“Terima kasih sudah hadir dalam acara ini, Saya mengerti bahwa kelima pelukis ternama ini pasti sangat sibuk sekali, terutama Anda Nona Glesa.” Ujar MC
“Ahhh tidak masalah, malah saya berterima kasih karena di undang ke sini. Dan sekaligus acara ini merupakan pertama kalinya saya muncul kembali di tv setelah saya pulang ke Jakarta.” Ujar Glesa
“Saya dengar Anda sudah debut di Eropa dan America sebagai pelukis International. Sekali lagi selamat atas pencapaian anda yang sudah menembus kanca international.” Ujar MC
“Terima Kasih, dan justru berkat suami saya saya bisa melebarkan sayap saya sebagai Seorang pelukis sampai ke kanca internasional. Dan saya bersyukur bisa mendapatkan kesempatan yang luar biasa tersebut.” Ujar Glesa
“Ada pertanyaan yang terbesit pertama kalinya saat saya mengetahui anda akan menjadi salah satu bintang tamu dari acara ini.” Ujar MC
“Mengenai karya, dalam cata
Setelah Mereka Mengobrol bersama, Bora dan Glesa keluar dari Cafe tersebut. “Baiklah Kalau begitu Aku permisi Pulang dulu.”ujar Glesa“Baiklah Kak, Hati Hati dijalan. Dan Salam Buat Kak Owen.” Ujar Bora“Baiklah, Salam buat Ayah dan Ibumu ya. Kalau begitu Kakak pergi dulu.” Ujar Glesa yang menepuk Bahu Bor lalu ia pergi dari sana. Bora hanya terdiam sambil menatap Glea yang melangkah pergi dari sana. Ika yang tak jauh dari Cafe tersebut melihat Bora berdiri di depan cafe tersebut. “Ohhh bukankah itu bukannya Bora, Kenapa dia ada disini.” Ujar Ika, Lalu Bora membalikan badannya dan ia tak sengaja melihat Ika yang ada di belakangnya. “Benarkan.” Ujar Ika“Ika Kenapa kau ada disini.” Ujar Bora yang terkejut meihat Ika berada di Hotel yang sama dengannya. Lalu Ika berjalan kearah Bora yag sedang berdiri didepan Cafe yang ada di Lobby Hotel “Sedang apa kau disini?” Tanya Bora&ldqu
“Dan Pesan dari Paman Josep untukmu adalah Mulai Minggu depan, kau harus bersiap siap untuk Melamar Bora secara resmi.” Ujar Owen“Melamar?” Tanya Elard“Hmmm melamar, Loh Bukankah Kau dan Bora Adalah Sepasang kekasih. Bahkan Ayah Juga sudah menyetujui bahwa kau dan Bora akan bertunangan sebelum proyek ini di buat.” Ujar Owen“Aku bilang aku tidak mau di jodohkan.” Ujar Elard“Aku akan mendapatkan Bora dengan caraku sendiri.” Ujar Elard“Dengan caramu sendiri, Apa kau yakin.” Ujar Owen“Sudah beberapa Minggu, bahkan Kau sudah bekerja sama dnegan Bora selama beberapa tahun. Namun Kenapa Bora tidak tahu bahwa kau suka dengannya, Jangan bilang kau adalah Tipe seorang yang takut akan mengungkapkan terlebih dahulu, Apa kau takut di Tolak Dan persahabatan kau dan Dia akan hancur.” Ujar Owen yang menatap kearah Elard yang ada di hadapannya.Lalu Owen langsung
“Benar juga, Bukankah Kau sudah memberitahu Kakak Mengenai Rencana Pertunangan Kak Bora dan Kak Elard?” Tanya WinaTira terdiam saat Wina mengatakan hal itu, Josep menatap kearah Tira yang ada di hadapannya. “Kau sudah memberitahukan Bora Mengenai hal ini Kan Tira?” Tanya Josep, lalu Tira hanya terdiam dan memandangi Clea yang ada dihadapanya. “Ayah, Kau mau aku bicara jujur atau bohong.” Ujar Tira“Tentu saja Jujur.” Ujar JosepClea dan Wina terus menatap kearah Tira, lalu Tira berjalan beberapa langkah kearah Josep, “Ayah, Seberapa besar Ayah menyayangiku.” Ujar Tira“Jika Pertanyaan Yang ayah Layangkan kepada Ibu sampai Suara Ibu terdengar kedepan pasti ini mengenai Aku atau Bora.” Ujar Tira“Jadi Aku ingin tanya, seberapa sayangnya ayah kepadaku, Apa ayah menyayangiku dengan tulus atau hanya pura pura.” Ujar Tira“Tentu Ayah menyayangi
