Share

Bab 1170

Author: Hazel
Kalau wanita misterius tidak muncul, para pesilat kuno harus meninggalkan barang-barang mereka dari dunia fana dan kembali ke dunia misterius dengan tangan kosong.

Sekarang wanita misterius sudah mengungkap identitas Tirta. Sebelumnya para pesilat kuno menghormati Tirta dan takut padanya, sekarang mereka merasa marah karena dipermalukan. Mereka harus memberi Tirta pelajaran agar bisa melampiaskan emosi mereka.

Pemimpin Sekte Rembulan tidak lupa berteriak kepada Kurnia saat menghampiri Tirta, "Pak Kurnia, kamu benar-benar bodoh! Pemuda ini bukan anggota Sekte Rembulan. Kamu sudah dipermainkan! Pak Kurnia, kenapa kamu masih diam saja? Cepat ikut kami tangkap pemuda ini!"

Pemimpin sekte lain juga membujuk Kurnia, "Pak Kurnia, tangkap pemuda ini untuk menebus kesalahanmu pada Harun. Mungkin Harun nggak akan meminta pertanggungjawabanmu."

Kurnia merasa tidak berdaya. Dia melihat Kimmy, lalu mendesah dan membalas, "Biarpun dia bukan anggota Sekte Mujarab, aku juga nggak bisa menyerang Pak Ti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1171

    Tirta memang tidak terluka, tetapi emosinya tersulut. Dia marah-marah, "Cukup! Kalau kakak seperguruanmu nggak serang aku, mana mungkin aku memukulnya? Aku juga nggak bunuh dia, kenapa kamu mau menghabisiku? Jangan kira aku nggak berani pukul wanita!"Tirta menampar murid wanita itu hingga sudut bibirnya berdarah. Tindakan Tirta memancing amarah pesilat kuno wanita yang lain. Mereka mengeluarkan pisau dan hendak menyerang Tirta. Para pesilat kuno wanita berseru."Bajingan mesum ini sama sekali nggak menghargai wanita!""Orang ini benar-benar nggak berperikemanusiaan! Teman-teman, ayo kita tangkap dia sama-sama!"Tirta menanggapi, "Dia yang mau bunuh aku, sedangkan aku cuma tampar dia. Tapi, kalian malah menganggapku nggak berperikemanusiaan. Benar-benar nggak masuk akal!"Amarah Tirta memuncak. Semua pesilat kuno wanita yang memegang pisau dikalahkan oleh Tirta dengan mudah. Sebagian besar pesilat wanita kuno memuntahkan darah.Bahkan, Tirta sempat menyuruh Genta untuk merebut energi i

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1172

    Orang Negara Yumai yang lain berkomentar dengan ekspresi sinis."Pesilat kuno Negara Darsia benar-benar nggak menarik. Melihat mereka bertarung, rasanya seperti main-main.""Kalau Kepala Keluarga Gomies ada di sini, sepertinya dia bisa mengalahkan mereka semua dengan mudah."Kepala Keluarga Gomies yang mereka maksud adalah ayah Yara. Dia bernama Yudha. Seorang praktisi ilmu mistis berpengaruh dan presiden Negara Yumai sangat menghormati Yudha.Yara menanggapi, "Memang kelihatannya begitu, tapi kalian nggak boleh terlalu meremehkan pesilat kuno Negara Darsia. Sepuluh tahun yang lalu, ayahku juga menyembunyikan identitasnya dan mengikuti turnamen bela diri pesilat kuno Negara Darsia."Yara melanjutkan, "Waktu itu, anggota 10 sekte terbesar memang dikalahkan ayahku dengan mudah. Tapi, seorang pesilat kuno wanita yang nggak terlalu kuat berhasil melukai ayahku dengan mengandalkan pengalamannya dalam bertarung. Bahkan, pesilat kuno wanita itu bisa kabur hidup-hidup."Selesai bicara, Yara fo

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1173

    Sejak kecil, wanita misterius tumbuh besar di Sekte Mujarab. Jadi, dia cukup memahami tentang obat dan racun. Pada tubuh setiap pemberi racun pasti terdapat bau racun.Wanita misterius memang tidak mencium bau racun di tubuh Tirta. Bahkan, tercium bau yang wangi dari tubuh Tirta.Hanya saja, meskipun memahami racun, wanita misterius berasal dari dunia misterius. Seketika dia tidak bisa menemukan cara untuk menyingkirkan Air Kutukan yang tidak pernah ditemuinya ini. Wanita misterius hanya bisa mengeluarkan Obat Serbaguna dari Sekte Mujarab untuk menetralkan racun.Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita. "Tentu saja bukan dia yang beri racun. Dia nggak mampu menumbangkan kalian semua dalam waktu singkat. Tentu saja, ini bukan racun. Kalian memang kampungan."Di bagian belakang, Yara memimpin beberapa orang Negara Yumai berjalan mendekat. Ekspresinya sangat sinis saat berbicara. Para pesilat kuno berkomentar dengan ekspresi terkejut."Bukannya dia Bryan?""Kenapa suaranya berubah menja

