Share

Bab 1132

Author: Hazel
Sebelum Tirta menyelesaikan perkataannya, Ayu menyela, "Yasmin, pria dan wanita nggak boleh tidur bersama. Kamu nggak boleh tidur dengan Tirta!"

Yasmin menanggapi dengan ekspresi bingung, "Tapi ... Bibi, kenapa Kak Bella boleh tidur dengan Kakak Guru? Bukannya Kak Bella itu wanita? Aku juga wanita, kenapa aku nggak boleh tidur dengan Kakak Guru?"

Ayu menjelaskan, "Karena Bu Bella sudah tunangan dengan Tirta. Nanti mereka akan menikah, jadi mereka boleh tidur bersama. Tapi, Tirta itu gurumu. Kalian nggak boleh tidur bersama."

Yasmin membalas, "Oh, aku paham. Hanya wanita yang menikah dengan Kakak Guru boleh tidur dengannya. Kalau begitu, malam ini aku tidur sendiri. Besok aku baru temani Bibi tidur lagi."

"Oke. Kamu memang anak yang baik. Bibi mau bicara dengan Tirta. Kamu tunggu di kamar dulu, kami akan segera kembali," timpal Ayu.

Ayu mengusap kepala Yasmin, lalu memberi isyarat kepada Tirta. Mereka berdua keluar bersama.

Setelah sampai di ujung koridor, Tirta bertanya, "Bibi, apa yan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aditiya Sanjaya Ritonga
yakin... sudah jago n kuat melawan pesilat kuno misterius...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1133

    Yusril berpikir sejenak sebelum menyahut, "Aku nggak tahu. Tapi, aku rasa mereka akan mengizinkan kamu mengikuti turnamen bela diri kalau kamu menunjukkan identitasmu di Sekte Mujarab."Yusril melanjutkan, "Hanya saja, kamu sudah melukai 2 murid Kurnia. Sepertinya kurang cocok kalau kamu mengikuti turnamen bela diri."Tirta menyipitkan matanya dan menegaskan, "Kenapa nggak cocok? Kedua muridnya menggoda bibiku. Aku harus mengikuti turnamen bela diri untuk membuat perhitungan dengan Kurnia."Mendengar ucapan Tirta, Yusril masih merasa ragu. Akhirnya, dia memberi hormat dan berujar, "Tirta, kamu nggak tahu. Waktu mencari tahu informasi di dekat Gunung Tisatun, aku mendengar kabar Kurnia sudah menerobos ke tingkat semi abadi. Senior Sekte Mujarab nggak mendampingimu, kamu pasti nggak mampu melawan Kurnia."Tirta melambaikan tangannya, lalu menanggapi, "Yusril, aku tahu kamu berniat baik. Tapi, aku tetap harus pergi. Biarpun Kurnia sudah mencapai tingkat semi abadi atau tingkat abadi, aku

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1134

    Sekarang baru pukul 3 sore. Setelah tahu Bella pulang saat jam makan malam, Tirta mulai mengincar Ayu. Beberapa waktu ini, Tirta berlatih Teknik Pasangan dengan beberapa wanita. Kekuatannya meningkat pesat.Peningkatan kekuatan dan kenikmatan saat menggunakan Teknik Pasangan membuat Tirta terlena. Tak lama kemudian, Tirta sampai di kamar Ayu.Hanya saja, sekarang Yasmin masih bermain dengan Ayu di kamar. Tirta ingin berlatih Teknik Pasangan dengan Ayu. Jadi, dia harus mengusir Yasmin terlebih dahulu.Melihat Tirta yang berhasrat, Ayu menggigit bibirnya dan menghampiri Tirta. Dia melirik Yasmin sekilas, lalu berbisik, "Tirta, kalau nggak, kamu baru datang nanti malam."Tirta berpikir sejenak. Setelah menemukan ide, dia berucap, "Nggak apa-apa, Bibi. Aku punya cara untuk mengusir Yasmin. Kamu tunggu aku di kamar saja."Kemudian, Tirta menghampiri Yasmin dan berujar seraya tersenyum, "Yasmin, kamu ikut aku keluar sebentar. Aku mau ajar kamu sesuatu."Yasmin merasa Tirta sedikit aneh. Dia

