Share

Bab 2

Author: Rahayu avilia
last update Last Updated: 2023-09-22 16:08:31

"Ini dimana?" ucap seorang laki-laki yang baru saja tersadar dari koma-nya setelah satu Minggu berada di ruang ICU.

Ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut sakit, matanya melihat sekeliling ruangan yang di dominasi berwarna putih. Aroma desinfektan begitu menyengat di hidungnya.

"Rumah sakit?"

"Kenapa aku bisa berada di rumah sakit?" tanyanya bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ia tidak dapat mengingat apapun, apa penyebab dia berada di rumah sakit.

"Oh Tuhan, akhirnya kamu sadar juga." ucap seseorang yang baru saja membuka pintu ruangan. Dengan cepat ia berjalan mendekati ranjang pasien untuk memeriksa kondisi laki-laki itu dengan diikuti suster di belakangnya.

Laki-laki itu hanya diam dan memperhatikan wanita yang berpakaian baju jas putih khas dokter yang di temani suster di belakangnya itu tanpa berkedip.

"Siapa kamu?" tanya pria yang terluka itu kepada Cheryl yang sedang memeriksa bekas luka operasi pasiennya yang terlihat mulai mengering

"Namaku Cheryl, aku dokter yang bertanggung jawab untuk kesembuhan kamu." ucap Cheryl memperkenalkan diri.

Mendengar ucapan dokter di depannya, laki-laki itu tak mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya diam sambil memperhatikan apa yang di lakukan Cheryl.

"Apa ini masih terasa sakit?" tanyanya sambil sedikit menekan bagian dada bekas luka operasi dengan kapas yang sudah di olesi alkohol.

Tidak ada jawaban, laki-laki itu hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian Cheryl beralih memeriksa luka bagian tangan, setelah itu dia memeriksa luka di kepala yang masih terbungkus perban.

"Apa terasa pusing? Atau mungkin nyeri di sekitar sini." tanya Cheryl sambil membuka perban di kepala lelaki itu. Dia ingin memastikan apakah lukanya sudah mengering atau belum.

Laki-laki itu mengangguk pelan. Karena memang ia merasakan nyeri dan juga pusing disaat bersamaan.

"Baik. Aku akan mengganti perbannya, biar lukanya tidak terinfeksi.” ucap Cheryl.

Dengan cekatan suster yang berdiri di belakang Cheryl mengambilkan peralatan yang di butuhkan untuk membalut kembali luka yang ada di kepala laki-laki itu.

“Oh ya nama kamu siapa?” ulang Cheryl karena dia belum mendapatkan jawaban.

Laki-laki itu terdiam dengan muka datar, dia mengalihkan pandangan matanya ke arah lain. Sepertinya dia menghindari tatapan mata Cheryl.

“Apakah ada keluarga kamu yang bisa di hubungi?” tanya Cheryl sambil membalut luka di kepala laki-laki itu.

Namun lagi-lagi tidak ada jawaban dari laki-laki itu. Sepertinya laki-laki itu masih bingung dengan kondisinya yang memang baru tersadar dari koma.

"Sus, nanti pindahkan dia ke ruang perawatan. Kondisinya sudah mulai stabil." ucap Cheryl yang kini telah selesai melakukan tugasnya.

Dia tidak memaksakan jawaban atas pertanyaannya pada laki-laki itu. Kalau pun dia tidak mau menjawab, Cheryl tidak keberatan akan hal itu.

“Baik Dok.” jawab suster.

“Istirahatlah, supaya kondisi kamu cepat pulih.” ucap Cheryl sambil tersenyum. Lalu dia berjalan meninggalkan ruangan yang di ikuti suster.

Cheryl menghela napasnya saat sudah berada di luar ruangan. “Sepertinya dia masih shock.” ucap Cheryl.

Ia teringat bagaimana percakapannya dengan pamannya beberapa hari lalu.

“Apa kalian berdua tahu jika ini sepertinya bukan sebuah kecelakaan biasa. Dari luka tembak yang langsung tertuju kearah jantung, sepertinya ada yang berusaha membunuh pria itu.”

