Wina terdiam dan ia menoleh kearah Minuman dan Makanan yang ada dimeja, “Aku tahu pasti jika kau melakukan kegiatan ini pasti kau akan lupa jika sebentar lagi akan makan siang. Makanya sebelum itu terjadi aku berinisiatif datang kesini dan memberikan ini kepadamu.” Ujar Vian yang menatap kearah Wina yang ada didepannya.
“Kau boleh mengapai cita citamu, tapi kau jangan lupakan makan juga. Lihatlah dirimu sudah kurus ceking begini malah melupakan makan siang.” Ujar Vian, Wina terdiam sambil menatap kearah Vian yang tiba tiba datang dengan membawakan ia makanan dan minuman. Wina berdiri dan Ia memegang Kening Vian dan Mngukur Apa Vian Panas Atau tidak. Vian yang melihat apa yang Wina lakukan langsung memegang Tangan Wina yang memegang Keningnya. “Apa yang kau lakukan?”tanya Vian
“Apa kau sakit? Tidak seperti biasanya kau seperti ini.” Ujar Wina
“Maksudmu?” Tanya Vian
“Ya habis kau begitu
Saat Bora melihat Foto Aarav di Ponselnya, seketika jantung bora berdegung kecang saat memandangi foto tersebut. ‘Kenapa jantungku deg degan saat setiap melihatnya. Apa mungkin aku benar benar menyukainya.’ Ujar Bora dalam hati. Lalu Bora teringat dengan apa yang Elard katakan mengenai Masa Lalu Aarav.‘Apa mungkin mantan istri aarav adalah kakak ipar dari Elard. Ahhhh aku harus mencari tahu sendiri.’ Ujar Bora dalam hati sambil terus menatap kearah Foto Aarav yang ada di ponselnya. Disuartu Tempat, Para Promotor sedang menyiapkan beberapa dekorasi untuk acara jumpa kelima Maestro ternama pelukis kebanggaan indonesia. Para Staf pun sedang menyusun satu persatu bangku di ruangan tersebut. “Pastikan kau menyusun bangku tersebut dengan rapih.” Ujar Jina“Oii Jina.” Ujar Ika yang menyapa Jina yang saat ini sedang bekerja dan mengatur tata letak.“Ika.” Ujar Jina, lalu Jina berjalan kearah Ika sambil membawa
Bora langsung menjawab panggilan dari Elard. “Ya Elard.” Ujar Bora “Kenapa kau mengangkat Telepon lama sekali, Kau dimana?” Tanya Elard “Aku sedang diluar, memang kenapa Elard.” Ujar Bora “Sepertinya Kau harus kembali ke Jakarta.” Ujar Elard Bora terdiam saat Elard menyuruhnya kembali ke jakarta. “Apa maksudmu?” Tanya Bora “Tadi pagi aku bermain Golf dengan Ayahmu dan Ayahmu sudah tahu kalau Kau sedang di bandung dan menjalankan Misi untuk membuat Aarav menjadi Pelukisku.” Ujar Elard, Bora terdiam dan ia menatap kearah Aarav yang berada di hadapannya. “Dan yang harus kau ketahui bahwa Aarav memiliki hubungan Masa lalu yang kurang baik dengan Kak Owen dan Kakak Iparku.” Ujar Elard, Bora terdiam saat mendengar apa yang Elard katakan mengenai Masa Lalu Aarav kepadanya. “Aku memiliki Firasat bahwa Scandal yang terjadi yang di derita Aarav itu semua ada hubungannya dengan Kak Owen dan Kakak iparku.” Ujar Elard “Lantas kenapa Aya
“Lagian untuk apa kau mau bertemu dengannya. Jika kau mau kau bisa bertemunya saat ia sudah dirumah.” Ujar Elard“Tidak aku harus melihatnya saat ia sedang di interview di acara tersebut.” Ujar Bora“Hmmm Elard bisa kau bantu aku.” Ujar Bora“Bisakah kau mengunakan Koneksi Orang dalammu di Hotel Rezzss supaya aku masuk kesana.” Ujar Bora yang meminta Izin kepada Elard untuk mengunakan Koneksi Orang Dalam, karena Elard adalah Pemilik Saham ke dua dari Hotel Rezzss.“Baiklah Akan aku usahakan.” Ujar Elard“Sekali lagi terima kasih ya atas bantuannya.” Ujar Bora, lalu Bora mengakhrii panggilan teleponnya. Saat itu Elard hanya terdiam dan bingung kenapa Bora ingin bertemu dengan Glesa saat ia sedang di interview di acara tersebut. “Kenapa dia ingin melihat Kak Glesa di interview disana ya. Ahhh aku tidak mengerti jalan pikiran Bora seperti apa.” Ujar ElardSement
