Bora sedang menunggu lift dan tak berapa lama lift datang dan perlahan pintu lift terbuka. Ternyata Tira dan Wina juga berada di mall tersebut, Bora yang hendak masuk kedalam lift terkejut melihat Wina dan Tira berada di dalam lift. “Ohhh Kalian.” Ujar Bora, Tira dan Wina sama sama menatap kearah Bora yang berada diluar Lift.
“Kakak, kenapa kau ada disini?” Tanya Wina.
Tira yang melihat Bora sedikit terkejut ‘Kenapa Bora ada di Mal ini?’ Tanya Tira dalam hati yang menatap kearah Bora yang berada dihadapannya.
Bora berjalan masuk kedalam Lift dan ia menekan Tombol 3. “Aku tidak menyangka bertemu kalian di Mal ini. Tumben sekali kau dengan Tira.” Ujar Bora
“Dia mengajak aku untuk Shoping bersama. Ahhh kakak aku sangat berterima kasih saat itu, jika tidak ada kakak entah apa yang terjadi.” Ujar Wina
“Ahhh ngak usah di pikirin. Tapi aku senang melihat Tira mau mengajakmu Jalan jala
Tira dan Wina sudah berada di lantai 3, Dimana Tira terus berjalan sambil menelusuri cafe cafe yang ada di lantai tersebut. Wina bingung dengan Tira yang sedari tadi melihat satu persatu cafe yang berada di lantai 3. “Mau sampai kapan kau melihat satu persatu cafe di sini, katamu kita mau makan.” Ujar Wina“Sudah Ikuti saja.” Ujar Tira yang terus berjalan sambil melihat kearah cafe yang mereka lalu. Saat itu langkah Tira berhenti ketika melihat Elard dn Bora berada di Cafe Sevenchic, disana Elard sedang bercengkrama dengan Bora dengan serius. “Ahhh akhirnya ketemu.” Ujar Tira, lalu Tira berjalan dengan cepat keara cafe tersebut. “Kak tunggu aku.” Ujar Wina yang mengikuti Tira. Disisi lain Elard tampak terdiam saat Bora mengenai Wanita yang akan dijodohkan olehnya. “Tunggu, kau tahu siapa yang di jodohkan denganku?” Tanya Elard“Hmmm tentu saja aku tahu, bukankah kau akan dijodohkan dengan kak Tira bukan.
Aarav sudah selesai porong rambut dimana staf yang memtongnya sangat pangling melihat perubahan Aarav sebelum dan sesudah memotong rambutnya. “wah pak, kau tampak berbeda saat setelah di pangkas. Saya sampai panging sebagai seorang laki laki.” Ujar Staf 1“Benarkah, apa saya terlihat aneh dengan rambut pendek.” Ujar Staf 1“Tidak anda sagat tampan, namun ada baiknya anda di cat rambutnya supaya hasilnya bagus.” Ujar Staf 1“Cat rambut.” Ujar Aarav. Setelah Aarav memotong rambutnya di tempat pangkas rambut, ia berlanjut mengunjungi Salon. Aarav berjalan memasuki tempat salon, seorang staf wanita menyambut pelanggan mereka. “Selamat Da.” Ujar Staf Salon 2 yang terkesima melihat Aarav yang baru masuk kedalam salon tersebut. Lalu staf itu berjalan kearah Aarav“Selamat datang kakak mau perawatan apa.” Ujar Staf Salon 2“Ahh saya mau di cat rambutnya, karena rambut saya sudah
Malam hari dimana semua bapak bapak sudah berkumpul di pos ronda, saat itu salah satu tetangga melihat sekeliling. “Ohh Pak Ade belum datang.”ujar Tetangga 9“Maaf saya terlambat.” Ujar Aarav yang baru saja datang dan saat itu semua bapak bapak yang ada disana terdiam saat melihat seorang pria menghampiri mereka. “Anda Siapa?” Tanya Tetangga 9“Pak Udin, bapak tidak mengenali saya. Saya Pak Ade.” Ujar Aarav, semua orang yang ada disana langsung terkejut melihat transformsi Aarav setelah memotong rambutnya. Pagi hari semua ibu ibu sedang membeli sayur “Iya katanya Pak Ade benar benar berbeda karena habis potong rambut.” Ujar Tetangga 2“Masa, Ahhh saya tidak percaya.” Ujar Tetangga 3“Bener loh bu, saat pulang suami saya ingin sekali menguruskan badan dan memotong rambutnya seperti Pak Ade.” Ujar Tatangga 2Bora berjalan kearah ibu ibu yang sedang bergosip saat henda
