Share

Bab 75 # Di Sisimu

Penulis: De Lilah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-29 12:35:41
Menghabiskan malam yang seru bersama sahabat menjadi hal yang sangat berarti bagi Andre yang setiap hari didera kesibukan. Persoalan Lara tentu akan dia prioritaskan. Andre bahkan rela menukar jadwal dengan dokter lain agar dapat bersama dengan Riko demi Lara!

“Udah, jangan cemberut. Nikmati malam ini dengan happy, Bro!” ucap Riko sambil mengangkat gelasnya. Andre hanya tersenyum kecut dan memesan soda. “Besok ada jadwal operasi, Bro! Gak boleh mabok lah!”

“Ah! Nggak asyik!” Riko menggerutu, namun ia tetap mendentingkan gelas vodkanya kepada sang sahabat. “YOLO!”

Suasana di kelab memang sangat hidup, Andre mengakui itu. Dorongan untuk menenggak alkohol tentu besar namun ia harus bijak. Mabuk-mabukan bersama Riko hanya akan membawa masalah pada pekerjaannya. Entah kapan Andre akan bisa bersantai tanpa menghiraukan jadwal kerja.

“Eh, gimana kabar Kakakmu? Kok, nggak pernah kedenger?” Riko membuka obrolan. Andre hanya tersenyum simpul mengingatnya.

“Baru nikah dia. Lagi bulan madu k
De Lilah

Ayo kirimkan gem untuk buku ini. Terima kasih!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 76 # Sebatas Dokter dan Pasien

    Lara membeliak mendengar permintaan sang sahabat. Namun, apakah Andre cocok disebut demikian? Ketika kasus tabrak-lari sang ibu masih terngiang-ngiang di pikiran. “Maaf, Ndre. Aku ingin istirahat,” Lara mengalihkan pembicaraan. Ia tidak ingin menjawab pertanyaan Andre yang seolah menanti harapan atas kejelasan hubungan mereka. Tidak selayaknya mereka kembali berhubungan. Kedua keluarga itu seharusnya bermusuhan. “Lara …..” Andre tampaknya mengerti dengan sikap defensif Lara. Sekeras apapun ia mencoba, agaknya Lara masih menganggap bahwa keluarga Ramsey adalah pembunuh ibunya. Padahal, hasil otopsi mengatakan sebaliknya. “Tolong ….” Lara kini meringkuk dan bersembunyi di balik selimutnya. Ia kira, dengan keselamatan nyawanya dan juga meredanya ancaman terhadap Mahya, sudah cukup menjadi bukti bahwa Andre masih menghargai persahabatan mereka di masa lalu. Sudah cukup, hanya itu. Lara tidak bisa memberi Andre apa-apa lagi, terutama … jika itu menyangkut perasaannya. “Hhh ….” Andre

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 77 # Pria Mencurigakan

    “APA?!” Seno menggeram ketika asistennya mengabari hal yang membuat darahnya naik seketika. Tengkuk Seno terasa sakit, namun ia mencoba bertahan. Beberapa menit lagi adalah waktu Seno naik ke atas panggung untuk peluncuran obat baru yang selama ini dikerjakannya: Escitalopram. Obat ini rencananya akan didistribusikan secara massif di masyarakat dengan harga subsidi mengingat … Seno memang sedang melancarkan aksi untuk mengeruk keuntungan tiada batas dari efek samping yang akan dihasilkan. “Hubungi Kapolres! Aku ingin berbicara dengannya!” sahut Seno kasar lalu menutup panggilan. Ia menarik napas dalam-dalam kemudian mencoba menstabilkan kembali degupan jantungnya yang tak karuan. Kali ini, Seno tidak boleh lagi kehilangan jejak Lara. “Ada apa? Kenapa wajahmu seperti itu?” tanya Olivia yang baru saja bergabung dengannya di belakang panggung acara. “Bukan urusanmu,” jawab Seno cepat. Akhir-akhir ini, tensi Seno naik secara drastis. Hal ini disebabkan oleh kegagalan demi kegagalan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 78 # Bangkit dari Kubur

