Josep terdiam dan ia merasakan sesak dan tidak bisa bernafas saat melihat kalung yang terpasang di leher Bora. Josep perlahan lahan Jatuh Pingsan, semua orang terkejut melihat Josep yang Pingsan di tengah acara. “AYAH.” ujar Wina, Bora langsung membangunkan Josep dan saat itu Elard yang melihat hal itu langsung berlari namun dengan cepat Aarav membantu Josep yang pingsan tepat dihadapannya. “Tuan Josep, Tuan Josep.” Ujar Aarav yang mencoba untuk membangunkan Josep yang pingsan di depannya.
Akhirnya Josep Di larikan Ke rumah sakit, disana semua orang sedang menunggu dan saat Dokter datang, Clea dan Bora langsung maju untuk memastikan Keadaan Josep.“Bagaimana dengan suami saya.” ujar Clea
“Dia hanya kelelahan, dan juga Dia juga sedikit Stress.” ujar Dokter
“Namun tidak ada yang parah kan.” Ujar Clea
“Tidak, Semua baik baik saja.” ujar Dokter,
“Beliau sudah sadar, leb
“Dimana Anak Bora berada?” Tanya Elard, sontak Owen terdiam saat Elard menanyakan mengenai Anak Bora dan Aarav. ’Ini pasti Ulah Glesa, Tidak aku sangka dia sampai mengatakan mengenai Anak Bora kepada Elard, sebenarnya apa Maksudnya ini.’ ujar Owen dalam hati. Lalu Owen langsung pura pura menyangkal dan tidak mengerti maksud dari Elard.”Anak?” Tanya Owen”Apa maksudmu, Anak? Anak siapa Maksudmu?” Tanya OwenElard hanya tersenyum saat mendengar Respon dari Owen yang tak tahu mengenai Anak Bora. “kakak jangan pura pura, Aku tahu kau mengetahui segalanya mengenai persalinan yang di lakukan Bora.” ujar Elard, Owen diam saat Elard mengatakan hal tersebut.“Jadi katakan, katakan sejujur jujurnya Dimana Anak itu?” Tanya Elard sambil menatap kearah Owen yang berada di hadapannya. Owen langsung meminum Minuman yang sudah tersaji di hadapannya, lalu ia meletakan Gelas dan menatap kearah Elard, “Kau tahu dari Glesa? Apa rencanamu dengan Glesa?” Tanya Owen”Kakak hanya Katakan saja dimana Anak
Elard langsung berdiri dan menarik Kerah Baju Owen hingga menyingkirkan Gelas yang ada di atas meja sampai pecah. Owen terkejut dengan tindakan Elard yang terang terangan mencengkramnya didepan umum.“Apa yang kau lakukan.” ujar Owen,“Untungnya Disini belum ada orang, Aku bisa menganti gelas ini 3 kali lipat.” ujar Elard“Namun, Aku peringatkan kepadamu, Jangan pernah Menggunakan trik kotor untuk Menyakiti atau menjatuhkan Keluarga Ayah mertuaku.” ujar Elard“Meski Kau adalah kakakku aku tidak perduli, aku siap Perang denganmu jika perlu aku bisa saja Menjegalmu kapan saja seperti kau menjegal Aarav dulu,” Ancam Elard, dan saat Itu Owen hanya tersenyum sini saat Elard mengatakan hal tersebut.“Ohhoo, ternyata Adikku ada perubahan. Kau sudah bisa mengancam Kakak Kandungmu sendiri hanya untuk Melindungi Keluarga Istrimu.” ujar Owen, lalu Owen menghempaskan tangan Elard dari Kerah bajunya.“Kau tidak memihak Keluarga lagi, Kau tahu apa yang di lakukan Mertuamu kepada Kakakmu.” ujar Owen