Aarav yang tak sengaja membuka pintu karena ia mau buang sampah seketika terkejut melihat Bora yang bolak balik didepan rumahnya.“Bora.” Panggil AaravBora berhenti melangkah saat Aarav memanggil namanya. Bora perlahan membalikan badannya dan menatap kearah Aarav yang berada didepan pintu sambil membawa Pelastik Sampah yang ada di tangannya.“Ahhhh hai, Sedang apa kau disana.” Ujar BoraAarav melihat kearah sekitar, “Kau yang sedang apa, kenapa kau ada di rumahku.” Ujar Aarav“Ahhhh iya benar juga ya, kenapa aku ada disini.” Ujar BoraLalu Aarav melihat kearah kotak makan yang di tenteng oleh Bora. “Kau masak?” Tanya AaravBora langsung melihat kearah kotak makan yang ia bawa, “Ahh ini.” Ujar Bora“Tadinya aku ingin brbagi makanan karena aku memasak berlebihan dan sisa banyak. Lalu Ika tidak Makan karena dia ada urusan pekerjaan. Jadi jika dibuang ka
Bela langsung memberikan dokumen itu kepada Elard. “Sepertinya saya berubah pikiran dengan tawaran yang kau katakan.” Ujar BelaElard terdiam saat Bela mengembalikan dokumen kerjasama itu kepadanya. “Saya tahu ini belum masa tengang dari perjanjian yang kita buat tempo hari. Namun saya menimbang dan menelaah semua ini sepertinya perwakilanmu itu tidak akan mudah untuk membujuk Aarav untuk kembali ke dunis seni lukis profesional.” Ujar Bela“Saya tahu siapa Aarav, Apa yang ia katakan maka itu adalah mutlak dan tidak bisa di ubah.” Ujar Bela“Dan sebelum saya datang kesini Aarav menghubungi saya dan dia tidak mau menjadi seniman lukis profesional lagi untuk selamanya. Dia menyatakan bahwa dia akan pensiun.” Ujar Bela, Elard yang mendengar hal itu terdiam saat Bela mengatakan Aarav menyatakan Pensiun.“Kau tahu jika mmbatalkan seperti ini anda akan dikenakan pinalti.” Ujar Elard“Memang
“Aku pulang.” Ujar Elard“Akhirnya kau pulang.” Ujar Owen.Elard berhenti melangkah dan menatap kearah Owen dan Glesa. “Kau sedang menungguku?” Tanya Elard“Benar, kami menunggumu. Duduklah dulu.”ujar Glesa yang menyuruh Elard untuk duduk.Elard akhirnya duduk dihadapan Owen dan Glesa. Owen meletakan koran yang baru saja ia baca. “Kau siap siap, kita akan makan malam dengan paman Josep, Tante Clea, Wina dan Tira jam 8 malam.” Ujar OwenElard terkejut saat Owen mengatakan akan makan malam bersama keluarga Josep malam ini. Flashback Dimulai dimana Glesa sedang berjalan jalan di salah satu mall di daerah Jakarta Barat, Saat itu Glesa sedang mampir ke salah satu toko perhiasan yang berada di lantai 3 di mall tersebut. Glesa sedang memilih beberapa Cincin serta kalung yang di rekomendasikan pegawai toko tersebut. “Ini adalah keluaran tahun 2021, Dimana Cincin ini memiliki Kadar Berlian 10