“Apa?!” Cheryl dan Felicia kompak. Dan saling pandang tak percaya mendengar ucapan sang dokter.

“Maksud Om, ini sudah di rencanakan?” tanya Cheryl memastikan.

“Sebaiknya kita bicarakan hal ini di ruanganku saja.” ajak sang dokter.

Cheryl dan Felicia mengangguk dan berjalan mengikuti langkah kaki sang dokter menuju ke ruangannya. Walau dalam hati Cheryl, dia bertanya-tanya siapa pria itu sampai ada yang merencakan pembunuhan terhadapnya.

“Sekarang ceritakan pada Om, bagaimana kalian bisa menemukan laki-laki itu?” tanya sang dokter.

“Waktu itu kami berdua baru memulai pendakian di gunung, tapi belum jauh kami mendaki, Felicia melihat laki-laki itu yang hampir jatuh ke jurang. Setelah aku cek ternyata dia masih hidup.” Cheryl memulai bercerita tentang kejadian yang baru saja ia alami.

“Aku juga yang menghubungi ambulans untuk membawanya kemari, Om.” lanjut Cheryl.

Sang dokter menghela napasnya, “Untung saja kamu membawanya ke sini tepat waktu. Kalau tidak dia tidak akan bisa di selamatkan lagi.” ucap sang dokter.

“Apa ada kartu identitas yang kamu temukan saat menemukan dia? Supaya kita bisa menghubungi pihak keluarganya.” tanya sang dokter.

“Tidak ada satu identitas pun yang kami jumpai di tubuh laki-laki itu Om.” jawab Cheryl.

“Sebaiknya kita rahasiakan tentang ini, kalau ada yang nanya apa yang terjadi padanya, jawab saja kalau kemungkinan dia mengalami perampokan saat melakukan pendakian. Om akan mencoba mencari tahu siapa laki-laki itu, karena om sangat yakin kalau dia itu orang penting bagi seseorang yang menginginkan kematiannya.” ucap dokter itu dengan sangat yakin.

Cheryl dan Felicia saling pandang yang kemudian keduanya mengangguk secara bersamaan. Setelah pembicaraan itu baik Cheryl dan Felicia berusaha bersikap seolah ini bukanlah masalah besar. Bahkan keesokan harinya Felicia memutuskan kembali ke Jakarta untuk melanjutkan aktifitasnya. Sedangkan Cheryl mendapatkan tugas untuk mengawasi perkembangan laki-laki itu sampai dia sembuh.

Setelah seminggu kini laki-laki itu sudah sadar dari komanya, berbagai pemeriksaan lanjutan pun di lakukan. Dan dari semua pemeriksaan yang di lakukan dokter yang menangani operasi laki-laki itu mendiagnosa jika laki-laki itu mengalami amnesia. Dia tidak dapat mengingat apapun termasuk juga dia tidak mengingat siapa namanya.

Masalahnya, Cheryl tidak tahu harus menghubungi siapa, karena laki-laki itu juga tidak ingat akan keluarganya. Karena hal itu dokter Burhan yang juga adalah om-nya Cheryl menugaskan dia secara khusus merawat laki-laki itu.

Dokter Burhan adalah adik dari Papanya Cheryl sekaligus pemilik dari klinik yang ada di desa itu. Sedangkan Cheryl sendiri adalah dokter muda yang baru saja lulus kuliah, sebenarnya ia sudah terdaftar sebagai dokter muda disebuah rumah sakit besar yang ada di kota. Namun karena klinik dokter Burhan kekurangan tenaga dokter, maka rumah sakit itu pun mengirim Cheryl untuk membantu di klinik tersebut.

Hari berganti hari, kini sudah dua minggu laki-laki itu tinggal di klinik. Kondisinya pun semakin hari semakin membaik. Hanya saja dia tidak mau berbicara dengan siapa pun termasuk Cheryl yang notabene adalah dokter yang setiap hari memeriksanya.

