Share

80). Semua Jahat!

Penulis: Cacavip
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-24 18:00:06

***

"Malam, Lian."

Persis ketika pintu rumah terbuka, sapaan tersebut didapatkan Elliana dari seorang pria berkemeja yang kini berdiri di depannya. Bukan orang laun, pria tersebut adalah Miko yang barusaja datang setelah menunda pertemuan selama dua jam.

Batal bertemu pukul lima sore, Miko baru bisa menemui Elliana sekitar pukul tujuh karena lemburan di kantor yang tiba-tiba saja melanda, dan karena Elliana tak bisa keluar malam seorang diri, permintaan datang ke rumah pun didapatkan Miko sehingga tanpa banyak menunda, sepulangnya dari kantor, pria itu bergegas.

"Malam banget kamu," ucap Elliana. "Enggak enak aku tuh nerima tamu cowok malam-malam."

"Maaf, baru selesai soalnya kerjaan aku di kantor," ucap Miko. "Lagian ini baru jam tujuh."

"Iya, tapi tetap aja malam buat aku yang udah punya suami," kata Elliana. "Bukan apa-apa, aku cuman takut ada fitnah apalagi sekarang Kak Gara enggak ada."

"Terus gimana dong?" tanya Mi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Netty kurneacty
siapa lagi nich?
goodnovel comment avatar
Nengsih
nah siapa lg nih
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
siapa lagi yang ngechat Lian duh jangan jangan mantan Lian papa kawan lama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dipinang Kakak Angkat   81). Meluruskan Kesalahpahaman

    ***"Halo."Sedikit mengerutkan kening, itulah yang Elliana lakukan setelah suara seorang pria terdengar dari telepon. Entah siapa pria tersebut, sampai sekarang Elliana tak tahu. Namun, yang jelas dia pikir pria tersebut tahu siapa dirinya karena di pesan yang Elliana terima pun, pria yang sekarang menjawab teleponnya, menyebut nama dia.Menghubungi orang yang mengiriminya pesan beberapa waktu lalu, hal itulah yang tengah Elliana lakukan sekarang dan tak beranjak dari kursi, saat ini dia masih berada di kursi teras rumahnya."Halo," sapa Elliana. "Ini siapa ya? Kok kirim chat terus manggil nama saya? Apa kamu kenal sama saya?""Kenalan langsung mungkin enggak pernah, tapi saya tahu siapa kamu.""Memangnya kamu siapa?" tanya Elliana dengan perasaan yang tentu saja heran."Nama saya Ferdy dan saya kepercayaan Sagara.""Kepercayaan?" tanya Elliana dengan kedua alis yang hampir bertaut. "Kepercayaan gimana maksudny

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Dipinang Kakak Angkat   82). Sagara Babak Belur

    ***"Semoga Kak Gara baik-baik aja, Ya Allah."Di tengah kegiatannya mengemudi, ucapan tersebut lantas dikatakan Elliana setelah rasa khawatir pada Sagara kembali datang. Mendapat informasi tentang sang suami yang mengalami pengeroyokan di dalam sel, pagi ini Elliana memutuskan untuk sigap pergi ke kantor polisi karena tentu saja dia ingin memastikan kondisi Sagara.Tak bersama siapa-siapa, Elliana pergi sendiri karena Anindira pun sudah berangkat sejak beberapa saat lalu, sehingga nanti mereka akan bertemu di kantor polisi."Lagian Kak Gara ada-ada aja," ucap Elliana lagi. "Bikin masalah apa coba sampai di keroyok tahanan lain?"Berusaha fokus di tengah kegiatan mengemudi, selanjutnya itulah yang dilakukan Elliana hingga setelah setengah jam perjalanan, mobil yang dikendarainya pun tiba di kantor polisi.Mendapati mobil sang mama terparkir, tanpa banyak menunda Elliana turun dan setelah berbicara tentang tujuannya datang, Ellian

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Dipinang Kakak Angkat   83). Yudistira Jahat?

