“Kenapa Kakak Ipar, ahhh maaf Mantan Kakak Ipar ada disini?” Tanya Elard.
“Apa ada hal yang ingin kakak ingin bicarakan denganku, sampai jauh jauh kesini mengajakku ngopi bersama.” ujar Elard. Glesa masih menyeruput Kopinya dengan nikmat, lalu ia meletakan Gelas dan menatap kearah Elard.
“Kau Ingin mendapatkan Bora seutuhnya?” Tanya Glesa, Elard terdiam saat Glesa mengatakan hal itu.
“Maka Kakak akan membantumu untuk mendapatkan Bora kembali.” ujar Glesa, Elard terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut kepadanya.
“Aku tahu Kau sangat terancam dengan Keberadaan Aarav di tengah tengah kalian bukan?” Tanya Glesa
“Bagaimana kalau kita jadi Sekutu yang bisa memisahkan mereka.” Ujar Glesa
Elard tersenyum saat Glesa mengatakan hal tersebut, “Memisahkan?” Tanya Elard
“Benar, Aku tahu bahwa selama kau menjadi Suaminya Bora, Kau tidak pernah mendapa
Malam pun tiba, dimana semua Saudara Berkumpul Untuk merayakan Ulang Tahun Lily. “Selamat Astaga Cucu Nenek Sudah 1 Tahun.” ujar Clea yang mengendong Lily, namun Saat Clea di gendong oleh Lily, Lily benar benar rewel bahkan terus menangis. “Sayang kenapa kamu seperti ini, Ini nenek nak.” ujar Clea, Wina hanya membelai rambut Lily untuk menenangkannya. Tak Lama Kemudian Bora datang sambil membawa Kado dimana Bora melihat Lily yang rewel di Pelukan Clea. “Nah Itu dia Tante nak.” ujar Wina, Bora melangkah kearah Mereka dan Menatap kearah Lily,“Sayang kenapa kamu rewel nak.” ujar Bora”Ibu juga ngak tahu, kenapa dia seperti ini.” ujar Clea“Ibu Boleh Aku gendong?” Tanya Bora”Tentu, ini.” ujar Clea, Lalu Bora memberikan Kado yang ia bawa, dan Ia langsung mengendong lily. Tanpa di sangka Lily langsung Diam saat Bora mengendongnya.“Astaga lihat Dia langsung diam saat
“Jadi Katakan Dari mana kau tahu bahwa Bora pernah Melahirkan Anak Aarav?” Tanya Elard“OWEN.” ujar GlesaElard terdiam saat Nama Kakaknya di sebut oleh Glesa, “Owen Tahu Semua Rahasia Bora, dan Aku tahu darinya.” Ujar Glesa, Elard terkejut saat Owen kakaknya sendiri tahu mengenai hal ini."Kau bilang kalau Kakak sudah tahu mengenai semua ini?" Tanya Elard"Hmmm dia sudah tahu dan Bodohnya kita berdua di tipu daya oleh dia yang pura pura tidak tahu apa apa mengenai hal ini." Ujar GlesaElard hanya terdiam dan ia menatap kearah Glesa, "tapi untungnya Aarav belum mengetahui Bahwa Bora pernah melahirkan Anaknya." Ujar Glesa"Namun l
Sebelum Elard datang, Saat Itu Wina sedang mengendong Lily bersama dengan Vian, dimana Ia menyapa semua tamu yang datang. “Terima Kasih Atas Kadonya, Pasti Lily sangat senang sekali.” ujar Wina “Anakmu Cantik Sekali, Pasti kau sangat bangga punya anak se cantik dia.” ujar Tamu 1 “Iya Dan kelihatannya, dia sedikit mirip denganmu ya.” ujar Tamu 2, Wina hanya tersenyum dan saat itu Lily yang sedang Ia gendong sangat Rewel dan ia tidak senang dengan Keramaian seperti ini. “Sayang kenapa, Kenapa kau seperti ini.” ujar Wina yang terus menenangkan Lily yang terus saja menangis. Vian mencoba mengendong Lily namun sama saja dimana Lily tidak suka keramaian seperti ini. Melihat dari kejauhan Bora langsung melangkah kearah Wina dan Vian. “Sayang Kenapa, apa kau tidak suka keramaian.” ujar Bora, Wina mengangguk tanda Perkataan Bora benar “Boleh aku bawa Lily keluar mana tahu dia sumpek disini.” ujar Bora “Tentu saja kak,” ujar Wina, lalu Wina menatap kearah Vian dan Vian memberikan Lily kepa
