Share

Bab 57. Maukah?

Author: Vya Kim
last update Last Updated: 2025-02-06 13:06:50

Hana kemudian berlutut di hadapan Rey yang tengah duduk di tepi ranjang. Tanpa ragu, ia menggenggam tangan pria itu dengan kedua tangannya yang kecil, mencoba memberikan kehangatan di tengah ketakutan yang jelas masih menyelimuti Rey.

"Baiklah …, aku di sini, Rey," ucapnya dengan suara lembut, penuh ketulusan.

Rey menatap jemari mungil Hana yang menutupi sebagian besar tangannya yang lebih besar. Sentuhan itu sederhana, tetapi ada sesuatu di dalamnya, sesuatu yang meresap ke dalam hatinya, menghangatkan rongga dadanya yang terasa sesak beberapa saat lalu.

Ia menghela napas panjang, merasakan tubuhnya mulai tenang. Perlahan, debaran panik yang mengguncangnya tadi berkurang, digantikan oleh ketenangan yang asing, namun begitu nyata.

Saat ia mengangkat kepalanya, matanya langsung bertemu dengan netra Hana. Mata itu … sejuk, lembut, dan entah bagaimana, mampu menenangkannya tanpa banyak usaha.

“Kenapa kau bisa …?” Suara Rey begitu rendah, sed
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 58. Apa kau bisa?

    Mata Hana terbuka lebar. Jantungnya seperti berhenti berdetak sesaat sebelum kembali berdebar kencang. Ia refleks menarik tubuhnya sedikit ke belakang, berpaling dari tatapan Rey yang begitu dekat, begitu intens."Apa maksudmu, Rey?" tanyanya, suaranya mengandung keraguan. "Bukankah hubungan kita ini palsu?" Alisnya berkerut, mencoba memahami arah pembicaraan pria itu.Rey tetap diam sejenak sebelum akhirnya mengangkat dagunya sedikit, tatapannya kosong menatap lurus ke depan. "Ya... Pertunangan palsu," jawabnya akhirnya, suaranya terdengar begitu tenang, nyaris tanpa emosi. "Kita akan bertunangan sampai orang-orang dari masa lalu kita menyerah."Tapi itu bukan satu-satunya alasan.Di lubuk hatinya yang paling dalam, ia membutuhkan Hana.Seperti saat ini, di mana hanya Hana yang mampu menenangkan detak jantungnya yang kacau, mengusir kekosongan dalam dirinya yang selama ini tak bisa ia jelaskan. Hana seperti candu yang tak seharusnya ia n

    Last Updated : 2025-02-07
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 59. Dilema

    "Ya, Ibu sudah membahasnya dengan Tuan Noh. Ibu juga melihat sepertinya kau bahagia dengan Rey ... Dia anak baik," Lauren menanggapi gumaman Hana dengan nada lembut, seolah keputusan ini sudah bulat.Hana terdiam, berusaha tetap tersenyum, meski di dalam hati dia mendengus.Baik katanya? pikirnya dalam hati. Dia memang terlihat gentleman di luar, tapi sebenarnya ... dia sungguh menyebalkan!"Bagaimana kalau pertunangannya bulan depan?" usul Tuan Noh tiba-tiba. "Momennya pas, setelah anniversary First Food selesai, kita bisa mulai merancang persiapannya."Hana tersentak mendengarnya. "Bulan depan? Apa tidak terlalu cepat, Tuan?" tanyanya, sedikit khawatir."Tidak—uhuk! Uhuk!" Tiba-tiba Tuan Noh terbatuk keras, membuat percakapan terhenti."Tuan, Anda baik-baik saja?" Hana refleks berdiri, tangannya dengan sigap mengelus punggung pria tua itu. Lauren pun buru-buru menuangkan segelas air putih dan menyerahkannya.Tuan Noh m

    Last Updated : 2025-02-08
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 1

