Share

Tak Punya Tujuan

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-29 20:04:02

Bab 163

"Ibu mengusir kami?!" Mata Risa seketika membelalak, tak percaya jika wanita yang terlihat bersikap anggun dan tenang itu ternyata sudah memanggil security untuk mengusir mereka.

"Saya tidak mengusir kalian. Namun sebagai tamu, seharusnya kalian tahu diri. Jika keperluan sudah selesai, sebaiknya segera meninggalkan rumah ini, apalagi kedatangan kalian tidak berada di situasi yang tepat. Kami tengah berduka dan mohon maaf jika penyambutan kami tidak berkenan," sahut Hanna datar.

"Halah, sama saja!" celutuk Risa. Wanita muda yang satu ini memang tidak bisa mengontrol ucapannya, tidak peduli dengan siapa ia berhadapan.

"Maaf, Kak Risa. Aku rasa jawaban kami sudah sangat jelas. Kami tidak bisa mengizinkan kamu dan mama kamu untuk tinggal di rumah ini, dan juga memberi uang yang kamu inginkan," ucap Zakia menimpali. Matanya menatap lekat Risa yang balas memandangnya.

Tatapan Risa begitu tajam, memindai sosok mantan adik iparnya itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Zakia yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Kamu Mengundangku, Sayang

    Bab 164"Mama masih merasa berat, apalagi melihat tingkah laku Risa barusan yang tak sopan. Okelah, jika perilakunya yang seperti itu hanya ditunjukkan kepada kita. Bagaimana kalau seandainya dia bekerja di Cahaya Bunda dan perilaku buruk itu ia tunjukkan pula kepada semua orang yang datang ke sana? Tentu ini akan mempengaruhi kualitas pelayanan....""Aku mengerti, Ma. Aku tidak berpikir sampai ke situ," sela Zakia seraya menundukkan wajahnya.Hanna menghela nafas, sementara tangannya yang lain menyentuh dagu sang putri sehingga wajah itu kembali mendongak."Tak masalah. Kamu memang terlalu baik, Nak. Sudah disakiti berkali-kali masih saja mau menolong. Kalau Mama sih amit-amit." Hanna mengusap pipi putrinya kemudian berdiri. "Ya sudah. Mama istirahat dulu ya. Kalian juga harus istirahat. Oh, ya, Zakia. Besok sore jadwal kontrol kandungan kamu sama dokter Budi. Kamu masih ingat, kan?"Sesudah itu Hanna melenggang pergi menuju kamarnya.Zakia hanya mampu menatap sosok ibundanya yang me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Kesayangan Om, Apa Kabar?

    Bab 165"Om Uda...." Suara cadel Naya begitu menggemaskan. Balita mungil itu meluncur turun dari gendongan Riri, berlari kecil menghampiri Yudha dan Citra yang baru saja memasuki area taman samping rumah ini."Kesayangan Om, apa kabar?" Yudha balas merentangkan tangan memeluk buah hatinya. Ada rasa sakit yang sedang coba ia tahan saat sang putri memanggilnya dengan panggilan Om, bukan Papa. Akan tetapi apa boleh buat, Naya hanya tahu Arkan sebagai ayahnya, bukan Yudha. Yudha juga tak sampai hati memaksakan pemahaman jika ia sebenarnya adalah ayah kandung Naya. Naya masih teramat kecil dan tak tahu apa-apa soal perceraian kedua orangtuanya. Semua yang telah terjadi padanya dan Zakia mutlak kesalahannya. Anggap saja ini adalah hukuman untuknya yang pernah menolak kelahiran putrinya. Nyatanya setelah ia di vonis tidak bisa punya anak lagi, barulah ia menyadari betapa berharganya seorang anak, tak peduli itu anak laki-laki atau anak perempuan. "Maaf, Pak. Saya sudah berusaha, tetapi non

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Apa Aku Salah?

    Bab 166"Dasar anak durhaka! Kamu mau bikin Mama mati ya?!" Marina langsung marah-marah manakala tahu jika yang hampir menabraknya adalah Yudha. Dia megenali mobil yang dikemudikan oleh putranya.Mobil berhenti di pinggir jalan. Yudha dan Citra turun dari mobil dan tersentak saat melihat Marina dan Risa yang tengah berdiri kurang dari satu meter dari mobil mereka."Maaf Ma, aku nggak sengaja.""Maaf, maaf! Enak saja. Kalau kamu sampai menabrak Mama, masuk neraka kamu," sembur Marina lagi. Wanita setengah tua itu meletakkan tas besar yang semula berada di tangannya begitu saja ke tanah."Memangnya Mama mau apa? Kok bisa berkeliaran di jalan seperti ini? Pakai bawa tas besar segala, seperti pengungsi saja!" cetus Yudha."Cari rumah kontrakan lah, tapi sampai sekarang belum nemu nemu juga," cetus Risa menimpali."Tapi nggak seperti ini juga kali, Kak. Kalian ini ada-ada saja. Orang yang nggak tahu masalah yang sebenarnya pasti akan berpikir aku sudah menelantarkan ibu dan saudara perempu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ini Rumah Atau Kandang Kambing Sih?

