Elard Baru Saja pulang dari Kantor, saat itu Elard melihat Owen Yang tiba tiba datang ke kediamannya. Elard langsung memasang muka tidak senang saat Owen mendatangi rumahnya, “Kenapa kau seperti itu, Apa kau Sudah Muak melihat Kakakmu Datang mengunjungimu?” Tanya Owen
“Mau apa kau kesini.” ujar Elard
“Apa kau mau mencari gara gara denganku.” ujar Elard, Owen tersenyum saat Elard mengatakan hal tersebut.
“Aku sedang tidak mood, Jadi lebih baik kau pulang dan.” ujar Elard, lalu Owen melemparkan Dokumen kepada Elard, saat itu Elard langsung menangkap Dokumen tersebut.
”Apa ini?” Tanya Elard“Buka saja, Kau lihat bertapa Kotornya ayah mertuamu dimana dia bisa melakukan segala macam cara untuk Mendominasi Perusahan Ayah untuk selanjutnya.” ujar Owen, Elard langsung membuka Dokumen itu dan melihat Isi dari Berkas yang di kumpulkan Owen.
“Dia tidak puas untuk mengambil alih
Akhirnya, Pria Tua itu Menjual Lahannya ke Perusahaan, dan saat itu Pria Tua itu datang untuk Menandatangani Kesepakatan Jual Beli tanah bersama Bora, Saat itu Bora Menandatangani Penyerahan Saham kepada Pria Tua itu. Mereka berdua sama sama berdiri dan saling berjabat tangan. Setelah Proses Penandatanganan, Pria tua itu serta Bora Minum Teh Di ruagan Bora.“Saya benar benar mengucapkan Terima Kasih atas Kesempatan dan juga Kepercayaanmu kepada ku.” ujar Bora“Semua aku lakukan untuk Tira, Dia yang meyakinkan aku dan mempercayai Lahanku kepada Perusahaanmu.” ujar Pria Tua“Aku tahu Meski aku baru menjabat namun kau jangan khawatir, Aku akan mengelola semua ini sampai Kakak ku kembali.” ujar Bora, pria tua itu menatap kearah Bora.“Aku berniat untuk mengembalikan Kak Tira ke Posisiku, sejujurnya ini pukan duniaku, Dimana Dunia asliku adalah di seni.” ujar Bora“aku tidak pantas duduk disini, Meski aku adalah Anak Kandung tapi Kakak lah yang mengembangkan Perusahaan ayah dari Awal.” uja
“Apa kau mau Aarav melakukan hal itu, kau pasti tidak mau Sampai Pernikahanmu yang masih Seumur jagung Harus berakhir karena Aarav mengetahui bahwa Bora melahirkan anaknya 1 Tahun yang lalu.” ujar Owen sambil menatap kearah Elard yang berada di hadapannya. Elard langsung melangkah kearah Seal dan Meraih Kerah Baju Owen sampai Membuat Petugas yang ada disana terkejut.“Sekali Kau Mengatakan Semua itu Mengenai Anaknya Aarav, Kau akan berhadapan denganku.” ujar Elard, Para Petugas yang berada di sana mencoba untuk memisahkan Elard. Lalu Elard melepaskan Cengkramannya kepada Owen, saat itu Owen benar benar puas saat melihat Elard yang benar benar takut akan Hal tersebut. Disis lain Josep masih berada di ruang pemeriksaan dimana Petugas menanyai berbagai macam pertanyaan yang mengenai Kasus Pencemaran nama baik yang di Layangkan Aarav kepadanya. “Apa kau mengakui bahwa Kau memang membantu Owen untuk membuat pers pada saat itu menaikan Berita mengenai
Josep terdiam saat melihat Bora yang sudah sampai di Kantor polisi dan saat ini sudah berada di hadapannya.“Bora.” ujar Josep, Bora langsung melangkah kearah Ayahnya dan saat berdiri tepat di depannya, Bora hanya bisa diam sambil mengelengkan kepalanya, “Apa Kesombongan ayah akan ayah pertahankan seperti ini padahal Ayah bersalah?” Tanya Bora yang menatap kearah Josep yang berada di depannya. Pengacara Josep Hanya terdiam saat melihat Bora yang tiba tiba saja datang ke Kantor Polisi.“Mengapa kau bisa disini?” Tanya Josep“Jika Bukan karena Ibu yang datang untuk menemui ayah, Mungkin aku tidak tahu kalau Ayah di panggil polisi?” Tanya Bora, Flashback dimulai dimana Clea baru saja tiba di dkediaman Josep, dan saat Clea melangkah masuk kedalam rumah, Salah satu ART melangkah kearah Clea dengan raut wajah yang panik. “Nyonya.” uajr Pembantu 1“Kenapa rumah Nampak Sepi, Dimana Bapak?” ta