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1135

    Tirta mengambil kursi kayu di dalam kamar, lalu duduk di depan tempat tidur Yasmin dan mengarahkan, "Yasmin, aku nggak menyangka ternyata daya ingatmu sangat bagus. Kamu duduk di tempat tidur dulu, lalu fokuskan pikiranmu dan kerahkan Teknik Kondensasi Energi Yin."Tirta meneruskan, "Kalau kamu bisa merasakan kondensasi energi di bagian perutmu, berhenti sebentar dan beri tahu aku.""Oke, Kakak Guru. Aku coba dulu," sahut Yasmin. Dia duduk bersila di tempat tidur, lalu memejamkan matanya dan mulai melafalkan mantra Teknik Kondensasi Energi Yin dalam hati.Yasmin tidak bergerak dan napasnya stabil. Bulu matanya panjang, kulitnya mulus, dan wajahnya sangat cantik. Dia terlihat seperti boneka.Namun, Tirta bisa merasakan energi spiritual dalam radius ratusan meter mengalir ke tubuh Yasmin. Tak lama kemudian, Yasmin membuka mata dan menyingkap bajunya.Yasmin menunjuk perutnya sambil berucap dengan antusias, "Kakak Guru, aku merasakan ada aliran energi seukuran ibu jari berwarna biru di da

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1136

    Setelah setengah jam, Tirta baru keluar dari kamar Yasmin. Sebelum keluar, Tirta tidak lupa berpesan kepada Yasmin untuk fokus berlatih di dalam kamar.Tirta memijat Yasmin terlalu lama, jadi sekarang Tirta agak kesulitan berjalan. Saat kembali ke kamar Ayu, Tirta melihat Ayu sudah selesai mandi.Ayu yang hanya memakai jubah mandi membuka pintu untuk Tirta dan bertanya, "Tirta, cepat masuk. Apa kamu sudah membereskan Yasmin?"Ayu buru-buru menutup pintu kamar sesudah Tirta masuk. Tirta menjawab, "Sudah beres, dia nggak akan datang kemari begitu cepat. Bibi, kamu wangi sekali. Apa kamu pakai parfum?"Tirta mendekati Ayu, lalu mencium aroma di tubuhnya. Tirta langsung menelan ludah. Ayu membalas, "Kapan Bibi pernah pakai parfum? Aroma tubuhku memang begini."Ayu menambahkan, "Kamu sudah nggak sabar, ya? Cepat ikut aku biar aku bantu kamu mandi."Ayu memandang Tirta sambil menjepit kakinya. Wajah Ayu juga memerah. Dia menyentil kepala Tirta, lalu menarik Tirta ke kamar mandi.....Dua jam

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1137

    Melihat sikap Yusril dan Chiko yang hormat kepadanya, Tirta mengangguk puas dan berucap, "Oke, kalian latihan pelan-pelan saja. Kalau ada yang nggak paham, tanyakan padaku. Setelah menguasai teknik tinju itu, aku akan ajarkan teknik tinju yang lebih hebat kepada kalian."Yusril dan Chiko menyahut dengan antusias, "Terima kasih, Tirta!"Sementara itu, Kimmy menebak Tirta adalah dalang dari penculikannya setelah melihat sikap Yusril dan Chiko yang hormat. Kimmy marah-marah, "Sebenarnya kamu siapa? Kita nggak punya dendam, kenapa kamu menangkapku? Kakekku itu Kurnia, pemimpin Sekte Delapan Cakrawala!"Kimmy melanjutkan, "Jangan nggak tahu diri! Aku sarankan kamu untuk lepaskan aku! Kalau nggak, aku akan meminta kakekku untuk memberi kalian pelajaran!"Tirta menghampiri Kimmy, lalu mengamatinya dan membalas, "Wah, kamu galak juga, ya! Siapa bilang kita nggak punya dendam? Dua kakak seperguruanmu itu menyinggungku dan ingin meminta kakekmu untuk membalasku."Tirta meneruskan, "Sebagai cucu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1138

