Wisnu, Elard dan Owen sudah sampai di kediamannya. Saat itu Glesa sudah menunggu di depan rumah, Glesa berjalan kearah Wisnu dan menyambutnya dengan hangat. “Selamat datang Ayah.” Ujar Glesa
Wisnu melihat Glesa dengan tatapan biasa, “Bagaimana kabarmu?” Tanya Wisnu
“Aku sehat sehat saja, Glesa senang bisa melihat ayah kembali bersama kami disini.” Ujar Glesa
“Tentu saja, Namun sayangnya aku tidak bisa lama lama disini. Aku disini hanya ingin melihat Anak Bungsuku Akan melamar seorang Wanita yang ia cintai Minggu ini.” Ujar Wisnu yang melihat kearah Elard yang berada di belakangnya.
“Ayah Aku sudah menyiapkan sesuatu untuk ayah, Silahkan masuk kedalam.” Ujar Glesa
Owen berjalan kearah Wisnu dan menuntunnya kedalam. Saat mereka sudah didalam, ternyata Glesa menyuruh semua pekerja disana membuat hidangan istimewa untuk menyambut kepulangan Wisnu. “Selamat datang Tuan Besar.” Ujar
Hi Semua, Ditikam Cinta Update setiap Selasa dan Jumat ya jam 22.00 WIB Hanya di GoodNovel.
“Bisa kita bertemu besok?” Tanya Bora“Kau ingin bertemu denganku?” Tanya Elard“Bukan hanya kau, tapi juga aku ingin bertemu dengan Ayahmu, Kakakmu dan kakak iparmu.” Ujar BoraElard terdiam saat Bora ingin bertemu dengan semua keluarganya, “Bora Kenapa kau ingin menemui mereka? Apa ini ada hubungannya dengan?” Tanya Elard“Benar, Ini ada hubungannya dengan Lamaran yang akan di laksanakan keluargamu dan keluargaku minggu ini.” Ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya.“Aku ingin memberitahu kepada mereka bahwa Lamaran Minggu ini Tidak akan terjadi.” Ujar Bora, Elard yang mendengar hal tersebut hanya diam di tempatnya.“Bora, Kau sudah keterlaluan.” Ujar Elard“Aku sudah mengatakan semua kepada keluargaku, dimana Lamaran ini tidak akan terjadi karena aku tidak bisa menikah atau menjalin hubungan dengan seorang yang tid
Bora membuka Pintunya dan saat ia membuka pintunya, Ia terdiam saat melihat Elard dan Aarav sedang mengobrol satu sama lain di ujung sana. Bora langsung mematung dan saat itu Aarav menatap kearah Bora yang baru saja keluar dari rumahnya, “Nah itu dia.” Ujar Aarav, Elard menoleh kearah Bora yang berdiri disana. Bora hanya terdiam dan memandangi mereka berdua secara bergantian, ‘Astaga mengapa mereka berdua ada disini secara bersama sama. Apa yang harus aku lakukan.’ Ujar Bora dalam hati sambil terus memandangi Aarav dan Elard yang berdiri dihadapannya.Bora melangkah kearah Elard dan Aarav yang berada didepan rumahnya, Saat itu Bora menoleh kearah Elard, “Kenapa kau ada disini?” Tanya Bora“Aku ingin bicara denganmu, Bukankah aku sudah mengirimi mu pesan.” Ujar Elard“Kau mau pergi?” Tanya Aarav“Hmmm Aku mau pergi sebentar saja, Namun tidak akan lama.” Ujar Bora“Ah
“Ayah, Apa perkataanku waktu itu tidak kau telaah dengan baik dan benar?” Tanya Bora yang menatap kearah Josep.Josep menatap kearah Bora yang berada di sampingnya, “Wisnu, Bagaimana kalau Kita Percepat saja Lamaran ini.” Ujar Josep“Pukankah Lamaran hanya sebuah Simbol belaka.” Ujar Josep“AYAH.” Bentak Bora yang langsung berdiri dari tempatnya. Saat itu Wisnu dan Elard terdiam saat Bora tiba tiba meninggikan suaranya dan Saat itu Josep hanya bersikap santai dan tenang saat Bora meneriakinya.“Bora, Ada apa denganmu nak. Apa saat ini kau dan Ayahmu sedang tidak akur.” Ujar WisnuBora masih menatap kearah Josep yang masih dengan santainya memakan makanannya, “Bora, Lebih baik kita nikmati makanan ini terlebih dahulu baru membahas mengenai Hal ini.” Ujar ElardBora menahan Emosinya dan Saat itu ia menatap kearah Elard dan Wisnu, “Maafkan aku paman, Mungkin Paman bel
