Share

Bab 384

Penulis: Hazel
Hanya dari warnanya yang tiada duanya ini, bahkan tanpa diamati dengan cermat sekalipun, batu ini sudah cukup untuk mengalahkan semua giok di dunia ini. Langkah Sandy sontak terhuyung dan wajahnya menjadi merah padam.

Sandy berpegangan pada meja di sampingnya untuk menopang tubuhnya. Hampir saja dia jatuh terduduk di lantai. Dengan tangan yang gemetaran, dia menunjuk giok hijau kaisar itu dan berkata, "Giok hijau kaisar yang langka benar-benar muncul di sini?"

"Aku benar-benar kalah kali ini. Bahkan dengan membuka giok violet sekalipun aku masih kalah? Hahaha .... Kalah? Aku kalah? Memang nasib ...." Seolah-olah kehilangan akal sehatnya, Sandy tertawa dan menangis pada saat bersamaan karena tidak bisa menerima pukulan seperti itu.

Dalam pandangan Sandy, langit seolah-olah menurunkan harta langka ke zona kualitas rendah yang dipilih Tirta untuk mengalahkannya. Bahkan, dia kalah dengan selisih yang sangat besar dan kepercayaan dirinya telah hancur sepenuhnya.

Tidak peduli seberapa hebatn
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 385

    "Pak Afrian, kita menang!" Gilang seakan-akan telah kehilangan kendali saking gembiranya. Dia tidak bisa lagi mengendalikan ekspresinya dan menjulurkan lidah sambil menggelengkan kepala dengan keras.Orang-orang bahkan sempat mengira mereka menggunakan teknologi canggih untuk mendeteksi batu. Nilai batu giok hijau kaisar sebesar ini sungguh sulit dibayangkan. Kaki Irene juga bahkan ikut gemetaran hingga hampir pingsan.Jika bukan karena terjatuh dalam pelukan Tirta, Irene mungkin tidak bisa lagi berdiri dengan stabil. Para bos dan orang-orang di sekitar mereka juga tampak sangat terkejut dengan mata yang terbelalak lebar.Tiba-tiba, terdengar suara tubuh jatuh ke lantai. Beberapa penonton yang bermental lemah, langsung pingsan karena terlalu bersemangat. Sementara itu, beberapa penonton yang lebih berpengalaman juga merasa sangat emosional.Sambil berlinang air mata, mereka berkata dengan suara yang tersendat, "Ya Tuhan, aku bisa mati tenang sekarang. Batu giok yang kulihat dalam taruh

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 386

    Di kursi penonton, wanita misterius itu juga mulai merasa gelisah. Giok hijau kaisar dengan ukuran dan kualitas sebagus ini tentunya sangat langka. Bahkan punya uang sekalipun, belum tentu bisa membeli barang sebagus ini. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan."Lima triliun!"Wanita misterius itu langsung menaikkan harga dengan tambahan satu triliun. Sebuah angka yang langsung membuat para bos lainnya pupus harapan. Wajah para bos di sekitarnya langsung berubah menjadi pucat karena menyadari mereka tidak akan mampu bersaing dengan nominal sebesar itu.Bahkan tuan rumah dari acara ini saja sudah turun tangan dan harga ini sudah jauh di luar jangkauan mereka. Mereka hanya bisa menyaksikan dengan hati yang perih saat giok hijau kaisar tersebut direbut di depan mata mereka.Akhirnya setelah melewati proses lelang yang sengit, wanita misterius itu berhasil memenangkan giok hijau kaisar yang baru saja ditemukan dengan harga lima triliun yang fantastis.Melihat wanita misterius it

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 387

    Putro tidak bisa menerima kekalahannya dalam pertaruhan kali ini. "Sialan, kenapa bocah ini beruntung sekali bisa dapat giok hijau kaisar? Nggak bisa, Pak Sandy, bantu aku taruhan sekali lagi. Syaratnya boleh apa saja. Bantu aku sekali lagi."Putro tidak ingin kehilangan satu triliun itu dan Irene. Dia telah bertekad harus mendapatkan wanita cantik itu. Saat ini, tatapan Putro sangat intens. Matanya telah memerah bagaikan seorang penjudi yang telah bangkrut.Putro malah menggelengkan kepalanya dengan putus asa. "Nggak, nggak usah lagi. Aku bukan lawannya. Haeh, memang banyak orang berbakat di dunia ini. Sudah saatnya aku mengaku tua, nggak akan judi lagi."Pertaruhannya dengan Tirta telah menghancurkan semua kepercayaan diri Sandy. Tidak menyerah dan putus asa saja sudah dianggap cukup baik. Namun, kini Sandy mulai meragukan kemampuannya sendiri. Dengan kepala tertunduk, Sandy bersiap-siap untuk pergi.Putro mulai panik. Jika Sandy pergi, dia tidak akan punya kesempatan untuk membalikk