“Apa ayah merasa selama Hidup ayah ini tidak ada rasa Bersalah atau ayah tidak pernah Melakukan Kesalahan dalam hidup ayah?” Tanya Bora, Josep hanya terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut yang membuat Josep tidak bisa mengatakan apa apa dan Josep langsung mengingat Moment dalam hidupnya dimana Kesalahan yang pernah ia lakukan adalah membiarkan Mendiang istrinya Bunuh diri tepat dihadapannya.“Jika ayah merasa bahwa di masa hidup ayah tidak pernah melakukan kesalahan maka, Ayah benar benar tidak tahu malu.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora benar benar sudah kecewa dengannya.“Aku tidak bisa membantu ayah bahkan aku sudah tidak bisa berdiri di sisi atau didepan ayah lagi.” ujar Bora,“Maaf karena aku tidak bisa berdiri di pihak ayah sampai akhir, karena Aku sudah tidak mau menjalin hubungan dengan Ayah.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut,“Aku tidak tahu Apa yang akan Aarav
Vian Terus Berlari Menuju Ke Ruang UGD, Dan Disana Wina benar benar marah terhadap Pengasuh Lily yang sudah dua kali lalai dan teledor saat menjaga Lily. “Bagaimana saya bisa mempercayakan keponakan saya kepada kamu, jika kamu sudah 2 kali seperti ini.” ujar wina“Maafkan saya, saya benar benar salah Nyonya.” ujar Pengasuh lily yang benar benar bersalah sampai ia berlinang air mata. Vian yang melihat hal tersebut langsung menenangkan Wina.“Bibi kau pulang saja ke rumah, Biar aku dan Wina yang menjaganya.” ujar Vian“Baik Tuan, Sekali lagi maafkan aku.” ujar Pengasuh Lily, lalu ia pergi dan Wina hanya terus memandangi Pintu ruangan UGD.“Bagaimana bisa kau membiarkan hal ini, sudah dua kali kita membuat Lily terluka.” ujar Wina“Itu hal yang wajar, Namanya juga anak anak, kapan saja dan dimana saja Akan terluka, dan Itu akan menguatkan fisik Lily.” ujar Vian“Untuk Sementara Kita jangan beritahu Bora, Karena Saat ini Bora sedang membujuk Ayah Untuk mengembalikan Posisi Tira di perusah
“Aku sudah mengambil keputusan ini, dan Apa yang di atur dalam Peraturan Perusahaan, jika Seluruh Dewan Direksi Setuju dan menandatangani Petisi tersebut maka Keputusan itu adalah SAH.” ujar Bora, Josep menatap kearah Bora sambil memegang Dokumen petisi yang sudah di tanda tangani oleh 20 Dewan Direksi“Jadi, Aku Harap… ayah akan menerima semua keputusan ini, suka atau tidak suka Tira akan kembali ke posisinya meski ayah berpisah dengan ibu.” ujar Bora yang menatap kearah Josep yang berada di hadapannya.Josep Langsung Menyobek Petisi Yang Bora Berikan Kepadanya, “Kau Pikir Ayah akan memenuhi Semua Keputusan dari Petisi ini?” Tanya Josep“Tidak akan.” ujar Josep“Selama Ayah masih hidup didunia, Ayah tidak akan memberikan Perusahaan yang ayah sudah kembangkan kepada orang lain.” ujar Josep“Ayah Tidak akan Rela.” ujar Josep,Bora menatap kearah Josep yang masih be
