Share

POV Doddy

Penulis: Yuniartinoor
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-22 01:23:12

Aku harus bertanggung jawab atas kondisi bang Reza. Hari-hariku sekarang sepulang kerja, menjaga Bang Reza di Rumah Sakit. Peristiwa penculikan tempo hari, membuat bang Reza terluka parah karena menolongku.

Sampai saat ini aku belum mencoba menghubungi dr. Doddy, aku tidak mau mengganggu therapy dan pengobatannya disana.

Aku juga masih trauma, takut peristiwa seperti hari itu terjadi lagi sebab Bang Diki, dr. Mayda dan komplotannya bebas tunggang langgang tanpa hukuman apapun.

Entahlah apa aku dan Bang Reza yang sekarang terbaring lemah di Rumah Sakit tidak bisa menjadi bukti kejahatan mereka, "katanya".

"Abang, haus?" tawarku.

Bang Reza menggeleng, dia menatapku lekat.

"Maafkan Abang, ya?"

"Untuk apa abang minta maaf? Harusnya Geeza, yang minta maaf, Abang sudah berkorban banyak untuk Geeza."

"Za, apa Doddy yang kalian ributkan hari itu Doddy Khairril Ammar?" tanya bang Reza.

"Iya, Abang kok tahu?"

"Dia adik kelask

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dokter Tampan di Pavilliun   Doddy yang Baru

    Sudah menjadi kebiasaaan, kegiatanku beberapa bulan ini hanya pergi bekerja dan menonton drama korea di depan laptop. Hidupku kurang bersemangat setelah dr. Doddy pergi ke Singapura.Dua orang yang selalu setia menemaniku, bang Gaza dan bang Reza sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.Hari sabtu biasanya Bang Gaza dan Bang Reza main PS bareng di rumah karena Bang Reza sedang tugas ke Bogor jadi tidak ada yang main ke rumah."Ayah kemana, Bu. Kok sepi?" tanyaku."Ayah pergi gowes sama Abangmu, paling siangan pulangnya.""Kenapa Geeza gak diajak? Be-te di rumah terus.""Main, dong, ajak temennya main ke rumah.""Temanku pada masuk kerja, Bu. Kami bertiga jarang dapat libur bareng."Mengusir jenuh akupun pergi ke halaman, mengambil selang dari garasi dan menyiram tanaman bunga koleksi Ibu.Ada mobil hitam mengkilap berhenti di depan pagar, tapi bukan mobil Bang Reza. Kl

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-22
  • Dokter Tampan di Pavilliun   Penculikan 2

    Tak ada yang tahu sebelumnya, di pagi itu Reza sudah tiba di Rumah sakit, Reza akan memberikan kejutan pada Geeza. Baru saja melangkah, mendekat kearah Geeza dengan bucket bunga yang disembunyikannya dibalik punggung. Ageeza dibawa paksa seseorang kedalam sebuah mobil."Geeza!!" teriak Reza.Bucket bunga yang Reza pegang terjatuh ke tanah, sontak dia berlari ke arah mobil dan mengikuti mobil yang membawa Geeza."Assalamualaikum, Bang Gaza, Geeza sudah pulang?" Reza mencoba menghubungi Gaza via telpon."Waalaikumsalam, belum Bang. Geeza mau ke Lembang dulu, dia punya pasien di Ci bodas.""Abang di rumah sakit, niatnya mau ngasih kejutan ke Geeza tapi ada orang yang membawa Geeza naik mobil, ini sedang aku kejar tapi mobilnya bukan melaju kearah Lembang," terang Reza."Terus kemana?""Ke bawah, Bang. Ini sudah lewat Cicaheum, jangan-jangan Ageeza mau dibawa keluar kota."" Share Location, Bang. Nanti aku susul kesana.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-23
  • Dokter Tampan di Pavilliun   POV dr. Doddy

    Aku harus bertanggung jawab atas kondisi bang Reza. Hari-hariku sekarang sepulang kerja, menjaga Bang Reza di Rumah Sakit. Peristiwa penculikan tempo hari, membuat bang Reza terluka parah karena menolongku.Sampai saat ini aku belum mencoba menghubungi dr. Doddy, aku tidak mau mengganggu therapy dan pengobatannya disana.Aku juga masih trauma, takut peristiwa seperti hari itu terjadi lagi sebab Bang Diki, dr. Mayda dan komplotannya bebas tunggang langgang tanpa hukuman apapun.Entahlah apa aku dan Bang Reza yang sekarang terbaring lemah di Rumah Sakit tidak bisa menjadi bukti kejahatan mereka, "katanya"."Abang, haus?" tawarku.Bang Reza menggeleng, dia menatapku lekat."Maafkan Abang, ya?""Untuk apa abang minta maaf? Harusnya Geeza, yang minta maaf, Abang sudah berkorban banyak untuk Geeza.""Za, apa Doddy yang kalian ributkan hari itu Doddy Khairril Ammar?" tanya bang Reza."Iya, Abang kok tahu?""Dia adik kelask