Keesokan harinya, Elard Sudah bersiap siap untuk berangkat kerja. Saat itu Salah Satu Pembantu Mengetuk Pintu Kamar Elard. Tok.. tok.. tok...Elard yang mendengar suara ketukan pintu langsung menoleh kearah Pintu kamarnya. “Masuk.” Ujar Elard, lalu Pintu kamar Elard terbuka dan Pembantu itu masuk kedalam kamarnya. “Tuan, Sarapan sudah siap.” Ujar Pembantu 1“Ohhh baiklah Bi aku akan kebawah.” Ujar Elard. Setelah Itu Elard langsung melangkah menuju ke Ruang Makan, disana Glesa dan owen sudah menunggunya. “Selamat pagi.” Sapa Glesa“Pagi Kakak Ipar.” Ujar Elard yang duduk di tempatnya. Owen yang saat itu sedang mengoleskan Selai Kacang ke atas roti hanya terdiam dan menatap kearah Elard yang sedang Mengambil Roti yang ada di Hadapannya.“Aku dengar Hari ini Galery mu sedang di adakan Pelelangan Lukisan Lama yang tidak terjual.” Ujar Owen“Benar, Rencananya Lukisan Luk
Lalu Elard berjalan kearah salah satu tamu dan tak sengaja ia berjumpa dengan Clea dan Tira yang ternyata hadir dalam Acara pelelangan tersebut. “Tante, Tira.” Ujar ElardClea dan Tira berjalan kearah Elard yang berdiri disana. “Wahhh Pelalangan Lukisan sangat tante tunggu tunggu. Tante tidak menyangka bakal bisa bertemu denganmu disini” ujar Clea, Elard terdiam dan menatap kearah Tira yang berada di Samping Clea.Flashback dimulai dimana, Saat Tira di bawa keluar dari Ruang Kerja Josep oleh Clea dan Wina. Tira di bawa ke kamar Tira. “Lepaskan” ujar Tirayang melepaskan kedua tangannya yang di pegang oleh Clea.“Kenapa kalian membawaku kekamar, Aku belum selesai bicara sama Ayah.” Ujar Tira“Ibu yang mau tanya kepadamu, kenapa kau melakukan hal seperti itu. Tira, Jika kau terus seperti itu maka Kau yang akan di rugikan nak.” Ujar Clea“Aku tidak perduli, Aku hanya mengungkapkan apa ya
Disisi lain Glesa sudah sampai di Depan Rumah Aarav, saat itu Glesa keluar dari mobilnya dan saat ia sudah keluar dari Mobilnya, Ia terus memandangi Rumah yang ada di hadapannya. ‘Aku yakin kau ada disini, kau akan bersembunyi di rumah peninggalakn mendiang orang tuamu Aarav.’ Ujar Glesa dalam hati yang terus menatap kearah Rumah Aarav yang ada didepannya. Glesa Berjalan Perlahan kearahRumah Aarav dan Saat ia didepan Pintunya, Glesa terdiam sejenak dan Ia melihat Rumah Yang Aarav tempati tidak ada perubahan saat dulu ia datang pertama kali ke Sini. “Rumah ini tidak ada yang berubah, Padahal ini sudah 10 tahun yang lalu saat aku menginjakan kakiku disini.” Ujar Glesa dalam hati.Flashback dimulaiDimana Aarav membawa Glesa pertama kali setelah ia menikah dengannya, sekitar 13 tahun yang lalu. Glesa keluar dari mobil dan saat itu Aarav masih menutup mata Glesa dengan Seutas kain. “Kenapa kau menutup mataku, Bukankah ini bukan Kejutan?”
