Share

Bab 25

Author: Vya Kim
last update Last Updated: 2025-01-13 20:43:49

Table reading pun dimulai.

Suasana ruang meeting yang semula diwarnai obrolan ringan seketika berubah serius. Para aktor dan tim produksi telah membuka naskah mereka, menyiapkan diri untuk menghidupkan drama yang selama ini hanya ada di atas kertas.

Pada babak pembuka, konflik langsung menghantam keras. Dialog pertama menyuguhkan adegan seorang wanita memergoki pasangannya berselingkuh di apartemen mewah, persis seperti yang Hana alami di masa lalu dengan Juna.

Hana duduk tegap di kursinya, mengamati para aktor yang memerankan adegan itu dengan penuh konsentrasi. Sebuah senyum tipis terbit di bibirnya, seolah merasa puas melihat perasaannya kala itu diterjemahkan ke dalam adegan yang begitu nyata.

Para pemain benar-benar bertalenta. Setiap ucapan, setiap intonasi, setiap ekspresi mereka seakan membawa semua orang di ruangan itu masuk ke dalam dunia drama. Bahkan beberapa kru di ujung ruangan tampak saling berbisik, terpukau deng
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 26

    Setelah table reading selesai, para kru dan pemain beranjak menuju kantin kantor untuk makan siang. Suasana perlahan mencair, dipenuhi obrolan ringan dan tawa di antara mereka. Hana berjalan di belakang rombongan timnya, melangkah tenang sambil memegang naskahnya. Di kantin, semua orang berbaris untuk mengambil makanan dari meja prasmanan yang telah disiapkan. Hana mengikuti antrean dengan sabar, pandangannya sesekali melirik pilihan makanan di depannya. Namun, suasana hening itu berubah saat Juna muncul dan dengan sengaja menyela antrean orang lain untuk berdiri tepat di sebelah Hana. “Aku rasa naskah tadi cukup ... menarik,” ujar Juna dengan nada lembut, namun ada nada sindiran yang jelas terasa di dalamnya. “Khususnya bagian tentang perselingkuhan. Kau sungguh pandai memilih tema yang bisa menghina seseorang secara halus.” Hana tidak langsung menjawab. Tangannya dengan tenang mengambil sendok nasi dari piring prasmanan,

    Last Updated : 2025-01-14
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 27

    Di sudut matanya, Rey menangkap sosok Juna yang duduk di meja lain, memperhatikan ke arah mereka dengan tatapan tajam. Rey membiarkan dirinya tersenyum kecil, penuh arti, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke meja. Ia tahu apa yang sedang terjadi di kepala Juna, dan itu membuatnya semakin tertarik untuk melanjutkan permainan ini.Dengan sengaja, Rey memanggil Hana. "Hana," ucapnya, suaranya rendah namun cukup terdengar di antara keramaian obrolan di meja.Hana mendongak dari makanannya, memandang Rey dengan alis yang sedikit terangkat. Yang lain masih sibuk dengan perbincangan mereka, sesekali tertawa keras, hingga interaksi Rey dan Hana luput dari perhatian."Ya, Tuan?" jawab Hana, nada suaranya formal, tapi kini terasa lebih santai daripada sebelumnya.Rey tersenyum tipis, pandangannya tetap terarah pada Hana. Ada sesuatu di matanya yang sulit dibaca, campuran ketenangan dan sesuatu yang lebih dalam. "Apa kau senggang malam ini?" tanyanya, su

    Last Updated : 2025-01-14
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 28

    "Kau bilang ingin lebih santai," ujar Rey sambil merapikan dasinya yang sebelumnya longgar. Gerakannya tenang, tapi ada ketegasan di balik setiap kata yang diucapkannya. "Di luar pekerjaan, panggil saja aku Rey."Hana terdiam sejenak, memproses permintaan itu. "Oh ...," ia bergumam pelan, sedikit kikuk dengan perubahan suasana. "Iya, tentu ... Rey." Suaranya agak ragu saat menyebut nama itu.Ia menyesap kopinya, mencoba menyingkirkan rasa canggung yang mendadak menyerang. "Orang-orang akan percaya kita punya hubungan kalau aku memanggilmu seperti itu."Rey memandang Hana dengan tatapan yang sulit ditebak. Tanpa menjawab langsung, ia berdiri dari posisinya. Jas hitamnya yang tadi tergeletak di sandaran kursi ia raih, lalu dikenakan kembali dengan gerakan santai namun penuh wibawa."Memang itu tujuannya," katanya akhirnya, dengan nada datar yang membuat Hana terkejut. Ia tidak memberikan kesempatan untuk bertanya lebih jauh, hanya melangkah pergi me