Wina meletakan Ponselnya dan berlari kearah Lily yang menangis karena terjatuh. Mendengar hal itu Bora langsung terkejut saat mendengar Teriakan Wina memanggil Lily dan juga suara tangisan Lily. “Halo Dek Lily kenapa, Wina.. Wina.” ujar Bora yang tampak begitu panik saat tahu Lily kenapa kenapa di sana.Wina langsung mengecek kondisi Lily yang terus saja menangi. Wina melihat bahwa Lily sedikit terpentok Lantai saat Berlari mengambil Mainannya. “Ya Tuhan nak, Kenapa kamu lari lari kayak gini.” ujar Wina yang mengecek Dari Ujung kepala sampai kaki.“Maafkan saya Bu, saya minta maaf.” ujar Pengasuh Lily“Ahhh tidak apa Bi.” ujar Wina, lalu wina mengendong Lily dan mencoba menenangkannya. Disisi lain Bora yang mendengar hal itu semakin panik dan ia tidak tenang. Bora mencoba menghubung Wina namun tidak di angkat. “Ahhh kenapa dia tidak angkat, apa yang terjadi.” ujar Bora,“Kalau begini te
Beberapa Minggu kemudian, dimana Glesa terus gelisah karena proposal yang dia ajukan tidak kunjung Di respon. “Ini Benar benar keterlaluan, Aku tidak bisa membiarkan ini.” ujar Glesa, lalu Glesa langsung menemui Aarav dan pas sekali Aarav melangkah keluar bersama Asisten Chika. “Jadi Tuan Aarav mengenai Evant yang akan di selengarakan Hotel.” ujar Asisten Chika“Aarav.” Panggil Glesa yang keluar dari mobilnya, Saat itu Aarav dan Asisten Chika berhenti melangkah dan menatap kearah Glesa yang melangkah kearah mereka.“Kau urus semuanya, lebih baik kau langsung ke sana saja nanti saya menyusul.” Ujar Aarav“baik tuan.” ujar Asisten Chika, lalu Ia pun pergi dan meninggalkan Aarav dan Glesa. Aarav langsung menatap Glesa yang sudah berada di hadapannya.“Kenapa kau ada disini?” Tanya Aarav“Kau masih bertanya kenapa aku disini? Tentu saja aku mau Komplen denganmu.” ujar G
Aarav masih menatap Glesa yang tak jauh dari hadapannya, saat itu Glesa hanya bisa diam “Kenapa kau ingin mencegahku disaat kau belum bisa memaafkan semua yang aku Lakukan dimasa lalu.” ujar Glesa, Aarav hanya menghela nafas.“Apa kau sudah kehilangan akal, Aku menolak Proposalmu bukan berarti aku masih membencimu.” ujar Aarav“Lalu? Lalu kenapa menolak Proposalku.” ujar GlesaAarav hanya diam dan tidak bisa membalas apa yang Glesa katakan, lalu Aarav melihat Bora melangkah kearah mereka.“Itu karena Kesalahanmu yang mengakibatkan Aarav mengambil keputusan seperti ini.” ujar Bora sambil melangkah kearah Glesa. Glesa terdiam dan ia perlahan lahan menatap kearah Bora yang melangkah kearahnya. Glesa terkejut jika Bora berada disana, ‘Bagaimana bisa dia disini, sial sekali bukan ini yang aku mau.’ ujar Glesa dalam hati.Bora langsung berhenti saat Ia berada di hadapan Glesa, “Karena Kau
Elard Baru Saja pulang dari Kantor, saat itu Elard melihat Owen Yang tiba tiba datang ke kediamannya. Elard langsung memasang muka tidak senang saat Owen mendatangi rumahnya, “Kenapa kau seperti itu, Apa kau Sudah Muak melihat Kakakmu Datang mengunjungimu?” Tanya Owen“Mau apa kau kesini.” ujar Elard“Apa kau mau mencari gara gara denganku.” ujar Elard, Owen tersenyum saat Elard mengatakan hal tersebut.“Aku sedang tidak mood, Jadi lebih baik kau pulang dan.” ujar Elard, lalu Owen melemparkan Dokumen kepada Elard, saat itu Elard langsung menangkap Dokumen tersebut.”Apa ini?” Tanya Elard“Buka saja, Kau lihat bertapa Kotornya ayah mertuamu dimana dia bisa melakukan segala macam cara untuk Mendominasi Perusahan Ayah untuk selanjutnya.” ujar Owen, Elard langsung membuka Dokumen itu dan melihat Isi dari Berkas yang di kumpulkan Owen.“Dia tidak puas untuk mengambil alih
