Bora terkejut saat melihat Tira tiba tiba berlutut dihadapannya.
Bora meletakan Cangkir itu di atas meja, “Sedang apa kau.” Ujar Bora
“Bora.. Kau tahu Kau dan aku bukan saudara kandung. Tapi aku sangat meyayangimu seperti aku menyayangi Wina.” Ujar Tira
“Apa yang kau lakukan, Berdiri.” Ujar Bora yang mencoba membantu Tira untuk bangun
“Aku akan tetap berlutut dan meminta ampun padamu.” Ujar Tira
“Minta Ampun? Sebentar apa maksud dari ucapanmu ini Kak Tira?” Tanya Bora. Tira menundukan kepalanya, lalu Tira perlahan mengangkat kepalanya kemudian ia memandangi Bora yang sedang berdiri dihadapannya.
“Aku minta maaf karena aku sudah berbohong kepadamu.”ujar Tira
“Aku pernah mengatakan bahwa Aku dan Elard akan di Jodohkan.” Ujar Tira
“Sebenarnya Semua itu adalah Omong Kosong.” Ujar Tira, Bora terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut kepad
Bora tampak bingung dengan apa yang Cikha bicarakan mengenai Proposal yang ia katakan, “Proposal?” tanya Bora“Iya Proposal, Kau tidak tahu soal ini.” Ujar Cikha“Aku tidak tahu.” Ujar Bora“Kapan kau mengirimnya kepadaku?” Tanya Bora“Hmmm Aku sudah mengirimi 3 hari yang lalu.” Ujar Cikha, lalu Bora terdiam dan ia memeriksa Emailnya dari Ponselnya. Saat itu benar bahwa Ada Email masuk dari CZ Advertising yang masuk pada tanggal 27. “Aku ingin mendiskusikan ini denganmu, karena yang aku tahu kau merupakan orang terpenting kedua di Galery setelah Elard.” Ujar Cikha“Jadi, apa bisa kita mulai pembicaraan ini dengan anda Kreator Bora.” Ujar Cikha yang terus memandangi Bora yang ada di hadapannya.“Katamu kau sudah menyerahkan Propsal ini kepada Elard, namun dia menolak?” Tanya Bora“Yap… Dia menolaknya mentah mentah.” Ujar C
“Setelah aku mengundurkan diri, aku mau Persahabatan ini Cukup sampai disini karena kau sudah tidak Jujur Kepadaku Elard Lais Malik.” Ujar Bora sambil menatap kearah Elard yang duduk di hadapannya.“Lalu Hal kedua?” Tanya Elard“Kau bilang ada Alasan Kedua, Jika aku boleh dengar apa itu?” Tanya Elard yang menatap kearah Bora yang berdiri dihadapannya.Elard berdiri lalu ia berjalan kearah Bora, “Aku minta maaf karena aku tidak mengatakan hal ini kepadamu soal Perjodohaan yang di rancang oleh kedua orang tua kita. Namun Yang kau tahu bahwa.” Ujar Elard“Yang kedua adalah Aku tidak menganggapmu sebagai pria, Dan Aku ingin kerjasama kita berakhir sampai disini.” Ujar Bora“Mengenai Masalah Aarav aku akan mengatasinya, namun setelah itu Aku tidak mau kembali menjadi Kreatormu.” Ujar BoraElard terdiam saat mendengar apa yang Bora katakan, “aku permisi dulu, Ahhh dan sa
Elard terus menunggu Tira di Café tersebut. Jam terus berputar, saat ini Sudah menunjukan pukul 10 malam, namun Tira belum tiba di Café Lotus. Elard terdiam dan ia mengepalkan kedua tangannya. Kekesalan Elard mulai memuncak, saat itu Elard hendak pergi namun ia melihat Tira masuk kedalam Café dan ia berjalan kearahnya.“Astaga Kau masih disini? Aku piker kau sudah pulang.” Ujar Tira“Padahal aku hanya ingin mengecek saja apa benar kau masih menunggu atau tidak.” Ujar TiraElard terdiam dan ia memandangi Tira, “Aku sudah bilang kepadamu kalau aku akan menunggu disini sampai kau datang.” Ujar ElardTira duduk di Bangku dan ia menyilangkan tangannya “Sepertinya kau benar benar ingin mengajakku mengobrol. Apa ini ada hubungan dengan Bora?” Tanya Tira“Kau sudah tahu tapi kau bertanya?” ujar Elard“Jika mengenai Bora aku tidak mau bicara.” Ujar Tira
