Share

Gengsi

Penulis: Deyana Bunga
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-12 05:33:23

Setelah selesai melukis Ia langsung merobek buku gambar tersebut dan memberikannya kepada Bela. “Apa ini.” Ujar Bela yang tidak mengerti maksud Aarav memberikan hasil lukisannya kepadanya.

“Itu adalah tanda terima aku untuk awal debutku lagi.” Ujar Aarav, Bela terdiam saat Aarav mengatakan awal debutnya.

“Aku sudah memutuskan untuk memulai debutku dari seniman jalanan.” Ujar Aarav

“Karena Kontrak dengan Agencymu sudah mau habis maka dari itu dengan lukisan ini aku akan memperanjang kontrak kerjasama ku dengan mu Bela.” Ujar Aarav yang menatap kearah Bela, saat itu Bela hanya terdiam sambil menatap kearah Aarav yang sedang duduk disebelahnya.

“HUH.” Ujar Bela

Lalu Aarav mengubah posisi duduknya dan menatap kearah Bela. “Bukankah kontraku dengan agencymu sudah lama habis, dan aku juga sudah terlalu banyak hutang kepadamu. Maka dari itu aku akan memulai debutku kembali dan akan membayar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ditikam Cinta   Membual

    “Dia menghubungiku dan mengataka bahwa dia tidak mau bekerjasama denganku.” Ujar ElardBora terdiam saat Elard mengatakan bahwa Aarav tidak mau bekerjasama dengannya. “Dan kau tahu apa yang dia katakana, dia tidak akan kembali menjadi seniman lukis profesional, tapi dia ingin menjadi pelukis jalanan.” Ujar Elard, Bora terdiam saat Elard mengatakan keinginan Aarav.“Ahhhh kau tanang saja, aku dan tuan Aarav sudah sedikit lebih dekat. Jadi, jadi aku akan mengatakan kepadanya dan membujuknya.” Ujar Bora“Waktumu sudah mau habis loh Bora, Ini sudah hampir 1 bulan.” Ujar Elard“Dan dari apa yang aku dengar dan aku juga merasakan di setiap kata demi kata yang ia ucapkan saat dia berbicara denganku, dia benar benar berpendirian sangat teguh.” Ujar Elard“Bagaimana kau akan membuju dia, nona Bela saja tidak bisa merubah pendiriannya.” Ujar Elard. Bora terdiam sejenak. Setelah mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Ditikam Cinta   Menikmati Makanan

    Vian dan Wina telah selesai sarapan di sebuah warung di pinggir jalan, Saat itu Vian terdiam saat Wina sudah menghabiskan 3 bungkus nasi lemak dengan sate kerang. Wina sangat menikmati makanan yang di suguhkan disana. Vian yang saat itu sedang meminum teh manis hanya terdiam saat melihat untuk pertama kalinya wina begitu lahap dengan makanan pinggir jalan. 2 jam sebelumnya, Vian mengajak Wina ke salah satu warung makan di pinggir jalan. “Baiklah Kita sudah sampai.” Ujar Vian, Wina membuka helmnya dan meihat warung makan yang ada di hadapannya. “Kita akan makan disini?” Tanya Wina“Hmmm Ini tempat langganan aku Sarapan.” Ujar VianWina melihat sekitar Warung yang sangat tidak sehat dan ditambah letak warung tersebut berada di pinggir jalan yang banyak sekali polusi atau asap yang lalu lalang disana. “Ahhhh Vian, tidak bisakah kau mencari sarapan yang tertutup dan sedikit sehat?” Tanya Wina“Ada apa dengan waru

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Ditikam Cinta   Membujuk

    Wina terdiam dan menatap kearah Vian. “Aku melihat Nona untuk pertama kalinya makan dengan tulus dan menikmati makanan itu dengan sepenuh hati.” Ujar Vian“Meski makanan ini hanya sederhana, namun di mata anda makanan ini sangat berarti. Buktinya saja anda sampai nambah seperti itu sudah memperlihatkan bahwa makanan yang anda makan ini merupakan juara dari berbagai makanan yang pernah anda makan sebelumnya.” Ujar Vian yang menatap kearah Wina yang duduk dihadapannya.“Kau ini terlalu berlebihan.” Ujar Wina, lalu Wina ingin minum namun minumannya sudah habis. “Ahhh minumku habis lagi.” Ujar WinaLalu Vian memberikan minumannya, “Ini minum punyaku tapi ini teh tawar ya.” Ujar Vian, Wina akhirnya mengambil minuman Vian dan meminumnya.“Ayo kita berangkat.” Ujar Wina, yang setelah minum ia langsung pergi dari sana. Vian yang melihat hal itu hanya terdiam dan tersenyum sendiri. Sementara i