Akhirnya, Pria Tua itu Menjual Lahannya ke Perusahaan, dan saat itu Pria Tua itu datang untuk Menandatangani Kesepakatan Jual Beli tanah bersama Bora, Saat itu Bora Menandatangani Penyerahan Saham kepada Pria Tua itu. Mereka berdua sama sama berdiri dan saling berjabat tangan. Setelah Proses Penandatanganan, Pria tua itu serta Bora Minum Teh Di ruagan Bora.“Saya benar benar mengucapkan Terima Kasih atas Kesempatan dan juga Kepercayaanmu kepada ku.” ujar Bora“Semua aku lakukan untuk Tira, Dia yang meyakinkan aku dan mempercayai Lahanku kepada Perusahaanmu.” ujar Pria Tua“Aku tahu Meski aku baru menjabat namun kau jangan khawatir, Aku akan mengelola semua ini sampai Kakak ku kembali.” ujar Bora, pria tua itu menatap kearah Bora.“Aku berniat untuk mengembalikan Kak Tira ke Posisiku, sejujurnya ini pukan duniaku, Dimana Dunia asliku adalah di seni.” ujar Bora“aku tidak pantas duduk disini, Meski aku adalah Anak Kandung tapi Kakak lah yang mengembangkan Perusahaan ayah dari Awal.” uja
“Apa kau mau Aarav melakukan hal itu, kau pasti tidak mau Sampai Pernikahanmu yang masih Seumur jagung Harus berakhir karena Aarav mengetahui bahwa Bora melahirkan anaknya 1 Tahun yang lalu.” ujar Owen sambil menatap kearah Elard yang berada di hadapannya. Elard langsung melangkah kearah Seal dan Meraih Kerah Baju Owen sampai Membuat Petugas yang ada disana terkejut.“Sekali Kau Mengatakan Semua itu Mengenai Anaknya Aarav, Kau akan berhadapan denganku.” ujar Elard, Para Petugas yang berada di sana mencoba untuk memisahkan Elard. Lalu Elard melepaskan Cengkramannya kepada Owen, saat itu Owen benar benar puas saat melihat Elard yang benar benar takut akan Hal tersebut. Disis lain Josep masih berada di ruang pemeriksaan dimana Petugas menanyai berbagai macam pertanyaan yang mengenai Kasus Pencemaran nama baik yang di Layangkan Aarav kepadanya. “Apa kau mengakui bahwa Kau memang membantu Owen untuk membuat pers pada saat itu menaikan Berita mengenai
“Untuk itu, disini aku ingin izin untuk Meminang Bora jika kau memberikan Restu.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav dengan lantang meminta restu Josep untuk meminang Bora. Saat itu Josep hanya diam sambil memandangi Aarav yang berada dihadapannya.“Kau Ingin Meminang anak ku.” ujar Josep“Benar, Saya tahu hubungan kita berdua kurang baik, namun saya hanya ingin membuat Bora bahagia.” ujar Aarav“Selama ini, Aku melihat Bora tidak bahagia dimana dia selalu menjadi Prisai untuk keluarganya, dan kau juga mungkin menyadari hal tersebut.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut“Maka dari itu, saya ingin.” ujar Aarav“Akan aku pertimbangkan.” ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan akan mempertimbangkan apa yang Aarav inginkan. Flashback berakhir dimana Aarav dan Bora sudah tiba di depan kediaman Josep. Dimana Bora sedikit gugup untuk menemui Ayahnya sendiri, melihat hal itu Aarav langsung meraih tangan Bora dan mengenggamnya.“Kita akan menghadapinya dengan
“Aku Minta Maaf kak.. Aku minta maaf.” ujar Wina yang mengenggam tangan Bora dan memohon ampun kepada Bora, Bora hanya terdiam saat Wina mencium tangannya memohon ampunannya karena sudah gagal melindungi Lily. “Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku, Aku sudah Ikhlas dengan apa yang terjadi, lagian ini sudah lama berlalu.” ujar Bora, Lalu Bora menepuk Tangan Wina sambil tersenyum kearahnya.