    Last Updated : 2025-01-15
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 29

    Setelah table reading dan diskusi lainnya selesai, Hana dan timnya kembali ke kantor agensi. Kali ini, ia memilih ikut mobil timnya. Perjalanan mereka berlangsung tanpa banyak percakapan, semua tampak sibuk dengan pikiran masing-masing.Namun, begitu mereka tiba di kantor, suasana terasa berbeda.Hana segera menyadari ada yang aneh. Tatapan orang-orang di lobi seperti melucuti dirinya. Mereka memandangnya dengan mata penuh tanya, bisikan-bisikan halus terdengar, dan beberapa bahkan menunduk untuk melihat layar ponsel mereka setelah menatap Hana."Kenapa mereka menatapku seperti itu?" pikir Hana sambil mempercepat langkahnya. Tapi ia berusaha meyakinkan diri bahwa mungkin itu hanya perasaannya saja.Begitu sampai di meja timnya, keanehan itu semakin terasa. Dina baru saja duduk ketika notifikasi grup obrolan di ponselnya berbunyi bertubi-tubi. Ekspresi Dina berubah serius saat membaca isi pesan-pesan itu."Ada apa?" tanya Rocky, penasaran.

    Last Updated : 2025-01-15
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 30

    Malam tiba dengan udara dingin yang membelai kulit. Hana bersiap meninggalkan kantor, tetapi timnya tampak ragu melepaskannya begitu saja.“Kau benar-benar akan datang, 'kan?” tanya Dina dengan nada setengah mengancam.“Tentu saja aku akan datang!” jawab Hana sambil tersenyum, meski dalam hatinya ia dilanda kegelisahan.“Jangan cuma janji.” tambah Rocky, melipat tangannya di dada.“Bener kok aku akan datang,” kata Hana meyakinkan. “Tunggu saja aku di sana.”Dengan langkah cepat, ia bergegas menuju parkiran basement. Di sana, Rey sudah menunggu di mobilnya, duduk di kursi pengemudi dengan sikap tenang namun berwibawa. Hana setengah berlari dan masuk ke mobil, mengatur napasnya yang terengah-engah.“Kau membiarkan atasanmu menunggu,” kata Rey, suaranya datar tapi tajam menusuk telinga Hana.“Maaf, Tuan,” jawab Hana cepat. “Aku benar-benar ada urusan sedikit dengan tim kita.”Rey tidak membalas. Ia hanya mengarahka

    Last Updated : 2025-01-16
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 31

    Felix tersenyum tipis, tapi di balik senyumnya itu tampak jelas ia sedang mempertimbangkan sesuatu. Ia menyandarkan punggungnya ke kursi dan melipat tangannya di depan dada.“Nona Hana, secara teknis itu sangat mungkin dilakukan. Namun, proses penarikan investasi dari perusahaan sebesar Anderson Group tidak semudah membalikkan telapak tangan.”Hana mencondongkan tubuhnya ke depan, tatapannya tajam. “Apa kendalanya?”Felix mengangguk pelan, seperti sudah menduga pertanyaan itu. “Pertama, dana yang diinvestasikan dalam proyek mereka cukup besar dan sudah dialokasikan ke dalam beberapa sektor, termasuk produksi dan marketing. Jika kita menarik dana itu sekarang, ada risiko konflik kontrak dan penalti besar yang harus kita bayarkan.”Hana menggigit bibirnya, matanya menatap kosong ke arah gelas anggur yang ada di depannya. “Penalti besar seperti apa?”“Sesuai perjanjian awal, jika kita menarik dana sebelum masa kontrak berakhir, kita harus me