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Ditikam Cinta   Hadiah Yang Berkesan

    Saat yang bersamaan Aarav mengambil ponselnya dan mencari nomor Bora kemudian ia menghubunginya. Ponsel Bora berbunyi, saat Bora melihat Siapa yang menghubunginya ia hanya terdiam dan tidak menyangka bahwa mengapa Moment saat ia hendak mengirimi pesan kepada Aarav dan ternyata Aarav pun menghubunginya disaat itu juga. Lalu Bora akhirnya mengangkat Panggilan Dari Aarav. “Halo.” Ujar Bora“Apa Aku menganggu mu?” tanya Aarav“Ahhh tidak, kau tidak mengangguku sama sekali. Justru kau menghubungiku disaat yang tepat.” Ujar Bora, lalu Seketika Bora menutup mulutnya saat ia keceplosan bahwa Aarav menghubunginya di saat yang tepat. Aarav tersenyum saat Bora mengatakan hal tersebut.“Benarkah, syukurlah jika aku menghubungimu di saat yang tepat.” Ujar AaravBora langsung terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut, “Kau sedang apa?” Tanya BoraAarav terdiam dan ia memandangi Lukisan yang baru saja i

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Ditikam Cinta   Membanding Mandingkan

    “Owen.” Ujar ElardOwen berhenti melangkah dan ia menoleh kearah Seorang yang memanggil namanya dengan lantang. Owen terdiam saat Elard berdiri di sana “Elard.” Ujar Owen.Elard berjalan perlahan kearah Owen yang hanya berdiri disana sambil memandangi Elard. Elard berdiri dihadapan Owen “Kenapa kau ada disini?” Tanya Owen“Beginikah kau diluar kantor dan Di luar rumah kakak.” Ujar Elard sambil menatap tajam kearah Owen yang ada di hadapannya. Lalu Owen langsung menrik Elard untuk bicara di tempat yang lebih sepi supaya tidak ada yang melihat mereka. Elard melepaskan tagan Owen “Ini tidak seperti yang kau lihat, Dia adalah Asistenku.” Ujar Owen“Ohhh Asisten?” ujar Elard“Benar dia hanya asisten.” Ujar Owen“Jika dia hanya sekedar Asistenmu, lantas kenapa kau merangkul pingangnya didepan umum?” Tanya Elard“Merangkul, Merangkul apa.&rd

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Ditikam Cinta   Plagiatisme

    “Kau baru membeli lukisan ini?” tanya Ika“Tidak itu dari Pak Ade.” Ujar Bora“What dari pak Ade.” Ujar Ika, lalu Ika meletakan Kantung plastik yang berisi Makan malam mereka di atas meja. Ika lansung menatap kearah Lukisan yang Bora pajang tepat didepan pintu masuk “Tak kusangka Lukisannya sangat indah. Dia benar benar berbakat sekali.” Ujar Ika,“Jika dia pandai melukis kenapa dia tidak jadi pelukis saja ya.” Ujar Ika“Kau setuju kan Bora.” Ujar Ika yang menanyakan pendapat Bora mengenai Perkataannya.‘Andai kau tahu bahwa Pak Ade yang kau kenal seorang Pelukis yang saat ini menjadi Target ku. Dan aku tidak mengerti mengapa dia tidak mau menjadi Pelukis Profesional lagi padahal dia sudah mau melukis kembali.’ Ujar Bora dalam hati sambil tersenyum kearah Ika yang saat ini sedang terpesona dengan lukisan yang terpajang di dinding. Sudah lebih 20 menit Ika terus mema

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Ditikam Cinta   Akar Masa Lalu