”Kau benar benar ingin tahu apa benar Aku dan Aarav sudah memiliki Seorang anak yang mengikat Takdir kami berdua.” ujar Bora, Elard terdiam dan ia mengepalkan tangannya untuk menahan semua emosi yang berkecambung didalam dirinya. Lalu Bora melangkah kearah Elard yang masih membelakanginya, lalu Bora berhenti tepat di belakang Elard, “Aku Pernah melahirkan anak Aarav 1 tahun yang lalu, dan Anak itu.” Ujar Bora“CUKUP!!” Seru Elard, Bora terdiam dan Elard langsung membalikan badan sambil menatap kearah Bora. ”Aku bilang Cukup, aku tidak mau dengar apa apa darimu.” ujar ElardBora hanya bisa terdiam saat melihat Elard yang begitu sedih, “Meski kau punya anak dari Aarav, aku tidak akan melepaskanmu.” ujar Elard“Sampai kapanpun kau adalah istriku.” ujar Elard, Bora langsung meraih tangan Elard dan mengenggamnya,“Kau bahagia dengan Hal ini.” Sambil menatap kearah Elard y
”Katakan dimana anakmu.” ujar ElardBora masih terdiam saat Elard bertanya kepadanya, “Kenapa kau masih diam, Apa kau tidak bisa menjawabnya.” ujar Elard“Kau sudah pernah menemuinya.” ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan bahwa ia pernah bertemu anaknya. Lalu Elard memgingat kembali siapa anak yang Bora maksud, dan Saat itu Elard memikirkan Lily, dimana Bora sangat perduli bahkan saat Lily di gendong oleh Bora, ia langsung terdiam dan merasa tenang. Elard langsung mengingat saat Lily di gendong oleh Aarav pun sama dimana Lily benar benar senang saat Aarav mengendongnya saat ia berulang tahun beberapa Minggu yang lalu.“Apa dia,” ujar Elard sambil menatap kearah Bora“Benar, dia adalah Lily. Dia adalah Putriku dan Aarav.” ujar Bora, Elard benar benar terkejut mengetahui bahwa Selama ini Anak Wina adalah anak kandung Bora dan juga Aarav.“Dia adalah Putri yang aku lahirkan 1 t
“Untuk itu, disini aku ingin izin untuk Meminang Bora jika kau memberikan Restu.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav dengan lantang meminta restu Josep untuk meminang Bora. Saat itu Josep hanya diam sambil memandangi Aarav yang berada dihadapannya.“Kau Ingin Meminang anak ku.” ujar Josep“Benar, Saya tahu hubungan kita berdua kurang baik, namun saya hanya ingin membuat Bora bahagia.” ujar Aarav“Selama ini, Aku melihat Bora tidak bahagia dimana dia selalu menjadi Prisai untuk keluarganya, dan kau juga mungkin menyadari hal tersebut.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut“Maka dari itu, saya ingin.” ujar Aarav“Akan aku pertimbangkan.” ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan akan mempertimbangkan apa yang Aarav inginkan. Flashback berakhir dimana Aarav dan Bora sudah tiba di depan kediaman Josep. Dimana Bora sedikit gugup untuk menemui Ayahnya sendiri, melihat hal itu Aarav langsung meraih tangan Bora dan mengenggamnya.“Kita akan menghadapinya dengan
“Aku Minta Maaf kak.. Aku minta maaf.” ujar Wina yang mengenggam tangan Bora dan memohon ampun kepada Bora, Bora hanya terdiam saat Wina mencium tangannya memohon ampunannya karena sudah gagal melindungi Lily. “Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku, Aku sudah Ikhlas dengan apa yang terjadi, lagian ini sudah lama berlalu.” ujar Bora, Lalu Bora menepuk Tangan Wina sambil tersenyum kearahnya.“Kita Mulai Lembaran baru, dimana Kakak mau kau dan Vian kembali kerumah dan berkumpul bersama.” ujar Bora, Wina sangat terharu dengan kebaikan hati Bora, lalu Wina memeluk Bora dan Bora langsung membalas pelukannya.Bora melangkah ditemani oleh Aarav. “Apa kau mau bertemu dengan ayahmu, Aku lihat Ayahmu sedang dirumah bersama dengan ibumu.” ujar Aarav“Dari ayah keluar dari penjara aku sama sekali belum menemuinya.” ujar Bora, Bora langsung menghentikan langkah kakinya,“Meski sudah berlalu entah mengapa saat aku memiliki keinginan untuk bertemu dengan ayah, hatiku masih berat.” ujar Bora, Aarav la