Pergantian cuaca yang cukup ekstrim membuat klinik di desa itu penuh dengan pasien yang harus di rawat inap. Kebanyakan dari para pasien yang di rawat inap itu terkena sakit demam berdarah, typus, atau pun batuk pilek.

Karena hal itu dokter Burhan meminta laki-laki itu untuk tinggal sementara di rumah Cheryl sampai kondisinya benar-benar sembuh. Apalagi Cheryl adalah orang pertama yang menemukannya, dan Cheryl juga yang bertanggung jawab untuk pemeriksaannya maka akan lebih mudah jika ia tinggal di rumah Cheryl.

Awalnya Cheryl menolak ide pamannya itu, namun karena tidak ada pilihan lain maka dengan terpaksa dia menerimanya.

"Ini kamar kamu, kalau kamu bosan kamu bisa menikmati acara TV." ucap Cheryl sambil menunjukkan kamar tamu untuk di tempati laki-laki itu.

Tidak ada jawaban dari laki-laki itu, dia berjalan masuk ke dalam kamar sambil mengamati suasana kamar. Kamar sederhana namun begitu tertata rapi.

"Aku sudah membelikan beberapa pakaian untukmu, kamu bisa memakainya untuk berganti pakaian." ucap Cheryl.

Mendengar itu laki-laki itupun menoleh kearah Cheryl yang sudah membuka lemari yang berisi penuh dengan pakaian. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Buatlah dirimu nyaman. Anggap saja rumah sendiri." ucap Cheryl sambil tersenyum ramah.

"Dan ini, pakai ini untuk berkomunikasi. Kamu bisa menghubungiku jika merasa ada yang membuatmu tidak nyaman." lanjut Cheryl sambil memberikan ponsel ke tangan lelaki itu.

"Aku akan menyiapkan makan malam, nanti kalau sudah siap aku akan memanggilmu." lanjutnya lalu kemudian dia keluar dari kamar.

Laki-laki itu menatap Cheryl yang keluar dari kamar, kedua sudut bibirnya melengkung tipis keatas membentuk sebuah senyum tipis penuh arti. Senyuman misterius yang mengundang begitu banyak pertanyaan bagi siapa saja yang melihatnya.

Setelah Cheryl sudah tak terlihat, lelaki itu melihat kearah ponsel yang ada di atas telapak tangannya yang baru saja di berikan oleh Cheryl. Bak Dewi Fortuna sedang berada di sisinya, ponsel itu ternyata tak memiliki sandi. Tangannya mengetikkan sesuatu di layar ponsel tersebut, setelah mengklik tombol send, senyuman tipis kembali terukir di bibirnya.

“Temui aku di sini, untuk waktunya kapan akan kukabari lagi.”

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Evelyne
heeemmm.... masih tetap ok...
goodnovel comment avatar
Afifa
lanjuttt dongg
goodnovel comment avatar
Yuliana hamzah
lanjut ceritanya masih sangat penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 3

    Seminggu sudah berlalu, dan selama itu juga Cheryl sudah merawat laki-laki itu secara pribadi di rumahnya. Namun hingga kini Cheryl masih belum juga mengetahui siapa nama laki-laki itu. Walau ia cukup patuh dengan apa yang di katakan Cheryl sebagai dokter, tapi dia tidak mau membuka mulut walau hanya untuk mengucapkan terima kasih pada Cheryl selaku orang yang sudah menyelamatkan hidupnya.Cheryl sering mengajaknya bicara, namun respon yang di berikan laki-laki itu hanya diam tanpa ekspresi. Walau pun begitu, dia akan merespon ucapan Cheryl dengan tindakan. Laki-laki itu juga cukup rajin melakukan aktifitas di rumah Cheryl, sehingga di saat Cheryl pulang dari Klinik, rumahnya terlihat bersih dan rapi."Ternyata dia cukup tahu diri juga." gumam Cheryl sambil tersenyum ketika dia pulang kerja rumahnya terlihat rapi dan sangat bersih.Laki-laki itu terlihat sedang duduk di sofa sambil menikmati acara televisi. Tak ada ekspresi yang ia tunjukkan selama menonton acara televisi, hanya raut

