Share

Kemarahan Bu Ratmi

Penulis: Ina R
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-31 21:52:48

"Apa kamu sudah tidak waras?" tanya Bu Ratmi berang begitu mendengar penjelasan Adam. Bu Ratmi yang tadinya duduk langsung bangkit sambil berkecak pinggang.

"Bagiamana lagi, Ma? Dari yang aku baca haram menjatuhkan talak pada perempuan sedang ni*as," jelas Adam. Ia sengaja tidak mengatakan kebenaran dari mana ia tahu soal itu, jika tidak, urusannya akan semakin runyam.

"Jadi kamu ingin membawa perempuan si*lan itu lagi kesini?" tanya Bu Ratmi kesal.

Adam sengaja mengatakan ini pada Mamanya, berhaharap Mama, atau pun orang suruhan keluarganya tidak mengusik Laila, walaupun ia juga tidak tahu keputusannya ini sudah tepat atau belum.

"Kenapa diam? Atau kamu sengaja mengarang cerita buat bohongi Mama?"

Adam bergeming, ia tahu keputusannya untuk mengajak Laila kembali tidak akan dengan mudah diterima sang Mama apapun alasannya, hatinya seolah mati untuk menerima kebenaran.

"Adam tidak bohong, Ma. Kalau Mama tidak percaya Mama bisa tanyakan pada yang lebih ahli dibidangnya!" saran Adam, ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu temui Laila dn kmu rujuk kembali setekah itu kmu titip k Arga pas nanti Laila udah suci 40 hr klo kmu mau talak kmu dtng lagi k rmh Arga .dn itu sah .lebih baik begitu dr pada km siksa Laila d rmh mu .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ditalak Usai Melahirkan    Ke Apartemen

    "Mana Laila?""Adam?" ucap Arga terkejut melihat Adam yang tiba-tiba ada disini."Mana Laila? Aku mau bertemu dengannya!"Belum sempat Arga menjawab Adam langsung menerobos masuk."La! Laila!" seru Adam."Mau apa kamu ketemu Laila? Apa kamu mau menyakitinya lagi?" tanya Arga sembari mengejar sepupunya itu yang masuk begitu saja.Mendengar pertanyaan Arga, Adam pura-pura tak mendengar dan terus memanggil Laila."Apa seperti ini cara kamu bertamu ke rumah orang?" seru Arga yang terlihat kesal dengan Adam yang seperti tak beretika tersebut."Aku hanya ingin bertemu dengan istriku!"Arga menghela napas mendengar sebaris kalimat yang keluar dari mulut Adam, ada rasa tak percaya."Kamu masih menyebutnya istri?" tanya Arga memancing, ia sengaja ingin mendengar langsung apa yang menjadi alasan Adam hingga berkata demikian."Aku tak perlu menjawab pertanyaanmu, sekarang mana Laila?" Sebelah sudut bibir Arga tertarik ke atas, membentuk lengkung senyum, senyum merasa lucu dengan sikap Adam.Sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Ditalak Usai Melahirkan    Harga Diri yang Tercabik

    "Tak apa. Bibi makan saja dulu, biar Laila yang bukakan pintunya!" ucap Laila tersenyum. Lalu, beranjak, dan melangkah ke pintu.Perlahan Laila membukakan pintunya, begitu pintu terbuka, tubuh Laila langsung terasa kaku begitu melihat tamu yang datang.Bibir merah menyala itu langsung terlihat begitu kontras dengan ekpresi wajah tak suka dari sang empunya, dialah Bu Ratmi."Ma---ma!" seru Laila dengan terbata, sementara yang disebut hanya berdehem, dan langsung menyuruh supir yang tadinya mengantarnya untuk menunggu di mobil, setelahnya Bu Ratmi langsung masuk.Dada Laila seketika berdegub kencang, ia tak tahu apa gerangan yang membawa sang mertua kemari, apa ini ada hubungannya dengan Adam yang membawanya tinggal di sini?Dengan gerakan pelan, Laila kembali menutup pintu, sementara mamanya sudah duduk lebih dulu."Mama mau minum apa?" tanya Laila.Meski Bu Ratmi sering marah, dan menghinanya, sampai sekarang Laila tetap menghormatinya sebagai mertua."Tidak perlu! Duduk!" titah sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Ditalak Usai Melahirkan    Marah