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1174

    Selesai bicara, Yara membentuk segel tangan dan melafalkan mantra. Energi spiritual di puncak Gunung Tisatun bergerak ke arah Yara.Tirta membatin, 'Teknik rahasia praktisi ilmu mistis? Apa itu? Bukannya Genta bilang dia itu pemurni energi? Sebaiknya aku bertindak dulu, orang yang bertindak terakhir pasti celaka!'Tirta hanya terkejut sesaat. Apa pun teknik yang disiapkan Yara, dia tidak ingin memberi Yara waktu untuk membuat persiapan.Tirta melafalkan mantra Teknik Pengendali Angin, lalu berkelebat dan mendekati Yara dengan cepat. Tirta hendak menyerang bagian dada Yara.Yara berucap, "Jangan kira cuma kamu yang menguasai Teknik Angin Kilat. Ini cuma teknik tingkat rendah bagi praktisi ilmu mistis Negara Yumai. Aku mau tunjukkan 3 makhluk spiritual yang kupelihara."Saat Tirta bergerak, Yara sudah selesai melafalkan mantranya dan membentuk perisai di tubuhnya dengan energi spiritual. Teknik ini bisa memperkuat pertahanannya.Yara juga tahu tubuh Tirta sangat kuat. Dia takut dirinya t

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1175

    Sewaktu Tirta mengejar Yara, bagian belakang bajunya dikoyak oleh ketiga sosok wanita itu hingga terbuka. Bahkan, celana Tirta juga koyak sehingga bagian bawah tubuhnya terlihat. Tirta sangat marah."Wah, besar sekali," komentar Yara. Dia terdiam di tempat saat melihat bagian bawah tubuh Tirta. Yara memandangi Tirta dengan ekspresi kagum. Bahkan, dia mulai membayangkan dirinya berpelukan dengan Tirta.Beberapa orang Negara Yumai mengamati Tirta dengan ekspresi cemburu sambil marah-marah."Sialan!""Mana mungkin pemuda dari Negara Darsia ini begitu kuat? Bahkan Master Yara juga terpesona padanya!""Kita harus cincang dia!"Mereka menganggap Tirta seperti musuh bebuyutan. Hanya saja, Yara membentak sebelum mereka bertindak, "Hentikan! Dia itu milikku! Tanpa perintahku, kalian nggak boleh sakiti dia!"Orang-orang dari Negara Yumai ingin menghabisi Tirta, tetapi mereka harus mematuhi perintah Yara. Mereka hanya bisa menahan kekesalan dan menyahut seraya mengepalkan tangan dengan erat, "Oke

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1176

    Selain wanita misterius, Kimmy, dan para murid perempuan dari Sekte Aswad yang bereaksi terlalu berlebihan, di puncak Gunung Tisatun, masih ada banyak murid perempuan lain yang belum pernah melihat pemandangan seperti ini.Mereka juga melihat Tirta. Begitu melihatnya, mereka semua langsung terkejut sampai terdiam di tempat."Dik, cepat lihat, itu ... itu apa?""Kak, kenapa bajingan mesum itu bisa sekuat ini ....""Dik, aku sudah nggak bisa berdiri. Cepat bantu aku!""Kak, aku juga sudah nggak bisa berdiri. Ini terlalu mengerikan .... Bajingan mesum ini ... benar-benar bukan manusia!"Di dunia misterius, para wanita masih berpegang pada nilai-nilai feodal seperti di zaman kuno Darsia. Mereka memegang teguh norma kesusilaan dalam hubungan pria dan wanita, di mana hanya boleh sebatas perasaan tanpa melanggar batas kesopanan.Sebelum menikah, mereka akan menjaga kehormatan diri dengan sangat ketat. Bahkan setelah bertunangan pun, mereka tetap menjaga jarak dan menghindari interaksi fisik y