    Sebelum Josep bermain golf dengan Owen dan Elard dan membahas mengenai misi Bora yang ingin merekrut Aarav sebagai pelukis di galery Elard. Saat itu Owen baru saja tiba dirumah dan saat itu Owen menghentikan Mobilnya di garasi, Saat ia melepaskan Seatbelt ia menoleh kearah barang belanjaan yang ia beli untuk Glesa. Owen mengambilnya kemudian ia keluar dari mobilnya. Owen terus berjalan kedalam rumah dan saat itu Owen melihat Glesa sedang duduk di Ruang Keluarga. “Aku pulang.” Ujar OwenGlesa menoleh kearah Owen, dan saat itu Glesa berdiri dan berjalan kearah Owen yang berdiri disana. “Kau sudah pulang.” Ujar Glesa“Hmmm Maaf aku seharian tidak menghubungiku, kau tahu akhir akhir ini aku banyak ekali kerjaan.” Ujar Owen“Tidak masalah, lagian sebentar lagi juga aku yang akan sibuk juga. Yang penting kita harus saling percaya.” Ujar Glesa, lalu Glesa melihat kearah barang belanjaarn yang ada di tangan Owen. &ld

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23
  • Ditikam Cinta   Perhatian

    Elard mengeluarkan ponselnya dan ia menghubungi seseorang yang ia kenal, “Halo Marco, Bisa kau mencari informasi mengenai Scandal Aarav 10 tahun yang lalu.” Ujar Elard.“Bukankah kau sudah tahu bahwa Aarav mencuri dan mengaku lukisan orang lain.” Ujar Marco yang tak lain adalah teman sekaligus asisten pribadi Elard“Aku tahu tapi informasi itu hanya sebatas bahwa Aarav mencuri lukisan seseorang dan aku tidak mengetahui siapa orang itu.” Ujar Elard“Masa kau tidak tahu, padahal informasi ini sudah aku berikan loh.” Ujar Marco“Kepada siapa kau memberikannya.” Ujar Elard“Kakakmu.” Ujar Marco, Elard terdiam saat Marco mengatakan bahwa informasi mengenai Scandal Aarav diberikan semuanya kepada Owen“Aarav mencuri karya dari kakak iparmu.” Ujar Marco, Elard terdiam saat Marco mengatakan hal tersebut kepadanya. Lalu Elard sedikit bisa menarik kesimpulan bahwa Kena

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23

Bab terbaru

  • Ditikam Cinta   Epilog

    *******EPILOG******** Aarav Berjalan Kearah Josep dan ia menatap dengan tatapan tajam, Josep hanya diam sambil menatap kearah Aarav yang berdiri dihadapannya,. “Aku dengar kau akan debut di Eropa, Selamat.” Ujar Josep “Kau sudah membuat Putrimu terluka Tuan Josep.” Ujar Aarav, Josep terdiam dan menatap kearah Aarav “Sampai Kapanpun, Kau Akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.” Ujar Aarav “Kau mengutukku?” Tanya Josep “Bukan, Aku hanya mengingatkanmu.” Ujar Aarav “Aku dengar kau membantu Owen untuk membuat nama baikku rusak 11 Tahun yang lalu.” Ujar Aarav “Dan saat ini aku dengar juga bahwa kau menentang Aku berhubungan dengan Bora.” Ujar Aarav “Kau memisahkan kami, aku yakin sekali.” Ujar Aarav “Bora tidak pantas untuk pria tua sepertimu, Dia pantas dengan Elard. Dan terbukti dia memilih Elard ketimbang dirimu.” Ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan hal

  • Ditikam Cinta   Doa Dan Jiwaku

    Sebelum Elard bertemu dengan Bora, dimana Elard sedang bersiap siap hendak ke kantor. Dan saat itu Elard mendapat pesan dari Bora, “Bisa kita bertemu,” Ujar Bora yang mengajak Elard untuk bertemu.Elard sedikit bingung dengan ajakan Bora yang sedikit membuatnya senang. Elard akhirnya pergi ke sebuah Café yang Bora tuju untuk pertemuan mereka. Sesampainya Ia disana, Elard berjalan kearah Bora yang saat itu sedang menelepon seseorang, Sesampainya Elard dihadapan Bora, Elard langsung menyadari bahwa Bora sedang menghubungi Aarav. “Aku juga mencintamu Aarav.” Ujar Bora sambil memandangi Elard yang ada di hadapannya. Bora mengakhiri percakapan manisnya dengan Aarav, lalu ia langsung memasukan Ponselnya kedalam tas yang ia bawa.“Kau sudah sampai, silahkan duduk.” Ujar Bora yang mempersilahkan Elard untuk duduk. Elard pun duduk lalu ia langsung menatap kearah Bora,“Apa kau ingin bicara denganku, tumben sekali kan bisa