    "Astagfirullahaladzim, Non Laila!" Suara Bi Jum menggema memenuhi ruangan berukuran sedang ini, begitu melihat Laila tergelatak di atas lantai, dan tak sadarkan diri.Dengan langkah lebar-lebar Bi Jum segera menghampiri Laila, dan berusaha untuk membangunkannya, tetapi nihil. Susah payah Bi Jum memindahkan tubuh Laila ke atas kasur Bersamaan itu baby Aleia menangis, membuat Bi Jum semangkin panik."Ya Allah bagaimana ini?" Ucap Bi Jum sembari mengakat tubuh Aleia dalam gendongan. Kemudian, di raihnya ponsel Laila yang terletak di atas nakas, dan berniat menghubungi Adam untuk memberi tahu kondisi Laila. Panggilan terhubung tetapi tidak diangkat."Ya Allah, angkat Den!" Batin Bi Jum resah saat panggilan itu srakhir dengan rijek, tak ingin enyetah akhirnya Bi Jum mencoba untuk mengirim pesan.[Assalamualaykum, Den maaf ini Bibi, Non Laila pingsan] pesan terkirim tak lama setelahnya terlihat centang biru, itu artinya pesan sudah di baca.Tak menunggu waktu lama, pesan balasan masuk, memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Ditalak Usai Melahirkan    Tak Sengaja

    "Ada apa, Mas?" tiba-tiba suara seorang yang menyusul di belakangnya membuat Adam langsung, menoleh dan tersentak, sampai matanya membulat sempurna."Farah! Kenapa kamu di sini?" tanya Adam, panik bercampur gusar. Sementara Farah yang melihat Laila, dan Arga langsung terkejut."Laila! Arga!" Mata Farah membeliak, dengan mulut sedikit terbuka, air mukanya memperlihatkan ekpresi tak percaya."Apa ini Mas? Kenapa mantan istri Mas, dan Arga bisa ada di apartemennya Mas?" tanya Farah dengan wajah memerah, napasnya memburu lantaran emosi."Kamu tenang dulu! Mas bisa jelasin!" ucap Adam berusaha menenangkan."Usir mereka sekarang juga, Mas!" titah Farah, keberadaan Laila benar-benar mengusik, dan merusak bad moodnya."Sebaiknya kamu kembali ke mobil, oke!""Jadi ini alasan kamu tidak mengizinkan aku ikut?""Sudahlah ini bukan saatnya untuk menjelaskan, sekarang kamu tunggu di mobil!""Apa kalian berdua sudah tidak punya hati? Mbak Laila pingsan kalian sibuk berdebat," geram Arga melihat sepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Ditalak Usai Melahirkan    Panggilan

    Di luar ruangan tanpa sengaja ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka, dengan perasaan yang tak bisa ia jelaskan. Dadanya berdesir, ada rasa yang seketika membuatnya sesak menekan ulu hati.Mencintai, tanpa bisa memiliki memang terasa begitu menyakitkan, dan tak semudah kata yang sering ia dengar, bahwasannya jika kita mencintai seseorang kita akan merasa bahagia jika melihatnya bahagia. Tetapi, buktinya tak semudah kata, melihatnya bersama orang lain membuat patah itu bertambah menyesakkan."Yuna!" ucap Arga reflek begitu melihat Yuna di depan pintu ruangan. "Eum ... Maksudku Dokter Yuna, ada apa?" Arga langsung tak enak, dan salah tingkah begitu menyebut nama perempuan itu tanpa embel-embel.Jika dulu ia biasa saja saat menyebut nama perempuan itu tanpa gelar di depannya. Tetapi, beda halnya dengan sekarang. Semua itu Arga lakukan itu menjaga jarak, dan menghormati Yuna sebagai seorang dokter yang sudah merawat Laila.Yuna pun menjadi tak enak, dan salah tingkah, bahkan jan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Ditalak Usai Melahirkan    Kemarahan Farhan