Bora sedang duduk di salah satu halte, saat itu ia melihat Foto Fotonya dan Aarav di Galery Ponselnya. Disisi lain Aarav baru saja menyelesaikan Lukisan Pertamanya untuk ia kirim ke Kompetisi yang akan ia laksanakan. Aarav sangat puas dengan hasil karya yang baru saja ia buat. Aarav mengaggumi Lukisan yang ada di hadapannya, “Aku tidak menyangka bahwa lukisanku masih sama seperti 10 tahun yang lalu.” Ujar Aarav sambil melihat kearah lukisannya. Aarav mengambil ponselnya, lalu saat itu Ia memotretkan Hasil lukisannya untuk ia tunjukan kepada Bora. “Jika ia melihat ini pasti senang. Ahhh apa aku beritahu saja ya kalau aku akan ikut salah satu Lomba Nasional.” Ujar Aarav, Lalu Aarav Akhirnya menghubungi Bora, saat itu Bora masih melihat foto foto kebersamaannya dengan Aarav, ‘Andai kau tahu bahwa saat ini aku begitu sedih karena untuk pertama kalinya aku berdebat hebat dengan Ayahku sendiri.’ Ujar Bora dalam hati,‘Jika kau ada disini, a
Aarav terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya, “Niatku datang kesini adalah ingin merekrutmu Aarav.” Ujar Bora“Niat utamaku selalu memberikan perhatian dan selalu ramah kepadamu adalah untuk hal itu.” Ujar Bora“Maksudmu, Kau mendekatiku karena Kau ingin merekrutku menjadi Pelukis di Galerymu begitu.” Ujar AaravBora terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut, dan Perlahan lahan Bora mengangguk tanda ia membenarkan apa yang Aarav katakana kepadanya. Aarav terdiam dan ia tidak bisa berkata apa apa saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya.“Jadi… Semua yang kau ceritakan kepadaku adalah sebuah kebohongan.” Ujar Aarav“Rasa Cintamu, Rasa Sukamu kepadaku adalah Dusta.” Ujar Aarav“Kau mengejekku karena aku yang jatuh hati kepadamu.” Ujar AaravBora menatap kearah Aarav yang menatap tajam kearahnya, “Selama ini kau tertawa melihat bertapa b
“Walah, Kalian benar benar dekat ya sampai Pak Ade menjemput Bora yang di Jakarta. Orang mengira kalian sedang ada hubungan yang serius.” Ujar Tetangga 3“Benar, Pak Ade kelihatannya perduli dengan Bora ya.Hahahhaa.” ujar Tetangga 2“Saya Pacarnya Bora Bu Dita dan Bu Ningsih.” Ujar Aarav yang memberitahukan kepada Ibu Ibu yang ada di hadapannya bahwa Ia adalah Pacar dari Bora. Bora terkejut bukan main saat Aarav memberitahukan kepada Ibu Ibu tersebut mengenai Status mereka.“Kalau begitu kami permisi dulu.” Ujar Aarav yang merangkul Bora, Bora hanya terdiam sambil melangkah menuju ke rumahnya. Ika yang saat itu sedang asik menonton Televisi tiba tiba menoleh kearah Bora yang baru saja datang bersama dengan Aarav. “Lohhh Om Hot kenapa kau bersama Bora?” tanya IkaBora hanya memandangi Ika yang duduk disana, “Aku pulang dulu, Jagan lupa kau keramas supaya kau tidak masuk angin.” Ujar Aa