“Kita Mulai Lembaran baru, dimana Kakak mau kau dan Vian kembali kerumah dan berkumpul bersama.” ujar Bora, Wina sangat terharu dengan kebaikan hati Bora, lalu Wina memeluk Bora dan Bora langsung membalas pelukannya.Bora melangkah ditemani oleh Aarav. “Apa kau mau bertemu dengan ayahmu, Aku lihat Ayahmu sedang dirumah bersama dengan ibumu.” ujar Aarav“Dari ayah keluar dari penjara aku sama sekali belum menemuinya.” ujar Bora, Bora langsung menghentikan langkah kakinya,“Meski sudah berlalu entah mengapa saat aku memiliki keinginan untuk bertemu dengan ayah, hatiku masih berat.” ujar Bora, Aarav la
Setelah Dari Makam Lily, Aarav mengajak Bora untuk Jalan Jalan mengelilingi Kota Jakarta, Saat itu Bora Menatap kearah Aarav yang mengajaknya Pergi Makan Ke Warung yang dulu ia singahi Dengannya. “Bukankah ini.” ujar Bora“Kau masih ingat dulu kita pernah makan disini, Aku ingin mengajakmu makan Siang sebelum kau Bertemu dengan ayahmu.” ujar AaravBora hanya menatap kearah Aarav yang hendak mempertemukan Bora dengan Josep, Aarav memparkirkan Mobilnya terlebih dahulu, dan saat itu Aarav menatap kearah Bora“Kenapa kau menatapku seperti itu.” ujar Aarav“Aku belum siap menemuinya.” ujar Bora, Aarav hanya diam dan ia mengenggam tangan Bora,“Aku tahu mau masih kecewa dengan ayahmu, Tapi dia tetap ayahmu.” ujar Aarav“Kau tahu, saat dia meminta maaf kepadaku. Saat itu aku melihat Sosok Josep yang Gagah, Angkuh dan Dingin seketika Hancur.” ujar Aarav“Kau tahu, D
“Dan… Jika Aarav tahu bahwa kau akan bertindak bodoh seperti ini, Aku yakin dia akan terpuruk.” ujar Tira, Bora hanya terdiam saat mendengar kata kata Tira. Elard dan Aarav Sama sama Menaiki Tangga menuju Ke Atap gedung untuk mencegah Bora. Mereka berdua terus menaiki tangga dan Saat itu Aarav melihat Elard yang ternyata juga berada disana. Aarav langsung berlari dan meraih tangan Elard. Elard langsung berhenti melangkah“Sedang apa kau disini.” Ujar Aarav“Apa kau tidak salah menanyakan hal itu, Aku kesini ingin menghentikan Istriku.” ujar Elard“Kau sendiri apa hak mu datang kesini.” ujar Elard, lalu Aarav menaiki anak tangga supaya setara tingginya dengan Elard.“Aku lebih punya Hak karena aku Kekasih Bora.” ujar Aarav“Kekasih? Lebih tinggi mana statusmu denganku yang Suami Sah Bora.” ujar Elard“Memang kau suami Bora, Tapi Bora adalah Ibu dari Anakku.&r
Selama Dalam perjalanan, Aarav terus memikirkan apa yang ingin Josep bicarakan sampai ia ingin bertemu 4 mata dengannya. Josep sedang dalam perjalanan menuju Cafe yang tak jauh dari Rumahsakit, Josep mengingat apa yang Bora katakan kepadanya.Flashback dimulaiBora menatap kearah Josep, “Ayah sudah menghubunginya, Apa yang harus ayah katakan kepada pria itu.” ujar Josep“Ayah masih belum paham dengan semua kesalahan ayah.” Ujar Bora“Ayah sama sekali tidak salah, Ayah tidak pernah salah justru kamu yang salah sampai Menyembunyikan Anak mu ditambah kamu Hamil dengan Pria tua itu.” Ujar Josep“Mas, ini di ruang ICU sebaiknya kau jangan meninggikan suaramu.” ujar Clea“Karena Keangkuhan ayah, Ke otoriteran ayah semua orang yang care dan perduli kepada ayah Meninggalkan ayah dan membenci ayah, termasuk aku.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut.&ldquo
