. Barry meletakkan Amel di ranjang dalam hitungan detik sudah mencium Amel dengan penuh gairah, sedangkan Amel hanya bisa membalas dan meletakkan tangannya di leher Barry untuk memperdalam ciuman mereka bahkan beberapa kali Amel meremas rambut Barry. Amel tidak tahu apa yang Barry lakukan karena

    Huling Na-update : 2021-02-09
  • Don't Leave Me   Konsultasi

    Dalam kamar Amel terngiang perkataan Barry dan membuat kewanitaannya basah, bertemu dengan Barry membangkitkan sisi liar Amel selama ini yang tidak terlihat, bahkan Amel melanggar aturan yang dibuatnya sendiri yaitu semua hal yang berkaitan dengan ranjang hanya akan terjadi setelah pernikahan dan nyatanya sekarang sudah dilakukannya.Amel hari ini ada sedikit kegiatan di kampus untuk bertemu Tina membicarakan tentang sidangnya yang beberapa hari lagi, berarti pernikahannya juga beberapa hari lagi membuat Amel semangat setiap mengingatnya. Tidak ada yang perlu disiapkan pada pernikahannya karena hanya diadakan di rumah dan setelah itu Barry mengajaknya tinggal di rumah mereka maksudnya rumah Barry dengan almarhumah istrinya.“Ini yang nikah dulu kamu,” goda Satria saat di meja makan “Barry pria yang cocok buat adik karena usia kalian jauh jadi lebih dewasa.”“Terima kasih dan semoga pilihan aku tidak salah.”

    Huling Na-update : 2021-02-09
  • Don't Leave Me   Terjadi

    Amel tahu bahwa apa yang dilakukan saat ini salah, tapi sentuhan Barry membuatnya terlena bahkan mereka berdua saat ini sudah tanpa sehelai benang dan Barry bermain di bagian bawah tubuh Amel. Amel hanya bisa mendesah dan meremas rambut Barry atas apa yang dilakukan di bagian bawah tubuhnya, bahkan Amel semakin tidak tahan dan tidak lama kemudian cairan milik Amel keluar yang langsung disambut oleh Barry.“Bagaimana?,” Barry menatap wajah Amel yang mulai lemas “apa masih mau merasakan yang lebih?.”Amel mengangguk lemah “ajarin aku memuaskanmu.”Amel mengalungkan tangannya pada leher Barry dan menciumnya penuh dengan gairah, Barry yang mendapatkan perlakuan Amel sempat terkejut namun selanjutnya mencoba mengimbangi gerakan Amel, bahkan ciuman Amel sudah turun hingga ke bagian bawah Barry yang telah tegang. Amel perlahan memegangnya dan menggerakkan tangannya, tapi tidak lama kemudian Amel mendekatkan bibirnya pada milik Barry dan di

    Huling Na-update : 2021-02-09
  • Don't Leave Me   Pertama

    Amel terbangun dengan bagian bawahnya yang sakit dan ketika menatap sekitar di mana sudah tampak gelap membuat Amel masih belum paham apa yang terjadi pada dirinya, ketika sudah benar sadar Amel teringat bahwa dirinya sudah tidak suci lagi. Amel mencoba untuk menerima semuanya karena dirinya yang menyerahkan diri pada Barry calon suaminya.“Sudah bangun,” Barry masuk dengan membawa nampan berisi makanan “apakah sakit?.”Amel mengangguk malu “sepertinya sudah malam dan aku harus pulang mas.”Barry tersenyum “aku sudah hubungi orang tuamu kalau akan menginap karena kembar ingin bersamamu,” Amel melotot mendengarnya “mau membersihkan diri?,” Amel mengangguk.Amel masih menunduk malu tidak berani menatap Barry, tanpa Amel duga Barry mengangkat dirinya menuju kamar mandi dengan keadaan masih tanpa busana. Barry meletakkan di bathtube yang sudah terisi air panas. Amel menatap mata Barry yang hanya tersenyum melihatnya dan