    Tirta menanggapi dalam hati, 'Cih, aku memang genit. Tapi, aku cuma tidur dengan wanita yang kusukai. Kamu kira aku meniduri semua wanita?'Genta membalas, "Oh? Kalau begitu, kamu lumayan berprinsip."Tirta menimpali dengan bangga, 'Tentu saja, aku memang sangat berprinsip. Kalau wanita yang nggak kusukai telanjang, aku juga nggak akan menidurinya.'Tiba-tiba, Genta menggoda Tirta, "Oh, begitu. Kalau aku yang telanjang, kamu ...."Tirta yang kaget langsung menyela, 'Aku mau! Cepat lepaskan bajumu!'Genta tertawa dan mengomentari, "Dasar pecundang! Nggak tahu diri! Memangnya kamu pantas?"Ternyata, Genta hanya bercanda dengan Tirta. Mana mungkin dia melakukan hal itu dengan Tirta? Tirta mendengar Genta tertawa sinis sesaat sebelum suara Genta menghilang.Tirta yang menyadari dirinya dipermainkan bergumam, "Apa hebatnya wanita bertanduk naga? Lihat saja nanti, cepat atau lambat aku akan menaklukkanmu!"Terdengar suara teriakan Kimmy yang membuyarkan lamunan Tirta. "Energiku menghilang! A

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1139

    Yusril menceletuk, "Suaranya begitu keras. Setidaknya dia sudah mencapai tingkat semi abadi!"Chiko menimpali, "Gawat! Apa Kurnia benar-benar datang?"Ekspresi Yusril dan Chiko berubah drastis. Mereka melihat sekeliling dengan waswas, lalu melindungi Tirta. Namun, mereka tidak menemukan keberadaan Kurnia.Yusril dan Chiko makin cemas karena tidak melihat Kurnia. Jika Kurnia tiba-tiba melancarkan serangan saat mereka lengah, mereka bukan hanya tidak bisa melindungi Tirta. Bahkan, mereka berdua akan mati."Ternyata Kurnia datang," ucap Tirta yang terkejut. Dia segera memanggil Genta. Tirta memang sudah mencapai tingkat pembentukan energi tahap ketiga, tetapi dia tidak berani melawan Kurnia hanya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri.Sebelum menjadi benar-benar hebat, sebaiknya Tirta memikirkan keselamatannya. Tidak disangka, Genta malah mengancam Tirta pada saat-saat seperti ini, "Aku bisa bantu kamu lawan dia, tapi kamu harus mengakui kesalahanmu padaku dulu."Tirta mengeluh, 'Kak, a

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1140

    Kedua serangan yang dahsyat beradu dan menimbulkan suara dentuman. Aliran energi yang kuat menyebar di sekeliling gazebo sehingga suasananya terasa mencekam.Dengan Tirta dan Kurnia yang berada di tengah sebagai pusat, angin berembus hingga membuat pepohonan di sekitar gazebo bergemeresik. Kedua telapak tangan mereka beradu hanya sekejap, lalu kembali terpisah.Tirta mundur beberapa langkah. Lengannya sedikit kebas. Dia menceletuk, "Sialan!"Kurnia yang diam-diam menyerang Tirta juga mundur. Dia mengamati Tirta dan berkomentar sembari mengernyit, "Orang ini ... nggak sederhana!"Sudah jelas Kurnia tidak menyangka Tirta bisa melawan serangannya. Bahkan, Tirta terlihat baik-baik saja.Kimmy tidak melihat kejadian yang diperkirakannya. Dia berteriak, "Apa? Serangan Kakek nggak membuatnya mati? Dia juga nggak terluka ... ini nggak mungkin!""Tirta, kamu nggak apa-apa, 'kan?" tanya Yusril. Dia dan Chiko segera menghampiri Tirta. Mereka juga tidak memperkirakan hasil seperti ini.Tirta makin