    "Ahh, Juna ... jangan lama-lama, ini di kantor!" Langkah Hana terhenti di depan pintu ruangan Juna yang sedikit terbuka. Suara itu, lembut dan manja, namun asing, membuatnya membeku. Penasaran bercampur rasa takut menyelubungi tubuhnya. Dengan langkah ragu, ia mendekat, tangannya gemetar saat menyentuh gagang pintu. Lututnya terasa lemah, seperti menyangga beban yang terlalu berat. Ketika ia mendorong pintu sedikit lebih lebar, dunia seakan runtuh di hadapannya. Di sana, Juna, suaminya bersandar di meja kerja, merengkuh tubuh seorang wanita dengan cara yang seharusnya menjadi miliknya. Bibir Juna bergerak rakus, melumat bibir wanita itu dengan gairah yang belum pernah ia berikan pada Hana selama dua tahun pernikahan mereka. Rahang Hana menegang. Air mata menggenang tanpa permisi, mengaburkan pandangannya. Kotak sushi yang ia bawa terlepas dari tangannya, jatuh ke lantai dengan suara keras, sekeras rasa sakit yang kini menghantam hatinya. DUG! Suara itu memecah keheningan. Pasa

    Last Updated : 2024-12-17
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 2

    Hana keluar dari ruangan Juna dengan langkah limbung, seolah-olah kakinya tak lagi mampu menopang tubuhnya. Air matanya mengalir deras, membasahi pipi tanpa bisa ia kendalikan. Ia tidak peduli pada tatapan heran para staf di kantor. Biar saja mereka tahu, biar saja dunia tahu hatinya hancur berkeping-keping. Bisik-bisik terdengar di sekitarnya, samar, seperti dengungan lalat yang tak lagi penting untuk didengar. “Astaga, itu istri Pak Juna Manager operasional kita 'kan?” Seorang kru televisi berdesis pada teman sebelahnya. “Iya, tapi kenapa dia menangis begitu? Apa yang terjadi?” Dia celingukan melirik ke arah ruangan Juna, di mana Hana keluar. Hana tak mengindahkan suara-suara itu. Ia terus berjalan, seolah-olah ruang kantor yang dingin dan penuh cahaya itu berubah menjadi lorong panjang yang tak berujung. Setiap langkah terasa berat, seperti ada beban tak terlihat yang menghimpit dadanya. Di dalam lift, ia mencoba menyeka air matanya dengan punggung tangan. Tapi r

    Last Updated : 2024-12-17
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 3

    Saat pintu lift tertutup perlahan, Rey melirik sekilas ke arah Hana yang masih sibuk memungut barang-barangnya di lantai. Rey memicingkan matanya, masih terus memperhatikan Hana dengan raut yang datar. “Tuan, dia peserta seminar tadi pagi, duduk di barisan depan,” ujar Bastian, ia paham betul dengan tatapan bos-nya yang penuh tanya tertuju pada wanita itu. Rey hanya mengangguk kecil, ekspresinya tetap datar. Begitu lift tiba di lantai tujuan, ia melangkah keluar dengan tenang namun penuh wibawa. Tatapan tajamnya menyapu ruang kantor, membuat semua yang ada di sana terdiam sejenak. Di depan ruangan Juna, Dara menyambut dengan senyum canggung. “Tuan Rey, kami sudah menunggu.” Rey tidak menjawab, hanya memberi anggukan kecil sebelum masuk. Di dalam, Juna menyambutnya dengan senyum ramah, meski jelas terlihat gugup. “Silakan duduk, Tuan Rey. Nyamankan diri Anda,” katanya. Rey duduk dengan santai, namun tatapannya menusuk seperti sedang menguliti lawan bicaranya. “Langsung saja,” uc

    Last Updated : 2024-12-17
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 4

    “Saya Dina, produser proyek ini,” wanita itu memperkenalkan diri, tetapi nada suaranya menyiratkan sesuatu yang lain. “Kita lihat apakah tulisanmu bisa memenuhi ekspektasi Tuan Rey.” Hana hanya mengangguk kecil. “Saya akan melakukan yang terbaik.” “Semoga,” jawab Dina sambil melirik tajam, lalu berlalu dengan langkah ringan. Hana merasa ada tatapan lain dari arah ruangan kaca Rey, tetapi ketika ia menoleh, Rey sudah berbalik, kembali fokus pada layar komputernya. Sore itu di meja kerja, Hana tengah fokus mengetik uji naskah di laptopnya. Jemarinya berhenti sejenak ketika ia merasakan tekanan berat dari target yang harus diselesaikan. Meski begitu, ia mencoba menenangkan diri, mengingat bahwa ini adalah kesempatan besar yang tak boleh ia sia-siakan. “Permisi,” suara Bastian memecah keheningan. Hana mendongak, melihat pria itu berdiri di depan mejanya dengan map di tangan. “Kau diminta untuk ikut rapat sore ini. Tuan Rey ingin kau mendapatkan gambaran lebih jelas tentang proyek