Sementara itu, Tira dan Elard masih mengobrol satu sama lain. Tira menyilangkan Kakinya dan menadahkan Tangannya untuk menopang Dagunya, “Aku ragu bahwa Lamaran itu akan sukses.” Ujar Tira“Bahkan Sampai Detik ini saja Bora tidak tahu bahwa Ia akan bertunangan denganmu.” Ujar TiraElard terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut, “Jika Bora tahu bahwa minggu ini dia akan di lamar olehmu apa ya responnya.” Ujar Tira sambil tersenyum kearah Elard yang ada di Sampingnya. Elard hanya terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut kepadanya.“Aku tidak perduli apa responnya saat tahu bahwa aku dan dia akan melaksanakan pertunangan, yang harus kau tahu bahwa Aku sangat mencintai Bora dan kau tidak bisa menyangkalnya.” Ujar ElardTira hanya terdiam saat Elard mengatakan hal tersebut. Disisi lain Bela sedang dalam perjalanan menuju ke Bandung. Saat ini Dia sedang berada di jalur Tol supaya jarak tempuh dari Jakarta ke Ban
Aarav masih mengenggam kedua tangan anak itu, “Ayah punya alasan kenapa ayah tidak mengunjungimu.” Ujar Aarav“Apa Alasannya.” Ujar Anak Panti 2Aarav terdiam untuk mencari Jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan oleh Anak Tersebut. Bora berjalan kearah Aarav dan anak panti tersebut. “Karena Ayah menyiapkan Hadiah Khusus ini untuk semua Anak Anaknya yang ada disini, Bukan begitu Ayah.” Ujar Bora, Aarav terdiam saat Bora menjawab pertanyan dari anak tersebut. Bora jongkok kearah Anak panti yang sedang bersama Aarav “Kalau boleh tante tahu siapa namamu?” Tanya Bora“Namaku Indina.” Ujar Anak Panti 2“Indina? Wahhh nama yang bagus.” Ujar BoraAnak Panti itu binggung karena Bora tiba tiba datang menghampirinya, “Siapa Tante cantik ini.” Ujar Anak Panti 2“Aku, Ahhh perkenalkan Nama Aku Bora.” Ujar Bora yang memperkenalkan Dirinya kepada anak tersebu
*******EPILOG******** Aarav Berjalan Kearah Josep dan ia menatap dengan tatapan tajam, Josep hanya diam sambil menatap kearah Aarav yang berdiri dihadapannya,. “Aku dengar kau akan debut di Eropa, Selamat.” Ujar Josep “Kau sudah membuat Putrimu terluka Tuan Josep.” Ujar Aarav, Josep terdiam dan menatap kearah Aarav “Sampai Kapanpun, Kau Akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.” Ujar Aarav “Kau mengutukku?” Tanya Josep “Bukan, Aku hanya mengingatkanmu.” Ujar Aarav “Aku dengar kau membantu Owen untuk membuat nama baikku rusak 11 Tahun yang lalu.” Ujar Aarav “Dan saat ini aku dengar juga bahwa kau menentang Aku berhubungan dengan Bora.” Ujar Aarav “Kau memisahkan kami, aku yakin sekali.” Ujar Aarav “Bora tidak pantas untuk pria tua sepertimu, Dia pantas dengan Elard. Dan terbukti dia memilih Elard ketimbang dirimu.” Ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan hal
Sebelum Elard bertemu dengan Bora, dimana Elard sedang bersiap siap hendak ke kantor. Dan saat itu Elard mendapat pesan dari Bora, “Bisa kita bertemu,” Ujar Bora yang mengajak Elard untuk bertemu.Elard sedikit bingung dengan ajakan Bora yang sedikit membuatnya senang. Elard akhirnya pergi ke sebuah Café yang Bora tuju untuk pertemuan mereka. Sesampainya Ia disana, Elard berjalan kearah Bora yang saat itu sedang menelepon seseorang, Sesampainya Elard dihadapan Bora, Elard langsung menyadari bahwa Bora sedang menghubungi Aarav. “Aku juga mencintamu Aarav.” Ujar Bora sambil memandangi Elard yang ada di hadapannya. Bora mengakhiri percakapan manisnya dengan Aarav, lalu ia langsung memasukan Ponselnya kedalam tas yang ia bawa.“Kau sudah sampai, silahkan duduk.” Ujar Bora yang mempersilahkan Elard untuk duduk. Elard pun duduk lalu ia langsung menatap kearah Bora,“Apa kau ingin bicara denganku, tumben sekali kan bisa
