Home / Romansa / Dokter Jenius Milik CEO Arogan / Bab 17. DR. CAMILLE DIKALAHKAN

Share

Bab 17. DR. CAMILLE DIKALAHKAN

Author: Secret.Vee
last update Last Updated: 2023-08-05 20:09:17

Seperti yang mereka katakan, biasanya ada alasan di balik orang menjadi orang yang gila kebersihan. Amber tiba-tiba merasa sedikit kasihan terhadap Ian.

Amber duduk di sebelah kakek nenek Ian yang beberapa bagian tubuh seperti wajah dan tangan yang masih dihiasi dengan gambaran wajah-wajah tersenyum dari sisa permainan kartu mereka yang membuatnya sangat stres. "Apakah kalian tidak ingin mencuci muka?"

"Hah?"

"Aduh!"

Keduanya akhirnya menyadari keadaan wajah mereka yang masih dalam keadaan berantakan dan bergegas ke kamar kecil untuk mencuci muka.

Ketika mereka kembali, mereka telah menjadi dua kakek nenek yang sehat dan baik hati dengan wajah aslinya. Terlihat rapi dalam penampilan mereka. Kakek Ian telah menyisir rambutnya ke belakang dan neneknya telah berganti pakaian baru dan menata rambutnya menjadi sanggul yang rapi.

Ketiga orang itu pun saling memandang. Sebelum kakek nenek Ian bereaksi, Amber akhirnya mengenali mereka. "Kalian berdua ...," kata Amber agak terkejut.

"Kamu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 18. DIA TIDAK BISA BERCANDA

    Amber mengingat lebih banyak, dokter itu adalah seniornya. Dia dan senior itu, mereka berdua adalah murid Nancy.Waktu itu ketika Amber memulai program doktoralnya, seniornya itu hampir lulus. Namun, sampai Amber lulus, dia masih berada di titik puncak itu.Amber sering mengatakan kalau seniornya itu memiliki keluarga yang kaya, latar belakang yang baik, tetapi bukan otak yang baik. Amber tidak mengerti kenapa dia ingin menjadi dokter ketika dia hanya bisa berbaring dan bersantai.Amber mendengkus putus asa saat seniornya itu tersenyum kepadanya. Namun, sebelum dia bisa membalas senyumannya, Amber menguatkan ekspresinya dan berkata dengan serius, "Elly adalah pasienku. Terima kasih atas bantuanmu malam ini, tetapi di masa yang akan datang aku harap kamu akan bertanya terlebih dulu kepadaku sebelum memberikan perawatan lain kepadanya."Brak!!Setelah mengatakan kalimatnya it

    Last Updated : 2023-08-06
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 19. PENYELIDIKAN part 1

    Amber dengan serius merasa bahwa pemahamannya tentang pasien yang menderita pelepasan emosi benar-benar masih terbatas! Dia memutuskan untuk fokus pada Ian setelah penyakit Elly membaik. Bukan hanya karena biaya pemutusan kontrak yang sangat besar itu, tetapi juga agar dia bisa dengan senang hati berteman dengan pria kaya.Berbicara tentang Elly, Amber tiba-tiba teringat kalau Ian sebelumnya menunjukkan ketertarikan pada kondisinya jadi dia menyebutkannya saat Ian hendak menutup telepon. "Apa yang aku rencanakan melibatkan pasien dengan Sindrom Cotard itu. Keluarganya tinggal agak jauh jadi aku mungkin akan meminjam sopirmu untuk beberapa waktu. Apakah itu tidak apa?"***Tidak lama kemudian, sopir yang diutus oleh Ian tiba dan tanpa berlama-lama Amber masuk ke mobil."Eh, bukannya tadi sewaktu bertelepon dia tidak mengatakan apa-apa dan langsung mengakhiri sambungan telepon?" batin Amber ketika dia

    Last Updated : 2023-08-07
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 20. PENYELIDIKAN part 2