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-23
  • Dokter Tampan di Pavilliun   Makan Bersama

    Aku sangat bahagia ketika Mas Doddy melamarku tapi ... tiba-tiba saja terlintas wajah Bang Reza dan Mas Faiz. Dosakah aku ... mereka berdua pasti menjadi orang tersakiti diantara orang-orang yang berbahagia atas lamaran Mas Doddy nanti.Mas Faiz ataupun Bang Reza keduanya orang baik, beruntung sekali orang-orang yang nantinya bisa berdampingan bersama mereka berdua. Cinta memang datangnya dari hati sekuat aku menghindar akhirnya tetap berlabuh pada Mas Doddy. Entahlah ... padahal dulu semuanya begitu mustahil, aku dan Mas Doddy bahkan mungkin ada di dimensi yang berbeda tapi atas kekuasaan Allah kita berdua dipertemukan dan akan segera dipersatukan dalam sebuah pertunangan."Pagi Cantiknya Abang!" sapa Bang Reza."Abang, sepagi ini sudah dirumah?""Iya dari Bogor abang langsung kesini, kangen sekali sama kamu," celetuknya.Ah ... aku benar-benar tidak tega, aku tahu bang Reza begitu tulus menyayangiku."Abang bawa bolu talas kesukaan ibu, as

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • Dokter Tampan di Pavilliun   Pertunangan Ageeza

    Ibu dan Tante sibuk di dapur, semua persiapan pertunangan malam ini dihandle sendiri. Ibu ingin semuanya dipersiapkan tanpa campur tangan pihak lain terkecuali keluarga. Ada Tante Aya dan anggota keluarga yang lain dari pihak Ayah Ageeza.Ageeza dan Ibunya memilih acara di gelar lesehan, dari ruang tamu hingga ruang TV telah digelar beberapa karpet berukuran lebar untuk acara nanti.*****Sementara di rumah Mas Doddy tidak seheboh dirumah Geeza, yang akan mengantar Mas Doddy lamaran hanya Mamanya, Mas Deddy, Mbak Rina Istri Mas Deddy, kedua anak serta Mertua Mas Deddy.Keluarga dari pihak Ayah Mas Doddy semuanya tak ada yang dekat, mereka dilarang berhubungan dengan Mas Doddy oleh Bang Diki dan Bang Dian.Seperti halnya acara lamaran kebanyakan, keluarga Mas Doddy datang membawa banyak hantaran. Semua hal yang Ageeza suka tentunya karena semua serba dadakan, persiapan cuma tiga hari Geeza dan Mas Doddy memang tidak men

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Dokter Tampan di Pavilliun   Kehidupan Baru

    Sekarang tak ada lagi Dokter Doddy, Mas Doddy dengan kehidupan dan profesi barunya. Lelaki Tampan itu memilih berkebun bunga bersama Mamanya.Dengan koneksi yang begitu banyak memang mudah mengirimkan bunga-bunga dari kebun kepada kolega-koleganya. Kini hampir setiap hotel dan tempat makan di kota Bandung memesan bunga padanya.Rizki memang sudah Allah atur, meninggalkan profesi Dokternya tidak membuat Mas Doddy miskin sebaliknya karirnya semakin bagus. Perkebunan bunganya semakin luas dan pegawainyapun hampir seratus orang.Ageeza semakin betah berkunjung ke Villa selain udaranya yang sejuk hamparan warna-warni tanaman bunga yang membentang begitu memanjakan matanya.Jam tiga sore laki-laki tampan itu menjemput Ageeza di Rumah Sakit, dia sudah berdiri menyender ke mobil sambil memainkan gawainya.Berkali-kali Mas Doddy mengirim pesan pada Ageeza sengaja gadis itu mengerjainya, dengan tak membalas satupun pesan M

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Dokter Tampan di Pavilliun   Arwah Penasaran