    Huling Na-update : 2021-02-09
  • Don't Leave Me   Sidang

    Pagi harinya keadaan Vina sudah menjadi lebih baik membuat Amel bersyukur karena tidak larut dalam kesedihan. Besok adalah waktu Amel dan Willy untuk sidang sedangkan Vina besoknya dan karena malamnya Amel menikah sudah pasti tidak akan datang ke sidang Vina.“Aku balik dan terima kasih untuk waktunya,” Amel mengangguk dan memeluk Vina sebelum pulang dengan diantar Satria.Amel masuk ke dalam kamar untuk mempelajari materi sidang besok, keadaan rumah yang sepi karena semua sudah mulai dengan aktivitasnya membuat Amel sedikit tenang untuk belajar. Sebelum belajar Amel mengabari Barry karena dari tadi mengirim pesan dan belum sempat Amel jawab.“Sayang,” suara ketukan di pintu Amel membuatnya terkejut.Amel tertidur karena terlalu asyik membaca bahan materi untuk sidang besok dan menatap sekitar yang sudah mulai gelap membuat Amel yakin jika dirinya melewatkan makan siang. Amel bangun dan membersihkan diri lalu keluar

    Huling Na-update : 2021-02-09

Pinakabagong kabanata

  • Don't Leave Me   Special Barry

    Aku tahu dia dari kembar yang selalu bercerita mengenai bimbingan Tina yang baik dan perhatian, beberapa mengamatinya dari kejauhan yang tidak pernah disadarinya. Sebenarnya aku memiliki hubungan dengan seketaris yang sudah seperti keluarga bahkan kami memiliki anak di mana posisinya adalah istri orang yang tidak lain aku mengenal baik suaminya. Siska namanya berkali – kali sudah ingin bercerai dengan sang suami tapi tidak pernah terjadi karena aku tidak ingin dia melakukannya, alasan tepat adalah aku tidak ingin menyakiti hati suaminya dan menikahi anak bimbingan Tina, alasan kenapa anak bimbingan Tina karena dari awal kembar tidak pernah menyukai Siska.“Menikah” aku mengangguk pelan “anak kecil itu?” mengangguk sekali lagi “aku bisa bercerai dari Pandu jadi buat apa kamu menikahi anak kecil itu?.”“Aku gak ingin menyakiti hati Pandu.”Siska tersenyum “dari awal kita sudah menyakiti hatinya bahkan Arsen hadir ditengah – tengah kita jadi tidak susah aku bercerai.”

  • Don't Leave Me   Extra Part I

    Ponsel Amel berbunyi tengah malam setelah olahraga ranjang yang dilakukan bersama Arta, anak mereka yang sudah duduk dibangku sekolah sedikit membuat Amel tenang. Kembar sendiri sudah kembali dari pendidikan di luar negeri terkadang mereka tidur di rumah Amel jarang untuk ke tempat Barry karena kembali lagi Siska masih tidak menyukai kehadiran kembar dan Rannu. Amel menatap ponselnya di mana nomer tidak dikenal menghubunginya yang langsung diambil alih oleh Arta, ekspresi terkejut Arta membuat Amel semakin berpikir yang tidak – tidak.“Arsen masuk rumah sakit ikut balapan liar” Amel membelalakkan matanya mendengar perkataan Arta “itu tadi Siska di mana katanya Barry sedang mengecek kecocokan darah mereka.”“Kita ke sana” Amel langsung bangkit namun ditahan Arta yang hanya menggelengkan kepala “mereka membutuhkan pertolongan kita.”“Aku tidak mengijinkan kamu untuk ke sana meski tadi Siska memohon” Amel menatap bingung “Siska minta tolong Rannu mendonorkan darah unt