    "Duduk!" titah Sang Mama begitu Adam sampai."Ada apa, Ma?""Tadi Farah menelpon Mama."Adam mendesah, sebenarnya ia sudah menduga, kalau Farah akan mengadukan hal ini pada Mamanya."Aku akan mengurus semuanya!""Mama cuma tidak ingin kamu menyakiti, Farah!""Mama tenang saja!" ucap Adam, sembari melihat jam yang melingkar di tangannya. "Kenapa kamu terlihat gelisah begitu, apa kamu ada perlu?" tanya Bu Ratmi penasaran melihat gelagat Adam yang terlihat resah."Eum ... Gak apa-apa, Ma," dusta Adam, ia tak mungkin mengatakan keinginannya untuk bertemu Liala, karena bagi Mamanya perempuan itu bukan lagi seseorang yang harus di prioritaskan Adam."Kalau begitu kamu siap-siap!""Kita mau kemana, Ma?""Antarakan Mama ke Mall!" Sebenarnya Adam ingin bertanya kenapa sang Mama ingin dia yang mengantarnya, bukankah biasanya mamanya akan pergi di antar supir? Tetapi, Adam tak berani bertanya, dan hanya mengiyakan.Bu Ratmi pun langsung melangkah ke kamar untuk berganti pakaian, sementara Adam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Ditalak Usai Melahirkan    Melawan

    Suara ketukan pintu yang terdengar begitu keras memaksa Laila yang sedang berbaring meny***i Aleia beranjak dari tempat tidurnya, beruntung Alei sudah tertidur. Entah siapa yang yang datang, dan membuat penasaran penghuni di dalamnya. 'Apa orang di luar sana tak pernah belajar etika, atau adab saat bertamu? Laila membatin.Laila melangkah ke arah pintu, dan keluar demi melihat siapa kiranya tamu yang datang. Bersamaan itu Bi Jum pun keluar dari kamarnya. Mereka saling berpandangan dengan ekpresi penasaran."Siapa Non?" "Gak tau, Bi.""Siapa ya Non kira-kira? Gak sopan banget ngetuk pintu sampai pintunya seperti mau lepas dari engselnya," ucap Bi Jum. "Aku juga gak tau, Bi.""Ya udah coba bibi buka dulu pintunya!" tanpa curiga Bi Jum pun melangkah ke arah pintu, dan memutar kunci pintunya.Begitu pintu terbuka tanpa basa-basi seseorang dengan membawa air muka kemarahan langsung menerobos masuk."Mana Laila?"Bi Jum seketika langsung panik melihat tamu yang tadi baru saja dibukakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • Ditalak Usai Melahirkan    Pertemuan tak Sengaja

    "Astaga! Hentikan Farah! Apa yang sudah kamu lakukan?" pekik Adam sembari melangkah lebar-lebar dengan panik."Ya Allah, syukurlah Aden datang," ucap Bi Jum, lega.Farah yang sudah kalap tak menyadari keberadaan Adam. Kemudian Adam pun langsung menarik Farah dengan cara melingkarkan tangannya di perut. Lalu, mengakatnya ke sofa tunggal yang berada di sebelah kanan."Lepas! Lepaskan aku! Sudah kubilang Bibi jangan ikut campur!" ucapa Farah tanpa sadar, ia berpikir yang melerainya adalah Bi Jum."Hentikan Farah!""Lepaskan aku!""Stop Farah, ini aku!" tegas Adam."M--as Adam!" seru Farah kaget. "M--as! Kenapa bisa di sini?" Mata Farah membulat."Harusnya aku yang nanya, kenapa kamu bisa ada disini, dan apa yang sudah kamu lakukan?""Aku cuma ...." Farah menggigit bibir bawahnya dengan wajah bingung.Sementara Laila masih terisak sembari memegangi rambutnya yang masih terasa perih sampai ke ubun-ubun."Sudah kubilang jangan ikut campur urusanku! Kalau kamu masih bersikeras tidak mau mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07