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 388

    Putro mulai ketakutan dan mundur perlahan. Dia berusaha untuk kabur dari tempat kejadian. Namun, wanita misterius itu melambaikan tangannya, lalu terlihat sekelompok staf dan petugas keamanan mendekat. Mereka menghalangi jalan keluar Putro dan memaksanya untuk tetap berada di tempat.Wanita misterius itu tersenyum dingin dan berkata, "Putro, kamu ini orang yang cukup terkenal di kalangan ini, tapi sekarang mau berusaha mengelak dari taruhan? Aku benar-benar terlalu meremehkanmu. Ternyata, kamu memang bisa melakukan hal rendahan begini.""Kalau kamu nggak mau bayar juga nggak masalah. Tapi mulai sekarang, seluruh industri giok di kota ini akan memboikot bisnismu.""Nggak ada lagi yang bakal jual batu giok mentah padamu dan nggak akan ada yang mau beli giok dari toko-tokomu. Kalau kamu memang nggak tahu malu, jangan berharap bisa bertahan di industri ini. Jangan mencoreng nama baik industri kita."Saat itu, Tirta meraih kerah Putro dan mengangkat kepalan tangannya. Dia siap menghujamkan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 389

    Setelah drama yang terjadi dengan Putro, Afrian mulai menyadari banyak hal yang terjadi di balik layar. Setelah berpikir keras, Afrian berkata, "Kalau memang benar Putro sekarang cuma punya sedikit modal dan semuanya sudah dihabiskannya untuk beli batu mentah dan kalah dari kita, berarti ini adalah kesempatan emas yang nggak boleh kita lewatkan.""Ini adalah waktu yang tepat untuk memanfaatkan reputasi Putro yang sudah hancur dan segera menekan semua perusahaan di bawah kendalinya!""Tanpa modal yang cukup untuk menambah pasokan dan dengan kita menutup semua saluran pendanaannya, itu sudah cukup untuk membuatnya keluar dari industri giok selamanya."Sebagai seorang pengusaha dan juga pesaing, Afrian tentu tidak akan mempertimbangkan soal kehormatan atau moralitas dalam bisnis. Prinsipnya adalah, jika ada kesempatan, manfaatkan sepenuhnya untuk menghancurkan lawan.Jika Putro dibiarkan punya kesempatan untuk bangkit, pada akhirnya yang akan hancur adalah keluarga Afrian sendiri."Benar,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 390

    Di sekitar sana, ada banyak sekali petugas yang turut meramaikan dengan senang hati. Apalagi, target mereka adalah Aina, wanita yang menjengkelkan ini."Haha ... aku rela membantu!""Aku juga! Wanita ini terlalu menyebalkan! Beri pelajaran padanya pasti sangat memuaskan!"Melihat tatapan para petugas penyelenggara yang menargetkan dirinya, Aina merasa ketakutan."Kalian jangan mendekat ...." Mengetahui bahwa dirinya tidak akan bisa lolos kali ini, Aina benar-benar menyesal. Mengapa dia harus melibatkan Melati dalam masalah ini? Kalau tidak, taruhan kali ini pasti tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.Sayangnya, penyesalan selalu datang terlambat."Cepat lepaskan!" bentak Tirta saat Aina sedang merenungkan penyesalannya."Aku ... buka. Akan kubuka sendiri ...." Aina sontak terkejut dan mulai melepas pakaiannya. Dia melepaskan gaun dan pakaian dalam hitamnya, lalu berdiri dengan telanjang bulat di tengah-tengah acara pemilihan batu giok.Saat ini, tempat itu dipenuhi oleh banyak seka