Semua orang terkejut bahkan Owen yang tidak percaya bahwa Josep menusuknya dari belakang, dimana Owen tahu bahwa Josep yang berniat membantunya malah justru menjatuhkannya dan juga Glesa didepan semua yang ada disana. “Saya Benar benar minta maaf atas apa yang telah saya lakukan. Sejujurnya saya tidak percaya bahwa saya percaya dengan semua perkataan Owen dan membantunya untuk menjatuhkan seorang yang bertalenta seperti kamu.” Ujar Josep“Paman, Bagaimana kau bisa.” Ujar Owen“Katakan Glesa, apa semua ini benar.” Ujar Juri 1 yang mempertanyakan semua yang di katakana Josep apakah benar atau tidak. Glesa hanya terdiam, perlahan ia melangkah mundur “Tidak, semua itu tidak benar.. tidak benar.” Ujar Glesa yang lari dan ia pergi dari sana“Glesa.” Ujar Owen, yang hanya memandangi Glesa yang keluar dari sana. Owen langsung menatap tajam kearah Elard“Kau bisa bisanya kau mempermalukan aku didepa
Seketika Glesa langsung berdiri dari tempatnya, “APA APA INI.” Ujar Glesa yang tiba tiba marah dan membuat semua orang yang disana terkejut.“Kenapa aku harus melukis, lukisan yang memiliki Kenangan buruk ditambah aku harus melukis dengan orang yang dulu pernah menjiplak Lukisanku.” Ujar Glesa dengan lantang sambil menunjuk kearah Aarav. Aarav hanya terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut. Semua orang terkejut melihat Reaksi Glesa. Lalu Glesa berjalan kearah Lukisan itu dan menunjuk kearah Aarav“Kenapa aku harus melukis lukisan yang membuat aku masih teringat dengan Kenangan buruk yang menjijikan.” Ujar Glesa“Ditambah,” ujar Glesa yang menatap kearah Aarav yang duduk di tempatnya,“Ditambah pria yang dulu menjiplak karya ku sedang duduk disini.” Ujar Glesa“Benar, kenapa harus seperti ini ya kompetisi akhirnya.” Ujar Salah Satu Tamu yang tepat duduk di sebelah Bela. Bela h
Flashback dimulai, saat Itu Elard hendak pulang kerumah, Namun Sebuah Mobil BMW Hitam Berhenti tepat di depan Mobilnya. Elard hanya terdiam saat seorang keluar dari mobil tersebut. “Paman.” UJar Elard yang menyapa Josep.“Apa kau mau pulang, apa paman bisa berbicara denganmu.” Ujar JosepLalu mereka berdua pergi ke sebuah Café yang tak jauh dari Hotel tempat dimana Kompetisi itu berada. Salah seorang pelayan menyuguhkan Kopi untuk Josep dan Elard.“Maaf paman menganggu malammu yang melelahkan ini. Sejujurnya paman ingin menyapamu lebih dahulu.” Ujar Josep“Tidak masalah, aku dengar paman ada urusan sedikit jadi paman tidak bisa hadir.” Ujar Elard“Benar, itu sebabnya paman menemuimu untuk meminta maaf kepadamu. Selaku Sponsor utama, seharusnya paman selalu berada disana dan menyaksikan acara itu berlangsung. Namun karena satu dan lain hal Paman tidak bisa datang kesana.” Ujar Josep
