Share

Keras kepala

Penulis: Deyana Bunga
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-21 13:06:46

Bora melihat kearah rumah itu dan ia berjalan mendekat kearah rumah itu. Saat ia melangkah ia melihat seorang pria sedang memotong rumput, dimana langkah kaki bora berhenti saat melihat pria yang ada di hadapannya. Aarav tidak menyadari kalau seorang melangkah masuk ke dalam pekarangan rumahnya, Aarav masih sibuk mencabut rumput yang ada di Perkarangannya. Saat Aarav berbalik badan ia terdiam saat melihat kaki seorang Wanita berdiri didepannya. Aarav perlahan menoleh kearah Wanita yang ada dihadapannya. “Akhirnya aku menemukan anda Pak Aarav.” Ujar Bora sambil tersenyum, Aarav hanya terdiam saat melihat Bora yang ada di hadapannya. Aarav berdiri dan Menatap kearah Bora yang ada di Hadapannya. “Siapa kau?” Tanya Aarav

Lalu Bora mengeluarkan kartu nama dan memberikannya kepada Aarav, “Perkenalkan nama saya Bora. Saya adalah kreator lukisan.” Ujar Bora, Aarav hanya terdiam sambil melihat kearah kartu nama yang Bora keluarkan. Aarav langsung mengusir Bora dari pekarangan rumahnya, “Tunggu.. Tunggu.” Ujar Bora

Kau tidak berhak ada disini, sebaiknya kau pergi dari sini.” Ujar Aarav

Dan ingat, saya tidak mau mengikat kontrak dengan siapa pun. saya sudah berhenti melukis.” Ujar Aarav, lalu Aarav pergi dari sana. Bora hanya terdiam dan tidak bisa berkata kata. Kembali dimana Bora masih berdiri didepan Kediaman Aarav, dan ternyata semua yang terjadi barusan adalah sebuah hayalan yang di ciptakan dalam pikiran Bora. Bora hanya mengelengkan kepalanya. “Jika aku muncul dengan profesiku dan terang terangan seperti itu pasti hasilnya akan kacau.” Ujar Bora

Sebaiknya aku harus perlahan lahan untuk mendekat kepadanya.” Ujar Bora. Lalu Saat itu Bora langsung berjalan kearah sebuah rumah yang Elard siapkan untuknya. Bora membuka pintu dan melihat sekeliling rumah yang sudah Elard persiapkan untuk tempat tinggal bora sementara. “Ahhh lumayan juga rumahnya, meski sederhana tapi boleh juga.” Ujar Bora, lalu Bora mengambil barang barangnya yang ada di bagasi mobil, “Ahhh untung aku cuma bawa satu koper, lagian aku bisa cuci juga dan tidak perlu membawa terlalu banyak.” Ujar Bora, Lalu tak lama kemudian tetangga datang dan melihat Bora yang sedang menurunkan koper dari mobilnya. “Apa dia tetangga baru?” Tanya Tetangga 2

Kita samperin yuk.” Ujar Tetangga 3, lalu mereka berdua melangkah kearah Bora yang sedang menutup Bagasi mobilnya. “Permisi, wahhh kamu tetangga baru ya.” Ujar Tetangga 3 yang menyapa Bora, Bora yang hendak masuk kedalam rumah tiba tiba tidak jadi karena kedua tetagga itu menyapanya. Aarav yang melihat para tetangga berjalan kearah wanita itu hanya bisa terdiam dari kejauhan. “Ahhh iya saya baru saja pindah kesini.” Ujar Bora dengan Ramah

Astaga senang sekali memiliki tetangga cantik dan ramah sepertimu, senang bisa bertemu. saya Bu Ati dan ini Ibu Iis.” Ujar Tetangga 2

Ahhh nama saya Bora, salam kenal.” Ujar Bora, lalu salah satu tetangga menatap kearah Aarav yang menoleh kearah Mereka “Selamat siang Pak Ade, wahhh anda sudah mau keluar rumah ya.” Ujar Tetangga 2, Aarav hanya terdiam dan ia berjalan masuk kedalam rumahnya setelah memberesi semua rumput yang sudah ia potong.