    BUGH! “Aww!” Lara mengaduh ketika seorang pria menabraknya. “Maaf, Mbak … ini,” ucapnya sambil menyodorkan sebuah ponsel model lama dengan catatan yang ditempelkan di atasnya. ‘Angkat telepon ini’. Begitu tulisan di catatan itu. “Mas! Tunggu!” teriak Lara pada pria bertopi hitam yang tiba-tiba pergi itu. Namun, dia malah berlari semakin cepat kemudian menghilang di tengah kerumunan. Lara terdiam. Tak lama kemudian, dering telepon tiba-tiba datang. “Apakah aku harus mengangkatnya?” Lara merasa curiga. Kejadian yang menimpanya beberapa waktu ini membuatnya kian waspada. Lara tidak boleh ceroboh dan membahayakan nyawanya. Dering telepon itu tak kunjung berhenti. Lara membiarkannya. Namun, detik kemudian, sebuah pesan berhasil menangkap perhatiannya. ‘Lynn, angkat teleponnya’ Kedua mata Lara membeliak. Lynn adalah panggilan sayang dari kedua orang tuanya. Hanya mereka bertiga yang mengetahui itu. Jantung Lara mencelos. Rasanya, kejadian ini hampir seperti mimpi. “Si–siapa?” Ia bert

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 79 # Memastikan

    Malam itu, Andre tidak bisa tidur. Ia tengah berada di apartemennya, namun hati dan pikirannya tertinggal di kamar rawat Lara. “Hhh … Lara, dengan cara apa lagi aku dapat menarikmu mendekat seperti dulu?” Ia bergumam sambil menatap langit-langit kamar yang berwarna biru pucat. Sosok Lara begitu membekas dalam hatinya. Andre tak bisa membiarkannya begitu saja. Ia tidak akan menyerah, terutama saat ini Lara sudah tidak lagi berstatus sebagai istri orang. ‘Drrrt’ Ponsel Andre bergetar. Sebuah nomor tak dikenal terpampang di layar. Andre mengernyit heran, namun … suara hatinya mengatakan bahwa panggilan itu wajib diangkatnya. “Halo?” Sapa Andre dingin. Ia belum mengenal nomor yang tertera. Suara siapa yang akan menyambutnya juga masih rahasia. Andre harus tetap waspada. “Ndre. Ini aku, Lara.” Seketika, jantung Andre berdegup lebih kencang dari biasanya. Aura dinginnya menghilang entah kemana. Andre duduk tegap dan merespon panggilan Lara dengan hangat. “Lara? Nomor siapa ini?” Andre b

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 80 # Kembalinya Mama

    Presdir hanya terkekeh, begitu pula Seno. Memang, tak dipungkiri bahwa Dokter Miriam sungguh cantik, namun entah mengapa, Seno tidak merasa tertarik. “Senang bisa berbisnis dengan Anda, Pak Presdir,” ucap Seno mantap diiringi genggaman erat yang menyiratkan ketegasan. “Maaf jika saya banyak bercanda, Pak. Mohon dimaklumi efek dari orang tua yang sangat menginginkan kebahagiaan putri semata-wayangnya.” “Ya. Tidak masalah, Pak. Saya maklum sekali. Oh ya, untuk transaksinya, bagaimana?” tanya Seno kemudian sambil diiringi tawa renyah agar tidak terlalu kentara bahwa ia membutuhkan dana secepatnya. “Ah, ya! Malam ini sudah bisa dilunasi oleh Manajer Keuangan saya. Anda tinggal menunggu kabar,” jelas Presdir Andromeda dengan penuh keyakinan. Miriam mengangguk pelan, Seno tertawa semakin kencang. “Bagus! Bagus! Terima kasih atas kerjasama Anda, Pak Presdir.” “Sama-sama, Pak.” Setelah pertemuan bisnis yang menguras energi itu, Seno tidak langsung kembali ke kantornya. Alokasi dana spon