“Terima kasih sudah hadir dalam acara ini, Saya mengerti bahwa kelima pelukis ternama ini pasti sangat sibuk sekali, terutama Anda Nona Glesa.” Ujar MC“Ahhh tidak masalah, malah saya berterima kasih karena di undang ke sini. Dan sekaligus acara ini merupakan pertama kalinya saya muncul kembali di tv setelah saya pulang ke Jakarta.” Ujar Glesa“Saya dengar Anda sudah debut di Eropa dan America sebagai pelukis International. Sekali lagi selamat atas pencapaian anda yang sudah menembus kanca international.” Ujar MC“Terima Kasih, dan justru berkat suami saya saya bisa melebarkan sayap saya sebagai Seorang pelukis sampai ke kanca internasional. Dan saya bersyukur bisa mendapatkan kesempatan yang luar biasa tersebut.” Ujar Glesa“Ada pertanyaan yang terbesit pertama kalinya saat saya mengetahui anda akan menjadi salah satu bintang tamu dari acara ini.” Ujar MC“Mengenai karya, dalam cata
Setelah Mereka Mengobrol bersama, Bora dan Glesa keluar dari Cafe tersebut. “Baiklah Kalau begitu Aku permisi Pulang dulu.”ujar Glesa“Baiklah Kak, Hati Hati dijalan. Dan Salam Buat Kak Owen.” Ujar Bora“Baiklah, Salam buat Ayah dan Ibumu ya. Kalau begitu Kakak pergi dulu.” Ujar Glesa yang menepuk Bahu Bor lalu ia pergi dari sana. Bora hanya terdiam sambil menatap Glea yang melangkah pergi dari sana. Ika yang tak jauh dari Cafe tersebut melihat Bora berdiri di depan cafe tersebut. “Ohhh bukankah itu bukannya Bora, Kenapa dia ada disini.” Ujar Ika, Lalu Bora membalikan badannya dan ia tak sengaja melihat Ika yang ada di belakangnya. “Benarkan.” Ujar Ika“Ika Kenapa kau ada disini.” Ujar Bora yang terkejut meihat Ika berada di Hotel yang sama dengannya. Lalu Ika berjalan kearah Bora yag sedang berdiri didepan Cafe yang ada di Lobby Hotel “Sedang apa kau disini?” Tanya Bora&ldqu
“Dan Pesan dari Paman Josep untukmu adalah Mulai Minggu depan, kau harus bersiap siap untuk Melamar Bora secara resmi.” Ujar Owen“Melamar?” Tanya Elard“Hmmm melamar, Loh Bukankah Kau dan Bora Adalah Sepasang kekasih. Bahkan Ayah Juga sudah menyetujui bahwa kau dan Bora akan bertunangan sebelum proyek ini di buat.” Ujar Owen“Aku bilang aku tidak mau di jodohkan.” Ujar Elard“Aku akan mendapatkan Bora dengan caraku sendiri.” Ujar Elard“Dengan caramu sendiri, Apa kau yakin.” Ujar Owen“Sudah beberapa Minggu, bahkan Kau sudah bekerja sama dnegan Bora selama beberapa tahun. Namun Kenapa Bora tidak tahu bahwa kau suka dengannya, Jangan bilang kau adalah Tipe seorang yang takut akan mengungkapkan terlebih dahulu, Apa kau takut di Tolak Dan persahabatan kau dan Dia akan hancur.” Ujar Owen yang menatap kearah Elard yang ada di hadapannya.Lalu Owen langsung