Elard sedang mengangkat telepon dari seseorang. “Ya halo ini siapa.” Ujar Elard “Apa aku bicara dengan Elard, perkenalkan saya Aarav pelukis yang sangat ingin kau ajak kerjasama.” Ujar Aarav yang sedang duduk di salah satu bangku di rumahnya. Elard terdiam saat mendengar bahwa pelukis yang selama ini ia cari cari tiba tiba menghubunginya. “Aarav.” Ujar Elard, mendengar kata Aarav, Owen dan Glesa berhenti melangkah dan terdiam di tempatnya. “Bisa kita bicara, ini mengenai pertemuanmu dengan Bela tadi siang.” Ujar Aarav, Glesa langsung menoleh kearah Elard yang sedang bicara dengan Aarav via telepon. ‘Apa itu benar benar Aaarav?’ Tanya Glesa dalam hati yang terus menatap kearah Elard yang sedang berbicara dengan Aarav. “Benar saya Aarav, bisa saya bicara dengan anda tuan Elard.” Ujar Aarav“Ahhh senang sekali bisa mendengar anda secara langsung.”ujar Elard yang berdiri dan berjalan pergi ke belakang supaya pembicaraan antara dirinya dan Aarav lebih privasi dan tidak
Aarav memegang kening Bora untuk mengukur suhu Bora. Saat tangan Aarav menyentuh kening Bora, seketika jantung Bora kembali berdegug kencang dan Bora sedikit gerogi saat Aarav memegang keningnya. “Kau tidak demam sama sekali.” Ujar Aarav, lalu Aarav menatap kearah Bora dan mereka saling menatap satu sama lain.‘Aduh bagaimana ini, kenapa jantungku terus berdegug kencang seperti ini, ditambah saat ini kami saling memandang satu sama lain.’ Ujar Bora dalam hati yang terus menatap kearah Aarav yang ada di hadapannya. Sementara itu Josep, Clea, Tira Dan Wina sudah berada di Restoran GreenShine. Saat itu beberapa pelayan menghidangkan beberapa makanan barat di atas meja mereka. Clea menatap kearah Tira dan Clea mengedipkan matanya pertanda Tira harus tenang.”Ayah senang jika kau bisa ikut makan bersama.”ujar Josep“Tentu saja, bukankah ini makan malam keluarga.” Ujar Wina“Tapi sayangnya, Kak Bora tidak bisa ikut. Cob
*******EPILOG******** Aarav Berjalan Kearah Josep dan ia menatap dengan tatapan tajam, Josep hanya diam sambil menatap kearah Aarav yang berdiri dihadapannya,. “Aku dengar kau akan debut di Eropa, Selamat.” Ujar Josep “Kau sudah membuat Putrimu terluka Tuan Josep.” Ujar Aarav, Josep terdiam dan menatap kearah Aarav “Sampai Kapanpun, Kau Akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.” Ujar Aarav “Kau mengutukku?” Tanya Josep “Bukan, Aku hanya mengingatkanmu.” Ujar Aarav “Aku dengar kau membantu Owen untuk membuat nama baikku rusak 11 Tahun yang lalu.” Ujar Aarav “Dan saat ini aku dengar juga bahwa kau menentang Aku berhubungan dengan Bora.” Ujar Aarav “Kau memisahkan kami, aku yakin sekali.” Ujar Aarav “Bora tidak pantas untuk pria tua sepertimu, Dia pantas dengan Elard. Dan terbukti dia memilih Elard ketimbang dirimu.” Ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan hal
Sebelum Elard bertemu dengan Bora, dimana Elard sedang bersiap siap hendak ke kantor. Dan saat itu Elard mendapat pesan dari Bora, “Bisa kita bertemu,” Ujar Bora yang mengajak Elard untuk bertemu.Elard sedikit bingung dengan ajakan Bora yang sedikit membuatnya senang. Elard akhirnya pergi ke sebuah Café yang Bora tuju untuk pertemuan mereka. Sesampainya Ia disana, Elard berjalan kearah Bora yang saat itu sedang menelepon seseorang, Sesampainya Elard dihadapan Bora, Elard langsung menyadari bahwa Bora sedang menghubungi Aarav. “Aku juga mencintamu Aarav.” Ujar Bora sambil memandangi Elard yang ada di hadapannya. Bora mengakhiri percakapan manisnya dengan Aarav, lalu ia langsung memasukan Ponselnya kedalam tas yang ia bawa.“Kau sudah sampai, silahkan duduk.” Ujar Bora yang mempersilahkan Elard untuk duduk. Elard pun duduk lalu ia langsung menatap kearah Bora,“Apa kau ingin bicara denganku, tumben sekali kan bisa