    ***"Serius enggak mau ke rumah dulu, Li? Kamu nginep aja padahal selama beberapa hari biar Mama ada teman."Keluar bersama dari kantor polisi, pertanyaan tersebut kembali dilontarkan Anindira pada sang putri yang kini melangkah bersamanya. Tak bisa lebih lama bersama Sagara, sekitar pukul sepuluh pagi, dia dan keluarganya memang diminta pulang oleh petugas sehingga tanpa banyak drama, Anindira, Athlas juga Elliana pun bergegas."Enggak, Ma. Aku mau pulang aja dan aku juga enggak perlu nginep kayanya, karena di rumah pun kan aku enggak sendiri. Ada Mbak Marni dan aku cukup nyambung sama dia kalau ngobrol."Diajak menginap di rumah kedua orang tuanya, penolakan memang kembali dilontarkan Elliana pada Anindira. Bukan hanya karena kehadiran Mbak Marni yang membjatnya tak kesepian, alasan lain Elliana menolak adalah; urusannya dengan Yudistira karena memang setelah tahu semua yang dilakukan pria itu pada Sagara, siang ini Elliana hendak menemui sang mantan untuk membicarakan semuanya."Ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Dipinang Kakak Angkat   84. Tentang Janin yang Gugur

    ***"Aku pilih opsi ketiga."Refleks mengerutkan kening, itulah yang Yudistira lakukan setelah jawaban tersebut dilontarkan Elliana. Heran, hal tersebut tentu saja dirasakannya karena untuk opsi yang diberikan pada sang mantan, Yudistira hanya memberikan dua sehingga tanpa banyak menunda, dia buka suara."Opsi ketiga?" tanya Yudistira. "Aku cuman kasih kamu dua opsi, Lian, kenapa kamu justru pilih opsi ketiga? Aku enggak ciptain itu dan-""Aku yang ciptain itu sendiri dan isi dari opsi ketiga adalah; aku nolak dua opsi yang kamu kasih ke aku," ucap Elliana. "Aku enggak mau cerai dari Kak Gara dan aku enggak mau kembali sama kamu, karena kamu bukan Yudistira yang aku kenal dulu. Kamu berubah dan aku enggak suka sama kamu yang sekarang."Tok!Setelah sempat dilanda rasa bimbang, pada akhirnya keputusan untuk mempertahankan rumah tangga bersama Sagara diambil Lian dan tentunya bukan tanpa alasan, keputusan tersebut diambil karena be

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Dipinang Kakak Angkat   85). Hilangnya Yudistira

    ***"Tante Aruna."Kembali ke kamar setelah menghabiskan makan malam di dapur, Elliana refleks bergumam setelah beberapa panggilan tak terjawab didapatinya di layar ponsel dan bukan dari orang lain, panggilan tersebut berasal dari Aruna—membuat dia tentu saja merasa heran.Duduk di pinggir kasur sambil membuka kunci layae, kerutan di kening Elliana seketika terbentuk karena tak hanya missed call, beberapa pesan pun dikirim Aruna dengan isi sebuah pertanyaan tentang keberadaan Yudistira."Kenapa Tante Aruna nanyain Yudis ke aku ya?"Tak diam saja kemudian larut dalam rasa penasaran, setelahnya yang Elliana lakukan adalah; menghubungi Aruna dan tanpa memerlukan waktu lama, panggilannya dijawab—membuat Elliana dengan segera menyapa setelah panggilan. terhubung."Halo, Tante.""Halo, Lian.""Maaf teleponnya enggak kejawab, aku baru selesai makan dan hpnya di kamar," ucap Elliana. "Tante kira-kira ada apa ya telepon aku? Apa ada sesuatu yang penting?"Berpura-pura tak tahu, itulah yang dil

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Dipinang Kakak Angkat   86). Setengah Percaya

    ***"Bukan, Lian. Untuk apa yang terjadi sama Yudistira, Kakak benar-benar enggak tahu dan Kakak harap kamu percaya karena enggak bohong, Kakak bicara jujur. Kamu bisa tanya sama polisi di sini kalau ragu karena mereka semua tahu apa aja yang Kakak lakuin selama di sel baik itu kemarin mau pun hari ini."Percaya sekaligus merasa bersalah, itulah yang dirasakan Elliana setelah jawaban panjang lebar tersebut dilontarkan Sagara yang kini masih berbicara dengannya di telepon.Tak ada kebohongan, hati kecil Elliana refleks meyakinkan dirinya sendiri untuk yakin pada ucapan Sagara sehingga setelah menghela napas, dia pun berkata,"Syukurlah kalau bukan Kakak, aku lega," ucap Elliana. "Setelah ini aku bisa sampein jawaban Kakak ke Tante Aruna dan aku harap dia percaya sama apa yang Kak Gara omongin.""Kakak enggak peduli Tante Aruna mau percaya apa enggak karena yang terpenting kakak dapat kepercayaan dari kamu," ucap Sagara. "Makasih karena uda

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Dipinang Kakak Angkat   87). Yudistira Celaka Lagi