    Amber membuka sebuah aplikasi pencarian di ponselnya. Dia mencari sekolah terdekat. Untungnya, tidak terlalu sulit untuk mengetahui ke mana Elly bersekolah. Kota ini hanya memiliki satu taman kanak-kanak, satu sekolah dasar dan satu-satunya sekolah menengah di kota berikutnya.Dua tahun lalu, Elly berusia dua belas tahun, oleh karena itu dia seharusnya terdaftar di sekolah menengah. Dia berbalik dan berbicara dengan Ian tentang apa yang dia dengar, kemudian bertanya, "Pada usia dua belas tahun, dia seharusnya berada di kelas enam dan baru lanjut masuk sekolah menengah pertama. Jika aku ingin memahami seperti apa kehidupan sekolahnya, menurutmu aku harus pergi ke sekolah dasar atau sekolah menengahnya?"Saat Amber mengatakan semua itu, tatapan Ian masih tertuju pada layarnya, dia sama sekali tidak responsif.Melihat respon Ian yang seperti itu, Amber menduga dia tidak akan menjawab, tetapi tanpa disangka, pria itu m

    Last Updated : 2023-08-09
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 21. JANGAN TERSENYUM KEPADAKU

    Restoran kecil yang kini didatangi Amber dan sopir Ian letaknya cukup jauh dari rumah keluarga Elly dan lebih dekat dengan pusat kota. Dari restoran ini, orang hampir tidak bisa melihat gerbang depan sekolah menengah yang pernah dihadiri Elly.Pemilik restoran adalah pasangan paruh baya. Karena sudah lewat jam makan siang, hanya ada dua orang yang makan di restoran tersebut. Sang istri sedang duduk di depan pintu dapur memetik sayuran dan sang suami melihat-lihat tagihan dari konter. Melihat keduanya masuk, dia dengan antusias bertanya, "Apakah kalian ingin makan sesuatu?"Amber dan sopir Ian melihat menu dan memesan tiga piring makanan dan sup. Sopir itu khawatir bosnya akan lapar jadi dia dengan penuh pertimbangan meminta piring baru dari pemilik restoran, mencucinya lagi dan kemudian membawanya ke Ian yang ada di dalam mobil. Namun, tidak lama sopir itu kembali dengan sepiring makanan yang dibawanya tadi dalam kondisi yang sama persis.Amber yang dapat melihat ekspresi sedihnya ter

    Last Updated : 2023-08-10
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 22. RASA SAKIT DI HATI part 1

    Satu ember air kotor yang ditinggalkan entah sudah berapa lama, sangat kotor dan bau, baru saja disiramkan ke arah Amber. Seketika, bau asam yang tajam merasuki indera penciuman Amber.Amber sangat terkejut dan ketakutan sampai shock, dia terus berdiri membeku di tempat dengan sekujur tubuh yang basah. Orang yang menyiramkan air kotor ke seluruh tubuhnya adalah seorang nenek tua dengan punggung agak bungkuk. Sebelumnya ketika nenek itu mendekati mereka dengan membawa ember kotor, Amber mengira dia berencana membuang sampahnya di suatu tempat, tetapi tidak disangka hanya beberapa saat kemudian, Amber melihatnya mengangkat ember itu tinggi-tinggi dan mengarahkan isinya ke Ian.Pada awalnya Amber berencana hanya menariknya keluar dari jalan. Namun, karena dia tinggi dan berat, meskipun dia berhasil menariknya menjauh, tapi dia juga seperti melemparkan dirinya ke dalam garis api. Ingin menyelamatkan Ian malah dirinya yang terkena.Nenek tua itu tidak pergi bahkan setelah menuangkan air k

    Last Updated : 2023-08-11
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 23. RASA SAKIT DI HATI part 2

    Kali ini adalah mandi paling lama dan paling hati-hati yang pernah Amber lakukan sepanjang hidupnya, bahkan dia juga mencuci rambutnya sampai tiga kali. Hingga ketika dia akhirnya keluar, dia tidak bisa mencium sedikit pun rasa asam.Setelah mandi Amber mengangkat teleponnya, dia melihat pesan yang belum dibaca dari Ian. "Pakaianmu ada di depan pintu."Ketika membuka pintu, Amber memang menemukan satu paper bag besar di depan pintu kamar hotelnya. Dia mengambilnya dan membawanya masuk, lalu membukanya di dalam kamar.Amber memperhatikan kalau di dalam paper bag tidak hanya berisi jaket, tetapi juga ada sebuah celana jins, kaos dalam hangat dan sekotak pakaian dalam sekali pakai.Mengingat bahwa seorang pria telah membeli semua barang-barang itu, Amber merasa tidak nyaman dari ujung kepala sampai ujung kaki, tetapi karena sudah dibeli, tidak peduli bagaimana perasaannya, dia harus ganti. Set pakaian aslinya sudah terlalu bau dan berminyak, sama sekali tidak bisa dipakai.Beberapa saat