    Last Updated : 2025-01-16
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 32

    Rey duduk santai di kursinya, menghabiskan sisa anggurnya perlahan. Namun, seiring waktu berlalu, kesabarannya mulai menipis. Ini sudah terlalu lama hanya untuk mengambil sebuah tas.Matanya melirik ke arah belakang, ke area tempat toilet berada. Namun, Hana tak kunjung keluar. Keheningan mulai terasa aneh.Dengan satu tarikan napas, Rey merogoh ponselnya, berniat menghubungi Hana. Namun, sebelum sempat mengetikkan namanya, sebuah notifikasi muncul di layar.Sebuah unggahan dari akun sosial media Rocky.Alisnya sedikit berkerut saat membukanya. Dalam foto itu, Rocky terlihat bersama teman-temannya, duduk santai di sebuah bar. Dan di antara mereka, ada Hana, masih dengan pakaian yang sama persis seperti yang ia kenakan malam ini.Tatapan Rey menggelap saat membaca caption di bawah foto:"Mari bersenang-senang, lupakan pekerjaan semalam saja!"Sebuah senyum kecil terangkat di sudut bibirnya. Namun, itu bukan senyum yang ha

    Last Updated : 2025-01-17
  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 33

    Rocky dan kawan-kawan melihat kepergian Rey seolah nyawa mereka juga ikut terbang meninggalkan raga."Kalau aku jadi Hana, besok aku langsung resign, nggak pakai mikir!" ujar Dina dengan ekspresi syok."Nyalinya besar dia ..." Steve menatap kosong, masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi."Taruhan, besok dia masih ada di kantor atau nggak?" sahut Chriss dengan antusias."Kayaknya dia tetap masuk, tapi Tuan Rey bakal ngasih kerjaan banyak ke dia." Rocky ikut menimpali, mencoba menebak kemungkinan terburuk.Namun, yang lain lebih pesimis. Mereka yakin Hana tidak akan ada di kantor besok. Entah diskors, dipecat, atau bahkan langsung dimutasi ke cabang lain yang jauh.Sementara itu, di luar bar, Hana malah berjongkok di trotoar. Wajahnya pucat, keringat dingin membasahi pelipisnya. Perutnya terasa bergejolak, dan akhirnya, ia tak bisa menahannya lagi, mualnya memuncak, membuatnya mengeluarkan isi perut di drainase pingg

    Last Updated : 2025-01-17

Latest chapter

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 55. Sesuatu yang Tertahan

    "Cepat! Ke kamar! Dia semakin dekat!" rintih Hana, suaranya hampir bergetar karena gugup.Rey tidak langsung bergerak. Sebaliknya, pria itu justru tersenyum miring, senyum yang membuat Hana merinding bukan karena takut, tetapi karena ada sesuatu yang berbahaya dalam tatapannya.Tanpa sepatah kata pun, Rey menggenggam pergelangan tangannya dan membawanya berbelok ke dalam gedung. Dari tempat mereka bersembunyi, terdapat sebuah pertigaan koridor yang mengarah ke area kamar hotel.Cahaya lampu yang lebih redup membuat jalur itu terlihat lebih sepi dibandingkan ballroom yang masih ramai dengan tamu-tamu di belakang mereka.Rey berjalan cepat, tetap menggenggam tangan Hana dengan erat. Langkah mereka nyaris tak bersuara karena lantai koridor dilapisi karpet tebal berwarna biru tua.Aroma khas hotel yang mewah menyeruak di udara, namun Hana sama sekali tak bisa menikmati itu semua. Napasnya sedikit terengah karena mereka berjalan dengan cepat,