    Last Updated : 2023-09-22
  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 4

    Hari ini Cheryl mendapatkan tugas untuk ikut mengambil persediaan obat-obatan di rumah sakit yang ada di kota. Namun entah kenapa Abercio bersikeras ikut dengannya. Padahal biasanya Cheryl yang selalu berinisiatif mengajaknya terlebih dahulu namun selalu di tolak, tapi kali ini justru Abercio yang ngotot ingin ikut."Dok, apa dokter yakin kalau dia beneran akan ikut dengan kita ke kota?" tanya sopir mobil carry putih yang mereka gunakan untuk perjalanan ke kota. Karena memang itu mobil satu-satunya yang dimiliki klinik selain mobil ambulans.Cheryl menoleh kearah Abercio yang berdiri tidak jauh darinya. "Hmm iya, ayo cepat berangkat sekarang, keburu gelap nanti kita pulangnya." ucap Cheryl."Hah, oh, baiklah dok kalau begitu." Jawab sang sopir lalu ia segera masuk ke dalam mobil.Cheryl dan Abercio duduk di jok belakang. Sedangkan sopir dan salah satu suster yang memang di tugaskan untuk menemani Cheryl mengambil obat-obatan duduk di jok depan.Selama perjalanan menuju ke rumah sakit

    Last Updated : 2023-09-22
  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 5

    "Kerjakan semua tugasmu dengan benar. Selama kamu bekerja keras mencari bukti lengkap tentang siapa dalang sesungguhnya di balik kejadian yang menimpaku, maka biarkan aku istirahat sejenak disini tanpa adanya urusan kantor yang menggangguku. Dan ingat untuk melaporkan apapun yang kamu temukan melalui email." Pungkas Abercio sebelum ia keluar dari mobil."Hah?! Ba-baik tuan muda." jawab Ryan tersadar dari lamunannya.Abercio melangkah kearah pintu utama rumah sakit saat melihat dari kejauhan kalau Cheryl sudah keluar dengan beberapa orang yang mengangkat kardus. Dan bisa di pastikan jika itu adalah kardus obat-obatan yang memang di perlukan untuk klinik di desa."Tuan muda tersenyum? Apa aku tidak salah lihat? Aku tidak sedang bermimpi kan?" gumam Ryan yang masih belum bisa mencerna situasi dengan benar.Dan kini sudah terlihat jelas bukan alasan dan tujuan Abercio sangat ingin ikut pergi ke kota bersama dengan Cheryl kali ini. Ternyata ia sudah membuat janji temu dengan orang kepercay

    Last Updated : 2023-09-22
  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 6

    Kini di dalam rumah Cheryl sedang berkumpul beberapa orang dari perwakilan warga desa, termasuk Dokter Burhan yang sebelumnya sudah di hubungi Cheryl supaya datang membantu memberikan penjelasan pada warga desa.“Sebelumnya saya minta maaf pak RT dan para warga, apa tidak ada solusi lain selain mereka harus menikah?” Dokter Burhan menjeda ucapannya sambil melihat pak RT yang ada di depannya lalu ia beralih melihat keluar.“Karena begini, bukankah kita semua tahu jika nak Abercio saat ini sedang kehilangan sebagian ingatannya? Apalagi dia tidak memiliki dokumen pendukung sama sekali yang menunjukkan siapa dia, dimana keluarganya, dimana dia tinggal dan lain sebagainya. Jadi alangkah baiknya jika kita memakai sedikit hati nurati kita untuk membantu kesembuhan beliau tanpa harus memaksanya untuk menikah dengan Cheryl.”“Kita juga tahu selain Cheryl sebagai Dokter di klinik desa, dia juga dokter yang bertanggung jawab akan kesembuhan Abercio. Jadi saya sangat yakin kalau mereka tidak akan