    Last Updated : 2023-08-12
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 24. MENAHAN TEMPERAMEN

    "Bau sekali!"Dua kata yang tertangkap oleh indera pendengaran Amber itu seketika membuatnya langsung memahami kata-kata yang pernah dia dengar di Internet, 'tersenyum di luar dan memandang rendah di dalam.'Meskipun Amber tahu kalau Ian tidak dapat dipahami melalui cara normal dan pria ini tidak dapat diminta untuk bersikap seperti orang biasa, tetapi setelah dia mencuci rambutnya dan mandi tiga kali, hampir menggosok seluruh lapisan kulit tubuhnya, tetapi masih mendengar sebuah evaluasi seperti itu dari mulut seseorang, itu benar-benar membuatnya ... menggertakkan gigi!Saat ini Amber berusaha untuk menahan temperamennya, hanya bisa dengan canggung meminta maaf lagi. "Maaf membuatmu jijik dengan bauku."Sekali lagi Ian merespon dengan mendengkus.Respon Ian itu benar-benar membuat Amber ingin memukulnya, tapi dia urungkan. Dia menarik napas dalam-dalam, dengan tegas memut

    Last Updated : 2023-08-13
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 25. DO THE BEST

    Setelah makan malam, mereka kembali ke alun-alun yang baru direnovasi. Rupanya, malam itu sangat ramai. Para orang tua membawa anaknya ke sini untuk bersenang-senang. Ada yang menari, ada yang bermain bola, bahkan ada yang hanya sekedar duduk-duduk dan berbincang santai.Amber tidak tahu apakah harus menyebut keberuntungannya baik atau buruk karena meskipun alun-alun itu tidak terlalu besar atau kecil, dia masih berhasil bertemu dengan seseorang yang dia kenal—guru matematika sekolah menengah Elly—dan guru matematika itu bahkan mengenalinya lebih dulu.Guru matematika itu berlari untuk menyambutnya. "Ah, Pengacara Camille? Anda masih di sini?"Amber ragu-ragu sejenak sebelum pulih dengan senyuman, lalu menunjuk ke arah Ian yang berada di sisinya. "Ya, aku melihat lingkungan di sini cukup bagus jadi aku berencana tinggal di daerah ini dengan kekasihku."Saat ini Ian memandang mereka dengan dingin, tanpa niat untuk ikut bermain. Amber mulai berkeringat.Untungnya, guru matematika itu ta

    Last Updated : 2023-08-15

Latest chapter

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 140. FINAL (II)

    "Istrimu benar-benar jatuh cinta kepadamu."Ian berbalik dan melihat bahwa meskipun pria itu berpakaian sangat bagus, dia dikelilingi oleh suasana yang suram. Ada beberapa botol kaca yang bertumpuk di tangannya.Ian dengan dingin bertanya, "Kenapa kamu berkata seperti itu?""Karena dia sangat mengkhawatirkanmu," kata pria asing itu sembari tersenyum kecut, lalu dia menunjuk ke arah Amber. "Dia sudah memanggang makanan selama beberapa menit terakhir, tapi dia pasti sudah melihat ke arahmu setidaknya lima puluh kali sekarang."Setelah pria asing itu mengatakan hal itu, dia berdiri dengan gemetar. "Tidak ada rahasia di mata seorang kekasih, tapi sayang sekali aku terlambat memahaminya. Sejujurnya, kemana pun aku pergi, aku melihat pasangan bahagia ada dimana-mana."Kemudian pria asing itu berjalan pergi dan terus bergumam kepada dirinya sendiri. ***Ian memandang ke arah Amber dan pada saat yang sama, Amber pun mengangkat kepalanya dan menatapnya juga, matanya yang cerah dipenuhi dengan

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 139. FINAL (I)