Bab terbaru

  • Ditalak Usai Melahirkan    Tersenyum Lega

    15 tahun Kemudian.Laila dan Fahmi begitu merasa bahagia, dikarunia dua orang puteri, dan satu orang putera bernama Aidan yang kini berumur 7 tahun.Aleia Rihanna, sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik, dan cerdas. Aghnia pun sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, dan tak kalah cerdas.Selain menjadi seorang mahasiswa Aleia juga sudah dipercaya memegang perusahaan yang sempat dititipkan Hamzah pada Laila beberapa tahun lalu. Begitu banyak prestasi yang ia dapat, dan saat ini ia juga tengah menyibukkan diri untuk menjadi seorang hafidzoh. Orang tua mana yang tak bangga memiliki anak yang nantinya akan memberikan mahkotah dari surga.Namun sebaliknya, berbeda dengan Zafran. Anak laki-laki yang dipundaknya ditaruh harapan besar oleh keluarga Ratmi untuk menjadi penerus keluarga mereka."Zafa!" seru Adam begitu mendapati pintu utama terbuka."Dari mana saja kamu, jam segini baru pulang?" tanya Adam sembari melirik jam yang melingkar di tangannya, dan tengah menunjukkan pukul 01.

  • Ditalak Usai Melahirkan    Salah Pilih

    "Laila!" batin Adam.Betapa bahagianya Laila bersama keluarga barunya, bahkan Fahmi terlihat begitu perhatian."Hei! Pelan-pelan, Sayang!" ucap Fahmi yang langsung dengan sigap membantu Liala turun dari mobil sembari menggendong babynya.Laila tersenyum, ia merasa begitu beruntung dipertemukan, dan dipersatukan dengan laki-laki seperti Fahmi. Laki-laki bertanggung jawab, dan penuh kasih sayang.Sementara Adam masih berdiri di tempatnya, tanpa terasa tangannya meremas roti yang tadi dipegangnya begitu kuat. Ia marah, bukan pada orang lain, melainkan pada dirinya sendiri.Andai dulu ia tak menjadi laki-laki pengecut, mungkin laki-laki yang saat ini berdiri di samping Laila adalah dirinya."Mas Adam!" seru Laila terkejut begitu melihat Adam yang masih berdiri menghalangi pintu masuk."Eh, eum ... Maaf!" Adam gegas menggeser tubuhnya. "Gimana kabar Leia?" tanya Adam yang kemudian mengalihkan pembicaraan. Akhir-akhir ini ia memang sudah jarang menemui Aleia."Dia baik," jawab Laila singkat

  • Ditalak Usai Melahirkan    Kecewa

    'Izinkan aku untuk mengucap kata maaf untuk terakhir kalinya, maaf jika selama bersama aku tak bisa membuat kamu dan anak-anak bahagia, sekali lagi maaf untuk semua kesalahan yang sudah kulakukan terhadap kalian'~Hamzah~Mata Ratmi memanas. Marah, kesal, dan kecewa seketika melebur jadi satu."Dasar lelaki tidak tahu diri, apa kurangku?" umpat Ratmi dengan amarah yang tak bisa ia lampiaskan pada seseorang yang pernah membersaminya tersebut, dan juga seseorang yang telah membuat luka di hidupnya, dan juga anak-anak.Nyatanya pesan tersebut bukan membuat hatinya membaik, malah membuat luka itu kembali menganga. Andai dekat ingin sekali ia melampiaskan kemarahan, dan kekecewaannya pada lelaki tersebut. Ratmi benar-benar kecewa dengan keputusan Hamzah yang memilih pergi dengan perempuan muda itu, bahkan tanpa membawa harta sepeserpun ia rela. Hati istri mana yang tak sakit, dan sanggup menerima diperlakukan seperti itu? Ratmi sangat marah, dan berniat membuat Hamzah pisah dengan perem