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1383

    "Nggak usah buru-buru, aku sudah pertimbangkan. Aku nggak akan memberi kalian uang, begitu pula ... nyawaku!" tegas Tirta.Tirta tertawa kepada Arkan, lalu menamparnya. Arkan memaki, "Sialan! Bocah berengsek! Beraninya kamu mempermainkanku!"Tentu saja Arkan marah menghadapi situasi seperti ini. Arkan hendak menarik pengaman pistol, lalu mematahkan kedua tangan dan kaki Tirta terlebih dahulu untuk menakutinya.Namun, tamparan Tirta langsung membuat kepala Arkan terpental dalam sekejap. Sementara itu, tubuh Arkan yang sudah kehilangan kepala masih mempertahankan posisi mengangkat pistol untuk mematahkan kaki dan tangan Tirta.Perubahan yang mendadak ini membuat semua orang di tempat kaget dan juga takut. Setelah tersadar, mereka berkata pada Hafiz dengan ekspresi marah."Kak Arkan! Sialan! Ternyata pemuda ini seorang ahli bela diri!""Bos, pemuda ini sudah membunuh Kak Arkan! Kalau nggak, kita langsung bunuh dia saja!"Hafiz menegur, "Sialan, bukannya orang mati itu hal yang biasa? Dulu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1382

    "Empat puluh triliun? Bukannya kalian itu polisi? Kenapa aku merasa kalian seperti bandit?" tanya Tirta.Berdasarkan ucapan Mairah, para polisi ini juga bertugas untuk mencari Susanti biarpun Tirta tidak memberi mereka uang. Lagi pula, mereka tidak menemukan Susanti. Namun, Tirta juga bersedia memberi mereka 2 triliun sebagai ungkapan terima kasih.Melihat kondisi ini, emosi Tirta tersulut. Hafiz yang memimpin melihat Tirta masih begitu muda, tetapi dia sama sekali tidak panik setelah dikepung. Tirta juga bisa menebak masa lalu Hafiz dan lainnya dari ucapan mereka.Hafiz menerka-nerka identitas Tirta, 'Eh? Sebenarnya apa latar belakang pemuda ini? Kenapa dulu aku nggak pernah mendengar tentangnya?'Salah satu bawahan kepercayaan Hafiz maju, lalu tertawa dan berujar sembari menunjuk Tirta, "Kak, pemuda ini benar-benar pintar. Dia bisa menebak profesi kita dulu."Puluhan polisi juga ikut menghina Tirta. Sikap mereka sangat keterlaluan."Benar! Dulu kami termasuk bandit. Hanya saja, akhir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1381

    Belasan menit kemudian, 13 orang terakhir juga dibunuh oleh Tirta. Setelah menyimpan Pedang Terbang, Tirta melihat mayat-mayat di tanah. Perasaannya campur aduk.Tirta merasa sejak dirinya menguasai kultivasi, hasrat membunuhnya makin kuat. Dulu dia hampir tidak pernah berpikiran untuk membunuh.Saat Tirta sedang gundah dan meragukan dirinya sendiri, suara Genta terdengar. "Kamu sudah menjalani kehidupan di luar alam fana. Kamu nggak usah sedih karena kematian para pecundang ini. Mereka nggak pantas."'Kak, aku juga manusia. Tapi, aku merasa sekarang aku nggak berperikemanusiaan sedikit pun,' balas Tirta. Dia memeluk Susanti makin erat, tetapi hatinya masih kalut.Genta bertanya balik, "Kalau begitu, beri tahu aku apa artinya berperikemanusiaan?"Tirta mendesah dan menjawab, 'Berperikemanusiaan itu ... aku juga nggak tahu. Aku cuma merasa jelas-jelas aku bisa melepaskan mereka dan menyuruh mereka bersumpah ke depannya nggak akan membocorkan hal ini. Tapi, aku tetap membunuh mereka. Kak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1380