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 391

    Aina berlari sambil menangis. Dia benar-benar menyesal telah menyinggung Tirta. Tirta adalah tipe orang yang pasti akan membalas dendam jika disinggung. Pelajaran dari kejadian sebelumnya seharusnya membuatnya berhati-hati, tetapi sekarang sudah terlambat.Yang membuatnya semakin putus asa adalah dilema yang dia hadapi saat berlari. Jka langkahnya terlalu besar, lebih banyak yang akan terlihat. Jika terlalu kecil, dia akan bergerak terlalu lambat. Dalam situasi ini, arena pemilihan batu terasa jauh lebih besar daripada biasanya.Sambil menahan rasa malu dan tatapan penuh ejekan dari semua orang di sekitarnya, Aina akhirnya menyelesaikan hukuman itu. Dengan terburu-buru, dia mengenakan pakaiannya kembali, lalu melarikan diri dari tempat itu dengan diiringi tawa dan ejekan dari para penonton."Hei, cantik, tubuhmu lumayan, ya.""Kulitmu juga putih.""Tubuhmu menggoda juga waktu lari tadi. Aku sudah rekam semuanya, kualitas HD, nanti kukirim videonya untukmu."Semua orang mulai saling mem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 392

    "Terima kasih atas bantuanmu, Master Tirta. Kamu benar-benar berbesar hati," kata Sandy dengan penuh rasa syukur.Tirta hanya tersenyum tipis. "Nggak usah memujiku. Selamat bergabung, Pak Sandy."Gilang mengulurkan tangan untuk berjabat dengan Sandy. "Master Sandy, jangan berkecil hati. Dengan kemampuan Anda, Anda sudah termasuk sangat hebat. Kita bisa saling berbagi pengalaman ke depannya. Kami juga menyambut Anda untuk bergabung."Sandy menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit. "Mana mungkin aku layak disebut master? Dengan kehadiran Master Tirta, aku nggak pantas menyandang gelar itu."Akhirnya, mereka saling berkenalan dengan baik. Afrian kemudian bertanya pada Tirta, "Tirta, menurutmu gimana seharusnya kita menangani batu yang ditinggalkan Putro ini?"Tirta tidak terlalu mempermasalahkan batu-batu tersebut. "Terserah saja. Batu-batu itu nggak terlalu menarik bagiku. Biar Kak Irene saja yang mengurusnya."Batu-batu yang dipilih oleh Sandy bernilai lebih dari empat triliun, tapi

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1155

    Kimmy tidak berharap kepada Azhar lagi. Dia memohon kepada Tirta hanya karena tidak ingin melihat Azhar mati dibunuh Tirta.Kurnia melihat Tirta sekilas, lalu menggeleng kepada Azhar dan menjelaskan, "Azhar, kamu nggak bisa menyinggung Pak Tirta. Jangankan merebut Kimmy darimu dan melumpuhkanmu, biarpun Pak Tirta membunuhmu di depanku, aku hanya bisa mengabaikannya."Tirta mengingatkan, "Kalau kamu mau hidup, sebaiknya kamu dengar saran Kimmy untuk minta maaf pada Pak Tirta."Nyawa Kurnia dan Kimmy dikendalikan oleh Tirta. Jadi, Kurnia tidak berani melawan Tirta. Berdasarkan ucapan Azhar tadi, Kurnia sudah cukup menghormati ayah dan kakek Azhar karena tidak langsung membunuh Azhar dan memutuskan hubungan dengannya.Hanya saja, Azhar tidak memahami tindakan Kurnia. Dia meninju tanah dan berkata dengan geram, "Apa? Kakek Kurnia, kamu itu temannya kakekku. Ayahku juga sangat menghormatimu!"Azhar meneruskan, "Sekte Aswad dan Sekte Delapan Cakrawala beraliansi. Sekarang kamu malah suruh ak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1154

    Selesai bicara, Azhar langsung mendorong Kimmy dengan kuat karena terbawa emosi. Alhasil, Kimmy jatuh ke tanah.Hanya saja, sebelum Azhar melancarkan serangan, Tirta sudah menendangnya hingga terpental. Kemudian, Tirta menghampiri Azhar dan mencekiknya seraya menegur, "Kamu bilang mau bunuh aku? Apa nyawa orang lain nggak berharga bagimu?"Tirta meneruskan, "Kamu mau melawanku dengan satu tangan? Apa anak dari pemimpin Sekte Aswad begitu hebat?"Tadi Tirta menggunakan Teknik Pengendali Angin sehingga dia bisa bergerak dengan cepat. Sebelum Azhar sempat merespons, Tirta sudah membuatnya tidak bisa berkutik.Kimmy segera bangkit, lalu berlutut kepada Tirta dan memelas, "Pak Tirta, tolong lepaskan dia. Aku mohon, dia nggak sengaja lawan kamu."Azhar yang dicekik Tirta kehilangan akal sehatnya saat melihat kekasihnya tunduk pada Tirta. Dia marah-marah, "Sialan! Aku dilahirkan dengan status yang tinggi. Aku juga pesilat kuno energi internal tahap puncak, nggak ada yang berani menyinggungku.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1153