“Kita Berbeda Tira, Sama sekali berbeda.” ujar Elard sambil menatap kearah Tira, dan Saat itu Tira hanya terdiam saat Mendengar apa yang Elard katakan kepadanya. ”Jadi… Kau jangan menyamakan aku denganmu, kau paham maksudku kan.” ujar Elard lalu ia langsung melangkah pergi meninggalkan Tira. Disisi lain Wina masih bersama dengan Clea, dimana Clea masih menunggu penjelasan Wina yang memberikan kesempatan Aarav dan Bora untuk mendampingi Lily untuk meniup lilin pertamanya. “Kenapa kau diam saja?” Tanya Clea”Ibu… sebenarnya.” ujar Wina, lalu Pintu terbuka dan disana Bora masuk sambil mengendong lily.“Ternyata kalian disini.” ujar Bora, Wina langsung berdiri dan ia menatap kearah Bora. ”Kakak.” ujar Wina, Lalu Bora melangkah dan memberikan Lily kepada Wina.“Sebaiknya kau memberikan Lily makan, dia rewel sepertinya dia lapar.” ujar Bora,“
Josep terdiam dan ia merasakan sesak dan tidak bisa bernafas saat melihat kalung yang terpasang di leher Bora. Josep perlahan lahan Jatuh Pingsan, semua orang terkejut melihat Josep yang Pingsan di tengah acara. “AYAH.” ujar Wina, Bora langsung membangunkan Josep dan saat itu Elard yang melihat hal itu langsung berlari namun dengan cepat Aarav membantu Josep yang pingsan tepat dihadapannya. “Tuan Josep, Tuan Josep.” Ujar Aarav yang mencoba untuk membangunkan Josep yang pingsan di depannya. Akhirnya Josep Di larikan Ke rumah sakit, disana semua orang sedang menunggu dan saat Dokter datang, Clea dan Bora langsung maju untuk memastikan Keadaan Josep.“Bagaimana dengan suami saya.” ujar Clea“Dia hanya kelelahan, dan juga Dia juga sedikit Stress.” ujar Dokter“Namun tidak ada yang parah kan.” Ujar Clea“Tidak, Semua baik baik saja.” ujar Dokter,“Beliau sudah sadar, leb
“Dimana Anak Bora berada?” Tanya Elard, sontak Owen terdiam saat Elard menanyakan mengenai Anak Bora dan Aarav. ’Ini pasti Ulah Glesa, Tidak aku sangka dia sampai mengatakan mengenai Anak Bora kepada Elard, sebenarnya apa Maksudnya ini.’ ujar Owen dalam hati. Lalu Owen langsung pura pura menyangkal dan tidak mengerti maksud dari Elard.”Anak?” Tanya Owen”Apa maksudmu, Anak? Anak siapa Maksudmu?” Tanya OwenElard hanya tersenyum saat mendengar Respon dari Owen yang tak tahu mengenai Anak Bora. “kakak jangan pura pura, Aku tahu kau mengetahui segalanya mengenai persalinan yang di lakukan Bora.” ujar Elard, Owen diam saat Elard mengatakan hal tersebut.“Jadi katakan, katakan sejujur jujurnya Dimana Anak itu?” Tanya Elard sambil menatap kearah Owen yang berada di hadapannya. Owen langsung meminum Minuman yang sudah tersaji di hadapannya, lalu ia meletakan Gelas dan menatap kearah Elard, “Kau tahu dari Glesa? Apa rencanamu dengan Glesa?” Tanya Owen”Kakak hanya Katakan saja dimana Anak