    Pedang Terbang yang bergerak sangat cepat menebas belasan kepala ahli serangga dalam sekejap. Para ahli serangga dari Desa Hiradi dan Desa Tayur tidak mampu menangkis serangan Tirta. Serangga guna-guna yang mereka banggakan sangat lemah di hadapan Pedang Terbang, seperti anak kecil 3 tahun yang menghadapi orang dewasa.Dalam waktu singkat, puluhan ahli serangga yang awalnya sangat percaya diri merasa tidak berdaya. Mereka yang kalah telak berteriak histeris.Wafri kaget. Dia bergumam, "Apa ... yang terjadi? Pedang ini bisa terbang .... Apa aku berhalusinasi?"Namun, suara teriakan makin jelas. Wafri tidak berani berlama-lama lagi. Dia berusaha keras untuk kabur."Sialan ... sebenarnya siapa pemuda ini? Jamil berengsek! Kamu mencelakaiku!" omel Aezar. Dia yang ketakutan setengah mati juga berusaha kabur."Lari saja, aku mau lihat kaki kalian atau pedangku lebih cepat!" seru Tirta. Dia memancarkan aura membunuh.Tirta menjentik jarinya, lalu bola api muncul dan jatuh ke mayat-mayat yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1379

    Marila segera berucap dengan ekspresi cemas, "Paman, kita jangan habiskan waktu lagi. Kita sama-sama bawa bawahanmu pergi ke Desa Benad secepatnya!""Oke, tapi naik mobil terlalu lambat. Aku suruh orang untuk cari helikopter. Kita naik helikopter ke sana saja," sahut Idris. Dia membawa Marila naik ke mobil, lalu bergegas pergi ke pusat kota.....Waktu kembali ke 2 jam kemudian. Di bawah rumah panggung Susana, sebelumnya Tirta sudah membantai belasan ahli serangga Desa Benad yang tersisa.Tiba-tiba, puluhan ahli serangga mengepung Tirta. Mereka berasal dari Desa Hiradi dan Desa Tayur. Tirta tidak ingin membunuh orang yang tidak bersalah, ditambah lagi dia ingin segera memulihkan ingatan Susanti.Jadi, Tirta tidak langsung bertindak. Dia berkata kepada puluhan orang itu, "Sepertinya aku nggak punya dendam dengan kalian. Kalau kalian nggak mau mati sia-sia, cepat minggir."Aezar mengamati Tirta dengan sinis. Dia mendengus dan berbicara terlebih dahulu, "Kamu memang nggak punya dendam den

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1378

    Dua jam yang lalu, Marila langsung menelepon pamannya setelah berpisah dengan Tirta. Pamannya adalah gubernur yang memimpin Provinsi Naru. Dia merupakan pejabat yang mengurus perbatasan. Namanya Idris.Marila meminta Idris mengutus orang untuk mencari Susanti. Sementara itu, Marila yang menaiki taksi sedang dalam perjalanan untuk bertemu Idris.Tentu saja, Marila juga mempunyai alasan datang jauh-jauh dari ibu kota ke Provinsi Naru untuk mencari Idris. Awalnya Idris juga merupakan pejabat tinggi di ibu kota. Kemudian, Idris menyinggung orang hebat karena salah bicara. Dia hampir kehilangan posisi sebagai pejabat.Untung saja, Saba turun tangan untuk melindungi Idris. Namun, Idris dipindahkan ke Provinsi Naru yang terpencil karena masalah ini. Dia menjadi seorang gubernur. Kemungkinan dia tidak mempunyai kesempatan untuk kembali ke ibu kota lagi seumur hidup.Setelah itu, petinggi negara memerintahkan untuk membasmi kejahatan di seluruh negeri. Provinsi Naru adalah wilayah yang dikuasai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1377