Sebelum Bora bertemu dengan keluarganya di salah satu butik, Saat itu Bora sedang membalas Email dari Elard, dimaana Elard menyetujui Proposal yang di tawarkan Cikha kepadanya. Bora yang melihat Email tersebut hanyaa bisa terdiam, dan saat ia sudah membalas email dari Elard, ia langsung menghubungi Cikha yang saat ini sedang Berada Di salah satu Pusat perbelanjaan dikota Jakarta. Cikha sedang memilih milih beberapa Baju yang akan ia kenakan. “Saya mau yang itu.” Ujar Cikha, lalu Salah satu SPG membawa Barang yang Cikha tunjuk menuju ke kasir. Tak lama Ponsel Cikha bordering dan ia mengeluarkan ponselnya dari Tas yang ia jenjeng. Saat melihat Siapa yang menghubunginya, Cikha langsung tersenyum dan mengangkat panggilan Dari Bora.“Selamat Siang Nona Bora.” Ujar Cikha“Siang Nona CIkha, maaf sudah menganggu siang anda.” Ujar Bora“Tidak masalah, Saya saat ini sedang berbelanja kok.” Ujar Cikha“Ada apa, a
“Kak Bora.. Kak Bora tunggu.” Ujar Wina yang pergi untuk mengikuti Bora yang keluar dari Butik. Bora terus melangkah pergi keluar dari Butik, saat itu Wina terus saja mengejarnya dan saat itu Wina langsung meraih tangan Bora. “Kakak.” Ujar Wina, Bora berhenti melangkah dan ia melihat kearah Wina yang mencoba untuk menghentikannya pergi dari sana.“Aku minta maaf karena Aku sudah berbohong kepadamu. Apa kau marah denganku?” Tanya Wina“Tidak, Aku sama sekali tidak marah kepadamu.” Ujar Bora“Justru Aku kasihan karena kau dan Kak Tira masih terkurung disana.” Ujar Bora, lalu Bora memegang tangan Wina.“Selepas kau selesai tesismu lebih baik kau keluar dari rumah.” Ujar Bora yang menyuruh Wina untuk keluar dari rumah Josep“Kakak.” Ujar Bora“Maaf karena kau terlahir sebagai Anak dari Ayahku.” Ujar Bora“Mungkin terdengar konyol, namun J
Wisnu, Elard dan Owen sudah sampai di kediamannya. Saat itu Glesa sudah menunggu di depan rumah, Glesa berjalan kearah Wisnu dan menyambutnya dengan hangat. “Selamat datang Ayah.” Ujar GlesaWisnu melihat Glesa dengan tatapan biasa, “Bagaimana kabarmu?” Tanya Wisnu“Aku sehat sehat saja, Glesa senang bisa melihat ayah kembali bersama kami disini.” Ujar Glesa“Tentu saja, Namun sayangnya aku tidak bisa lama lama disini. Aku disini hanya ingin melihat Anak Bungsuku Akan melamar seorang Wanita yang ia cintai Minggu ini.” Ujar Wisnu yang melihat kearah Elard yang berada di belakangnya.“Ayah Aku sudah menyiapkan sesuatu untuk ayah, Silahkan masuk kedalam.” Ujar GlesaOwen berjalan kearah Wisnu dan menuntunnya kedalam. Saat mereka sudah didalam, ternyata Glesa menyuruh semua pekerja disana membuat hidangan istimewa untuk menyambut kepulangan Wisnu. “Selamat datang Tuan Besar.” Ujar