    Last Updated : 2023-10-01
  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 7

    Dokter Burhan mengerutkan keningnya seolah menanyakan akan ucapan Cheryl barusan. Apa itu artinya Cheryl menyetujui untuk menikah dengan Abercio?"Aku akan menikah dengan dia, anggap saja aku berbaik hati mau membantu dia dari situasi yang sulit ini, om." ucap Cheryl walaupun dia tidak begitu yakin dengan keputusannya sendiri.Helaan napas lega terdengar dari Dokter Burhan. "Kalau begitu ayo kita keluar sekarang, kita hadapi pak RT dan para warga agar masalah ini cepat selesai." ucap Dokter Burhan yang hanya diangguki oleh Cheryl.Mereka berdua akhirnya keluar dari kamar Cheryl, semua orang menoleh kearah Dokter Burhan dan Cheryl saat terdengar pintu kamar terbuka. Mereka menunggu keputusan apa yang akan mereka katakan selanjutnya. Apakah Cheryl akan menikah dengan Abercio? Atau Abercio pergi dari desa?Walaupun Abercio terlihat sangat tenang tapi sesungguhnya dia merasa sangat cemas dengan keputusan apa yang akan Cheryl berikan pada para warga. Sebenarnya ada sebuah ketakutan juga di

    Last Updated : 2023-10-01
  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 8

    Kehidupan setelah pernikahan Cheryl dan Abercio tidak begitu banyak berubah Cheryl masih saja sibuk dengan pekerjaannya di klinik, sedangkan Abercio akan menunggunya di rumah sambil melakukan hal-hal kecil seperti membereskan rumah atau dia akan melihat acara televisi.Terkadang kalau ia bosan di rumah maka Abercio akan pergi ke klinik sekedar melihat-lihat saja. Ia tidak akan mengganggu pekerjaan istrinya jika Cheryl sibuk merawat para pasien, Abercio akan menunggu di ruangan Cheryl.Tapi walaupun begitu setidaknya mereka setiap hari sarapan dan makan malam bersama, selalu bertukar kabar walaupun itu bukan sesuatu yang penting. Misalnya saling memberi kabar jika mereka sedang atau mau melakukan sesuatu."Sudah lama ya?" tanya Cheryl saat memasuki ruangannya dan melihat ada Abercio disana sambil bermain hp."Tidak juga." jawab Abercio setelah melihat siapa yang baru saja memasuki ruangan. Lalu dia memasukkan ponselnya kedalam saku celana yang ia kenakan."Ada apa? Tumben jam segini ad

    Last Updated : 2023-10-02
  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 9

    "Ada kabar apa? Kenapa kamu berani menghubungiku terlebih dahulu, tanpa menunggu kabar dariku, apa kamu sudah bosan dengan pekerjaanmu? Atau kamu ingin pensiun dini?" kesal Abercio saat menerima panggilan dari orang kepercayaannya yaitu Ryan. Bagi Abercio saat ini ia hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Cheryl tanpa ada gangguan sedikitpun."Maafkan saya tuan muda," jawab Ryan takut saat mendengar suara dari Abercio yang sepertinya sedang marah, walaupun Ryan tidak berhadapan langsung dengan bosnya itu tapi Ryan paham betul akan hal itu."Cepat katakan, ada masalah apa?" tanya Abercio."Saya sudah menemukan siapa dalang di balik kejadian yang menimpa tuan muda." jawab Ryan."Apa kamu sudah yakin?""Iya tuan muda, semua bukti yang tuan muda minta sudah saya dapatkan termasuk saya juga sudah menahan antek-anteknya yang mencelakai tuan muda di gunung waktu itu.""Kerja bagus Ryan, kamu handle dulu sampai aku kembali. Beri aku waktu tiga hari, setelah itu kamu jemput aku ke

    Last Updated : 2023-10-02
  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 10