    Apalagi kompetisi serangga akan segera diadakan. Demi memenangkan kompetisi, mereka juga ingin datang untuk mengambil keuntungan. Tujuan mereka adalah merebut Serangga Emas yang dimurnikan dengan susah payah. Jadi, mereka baru menerobos masuk ke Desa Benad.Jamil buru-buru maju dengan napas terengah-engah saat melihat kedua belah pihak yang hendak berkelahi demi merebut Serangga Emas.Jamil menunjuk Tirta yang sedang membunuh di bawah rumah panggung sambil berteriak, "Kepala desa sekalian, jangan bertengkar lagi. Serangga Emas sudah diambil oleh seorang pemuda yang datang dari luar. Nenek Benad dan ayahku sudah dibunuh olehnya!""Siapa yang membunuh pemuda itu akan mendapatkan Serangga Emas. Ayahku sudah mati, jadi aku yang membuat keputusan di Desa Benad. Aku akan membawa semua penduduk Desa Benad untuk membela pihak yang membantuku balas dendam," lanjut Jamil.Jamil meneruskan, "Kalau aku melanggar janjiku, aku akan disambar petir dan dihabisi semua serangga guna-guna. Aku akan mati

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1376

    Orang yang ditarik Jayadi untuk mengadang serangan pedang Tirta sudah mati. Namun, Jayadi tidak merasa kesakitan selain kepalanya yang makin gatal dan pandangannya yang makin kabur.Jayadi berusaha mengerahkan Serangga Batu dan Serangga Pelumpuh, lalu berujar pada Tirta dengan sinis, "Pemuda sialan, hanya begini kemampuanmu? Kamu sama sekali nggak bisa melukaiku. Haha, selanjutnya sudah saatnya aku bertindak!"Sesuai namanya, Serangga Batu bisa membuat orang yang digigit membatu. Sementara itu, sekujur tubuh orang yang digigit Serangga Pelumpuh akan mati rasa. Mereka tidak akan mampu melawan lagi.Kedua serangga ini bisa memberikan efek yang sama. Jayadi yakin Tirta yang merupakan orang luar pasti tidak bisa menghadapi serangan serangganya. Nanti Jayadi bisa menghabisi Tirta dengan mudah.Hanya saja, tiba-tiba terdengar suara Jamil yang samar dan panik. "Ayah ... kamu ... nggak ... apa-apa, 'kan?""Aku ... nggak ... apa-apa ....," sahut Jayadi. Dia merasa aneh, tetapi dia tetap menangg

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1375

    Tirta mendengus dan berkata, "Aku memang mau membuat perhitungan denganmu! Sekarang kamu yang cari aku, jadi aku bisa menghemat waktuku!"Tirta melihat dengan menggunakan mata tembus pandang. Ternyata Jamil yang pergi tadi sudah kembali. Dia membawa Jayadi dan belasan ahli serangga di Desa Benad. Mereka membuat masalah di bawah rumah panggung.Tirta langsung menyuruh Anton dan Yuli mengikutinya. Dia yang menggendong Susanti keluar dari kamar terlebih dahulu.Sementara itu, Jamil yang berada di bawah rumah panggung langsung panik begitu melihat Tirta keluar dari kamar sambil menggendong Susanti.Jamil yang cemburu berseru, "Ayah, pemuda itu yang membunuh Nenek Benad! Cepat bunuh dia! Jangan sampai dia membawa Susanti pergi!"Jayadi meremehkan Tirta setelah melihat tampangnya yang lucu dan wajahnya yang masih muda. Dia berucap kepada Jamil, "Jamil, dia masih muda. Untuk apa kamu takut? Tenang saja, aku nggak akan membiarkan dia pergi dari Desa Benad hidup-hidup. Wanita itu milikmu dan di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status