“Benar juga, Bukankah Kau sudah memberitahu Kakak Mengenai Rencana Pertunangan Kak Bora dan Kak Elard?” Tanya WinaTira terdiam saat Wina mengatakan hal itu, Josep menatap kearah Tira yang ada di hadapannya. “Kau sudah memberitahukan Bora Mengenai hal ini Kan Tira?” Tanya Josep, lalu Tira hanya terdiam dan memandangi Clea yang ada dihadapanya. “Ayah, Kau mau aku bicara jujur atau bohong.” Ujar Tira“Tentu saja Jujur.” Ujar JosepClea dan Wina terus menatap kearah Tira, lalu Tira berjalan beberapa langkah kearah Josep, “Ayah, Seberapa besar Ayah menyayangiku.” Ujar Tira“Jika Pertanyaan Yang ayah Layangkan kepada Ibu sampai Suara Ibu terdengar kedepan pasti ini mengenai Aku atau Bora.” Ujar Tira“Jadi Aku ingin tanya, seberapa sayangnya ayah kepadaku, Apa ayah menyayangiku dengan tulus atau hanya pura pura.” Ujar Tira“Tentu Ayah menyayangi
Keesokan harinya, Elard Sudah bersiap siap untuk berangkat kerja. Saat itu Salah Satu Pembantu Mengetuk Pintu Kamar Elard. Tok.. tok.. tok...Elard yang mendengar suara ketukan pintu langsung menoleh kearah Pintu kamarnya. “Masuk.” Ujar Elard, lalu Pintu kamar Elard terbuka dan Pembantu itu masuk kedalam kamarnya. “Tuan, Sarapan sudah siap.” Ujar Pembantu 1“Ohhh baiklah Bi aku akan kebawah.” Ujar Elard. Setelah Itu Elard langsung melangkah menuju ke Ruang Makan, disana Glesa dan owen sudah menunggunya. “Selamat pagi.” Sapa Glesa“Pagi Kakak Ipar.” Ujar Elard yang duduk di tempatnya. Owen yang saat itu sedang mengoleskan Selai Kacang ke atas roti hanya terdiam dan menatap kearah Elard yang sedang Mengambil Roti yang ada di Hadapannya.“Aku dengar Hari ini Galery mu sedang di adakan Pelelangan Lukisan Lama yang tidak terjual.” Ujar Owen“Benar, Rencananya Lukisan Luk
*******EPILOG******** Aarav Berjalan Kearah Josep dan ia menatap dengan tatapan tajam, Josep hanya diam sambil menatap kearah Aarav yang berdiri dihadapannya,. “Aku dengar kau akan debut di Eropa, Selamat.” Ujar Josep “Kau sudah membuat Putrimu terluka Tuan Josep.” Ujar Aarav, Josep terdiam dan menatap kearah Aarav “Sampai Kapanpun, Kau Akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.” Ujar Aarav “Kau mengutukku?” Tanya Josep “Bukan, Aku hanya mengingatkanmu.” Ujar Aarav “Aku dengar kau membantu Owen untuk membuat nama baikku rusak 11 Tahun yang lalu.” Ujar Aarav “Dan saat ini aku dengar juga bahwa kau menentang Aku berhubungan dengan Bora.” Ujar Aarav “Kau memisahkan kami, aku yakin sekali.” Ujar Aarav “Bora tidak pantas untuk pria tua sepertimu, Dia pantas dengan Elard. Dan terbukti dia memilih Elard ketimbang dirimu.” Ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan hal
Sebelum Elard bertemu dengan Bora, dimana Elard sedang bersiap siap hendak ke kantor. Dan saat itu Elard mendapat pesan dari Bora, “Bisa kita bertemu,” Ujar Bora yang mengajak Elard untuk bertemu.Elard sedikit bingung dengan ajakan Bora yang sedikit membuatnya senang. Elard akhirnya pergi ke sebuah Café yang Bora tuju untuk pertemuan mereka. Sesampainya Ia disana, Elard berjalan kearah Bora yang saat itu sedang menelepon seseorang, Sesampainya Elard dihadapan Bora, Elard langsung menyadari bahwa Bora sedang menghubungi Aarav. “Aku juga mencintamu Aarav.” Ujar Bora sambil memandangi Elard yang ada di hadapannya. Bora mengakhiri percakapan manisnya dengan Aarav, lalu ia langsung memasukan Ponselnya kedalam tas yang ia bawa.“Kau sudah sampai, silahkan duduk.” Ujar Bora yang mempersilahkan Elard untuk duduk. Elard pun duduk lalu ia langsung menatap kearah Bora,“Apa kau ingin bicara denganku, tumben sekali kan bisa