Dia tidak berubah, padahal ini sudah 8 tahun semenjak ia tinggal disini lagi.” Ujar Tetangga 3

Tinggal disini lagi?” tanya Bora

Kau tidak Tahu, rumah itu adalah rumah peninggalan mendiang Ayah dan Ibunya.” Ujar Tetangga 2

Kami sepakat untuk tidak menyebut kasus dia, sebenarnya kami tahu bahwa dia menghilang dan tidak mau menjadi pelukis karena scandal yang menggemparkan dunia seni.” Ujar Tetangga 2

Ushhh jangan mengatakan itu, ingat apa kata pak lurah, kita harus hormati privasi dari Pak Ade.” Ujar Tetangga 3

Ahhh benar,” ujar Tetangga 2, lalu salah satu tetangga itu menatap kearah Bora

Jika kau butuh apa apa jangan sungkan, rumah saya di ujung sana nomor 123.” Ujar Tetangga 3

kalau begitu kami permisi.” Ujar Tetangga 2

Ahhh Iya.” Ujar Bora, lalu mereka berdua pergi dari sana. Bora hanya terdiam saat mendengar perkataan Kedua tetangga itu mengenai Aarav. Sementara itu Bela dan Elard sedang bertemu di kantor Bela. Bela menyuguhkan minuman untuk Elard, sedangkan Elard hanya melihat hasil lukisan yang ada di ruangan tersebut. “Ruangan mu sangat unik, dimana nuwansa floral paling dominan disini. bahkan lukisan ini menarik perhartianku.” Ujar Elard

Itu lukisan yang di hadiahkan aarav kepada saya, dan saya letakan di kantor supaya client client saya bisa melihat bertapa lukisan itu adalah sebuah maha karya yang hebat.” Ujar Bela

Silahkan di minum kopinya, hanya ini yang bisa saya hidangkan untuk anda Tuan Elard.” Ujar Bela.

Elard hanya menoleh kearah cangkir yang ada di mejanya, “Tidak masalah lagian saya suka kopi.” Ujar Elard yang berjalan kearah bangku dan ia duduk disana. “Saya minum ya.” Ujar Elard

Silahkan.” Ujar Bela yang mempersilahkan Elard untuk meminum Kopi yang sudah ia sajikan untuknya. Elard pun meminum Kopi itu dan meletakan cangkir itu kembali di atas meja. “Ini sangat nikmat, terima kasih atas kopinya.” Ujar Elard

Apa tidak masalah jika kreator anda langsung yang dikirim menemui Aarav?” Tanya Bela

Yang saya tahu bahwa Aarav adalah seorang pria yang benar benar keras kepala, dan banyak sekali kreator dari berbagai galery seni mengunjunginya namun tidak ada yang mampu menangani kekeras kepalanya.” Ujar Bela

Bahkan ada yang kemping di pekarangan rumah itu sampai beberapa minggu, namun Aarav tetap mengabaikannya.” Ujar Bela sambil mengangkat cangkirnya dan Bela langsung meminum minumannya.

Kau tidak tahu bagaimana cara kerja kreator seni saya.” Ujar Elard.

Bela terdiam saat Elard mengatakan hal tersebut kepadanya, Bela langsung meletakan cangkir itu dan menatap kearah Elard. “Dia jauh lebih keras kepala dari apa yang kau bayangkan. Bahkan dia bisa membujuk seorang seniman jalanan yang tidak mau menjual lukisannya dengan harga dan cara apa pun.” Ujar Elard

Dia bisa melakukan itu dan aku mempercayainya.” Ujar Elard sambil tersenyum kearah Bela yang ada di hadapannya. Sementara itu Bora Sudah membereskan semua Pakaiannya dan Ia terdiam sejenak “Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan untuk mendekati Pak Aarav.” Ujar Bora, lalu Bora melipat kedua tangannya ke depan, kemudian ia berpikir sejenak untuk mengumpulkan sebuah idea. Dan beberapa menit kemudian ia langsung tersenyum seakan dia mendapatkan ide yang bagus. Aarav yang sedang menatap canvas kosong yang ada didepannya tiba tiba terdiam saat seorang mengetuk pintu rumahnya. “Permisi.” Ujar Bora yang terus mengetuk pintu rumah Aarav. Aarav yang masih duduk disana hanya terdiam saat mendengar seorang mengetuk pintu rumahnya. Aarav berjalan perlahan dan ia membukaan pintu rumahnya, Aarav membuka pintu itu sedikit untuk melihat siapa yang berkunjung kerumahnya. “Siapa ya.” Ujar Aarav.