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1177

    Tirta langsung mencengkeram leher Yara, lalu mengancam, "Jalang, cepat serahkan penawarnya! Kalau nggak, jangan salahkan aku yang bertindak kasar!"Yara membalas, "Bocah Darsia, memangnya apa yang akan kamu lakukan padaku? Ini bukan tempat untuk berbicara. Ikutlah aku ke suatu tempat dan penuhi satu syaratku, lalu aku akan menyerahkan penawarnya padamu."Sebenarnya setelah melihat Tirta secara langsung, Yara sudah tak lagi berusaha menghindar. Dia membiarkan Tirta menangkapnya tanpa perlawanan, bahkan menatapnya dengan penuh gairah.Yara menjilat bibirnya, lalu mengulurkan tangan dan berusaha untuk membelai dada Tirta. Setiap gerak-geriknya penuh dengan isyarat menggoda."Astaga .... Kenapa Master Yara picik begini?""Bocah Darsia itu sama sekali nggak pantas menyentuhmu, Master Yara!"Beberapa orang dari Negara Yumai yang datang bersama Yara langsung merasa sakit hati melihat ini, seolah hati mereka tercabik-cabik.Namun, sebenarnya Tirta hanya merasa jijik. Dia sama sekali tidak ada

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1178

    Saat beberapa orang Negara Yumai melancarkan serangan diam-diam ke punggung Tirta, wanita misterius berkerudung itu memperingatkan, "Bocah, hati-hati ...."Tirta mengangkat kakinya dari tubuh Yara, lalu bersiap menghadapi para penyerang. Pada saat yang sama, dia menoleh ke arah wanita misterius itu dan membalas sambil menyeringai lebar, "Hehe. Tenang saja, Kak! Cuma beberapa orang payah seperti mereka, mana bisa melukaiku?"Pipi wanita misterius yang tadinya sudah merah karena malu, kini makin panas. Dia mengalihkan pandangan dan mengingatkan Tirta dengan suara pelan, "Bocah, jangan terlalu percaya diri. Lebih baik kamu berbalik dan tetap waspada.""Tenang saja, Kak! Lihat saja nanti, aku bakal bikin mereka babak belur!" ucap Tirta. Dia mulai menyadari kenapa wajah wanita ini memerah. Entah kenapa, hatinya terasa lebih bersemangat dan suasana hatinya pun membaik. Dia bahkan tersenyum lebih lebar ke arahnya.Wanita misterius itu awalnya enggan meladeni Tirta, tetapi pada saat yang sama,

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1383

    "Nggak usah buru-buru, aku sudah pertimbangkan. Aku nggak akan memberi kalian uang, begitu pula ... nyawaku!" tegas Tirta.Tirta tertawa kepada Arkan, lalu menamparnya. Arkan memaki, "Sialan! Bocah berengsek! Beraninya kamu mempermainkanku!"Tentu saja Arkan marah menghadapi situasi seperti ini. Arkan hendak menarik pengaman pistol, lalu mematahkan kedua tangan dan kaki Tirta terlebih dahulu untuk menakutinya.Namun, tamparan Tirta langsung membuat kepala Arkan terpental dalam sekejap. Sementara itu, tubuh Arkan yang sudah kehilangan kepala masih mempertahankan posisi mengangkat pistol untuk mematahkan kaki dan tangan Tirta.Perubahan yang mendadak ini membuat semua orang di tempat kaget dan juga takut. Setelah tersadar, mereka berkata pada Hafiz dengan ekspresi marah."Kak Arkan! Sialan! Ternyata pemuda ini seorang ahli bela diri!""Bos, pemuda ini sudah membunuh Kak Arkan! Kalau nggak, kita langsung bunuh dia saja!"Hafiz menegur, "Sialan, bukannya orang mati itu hal yang biasa? Dulu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1382

    "Empat puluh triliun? Bukannya kalian itu polisi? Kenapa aku merasa kalian seperti bandit?" tanya Tirta.Berdasarkan ucapan Mairah, para polisi ini juga bertugas untuk mencari Susanti biarpun Tirta tidak memberi mereka uang. Lagi pula, mereka tidak menemukan Susanti. Namun, Tirta juga bersedia memberi mereka 2 triliun sebagai ungkapan terima kasih.Melihat kondisi ini, emosi Tirta tersulut. Hafiz yang memimpin melihat Tirta masih begitu muda, tetapi dia sama sekali tidak panik setelah dikepung. Tirta juga bisa menebak masa lalu Hafiz dan lainnya dari ucapan mereka.Hafiz menerka-nerka identitas Tirta, 'Eh? Sebenarnya apa latar belakang pemuda ini? Kenapa dulu aku nggak pernah mendengar tentangnya?'Salah satu bawahan kepercayaan Hafiz maju, lalu tertawa dan berujar sembari menunjuk Tirta, "Kak, pemuda ini benar-benar pintar. Dia bisa menebak profesi kita dulu."Puluhan polisi juga ikut menghina Tirta. Sikap mereka sangat keterlaluan."Benar! Dulu kami termasuk bandit. Hanya saja, akhir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1381