Semua orang terkejut bahkan Owen yang tidak percaya bahwa Josep menusuknya dari belakang, dimana Owen tahu bahwa Josep yang berniat membantunya malah justru menjatuhkannya dan juga Glesa didepan semua yang ada disana. “Saya Benar benar minta maaf atas apa yang telah saya lakukan. Sejujurnya saya tidak percaya bahwa saya percaya dengan semua perkataan Owen dan membantunya untuk menjatuhkan seorang yang bertalenta seperti kamu.” Ujar Josep“Paman, Bagaimana kau bisa.” Ujar Owen“Katakan Glesa, apa semua ini benar.” Ujar Juri 1 yang mempertanyakan semua yang di katakana Josep apakah benar atau tidak. Glesa hanya terdiam, perlahan ia melangkah mundur “Tidak, semua itu tidak benar.. tidak benar.” Ujar Glesa yang lari dan ia pergi dari sana“Glesa.” Ujar Owen, yang hanya memandangi Glesa yang keluar dari sana. Owen langsung menatap tajam kearah Elard“Kau bisa bisanya kau mempermalukan aku didepa
Seketika Glesa langsung berdiri dari tempatnya, “APA APA INI.” Ujar Glesa yang tiba tiba marah dan membuat semua orang yang disana terkejut.“Kenapa aku harus melukis, lukisan yang memiliki Kenangan buruk ditambah aku harus melukis dengan orang yang dulu pernah menjiplak Lukisanku.” Ujar Glesa dengan lantang sambil menunjuk kearah Aarav. Aarav hanya terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut. Semua orang terkejut melihat Reaksi Glesa. Lalu Glesa berjalan kearah Lukisan itu dan menunjuk kearah Aarav“Kenapa aku harus melukis lukisan yang membuat aku masih teringat dengan Kenangan buruk yang menjijikan.” Ujar Glesa“Ditambah,” ujar Glesa yang menatap kearah Aarav yang duduk di tempatnya,“Ditambah pria yang dulu menjiplak karya ku sedang duduk disini.” Ujar Glesa“Benar, kenapa harus seperti ini ya kompetisi akhirnya.” Ujar Salah Satu Tamu yang tepat duduk di sebelah Bela. Bela h
Flashback dimulai, saat Itu Elard hendak pulang kerumah, Namun Sebuah Mobil BMW Hitam Berhenti tepat di depan Mobilnya. Elard hanya terdiam saat seorang keluar dari mobil tersebut. “Paman.” UJar Elard yang menyapa Josep.“Apa kau mau pulang, apa paman bisa berbicara denganmu.” Ujar JosepLalu mereka berdua pergi ke sebuah Café yang tak jauh dari Hotel tempat dimana Kompetisi itu berada. Salah seorang pelayan menyuguhkan Kopi untuk Josep dan Elard.“Maaf paman menganggu malammu yang melelahkan ini. Sejujurnya paman ingin menyapamu lebih dahulu.” Ujar Josep“Tidak masalah, aku dengar paman ada urusan sedikit jadi paman tidak bisa hadir.” Ujar Elard“Benar, itu sebabnya paman menemuimu untuk meminta maaf kepadamu. Selaku Sponsor utama, seharusnya paman selalu berada disana dan menyaksikan acara itu berlangsung. Namun karena satu dan lain hal Paman tidak bisa datang kesana.” Ujar Josep