Bora menoleh kearah Aarav yang mengintip dari dalam rumahnya, “Ahhh selamat sore, hai perkenalkan nama saya Bora saya tetangga baru di depan rumah anda.” Ujar Bora dengan Ramah.

Aarav terdiam dan mengingat seorang wanita muda baru saja pindah tadi siang. “Ahhh iya saya mengingatnya. ada keperluan apa ya?” Tanya Aarav dengan hati hati

Begini saya memasak kue untuk merayakan kepindahan saya, saya ingin membagi kepada tetangga yang ada disini. dan karena anda yang paling dekat dengan rumah saya makanya itu saya memberikan ini spesial untuk anda.” Ujar Bora.

Maaf, saya tidak makan makanan manis.” Ujar Aarav yang hendak menutup pintu namun Bora lansung mencegahnya dengan kaki kanannnya supaya pintu itu tidak tertutup. “Aku mohon terima ya. sebagai tanda persahabatan antar tetangga.” Ujar Bora

Saya sudah bilang saya tidak makan makanan yang manis, jika saya terima pun saya akan membuangnya.” Ujar Aarav dengan Datar

Ahhh begitu ya, sayang sekali padahal aku membuat ini tidak terlalu manis. karena aku juga tidak terlalu manis. ahhhh baiklah, jika kau ingin membuangnya tidak masalah.” Ujar Bora yang meletakan Kue itu di Bawah. Aarav menatap kearah Kue yang Bora letakan Di Bawah. “Jika kau tidak keberatan biarkan kue ini disini sampai membusuk, tapi jika kau memakannya sedikit saja maka saya sangat senang karena kau adalah tipe seorang yang menghargai makanan.” Ujar Bora

Aarav hanya terdiam saat Bora mengatakan hal itu kepadanya, “Kalau begitu saya permisi dulu maaf sudah menganggumu.” Ujar Bora.

Bora terus berjalan pergi dan Aarav langsung menutup pintu itu. Bora yang mendengar suara pintu yang tertutup langsung berhenti melangkah. ‘Ahhh dia memang tidak bisa di bujuk, tapi aku tidak akan menyerah begitu mudah. ini baru satu hari dan aku tidak akan menyerah. karena kata nyerah tidak ada dalam kamus besarku.’ Ujar Bora dalam hati, lalu Bora langsung melangkah pergi menuju rumahnya. aarav kembali ke tempatnya dimana ia hanya melihat canvas yang kosong di hadapannya. dan saat ia mengambil sebuah kuas, dan hendak melukis di atas canvas, tiba tiba ia berhenti dan pikirannya tertuju kepada kue yang masih tergeletak di luar. Dan kata kata Bora sedikit membuat dia risau. Aarav meletakan kuas dan paletnya, Kemudian ia berjalan menuju karah pintu. Saat ia membuka pintu, Aarav melirik kearah kue yang masih ada dibawah pintu. Aarav akhirnya mengambil kue itu dan kembali masuk kedalam sana. Bora yang melihat dari dalam rumah sangat senang saat Aarav mengambil kue yang ia berikan kepadanya. “Asik... akhirnya aku berhasi.” Ujar Bora. Aarav berjalan menuju ke meja makan dimana ia meletakan kue di atas sana. Aarav membuka kotak kue dan melihat kue apa yang di buat oleh Bora. Ternyata kue yang bora buat adalah kue bolu keju kesukaan Aarav. ‘Sudah lama sekali aku tidak melihat bolu keju seperti ini. Entah berapa lama aku tidak makan kue, mungkin sudah 10 tahun aku tidak memakan makanan manis.’ Ujar Aarav dalam hati sambil melihat kearah Kue Bolu Keju yang ada di atas meja makan.

Karena jika aku memakan kue ini aku mengingat apa yang aku alami 10 tahun yang lalu.’ Ujar Aarav dalam hati yang terus memandangi Kue Bolu Keju tersebut.