    "Oke," sahut Tirta seraya mengangguk. Dia tidak bertanya lagi. Tirta menggunakan Janji Darah untuk mengendalikan nyawa Kurnia dan Kimmy, seharusnya Kimmy tidak berani berbohong.Tiba-tiba, Tirta mendengar suara orang asing yang membentaknya, "Hei, apa hubunganmu dengan Kimmy? Kenapa dia kelihatan takut padamu? Apa kamu melakukan hal yang keterlaluan padanya?"Azhar mencengkeram bahu Tirta dan memandangnya dengan ekspresi garang. Tirta merasa kesal saat melihat sikap Azhar yang buruk.Tirta memukul tangan Azhar dan membalas sambil mengernyit, "Memangnya apa hubungannya denganmu? Siapa kamu? Cepat minggir! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!"Azhar sudah mencapai energi internal tahap puncak. Dia tidak menyangka Tirta masih baik-baik saja setelah dirinya mencengkeram bahu Tirta dengan kuat. Bahkan, Tirta bisa memukul tangan Azhar.Azhar juga tahu Tirta merupakan seorang pesilat kuno energi internal tahap puncak. Dia menanggapi, "Aku ini tunangannya Kimmy dan anak dari pemim

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1152

    Sesudah Kurnia masuk ke hotel, Azhar bertanya kepada Kimmy, "Kimmy, sikap Kakek Kurnia sangat serius. Apa identitas orang yang kalian tunggu? Kamu bisa beri tahu aku?"Kimmy tidak berani melihat Azhar. Dia memandang ke tempat lain sambil menggigit bibirnya. Kimmy mendesah dan menyahut, "Kak Azhar, aku ... juga nggak tahu bagaimana caranya beri tahu kamu. Sebaiknya kamu jangan tanya lagi, ya?"Bagaimanapun, Kimmy tidak tahu bagaimana caranya memberi tahu Azhar bahwa dirinya dan Kurnia menjadi budak Tirta. Dia juga takut Azhar akan meremehkan dan mencampakkannya setelah mengetahui hal ini.Bahkan Kimmy takut Azhar yang marah akan membalas Tirta. Dia tahu Azhar tidak mungkin mampu melawan Tirta.Sebagai tunangan yang tulus menyukai Kimmy, Azhar tentu bisa merasakan sekarang Kimmy sangat terpuruk. Azhar mengernyit, dia mengira Kimmy ditindas.Azhar meraih tangan Kimmy dan bertanya dengan ekspresi khawatir, "Kimmy, sebenarnya apa yang terjadi? Apa kamu ditindas? Kamu harus bicara jujur pada

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1151

    Bella merapikan rambutnya, lalu buru-buru keluar. Sementara itu, Tirta melihat jam. Sekarang hampir pukul 9 pagi. Masih ada 1 jam lagi sebelum turnamen bela diri dimulai.Tirta segera mandi dan memakai baju. Dia menggunakan alasan yang sama, yaitu membantu Mauri mengurus kasus. Setelah berpamitan dengan Ayu, Tirta keluar dari vila Keluarga Purnomo.Kemarin Tirta sudah berpesan kepada Yusril dan Chiko untuk melindungi Bella dan Ayu. Dengan begitu, Tirta bisa mengikuti turnamen bela diri dengan tenang.Kala ini, Yasmin juga berada di kamar Ayu. Dia mengusap matanya dan menguap. Yasmin bertanya kepada Ayu yang sedang melihat ke luar, "Bibi, apa semalam aku mimpi buruk?"Mendengar ucapan Yasmin, Ayu segera menutup pintu kamar. Jantungnya berdegup kencang. Dia menggigit bibir dan bertanya balik, "Nggak, Yasmin. Apa semalam kamu mendengar sesuatu?"Yasmin memandang Ayu dengan ekspresi polos sembari menjelaskan, "Iya, semalam aku dengar Bibi terus memanggil nama Kakak Guru waktu tidur. Kamu j