Elard langsung berdiri dan menarik Kerah Baju Owen hingga menyingkirkan Gelas yang ada di atas meja sampai pecah. Owen terkejut dengan tindakan Elard yang terang terangan mencengkramnya didepan umum.“Apa yang kau lakukan.” ujar Owen,“Untungnya Disini belum ada orang, Aku bisa menganti gelas ini 3 kali lipat.” ujar Elard“Namun, Aku peringatkan kepadamu, Jangan pernah Menggunakan trik kotor untuk Menyakiti atau menjatuhkan Keluarga Ayah mertuaku.” ujar Elard“Meski Kau adalah kakakku aku tidak perduli, aku siap Perang denganmu jika perlu aku bisa saja Menjegalmu kapan saja seperti kau menjegal Aarav dulu,” Ancam Elard, dan saat Itu Owen hanya tersenyum sini saat Elard mengatakan hal tersebut.“Ohhoo, ternyata Adikku ada perubahan. Kau sudah bisa mengancam Kakak Kandungmu sendiri hanya untuk Melindungi Keluarga Istrimu.” ujar Owen, lalu Owen menghempaskan tangan Elard dari Kerah bajunya.“Kau tidak memihak Keluarga lagi, Kau tahu apa yang di lakukan Mertuamu kepada Kakakmu.” ujar Owen
Wina meletakan Ponselnya dan berlari kearah Lily yang menangis karena terjatuh. Mendengar hal itu Bora langsung terkejut saat mendengar Teriakan Wina memanggil Lily dan juga suara tangisan Lily. “Halo Dek Lily kenapa, Wina.. Wina.” ujar Bora yang tampak begitu panik saat tahu Lily kenapa kenapa di sana.Wina langsung mengecek kondisi Lily yang terus saja menangi. Wina melihat bahwa Lily sedikit terpentok Lantai saat Berlari mengambil Mainannya. “Ya Tuhan nak, Kenapa kamu lari lari kayak gini.” ujar Wina yang mengecek Dari Ujung kepala sampai kaki.“Maafkan saya Bu, saya minta maaf.” ujar Pengasuh Lily“Ahhh tidak apa Bi.” ujar Wina, lalu wina mengendong Lily dan mencoba menenangkannya. Disisi lain Bora yang mendengar hal itu semakin panik dan ia tidak tenang. Bora mencoba menghubung Wina namun tidak di angkat. “Ahhh kenapa dia tidak angkat, apa yang terjadi.” ujar Bora,“Kalau begini te
“Untuk itu, disini aku ingin izin untuk Meminang Bora jika kau memberikan Restu.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav dengan lantang meminta restu Josep untuk meminang Bora. Saat itu Josep hanya diam sambil memandangi Aarav yang berada dihadapannya.“Kau Ingin Meminang anak ku.” ujar Josep“Benar, Saya tahu hubungan kita berdua kurang baik, namun saya hanya ingin membuat Bora bahagia.” ujar Aarav“Selama ini, Aku melihat Bora tidak bahagia dimana dia selalu menjadi Prisai untuk keluarganya, dan kau juga mungkin menyadari hal tersebut.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut“Maka dari itu, saya ingin.” ujar Aarav“Akan aku pertimbangkan.” ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan akan mempertimbangkan apa yang Aarav inginkan. Flashback berakhir dimana Aarav dan Bora sudah tiba di depan kediaman Josep. Dimana Bora sedikit gugup untuk menemui Ayahnya sendiri, melihat hal itu Aarav langsung meraih tangan Bora dan mengenggamnya.“Kita akan menghadapinya dengan
“Aku Minta Maaf kak.. Aku minta maaf.” ujar Wina yang mengenggam tangan Bora dan memohon ampun kepada Bora, Bora hanya terdiam saat Wina mencium tangannya memohon ampunannya karena sudah gagal melindungi Lily. “Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku, Aku sudah Ikhlas dengan apa yang terjadi, lagian ini sudah lama berlalu.” ujar Bora, Lalu Bora menepuk Tangan Wina sambil tersenyum kearahnya.“Kita Mulai Lembaran baru, dimana Kakak mau kau dan Vian kembali kerumah dan berkumpul bersama.” ujar Bora, Wina sangat terharu dengan kebaikan hati Bora, lalu Wina memeluk Bora dan Bora langsung membalas pelukannya.Bora melangkah ditemani oleh Aarav. “Apa kau mau bertemu dengan ayahmu, Aku lihat Ayahmu sedang dirumah bersama dengan ibumu.” ujar Aarav“Dari ayah keluar dari penjara aku sama sekali belum menemuinya.” ujar Bora, Bora langsung menghentikan langkah kakinya,“Meski sudah berlalu entah mengapa saat aku memiliki keinginan untuk bertemu dengan ayah, hatiku masih berat.” ujar Bora, Aarav la