    Setelah lumayan lama Ageeza merasa kehidupannya tenang, jauh dari makhluk-makhluk aneh. Kini matanya merasa kembali terganggu, banyak sosok-sosok asing berseliweran di depan matanya. Sungguh membuat Ageeza kembali tersiksa, masih mending mereka yang hanya memperlihatkan dirinya nah kalau yang jail dan mengganggu? Mereka itu membuat konsentrasi kerja Ageeza ambyar."Kalian siapa? tolong pergilah, aku tidak ada urusan dengan kalian!" usir Ageeza."Tolonglah kami, karena hanya kamu yang bisa melihat dan mendengar kami. Bantu agar orang yang sudah membun*h kami mendapat hukuman yang setimpal," ujar seorang bapak berperawakan tegap.Tidak tega dan merasa terpanggil untuk menolong akhirnya Ageeza mau mendengarkan sekumpulan arw4h gentayangan tersebut.Mereka yang beberapa hari ini berseliweran di sekitar Ageeza adalah korban pembant4ian satu keluarga oleh pembantu rumah tangganya. Polisi masih mencari tahu siapa tersangka, dan arwah-arwah itu meminta Ageeza menun

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Dokter Tampan di Pavilliun   First Kiss

    Bangun tidur sudah ada bucket mawar putih di atas tempat tidur Ageeza. Dari bau parfum yang tercium dapat di pastikan Mas Doddy ada di sana. Masih dengan piyama Ageeza segera turun kelantai bawah."Yah, seperti ada bau parfum Mas Doddy, tapi orangnya gak ada?" tanya Ageeza pada ayah."Doddy ada di atas sedang menata pot-pot bunga sam Ibu. Doddy bawa banyak tanaman yang lagi pada viral itu, Ibu sampe girang tuh," jawab ayah."Hmmm ... Mas Doddy bisa aja ambil hatinya Ibu."Ageeza segera menyusul ke lantai paling atas tempat bunga-bunga dan burung-burung koleksi Ayah berada."Senangnya yang di bawain tanaman." Ageeza memeluk Ibu dari belakang."'Iya, dong. Calon mantu Ibu ini memang paling the best, tau saja kesukaan calon mertuanya.""Jangan terlalu dipuji, Bu. Nanti hidung mancung Mas Doddy terbang." Ageeza melepas pelukan di pinggang Ibu lalu mencium tangan Mas Doddy."Gimana ker

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16

Bab terbaru

  • Dokter Tampan di Pavilliun   Mencoba untuk Ikhlas

    Setelah ini, Ageeza belum tahu untuk apa hidupnya. Gadis itu hanya berusaha untuk ikhlas dan bersahabat dengan takdir. Meratapi kepergian Mas Doddy begitu lama tak akan mengembalikannya. Ageeza masih bisa melihat makhluk lain yang kasat mata tapi entah mengapa ia tak pernah melihat Mas Doddy lagi? Dokter tampan itu seperti menjauh dan tak ingin menampakan lagi wujudnya pada Ageeza.Kekuasaan Sang Pencipta memang tidak akan pernah ada tandingannya, segala rencana dan mimpi Ageeza semuanya berubah seketika. Apalah artinya angan sepasang manusia dibanding Kuasa-Nya, bahkan bumi dan seluruh isinyapun bisa hancur dalam sekali tiupan saja.Hidup baru, semangat baru, mimpi dan harapan baru. Aggeza akan memulai lagi semuanya dari awal meniti kehidupan untuk mencapai semua asa yang selama ini ia angankan."Ceria sekali adik abang, mau kemana?" tanya Bang Gaza."Hari ini Geeza mau memulai semuanya dari awal lagi, Bang. Bukan Geeza melupakan Mas Doddy tapi Geeza mau

  • Dokter Tampan di Pavilliun   PoV Ageeza

    Entah berapa lama tak sadarkan diri, saat terbangun aku yang baru saja sadar tidak bisa melihat apapun. Sekeliling terasa gelap dan mata tak bisa melihat apapun. Aku berteriak histeris dan tidak bisa ditenangkan. Apa aku buta?"Istighfar, dek. Jangan teriak-teriak begini ... tenang ya, Abang disini jagain kamu." Bang Gaza berusaha menenangkan."Ibu mana, Bang? Kenapa Geeza gak bisa lihat Abang? Mata Geeza gelap, Bang, Geeza gak bisa melihat apapun," cerocosku."Ibu lagi Shalat dulu, benturan di kepalamu waktu kecelakaan sangat keras, Dek, syaraf yang ke mata terganggu jadi berakibat sama penglihatan kamu," terang Bang Gaza."Geeza mau ketemu Mas Doddy, Bang. Dia baik-baik saja, kan?" Aku penasaran.Bang Gaza tak menjawab, yang sekarang aku dengar malah suara Bang Reza. Bang Reza memeluk dan berbisik di telinga kalau aku tak perlu khawatir karena Mas Doddy baik-baik saja."Geeza gak bisa lihat, Abang!" keluhku pada Bang Reza, sambil men