Setelah Dari Makam Lily, Aarav mengajak Bora untuk Jalan Jalan mengelilingi Kota Jakarta, Saat itu Bora Menatap kearah Aarav yang mengajaknya Pergi Makan Ke Warung yang dulu ia singahi Dengannya. “Bukankah ini.” ujar Bora“Kau masih ingat dulu kita pernah makan disini, Aku ingin mengajakmu makan Siang sebelum kau Bertemu dengan ayahmu.” ujar AaravBora hanya menatap kearah Aarav yang hendak mempertemukan Bora dengan Josep, Aarav memparkirkan Mobilnya terlebih dahulu, dan saat itu Aarav menatap kearah Bora“Kenapa kau menatapku seperti itu.” ujar Aarav“Aku belum siap menemuinya.” ujar Bora, Aarav hanya diam dan ia mengenggam tangan Bora,“Aku tahu mau masih kecewa dengan ayahmu, Tapi dia tetap ayahmu.” ujar Aarav“Kau tahu, saat dia meminta maaf kepadaku. Saat itu aku melihat Sosok Josep yang Gagah, Angkuh dan Dingin seketika Hancur.” ujar Aarav“Kau tahu, D
“Dan… Jika Aarav tahu bahwa kau akan bertindak bodoh seperti ini, Aku yakin dia akan terpuruk.” ujar Tira, Bora hanya terdiam saat mendengar kata kata Tira. Elard dan Aarav Sama sama Menaiki Tangga menuju Ke Atap gedung untuk mencegah Bora. Mereka berdua terus menaiki tangga dan Saat itu Aarav melihat Elard yang ternyata juga berada disana. Aarav langsung berlari dan meraih tangan Elard. Elard langsung berhenti melangkah“Sedang apa kau disini.” Ujar Aarav“Apa kau tidak salah menanyakan hal itu, Aku kesini ingin menghentikan Istriku.” ujar Elard“Kau sendiri apa hak mu datang kesini.” ujar Elard, lalu Aarav menaiki anak tangga supaya setara tingginya dengan Elard.“Aku lebih punya Hak karena aku Kekasih Bora.” ujar Aarav“Kekasih? Lebih tinggi mana statusmu denganku yang Suami Sah Bora.” ujar Elard“Memang kau suami Bora, Tapi Bora adalah Ibu dari Anakku.&r
Selama Dalam perjalanan, Aarav terus memikirkan apa yang ingin Josep bicarakan sampai ia ingin bertemu 4 mata dengannya. Josep sedang dalam perjalanan menuju Cafe yang tak jauh dari Rumahsakit, Josep mengingat apa yang Bora katakan kepadanya.Flashback dimulaiBora menatap kearah Josep, “Ayah sudah menghubunginya, Apa yang harus ayah katakan kepada pria itu.” ujar Josep“Ayah masih belum paham dengan semua kesalahan ayah.” Ujar Bora“Ayah sama sekali tidak salah, Ayah tidak pernah salah justru kamu yang salah sampai Menyembunyikan Anak mu ditambah kamu Hamil dengan Pria tua itu.” Ujar Josep“Mas, ini di ruang ICU sebaiknya kau jangan meninggikan suaramu.” ujar Clea“Karena Keangkuhan ayah, Ke otoriteran ayah semua orang yang care dan perduli kepada ayah Meninggalkan ayah dan membenci ayah, termasuk aku.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut.&ldquo