Bab terkait

  • Ditikam Cinta   Dunia kelabu

    “Dia pria yang sangat keras kepala sama seperti Aarav, jadi aku tidak perlu mencemaskannya.” Ujar Bela. “Dia bukan seorang pria.” Ujar ElardBela terdiam saat Elard mengatakan Kalau Kreator Galerynya bukan Seorang Pria. “Jadi, jika bukan seorang pria maka?” Tanya BelaElard tersenyum sambil mengangkat cangkirnya “Dia seorang wanita.” Ujar Elard sambil menyeruput kopinya. “

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Ditikam Cinta   To The Point

    Bora sedang mengantarkan kue kepada tetangga yang tak jauh dari rumahnya. “Permisi.” Ujar Bora yang membawa satu loyang kue yang sudah ia taruh di dalam kotak. Seorang membuka pintu “Ehhh kamu yang pindah hari ini kan.” Ujar Tetangga 5“Benar, saya Bora tetangga baru di lingkungan ini. Dan saya kesini ingin bersilahurahmi sebagai tetangga baru dengan membawa bingkisan kecil untuk mengakrabkan diri.” Ujar Bora, lalu Bora memberikan kue itu kue itu kepada wanita yang ada di hadapannya. “Saya harap kue ini semoga ibu dan keluarga suka.” Ujar Bora“

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Ditikam Cinta   Angkuh

    Aarav menatap kearah Bora yang ada di hadapannya. “Apa kau tidak suka denganku sebagai tetangga pak Ade?” Tanya Bora, Aarav terdiam saat Bora mengatakan bahwa Aarav tidak suka dengan Bora sebagai tetangganya. “Hah.” Ujar Aarav“Mungkin saya sedikit agresif sebagai tetangga baru dimatamu, pasti kau berpendapat baru 5 hari tinggal disini saya sudah seenaknya menganggumu.” Ujar Bora“Bukan begitu” ujar Aarav“Aku tahu bahwa niat baikku s

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Ditikam Cinta   Pendekatan

    “Nona Bora.” Panggil Aarav, Langkah Bora berhenti saat Aarav memanggilnya untuk pertama kali. Bora menoleh kearah Aarav yang saat itu berdiri di depan rumahnya. Bora menatap kearah Aarav yang berdiri di ujung sana. “Ya.” Ujar BoraAarav hanya terdiam saat Bora menjawab dengan 1 kata. ‘Apa dia benar benar marah , apa tindakanku sudah keterlaluan.’ Ujar Aarav dalam hati yang terus menatap kearah Bora yang berdiri di depan rumahnya. Aarav memberanikan dirinya untuk pergi ke rumah bora, Bora terdiam saat aarav berjalan kearahnya. &ldquo

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Ditikam Cinta   Sang maestro yang terlupakan

    “Pak Ade.” Sapa Bora, Aarav berhenti didepan Bora kemudian ia menyodorkan Makanan yang ia buat kepada Bora. Bora melihat Makanan yang Aarav bawa untuknya lalu ia memandangi Aarav yang ada di hadapannya. Ika terus melihat kearah Aarav dengan tatapan yang nakalnya.Ika terus memandangi Aarav dari atas sampai bawah.“Saya ingin memberikan ini.” Ujar Aarav yang memberikan makanan yang ia buat untuk Bora.“Ahhh kau tidak usah repot repot Pak Ade.” Ujar Bora, Ika langsung mengambil makanan itu dari tangan Aarav.“Astaga Bora, kau tidak boleh menolak rezeki.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Ditikam Cinta   Keberanian

    “Bisakah Vian Tidak lagi menjadi Supirku.” Minta Wina. Josep yang mendengar permintaan Wina hanya terdiam. Wina Memegang tangan Josep dan ia terus memohon agar Josep mengabulkan permintaanya. “Ayah, aku mohon Kepadamu Tolong Kabulkan Permintaanku. Aku Sudah tidak cocok dengan Vian, Dia tidak cocok menjadi Supirku.” Ujar Wina“Dan Sampai kapan Aku harus memakai Supir Seperti ini. Aku sudah besar dan sebentar lagi aku akan berusia 25 tahun.” Ujar Wina“Ayah, jangan perlakukan aku seperti anak kecil seperti ini.” Ujar WinaJosep melepaskan genggaman tangan Wina, Wina terdiam saat Josep melepaskan tangannya. “Jika ayah boleh tahu apa alasan dibalik semua ini?” Tanya Josep“Apa?” Tanya Wina“Kau pasti memiliki alasan kenapa kau tidak suka dengan Vian. Apa Vian melakukan sesuatu yang membuatmu Jengkel.” Ujar Josep“Apa dia terlalu menghalangimu. Bilang kepada

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • Ditikam Cinta   Boleh aku panggil namamu