    Last Updated : 2024-12-17
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 5

    Hana terbangun pagi itu dengan rasa letih yang masih tersisa dari malam sebelumnya. Pertemuan dengan Rey masih teringat di pikirannya, seperti film yang terus diputar ulang tanpa akhir. Kata-katanya yang dingin, tatapan skeptisnya, dan tantangan tersirat itu mengisi pikirannya sejak ia meninggalkan ruangannya. Namun, pagi ini, ada sesuatu yang berbeda. Sambil menyesap teh hangat di meja makan, ponselnya bergetar di atas meja. Notifikasi email masuk. Hana meletakkan cangkirnya dan meraih ponselnya dengan cepat. Matanya menyipit membaca nama pengirimnya: Astroha Entertainment. Hatinya berdegup kencang. Dengan jari yang sedikit gemetar, ia membuka email itu. [Selamat kepada Yth. Hana Varelly, Anda diterima di Agency Astroha Entertainment sebagai penulis dengan masa training 3 bulan .…]Kalimat itu seperti musik yang mengalun indah di telinganya. Hana menutup mulutnya dengan tangan, mencoba menahan teriakan bahagia yang hampir lolos. Senyum lebar merekah di wajahnya. “Ya Tuhan... ak

    Last Updated : 2024-12-17
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 6

    “Apa yang kau lakukan pada wanitaku?”Suara Rey seketika. membuat Hana dan Juna membeku. Dengan Cepat Hana menoleh pada sosok tinggi tegap itu, begitu pula Juna yang reflek melepaskan cengkramannya juga.Pipi Hana memanas, dan jantungnya berdetak tak karuan, tapi dia tidak tahu apakah itu karena malu, marah, atau bingung. Pandangannya terarah pada Rey, yang tampak begitu tenang, seolah ucapan tadi adalah sesuatu yang wajar saja."Tu-Tuan Rey," gumamnya hampir seperti bisikan.Juna, di sisi lain, tampak benar-benar terusik. Rahangnya mengeras, dan matanya menatap tajam pada Rey, penuh dengan rasa tidak percaya sekaligus kemarahan yang terpendam. Tangannya mengepal, seakan mencoba mengendalikan emosinya."Wanitamu?" tanya Juna dengan nada bergetar.Hana menoleh sekilas ke arah Juna. Dia mengenali nada itu, nada pria yang egonya terluka. 'Seharusnya aku merasa puas melihatnya seperti ini. Tapi kenapa aku malah merasa ... canggung?" batin Hana. Matanya kembali pada Rey, yang tetap berdi

    Last Updated : 2024-12-18

Latest chapter

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 59. Dilema

    "Ya, Ibu sudah membahasnya dengan Tuan Noh. Ibu juga melihat sepertinya kau bahagia dengan Rey ... Dia anak baik," Lauren menanggapi gumaman Hana dengan nada lembut, seolah keputusan ini sudah bulat.Hana terdiam, berusaha tetap tersenyum, meski di dalam hati dia mendengus.Baik katanya? pikirnya dalam hati. Dia memang terlihat gentleman di luar, tapi sebenarnya ... dia sungguh menyebalkan!"Bagaimana kalau pertunangannya bulan depan?" usul Tuan Noh tiba-tiba. "Momennya pas, setelah anniversary First Food selesai, kita bisa mulai merancang persiapannya."Hana tersentak mendengarnya. "Bulan depan? Apa tidak terlalu cepat, Tuan?" tanyanya, sedikit khawatir."Tidak—uhuk! Uhuk!" Tiba-tiba Tuan Noh terbatuk keras, membuat percakapan terhenti."Tuan, Anda baik-baik saja?" Hana refleks berdiri, tangannya dengan sigap mengelus punggung pria tua itu. Lauren pun buru-buru menuangkan segelas air putih dan menyerahkannya.Tuan Noh m

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 58. Apa kau bisa?