    Dokter Burhan turut bahagia setelah mendengar cerita dari Cheryl yang mengatakan jika ada seseorang yang mengenal dekat Abercio dan akan datang ke Desa untuk menjemputnya dan sekarang sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju ke Desa tersebut.Itu berarti Abercio akan segera kembali berkumpul dengan keluarganya, lantas bagaimana dengan nasib Cheryl? Bagaimana dengan pernikahan mereka yang sudah berjalan sekitar 6 bulan ini? Itu menjadi salah satu kekhawatiran Dokter Burhan akan nasib keponakannya itu. Apalagi Cheryl adalah keponakan kesayangannya, sudah pasti kebahagiaan Cheryl adalah yang utama."Lantas bagaimana dengan nasib pernikahan kamu sama dia?" tanya dokter Burhan pada Cheryl saat mereka berada di ruangan Dokter Burhan setelah membahas sesuatu."Maksud Om?" Cheryl balik bertanya karena menurut Cheryl tidak ada yang perlu di khawatirkan dari pernikahannya."Kalau dia kembali pada keluarganya, bagaimana dengan kamu?""Ya nggak gimana-gimana sih Om, kan masih bisa berhubungan

    Last Updated : 2023-10-03

Latest chapter

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 61

    Di waktu yang sama namun tempat yang berbeda. Abercio membawa Cheryl menuju ke apartemen miliknya, walau awalnya Cheryl menolak tapi tuan muda tersebut tidak mengindahkan penolakan Cheryl.“Sedang memikirkan apa, Hem?” tanya Abercio yang kini sedang berbaring diatas sofa dengan paha Cheryl sebagai bantalannya. Perasaan nyaman, tenang serta damai ia rasakan setelah bertahun-tahun Abercio hidup ia tidak pernah merasakan perasaan tersebut.“Tidak, tidak ada.” jawab Cheryl, tangannya mengusap lembut kepala Abercio, dan sebelah tangannya yang lain berada di genggaman Abercio.“Terus kenapa dari tadi diam saja? Apa karena aku membawamu dengan paksa ke apartemen ini? Makanya kamu diam saja. Apa kamu marah padaku?” tanya Abercio lagi.Cheryl tersenyum, “Bukan, bukan karena itu juga. Aku juga nggak marah kok, bukankah statusku sebagai nyonya Abercio sudah pantas jika berada di apartemen ini.” jawab Cheryl dengan nada menggoda.Abercio tersenyum lalu menarik tengkuk Cheryl hingga wajah Cheryl m

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 60

    “Dimana tuan Bima? Aku ingin bertemu dengannya.” teriak seorang wanita paruh baya dengan wajah penuh emosi saat kepala pelayan mencegahnya masuk kedalam rumah mewah bak istana milik keluarga besar Danurendra.“Maaf nyonya, tuan besar sedang tidak ingin menerima tamu. Silahkan kembali lagi esok hari.” kepala pelayan dengan sopan memberi pengertian bahwa bos besar mereka sedang tidak ingin diganggu.“Ck, minggir!” wanita paruh baya tersebut memaksa masuk dan mendorong dengan kuat kepala pelayan sehingga ia bisa masuk kedalam rumah tersebut.“Tuan Bima, aku ingin bicara denganmu. Tuan Bima!” teriaknya sesaat setelah ia memasuki rumah besar tersebut, suaranya nyaring menggelegar membuat telinga yang ada di dalam rumah terasa berdengung.“Nyonya, kecilkan suaramu. Anda sangat tidak sopan membuat kerusuhan di rumah orang.” kembali kepala pelayan berusaha mencegah orang itu untuk masuk lebih dalam.“Lepaskan! Aku harus bicara dengan tuan Bima.” orang itu meronta saat lengannya di cengkeram o