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 81 # Buronan Interpol

    Madam tertawa pelan. Sepertinya ia sangat hafal dengan tabiat sang putri. “Kau benar-benar ingin mengetahuinya, Lynn?” godanya sambil mendekat ke arah Lara. “Cepat, Ma! Katakan!” desak Lara tak sabar. Wajahnya kian memerah, namun Lara enggan mengatakan hal lain selain perintah untuk mengatakan lokasi sang anak secara cepat dan lugas. Madam menyeringai sambil memakai kembali kacamata hitamnya. Angin kencang berembus membawa kedamaian sedetik untuknya. “Dia ada di–” Belum sempat Madam melanjutkan perkataannya, deru mesin menggelegar dari atas langit. Sebuah helikopter terbang rendah dan menggemparkan situasi di bawahnya. “MADAM! Interpol ada di sini! Kita harus pergi!” “Tsk! Sial!” Madam tampak merengut dan berdecih kesal. Namun, ia segera memandang sendu ke arah sang putri sebelum berlari ke arah helikopter itu, yang kini menjulurkan tambang kokoh untuknya. “Lynn, kau ingat koper yang kutinggalkan padamu dulu? Ada sebuah kunci dan alamat, pergilah ke sana. Semua yang ingin kau t

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 82 # Gelora Kecemburuan

    Andre terkejut dengan berita dari perawat yang baru saja memasuki ruang rawat Lara. “Ndre!” Lara tersenyum sumringah dan menggenggam erat tangan Andre dengan hangat. “Ra! Ayo kita ke kamar Mahya!” ajak Andre sambil menggandeng Lara dan berjalan sedikit tergesa menuju ke ruang perawatan intensif di lantai atas. *** “Mahya!” panggil Lara penuh haru sambil memeluk sahabatnya yang masih berusaha keras untuk menggerak-gerakkan tubuhnya. “Aww! Sakit,” rintih Mahya bercanda ketika Lara datang dan langsung menghujaninya dengan pelukan. “Gimana keadaanmu? Mana yang sakit?” Lara bertanya dengan penuh perhatian. Ia mundur sedikit agar Mahya dapat bernapas lega, namun kemudian, gadis berambut hitam itu hanya tersenyum lebar. “Hatiku yang sakit,” celetuknya asal. Lara cemberut dan memukul dada Mahya pelan. “Jangan bercanda!” “Bener, loh! Hatiku sakit, kenapa kita bisa kecolongan begini, yak?” Mahya berseloroh ringan, mengingat-ingat kembali kejadian nahas yang menimpa mereka berdua. “Sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 83 # Panggil Sayang

    Presdir menghela napas dalam. Meski pembicaraan itu dilakukan di sambungan telepon, namun ia bisa merasakan amarah membuncah dari putri semata wayang yang sangat disayanginya itu. “Yam ….” panggilnya lembut. Hati seorang ayah tentu lebih sakit ketika kabar pemutusan hubungan itu tiba-tiba diperdengarkan, pun tanpa penjelasan yang memadai dan juga terkesan terburu-buru. “Papa jangan menyembunyikan apapun dari Iyam, Pa! Katakan! Apa yang disampaikan Andre? Mengapa aku tidak mengetahui apapun?” Sebaik-baiknya menyimpan bangkai, tentu akan tercium juga. Begitulah situasi yang dialami oleh sang Presdir. Amarah, ancaman dan sumpah serapah sudah ia kobarkan kepada calon menantunya, namun nihil. Andre bergeming. Ia tetap pada pendiriannya. “Kau bisa mencari lelaki yang lebih baik, Iyam Sayang! Andre tidak pantas untukmu!” Kini, giliran Presdir meninggikan suara. Diiringi isak tangis sang putri yang hatinya sangat terluka. “Jadi, Andre benar-benar memutuskan pertunangannya denganku?” Miria