Sebelumnya, Dimana Aarav baru saja sampai di depan rumah Bora. “Baiklah kita sudah sampai.” Ujar Aarav“Makasih sudah antar aku, apa kau tidak apa mengemudi sampai Bandung?” Tanya Bora“Aku tidak masalah, asal Kekasihku sampai dirumah aku sudah tenang.” Ujar Aarav“Baiklah sampai jumpa besok.” Ujar Bora“Hmmm sampai Jumpa.” Ujar Aarav, lalu Bora hendak turun dari mobil, namun saat ia baru membuka Pintu mobil ia langsung menutup pintunya. Aarav hanya terdiam dan saat itu Bora langsung mencium Bibir Aarav sebelum ia benar benar pergi. Aarav menerima Ciuman Hangat Bora sambil membelai kepala Bora. Mereka saling memandang satu sama lain setelah selesai berciuman. “Aku mencintaimu.” Ujar Bora“Aku juga.” Ujar Aarav, lalu Bora langsung pergi dari sana. Aarav terus memperhatikan Bora yang terus melangkah masuk kedalam rumahnya. Aarav hanya tersenyum saat melihat Bora, bert
Sementara itu, Bora, Aarav dan Tira makan malam di Restoran De Lovely yang berada di Lobby Hotel dimana tempat Kompetisi itu di adakan. Salah seorang pelayan menghidangkan makanan yang Mereka pesan, “Aku tidak tahu apa yang kau sukai, aku hanya memilih menu terlezat di Restoran ini. Apa tidak jadi masalah?” Tanya Tira“Tidak masalah, aku suka apa yang kau pesan.” Ujar AaravBora tidak enak dengan situasi yang Tira ciptakan, Bora menyadari bahwa saat ini Aarav benar benar dalam mode Tegang saat bertemu dengan salah satu keluarga Bora.“Aku senang melihat mu secara langsung. Mengapa kau bisa memiluh Adikku dari sekian banyak wanita yang ada di dunia ini?” Tanya Tira sambil melirik kearah Bora“Apa adikku seperti Seorang anak kecil yang polos makanya kau memilihnya.” Ujar Tira“Apa maksud dari pertanyaanmu?” Ujar Bora“Bora, Tidak apa apa.” Ujar Aarav yang memegang tangan B
Bora mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Josep, “Dan percakapan kita disini sudah aku rekam di ponselku.” Ujar Bora yang menunjukan Ponsel yang ia taruh di saku depannya. Josep tidak bisa mengelak dengan apa yang sekarang mereka lakukan, “Ayah mau membuat perjanjian untuk ku.” Ujar Bora“Ayah mendapatkan apa yang ayah mau dengan menikahkan aku dengan Elard, lalu Aku juga mendapatkan apa yang aku mau dimana aku harus menghantarkan Aarav ke posisinya.” Ujar Bora sambil menatap kearah Josep. Josep hanya terdiam saat melihat uluran tangan Bora. “Ternyata anak ku jauh lebih pintar dari yang ayah kira, kau datang kesini ternyata memiliki persiapan yang matang.” Ujar Josep“Aku menghadapi seorang pebisnis yang bisa saja mengingkari janjinya. Aku tidak bodoh, aku tahu siapa yang aku hadapi saat ini.” Ujar Bora“Bagiku, yang ada di hadapanku saat ini adalah Seorang Josep pemilik J Town, b
Sebelum Bora bertemu dengan Josep di sebuah taman, 1 Hari sebelumnya Bora berencana untuk bertemu dengan Aarav karena hari ini merupakan hari Minggu dan ia ingin berkencan dengan Aarav.“Apa kau sudah siap siap?” Tanya Bora yang sedang memasukan tisu basah dan juga Lip Bam ke Tas mininya.“Aku sudah siap sedari tadi,” Ujar Aarav, lalu Saat Bora Hendak keluar dari Rumahnya, ia terkejut karena Elard sudah berdiri di depan pintu rumahnya. “Elard.” Ujar BoraElard hanya terdiam sambil memandangi Bora. Lalu Elard langsung masuk dan Bora pun memberikan minuman kepadanya. “Tumben sekali kau kesini di akhir pekan?” Tanya Bora“Ada hal yang ingin aku tanya kepadamu dan ini mengenai Aarav.” Ujar ElardSeketika Bora langsung terdiam mendengar perkataan Elard. Elard langsung memberikan data yang ia bawa kepada Bora, Bora hanya melihat kearah sebuah Amplop Coklat besar yang Elard sengaja letakan disana