"Tunggu dulu ... bukankah tadi Anda bilang kalau insiden keracunan itu disengaja?"
"Ya. Menurut penyelidikan awal kami ini adalah keracunan yang direncanakan. Di halaman belakang rumahnya, kami menggali sejumlah besar organ ikan buntal kering. Uji kimia menunjukkan bahwa daging ikan buntal yang mereka konsumsi tadi malam mengandung racun tingkat tinggi di dalamnya, lebih banyak dari biasanya, tapi tersangka menolak untuk mengakui kejahatannya atau menjawab pertanyaan kami dan mengatakan bahwa dia hanya akan mengungkapkan kebenaran setelah bertemu dengan Anda."
Amber tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak menyangka ayah Elly ingin bertemu dengannya dan tentunya tidak menyangka ayah Elly akan menggunakannya sebagai alat tawar menawar.
***
Polisi membawa Amber ke pintu bangsal ayah Elly. Ketika Amber membuka pintu dan masuk, dia melihat Mark sendirian di ruangan untuk dua pasien. Saat ini, dia setengah
Karena Amber memperkenalkan dirinya sebagai pengacara Elly saat itu, dia juga diserang oleh orang-orang yang mengenalinya.Orang-orang itu menunjuk ke hidungnya dan memarahi, "Bukankah mereka mengatakan kalau pengacara memiliki kewajiban untuk menegakkan hukum dan ketertiban? Bukankah mereka mengatakan kalau pengacara harus membantu membela korban? Tapi kenapa ini sebaliknya? Kamu membantu membela seorang pembunuh. Pengacara macam apa kamu ini?!"Ketika petugas polisi yang mengantar Amber keluar memandangnya dengan skeptis setelah mendengar tuduhan tersebut, sontak wajah Amber menunduk dan dia menolak memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia baru bisa lolos dari kerumunan setelah dikawal keluar bersama polisi di segala sisi.Setelah mereka berhasil melewati kerumunan, polisi berkata, "Untuk menghindari konflik, Anda harus segera pergi, Dr. Camille."Tanpa menunda lama, Amber bergegas naik mobil dan kembali ke kota, pergi secepat yang dia bisa.
"Apakah kamu haus?" Setelah Amber selesai meluapkan emosinya, Nancy memberinya segelas air."Ya." Amber mengangguk, membuang ingus, mengambil secangkir air yang ditawarkan Nancy, lalu menenggaknya sekaligus.Tindakannya yang kekanak-kanakan membuat Nancy tersenyum saat dia memandangnya. "Baiklah, ada apa?"Meski sudah melampiaskan emosi, tapi Amber masih merasa sedikit kesal. Dia memainkan gelas minumnya cukup lama sebelum menjelaskan. "Pasien yang saya tangani dengan sindrom Cotard kambuh karena dia terprovokasi oleh rangsangan eksternal.Setelah itu, ayahnya mengumpulkan semua anak-anak dan anggota keluarga yang menindasnya di masa lalu dan memperlakukan mereka dengan memberi daging ikan buntal beracun sebagai makanan, membunuh tiga dari mereka.Saya bertanya kepada seorang pengacara apa yang akan terjadi kepadanya, mengingat situasinya, bahkan jika dia terhindar dari hukuman mati, paling tidak hukuman mati itu adalah hukuman mati yan
Setelah acara makan bersama berakhir, semua orang saling berpamitan. Karena semua orang juga harus bekerja besok, mereka semua juga pergi sendiri. Amber dan Nancy pergi ke arah yang berbeda setelah makan malam.Setelah semua orang pergi, Amber menunggu taksi di pinggir jalan. Namun, tak lama kemudian seseorang menepuk bahu kanannya, menyebabkan Amber menoleh ke arah kirinya.Seperti yang diharapkan, Calvin berdiri sedikit di belakang dan di sebelah kirinya. Ketika dia melihat Amber berbalik, wajahnya tersenyum tipis. "Ah, aku tidak bisa membodohimu."Ini adalah permainan kecil yang mereka berdua mainkan ketika mereka masih kecil. Untuk jangka waktu yang cukup lama, saat mereka masih sekolah, Calvin duduk di belakang Amber di kelas.Karena mereka duduk di sebelah jendela, Amber selalu memandang ke kejauhan untuk bersantai setelah kelas selesai. Setiap kali Calvin melihatnya seperti itu, Calvin akan menepuk bahu kirinya, tetapi bersandar ke kanannya atau menepuk bahu kanannya dan bersan