    Bab 167"Apa aku salah telah memisahkan seorang ibu dan anak? Apakah kehadiranku begitu mengganggu hubungan mereka?" Citra memejamkan mata sejenak, sembari mengusap dadanya yang terasa agak sesak."Aku seorang istri dan aku tidak pernah menuntut apapun dari suamiku, termasuk nafkah lahir maupun batin. Lalu apa aku salah jika menolak ibu mertua dan kakak iparku untuk tinggal di rumahku, rumah yang aku beli sendiri tanpa menggunakan sesenpun uang Yudha?!" Citra lanjut bermonolog. Dia bahkan berdiri dengan wajah menengadah. Netranya menatap cakrawala biru yang berhias warna putih awan."Ah, tapi aku tidak boleh terbawa pikiran negatif. Yudha pernah cerita jika hubungan dengan dua istrinya yang terdahulu berakhir gara-gara campur tangan ibu dan kakaknya. Mungkin seperti ini yang dia maksud." Wanita itu menghela nafas berat. "Entah apa maunya wanita tua itu. Entah dari mana cara berpikirnya berasal. Zaman sudah modern, tapi masih saja ada mertua yang menganggap menantu itu seperti pembant

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Guratan Luka

    Bab 168Zakia tidak pernah menyangka akan bertemu dengan mantan suaminya di sini, padahal sepengetahuannya Yudha tengah menghabiskan waktu bersama putrinya, mengingat tadi malam Yudha memang mengirim pesan kepada Arkan bahwa akan ke rumah untuk menengok putrinya. Zakia dan Arkan sengaja berangkat pagi-pagi sekali agar kedua insan itu bisa bertemu lebih lama dan leluasa. Lagi pula, toh keperluan Yudha hanya bertemu dengan Naya, bukan dengan dirinya. Dia tak punya urusan apapun dengan pria itu. Mereka sudah memiliki kehidupan masing-masing. Andai tidak ada Naya di antara mereka, maka tak ada alasan bagi Yudha untuk berkunjung ke rumahnya.Zakia memang sudah berdamai dengan masa lalu, tetapi tetap saja ia merasakan guratan di hatinya. Bekas luka itu memang sembuh, tetapi ibarat luka, pasti ada menyisakan gurat ataupun bekas. Itulah yang terjadi pada Zakia saat ini. Satu hal yang membuat ia enggan bertemu dengan ayah kandung Naya itu.Sebenarnya hari ini jadwal Zakia tidak banyak, hanya m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Urusan Warisan

    Bab 169Mobil meluncur tenang. Kali ini Arkan sendiri yang menyetir. Dia sengaja tidak menggunakan jasa sopir lantaran ingin sebuah privasi. Ini adalah urusan keluarga dan Arkan tidak mau apa yang mereka bicarakan di mobil terdengar oleh siapapun. Dia tidak ingin ada orang lain yang berada di mobil ini."Kira-kira Tante Gendis mau apa ya, Mas?" cicit Zakia. Matanya lurus menatap jalanan meski sesekali melongok ke belakang. Beberapa motor gede nampak mengikuti mobil mereka. Itu adalah para pengawal yang ditugaskan untuk menyertai perjalanan mereka kali ini. Arkan tidak mau mengambil resiko karena apapun bisa saja terjadi mengingat ia tahu benar siapa sebenarnya Gendis."Mas juga tidak tahu, Sayang. Dia tidak mengatakan keperluannya.""Serasa main tebak-tebakan," keluh Zakia. Diapun menghembuskan nafas. Wajar kalau ia khawatir. Dia tahu betul kisruh di keluarga suaminya. Apalagi sekarang eyang putrinya, Gusti Anjani sudah meninggal dunia. Padahal wanita tua itulah yang selalu menjadi pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Bukan Pewaris Biasa

