Share

Bab 40 Javaz Terguling dan ...

Zora sontak menoleh cepat dengan mempertajam pendengarannya.

'Apakah itu Mas El?' batinnya.

Wanita itu tak sempat mencuri dengar lagi, gilirannya mengantre sudah tiba. Dia maju ke depan meja kasir dengan tergesa. Ingin segera menyelesaikannya lalu menghubungi Baron. Tapi apalah daya jika mengurus administrasi Rumah Sakit Daerah lebih rumit dibanding Rumah Sakit Swasta. Dia bahkan tak ingat nomer pria berkaca mata itu, hanya ingat nomor kantor saja.

"Berapa nomer ponsel Baron? Aaarrrgh ... kenapa Shifra harus depresai sama barang penting gini, sih?" kesalnya karena tanpa alat komunikasi canggih itu, dia jadi harus susah menyelesaikan hal mudah seperti ini.

"Bagaimana, Mbak?" tanya si resepsionis.

"Boleh saya pinjam telepon umum saja? Saya akan coba hubungi saudara yang bekerja di perusahaan--," Zora tak mungkin menyebutkannya, "saya hanya ingat nomer kantor itu!" ralatnya dengan wajah memohon.

"Iya, Silakan!" kata petugas administrasi RSUD menyerahkan gagang telepon kabel pada Zora.

Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status