  • Ditikam Cinta   Kau Adalah Kepercayaan Diriku

    Semua orang terkejut bahkan Owen yang tidak percaya bahwa Josep menusuknya dari belakang, dimana Owen tahu bahwa Josep yang berniat membantunya malah justru menjatuhkannya dan juga Glesa didepan semua yang ada disana. “Saya Benar benar minta maaf atas apa yang telah saya lakukan. Sejujurnya saya tidak percaya bahwa saya percaya dengan semua perkataan Owen dan membantunya untuk menjatuhkan seorang yang bertalenta seperti kamu.” Ujar Josep“Paman, Bagaimana kau bisa.” Ujar Owen“Katakan Glesa, apa semua ini benar.” Ujar Juri 1 yang mempertanyakan semua yang di katakana Josep apakah benar atau tidak. Glesa hanya terdiam, perlahan ia melangkah mundur “Tidak, semua itu tidak benar.. tidak benar.” Ujar Glesa yang lari dan ia pergi dari sana“Glesa.” Ujar Owen, yang hanya memandangi Glesa yang keluar dari sana. Owen langsung menatap tajam kearah Elard“Kau bisa bisanya kau mempermalukan aku didepa

  • Ditikam Cinta   Bumerang

    Seketika Glesa langsung berdiri dari tempatnya, “APA APA INI.” Ujar Glesa yang tiba tiba marah dan membuat semua orang yang disana terkejut.“Kenapa aku harus melukis, lukisan yang memiliki Kenangan buruk ditambah aku harus melukis dengan orang yang dulu pernah menjiplak Lukisanku.” Ujar Glesa dengan lantang sambil menunjuk kearah Aarav. Aarav hanya terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut. Semua orang terkejut melihat Reaksi Glesa. Lalu Glesa berjalan kearah Lukisan itu dan menunjuk kearah Aarav“Kenapa aku harus melukis lukisan yang membuat aku masih teringat dengan Kenangan buruk yang menjijikan.” Ujar Glesa“Ditambah,” ujar Glesa yang menatap kearah Aarav yang duduk di tempatnya,“Ditambah pria yang dulu menjiplak karya ku sedang duduk disini.” Ujar Glesa“Benar, kenapa harus seperti ini ya kompetisi akhirnya.” Ujar Salah Satu Tamu yang tepat duduk di sebelah Bela. Bela h

  • Ditikam Cinta   Mengembalikan Ke Posisi Semula Part 2

    Flashback dimulai, saat Itu Elard hendak pulang kerumah, Namun Sebuah Mobil BMW Hitam Berhenti tepat di depan Mobilnya. Elard hanya terdiam saat seorang keluar dari mobil tersebut. “Paman.” UJar Elard yang menyapa Josep.“Apa kau mau pulang, apa paman bisa berbicara denganmu.” Ujar JosepLalu mereka berdua pergi ke sebuah Café yang tak jauh dari Hotel tempat dimana Kompetisi itu berada. Salah seorang pelayan menyuguhkan Kopi untuk Josep dan Elard.“Maaf paman menganggu malammu yang melelahkan ini. Sejujurnya paman ingin menyapamu lebih dahulu.” Ujar Josep“Tidak masalah, aku dengar paman ada urusan sedikit jadi paman tidak bisa hadir.” Ujar Elard“Benar, itu sebabnya paman menemuimu untuk meminta maaf kepadamu. Selaku Sponsor utama, seharusnya paman selalu berada disana dan menyaksikan acara itu berlangsung. Namun karena satu dan lain hal Paman tidak bisa datang kesana.” Ujar Josep