  • Don't Leave Me   Extra Part

    Suara desahan memenuhi kamar mereka berdua seakan tidak pernah kurang dengan sekali melakukan, Amel selalu menikmati semua yang dilakukan suaminya meski saat ini sedang hamil besar dan satu bulan lagi melahirkan. Amel memberikan tatapan menggoda pada Arta agar semakin cepat dan keras menggerakkan miliknya dalam dirinya, Arta yang melihat ekspresi Amel membuatnya semakin bergairah hingga mereka mencapai puncak kenikmatan bersama.“Kamu selalu luar biasa, sayang.”Amel melepaskan milik Arta perlahan dan dapat dirasakan cairan mereka keluar perlahan di bagian bawahnya, Amel mengambil tempat di samping Arta yang langsung memeluknya erat dengan memberikan beberapa ciuman lembut di bibir Amel. Amel hanya bisa pasrah atas apa yang Arta lakukan karena dirinya menikmati semua perbuatan Arta, teriakan dari luar kamar membuat mereka berhenti melakukannya dan saling menatap seketika Amel tertawa melihat bagaimana wajah Arta.“Ayah ngapain bunda lagi?” Amel menatap sumber suara

  • Don't Leave Me   Rannu

    Cukup lama Amel tidak bertemu kembar setelah Siska melihat dirinya bersama kembar dan juga Tina serta Raffi, dan saat ini kehamilan Amel sudah akan mendekati kelahiran. Barry sesekali menghubungi Amel itu pun jika tidak ada Siska hanya untuk memastikan dirinya dan sang bayi baik – baik saja. Amel menginginkan melahirkan dengan normal tapi sayangnya tidak bisa karena posisi bayi, Arta yang menemani Amel beberapa kali membujuk Amel agar melakukan hubungan intim untuk melancarkan proses kelahirannya.“Gak usah macam – macam deh kalau aku melakukan hal itu apa bedanya dengan dia” Arta terdiam “kalau memang harus dengan operasi ya sudah gak papa, bukan berarti kalau operasi rasa menjadi ibu gak ada karena itu gak penting dan biarkan kita indah nanti saat menikah itu pun kalau mas memang benar mencintai aku.”Semenjak itu Arta tidak pernah membujuk Amel untuk melakukannya sampai tiba saatnya Amel melahirkan nantinya, Amel sangat tahu jika Arta berniat membantunya hanya saja Am

  • Don't Leave Me   Rencana Masa Depan

    Penyembuhan Yuki berjalan cepat dan Amel hanya bisa menasehati kembar untuk tidak melakukan hal tersebut lagi, kembar mengalami bully di sekolah tentang kondisi orang tuanya dan itu membuat Amel serta Barry bingung bagaimana anak sekecil itu bisa mendapatkan informasi orang dewasa dan juga menghina temannya. Amel datang ke sekolah kembar untuk bertanya lebih jauh pada guru mereka yang ternyata juga tidak mengetahui tentang semua ini, dengan berat hati Amel meminta kembar dipindahkan dari sekolah tersebut yang langsung mendapatkan sindiran dari Siska, tapi sayangnya sindiran Siska tidak membuat Barry mengikuti perkataannya dan memindahkan kembar ke sekolah lain yang tidak jauh dari kantor Barry sehingga bisa menjemput kembar.Amel mengajukan perceraian lebih cepat dari perjanjian yang membuat kedua keluarga terkejut dengan keputusannya tersebut, disamping itu keluarga tidak menyangka Amel meminta Barry dan Siska menikah secara resmi meskipun mereka belum bercerai. Keinginan Ame

  • Don't Leave Me   Penyesalan

    Perkataan Barry membuat Amel langsung tersadar dari semuanya dan ini adalah akhir dari perjalanan rumah tangganya, Amel menatap Barry dengan membelai wajahnya perlahan mencoba mengingat nantinya jika dirinya pernah bersama pria ini dan mengandung buah cinta mereka meski hanya sesaat menikmati masa – masa indah tersebut.“Kalau itu sudah keputusannya maka memang lebih baik aku keluar dari rumah ini.”Barry menggelengkan kepala “kamu lebih dibutuhkan bukan aku.”“Aku hanya menumpang di sini jadi bukan milikku” tolak Amel “aku akan bersiap untuk semuanya terutama makanan kembar.”Barry menghentikan langkah Amel “aku memang lelaki bodoh yang menyia – nyiakan wanita sepertimu.”Amel tersenyum memeluk Barry dengan tangannya menepuk punggungnya pelan “lantas apa rencana kamu?.”Barry menatap Amel yang melepaskan pelukannya “menikah dengan Siska secara resmi setelah perceraian kita karena memang itu adalah jalannya” Amel menatap bingung “Siska hamil mungk