Setelah Dari Makam Lily, Aarav mengajak Bora untuk Jalan Jalan mengelilingi Kota Jakarta, Saat itu Bora Menatap kearah Aarav yang mengajaknya Pergi Makan Ke Warung yang dulu ia singahi Dengannya. “Bukankah ini.” ujar Bora“Kau masih ingat dulu kita pernah makan disini, Aku ingin mengajakmu makan Siang sebelum kau Bertemu dengan ayahmu.” ujar AaravBora hanya menatap kearah Aarav yang hendak mempertemukan Bora dengan Josep, Aarav memparkirkan Mobilnya terlebih dahulu, dan saat itu Aarav menatap kearah Bora“Kenapa kau menatapku seperti itu.” ujar Aarav“Aku belum siap menemuinya.” ujar Bora, Aarav hanya diam dan ia mengenggam tangan Bora,“Aku tahu mau masih kecewa dengan ayahmu, Tapi dia tetap ayahmu.” ujar Aarav“Kau tahu, saat dia meminta maaf kepadaku. Saat itu aku melihat Sosok Josep yang Gagah, Angkuh dan Dingin seketika Hancur.” ujar Aarav“Kau tahu, D
“Dan… Jika Aarav tahu bahwa kau akan bertindak bodoh seperti ini, Aku yakin dia akan terpuruk.” ujar Tira, Bora hanya terdiam saat mendengar kata kata Tira. Elard dan Aarav Sama sama Menaiki Tangga menuju Ke Atap gedung untuk mencegah Bora. Mereka berdua terus menaiki tangga dan Saat itu Aarav melihat Elard yang ternyata juga berada disana. Aarav langsung berlari dan meraih tangan Elard. Elard langsung berhenti melangkah“Sedang apa kau disini.” Ujar Aarav“Apa kau tidak salah menanyakan hal itu, Aku kesini ingin menghentikan Istriku.” ujar Elard“Kau sendiri apa hak mu datang kesini.” ujar Elard, lalu Aarav menaiki anak tangga supaya setara tingginya dengan Elard.“Aku lebih punya Hak karena aku Kekasih Bora.” ujar Aarav“Kekasih? Lebih tinggi mana statusmu denganku yang Suami Sah Bora.” ujar Elard“Memang kau suami Bora, Tapi Bora adalah Ibu dari Anakku.&r
Selama Dalam perjalanan, Aarav terus memikirkan apa yang ingin Josep bicarakan sampai ia ingin bertemu 4 mata dengannya. Josep sedang dalam perjalanan menuju Cafe yang tak jauh dari Rumahsakit, Josep mengingat apa yang Bora katakan kepadanya.Flashback dimulaiBora menatap kearah Josep, “Ayah sudah menghubunginya, Apa yang harus ayah katakan kepada pria itu.” ujar Josep“Ayah masih belum paham dengan semua kesalahan ayah.” Ujar Bora“Ayah sama sekali tidak salah, Ayah tidak pernah salah justru kamu yang salah sampai Menyembunyikan Anak mu ditambah kamu Hamil dengan Pria tua itu.” Ujar Josep“Mas, ini di ruang ICU sebaiknya kau jangan meninggikan suaramu.” ujar Clea“Karena Keangkuhan ayah, Ke otoriteran ayah semua orang yang care dan perduli kepada ayah Meninggalkan ayah dan membenci ayah, termasuk aku.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut.&ldquo