“Selamat ayah, Karena Keangkuhan dan Keotoritermu Kau sudah membunuh cucu mu sendiri.” ujar Bora“Maksudmu?” Tanya Clea“Lily Adalah Anakku dan Juga anak Pria yang selama ini ayah benci.” ujar Bora, Josep terkejut saat mendengar kenyataan bahwa Lily adalah Anak dari Bora dan Aarav.“Lihat… Kau sudah mengkorbankan Putri Kecilku karena semua Ke egoisanmu yang sudah mendarah daging.” ujar Bora”Bahkan Kau juga menempatkan Wina dan Vian atas Keangkuhanmu ayah.” ujar BoraClea langsung melangkah kearah Bora, “Nak, Ini bukan salah ayahmu, Ini murni kecelakaan.” ujar Clea“Aku Tahu ini semua kecelakaan, Tapi Jika Bukan karena Ayah aku tidak akan menitipkan Anakku kepada Wina.” ujar Bora, lalu Bora memegang Bahu Josep“Apa yang ayah mau dariku, apa yang ayah inginkan dariku.” ujar Bora“Kau sudah memisahkan aku dengan Aarav, Lalu
”Katakan dimana anakmu.” ujar ElardBora masih terdiam saat Elard bertanya kepadanya, “Kenapa kau masih diam, Apa kau tidak bisa menjawabnya.” ujar Elard“Kau sudah pernah menemuinya.” ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan bahwa ia pernah bertemu anaknya. Lalu Elard memgingat kembali siapa anak yang Bora maksud, dan Saat itu Elard memikirkan Lily, dimana Bora sangat perduli bahkan saat Lily di gendong oleh Bora, ia langsung terdiam dan merasa tenang. Elard langsung mengingat saat Lily di gendong oleh Aarav pun sama dimana Lily benar benar senang saat Aarav mengendongnya saat ia berulang tahun beberapa Minggu yang lalu.“Apa dia,” ujar Elard sambil menatap kearah Bora“Benar, dia adalah Lily. Dia adalah Putriku dan Aarav.” ujar Bora, Elard benar benar terkejut mengetahui bahwa Selama ini Anak Wina adalah anak kandung Bora dan juga Aarav.“Dia adalah Putri yang aku lahirkan 1 t
”Kau benar benar ingin tahu apa benar Aku dan Aarav sudah memiliki Seorang anak yang mengikat Takdir kami berdua.” ujar Bora, Elard terdiam dan ia mengepalkan tangannya untuk menahan semua emosi yang berkecambung didalam dirinya. Lalu Bora melangkah kearah Elard yang masih membelakanginya, lalu Bora berhenti tepat di belakang Elard, “Aku Pernah melahirkan anak Aarav 1 tahun yang lalu, dan Anak itu.” Ujar Bora“CUKUP!!” Seru Elard, Bora terdiam dan Elard langsung membalikan badan sambil menatap kearah Bora. ”Aku bilang Cukup, aku tidak mau dengar apa apa darimu.” ujar ElardBora hanya bisa terdiam saat melihat Elard yang begitu sedih, “Meski kau punya anak dari Aarav, aku tidak akan melepaskanmu.” ujar Elard“Sampai kapanpun kau adalah istriku.” ujar Elard, Bora langsung meraih tangan Elard dan mengenggamnya,“Kau bahagia dengan Hal ini.” Sambil menatap kearah Elard y
“Aku sudah mengambil keputusan ini, dan Apa yang di atur dalam Peraturan Perusahaan, jika Seluruh Dewan Direksi Setuju dan menandatangani Petisi tersebut maka Keputusan itu adalah SAH.” ujar Bora, Josep menatap kearah Bora sambil memegang Dokumen petisi yang sudah di tanda tangani oleh 20 Dewan Direksi“Jadi, Aku Harap… ayah akan menerima semua keputusan ini, suka atau tidak suka Tira akan kembali ke posisinya meski ayah berpisah dengan ibu.” ujar Bora yang menatap kearah Josep yang berada di hadapannya.Josep Langsung Menyobek Petisi Yang Bora Berikan Kepadanya, “Kau Pikir Ayah akan memenuhi Semua Keputusan dari Petisi ini?” Tanya Josep“Tidak akan.” ujar Josep“Selama Ayah masih hidup didunia, Ayah tidak akan memberikan Perusahaan yang ayah sudah kembangkan kepada orang lain.” ujar Josep“Ayah Tidak akan Rela.” ujar Josep,Bora menatap kearah Josep yang masih be