    Mata Hana terbuka lebar. Jantungnya seperti berhenti berdetak sesaat sebelum kembali berdebar kencang. Ia refleks menarik tubuhnya sedikit ke belakang, berpaling dari tatapan Rey yang begitu dekat, begitu intens."Apa maksudmu, Rey?" tanyanya, suaranya mengandung keraguan. "Bukankah hubungan kita ini palsu?" Alisnya berkerut, mencoba memahami arah pembicaraan pria itu.Rey tetap diam sejenak sebelum akhirnya mengangkat dagunya sedikit, tatapannya kosong menatap lurus ke depan. "Ya... Pertunangan palsu," jawabnya akhirnya, suaranya terdengar begitu tenang, nyaris tanpa emosi. "Kita akan bertunangan sampai orang-orang dari masa lalu kita menyerah."Tapi itu bukan satu-satunya alasan.Di lubuk hatinya yang paling dalam, ia membutuhkan Hana.Seperti saat ini, di mana hanya Hana yang mampu menenangkan detak jantungnya yang kacau, mengusir kekosongan dalam dirinya yang selama ini tak bisa ia jelaskan. Hana seperti candu yang tak seharusnya ia n

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 57. Maukah?

    Hana kemudian berlutut di hadapan Rey yang tengah duduk di tepi ranjang. Tanpa ragu, ia menggenggam tangan pria itu dengan kedua tangannya yang kecil, mencoba memberikan kehangatan di tengah ketakutan yang jelas masih menyelimuti Rey."Baiklah …, aku di sini, Rey," ucapnya dengan suara lembut, penuh ketulusan.Rey menatap jemari mungil Hana yang menutupi sebagian besar tangannya yang lebih besar. Sentuhan itu sederhana, tetapi ada sesuatu di dalamnya, sesuatu yang meresap ke dalam hatinya, menghangatkan rongga dadanya yang terasa sesak beberapa saat lalu.Ia menghela napas panjang, merasakan tubuhnya mulai tenang. Perlahan, debaran panik yang mengguncangnya tadi berkurang, digantikan oleh ketenangan yang asing, namun begitu nyata.Saat ia mengangkat kepalanya, matanya langsung bertemu dengan netra Hana. Mata itu … sejuk, lembut, dan entah bagaimana, mampu menenangkannya tanpa banyak usaha.“Kenapa kau bisa …?” Suara Rey begitu rendah, sed

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 56. Trauma

    "Maaf, Tuan. Karena kupikir justru denganmu aku akan aman ..."Suara Hana terdengar rendah, hampir seperti bisikan. Ia bahkan menunduk, tidak berani menatap Rey langsung, jemarinya sibuk memainkan kuku jarinya seolah mencari sesuatu untuk dialihkan.Rey, yang tengah mengenakan kemeja barunya, menoleh. Gerakannya terhenti sesaat.Kata-kata sederhana itu terasa aneh di telinganya.'Dia merasa aman denganku?'Sebuah pemikiran yang asing. Tidak seharusnya mengganggunya, tapi entah kenapa, hatinya sedikit tergelitik. Ia menatap punggung Hana yang masih menunduk, mencoba membaca ekspresi perempuan itu.Bukannya menanggapi perkataan Hana, Rey malah merogoh saku celananya, menarik kartu akses hotel, lalu melangkah mendekat. Tanpa basa-basi, ia menyerahkan kartu itu padanya."Beristirahatlah di sini," ujar Rey dengan nada tegas. "Akan kusampaikan pada orang-orang kalau kau sedang tidak enak badan."Hana mendongak, menata

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 55. Sesuatu yang Tertahan

    "Cepat! Ke kamar! Dia semakin dekat!" rintih Hana, suaranya hampir bergetar karena gugup.Rey tidak langsung bergerak. Sebaliknya, pria itu justru tersenyum miring, senyum yang membuat Hana merinding bukan karena takut, tetapi karena ada sesuatu yang berbahaya dalam tatapannya.Tanpa sepatah kata pun, Rey menggenggam pergelangan tangannya dan membawanya berbelok ke dalam gedung. Dari tempat mereka bersembunyi, terdapat sebuah pertigaan koridor yang mengarah ke area kamar hotel.Cahaya lampu yang lebih redup membuat jalur itu terlihat lebih sepi dibandingkan ballroom yang masih ramai dengan tamu-tamu di belakang mereka.Rey berjalan cepat, tetap menggenggam tangan Hana dengan erat. Langkah mereka nyaris tak bersuara karena lantai koridor dilapisi karpet tebal berwarna biru tua.Aroma khas hotel yang mewah menyeruak di udara, namun Hana sama sekali tak bisa menikmati itu semua. Napasnya sedikit terengah karena mereka berjalan dengan cepat,