Sebelumnya, Dimana Aarav baru saja sampai di depan rumah Bora. “Baiklah kita sudah sampai.” Ujar Aarav“Makasih sudah antar aku, apa kau tidak apa mengemudi sampai Bandung?” Tanya Bora“Aku tidak masalah, asal Kekasihku sampai dirumah aku sudah tenang.” Ujar Aarav“Baiklah sampai jumpa besok.” Ujar Bora“Hmmm sampai Jumpa.” Ujar Aarav, lalu Bora hendak turun dari mobil, namun saat ia baru membuka Pintu mobil ia langsung menutup pintunya. Aarav hanya terdiam dan saat itu Bora langsung mencium Bibir Aarav sebelum ia benar benar pergi. Aarav menerima Ciuman Hangat Bora sambil membelai kepala Bora. Mereka saling memandang satu sama lain setelah selesai berciuman. “Aku mencintaimu.” Ujar Bora“Aku juga.” Ujar Aarav, lalu Bora langsung pergi dari sana. Aarav terus memperhatikan Bora yang terus melangkah masuk kedalam rumahnya. Aarav hanya tersenyum saat melihat Bora, bert
Sementara itu, Bora, Aarav dan Tira makan malam di Restoran De Lovely yang berada di Lobby Hotel dimana tempat Kompetisi itu di adakan. Salah seorang pelayan menghidangkan makanan yang Mereka pesan, “Aku tidak tahu apa yang kau sukai, aku hanya memilih menu terlezat di Restoran ini. Apa tidak jadi masalah?” Tanya Tira“Tidak masalah, aku suka apa yang kau pesan.” Ujar AaravBora tidak enak dengan situasi yang Tira ciptakan, Bora menyadari bahwa saat ini Aarav benar benar dalam mode Tegang saat bertemu dengan salah satu keluarga Bora.“Aku senang melihat mu secara langsung. Mengapa kau bisa memiluh Adikku dari sekian banyak wanita yang ada di dunia ini?” Tanya Tira sambil melirik kearah Bora“Apa adikku seperti Seorang anak kecil yang polos makanya kau memilihnya.” Ujar Tira“Apa maksud dari pertanyaanmu?” Ujar Bora“Bora, Tidak apa apa.” Ujar Aarav yang memegang tangan B
Bora mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Josep, “Dan percakapan kita disini sudah aku rekam di ponselku.” Ujar Bora yang menunjukan Ponsel yang ia taruh di saku depannya. Josep tidak bisa mengelak dengan apa yang sekarang mereka lakukan, “Ayah mau membuat perjanjian untuk ku.” Ujar Bora“Ayah mendapatkan apa yang ayah mau dengan menikahkan aku dengan Elard, lalu Aku juga mendapatkan apa yang aku mau dimana aku harus menghantarkan Aarav ke posisinya.” Ujar Bora sambil menatap kearah Josep. Josep hanya terdiam saat melihat uluran tangan Bora. “Ternyata anak ku jauh lebih pintar dari yang ayah kira, kau datang kesini ternyata memiliki persiapan yang matang.” Ujar Josep“Aku menghadapi seorang pebisnis yang bisa saja mengingkari janjinya. Aku tidak bodoh, aku tahu siapa yang aku hadapi saat ini.” Ujar Bora“Bagiku, yang ada di hadapanku saat ini adalah Seorang Josep pemilik J Town, b
Sebelum Bora bertemu dengan Josep di sebuah taman, 1 Hari sebelumnya Bora berencana untuk bertemu dengan Aarav karena hari ini merupakan hari Minggu dan ia ingin berkencan dengan Aarav.“Apa kau sudah siap siap?” Tanya Bora yang sedang memasukan tisu basah dan juga Lip Bam ke Tas mininya.“Aku sudah siap sedari tadi,” Ujar Aarav, lalu Saat Bora Hendak keluar dari Rumahnya, ia terkejut karena Elard sudah berdiri di depan pintu rumahnya. “Elard.” Ujar BoraElard hanya terdiam sambil memandangi Bora. Lalu Elard langsung masuk dan Bora pun memberikan minuman kepadanya. “Tumben sekali kau kesini di akhir pekan?” Tanya Bora“Ada hal yang ingin aku tanya kepadamu dan ini mengenai Aarav.” Ujar ElardSeketika Bora langsung terdiam mendengar perkataan Elard. Elard langsung memberikan data yang ia bawa kepada Bora, Bora hanya melihat kearah sebuah Amplop Coklat besar yang Elard sengaja letakan disana