  • Ditalak Usai Melahirkan    Jangan Salah Paham

    Bi Narti mengangguk, dan pamit. Laila pun menemui tamu tersebut. Namun, betapa terkejutnya ia begitu melihat siapa yang datang.Mata Laila tak berkedip memandangi lelaki yang tengah berdiri di hadapannya, benarkah apa yang dilihatnya, dan untuk apa Hamzah--mantan mertuanya datang kemari?***"Mungkin kamu tidak menyangka saya datang kemari," ucap Hamzah setelah Laila mempersilahkan Hamzah duduk--mereka duduk di kursi teras."Permisi, silahkan," ucap Bi Narti yang datang membawa minum, dan menjeda obrolan mereka."Terima kasih, Bi!" Bi Narti mengangguk, dan pamit ke belakang. Setelahnya Liala pun mempersilahkan Hamzah untuk meminum tehnya."Terima kasih!" ucap Hamzah. "Saya sengaja menemuimu, karena ada hal penting yang ingin saya sampaikan!" Lanjut Hamzah. Lalu, ia mengeluarkan sebuah map dari dalam tasnya, dan meletakkannya di atas meja kayu di hadapan mereka."Ini adalah surat kepemilikan salah satu perusahaan yang baru saya bangun, tanpa sepengetahuan keluaraga." Alis Laila terang

  • Ditalak Usai Melahirkan    Papa Baru Aleia

    "Apa jual? Gak, gak. Aku gak mau hidup miskin!""Aku akan bekerja di tempat lain," ucap Hamzah menenangkan, ia pun tak menyangka di usianya yang tak lagi muda akan memilih jalan seperti ini.Sava membuang muka, bekerja di tempat lain, dan miliki perusahaan sendiri tentu saja penghasilannya berbeda, kalau sudah begini apa gunanya ia menikah dengan pria kaya, dan ruginya sudah tua."Mas akan segera mendaftarkan pernikahan kita!" ucap Hamzah menenangkan Sava yang kemarin-kemarin protes dengan status pernikahan mereka.Sava bergeming, ucapan Hamzah sama sekali tak menarik untuk ia dengarkan. Lelaki itu terlalu b0doh pergi tanpa membawa apapun, dan Sava tak bisa terima itu begitu saja.***Satu Minggu berlalu, Hamzah tengah mencoba untuk mencari pekerjaan, entah demi apa ia rela meninggalkan keluarganya demi hidup bersama Sava."Sayang aku butuh uang nih, 50 juta!" ucap Dion yang pagi itu sengaja datang ke rumah Sava dan Hamzah, ia tahu kalau pagi-pagi begini Hamzah tidak ada di rumah."A

  • Ditalak Usai Melahirkan    Memilih Pergi

    Usai dari toilet, Bu Ratmi pun keluar dan hendak kembali ke meja makan. Namun, belum sampai ke meja, ia tak sengaja melihat sesuatu yang membuat matanya seketika terasa panas.Tangannya terkepal kuat, hingga menimbulkan buku-buku putih. Benarkah yang dilihatnya saat ini? Seorang perempuan muda tengah bergelayut manja di tangan Hamzah--suaminya. Siapa perempuan itu?Tanpa menunggu, Ratmi langsung melangkah ke arah dua insan beda usia tersebut, dan ..."Aww ... Apa-apaan ini?" teriak Sava terkejut karena tangannya ditarik, mendengar teriakan Sava membuat Hamzah reflek menoleh, dan langsung terkesiap melihat Ratmi ada disini."Ma---ma?" Mata Hamzah membulat sempurna, jantungnya berpacu lebih cepat, dengan tubuh gemetar."Punya hubungan apa kamu dengan suami saya?" tanya Ratmi dengan tatapan tajam ke arah Sava."Oh Anda rupanya," ucap Sava santai. Seolah tanpa beban, kedua tangannya ia lipatkan di dada. "Kalau Anda mau tau, tanya saja sama, Mas Hamzah," lanjut Sava dengan nada sombong."M