Semua orang terkejut bahkan Owen yang tidak percaya bahwa Josep menusuknya dari belakang, dimana Owen tahu bahwa Josep yang berniat membantunya malah justru menjatuhkannya dan juga Glesa didepan semua yang ada disana. “Saya Benar benar minta maaf atas apa yang telah saya lakukan. Sejujurnya saya tidak percaya bahwa saya percaya dengan semua perkataan Owen dan membantunya untuk menjatuhkan seorang yang bertalenta seperti kamu.” Ujar Josep“Paman, Bagaimana kau bisa.” Ujar Owen“Katakan Glesa, apa semua ini benar.” Ujar Juri 1 yang mempertanyakan semua yang di katakana Josep apakah benar atau tidak. Glesa hanya terdiam, perlahan ia melangkah mundur “Tidak, semua itu tidak benar.. tidak benar.” Ujar Glesa yang lari dan ia pergi dari sana“Glesa.” Ujar Owen, yang hanya memandangi Glesa yang keluar dari sana. Owen langsung menatap tajam kearah Elard“Kau bisa bisanya kau mempermalukan aku didepa
Seketika Glesa langsung berdiri dari tempatnya, “APA APA INI.” Ujar Glesa yang tiba tiba marah dan membuat semua orang yang disana terkejut.“Kenapa aku harus melukis, lukisan yang memiliki Kenangan buruk ditambah aku harus melukis dengan orang yang dulu pernah menjiplak Lukisanku.” Ujar Glesa dengan lantang sambil menunjuk kearah Aarav. Aarav hanya terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut. Semua orang terkejut melihat Reaksi Glesa. Lalu Glesa berjalan kearah Lukisan itu dan menunjuk kearah Aarav“Kenapa aku harus melukis lukisan yang membuat aku masih teringat dengan Kenangan buruk yang menjijikan.” Ujar Glesa“Ditambah,” ujar Glesa yang menatap kearah Aarav yang duduk di tempatnya,“Ditambah pria yang dulu menjiplak karya ku sedang duduk disini.” Ujar Glesa“Benar, kenapa harus seperti ini ya kompetisi akhirnya.” Ujar Salah Satu Tamu yang tepat duduk di sebelah Bela. Bela h
Flashback dimulai, saat Itu Elard hendak pulang kerumah, Namun Sebuah Mobil BMW Hitam Berhenti tepat di depan Mobilnya. Elard hanya terdiam saat seorang keluar dari mobil tersebut. “Paman.” UJar Elard yang menyapa Josep.“Apa kau mau pulang, apa paman bisa berbicara denganmu.” Ujar JosepLalu mereka berdua pergi ke sebuah Café yang tak jauh dari Hotel tempat dimana Kompetisi itu berada. Salah seorang pelayan menyuguhkan Kopi untuk Josep dan Elard.“Maaf paman menganggu malammu yang melelahkan ini. Sejujurnya paman ingin menyapamu lebih dahulu.” Ujar Josep“Tidak masalah, aku dengar paman ada urusan sedikit jadi paman tidak bisa hadir.” Ujar Elard“Benar, itu sebabnya paman menemuimu untuk meminta maaf kepadamu. Selaku Sponsor utama, seharusnya paman selalu berada disana dan menyaksikan acara itu berlangsung. Namun karena satu dan lain hal Paman tidak bisa datang kesana.” Ujar Josep