  • Don't Leave Me   Sentuhan Terakhir

    Kehamilan Amel sudah berjalan 4 bulan di mana selama waktu ini dan setelah pernyataan Arta hubungan mereka menjadi lebih dekat dengan selalu berada disampingnya dalam kondisi apa pun. Amel sendiri memutuskan untuk kembali ke rumah Barry dan almarhumah istrinya atas permintaan kembar semenjak seminggu yang lalu dan itu menjadi perdebatan semua orang termasuk mertua Barry yang tidak setuju, Amel meyakinkan diri untuk kembar dan selama berada di rumah ini Amel menempati kamar tamu yang dulu digunakan jika ada tamu.Amel dapat melihat Barry yang melihat dirinya ketika memutuskan kembali ke rumah dengan pandangan lega, Amel sudah diberitahu jika Siska telah dipecat dan akses Barry di perusahaan sudah mulai dikurangi dan saat ini yang menemani Barry adalah karyawan pria. Amel sendiri tidak terlalu peduli dengan keberadaan Siska setelah mengetahui jika sudah dipecat, berada di rumah ini kembali bersama kembar membuat Amel mulai menyiapkan bekal untuk mereka tapi tidak dengan Barry.

  • Don't Leave Me   Tamparan dan Kejutan

    Amel terkejut atas apa yang dilakukan Siska di hadapannya baru saja, Arta menarik Amel dibelakangnya. Amel sendiri masih terkejut atas apa yang terjadi pada dirinya barusan, Amel menatap Siska dan Barry dari balik punggung Arta di mana dapat Amel lihat jika Barry memegang lengan Siska dan seketika hati Amel sakit melihatnya.“Bukankah permasalahan sudah selesai?” Arta bertanya dengan suara tenangnya “lebih baik kita bicarakan di dalam.”Amel dapat merasakan Arta memegang tangannya seolah melindungi dirinya, dapat Amel lihat jika Barry sedang mengendalikan diri atas apa yang Arta lakukan dan Amel semakin erat menggenggam tangan Arta. Kedatangan mereka membuat kedua Amel terkejut karena adanya Barry dan Siska, Amel memberikan kode untuk orang tuanya pergi tapi sayangnya tidak mereka lakukan dengan duduk di ruangan yang sama dengan mereka. Barry yang melihat mereka langsung mendatanginya dan mencium tangan mereka yang hanya ditanggapi biasa oleh kedua orang tua Amel.

  • Don't Leave Me   Pertemuan Mengejutkan

    Amel menatap Pandu yang saat ini bergabung bersama dirinya dan Arta, terakhir mereka bertemu saat Pandu memberitahu Amel tentang perselingkuhan pasangan mereka. Satu hal yang membuat Amel terkejut adalah Pandu bersama sahabatnya Vina dan saat ini Amel ingin bertanya lebih mengenai hubungan keduanya tapi tentu saja harus bisa menahan diri karena ada Arta disampingnya. Pandu sendiri sepertinya tidak menyadari jika Amel dan Vina sudah mengenal satu sama lain, ekspresi wajah Vina membuat Amel bertanya – tanya mengenai hubungan mereka berdua.“Bagaimana dengan perceraiannya?” Amel menatap Pandu seakan apa yang mereka bahas adalah hal biasa “Mas Pandu adalah suami dari istrinya yang selingkuh dengan Barry” Amel menatap Arta.Amel dapat melihat wajah terkejut Arta dan Vina seketika mereka berdua memandang Amel dengan tatapan bertanya tapi tidak dipedulikan dengan kembali menyantap makanan yang ada di hadapannya. Gerakan Amel terhenti karena mereka berdua masih memandang Amel da

DMCA.com Protection Status