    Bab 170"Diam...!!" Tak tahan lagi menahan emosi, Arkan menggebrak meja yang membuat semua orang yang hadir di bilik VVIP restoran ini terkejut."Kalian pikir aku suka diriku ditetapkan sebagai pewaris sah semua warisan Eyang Putri?! Kalian pikir aku menghendaki semua ini?! Nggak sama sekali, Om, Tante! Tanpa warisan pun aku bisa hidup enak. Dari kecil sampai sebesar ini, aku tegak berdiri di atas kakiku sendiri tanpa sokongan sedikitpun dari kalian, orang-orang yang memiliki keterikatan darah denganku!" Kedua telapak tangan Arkan mengepal sangat erat, meski ia tahu genggaman tangan istrinya di pergelangan tangannya juga sangat kuat. Arkan sudah tak bisa lagi mengendalikan emosinya. Dia benci semua orang yang hadir di sini yang bersikap seolah-olah dia mengambil semua harta warisan. Sedikitpun ia tidak pernah berpikir ke arah sana, woy!!"Kalau bukan suka, lantas apa namanya? Tidak mungkin Eyang Putri begitu saja, tiba-tiba memberikan semua warisan itu kepadamu!" tuduh Gendis. Dia a

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Menjadi Sandera

    Bab 171Setiap kali Damar mundur ke belakang, selangkah itu pula Arkan maju, sehingga jarak antara keduanya selalu sama. Bahkan langkah Arkan lebih lebar daripada Damar yang membuat posisi mereka bertambah dekat. Nampak ekspresi panik tersirat dari wajah lelaki paruh baya itu saat tanpa sadar tubuhnya menempel di dinding, sementara orang-orang tak bergerak dari tempatnya berdiri. Nidya dan Gendis berpegangan tangan, sedangkan Darmono dan seorang lelaki berusia senja di sampingnya pun diam. Tak ada pergerakan yang terlihat jelas, hanya mata mereka yang mengikuti pergerakan dua lelaki itu. Arkan dan Damar berdiri berhadap-hadapan. Di beberapa sisi ruangan, nampak beberapa orang lelaki berdiri tegak dan siaga dengan tangan berada di pinggang masing-masing.Nidya dan Gendis semakin gemetar. Mereka tahu artinya itu apa. Tangan yang diletakkan di pinggang, berarti mereka tengah siap siaga untuk mengeluarkan senjata yang mereka miliki jika sudah diperlukan. Damar memang menyewa orang-orang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-07

Bab terbaru

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 6 (Penutup)

    Ekstra Part 6 (Penutup)Kenapa penyesalan selalu datang terlambat?!Ingin rasanya ia menangis, tetapi tak bisa. Dia seorang laki-laki, pantang baginya untuk menangis. Dia harus tegar menghadapi kenyataan ini. Dialah yang membuat Citra akhirnya menggugat cerai dirinya. Dia yang tidak bisa menerima anak itu. Dia tidak bisa menerima kehamilan Citra, padahal Citra tidak salah. Yang salah disini adalah Kevin yang sudah berbuat curang. Sepanjang pernikahannya dengan wanita itu, dia sudah menyakitinya, bukan membuatnya bahagia. Apalagi ibu dan kakak perempuannya yang selalu saja menindas, menuntutnya macam-macam. Citra sama sekali tidak menemukan ketenangan hidup saat menikah dengannya.Dia pula yang membiarkan kedekatan Citra dengan dokter Budi, direktur rumah sakit ini. Kedekatan yang terjalin karena ia memang tak pernah mendampingi Citra kontrol kehamilan dan kemungkinan faktor itu yang membuat dokter Budi simpati kepada Citra. Sekarang hasilnya apa?!Kedekatan yang membuat Yudha akan sa

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 5

    Ekstra Part 5"Bagaimana, Mbak Citra? Sudah siap?" tanya Dokter Budi. Lelaki itu mendekat saat Melda sudah menyadari kehadirannya.Melda buru-buru menyingkir dari tempat itu lantaran merasa malu karena sudah ketahuan membicarakan orang lain di hadapan yang bersangkutan."Antara siap dan tidak siap sih, Dok." Citra meringis."Sebenarnya saya deg-degan, karena ini pengalaman pertama saya. Tolong dimaklumi ya, Dok.""Tidak apa-apa. Tidak akan terjadi apa-apa. Kami semua sudah mempersiapkan dengan baik. Jangan khawatir Mbak Citra." Tangan lelaki itu terulur, mengusap kepala sang pasien kesayangannya.Lelaki itu merasa bersyukur, kini dia sudah selangkah lebih maju. Hakim sudah ketok palu dan Citra sudah resmi bercerai dari suaminya, walaupun mungkin masa iddahnya baru berakhir setelah wanita ini melahirkan. Ya, hanya sebentar lagi. Sebentar lagi ia bisa menyatakan perasaannya kepada wanita ini. Wanita cantik dan mandiri, sangat pas dengan kriteria wanita idamannya. Dia membutuhkan seoran