  • Ditikam Cinta   Mengembalikan Ke Posisi Semula Part 1

    Sebelumnya, Dimana Aarav baru saja sampai di depan rumah Bora. “Baiklah kita sudah sampai.” Ujar Aarav“Makasih sudah antar aku, apa kau tidak apa mengemudi sampai Bandung?” Tanya Bora“Aku tidak masalah, asal Kekasihku sampai dirumah aku sudah tenang.” Ujar Aarav“Baiklah sampai jumpa besok.” Ujar Bora“Hmmm sampai Jumpa.” Ujar Aarav, lalu Bora hendak turun dari mobil, namun saat ia baru membuka Pintu mobil ia langsung menutup pintunya. Aarav hanya terdiam dan saat itu Bora langsung mencium Bibir Aarav sebelum ia benar benar pergi. Aarav menerima Ciuman Hangat Bora sambil membelai kepala Bora. Mereka saling memandang satu sama lain setelah selesai berciuman. “Aku mencintaimu.” Ujar Bora“Aku juga.” Ujar Aarav, lalu Bora langsung pergi dari sana. Aarav terus memperhatikan Bora yang terus melangkah masuk kedalam rumahnya. Aarav hanya tersenyum saat melihat Bora, bert

  • Ditikam Cinta   Mengembangkan

    Sementara itu, Bora, Aarav dan Tira makan malam di Restoran De Lovely yang berada di Lobby Hotel dimana tempat Kompetisi itu di adakan. Salah seorang pelayan menghidangkan makanan yang Mereka pesan, “Aku tidak tahu apa yang kau sukai, aku hanya memilih menu terlezat di Restoran ini. Apa tidak jadi masalah?” Tanya Tira“Tidak masalah, aku suka apa yang kau pesan.” Ujar AaravBora tidak enak dengan situasi yang Tira ciptakan, Bora menyadari bahwa saat ini Aarav benar benar dalam mode Tegang saat bertemu dengan salah satu keluarga Bora.“Aku senang melihat mu secara langsung. Mengapa kau bisa memiluh Adikku dari sekian banyak wanita yang ada di dunia ini?” Tanya Tira sambil melirik kearah Bora“Apa adikku seperti Seorang anak kecil yang polos makanya kau memilihnya.” Ujar Tira“Apa maksud dari pertanyaanmu?” Ujar Bora“Bora, Tidak apa apa.” Ujar Aarav yang memegang tangan B

  • Ditikam Cinta   Berubah Haluan

    Bora mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Josep, “Dan percakapan kita disini sudah aku rekam di ponselku.” Ujar Bora yang menunjukan Ponsel yang ia taruh di saku depannya. Josep tidak bisa mengelak dengan apa yang sekarang mereka lakukan, “Ayah mau membuat perjanjian untuk ku.” Ujar Bora“Ayah mendapatkan apa yang ayah mau dengan menikahkan aku dengan Elard, lalu Aku juga mendapatkan apa yang aku mau dimana aku harus menghantarkan Aarav ke posisinya.” Ujar Bora sambil menatap kearah Josep. Josep hanya terdiam saat melihat uluran tangan Bora. “Ternyata anak ku jauh lebih pintar dari yang ayah kira, kau datang kesini ternyata memiliki persiapan yang matang.” Ujar Josep“Aku menghadapi seorang pebisnis yang bisa saja mengingkari janjinya. Aku tidak bodoh, aku tahu siapa yang aku hadapi saat ini.” Ujar Bora“Bagiku, yang ada di hadapanku saat ini adalah Seorang Josep pemilik J Town, b

  • Ditikam Cinta   Pilihan

    Sebelum Bora bertemu dengan Josep di sebuah taman, 1 Hari sebelumnya Bora berencana untuk bertemu dengan Aarav karena hari ini merupakan hari Minggu dan ia ingin berkencan dengan Aarav.“Apa kau sudah siap siap?” Tanya Bora yang sedang memasukan tisu basah dan juga Lip Bam ke Tas mininya.“Aku sudah siap sedari tadi,” Ujar Aarav, lalu Saat Bora Hendak keluar dari Rumahnya, ia terkejut karena Elard sudah berdiri di depan pintu rumahnya. “Elard.” Ujar BoraElard hanya terdiam sambil memandangi Bora. Lalu Elard langsung masuk dan Bora pun memberikan minuman kepadanya. “Tumben sekali kau kesini di akhir pekan?” Tanya Bora“Ada hal yang ingin aku tanya kepadamu dan ini mengenai Aarav.” Ujar ElardSeketika Bora langsung terdiam mendengar perkataan Elard. Elard langsung memberikan data yang ia bawa kepada Bora, Bora hanya melihat kearah sebuah Amplop Coklat besar yang Elard sengaja letakan disana

DMCA.com Protection Status