“Bisa kita bertemu besok?” Tanya Bora“Kau ingin bertemu denganku?” Tanya Elard“Bukan hanya kau, tapi juga aku ingin bertemu dengan Ayahmu, Kakakmu dan kakak iparmu.” Ujar BoraElard terdiam saat Bora ingin bertemu dengan semua keluarganya, “Bora Kenapa kau ingin menemui mereka? Apa ini ada hubungannya dengan?” Tanya Elard“Benar, Ini ada hubungannya dengan Lamaran yang akan di laksanakan keluargamu dan keluargaku minggu ini.” Ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya.“Aku ingin memberitahu kepada mereka bahwa Lamaran Minggu ini Tidak akan terjadi.” Ujar Bora, Elard yang mendengar hal tersebut hanya diam di tempatnya.“Bora, Kau sudah keterlaluan.” Ujar Elard“Aku sudah mengatakan semua kepada keluargaku, dimana Lamaran ini tidak akan terjadi karena aku tidak bisa menikah atau menjalin hubungan dengan seorang yang tid
Bora membuka Pintunya dan saat ia membuka pintunya, Ia terdiam saat melihat Elard dan Aarav sedang mengobrol satu sama lain di ujung sana. Bora langsung mematung dan saat itu Aarav menatap kearah Bora yang baru saja keluar dari rumahnya, “Nah itu dia.” Ujar Aarav, Elard menoleh kearah Bora yang berdiri disana. Bora hanya terdiam dan memandangi mereka berdua secara bergantian, ‘Astaga mengapa mereka berdua ada disini secara bersama sama. Apa yang harus aku lakukan.’ Ujar Bora dalam hati sambil terus memandangi Aarav dan Elard yang berdiri dihadapannya.Bora melangkah kearah Elard dan Aarav yang berada didepan rumahnya, Saat itu Bora menoleh kearah Elard, “Kenapa kau ada disini?” Tanya Bora“Aku ingin bicara denganmu, Bukankah aku sudah mengirimi mu pesan.” Ujar Elard“Kau mau pergi?” Tanya Aarav“Hmmm Aku mau pergi sebentar saja, Namun tidak akan lama.” Ujar Bora“Ah
*******EPILOG******** Aarav Berjalan Kearah Josep dan ia menatap dengan tatapan tajam, Josep hanya diam sambil menatap kearah Aarav yang berdiri dihadapannya,. “Aku dengar kau akan debut di Eropa, Selamat.” Ujar Josep “Kau sudah membuat Putrimu terluka Tuan Josep.” Ujar Aarav, Josep terdiam dan menatap kearah Aarav “Sampai Kapanpun, Kau Akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.” Ujar Aarav “Kau mengutukku?” Tanya Josep “Bukan, Aku hanya mengingatkanmu.” Ujar Aarav “Aku dengar kau membantu Owen untuk membuat nama baikku rusak 11 Tahun yang lalu.” Ujar Aarav “Dan saat ini aku dengar juga bahwa kau menentang Aku berhubungan dengan Bora.” Ujar Aarav “Kau memisahkan kami, aku yakin sekali.” Ujar Aarav “Bora tidak pantas untuk pria tua sepertimu, Dia pantas dengan Elard. Dan terbukti dia memilih Elard ketimbang dirimu.” Ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan hal
Sebelum Elard bertemu dengan Bora, dimana Elard sedang bersiap siap hendak ke kantor. Dan saat itu Elard mendapat pesan dari Bora, “Bisa kita bertemu,” Ujar Bora yang mengajak Elard untuk bertemu.Elard sedikit bingung dengan ajakan Bora yang sedikit membuatnya senang. Elard akhirnya pergi ke sebuah Café yang Bora tuju untuk pertemuan mereka. Sesampainya Ia disana, Elard berjalan kearah Bora yang saat itu sedang menelepon seseorang, Sesampainya Elard dihadapan Bora, Elard langsung menyadari bahwa Bora sedang menghubungi Aarav. “Aku juga mencintamu Aarav.” Ujar Bora sambil memandangi Elard yang ada di hadapannya. Bora mengakhiri percakapan manisnya dengan Aarav, lalu ia langsung memasukan Ponselnya kedalam tas yang ia bawa.“Kau sudah sampai, silahkan duduk.” Ujar Bora yang mempersilahkan Elard untuk duduk. Elard pun duduk lalu ia langsung menatap kearah Bora,“Apa kau ingin bicara denganku, tumben sekali kan bisa