Billy bersandar di jendela mobil sambil memandang Amber dan Calvin dengan malas, ekspresinya tampak seperti tersenyum, tapi sebenarnya itu bukan senyuman sama sekali.Amber dan Calvin sama-sama orang pintar jadi mereka sadar betul bahwa Billy juga Ian tidak menyukai Calvin dan sama sekali tidak berniat berbicara dengannya.Amber berjalan mendekat ke mobil saat Calvin melambai sebelum berbalik dan pergi. Ya, Calvin pergi dengan sangat cepat, tanpa berbalik.Melihat hal itu, Billy dengan sengaja bertanya kepada Amber. "Siapa pria itu? Mengapa kamu tidak memperkenalkan kami kepadanya? Dia terlihat agak tampan. Ya ampun, kamu tidak mencoba membuat Ian kami menjadi 'cuckold', kan?"(Cuckold adalah istilah suami yang diselingkuhi istrinya).Setelah mengucapkan kata-kata yang menghasut itu, Billy melirik Ian, tetapi Ian bahkan tidak repot-repot menatapnya.Amber juga mengabaikannya, dia masuk ke dalam mobil begitu saja tanpa ekspresi. "
Menurut Amber, dari perilaku Ian hari ini, sepertinya kekambuhan Elly hari itu tidak berdampak sama sekali.Dan apakah keterampilan observasinya bisa apa saja lebih kuat? Jelas, dia tidak melakukan apa pun dengan Calvin dan bahkan malam ini, mereka hanya berdiri di sana mengobrol seperti biasa—setidaknya di mata orang yang lewat, mereka sangat normal. Apakah dia tidak menyadari kalau Billy hanya menggoda mereka satu atau dua kalimat sebelum menjatuhkannya?Beberapa saat Amber berpikir, dia pun tidak terburu-buru melihat ponselnya. "Menurutmu mengapa aku datang ke sini untuk membicarakan hal ini denganmu?" tanya Amber kemudian."Apa lagi yang bisa dilakukan? Apakah kamu akan berbicara kepadaku tentang hal lain?" balas Ian.Amber terdiam karena memang inilah yang ingin dia bicarakan dengannya.Tapi pertama-tama dia harus menjelaskan mengapa dia ingin membicarakannya. "Aku memang ingin membicarakan hal ini denganmu, tapi bukan karena aku mulai menyukai seseorang. Namun, sebaliknya, itu
Setelah Amber meninggalkan Axton hotel, perasaannya tiba-tiba terasa lebih ringan dari sebelumnya. Dia tidak menyangka kalau batu berat yang mengganjal di hatinya yaitu Mark akan dengan mudah disingkirkan oleh Ian.Amber masih merasa agak bersalah, tapi rasa bersalah itu tidak lagi ditujukan pada Mark. Adapun taruhan yang diajukan oleh Ian, dia mengerti apa tujuan pria itu.Ian tidak percaya pada cinta jadi sebagai konsekuensinya, dia juga tidak percaya kalau sesuatu yang baik bisa saja terjadi dari Calvin dan dia.Ian ingin dia menyadari kalau cinta mereka tidak berharga dan tidak berarti, tetapi apakah itu berarti dia sekarang harus menjalin hubungan asmara dengan Calvin dan kemudian bertindak sedemikian rupa sehingga Ian akan mempercayainya? Menurut Amber ini terlalu menggelikan!Amber merasa Ian tidak mungkin menjadi pria berpikiran dangkal seperti itu. Apa hubungan emosi orang lain d
Begitu menyadarinya, Amber menutup telepon, agak bingung.Dan kemudian dia segera mengangkat teleponnya dan menelepon Calvin lagi. "Apakah urusanmu sudah selesai? Kalau iya, aku ingin mengajakmu untuk ... um, sarapan?""Sekarang?" Suara Calvin membawa isyarat tertawa sambil menjawab, "Baiklah, aku hampir selesai. Di mana kita harus makan?""Tempatku?" Sebenarnya Amber berpikir lebih baik bertemu di kantornya di rumah sakit karena akan lebih privasi di sana. Namun, tidak mungkin dia bisa menemuinya di rumah sakit jadi satu-satunya alternatif yang dia miliki adalah mengundangnya ke rumahnya."Baiklah, beri aku sepuluh menit."***Calvin berkata sepuluh menit dan memang sepuluh menit kemudian, Amber menemuinya di lantai dasar gedung apartemennya.Amber tidak tahu Calvin berlari dari mana. Keadaan di luar sinar matahari cerah, tapi anginnya kencang, begitu kencang hingga membuat telinga sakit. Amber saja sudah merasa kedinginan dari
"Aku tidak ada waktu luang akhir pekan ini, tapi akhir pekan depan nanti saat aku ada waktu luang, aku akan mengundang kamu untuk makan makanan ibuku lagi." Amber berkata setelah menelan makanan di mulutnya. Dia berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Hubungi Trysta dan Silvia serta yang lainnya juga. Ibuku akan senang melihat kalian lagi."Sejenak Calvin menatap kosong sebelum menerima dengan gembira, matanya melengkung ke atas seperti bulan sabit kecil. "Baiklah. Aku akan ada waktu luang pada sore hari, jadi aku akan pergi memilih beberapa hadiah untuk mereka setelahnya. Aku masih punya beberapa barang dari luar negeri dan oh ... kamu harus membantuku memilih beberapa barang saat kamu ada waktu luang, sesuatu yang mereka sukai ...."Calvin mengatakan banyak hal sekaligus dan Amber langsung tahu kalau dia gugup. Dia pun tersenyum dengan nyaman. "Jangan mengkhawatirkan tentang semua itu. Yang paling penting adalah kamu pergi."Calvin menggelengkan kepalanya. "Bagaimana bisa? Dulu aku ser