“Selamat ayah, Karena Keangkuhan dan Keotoritermu Kau sudah membunuh cucu mu sendiri.” ujar Bora“Maksudmu?” Tanya Clea“Lily Adalah Anakku dan Juga anak Pria yang selama ini ayah benci.” ujar Bora, Josep terkejut saat mendengar kenyataan bahwa Lily adalah Anak dari Bora dan Aarav.“Lihat… Kau sudah mengkorbankan Putri Kecilku karena semua Ke egoisanmu yang sudah mendarah daging.” ujar Bora”Bahkan Kau juga menempatkan Wina dan Vian atas Keangkuhanmu ayah.” ujar BoraClea langsung melangkah kearah Bora, “Nak, Ini bukan salah ayahmu, Ini murni kecelakaan.” ujar Clea“Aku Tahu ini semua kecelakaan, Tapi Jika Bukan karena Ayah aku tidak akan menitipkan Anakku kepada Wina.” ujar Bora, lalu Bora memegang Bahu Josep“Apa yang ayah mau dariku, apa yang ayah inginkan dariku.” ujar Bora“Kau sudah memisahkan aku dengan Aarav, Lalu
”Katakan dimana anakmu.” ujar ElardBora masih terdiam saat Elard bertanya kepadanya, “Kenapa kau masih diam, Apa kau tidak bisa menjawabnya.” ujar Elard“Kau sudah pernah menemuinya.” ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan bahwa ia pernah bertemu anaknya. Lalu Elard memgingat kembali siapa anak yang Bora maksud, dan Saat itu Elard memikirkan Lily, dimana Bora sangat perduli bahkan saat Lily di gendong oleh Bora, ia langsung terdiam dan merasa tenang. Elard langsung mengingat saat Lily di gendong oleh Aarav pun sama dimana Lily benar benar senang saat Aarav mengendongnya saat ia berulang tahun beberapa Minggu yang lalu.“Apa dia,” ujar Elard sambil menatap kearah Bora“Benar, dia adalah Lily. Dia adalah Putriku dan Aarav.” ujar Bora, Elard benar benar terkejut mengetahui bahwa Selama ini Anak Wina adalah anak kandung Bora dan juga Aarav.“Dia adalah Putri yang aku lahirkan 1 t
”Kau benar benar ingin tahu apa benar Aku dan Aarav sudah memiliki Seorang anak yang mengikat Takdir kami berdua.” ujar Bora, Elard terdiam dan ia mengepalkan tangannya untuk menahan semua emosi yang berkecambung didalam dirinya. Lalu Bora melangkah kearah Elard yang masih membelakanginya, lalu Bora berhenti tepat di belakang Elard, “Aku Pernah melahirkan anak Aarav 1 tahun yang lalu, dan Anak itu.” Ujar Bora“CUKUP!!” Seru Elard, Bora terdiam dan Elard langsung membalikan badan sambil menatap kearah Bora. ”Aku bilang Cukup, aku tidak mau dengar apa apa darimu.” ujar ElardBora hanya bisa terdiam saat melihat Elard yang begitu sedih, “Meski kau punya anak dari Aarav, aku tidak akan melepaskanmu.” ujar Elard“Sampai kapanpun kau adalah istriku.” ujar Elard, Bora langsung meraih tangan Elard dan mengenggamnya,“Kau bahagia dengan Hal ini.” Sambil menatap kearah Elard y
“Aku sudah mengambil keputusan ini, dan Apa yang di atur dalam Peraturan Perusahaan, jika Seluruh Dewan Direksi Setuju dan menandatangani Petisi tersebut maka Keputusan itu adalah SAH.” ujar Bora, Josep menatap kearah Bora sambil memegang Dokumen petisi yang sudah di tanda tangani oleh 20 Dewan Direksi“Jadi, Aku Harap… ayah akan menerima semua keputusan ini, suka atau tidak suka Tira akan kembali ke posisinya meski ayah berpisah dengan ibu.” ujar Bora yang menatap kearah Josep yang berada di hadapannya.Josep Langsung Menyobek Petisi Yang Bora Berikan Kepadanya, “Kau Pikir Ayah akan memenuhi Semua Keputusan dari Petisi ini?” Tanya Josep“Tidak akan.” ujar Josep“Selama Ayah masih hidup didunia, Ayah tidak akan memberikan Perusahaan yang ayah sudah kembangkan kepada orang lain.” ujar Josep“Ayah Tidak akan Rela.” ujar Josep,Bora menatap kearah Josep yang masih be