Semua orang terkejut bahkan Owen yang tidak percaya bahwa Josep menusuknya dari belakang, dimana Owen tahu bahwa Josep yang berniat membantunya malah justru menjatuhkannya dan juga Glesa didepan semua yang ada disana. “Saya Benar benar minta maaf atas apa yang telah saya lakukan. Sejujurnya saya tidak percaya bahwa saya percaya dengan semua perkataan Owen dan membantunya untuk menjatuhkan seorang yang bertalenta seperti kamu.” Ujar Josep“Paman, Bagaimana kau bisa.” Ujar Owen“Katakan Glesa, apa semua ini benar.” Ujar Juri 1 yang mempertanyakan semua yang di katakana Josep apakah benar atau tidak. Glesa hanya terdiam, perlahan ia melangkah mundur “Tidak, semua itu tidak benar.. tidak benar.” Ujar Glesa yang lari dan ia pergi dari sana“Glesa.” Ujar Owen, yang hanya memandangi Glesa yang keluar dari sana. Owen langsung menatap tajam kearah Elard“Kau bisa bisanya kau mempermalukan aku didepa
Seketika Glesa langsung berdiri dari tempatnya, “APA APA INI.” Ujar Glesa yang tiba tiba marah dan membuat semua orang yang disana terkejut.“Kenapa aku harus melukis, lukisan yang memiliki Kenangan buruk ditambah aku harus melukis dengan orang yang dulu pernah menjiplak Lukisanku.” Ujar Glesa dengan lantang sambil menunjuk kearah Aarav. Aarav hanya terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut. Semua orang terkejut melihat Reaksi Glesa. Lalu Glesa berjalan kearah Lukisan itu dan menunjuk kearah Aarav“Kenapa aku harus melukis lukisan yang membuat aku masih teringat dengan Kenangan buruk yang menjijikan.” Ujar Glesa“Ditambah,” ujar Glesa yang menatap kearah Aarav yang duduk di tempatnya,“Ditambah pria yang dulu menjiplak karya ku sedang duduk disini.” Ujar Glesa“Benar, kenapa harus seperti ini ya kompetisi akhirnya.” Ujar Salah Satu Tamu yang tepat duduk di sebelah Bela. Bela h
Flashback dimulai, saat Itu Elard hendak pulang kerumah, Namun Sebuah Mobil BMW Hitam Berhenti tepat di depan Mobilnya. Elard hanya terdiam saat seorang keluar dari mobil tersebut. “Paman.” UJar Elard yang menyapa Josep.“Apa kau mau pulang, apa paman bisa berbicara denganmu.” Ujar JosepLalu mereka berdua pergi ke sebuah Café yang tak jauh dari Hotel tempat dimana Kompetisi itu berada. Salah seorang pelayan menyuguhkan Kopi untuk Josep dan Elard.“Maaf paman menganggu malammu yang melelahkan ini. Sejujurnya paman ingin menyapamu lebih dahulu.” Ujar Josep“Tidak masalah, aku dengar paman ada urusan sedikit jadi paman tidak bisa hadir.” Ujar Elard“Benar, itu sebabnya paman menemuimu untuk meminta maaf kepadamu. Selaku Sponsor utama, seharusnya paman selalu berada disana dan menyaksikan acara itu berlangsung. Namun karena satu dan lain hal Paman tidak bisa datang kesana.” Ujar Josep