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06

Bab terbaru

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 108 # Pernikahan (End)

    Waktu berlalu begitu cepat sejak kali terakhir Lara mendengar tentang proses kasusnya. Persidangan terakhir yang menghadirkan Miriam, benar-benar menjadi tolok ukur kemenangan bagi pihaknya. Seno tidak dapat berkelit lagi. Hadirnya saksi dan kuatnya bukti-bukti menjadikan alibinya patah dan segala bantahan dari pengacaranya menjadi mentah. Lara dapat bernapas lega ketika hakim akhirnya menyatakan bahwa Seno bersalah atas kasus kekerasan dan percobaan pembunuhan. Mantan suami Lara itu pun harus membusuk di penjara akibat perbuatan-perbuatannya. *** “Bagaimana?” tanya Lara ragu, setelah mematutkan diri di cermin selama beberapa waktu. Ia telah mencoba gaun itu sebelumnya, namun ketika hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, Lara malah gugup dan tidak tahu harus berbuat apa. “Cantik banget!” seru Mahya tanpa sedikit pun keraguan. Shanon berpikir serupa. Carol juga tampak mengacungkan jempolnya. Mereka bertiga sepakat bahwa tidak ada yang salah dari penampilan mempelai hari ini yang c

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 107 # Tumpukan Memori

    “Lara?” jawab suara di seberang ponsel Lara dengan nada rendah. Lara dapat menyimpulkan bahwa suara itu adalah milik Kakak Andre, Shanon. “Kak Shanon?” tanya Lara sebelum melanjutkan pembicaraannya. Ia ingin memastikan bahwa Shanon memang wanita yang dimaksud dan bukan orang lain. Lara sedikit melupakan bagaimana suara Shanon. Belasan tahun telah berlalu, dan hari ini adalah pertama kalinya mereka kembali bertegur sapa setelah insiden salah paham tentang kecelakaan Ibu Lara. “Ya, ini aku, Ra. Shanon. Andre sedang menyetir, kami hendak kembali ke apartemen.” “Ah, baiklah. Aku akan menunggu di sini.” “Oke! Kami akan segera tiba, Ra. Tunggu, ya! Aku membawakan makanan hangat dari restoran favoritku di Jakarta ini. Semoga kamu suka, ya!” Lara mengiyakan, kemudian mengakhiri pembicaraan. Hatinya masih dipenuhi keraguan. Ia masih belum yakin, bagaimana bersilkap setelah memusuhi orang yang salah selama beberapa belas tahun. Semoga saja, Shanon adalah sosok kakak perempuan seperti yang

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 106 # Hukum Tabur-Tuai

    Langkah Miriam berlalu begitu cepat menyusuri koridor untuk sampai ke lift yang ada di barat bangunan. “Sial!” Jemari lentiknya sibuk mencari-cari kontak travel agent yang bisa dihubungi. Miriam harus segera meninggalkan negara ini. Sayang, sinyal ponselnya ternyata tidak mendukung misinya, Miriam memutuskan untuk menundanya hingga ia sampai di lobby utama. “Halo?” Miriam akhirnya dapat menghubungi kenalannya. “Siapkan aku tiket ke Washington malam ini,jam–” “Dokter Miriam Rajapatni?” Seseorang tiba-tiba memotong percakapannya di telepon. Miriam terkejut, ia menoleh dalam keadaan setengah sadar. Pikirannya berkelana ke destinasi tujuan yang hendak didatanginya malam ini. “Siapa?” tanya Miriam dengan alis terangkat. Ia merasa tak mengenal pria-pria berkaos di hadapannya. Tiga pria cepak dengan perawakan seperti atlet. Mereka tampak ngos-ngosan, seakan baru saja mengejar hantu atau penjahat yang mencoba kabur. “Saya Detektif Ragas, Anda harus ikut kami ke kantor polisi untuk membe