    Setelah semua orang mendengar Amber dan Ian berencana pergi ke Danau Willoughby untuk berbulan madu. Billy mulai membujuk Silvia. "Sayang, bisakah kita pergi juga?"Namun, sayangnya Silvia menamparnya dengan keras melalui tanggapannya. "Mereka pergi ke sana untuk berbulan madu! Apa gunanya kita pergi?!""Latihan bulan madu sebelum bulan madu yang sebenarnya?""Ke puncak gunung?" kata Silvia dengan terkejut. Kemudian dengan serius memperingatkan Billy, "Dengar baik-baik ya karena aku hanya akan memberitahumu sekali ini saja. Aku hanya ingin bersantai dan dimanjakan. Jika kamu berani membawaku ke tempat seperti itu untuk bulan madu kita, maka aku akan menghajarmu tanpa alasan!"Sebenarnya Billy ingin terus berdebat dengan Silvia, tetapi ketika dia memeriksa seberapa jauh Danau Willoughby, dia merasa kalau tinggal di rumah bukanlah ide yang buruk."Ada beberapa hal menyenangkan yang bisa dilakukan di sekitar sini juga. Kita bisa tinggal di sini selama sebulan penuh!"Seketika Trysta memi

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 138 . RENCANA BULAN MADU

    Ian tidak merasa mengantuk lagi, jadi dia menarik Amber bangun dan turun dari tempat tidur. "Kalau begitu kita harus berangkat lebih awal. Mumpung di luar tidak terlalu panas."Sebenarnya dia ingin pergi karena terlalu banyak orang di rumah, yang akan membuat perhatian Amber lebih terpecah dari biasanya. Dia benci tidak bisa memonopolinya.Di sisi lain, menghabiskan waktu berduaan dengannya dan hanya memikirkannya saja sudah membuatnya merasa lebih bahagia.Sementara itu, Amber juga tidak terlalu ingin tidur kembali, jadi dia pun bangun dan mulai mengobrak-abrik lemari untuk mencari sesuatu untuk dipakai.Ian pergi mandi dulu. Namun, di tengah mandinya, dia tidak dapat menahan kegembiraannya lagi. Dia menjulurkan kepalanya keluar kamar mandi dan dengan bertanya penuh harap kepada Amber."Kamu ingin pergi ke mana dulu? Niagara? Pulau seribu? Atau mungkin Danau Willoughby? Kita harus mengunjungi beberapa lokasi di dalam negeri terlebih dahulu dan kemudian pergi ke luar negeri."Menurut

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 137. MALAM PERNIKAHAN

    Billy yang saat ini dalam keadaan setengah mabuk, dia menerima telepon dari Ian dengan menyalakan speaker ponselnya, jadi ketika dia mendengar permintaan blak-blakan Ian, dia balas berteriak dengan parau. "Apa!? Kamu akan meninggalkan kami seperti ini sementara kalian berdua pergi tidur? Di mana Dr. Camille?! Biarkan dia berbicara denganku!"Kemudian, semua orang mendengar pengantin pria menjawab dengan nada lembut yang luar biasa, "Dia lelah dan dia sudah tertidur."Kemudian, setelah dia mengatakannya, dia menutup telepon.Seluruh orang dalam ruangan memandang Billy yang sedang memegang ponselnya sambil bertanya-tanya dengan hampa, "Apakah itu hanya mimpi? Kapan seorang Ian Axton pernah bersikap selembut itu? Dan dia baru saja merasa bangga, bukan? Ya, 'kan?!"Billy memandang ke arah orangtua Amber dan Ruby. Wajah mereka sangat berwarna-warni dan dia akhirnya mengerti. "Itu bukan mimpi. Ya Tuhan! Ian menghabiskan seluruh vitalitas Amber sampai tidak

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 136. TAMAK DAN PENUH NAFSU

    Ian menyeret Amber langsung menaiki tangga dan masuk ke kamar tidur mereka. Saat dia membuka pintu, Amber melihat ada buket mawar merah besar di tempat tidur dan seikat lilin romantis yang disusun berbentuk hati di lantai."Oh, jadi dia sudah belajar cara menciptakan suasana romantis sekarang," pikir Amber.Namun, ketika Amber baru saja hendak memujinya, dia melihat Ian mencubit hidungnya dan kemudian dengan muram berkata, "Ah, baunya sama manisnya dengan yang kukira."Dia telah mengikuti saran Billy meskipun dia tahu saran itu tidak dapat diandalkan. Dia juga segera melupakan orang-orang yang mengatakan kalau bunga segar dan lilin aromaterapi diperlukan untuk pengantin baru saat kenyataan memberitahu kalau ruangannya sangat menjemukan sehingga dia tidak bisa fokus bercinta!Mengingat kemungkinan angin akan memadamkan lilin, kamar tidur telah ditutup rapat. Ruangan yang terisolasi membuat perpa