Sebelumnya, Dimana Aarav baru saja sampai di depan rumah Bora. “Baiklah kita sudah sampai.” Ujar Aarav“Makasih sudah antar aku, apa kau tidak apa mengemudi sampai Bandung?” Tanya Bora“Aku tidak masalah, asal Kekasihku sampai dirumah aku sudah tenang.” Ujar Aarav“Baiklah sampai jumpa besok.” Ujar Bora“Hmmm sampai Jumpa.” Ujar Aarav, lalu Bora hendak turun dari mobil, namun saat ia baru membuka Pintu mobil ia langsung menutup pintunya. Aarav hanya terdiam dan saat itu Bora langsung mencium Bibir Aarav sebelum ia benar benar pergi. Aarav menerima Ciuman Hangat Bora sambil membelai kepala Bora. Mereka saling memandang satu sama lain setelah selesai berciuman. “Aku mencintaimu.” Ujar Bora“Aku juga.” Ujar Aarav, lalu Bora langsung pergi dari sana. Aarav terus memperhatikan Bora yang terus melangkah masuk kedalam rumahnya. Aarav hanya tersenyum saat melihat Bora, bert
Sementara itu, Bora, Aarav dan Tira makan malam di Restoran De Lovely yang berada di Lobby Hotel dimana tempat Kompetisi itu di adakan. Salah seorang pelayan menghidangkan makanan yang Mereka pesan, “Aku tidak tahu apa yang kau sukai, aku hanya memilih menu terlezat di Restoran ini. Apa tidak jadi masalah?” Tanya Tira“Tidak masalah, aku suka apa yang kau pesan.” Ujar AaravBora tidak enak dengan situasi yang Tira ciptakan, Bora menyadari bahwa saat ini Aarav benar benar dalam mode Tegang saat bertemu dengan salah satu keluarga Bora.“Aku senang melihat mu secara langsung. Mengapa kau bisa memiluh Adikku dari sekian banyak wanita yang ada di dunia ini?” Tanya Tira sambil melirik kearah Bora“Apa adikku seperti Seorang anak kecil yang polos makanya kau memilihnya.” Ujar Tira“Apa maksud dari pertanyaanmu?” Ujar Bora“Bora, Tidak apa apa.” Ujar Aarav yang memegang tangan B
Bora mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Josep, “Dan percakapan kita disini sudah aku rekam di ponselku.” Ujar Bora yang menunjukan Ponsel yang ia taruh di saku depannya. Josep tidak bisa mengelak dengan apa yang sekarang mereka lakukan, “Ayah mau membuat perjanjian untuk ku.” Ujar Bora“Ayah mendapatkan apa yang ayah mau dengan menikahkan aku dengan Elard, lalu Aku juga mendapatkan apa yang aku mau dimana aku harus menghantarkan Aarav ke posisinya.” Ujar Bora sambil menatap kearah Josep. Josep hanya terdiam saat melihat uluran tangan Bora. “Ternyata anak ku jauh lebih pintar dari yang ayah kira, kau datang kesini ternyata memiliki persiapan yang matang.” Ujar Josep“Aku menghadapi seorang pebisnis yang bisa saja mengingkari janjinya. Aku tidak bodoh, aku tahu siapa yang aku hadapi saat ini.” Ujar Bora“Bagiku, yang ada di hadapanku saat ini adalah Seorang Josep pemilik J Town, b
Sebelum Bora bertemu dengan Josep di sebuah taman, 1 Hari sebelumnya Bora berencana untuk bertemu dengan Aarav karena hari ini merupakan hari Minggu dan ia ingin berkencan dengan Aarav.“Apa kau sudah siap siap?” Tanya Bora yang sedang memasukan tisu basah dan juga Lip Bam ke Tas mininya.“Aku sudah siap sedari tadi,” Ujar Aarav, lalu Saat Bora Hendak keluar dari Rumahnya, ia terkejut karena Elard sudah berdiri di depan pintu rumahnya. “Elard.” Ujar BoraElard hanya terdiam sambil memandangi Bora. Lalu Elard langsung masuk dan Bora pun memberikan minuman kepadanya. “Tumben sekali kau kesini di akhir pekan?” Tanya Bora“Ada hal yang ingin aku tanya kepadamu dan ini mengenai Aarav.” Ujar ElardSeketika Bora langsung terdiam mendengar perkataan Elard. Elard langsung memberikan data yang ia bawa kepada Bora, Bora hanya melihat kearah sebuah Amplop Coklat besar yang Elard sengaja letakan disana