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 54

    Veronica masih mempertahankan senyumannya, tetapi sorot matanya tak bisa menyembunyikan kilatan emosi yang terselip di sana.Ia menarik kembali tangannya dengan anggun, lalu melirik sekilas ke arah Rey yang sejak tadi diam, hanya mengamati interaksi mereka dengan ekspresi yang sulit ditebak.Hana tetap tenang. Ia sudah terlalu sering berhadapan dengan orang-orang seperti Veronica, wanita yang merasa lebih unggul, namun sekaligus terancam.Tetapi kali ini, ia tidak akan mundur atau merasa kecil hati. Ia menegakkan bahunya dengan percaya diri, menunjukkan bahwa ia bukan wanita yang bisa digertak hanya dengan kata-kata manis berbalut ancaman halus.“Baguslah.” Veronica tersenyum tipis, lalu sedikit mendekat, menatap Hana dari dekat. “Aku hanya ingin memastikan kita memiliki pemahaman yang sama, Miss Hana.”Hana tak bergeming, malah balas menatap dengan tatapan yang lebih dalam. “Aku juga ingin memastikan hal yang sama, Miss Veronica.”

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 53

    Hana menarik napas perlahan, mencoba mengendalikan debaran jantungnya yang entah kenapa berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia menatap sampagne di tangannya, lalu meneguk sedikit sebelum menoleh pada Rey."Yah, boleh juga ... Aku butuh udara segar," jawabnya dengan suara yang dibuat setenang mungkin, meski dalam hatinya ada sedikit keraguan tentang maksud Rey mengajaknya keluar.Rey tidak segera menanggapinya dengan kata-kata, hanya tersenyum tipis sebelum berdiri dari duduknya, tubuhnya tegap seperti biasa. Dengan gerakan santai, ia mengulurkan tangan ke arah Hana, memberi isyarat agar wanita itu menggenggamnya.Ada sedikit jeda sebelum Hana akhirnya menyambut uluran tangan Rey, dan saat jari-jemari mereka bersentuhan, hawa hangat dari kulit pria itu seketika menjalar ke telapak tangannya.Di seberang meja mereka, Veronica yang sejak tadi memperhatikan interaksi mereka hanya bisa memandang dengan tatapan sinis. Mata tajamnya menelusuri setiap ger

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 52

    Hana menyapu pandangannya ke seluruh penjuru ballroom. Sorot matanya tajam, penuh percaya diri. Para tamu masih bertepuk tangan, beberapa terlihat kagum, yang lain berbisik-bisik membahas betapa mengejutkannya pengungkapan ini. Namun, mata Hana akhirnya berhenti pada satu orang. Juna. Pria itu masih berdiri membeku di tempatnya, mata cokelatnya masih terpaku pada Hana seolah mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini bukan mimpi. Hana tersenyum. Senyum yang bukan hanya sekadar ekspresi kemenangan, tetapi juga kebanggaan. Ia meninggikan dagunya, menatap Juna dengan sorot mata yang seolah berkata, "Lihatlah aku sekarang." Juna menelan ludah, rahangnya mengeras. Ada sesuatu yang berkecamuk dalam dirinya, perasaan yang berkisar antara keterkejutan, penyesalan, dan kekalahan telak. Bagaimana bisa ia mengira Hana masih sama seperti dulu? Baga

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 51

    Bibir lembab Rey melumat bibir Hana, basah, lembut, dan menguasai. Wangi parfumnya menyelimuti Hana, bercampur dengan hangat napas mereka yang beradu. Dada Hana naik turun, tapi tubuhnya tetap membeku. Ia tak tahu harus bereaksi seperti apa. Sampai akhirnya, Rey perlahan menarik diri. Jarak di antara mereka masih begitu dekat. Mata gelap Rey menatapnya, mengunci seluruh perhatian Hana. Lalu, tangannya yang besar terangkat, mengelus bibir Hana dengan lembut. "Acara akan segera dimulai, ayo pergi ...," bisik Rey, suaranya rendah dan menggetarkan. Hana menelan ludah. Jantungnya berdebar keras. "A-ayo, Rey ...," katanya, berusaha terdengar natural, meski jelas nada suaranya sedikit bergetar. Tanpa menunggu lagi, Rey menariknya meninggalkan lorong itu. Mereka berjalan beriringan menuju lift, melewati Veronica yang berdiri mematung

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status