    “Ayah, aku tidak main main dengan semua yang aku katakan ini. Aku memiliki keberanian sepertimu jadi.” Ujar Bora yang mendekatkan pisau itu ke lehernya, Josep terdiam saat melihat Bora yang nekat dengan mengarahkan pisau itu kelehernya. ‘Ayah, sampai kapan aku akan menjadi Wasitmu yang selalu menahanmu berbuat sesuatu dan menyakiti sesuatu seperti ini.’ Ujar Bora dalam hati yang perlahan lahan mendekatkan pisau itu ke Lehernya. Josep akhirnya membuang tongkat golfnya ke lantai, Josep langsung menghela nafas kemudian ia berjalan kearah pelayan itu dan mengambil ponsel dari tangan pelayan itu. “Ayah sudah menuruti apa yang kau katakan, sebaiknya kau membuang pisau itu.” Ujar Josep “Ayah harus berjanji satu hal, jangan melakukan hal itu. bahkan saat video call ini selesai, jangan pernah ayah memecat bibi. Karena aku yang menghubungi bibi terlebih dahulu.” Ujar Bora “Apa ayah bisa berjanji kepadaku?” Tanya Bora “Baiklah, baiklah ayah akan melakukan apa pun asal k

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • Ditikam Cinta   Langkah Pertama

    “Bolehkah saya memanggil namamu saja supaya lebih akrab.” Ujar Bora, lalu Aarav terdiam sejenak saat Bora ingin memanggil namanya saja. Aarav menganggukan kepalanya tanda ia mengizinkan Bora untuk memanggil namanya. Bora senang ketika Aarav menyetujui kalau ia hanya memanggil nama saja. Bubur ayam telah terhidang di meja dan mereka makan bersama - sama. Saat mereka makan bersama, Bora melirik kearah Aarav yang berada di hadapannya.“Ohhh ya hari ini anda mau melakukan apa Ade?” Tanya Bora, Aarav terdiam saat Bora sekali lagi memanggil namanya.“Hari ini aku hanya dirumah saja.” Ujar Aarav“Aku sangat penasaran, selama ini kau di rumah ngapain saja. Kalau boleh kapan kapan boleh aku berkunjung kesana?” tanya BoraAarav terdiam saat Bora ingin sekali ke rumahnya. “Maaf tapi aku tidak bisa mengundangmu kerumahku.” Ujar AaravBora terdiam saat Aarav menolak kalau Bora kerumahnya, Bora langsung

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19

Bab terbaru

  • Ditikam Cinta   Epilog

    *******EPILOG******** Aarav Berjalan Kearah Josep dan ia menatap dengan tatapan tajam, Josep hanya diam sambil menatap kearah Aarav yang berdiri dihadapannya,. “Aku dengar kau akan debut di Eropa, Selamat.” Ujar Josep “Kau sudah membuat Putrimu terluka Tuan Josep.” Ujar Aarav, Josep terdiam dan menatap kearah Aarav “Sampai Kapanpun, Kau Akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.” Ujar Aarav “Kau mengutukku?” Tanya Josep “Bukan, Aku hanya mengingatkanmu.” Ujar Aarav “Aku dengar kau membantu Owen untuk membuat nama baikku rusak 11 Tahun yang lalu.” Ujar Aarav “Dan saat ini aku dengar juga bahwa kau menentang Aku berhubungan dengan Bora.” Ujar Aarav “Kau memisahkan kami, aku yakin sekali.” Ujar Aarav “Bora tidak pantas untuk pria tua sepertimu, Dia pantas dengan Elard. Dan terbukti dia memilih Elard ketimbang dirimu.” Ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan hal

  • Ditikam Cinta   Doa Dan Jiwaku

    Sebelum Elard bertemu dengan Bora, dimana Elard sedang bersiap siap hendak ke kantor. Dan saat itu Elard mendapat pesan dari Bora, “Bisa kita bertemu,” Ujar Bora yang mengajak Elard untuk bertemu.Elard sedikit bingung dengan ajakan Bora yang sedikit membuatnya senang. Elard akhirnya pergi ke sebuah Café yang Bora tuju untuk pertemuan mereka. Sesampainya Ia disana, Elard berjalan kearah Bora yang saat itu sedang menelepon seseorang, Sesampainya Elard dihadapan Bora, Elard langsung menyadari bahwa Bora sedang menghubungi Aarav. “Aku juga mencintamu Aarav.” Ujar Bora sambil memandangi Elard yang ada di hadapannya. Bora mengakhiri percakapan manisnya dengan Aarav, lalu ia langsung memasukan Ponselnya kedalam tas yang ia bawa.“Kau sudah sampai, silahkan duduk.” Ujar Bora yang mempersilahkan Elard untuk duduk. Elard pun duduk lalu ia langsung menatap kearah Bora,“Apa kau ingin bicara denganku, tumben sekali kan bisa