  • Ditalak Usai Melahirkan    Kebencian

    Tentu saja hal tersebut membuat Bu Ratmi panik, dan langsung menelpon Adam dan suaminya untuk mengurus Farah."Mama!" teriak Zafran, dan setelahnya bocah lelaki itu menangis melihat Mamanya pergi di bawa polisi seperti di sinetron yang pernah ia lihat. Bu Ratmi pun mencoba menangkannya. ***"Jadi kamu yang melaporkan Farah ke kantor polisi?" tanya Bu Ratmi sembari menatap tajam ke arah Laila, seakan siap mengulitinya hidup-hidup.Laila bergeming, hal inilah yang ingin dihindarinya, beruntung Fahmi berada di sisinya, dan langsung membelanya."Bukan Laila yang melaporkan Farah, tapi saya!""Saya tidak suka orang asing ikut campur, memangnya kamu tidak tahu siapa kami?"Fahmi menghela napas, biasanya orang kalau sudah bertanya begitu berasal dari keluarga terhormat, dan terpandang, tetapi apa gunanya jika melakukan kesalahan tetap saja harus dihukum."Maaf, mungkin saya tidak mengenal Anda. Tapi, ini bukan masalah siapa Anda, ini masalah hukum yang harus ditegakkan, agar tidak terjadi k

  • Ditalak Usai Melahirkan    Memberi Pelajaran

    Kemudian ia berbalik, berniat pergi. Namun, begitu berbalik ia langsung terkejut melihat seseorang berdiri di depannya, jantungnya seakan mau lepas saking kagetnya."Siapa kamu ngagetin aja. Minggir! saya mau lewat!" ketus Minah dengan tatapan jengkel setengah mati karena terkejut. Ia tidak mengenali lelaki tersebut."Tidak penting siapa saya, sekarang ayo ikut saya!" Fahmi hendak menarik tangan Minah, mengajaknya kembali ke butik Laila, dan disuruh mengakui kesalahannya."Eh, eh siapa kamu jangan lancang ya, jangan berani pegang-pegang kalau gak mau saya teriaki maling!" Ancamnya. Ia yakin lelaki itu tidak akan berani, melihat lingkungan sekitar yang lumayan ramai. Lalu, tersenyum smirk, Minah dilawan batinnya.Melihat Fahmi tak ada reaksi membuat Minah langsung merasa percaya diri."Minggir! Jangan halangi jalan saya, saya mau belanja!" ucap Minah dengan nada ketus, dan melewati Fahmi begitu saja."Oke, kalau Ibu tidak mau saya paksa, Ibu bisa datang sendiri ke butik yang tadi!" uca

  • Ditalak Usai Melahirkan    Gara-Gara Baju Sobek

    Baru saja akan melangkah pergi, Fahmi dan Laila langsung terkejut begitu melihat seseorang masuk ke butik dalam keadaan marah.Perempuan berusia sekitar 46 tahun itu, langsung melangkah menuju meja kasir dengan tatapan nyalang."Saya gak mau tau ya! Saya minta ganti rugi tiga kali lipat, apaan ini katanya barang bagus, berkualitas malah sobek begini!" Perempuan tersebut langsung megeluarkan bajunya dari paper bag, dan meletakkan ke meja kasir dengan kasar."Tenang, Bu!" ucap Laila, berusaha menenangkan perempuan yang datang-datang dan mengamuk tersebut. "Kita bisa bicarakan ini baik-baik!" ajak Laila. Tentu saja apa yang dilakukan perempuan tersebut, mengundang perhatian pengunjung lainnya, dan membuat Laila tak enak."Gimana bisa tenang? Kalian sudah menipu! saya gak mau tau saya minta ganti rugi tiga kali lipat, kalau gak saya bisa tuntut dengan kasus penipuan, dan memviralkan butik kalian!"Laila menghela napas mendengar ancaman perempuan tersebut, selama membuka butik baru kali in

DMCA.com Protection Status