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 4

    Ekstra Part 4Niat hati ingin segera meloloskan diri demi menyusul Citra yang sudah lebih dulu masuk ke dalam gedung rumah sakit ini, tapi ternyata Kevin malah dihadang oleh beberapa orang lelaki berseragam petugas medis. Mereka mencekal Kevin dan memaksanya berjalan menuju pintu pagar. Mereka baru melepaskan Kevin setelah lelaki itu berada di luar batas area rumah sakit ini."Sial! Sial!" Lelaki itu mengumpat dalam hati melihat Yudha dan rekannya sudah menghadangnya di depan pintu pagar, sehingga dia tidak bisa lagi menerobos masuk."Pergilah, Kevin. Jangan membuat kekacauan di sini," ujar Yudha dingin. Dia berusaha mengabaikan sejenak kegalauan yang bersarang di hatinya."Aku tidak akan pergi sebelum kalian memberi jalan padaku untuk masuk ke rumah sakit ini. Aku yang lebih berhak mendampingi Citra melahirkan, karena anak itu adalah anakku!" ucap Kevin pongah dengan nada menindas. Tangannya bersedekap di dada. Lelaki itu mendongakkan wajah menatap Yudha yang tak kalah beringas."Keh

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 3

    Ekstra part 3Pengalaman melahirkan sungguh mendebarkan bagi Citra. Dari sejak bangun tidur, mandi, kemudian menyiapkan segala sesuatunya untuk keperluan persalinannya di rumah sakit nanti, lalu sarapan bersama dengan bik Sum dan Melda.Hanya dua orang itu yang menemaninya pergi ke rumah sakit. Tetapi tidak masalah. Citra bersyukur dia memiliki dua orang yang sangat baik dan mau menemaninya dengan tulus.Setelah memastikan keadaan rumah aman dan pintu terkunci rapat, ketiga wanita itu segera masuk ke dalam mobil. Melda yang kebagian menyetir menjalankan mobilnya dengan kecepatan rendah. Hari ini adalah jadwal operasi caesar untuk Citra. Citra memilih melahirkan secara caesar untuk menghindari komplikasi. Usianya yang sudah 40 tahun cukup beresiko jika memaksakan melahirkan secara normal, lagi pula Citra bukan orang yang sanggup menahan rasa sakit.Sekali lagi cara melahirkan itu adalah pilihan. Bukan soal melahirkan secara normal atau operasi, tetapi kembali kepada kesanggupan tiap ca

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 2

    Ekstra part 2"Jangan memikirkan soal sewa, Ri, karena aku yang akan menyewakannya untukmu," sahut Leo berbohong. Padahal sebenarnya apartemen ini adalah apartemen pribadi milik Leo sendiri. Dia tidak menyewanya. Apartemen yang sudah lama tidak pernah ia tinggali, karena Leo memilih untuk tinggal di apartemen sederhana yang sesuai dengan perannya sebagai pengawal pribadi seorang nyonya muda."Tapi..." Riri masih ingin memprotes."Sudahlah, Ri," tukas Leo seraya masuk ke dalam apartemen ini, sembari membawakan barang-barang milik Riri. "Masuklah, jangan cuma berdiri di depan pintu seperti itu. Kamu nggak usah takut padaku."Antara percaya atau tidak, tapi yang jelas hatinya benar-benar gamang. Akhirnya Riri melangkah masuk ke dalam. Apartemen ini benar-benar mewah, dengan ukuran yang cukup luas untuk ia tinggali sendirian. Dia baru berada di area ruang tamu, tapi sudah merasakan aura yang berbeda. Di ruang tamu ada satu set sofa dengan meja kaca di tengah-tengah. Lampu kristal yang me

