แชร์

Bab 32 # Kecelakaan Tragis

Aku terperanjat dengan perkataan Bi Yani. Bagaimana bisa dia … berpikir seperti itu!

“Bi Yani. Apa yang kau katakan?” Aku mengguncang bahunya. Titik-titik air mata merembes di wajahnya yang keriput. Bi Yani menangisi suaminya yang sedang digelandang ke kantor polisi.

“Tidak! Jangan bawa suamiku!” erangnya sambil mengejar petugas yang sedang bertugas.

Suami Bi Yani tampak menyeringai sambil memelas minta dibebaskan. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan memperlakukan sang istri dengan baik.

“Pak. Tolong lepaskan saya! Istri saya menangis, tuh!” teriak suami Bi Yani sambil meronta-ronta. Tubuhnya yang kurus itu tampak menggeliat, minta dilepaskan dan katanya ingin memeluk istrinya yang sedang mengalami trauma psikologis.

“Gila kamu! Tidak bisa!” Petugas itu tegas tidak akan melepaskan suami Bi Yani begitu saja.

Kehebohan mulai tercipta. Para tetangga berbondong-bondong ke arah rumah Bi Yani yang sedang dikepung oleh mobil patroli polisi. Aku bisa mendengar teriakan-t
De Lilah

Suka cerita ini? Kirimkan Gem 💎 untuk mendukung penulis. Terima kasih telah membaca!

| ชอบ
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด

DMCA.com Protection Status