    Belasan menit kemudian, 13 orang terakhir juga dibunuh oleh Tirta. Setelah menyimpan Pedang Terbang, Tirta melihat mayat-mayat di tanah. Perasaannya campur aduk.Tirta merasa sejak dirinya menguasai kultivasi, hasrat membunuhnya makin kuat. Dulu dia hampir tidak pernah berpikiran untuk membunuh.Saat Tirta sedang gundah dan meragukan dirinya sendiri, suara Genta terdengar. "Kamu sudah menjalani kehidupan di luar alam fana. Kamu nggak usah sedih karena kematian para pecundang ini. Mereka nggak pantas."'Kak, aku juga manusia. Tapi, aku merasa sekarang aku nggak berperikemanusiaan sedikit pun,' balas Tirta. Dia memeluk Susanti makin erat, tetapi hatinya masih kalut.Genta bertanya balik, "Kalau begitu, beri tahu aku apa artinya berperikemanusiaan?"Tirta mendesah dan menjawab, 'Berperikemanusiaan itu ... aku juga nggak tahu. Aku cuma merasa jelas-jelas aku bisa melepaskan mereka dan menyuruh mereka bersumpah ke depannya nggak akan membocorkan hal ini. Tapi, aku tetap membunuh mereka. Kak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1380

    Pedang Terbang yang bergerak sangat cepat menebas belasan kepala ahli serangga dalam sekejap. Para ahli serangga dari Desa Hiradi dan Desa Tayur tidak mampu menangkis serangan Tirta. Serangga guna-guna yang mereka banggakan sangat lemah di hadapan Pedang Terbang, seperti anak kecil 3 tahun yang menghadapi orang dewasa.Dalam waktu singkat, puluhan ahli serangga yang awalnya sangat percaya diri merasa tidak berdaya. Mereka yang kalah telak berteriak histeris.Wafri kaget. Dia bergumam, "Apa ... yang terjadi? Pedang ini bisa terbang .... Apa aku berhalusinasi?"Namun, suara teriakan makin jelas. Wafri tidak berani berlama-lama lagi. Dia berusaha keras untuk kabur."Sialan ... sebenarnya siapa pemuda ini? Jamil berengsek! Kamu mencelakaiku!" omel Aezar. Dia yang ketakutan setengah mati juga berusaha kabur."Lari saja, aku mau lihat kaki kalian atau pedangku lebih cepat!" seru Tirta. Dia memancarkan aura membunuh.Tirta menjentik jarinya, lalu bola api muncul dan jatuh ke mayat-mayat yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1379

    Marila segera berucap dengan ekspresi cemas, "Paman, kita jangan habiskan waktu lagi. Kita sama-sama bawa bawahanmu pergi ke Desa Benad secepatnya!""Oke, tapi naik mobil terlalu lambat. Aku suruh orang untuk cari helikopter. Kita naik helikopter ke sana saja," sahut Idris. Dia membawa Marila naik ke mobil, lalu bergegas pergi ke pusat kota.....Waktu kembali ke 2 jam kemudian. Di bawah rumah panggung Susana, sebelumnya Tirta sudah membantai belasan ahli serangga Desa Benad yang tersisa.Tiba-tiba, puluhan ahli serangga mengepung Tirta. Mereka berasal dari Desa Hiradi dan Desa Tayur. Tirta tidak ingin membunuh orang yang tidak bersalah, ditambah lagi dia ingin segera memulihkan ingatan Susanti.Jadi, Tirta tidak langsung bertindak. Dia berkata kepada puluhan orang itu, "Sepertinya aku nggak punya dendam dengan kalian. Kalau kalian nggak mau mati sia-sia, cepat minggir."Aezar mengamati Tirta dengan sinis. Dia mendengus dan berbicara terlebih dahulu, "Kamu memang nggak punya dendam den