  • Dokter Tampan di Pavilliun   Keterpurukan

    Butuh waktu lama bagi Ageeza untuk sembuh, luka hatinya teramat dalam sehingga ia sulit untuk bangkit dan hidup normal seperti dulu. Ageeza yang begitu ceria dan cerewet kini cenderung lebih pendiam. Setiap hari setelah pulang bertugas ia lebih memilih mengurung diri di kamar dibanding berkumpul dengan keluarga atau teman-temannya yang lain. Seminggu sekali setiap hari jumat, Ageeza tak pernah absen datang ke makam Mas Doddy untuk mendoakan dan menaburkan bunga mawar putih kesukaan Ageeza di atas pusara laki-laki yang pernah ia sayangi itu."Sampai kapan kamu mau begini, Za?""Bang Reza!" Ageeza kaget melihat Bang Reza datang dan berjongkok tepat di sampingnya."Percayalah, Doddy tidak akan suka melihat kamu begini. Mana Ageeza yang Abang kenal? Ageeza yang cerewet, periang dan selalu ceria?"Ageeza tak menjawab sepatah katapun, gadis itu hanya menunduk sambil terus menitikan air matanya."Lihat Abang! Abang sayang sama kamu, b

  • Dokter Tampan di Pavilliun   Kenyataan yang Menyakitkan

    Telapak tangan Ageeza mengusap tanah merah itu, ini nyata, dia tidak bermimpi. Kedua Abangnya satu persatu dia pandangi dan spontan keduanya berhambur memeluk Ageeza dari kanan dan kiri."Kamu kuat, Dek. Jangan takut masih ada abang dan bang Reza yang akan menjaga dan menemanimu. Doddy sudah tenang, dia sudah bahagia di syurga," ucap bang Gaza, menenangkan.Ageeza meraba gundukan bunga yang sudah mulai mengering diatas pusara Mas Doddy, sambil sesekali ia usap nisan bertuliskan nama orang yang amat dia sayang itu.Remuk ... seluruh tulang di tubuhnya rasanya hancur. Semua rencana yang telah ia susun bersama Mas Doddy kini hanyalah sebuah angan, tak ada lagi pernikahan impian dan villa masa depan."Doddy tak seutuhnya pergi, Sayang ...," ucap Bang Reza.Ageeza berteriak! Tangisnya pecah, kenapa saat matanya bisa melihat harus ini yang ia lihat? Dia bahkan tak melihat Mas Doddy mengembuskan nafas terakhirnya.Hancur tak bersisa. Rasanya

  • Dokter Tampan di Pavilliun   Kematian Mas Doddy

    Ageeza berteriak histeris, sampai Ibu dan Bang Gaza harus menenangkannya. Setelah memberi minum Bang Gaza menyeka keringat di pelipis Geeza."Kamu cuma mimpi, Dek. Gak usah khawatir Doddy baik-baik saja, sekarang tidur lagi, ya!"Dengan napas yang masih memburu Ageeza menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan, entah kenapa Ageeza merasa semuanya begitu nyata dan bukan sekedar mimpi.Sayup-sayup suara Ibunya melantunkan Ayat Suci mulai menenangkan perasaan Ageeza,Abang Gaza begitu yang begitu perhatian kembali memasangkan selimut hingga batas dada adiknya lalu ia cium kening Ageeza penuh sayang."Bismillah ... berdoa dulu, jadi nanti gak mimpi buruk lagi!" titah Bang Gaza.Ageeza membalas dengqn anggukan.Lantunan Ayat Suci yang Ibu baca dan elusan tangan Bang Gaza dipucuk kepalanya, mengantarka Ageeza kembali ke alam bawah sadarnya.*******Aggeza sudah bisa pul