Aarav menatap kearah Bora yang hanya berdiri di sana sambil menundukan kepalanya.“Apa kau sudah Sarapan?” Tanya AaravBora menatap kearah Aarav yang menanyakan apa Bora sudah Saraoan Atau belum, “Jika kau belum Sarapan, Bagaimana kalau kita makan bersama sama dirumahku?” Ajak Aarav, Bora terdiam saat Aarav mengajaknya Sarapan bersamanya di kediamannya. Aarav dan Bora memasuki Rumah dan saat itu Bora melihat kearah Lukisan Yang baru saja Aarav selesaikan. Bora melangkah kearah Lukisan tersebut saat Aarav sedang menyiapkan Makanan untuk mereka makan bersama. Bora melihat Lukisan Aarav yang sama persis dengan Tema Kompetisi yang di buat oleh E Malik Art Studio. ‘Apa mungkin Aarav ikut dalam kompetisi itu.’ Ujar Bora dalam hati.Disisi lain Elard masih termenung didalam kamar, Suatu ketika Ponsel Elard berbunyi dan saat itu Elard melihat kearah Ponselnya yang ia letak di atas meja tak jauh dari ia berada. Elard berdiri lalu ia be
Glesa masih terdiam di ruang Keluarga, dimana ia masih teringat dengan apa yang Elard katakana kepadanya. Flashback dimulai saat itu Elard sedang menuruni beberapa anak tangga.“Ahhh dan satu lagi.” Ujar Elard yang berhenti lalu ia memandangi Glesa yang berada di Hadapannya.“Dia Ikut serta dalam Audisi ini loh.” Ujar Elard, Glesa terdiam saat Elard menyebut Kata Dia. ‘Aarav ikut dalam Kompetisi itu, Itu berarti dia.’ Ujar Glesa dalam hati yang terdiam saat tahu apa maksud dari Ucapan Elard.“Apa maksud mu dengan Dia?” Tanya Glesa“Kakak tidak tahu, ya sudah yang penting aku sudah memberitahu kakak mengenai hal ini.” Ujar Elard“Baiklah semoga hari ini kakak bersenang senang, aku dengar dari Kak Owen kakak akan pergi Arisan.” Ujar Elard“Kalau gitu aku pergi dulu.” Ujar Elard, lalu Elard melangkah pergi dari sana. Flashback berakhir dimana Glesa benar benar g
*******EPILOG******** Aarav Berjalan Kearah Josep dan ia menatap dengan tatapan tajam, Josep hanya diam sambil menatap kearah Aarav yang berdiri dihadapannya,. “Aku dengar kau akan debut di Eropa, Selamat.” Ujar Josep “Kau sudah membuat Putrimu terluka Tuan Josep.” Ujar Aarav, Josep terdiam dan menatap kearah Aarav “Sampai Kapanpun, Kau Akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.” Ujar Aarav “Kau mengutukku?” Tanya Josep “Bukan, Aku hanya mengingatkanmu.” Ujar Aarav “Aku dengar kau membantu Owen untuk membuat nama baikku rusak 11 Tahun yang lalu.” Ujar Aarav “Dan saat ini aku dengar juga bahwa kau menentang Aku berhubungan dengan Bora.” Ujar Aarav “Kau memisahkan kami, aku yakin sekali.” Ujar Aarav “Bora tidak pantas untuk pria tua sepertimu, Dia pantas dengan Elard. Dan terbukti dia memilih Elard ketimbang dirimu.” Ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan hal
Sebelum Elard bertemu dengan Bora, dimana Elard sedang bersiap siap hendak ke kantor. Dan saat itu Elard mendapat pesan dari Bora, “Bisa kita bertemu,” Ujar Bora yang mengajak Elard untuk bertemu.Elard sedikit bingung dengan ajakan Bora yang sedikit membuatnya senang. Elard akhirnya pergi ke sebuah Café yang Bora tuju untuk pertemuan mereka. Sesampainya Ia disana, Elard berjalan kearah Bora yang saat itu sedang menelepon seseorang, Sesampainya Elard dihadapan Bora, Elard langsung menyadari bahwa Bora sedang menghubungi Aarav. “Aku juga mencintamu Aarav.” Ujar Bora sambil memandangi Elard yang ada di hadapannya. Bora mengakhiri percakapan manisnya dengan Aarav, lalu ia langsung memasukan Ponselnya kedalam tas yang ia bawa.“Kau sudah sampai, silahkan duduk.” Ujar Bora yang mempersilahkan Elard untuk duduk. Elard pun duduk lalu ia langsung menatap kearah Bora,“Apa kau ingin bicara denganku, tumben sekali kan bisa