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 105 # Permintaan Maaf

    “Menjelaskan apa. Ndre?” tanya Shanon dengan alis terangkat. Andre hanya menghela napas berat. Ia tahu bahwa campur tangan kakaknya hanya akan memperumit situasi. “Bagaimana Kakak mengetahui semua masalah ini?” Andre masih terheran-heran. “Mengapa Kakak menipuku? Apanya yang gawat?” “Andre! Oh, Andre! Apa yang Kakak tidak tahu? Terutama setelah menikah dengan pria hebat ini? Bahkan semut berbisik pun bisa kudengar!” Shanon bersedekap sambil memandang Andre dengan tatapan aneh. Andre seharusnya tahu bahwa Shanon tidak akan membiarkan adik semata wayangnya menderita, apalagi setelah mengalami pasang-surut kehidupan yang begitu mengguncang dunia mereka. “Hhh … Kayak, sudahlah. Ini bukan hal besar. Masalahnya sudah hampir selesai. Rekaman CCTV rumah sakit ini sudah sampai di tangan jaksa,” ucap Andre sambil melirik ke arah Miriam yang tampak tercengang. “Ba–bagaimana bisa?” Mata Miriam membelalak. Ia sangat yakin bahwa rekaman CCTV itu sudah dihancurkan olehnya, atau … seseorang telah

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 104 # Pertolongan Kakak

    Andre menyipitkan kedua matanya tatkala nama sang kakak muncul pada layar ponselnya. Untuk apa kakaknya menghubunginya di waktu seperti ini? Tidak biasanya. “Halo?” “Ndre! Gawat! Kamu harus ke sini sekarang!” seru sang Kakak dengan napas tersengal. “Tunggu! Ke sini, ke mana?” Andre bingung karena tidak mungkin ia pergi ke Kanada dalam waktu singkat seperti pindah jalur angkot saja. Ia tak mengerti kenapa Kakaknya begitu tergesa dan seperti sedang dikejar setan seperti itu. “Ke rumah sakit! Bukan ke Kanada, Ndre! Ke rumah sakitmu! Ruangan direktur! Sekarang!” “Kakak–” Tut. Tut. Sambungan telepon terputus. Kakaknya itu memang selalu bisa memenangkan juara jika ada kontes ‘siapa yang paling bisa bikin orang penasaran?’. Andre meremas rambutnya kasar. Ia bingung bagaimana menyikapi permintaan sang kakak, padahal … LAra dan Mahya baru saja menikmati keindahan pantai di ujung utara Jakarta. Apakah mereka harus kembali? “Kenapa, Ndre?” Melihat wajah kusut sang kekasih, Lara tentu saja

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan    Bab 103 # Waktu Rehat

    Mahya terlihat cantik dengan riasan natural dan bibir lembabnya yang bersinar. Namun, tentu saja, satu hal yang aneh begitu membuat Lara iba. Mahya kini berada di kursi roda. “Kangen aku?” tanya Mahya sambil mengerlingkan sebelah matanya. Lara mengangguk sambil berlinang air mata. Ia kemudian menghambur ke arah sang sahabat dan memeluknya erat. “Apa kabar?” tanya Lara dengan suara serak. Mahya hanya tersenyum dan menepuk punggung Lara pelan. “Aku baik-baik saja, seperti yang kau lihat? Yang penting aku sudah sadar dari koma, kan?” ucap Mahya diiringi seulas senyuman. Lara mengendurkan pelukannya dan meneliti setiap tubuh sang sahabat. Benar. Mahya telah sadar dan hanya kakinya saja yang masih belum bisa berjalan dengan benar. “Ini cuma sementara, ‘kan?” tanya Lara khawatir. “Tentu saja. Aku ‘kan kuda liar! Mana bisa aku kalah begitu saja,” seloroh Mahya bangga sambil memamerkan otot bisepnya. Lara hanya tertawa. Pandangannya berpindah ke dua orang lain yang ada di kanan dan kir