  • Dokter Tampan di Pavilliun   Gelap

    Dingin menusuk ketulang, kabut pagi ini juga begitu tebal karena gerimis. Jarak pandang jadi terganggu, belum lagi jalan arah Ciwidey yang relaif kecil. Sekitar beberapa kilo dari villa tiga motor yang mereka tumpangi masih beriiringan tapi setelah memasuki daerah yang lumayan berkabut mereka terpisah.Masih di kawasan jalan Kabupaten Bandung, entah masih mengantuk atau karena kabut tebal yang mengurangi jarak pandang. Motor yang Mas Doddy kendarai menabrak pembatas jalan dan terjatuh ke semak-semak yang berada tepat di bawah jalan raya.Saat itu Geeza berteriak sambil memeluk erat tubuh Mas Doddy sebelum mereka tergelincir kesemak-semak cukup dalam sekitar 5 sampai 6 meter dari atas jalan raya."Za ... Ageeza ....," panggil Mas Doddy parau.Mas Doddy terdengar beberapa kali memanggil nama Geeza sebelum akhirnya mereka berdua sama-sama tak sadarkan diri.Medan yang lumayan terjal dan kabut yang sangat tebal hari itu menyulitkan pe

  • Dokter Tampan di Pavilliun   Api Unggun

    Hari sudah semakin gelap, berfoto ria sore ini disudahi. Mereka semua kembali menuju ke Villa, ke daerah perkebunan teh.Setibanya di villa dua orang pekerja Mas Doddy yang bertugas menjaga villa menyambut, Mang Burhan dan istrinya bi Marni membantu membawakan barang-barang mereka kedalam."Kayu bakar untuk api unggunnya sudah siap Den Doddy! Ayam sama ikannya juga sudah bibi kasih bumbu tinggal dibakar.""Iya, Mang. Terima kasih sekali."Di Villa ini ada empat buah kamar tapi tidak akan mereka pakai, karena mereka akan menghabiskan malam diluar sambil menikmati api unggun."Luas sekali, sejuk dan asri bikin betah ini mah," celetuk Bang Reza."Iya, Bang cocok buat semedi," canda bang Gaza.Maklum setiap hari aktivitas mereka berenam dihabiskan di pusat kota yang padat dan macet sana-sini. Di villa mereka merasa sangat nyaman, bisa merasakan tenangnya lingkungan sekitar sambil menikmati melodi alam dari su

  • Dokter Tampan di Pavilliun   Touring

    Pagi hari setelah sarapan bersama Ageeza pergi ke Rumah Sakit diantar Mas Doddy. Saat mobil yang mengantar Ageeza berhenti tepat di depan lobi, Bang Reza sudah berdiri disana sepertinya sedang menunggu Ageeza.Ageeza turun disusul Mas Doddy yang juga ingin menyapa Bang Reza."'Apa kabar, Bang?" sapa mas Doddy."Baik, Dod. Gimana jalan-jalannya, gue liat di Medsos Geeza, tempat hang-out di Ciwidey keren-keren ternyata.""Seru, Bang. Kapan-kapan kita jalan ke Ciwidey, kita menginap di Villa main api unggun.""Boleh, tuh. Nanti gue jadwalkan.""Siaap, Bang! Gue duluan ya, belum pulang soalnya," pamit Mas Doddy."Oke, hati-hati di jalan," jawab Bang Reza.Ageeza menyalami tangan Mas Doddy sebelum dia pulang setelah itu baru memulai obrolan dengan Bang Reza.___Ternyata dari semalam Bang Reza mencoba menelpon tapi handphone Ageeza tak bisa dihubungi karena kehabisan bate

  • Dokter Tampan di Pavilliun   First Kiss

    Bangun tidur sudah ada bucket mawar putih di atas tempat tidur Ageeza. Dari bau parfum yang tercium dapat di pastikan Mas Doddy ada di sana. Masih dengan piyama Ageeza segera turun kelantai bawah."Yah, seperti ada bau parfum Mas Doddy, tapi orangnya gak ada?" tanya Ageeza pada ayah."Doddy ada di atas sedang menata pot-pot bunga sam Ibu. Doddy bawa banyak tanaman yang lagi pada viral itu, Ibu sampe girang tuh," jawab ayah."Hmmm ... Mas Doddy bisa aja ambil hatinya Ibu."Ageeza segera menyusul ke lantai paling atas tempat bunga-bunga dan burung-burung koleksi Ayah berada."Senangnya yang di bawain tanaman." Ageeza memeluk Ibu dari belakang."'Iya, dong. Calon mantu Ibu ini memang paling the best, tau saja kesukaan calon mertuanya.""Jangan terlalu dipuji, Bu. Nanti hidung mancung Mas Doddy terbang." Ageeza melepas pelukan di pinggang Ibu lalu mencium tangan Mas Doddy."Gimana ker

DMCA.com Protection Status