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1378

    Dua jam yang lalu, Marila langsung menelepon pamannya setelah berpisah dengan Tirta. Pamannya adalah gubernur yang memimpin Provinsi Naru. Dia merupakan pejabat yang mengurus perbatasan. Namanya Idris.Marila meminta Idris mengutus orang untuk mencari Susanti. Sementara itu, Marila yang menaiki taksi sedang dalam perjalanan untuk bertemu Idris.Tentu saja, Marila juga mempunyai alasan datang jauh-jauh dari ibu kota ke Provinsi Naru untuk mencari Idris. Awalnya Idris juga merupakan pejabat tinggi di ibu kota. Kemudian, Idris menyinggung orang hebat karena salah bicara. Dia hampir kehilangan posisi sebagai pejabat.Untung saja, Saba turun tangan untuk melindungi Idris. Namun, Idris dipindahkan ke Provinsi Naru yang terpencil karena masalah ini. Dia menjadi seorang gubernur. Kemungkinan dia tidak mempunyai kesempatan untuk kembali ke ibu kota lagi seumur hidup.Setelah itu, petinggi negara memerintahkan untuk membasmi kejahatan di seluruh negeri. Provinsi Naru adalah wilayah yang dikuasai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1377

    Apalagi kompetisi serangga akan segera diadakan. Demi memenangkan kompetisi, mereka juga ingin datang untuk mengambil keuntungan. Tujuan mereka adalah merebut Serangga Emas yang dimurnikan dengan susah payah. Jadi, mereka baru menerobos masuk ke Desa Benad.Jamil buru-buru maju dengan napas terengah-engah saat melihat kedua belah pihak yang hendak berkelahi demi merebut Serangga Emas.Jamil menunjuk Tirta yang sedang membunuh di bawah rumah panggung sambil berteriak, "Kepala desa sekalian, jangan bertengkar lagi. Serangga Emas sudah diambil oleh seorang pemuda yang datang dari luar. Nenek Benad dan ayahku sudah dibunuh olehnya!""Siapa yang membunuh pemuda itu akan mendapatkan Serangga Emas. Ayahku sudah mati, jadi aku yang membuat keputusan di Desa Benad. Aku akan membawa semua penduduk Desa Benad untuk membela pihak yang membantuku balas dendam," lanjut Jamil.Jamil meneruskan, "Kalau aku melanggar janjiku, aku akan disambar petir dan dihabisi semua serangga guna-guna. Aku akan mati

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1376

    Orang yang ditarik Jayadi untuk mengadang serangan pedang Tirta sudah mati. Namun, Jayadi tidak merasa kesakitan selain kepalanya yang makin gatal dan pandangannya yang makin kabur.Jayadi berusaha mengerahkan Serangga Batu dan Serangga Pelumpuh, lalu berujar pada Tirta dengan sinis, "Pemuda sialan, hanya begini kemampuanmu? Kamu sama sekali nggak bisa melukaiku. Haha, selanjutnya sudah saatnya aku bertindak!"Sesuai namanya, Serangga Batu bisa membuat orang yang digigit membatu. Sementara itu, sekujur tubuh orang yang digigit Serangga Pelumpuh akan mati rasa. Mereka tidak akan mampu melawan lagi.Kedua serangga ini bisa memberikan efek yang sama. Jayadi yakin Tirta yang merupakan orang luar pasti tidak bisa menghadapi serangan serangganya. Nanti Jayadi bisa menghabisi Tirta dengan mudah.Hanya saja, tiba-tiba terdengar suara Jamil yang samar dan panik. "Ayah ... kamu ... nggak ... apa-apa, 'kan?""Aku ... nggak ... apa-apa ....," sahut Jayadi. Dia merasa aneh, tetapi dia tetap menangg

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1375

    Tirta mendengus dan berkata, "Aku memang mau membuat perhitungan denganmu! Sekarang kamu yang cari aku, jadi aku bisa menghemat waktuku!"Tirta melihat dengan menggunakan mata tembus pandang. Ternyata Jamil yang pergi tadi sudah kembali. Dia membawa Jayadi dan belasan ahli serangga di Desa Benad. Mereka membuat masalah di bawah rumah panggung.Tirta langsung menyuruh Anton dan Yuli mengikutinya. Dia yang menggendong Susanti keluar dari kamar terlebih dahulu.Sementara itu, Jamil yang berada di bawah rumah panggung langsung panik begitu melihat Tirta keluar dari kamar sambil menggendong Susanti.Jamil yang cemburu berseru, "Ayah, pemuda itu yang membunuh Nenek Benad! Cepat bunuh dia! Jangan sampai dia membawa Susanti pergi!"Jayadi meremehkan Tirta setelah melihat tampangnya yang lucu dan wajahnya yang masih muda. Dia berucap kepada Jamil, "Jamil, dia masih muda. Untuk apa kamu takut? Tenang saja, aku nggak akan membiarkan dia pergi dari Desa Benad hidup-hidup. Wanita itu milikmu dan di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status