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 54

    Veronica masih mempertahankan senyumannya, tetapi sorot matanya tak bisa menyembunyikan kilatan emosi yang terselip di sana.Ia menarik kembali tangannya dengan anggun, lalu melirik sekilas ke arah Rey yang sejak tadi diam, hanya mengamati interaksi mereka dengan ekspresi yang sulit ditebak.Hana tetap tenang. Ia sudah terlalu sering berhadapan dengan orang-orang seperti Veronica, wanita yang merasa lebih unggul, namun sekaligus terancam.Tetapi kali ini, ia tidak akan mundur atau merasa kecil hati. Ia menegakkan bahunya dengan percaya diri, menunjukkan bahwa ia bukan wanita yang bisa digertak hanya dengan kata-kata manis berbalut ancaman halus.“Baguslah.” Veronica tersenyum tipis, lalu sedikit mendekat, menatap Hana dari dekat. “Aku hanya ingin memastikan kita memiliki pemahaman yang sama, Miss Hana.”Hana tak bergeming, malah balas menatap dengan tatapan yang lebih dalam. “Aku juga ingin memastikan hal yang sama, Miss Veronica.”

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 53

    Hana menarik napas perlahan, mencoba mengendalikan debaran jantungnya yang entah kenapa berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia menatap sampagne di tangannya, lalu meneguk sedikit sebelum menoleh pada Rey."Yah, boleh juga ... Aku butuh udara segar," jawabnya dengan suara yang dibuat setenang mungkin, meski dalam hatinya ada sedikit keraguan tentang maksud Rey mengajaknya keluar.Rey tidak segera menanggapinya dengan kata-kata, hanya tersenyum tipis sebelum berdiri dari duduknya, tubuhnya tegap seperti biasa. Dengan gerakan santai, ia mengulurkan tangan ke arah Hana, memberi isyarat agar wanita itu menggenggamnya.Ada sedikit jeda sebelum Hana akhirnya menyambut uluran tangan Rey, dan saat jari-jemari mereka bersentuhan, hawa hangat dari kulit pria itu seketika menjalar ke telapak tangannya.Di seberang meja mereka, Veronica yang sejak tadi memperhatikan interaksi mereka hanya bisa memandang dengan tatapan sinis. Mata tajamnya menelusuri setiap ger

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 52

    Hana menyapu pandangannya ke seluruh penjuru ballroom. Sorot matanya tajam, penuh percaya diri. Para tamu masih bertepuk tangan, beberapa terlihat kagum, yang lain berbisik-bisik membahas betapa mengejutkannya pengungkapan ini. Namun, mata Hana akhirnya berhenti pada satu orang. Juna. Pria itu masih berdiri membeku di tempatnya, mata cokelatnya masih terpaku pada Hana seolah mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini bukan mimpi. Hana tersenyum. Senyum yang bukan hanya sekadar ekspresi kemenangan, tetapi juga kebanggaan. Ia meninggikan dagunya, menatap Juna dengan sorot mata yang seolah berkata, "Lihatlah aku sekarang." Juna menelan ludah, rahangnya mengeras. Ada sesuatu yang berkecamuk dalam dirinya, perasaan yang berkisar antara keterkejutan, penyesalan, dan kekalahan telak. Bagaimana bisa ia mengira Hana masih sama seperti dulu? Baga

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 51

    Bibir lembab Rey melumat bibir Hana, basah, lembut, dan menguasai. Wangi parfumnya menyelimuti Hana, bercampur dengan hangat napas mereka yang beradu. Dada Hana naik turun, tapi tubuhnya tetap membeku. Ia tak tahu harus bereaksi seperti apa. Sampai akhirnya, Rey perlahan menarik diri. Jarak di antara mereka masih begitu dekat. Mata gelap Rey menatapnya, mengunci seluruh perhatian Hana. Lalu, tangannya yang besar terangkat, mengelus bibir Hana dengan lembut. "Acara akan segera dimulai, ayo pergi ...," bisik Rey, suaranya rendah dan menggetarkan. Hana menelan ludah. Jantungnya berdebar keras. "A-ayo, Rey ...," katanya, berusaha terdengar natural, meski jelas nada suaranya sedikit bergetar. Tanpa menunggu lagi, Rey menariknya meninggalkan lorong itu. Mereka berjalan beriringan menuju lift, melewati Veronica yang berdiri mematung