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 59

    “Bagaimana tanggapan anda tentang gosip yang beredar saat ini? Apakah benar jika anda dan dokter itu mempunyai hubungan khusus, tuan Abercio?”“Kami melihat anda sering menghabiskan waktu bahkan berkunjung ke lokasi bencana untuk menemuinya. Jadi apakah itu bisa dikatakan bahwa anda berencana mempublikasikan hubungan anda dengan dokter itu?”“Selama ini anda sering digosipkan dengan beberapa model bahkan artis papan atas yang sedang naik daun, tapi yang kami tahu pihak Danurendra group selalu mengklarifikasinya jika itu tidak benar. Lantas bagaimana dengan dokter itu? Apakah dengan anda membiarkan kabar tersebut itu berarti anda tidak menampik jika anda memiliki hubungan dengan dokter itu?”“Mohon kalian tenang dan satu-satu pertanyaannya, tuan muda akan menjawab dengan jelas kali ini.” ini asisten Ryan yang berbicara untuk menenangkan para wartawan yang sangat antusias untuk mendapatkan kabar terkini tentang beredarnya gosip panas antara Abercio dan Cheryl akhir-akhir ini.Abercio me

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 58

    “Dokter Cheryl dimana?” Abercio yang datang ke rumah sakit untuk menemui Cheryl langsung menuju ke ruang prakteknya.“Dokter Cheryl? Bukankah tadi pulang sama tuan muda.” suster Gita menjadi bingung kenapa tuan muda itu ada di rumah sakit mencari istrinya.Padahal saat pulang dari jawa tengah bukankah dia yang langsung menjemput dan membawa pulang dokter Cheryl sedangkan yang lain masih harus bertemu dengan direktur rumah sakit untuk memberikan laporan.“Jadi dia tidak kemari?” tanyanya lagi memastikan.Suster Gita menggelengkan kepalanya dengan cepat sebagai jawaban, sekilas terlihat raut wajah cemas Abercio tapi suster Gita tidak berani bertanya cemas karena apa.Abercio menghela napasnya lalu dia meninggalkan ruang praktek Cheryl dan menyusuri lorong poliklinik rumah sakit. “Sayang sebenarnya kamu dimana?” gumamnya pelan dan terlihat frustasi.Ya, tadi setelah kepergian Kiran dari kantornya terlihat Ryan memasuki ruang kerja Abercio. “Tuan muda, apakah semua baik-baik saja?” tanya R

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 57

    “Ryan apa semua sudah siap?” tanya Abercio saat mereka berdua berjalan menuju ke ruangan CEO.“Sudah tuan muda, dan para wartawan juga sudah menunggu waktu konferensi pers tiba, Kita akan jadikan konferensi pers itu sekaligus untuk mengumumkan produk baru kita yang akan segera di luncurkan.” jelas Ryan.“Ok kerja bagus, Ryan. Kamu undang wanita tua itu beserta anaknya ke acara peluncuran produk baru perusahaan.” perintah Abercio.“Baik tuan muda.”“Aku akan lihat apakah mereka masih bisa bersikap sombong setelah semua bukti terkumpul.” ucap Abercio dengan senyum miring menyimpan sebuah makna.Setelah menjemput Cheryl di rumah sakit tadi, kini Abercio kembali ke kantor mengurus beberapa hal untuk persiapan peluncuran produk baru. Salah satu produk kecantikan dari perusahaan Danurendra Gruop memang yang paling ditunggu oleh semua kalangan.Di ruang kerjanya Abercio fokus dengan laptop yang ada didepannya, karena memang begitu banyak pekerjaan yang tertunda selama ia berada di Jogja bebe

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 56

    ‘Seorang pengusaha muda tertangkap basah sedang makan malam bersama seorang wanita di sebuah restoran mewah yang ada di jogja.’‘Kepergok ketemuan dengan orang yang sama, pengusaha berinisial AD tidak memberikan klarifikasi apapun, apakah itu pertanda jika rumor kencan mereka benar adanya?’‘Setelah kepergok berciuman di bandara, kini pebisnis muda berinisial AD tertangkap kamera sedang berduaan di sebuah restoran mewah di jogja.’‘Rumor kencan pengusaha muda berinisial AD kini semakin santer terdengar, mereka juga sering terlihat menghabiskan waktu bersama disela-sela kesibukan mereka di jogja.’‘Beberapa foto menunjukkan kedekatan tuan muda kaya raya dengan seorang dokter muda yang ada di Jogja, apakah itu orang yang sama dengan yang sedang ramai dibincangkan saat ini?’‘Beberapa bukti bahwa tuan muda kaya raya itu sedang dekat dengan seorang dokter menjadi sorotan utama di berbagai media, apakah benar mereka sedang berkencan?’Beberapa judul berita di berbagai media cetak maupun el

