Share

42. Semua Manusia Sama Saja

Mas Baja benar-benar meninggalkan kami berdua di ruangan Pak Aditama. Arga yang berusaha mengejarnya tetap tak bisa mengubah keputusannya.

"Anda boleh keluar, Mbak. Mohon maaf tidak sembarang orang bisa berada di sini." Sekretaris Pak Aditama datang menghampiri. Aku masih terduduk dengan setetes air lolos dari pelupuk mata.

"Baik, Mbak," ucapku seraya berdiri. Mendongak agar aliran air ini tak semakin banyak. Langkahku sedikit gontai menuju pintu saat akan keluar ruangan.

"Mbak Amira gak apa-apa?" tanya Arga begitu aku keluar dari ruangan itu. Dari napasnya yang terengah, pasti Arga berlari.

"Gak apa-apa, Ga. Sorry, ya."

Ya. Aku menyesal. Kenapa pula masalah pribadiku tercampur dengan masalah perusahaan. Harusnya Arga bisa mendapatkan kesepakatan ini jika bukan karena hubunganku dengan Mas Baja.

"Gak apa-apa, Mbak. Besok kita coba lagi," ucap Arga sembari melangkah. Ia mengajakku untuk turun ke lantai satu.

"Besok?" tanyaku heran. Arga menganggguk. Tangannya menekan tombol lift untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status