Semua orang terkejut bahkan Owen yang tidak percaya bahwa Josep menusuknya dari belakang, dimana Owen tahu bahwa Josep yang berniat membantunya malah justru menjatuhkannya dan juga Glesa didepan semua yang ada disana. “Saya Benar benar minta maaf atas apa yang telah saya lakukan. Sejujurnya saya tidak percaya bahwa saya percaya dengan semua perkataan Owen dan membantunya untuk menjatuhkan seorang yang bertalenta seperti kamu.” Ujar Josep“Paman, Bagaimana kau bisa.” Ujar Owen“Katakan Glesa, apa semua ini benar.” Ujar Juri 1 yang mempertanyakan semua yang di katakana Josep apakah benar atau tidak. Glesa hanya terdiam, perlahan ia melangkah mundur “Tidak, semua itu tidak benar.. tidak benar.” Ujar Glesa yang lari dan ia pergi dari sana“Glesa.” Ujar Owen, yang hanya memandangi Glesa yang keluar dari sana. Owen langsung menatap tajam kearah Elard“Kau bisa bisanya kau mempermalukan aku didepa
Seketika Glesa langsung berdiri dari tempatnya, “APA APA INI.” Ujar Glesa yang tiba tiba marah dan membuat semua orang yang disana terkejut.“Kenapa aku harus melukis, lukisan yang memiliki Kenangan buruk ditambah aku harus melukis dengan orang yang dulu pernah menjiplak Lukisanku.” Ujar Glesa dengan lantang sambil menunjuk kearah Aarav. Aarav hanya terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut. Semua orang terkejut melihat Reaksi Glesa. Lalu Glesa berjalan kearah Lukisan itu dan menunjuk kearah Aarav“Kenapa aku harus melukis lukisan yang membuat aku masih teringat dengan Kenangan buruk yang menjijikan.” Ujar Glesa“Ditambah,” ujar Glesa yang menatap kearah Aarav yang duduk di tempatnya,“Ditambah pria yang dulu menjiplak karya ku sedang duduk disini.” Ujar Glesa“Benar, kenapa harus seperti ini ya kompetisi akhirnya.” Ujar Salah Satu Tamu yang tepat duduk di sebelah Bela. Bela h
Flashback dimulai, saat Itu Elard hendak pulang kerumah, Namun Sebuah Mobil BMW Hitam Berhenti tepat di depan Mobilnya. Elard hanya terdiam saat seorang keluar dari mobil tersebut. “Paman.” UJar Elard yang menyapa Josep.“Apa kau mau pulang, apa paman bisa berbicara denganmu.” Ujar JosepLalu mereka berdua pergi ke sebuah Café yang tak jauh dari Hotel tempat dimana Kompetisi itu berada. Salah seorang pelayan menyuguhkan Kopi untuk Josep dan Elard.“Maaf paman menganggu malammu yang melelahkan ini. Sejujurnya paman ingin menyapamu lebih dahulu.” Ujar Josep“Tidak masalah, aku dengar paman ada urusan sedikit jadi paman tidak bisa hadir.” Ujar Elard“Benar, itu sebabnya paman menemuimu untuk meminta maaf kepadamu. Selaku Sponsor utama, seharusnya paman selalu berada disana dan menyaksikan acara itu berlangsung. Namun karena satu dan lain hal Paman tidak bisa datang kesana.” Ujar Josep