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 55

    “Hah? Kenapa bisa ada berita seperti ini?” Cheryl yang sedang asyik men-Scroll ponsel di kejutkan dengan adanya sebuah berita yang muncul di notifikasi dilayar ponselnya.Wajahnya seketika terlihat panik, ia melihat sekeliling kamar untuk mencari seseorang. “Mas Cio kemana sih?” gerutunya karena sosok suaminya tidak kelihatan batang hidungnya.Ketika Cheryl ingin beranjak dari ranjang terlihat Abercio membuka pintu kamar, “Mas darimana?” tanya Cheryl dengan kening berkerut.Abercio yang sedang fokus pada ponselnya mendongak dan melihat kearah Cheryl, “Ryan menelpon memberikan laporan seperti biasa, kenapa sayang? Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu.”Abercio memasukkan ponselnya kedalam saku celana lalu ia berjalan mendekati Cheryl yang memang baru saja turun dari ranjang dan berdiri disamping ranjang tersebut.“Mas coba lihat berita ini. Kenapa tiba-tiba ada berita seperti ini? Padahal aku sudah berada jauh dari rumah sakit.” Cheryl memperlihatkan layar ponselnya kepada

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 54

    “Baiklah untuk malam ini aku akan mengalah padamu,” ucap Abercio yang pasrah saat Cheryl mengatakan alasannya untuk tetap tinggal di penginapan malam ini.Cheryl mengulum senyum bahagianya, tidak sia-sia dia dari tadi membujuk sang suami untuk menyetujui keinginannya. Karena sebenarnya Cheryl sangat capek hari ini, yang ia inginkan hanya segera beristirahat diatas kasur empuk tanpa ada yang mengganggu.Ya walaupun itu terdengar berlebihan, tapi memang itulah yang ia rasakan. Dari pagi dia perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta, belum lagi tadi meninjau lokasi bencana.Kalau di paksakan untuk ikut Abercio ke hotel yang jarak tempuhnya kurang lebih setengah jam perjalanan, pasti akan menguras tenaganya.“Makasih suamiku yang paling baik sedunia,” Cheryl tersenyum sambil tangannya melingkar di leher Abercio. Seakan tak tahu malu menunjukkan rasa sayangnya secara terang-terangan pada Abercio, dan itu membuat Abercio bahagia.Sedangkan tangan Abercio memeluk pinggang Cheryl, pandangan matan

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 53

    “Apa yang mas lakukan disini?” tanya Cheryl terkejut bercampur panik melihat Abercio berdiri didepan pintu kamar dengan posisi sebelah tangannya terangkat bersiap mengetuk pintu.Bagaimana ia tidak panik saat ia yang baru saja membuka pintu kamar dan berniat untuk keluar malah melihat laki-laki itu berdiri disana. Padahal jelas-jelas mereka saat ini sedang berada di penginapan tempat para rombongan dokter dan perawat berkumpul.Bagaimana kalau ada yang melihat? Apa yang semua orang pikirkan nanti? Cheryl melihat kearah belakang Abercio, disana ketua team melongokkan kepalanya sambil tersenyum kearah mereka, dengan canggung Cheryl membalas senyuman ketua team.Jantung Cheryl serasa ingin lepas dari tempatnya, ‘Apakah ketua team akan mencurigai kami?’“Mana koper kamu?” tanya Abercio seolah tak terjadi apa-apa, bahkan seakan dia tidak peduli jika ada yang melihat mereka sedang bersama.Cheryl memperhatikan seisi ruangan untuk memastikan tidak ada yang melihat kejadian ini, dilihat ketua

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status