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 135. MALAM PERNIKAHAN

    Setelah mendengar jawaban putrinya, ibu Amber berkata sambil memelototinya. "Ini tidak seperti kamu mencurinya! Tidak bisakah kamu membantunya mengelolanya dengan baik? Dan kamu bahkan mengatakan kalau kamu menginginkan seorang anak.Jika dia terus mengeluarkan uang seperti ini, apakah kamu berencana untuk membesarkan anak itu sendiri?"Dia bahkan menyeret Silvia dan Trysta ke dalam percakapan dengan menanyakan pendapat mereka. "Tidakkah menurutmu Ian gila karena membeli tempat sebesar ini?"Seketika Amber berkata dalam hati. "Ini benar-benar ibuku! Siapa lagi yang akan mengambil setiap kesempatan untuk memarahi orang lain? Dia mungkin masih memperlakukan anak-anaknya seperti anak berusia delapan tahun ketika mereka berusia delapan puluh tahun."Ketiga sahabat itu saling melirik sebelum Trysta tertawa dan menjawab, "Ian benar-benar menghabiskan lebih banyak uang daripada yang seh

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 134. APAKAH AKU TERLAMBAT

    Meskipun sebelumnya Charlie telah mengatakan kalau mengenai jamuan makan malam semua telah diatur, tetapi Amber masih sedikit kepikiran dan cemas.Di saat Amber sedang berpikir, tiba-tiba dia mendengar sedikit keramaian. Begitu dia melihat ternyata kepala departemen dan rekan-rekannya yang lain tiba. Amber hampir tidak mempercayainya, Ian benar-benar mengatur semuanya.Ketika mereka pertama kali masuk, semua orang terkejut dengan besarnya tempat itu. Kemudian, mereka melihat hanya Amber dan beberapa orang yang membantu yang ada di sana, sehingga membuat mereka bertanya, "Di mana pengantin prianya? Bagaimana dia bisa absen saat ini?"Kepala departemen kemudian menunjuk ke bungkusan besar bir yang dibawa oleh dua pria di belakangnya. "Setelah dia memetik salah satu bunga tercantik di rumah sakit kami, semua orang menyingsingkan lengan baju mereka dan bersiap untuk mencobanya.""Dia keluar untuk m

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 133. TIDAK BISA TIDAK TERKESAN

    Keesokan harinya Amber langsung kembali bekerja setelah mereka menerima surat nikah dan karena dia masih harus mengadakan makan malam di malam hari jad dia memberi instruksi kepada Ian, "Cari katering, lalu pesan makanan apa pun yang ingin kamu makan untuk dua meja."Amber bahkan bercanda dengan berkata, "Lagipula, akulah yang menikahimu."Ian mengangguk patuh dan pergi saat Amber kembali bekerja.Siang harinya, Amber kembali ke rumah untuk menyiapkan beberapa keperluan acara makan malam dan dia tidak melihat Ian tidak ada di rumah, jadi dia meneleponnya dan bertanya di mana dia berada.Namun, tak disangka ketika telepon tersambung, Ian memberikan respon yang cukup ringkas dengan hanya berkata "aku sibuk" kemudian dia langsung menutup telepon.Ian bahkan tidak memberi Amber waktu untuk bertanya apakah dia sudah membuat semua persiapan untuk jamuan makan.

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 132. TUAN DAN NYONYA AXTON

    "Tidak! Tapi kita harus menerima berkah untuk pernikahan kita, bukan?" Amber memutar otak keras-keras mencari cara lain untuk menyesatkan Ian. "Mendapatkan restu dari orang lain ketika menikah juga merupakan hal yang baik. Kenapa lagi semua orang harus mengadakan upacara pernikahan yang sangat rumit dan memerlukan persiapan berbulan-bulan? Itu semua dilakukan untuk mendapatkan restu dari semua orang, sehingga pasangan tersebut kemudian bisa hidup bersama dengan bahagia dan selamanya."Ian berkedip. "Benarkah?""Benar!" jawab Amber dengan cepat.Ian pun tersenyum. "Meskipun aku tahu kamu berbicara omong kosong dengan wajah serius, tetap saja cukup enak untuk didengarkan.""...."Mereka telah menikah hari ini, jadi menurut Amber tidak pantas untuk memberinya tatapan congkak. Sebaliknya, dia mengambil kotak perhiasan kecil dari tasnya dan membukanya untuk memperlihatkan dua cincin k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status