“Selamat ayah, Karena Keangkuhan dan Keotoritermu Kau sudah membunuh cucu mu sendiri.” ujar Bora“Maksudmu?” Tanya Clea“Lily Adalah Anakku dan Juga anak Pria yang selama ini ayah benci.” ujar Bora, Josep terkejut saat mendengar kenyataan bahwa Lily adalah Anak dari Bora dan Aarav.“Lihat… Kau sudah mengkorbankan Putri Kecilku karena semua Ke egoisanmu yang sudah mendarah daging.” ujar Bora”Bahkan Kau juga menempatkan Wina dan Vian atas Keangkuhanmu ayah.” ujar BoraClea langsung melangkah kearah Bora, “Nak, Ini bukan salah ayahmu, Ini murni kecelakaan.” ujar Clea“Aku Tahu ini semua kecelakaan, Tapi Jika Bukan karena Ayah aku tidak akan menitipkan Anakku kepada Wina.” ujar Bora, lalu Bora memegang Bahu Josep“Apa yang ayah mau dariku, apa yang ayah inginkan dariku.” ujar Bora“Kau sudah memisahkan aku dengan Aarav, Lalu
”Katakan dimana anakmu.” ujar ElardBora masih terdiam saat Elard bertanya kepadanya, “Kenapa kau masih diam, Apa kau tidak bisa menjawabnya.” ujar Elard“Kau sudah pernah menemuinya.” ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan bahwa ia pernah bertemu anaknya. Lalu Elard memgingat kembali siapa anak yang Bora maksud, dan Saat itu Elard memikirkan Lily, dimana Bora sangat perduli bahkan saat Lily di gendong oleh Bora, ia langsung terdiam dan merasa tenang. Elard langsung mengingat saat Lily di gendong oleh Aarav pun sama dimana Lily benar benar senang saat Aarav mengendongnya saat ia berulang tahun beberapa Minggu yang lalu.“Apa dia,” ujar Elard sambil menatap kearah Bora“Benar, dia adalah Lily. Dia adalah Putriku dan Aarav.” ujar Bora, Elard benar benar terkejut mengetahui bahwa Selama ini Anak Wina adalah anak kandung Bora dan juga Aarav.“Dia adalah Putri yang aku lahirkan 1 t
”Kau benar benar ingin tahu apa benar Aku dan Aarav sudah memiliki Seorang anak yang mengikat Takdir kami berdua.” ujar Bora, Elard terdiam dan ia mengepalkan tangannya untuk menahan semua emosi yang berkecambung didalam dirinya. Lalu Bora melangkah kearah Elard yang masih membelakanginya, lalu Bora berhenti tepat di belakang Elard, “Aku Pernah melahirkan anak Aarav 1 tahun yang lalu, dan Anak itu.” Ujar Bora“CUKUP!!” Seru Elard, Bora terdiam dan Elard langsung membalikan badan sambil menatap kearah Bora. ”Aku bilang Cukup, aku tidak mau dengar apa apa darimu.” ujar ElardBora hanya bisa terdiam saat melihat Elard yang begitu sedih, “Meski kau punya anak dari Aarav, aku tidak akan melepaskanmu.” ujar Elard“Sampai kapanpun kau adalah istriku.” ujar Elard, Bora langsung meraih tangan Elard dan mengenggamnya,“Kau bahagia dengan Hal ini.” Sambil menatap kearah Elard y
“Aku sudah mengambil keputusan ini, dan Apa yang di atur dalam Peraturan Perusahaan, jika Seluruh Dewan Direksi Setuju dan menandatangani Petisi tersebut maka Keputusan itu adalah SAH.” ujar Bora, Josep menatap kearah Bora sambil memegang Dokumen petisi yang sudah di tanda tangani oleh 20 Dewan Direksi“Jadi, Aku Harap… ayah akan menerima semua keputusan ini, suka atau tidak suka Tira akan kembali ke posisinya meski ayah berpisah dengan ibu.” ujar Bora yang menatap kearah Josep yang berada di hadapannya.Josep Langsung Menyobek Petisi Yang Bora Berikan Kepadanya, “Kau Pikir Ayah akan memenuhi Semua Keputusan dari Petisi ini?” Tanya Josep“Tidak akan.” ujar Josep“Selama Ayah masih hidup didunia, Ayah tidak akan memberikan Perusahaan yang ayah sudah kembangkan kepada orang lain.” ujar Josep“Ayah Tidak akan Rela.” ujar Josep,Bora menatap kearah Josep yang masih be