Sebelumnya, Dimana Aarav baru saja sampai di depan rumah Bora. “Baiklah kita sudah sampai.” Ujar Aarav“Makasih sudah antar aku, apa kau tidak apa mengemudi sampai Bandung?” Tanya Bora“Aku tidak masalah, asal Kekasihku sampai dirumah aku sudah tenang.” Ujar Aarav“Baiklah sampai jumpa besok.” Ujar Bora“Hmmm sampai Jumpa.” Ujar Aarav, lalu Bora hendak turun dari mobil, namun saat ia baru membuka Pintu mobil ia langsung menutup pintunya. Aarav hanya terdiam dan saat itu Bora langsung mencium Bibir Aarav sebelum ia benar benar pergi. Aarav menerima Ciuman Hangat Bora sambil membelai kepala Bora. Mereka saling memandang satu sama lain setelah selesai berciuman. “Aku mencintaimu.” Ujar Bora“Aku juga.” Ujar Aarav, lalu Bora langsung pergi dari sana. Aarav terus memperhatikan Bora yang terus melangkah masuk kedalam rumahnya. Aarav hanya tersenyum saat melihat Bora, bert
Sementara itu, Bora, Aarav dan Tira makan malam di Restoran De Lovely yang berada di Lobby Hotel dimana tempat Kompetisi itu di adakan. Salah seorang pelayan menghidangkan makanan yang Mereka pesan, “Aku tidak tahu apa yang kau sukai, aku hanya memilih menu terlezat di Restoran ini. Apa tidak jadi masalah?” Tanya Tira“Tidak masalah, aku suka apa yang kau pesan.” Ujar AaravBora tidak enak dengan situasi yang Tira ciptakan, Bora menyadari bahwa saat ini Aarav benar benar dalam mode Tegang saat bertemu dengan salah satu keluarga Bora.“Aku senang melihat mu secara langsung. Mengapa kau bisa memiluh Adikku dari sekian banyak wanita yang ada di dunia ini?” Tanya Tira sambil melirik kearah Bora“Apa adikku seperti Seorang anak kecil yang polos makanya kau memilihnya.” Ujar Tira“Apa maksud dari pertanyaanmu?” Ujar Bora“Bora, Tidak apa apa.” Ujar Aarav yang memegang tangan B
Bora mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Josep, “Dan percakapan kita disini sudah aku rekam di ponselku.” Ujar Bora yang menunjukan Ponsel yang ia taruh di saku depannya. Josep tidak bisa mengelak dengan apa yang sekarang mereka lakukan, “Ayah mau membuat perjanjian untuk ku.” Ujar Bora“Ayah mendapatkan apa yang ayah mau dengan menikahkan aku dengan Elard, lalu Aku juga mendapatkan apa yang aku mau dimana aku harus menghantarkan Aarav ke posisinya.” Ujar Bora sambil menatap kearah Josep. Josep hanya terdiam saat melihat uluran tangan Bora. “Ternyata anak ku jauh lebih pintar dari yang ayah kira, kau datang kesini ternyata memiliki persiapan yang matang.” Ujar Josep“Aku menghadapi seorang pebisnis yang bisa saja mengingkari janjinya. Aku tidak bodoh, aku tahu siapa yang aku hadapi saat ini.” Ujar Bora“Bagiku, yang ada di hadapanku saat ini adalah Seorang Josep pemilik J Town, b
Sebelum Bora bertemu dengan Josep di sebuah taman, 1 Hari sebelumnya Bora berencana untuk bertemu dengan Aarav karena hari ini merupakan hari Minggu dan ia ingin berkencan dengan Aarav.“Apa kau sudah siap siap?” Tanya Bora yang sedang memasukan tisu basah dan juga Lip Bam ke Tas mininya.“Aku sudah siap sedari tadi,” Ujar Aarav, lalu Saat Bora Hendak keluar dari Rumahnya, ia terkejut karena Elard sudah berdiri di depan pintu rumahnya. “Elard.” Ujar BoraElard hanya terdiam sambil memandangi Bora. Lalu Elard langsung masuk dan Bora pun memberikan minuman kepadanya. “Tumben sekali kau kesini di akhir pekan?” Tanya Bora“Ada hal yang ingin aku tanya kepadamu dan ini mengenai Aarav.” Ujar ElardSeketika Bora langsung terdiam mendengar perkataan Elard. Elard langsung memberikan data yang ia bawa kepada Bora, Bora hanya melihat kearah sebuah Amplop Coklat besar yang Elard sengaja letakan disana