  • Ditikam Cinta   Kau Adalah Kepercayaan Diriku

    Semua orang terkejut bahkan Owen yang tidak percaya bahwa Josep menusuknya dari belakang, dimana Owen tahu bahwa Josep yang berniat membantunya malah justru menjatuhkannya dan juga Glesa didepan semua yang ada disana. “Saya Benar benar minta maaf atas apa yang telah saya lakukan. Sejujurnya saya tidak percaya bahwa saya percaya dengan semua perkataan Owen dan membantunya untuk menjatuhkan seorang yang bertalenta seperti kamu.” Ujar Josep“Paman, Bagaimana kau bisa.” Ujar Owen“Katakan Glesa, apa semua ini benar.” Ujar Juri 1 yang mempertanyakan semua yang di katakana Josep apakah benar atau tidak. Glesa hanya terdiam, perlahan ia melangkah mundur “Tidak, semua itu tidak benar.. tidak benar.” Ujar Glesa yang lari dan ia pergi dari sana“Glesa.” Ujar Owen, yang hanya memandangi Glesa yang keluar dari sana. Owen langsung menatap tajam kearah Elard“Kau bisa bisanya kau mempermalukan aku didepa

  • Ditikam Cinta   Bumerang

    Seketika Glesa langsung berdiri dari tempatnya, “APA APA INI.” Ujar Glesa yang tiba tiba marah dan membuat semua orang yang disana terkejut.“Kenapa aku harus melukis, lukisan yang memiliki Kenangan buruk ditambah aku harus melukis dengan orang yang dulu pernah menjiplak Lukisanku.” Ujar Glesa dengan lantang sambil menunjuk kearah Aarav. Aarav hanya terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut. Semua orang terkejut melihat Reaksi Glesa. Lalu Glesa berjalan kearah Lukisan itu dan menunjuk kearah Aarav“Kenapa aku harus melukis lukisan yang membuat aku masih teringat dengan Kenangan buruk yang menjijikan.” Ujar Glesa“Ditambah,” ujar Glesa yang menatap kearah Aarav yang duduk di tempatnya,“Ditambah pria yang dulu menjiplak karya ku sedang duduk disini.” Ujar Glesa“Benar, kenapa harus seperti ini ya kompetisi akhirnya.” Ujar Salah Satu Tamu yang tepat duduk di sebelah Bela. Bela h

  • Ditikam Cinta   Mengembalikan Ke Posisi Semula Part 2

    Flashback dimulai, saat Itu Elard hendak pulang kerumah, Namun Sebuah Mobil BMW Hitam Berhenti tepat di depan Mobilnya. Elard hanya terdiam saat seorang keluar dari mobil tersebut. “Paman.” UJar Elard yang menyapa Josep.“Apa kau mau pulang, apa paman bisa berbicara denganmu.” Ujar JosepLalu mereka berdua pergi ke sebuah Café yang tak jauh dari Hotel tempat dimana Kompetisi itu berada. Salah seorang pelayan menyuguhkan Kopi untuk Josep dan Elard.“Maaf paman menganggu malammu yang melelahkan ini. Sejujurnya paman ingin menyapamu lebih dahulu.” Ujar Josep“Tidak masalah, aku dengar paman ada urusan sedikit jadi paman tidak bisa hadir.” Ujar Elard“Benar, itu sebabnya paman menemuimu untuk meminta maaf kepadamu. Selaku Sponsor utama, seharusnya paman selalu berada disana dan menyaksikan acara itu berlangsung. Namun karena satu dan lain hal Paman tidak bisa datang kesana.” Ujar Josep