Sebelumnya, Dimana Aarav baru saja sampai di depan rumah Bora. “Baiklah kita sudah sampai.” Ujar Aarav“Makasih sudah antar aku, apa kau tidak apa mengemudi sampai Bandung?” Tanya Bora“Aku tidak masalah, asal Kekasihku sampai dirumah aku sudah tenang.” Ujar Aarav“Baiklah sampai jumpa besok.” Ujar Bora“Hmmm sampai Jumpa.” Ujar Aarav, lalu Bora hendak turun dari mobil, namun saat ia baru membuka Pintu mobil ia langsung menutup pintunya. Aarav hanya terdiam dan saat itu Bora langsung mencium Bibir Aarav sebelum ia benar benar pergi. Aarav menerima Ciuman Hangat Bora sambil membelai kepala Bora. Mereka saling memandang satu sama lain setelah selesai berciuman. “Aku mencintaimu.” Ujar Bora“Aku juga.” Ujar Aarav, lalu Bora langsung pergi dari sana. Aarav terus memperhatikan Bora yang terus melangkah masuk kedalam rumahnya. Aarav hanya tersenyum saat melihat Bora, bert
Sementara itu, Bora, Aarav dan Tira makan malam di Restoran De Lovely yang berada di Lobby Hotel dimana tempat Kompetisi itu di adakan. Salah seorang pelayan menghidangkan makanan yang Mereka pesan, “Aku tidak tahu apa yang kau sukai, aku hanya memilih menu terlezat di Restoran ini. Apa tidak jadi masalah?” Tanya Tira“Tidak masalah, aku suka apa yang kau pesan.” Ujar AaravBora tidak enak dengan situasi yang Tira ciptakan, Bora menyadari bahwa saat ini Aarav benar benar dalam mode Tegang saat bertemu dengan salah satu keluarga Bora.“Aku senang melihat mu secara langsung. Mengapa kau bisa memiluh Adikku dari sekian banyak wanita yang ada di dunia ini?” Tanya Tira sambil melirik kearah Bora“Apa adikku seperti Seorang anak kecil yang polos makanya kau memilihnya.” Ujar Tira“Apa maksud dari pertanyaanmu?” Ujar Bora“Bora, Tidak apa apa.” Ujar Aarav yang memegang tangan B
Bora mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Josep, “Dan percakapan kita disini sudah aku rekam di ponselku.” Ujar Bora yang menunjukan Ponsel yang ia taruh di saku depannya. Josep tidak bisa mengelak dengan apa yang sekarang mereka lakukan, “Ayah mau membuat perjanjian untuk ku.” Ujar Bora“Ayah mendapatkan apa yang ayah mau dengan menikahkan aku dengan Elard, lalu Aku juga mendapatkan apa yang aku mau dimana aku harus menghantarkan Aarav ke posisinya.” Ujar Bora sambil menatap kearah Josep. Josep hanya terdiam saat melihat uluran tangan Bora. “Ternyata anak ku jauh lebih pintar dari yang ayah kira, kau datang kesini ternyata memiliki persiapan yang matang.” Ujar Josep“Aku menghadapi seorang pebisnis yang bisa saja mengingkari janjinya. Aku tidak bodoh, aku tahu siapa yang aku hadapi saat ini.” Ujar Bora“Bagiku, yang ada di hadapanku saat ini adalah Seorang Josep pemilik J Town, b
Sebelum Bora bertemu dengan Josep di sebuah taman, 1 Hari sebelumnya Bora berencana untuk bertemu dengan Aarav karena hari ini merupakan hari Minggu dan ia ingin berkencan dengan Aarav.“Apa kau sudah siap siap?” Tanya Bora yang sedang memasukan tisu basah dan juga Lip Bam ke Tas mininya.“Aku sudah siap sedari tadi,” Ujar Aarav, lalu Saat Bora Hendak keluar dari Rumahnya, ia terkejut karena Elard sudah berdiri di depan pintu rumahnya. “Elard.” Ujar BoraElard hanya terdiam sambil memandangi Bora. Lalu Elard langsung masuk dan Bora pun memberikan minuman kepadanya. “Tumben sekali kau kesini di akhir pekan?” Tanya Bora“Ada hal yang ingin aku tanya kepadamu dan ini mengenai Aarav.” Ujar ElardSeketika Bora langsung terdiam mendengar perkataan Elard. Elard langsung memberikan data yang ia bawa kepada Bora, Bora hanya melihat kearah sebuah Amplop Coklat besar yang Elard sengaja letakan disana