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 50

    Di saat Hana menghadapi ketegangannya dengan Juna, di lobby, Rey mendapati dirinya berhadapan dengan sosok yang kemarin sempat membuat suasana menegang pula.Veronica.Wanita itu melangkah anggun ke arahnya, mengenakan gaun berpotongan elegan yang menonjolkan aura percaya dirinya. Senyum puas terukir di bibirnya, seolah ia telah menantikan pertemuan ini.“Kita bertemu lagi, Rey …,” sapa Veronica dengan suara lembut, namun sarat dengan sesuatu yang sulit diartikan.Rey hanya menarik napas panjang, tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Ia tidak tertarik terlibat dalam percakapan basa-basi dengan wanita itu.Sebagai gantinya, matanya tetap terarah ke lorong di belakang lobi, tempat toilet berada. Ia sedang menunggu Hana, berharap wanita itu segera datang.Namun, Veronica bukan wanita yang mudah diabaikan. Saat Rey tetap bungkam, ia beralih pada sosok yang lebih tua di sampingnya, Tuan Noh.“Apa kabar, Tuan Noh? Lama tak berju

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 49

    Di dalam kamar kecilnya yang sederhana, Hana berdiri di depan cermin panjang, menatap pantulan dirinya dengan tatapan tajam dan penuh tekad.Perlahan, ia meraih gaun yang tergantung rapi di sisi ranjangnya, gaun krem elegan dengan potongan A-line yang sempurna, menonjolkan siluet tubuhnya dengan garis vertikal yang memberi kesan jenjang.Bagian atasnya dihiasi dengan kain transparan yang membalut satu bahunya, memberi sentuhan anggun namun tetap berkarakter.Ia mengenakannya dengan gerakan tenang, menikmati setiap detik saat dirinya bertransformasi. Tak ada lagi gadis yang dulu dipandang sebelah mata. Hari ini, ia akan menjadi pusat perhatian.Jemarinya yang ramping mengambil kuas bedak, memoles wajahnya dengan riasan lembut namun elegan. Bibirnya dipoles warna nude dengan sedikit kilau, sementara eyeliner tipis menegaskan matanya yang tajam. Ia ingin tampil sempurna, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk mereka yang telah

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 48

    Genap satu bulan setelah investasi akhirnya di tarik ...Di dalam ruang kantornya yang megah, suara benturan keras menggema. Sebuah vas kristal jatuh menghantam lantai, pecah berkeping-keping. Dokumen-dokumen berhamburan di udara, lembaran laporan keuangan beterbangan seperti daun kering dihempas badai.Juna mengamuk.Meja besar yang biasa menjadi simbol kekuasaannya kini berantakan. Laptop yang sebelumnya tertata rapi kini tergeletak miring di tepi meja, nyaris jatuh. Kursinya terjungkal ke belakang, menciptakan kekacauan total.Napas Juna memburu, dadanya naik turun dengan liar. Ia meraih satu lembar laporan yang tercecer di lantai, mencengkeramnya erat seolah ingin merobek kertas itu dengan tangannya sendiri.Laporan resmi dari First Food.[Penarikan investasi tahap akhir telah selesai dilakukan. Dengan ini, PT.First Food tidak lagi memiliki hubungan finansial dengan BG.TV]Tangannya mengepal, meremas kertas itu hingg

  • Ditinggal Suami, Dinikahi CEO   Bab 47

    Tok tok! Pintu ruangan Rey diketuk pelan, lalu terbuka. Bastian masuk dengan langkah ragu, wajahnya menyiratkan kegelisahan yang tidak biasa. "Tu-Tuan …," panggilnya, suaranya terdengar sedikit goyah. Rey yang sedang fokus membaca dokumen di tangannya mendongak, alisnya berkerut melihat ekspresi asistennya. "Ada apa?" tanyanya datar. Bastian membuka mulut, hendak bicara, "Di luar ada_" Tetapi suara lain lebih dulu terdengar. "Hai, Rey!" Seseorang menerobos masuk begitu saja, melewati Bastian yang masih berdiri di ambang pintu. Rey mendongak lebih tinggi, matanya melebar seketika. Namun, hanya dalam hitungan detik, rahangnya mengeras, dan sorot matanya berubah tajam. Wanita itu berdiri di hadapannya dengan percaya diri, mengenakan gaun berpotongan elegan yang membungkus tubuh semampainya dengan sempurna. Rambut coklatnya dita

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status