  • Ditikam Cinta   Mengembalikan Ke Posisi Semula Part 1

    Sebelumnya, Dimana Aarav baru saja sampai di depan rumah Bora. “Baiklah kita sudah sampai.” Ujar Aarav“Makasih sudah antar aku, apa kau tidak apa mengemudi sampai Bandung?” Tanya Bora“Aku tidak masalah, asal Kekasihku sampai dirumah aku sudah tenang.” Ujar Aarav“Baiklah sampai jumpa besok.” Ujar Bora“Hmmm sampai Jumpa.” Ujar Aarav, lalu Bora hendak turun dari mobil, namun saat ia baru membuka Pintu mobil ia langsung menutup pintunya. Aarav hanya terdiam dan saat itu Bora langsung mencium Bibir Aarav sebelum ia benar benar pergi. Aarav menerima Ciuman Hangat Bora sambil membelai kepala Bora. Mereka saling memandang satu sama lain setelah selesai berciuman. “Aku mencintaimu.” Ujar Bora“Aku juga.” Ujar Aarav, lalu Bora langsung pergi dari sana. Aarav terus memperhatikan Bora yang terus melangkah masuk kedalam rumahnya. Aarav hanya tersenyum saat melihat Bora, bert

  • Ditikam Cinta   Mengembangkan

    Sementara itu, Bora, Aarav dan Tira makan malam di Restoran De Lovely yang berada di Lobby Hotel dimana tempat Kompetisi itu di adakan. Salah seorang pelayan menghidangkan makanan yang Mereka pesan, “Aku tidak tahu apa yang kau sukai, aku hanya memilih menu terlezat di Restoran ini. Apa tidak jadi masalah?” Tanya Tira“Tidak masalah, aku suka apa yang kau pesan.” Ujar AaravBora tidak enak dengan situasi yang Tira ciptakan, Bora menyadari bahwa saat ini Aarav benar benar dalam mode Tegang saat bertemu dengan salah satu keluarga Bora.“Aku senang melihat mu secara langsung. Mengapa kau bisa memiluh Adikku dari sekian banyak wanita yang ada di dunia ini?” Tanya Tira sambil melirik kearah Bora“Apa adikku seperti Seorang anak kecil yang polos makanya kau memilihnya.” Ujar Tira“Apa maksud dari pertanyaanmu?” Ujar Bora“Bora, Tidak apa apa.” Ujar Aarav yang memegang tangan B

  • Ditikam Cinta   Berubah Haluan

    Bora mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Josep, “Dan percakapan kita disini sudah aku rekam di ponselku.” Ujar Bora yang menunjukan Ponsel yang ia taruh di saku depannya. Josep tidak bisa mengelak dengan apa yang sekarang mereka lakukan, “Ayah mau membuat perjanjian untuk ku.” Ujar Bora“Ayah mendapatkan apa yang ayah mau dengan menikahkan aku dengan Elard, lalu Aku juga mendapatkan apa yang aku mau dimana aku harus menghantarkan Aarav ke posisinya.” Ujar Bora sambil menatap kearah Josep. Josep hanya terdiam saat melihat uluran tangan Bora. “Ternyata anak ku jauh lebih pintar dari yang ayah kira, kau datang kesini ternyata memiliki persiapan yang matang.” Ujar Josep“Aku menghadapi seorang pebisnis yang bisa saja mengingkari janjinya. Aku tidak bodoh, aku tahu siapa yang aku hadapi saat ini.” Ujar Bora“Bagiku, yang ada di hadapanku saat ini adalah Seorang Josep pemilik J Town, b

  • Ditikam Cinta   Pilihan

    Sebelum Bora bertemu dengan Josep di sebuah taman, 1 Hari sebelumnya Bora berencana untuk bertemu dengan Aarav karena hari ini merupakan hari Minggu dan ia ingin berkencan dengan Aarav.“Apa kau sudah siap siap?” Tanya Bora yang sedang memasukan tisu basah dan juga Lip Bam ke Tas mininya.“Aku sudah siap sedari tadi,” Ujar Aarav, lalu Saat Bora Hendak keluar dari Rumahnya, ia terkejut karena Elard sudah berdiri di depan pintu rumahnya. “Elard.” Ujar BoraElard hanya terdiam sambil memandangi Bora. Lalu Elard langsung masuk dan Bora pun memberikan minuman kepadanya. “Tumben sekali kau kesini di akhir pekan?” Tanya Bora“Ada hal yang ingin aku tanya kepadamu dan ini mengenai Aarav.” Ujar ElardSeketika Bora langsung terdiam mendengar perkataan Elard. Elard langsung memberikan data yang ia bawa kepada Bora, Bora hanya melihat kearah sebuah Amplop Coklat besar yang Elard sengaja letakan disana

DMCA.com Protection Status