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 1

    Ekstra Part 1Riri masih menimang amplop berwarna coklat tua di tangannya. Amplop yang diberikan oleh Zakia beberapa jam yang lalu sebelum wanita itu pergi dari rumah ini. Tidak terlalu berat, tetapi Riri yakin, uang yang berada di dalam amplop itu nominalnya cukup besar untuk ukuran dirinya yang hanya orang kecil. Dia belum membukanya, apalagi menghitungnya. Dia masih saja terbawa oleh perasaan.Berat sekali. Rasanya ia ingin menangis saat Zakia memutuskan untuk memberhentikan dirinya sebagai pengasuh Naya. Bukan soal kehilangan pekerjaan, tapi lebih karena perpisahan dengan anak asuhnya. Masih terbayang-bayang semua tingkah anak asuhnya, Aretha Nayyara Az-Zahra yang aktif dan ceria. Balita cantik dan menggemaskan, buah perkawinan nyonya mudanya dengan suami pertamanya.Dia sangat menyayangi anak itu, karena ia pun mengalami hal serupa. Ayah dan ibunya bercerai saat ia masih kecil. Bedanya, Riri memiliki seorang kakak laki-laki yang kemudian bisa menggantikan sosok ayahnya yang pergi

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Membuka Lembaran Baru (Tamat)

    Bab 232"Istrimu benar. setidaknya kamu sudah menjalankan kewajiban dan amanah dari dua wanita itu dan kamu sudah menjadi anak dan cucu yang berbakti," ujar Iqbal menghibur seraya menatap wajah menantunya dalam-dalam."Seandainya mereka masih ada, ibu dan nenekmu pasti juga akan berpikiran sama dengan Papa jika melihat kondisimu memprihatinkan seperti ini. Mereka pasti akan memilih keselamatanmu, ketimbang harta yang tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan nyawamu," ucap Iqbal lagiMendapatkan bujukan bertubi-tubi dari istri dan kedua mertuanya membuat Arkan terdiam. Usul dari Zakia terasa masuk akal. Namun entah kenapa, dia merasa masih berat. Dia menginginkan semua harta peninggalan milik orang yang dicintainya tetap utuh. Dia sangat ingin menjaganya. Dia tahu sekali, jika ia menyerahkan semua itu kepada anggota keluarga Hadiningrat, maka tidak akan lama, semua itu pasti akan lenyap. Keluarga besar Hadiningrat hanya akan tinggal nama. Padahal di masa lalu, keluarga itu sungg

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Cinta Itu Ada Disini

    Bab 231Mendapatkan protes dari anak-anak merupakan sesuatu yang paling membuat hati Zakia pedih. Anak-anak benar. Sejak Zakia dan Arkan sibuk mengurus perusahaan masing-masing, perhatian mereka terhadap anak-anak menjadi sangat terbatas.Sejauh ini semua berjalan sebagaimana mestinya. Dengan dibantu tiga baby sister, Zakia tetap bisa mengurus anak-anaknya dengan baik. Hanya saja, perhatian secara khusus tentunya tidak bisa Zakia lakukan setiap waktu.Entah bagaimana hari-hari ke depan, lantaran Arkan yang harus dirawat di rumah sakit, bahkan saat ini belum juga sadar. Remuk redam rasanya hati Zakia membayangkan kemungkinan terburuk. Dia tidak siap untuk kehilangan suaminya, ayah dari anak-anaknya. Pernikahannya dengan Arkan bisa terjadi dengan melewati banyak hal yang tidak mudah mereka lalui. Mereka bisa sampai ke titik ini dengan perjuangan yang keras. Mereka bahkan harus menikah ulang karena Zakia sudah menemukan orang tua kandungnya, yang berarti pernikahan mereka sebelumnya rus

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Tugas Leo

    Bab 230"Apa? Leo?!" Sepasang alis Zakia seketika terangkat."Emangnya kenapa, Nak? Ada apa dengan Leo?" tanya Hanna yang sedikit kaget dengan perubahan di wajah putrinya."Mama tau nggak, gara-gara Leo yang mengantarku pulang ke rumah, Mas Arkan sampai terluka parah begini," adu Zakia. Namun Hanna hanya manggut-manggut."Sayang, Leo itu nggak salah. Tugas Leo itu memang untuk menjaga kamu dan dia digaji oleh papa kamu, jadi dia tidak bekerja untuk Arkan," jelas Hanna. Sebenarnya itu tidak perlu di jelaskan, karena Zakia sudah tahu soal posisi Leo."Nggak gitu juga kali, Ma," bantah Zakia seraya mendengus. Dia merasa sangat kesal."Sesuai dengan tugasnya, Leo itu pastinya memprioritaskan keselamatan kamu, meski di sisi lain dia pun peduli dengan suamimu. Buktinya dia balik lagi ke restoran itu, kan? Meskipun kedatangannya sudah terlambat," ujar Hanna. Dia tahu putrinya kesal, tapi Zakia harus menyadari tugas dan kewajiban Leo. Hendrik dan lainnya memang digaji oleh Arkan, tetapi khus

DMCA.com Protection Status