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 102 # Pertarungan Akhir

    Selama dua hari, Lara dan rombongannya menghabiskan waktu di bangunan tua milik sang Ibu. Saat ini, dengan persiapan yang lebih matang dari sebelumnya, ia kembali ke pengadilan untuk menghadiri sidang lanjutan. Bukti-bukti yang didapatkan di bangunan tua itu benar-benar menjadi titik balik bagi perkara Lara. Kali ini, sang pengacara dapat dengan yakin akan memenangkan gugatan terhadap lawan mereka! “Saudari Lara, silakan maju ke kursi saksi,” panggil sang hakim sambil menyorot tajam ke arahnya yang sedang duduk gelisah di bangku panjang. “Kau bisa, Sayang,” ucap Andre sambil menggenggam tangan Lara. Wanita itu mengangguk sambil menelan ludah saat mendengar panggilan dari sang hakim “Doakan aku, oke,” lirihnya pada Andre sambil mencoba menenangkan degupan jantungnya yang berdebar kencang. “Tentu, kau pasti bisa,” hibur Andre sambil mengacungkan tinjunya ke udara untuk menyemangati sang kekasih hati. Lara mengangguk, kemudian berdiri dan melangkah menuju kursi saksi di tengah ruan

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 101 # Dewa Penolong

    “Andre! Tidaaaak!” Lara memekik tatkala suara tembakan itu bergema di sepanjang jalan. Suara letusan pistol itu merobek heningnya malam, melebur dengan suara detak jantung mereka yang berdegup kian kencang. Suasana menjadi kacau balau saat tembakan mulai terdengar. Aroma busuk asap mesiu segera mengisi hidung mereka dengan intaian kematian. Andre melihat dengan ngeri saat salah satu pria berjas itu jatuh dengan luka tembak di dadanya. “Aku baik-baik saja, Ra! Me–mereka yang tewas!” kata Andre sambil memastikan bahwa tidak hanya satu orang pria yang roboh di hadapan mereka, tapi, keempat-empatnya. Lara, yang terdiam sambil menahan napasnya. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Air matanya mulai menetes ketika dia melihat orang-orang itu telah kehilangan nyawa. “Apa yang terjadi?” Lara bertanya-tanya ketika musuh mereka telah tewas tanpa aba-aba. Sebuah suara tiba-tiba mengejutkan mereka. “Oh, Laraku yang malang ….” “Si–siapa?” Lara menoleh ke arah sumber suara. Di sana, s

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 100 # Kematian

    Moncong senjata itu diacungkan ke arah kepala Andre, sontak sang dokter berusaha untuk tetap tenang karena … Lara ada tepat di belakangnya! “Whoa … tenang, Bung!” teriak Andre sambil menahan ketakutan yang mulai menjalari tubuhnya. Nyawanya sudah berada di ujung tanduk, hanya dengan satu tarikan pemicu, maka lubang kecil di kepalanya akan berhasil membuat hidupnya berhenti seketika. “Cepat!” Pria itu tak ingin lagi berbicara. Ia benar-benar ingin mengakhiri kejar-kejaran kucing dan anjing ini dengan cepat. Ia memakai kembali kacamatanya. Dan kini bergerak semakin dekat ke arah Andre dan Lara. “Ndre! Berikan aja, Ndre!” pinta Lara sambil menangis tersedu-sedu. Ia tak ingin nyawa orang yang sangat disayanginya berada dalam bahaya. Siapa yang bisa menjamin jika pria itu tidak hanya menggertak? Kondisi jalan sepi ini juga sangat tidak menguntungkan mereka. Hari pun sudah begitu gelap. Tidak mungkin ada orang yang bisa melihat kejadian mengerikan ini, apalagi untuk melaporkan kepada pih

DMCA.com Protection Status