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1150

    Di tengah tidurnya, Ayu merasakan sepasang tangan besar yang panas menjamah tubuhnya. Teknik tangan yang familier itu sontak membangunkannya, membuatnya terus menginginkannya."Tirta, Yasmin ada di sini ...." Karena gelap, Ayu tidak bisa melihat Tirta. Namun, dia bisa merasakan Tirta berada di atasnya.Suhu yang panas membuat napas Ayu memburu. Kedua tangannya memeluk Tirta, menyuruhnya berhenti dengan tidak berdaya.Ayu mengira Tirta tidak akan menginginkannya lagi karena telah melakukannya di siang hari. Siapa sangka, Tirta masih kemari malam-malam begini. Energinya sungguh tak ada habisnya!"Nggak apa-apa, Bi. Dia sudah tidur. Aku akan lebih pelan. Kamu sudah basah lho. Aku tahu kamu menginginkannya, biar aku memuaskanmu." Tirta terkekeh-kekeh, menjulurkan tangan untuk melepaskan pakaian Ayu.Meskipun gelap gulita, di mata Tirta, dia bisa melihat semuanya dengan jelas. Wajah Ayu merah, tatapannya tidak fokus. Wanita ini seperti terkena obat perangsang, membuat Tirta ingin sekali men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1149

    Mereka ingin menggali lebih banyak rahasia tentang dunia misterius dari para pesilat tersebut.Sementara itu, perempuan yang memimpin kelompok ini adalah seorang praktisi ilmu mistis yang paling dihormati di seluruh Negara Yumai, baik oleh pejabat tinggi maupun rakyat biasa.Dia adalah Yara dari Keluarga Gomies, seorang wanita dengan kedudukan tinggi yang mampu mengendalikan kekuatan roh!"Meskipun tubuhnya sudah mengalami kerusakan, kebenciannya sangat mendalam. Dia memang bahan yang sangat cocok untuk dijadikan boneka mayat. Kalian berdua bawa dia ke sini."Mendengar perkataan pria di belakangnya, Yara menyipitkan matanya yang panjang dan indah. Suaranya terdengar menggoda tanpa dibuat-buat sedikit pun."Baik, Master!" Segera, dua pria berbaju hitam maju, mengangkat tubuh Bryan dari dalam kolam, membawanya ke hadapan Yara.Yara berjongkok, mengamati tubuh Bryan tanpa merasa takut atau jijik sedikit pun. Sepertinya, dia sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini. Tanpa mendongak, d

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1148

    "Karena Paman yang memintanya, mana mungkin aku berani menolak? Apa yang membuatmu gelisah? Mungkin kalau diceritakan, aku bisa membantu meringankan beban di hatimu."Saat ini, Bryan masih bergantung pada Kurnia karena dia masih membutuhkan bantuannya untuk kembali ke dunia misterius. Tentu saja, dia tidak berani menolak ajakan Kurnia.Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Kita bicara setelah keluar dari hotel. Di sini terlalu banyak orang, pasti nggak nyaman bicara di sini."Kurnia tidak berbasa-basi, hanya berbalik dan berjalan di depan untuk memimpin jalan. Bryan mengikuti Kurnia keluar dari hotel hingga sampai di kaki Gunung Tisatun, lalu berhenti di depan sebuah kolam dalam yang tak terlihat dasarnya."Paman, bukannya kamu menyuruh Kak Fasahat dan Kak Lior membelikan obat untukku? Tapi, kenapa dua hari ini aku nggak melihat mereka. Ke mana mereka?" tanya Bryan penasaran."Oh, dua bocah itu memang nggak berguna. Entah ke mana mereka pergi. Hari ini aku juga pergi mencari mereka,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1147

    "Memangnya apa yang bisa terjadi padaku, Bella? Jangan pikir yang aneh-aneh. Kamu sudah bekerja seharian. Pasti capek, 'kan? Mau aku pijat bahumu atau kakimu?"Merasa diperhatikan oleh Bella, Tirta tidak bisa menahan senyuman. Dia menarik Bella duduk di atas tempat tidur, menunjukkan sikap manisnya."Hah, seharian ke sana ke sini, bahkan makan pun nggak tenang. Menurutmu, aku capek nggak? Untung kamu masih punya hati, bisa peduli padaku. Pijatnya yang pelan ya. Aku takut kamu meremukkan bahuku." Bella bercanda sambil membalikkan badan membelakangi Tirta."Hehehe, tenang saja. Aku janji bakal pelan-pelan!" Tirta berlari ke kamar mandi untuk mencuci tangan, lalu segera kembali.Tangannya diletakkan di atas bahu Bella, lalu perlahan-lahan turun ke kerah bajunya. Merasakan kulitnya begitu lembut, Tirta langsung menyelinapkan tangannya masuk, memijat, meremas, dan menggoda dengan nakal.Bella sampai mengeluarkan erangan manja. "Mmmh ... dasar kamu ini! Aku sudah capek setengah mati, tapi ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status