    ***"Tante tunggu di sini ya, Lian, maaf kalau Tante repotin kamu malam-malam begini.""Aku enggak repot, Tante. Habis ini aku ke sana, Tante tunggu ya. Tante jangan nangis karena Yudis pasti baik-baik aja.""Iya, Lian."Tak lebih lama mengobrol, setelahnya yang dilakukan Aruna adalah; memutuskan sambungan telepon dengan Elliana sebelum kemudian mengalihkan kembali atensinya ke pintu IGD.Sibuk mencari tahu keberadaan Yudistira setelah sang putra tak kunjung pulang, beberapa waktu lalu Aruna memang tiba-tiba saja kedatangan tamu asing yang memberikannya kabar tentang Yudistira.Tak baik-baik saja, orang tersebut berkata jika Yudistira dilarikan ke rumah sakit setelah ditemukan di pinggiran sungai, dan entah apa yang terjadi sebelumnya pada pria itu, orang yang datang ke rumah Aruna sendiri tak tahu. Namun, indikasi sementara Yudistira hanyut karena selain basah, terdapat pula beberapa luka di tubuh putra semata wayang David terse

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Dipinang Kakak Angkat   88). Yang Sebenarnya Terjadi

    ***"Bukan. Kali ini aku enggak ada urusan sama Sagara dan dia enggak lakuin apa-apa sama aku."Spontan menghembuskan napas lega, itulah yang Elliana lakukan setelah jawaban tersebut dilontarkan Yudistira untuk pertanyaan yang Elliana lontarkan.Sagara tak terlibat, itulah inti jawaban dari Yudistira sehingga di detik itu juga Elliana bisa bernapas lega karena tak bohong, jawaban suaminya tentang dia yang tak tahu apa-apa perihal hilangnya Yudistira ternyata benar, dan kepercayaan yang hampir kembali luntur tentunya batal terjadi."Terus kamu kenapa sampai bisa hanyut di sungai?" tanya David. "Ada insiden dulu enggak? Atau kamu kecelakaan sampe jatuh ke sungai apa gimana? Jelasin sama Papa biar semuanya bisa Papa usut.""Enggak ada yang perlu diusut karena semuanya salah aku sendiri, Pa," ucap Yudistira yang membuat ketiga orang di dekatnya mengerutkan kening. "Enggak ada satu pun orang yang terlibat karena jatuhnya aku ke sungai terjadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30

Bab terbaru

  • Dipinang Kakak Angkat   105). Akhir dari Sepenggal Kisah

    ***"Ma, gimana kondisi Lian sekarang? Baik-baik aja, kan, dia? Enggak ada hal serius terjadi, kan? Dan anak aku, gimana kondisi anak aku sekarang, Ma? Baik juga, kan?"Barusaja sampai di depan ruang operasi, deretan pertanyaan tersebut langsung dilontarkan Sagara pada Anindira juga Athlas yang kini berada di sana.Datang dari kantor dengan perasaan panik, itulah Sagara setelah beberapa waktu lalu kabar tak mengenakkan diterimanya dari Anindira. Elliana jatuh di kamar mandi.Itulah kabar buruk yang Sagara terima sehingga tanpa banyak basa-basi yang dia lakukan usai menerima kabar tersebut adalah bergegas menuju rumah sakit tempat sang istri dirawat.Tak tepat waktu, Sagara pergi setengah jam setelah pesan dari Anindira masuk karena memang ketika pesan tersebut dikirim, dirinya tengah menjalani meeting sehingga khawatir tingkat tinggi pun dirasakannya."Tenang, Gar, satu-satu dulu nanyanya," ucap Athlas. "Mama kamu pusing kalau kamu nanyanya banyak gitu.""Ah iya, Maaf," ucap Sagara. M

  • Dipinang Kakak Angkat   104). Ulang Tahun Rinjani

    ***"Hai, Mas suami."Tersenyum, itulah yang Sagara lakukan setelah sapaan tersebut dilontarkan Elliana. Baru kembali dari kantor setelah seharian penuh bekerja, dia merasa lelahnya seketika hilang setelah sang istri yang malam ini terlihat cantik dengan dressnya, menyambut di ambang pintu.Tak heran dengan penampilan cantik Elliana malam ini, Sagara tentu saja tahu alasan sang istri berdandan cantik sehingga tak bertanya tentang pakaian, dia memilih untuk membalas sapaan Elliana dengan ucapan yang tak kalah manis."Hai, istriku yang cantik.""Aku lega karena Kakak pulang tepat waktu," ucap Elliana—mengingat lagi bagaimana Sagara meminta izin pulang terlambat sore tadi. Padahal, malam ini ada acara makan bersama di rumah untuk merayakan bertambahnya usia sang putri, Rinjani. "Aku pikir bakalan telat dan makan malam kita kemalaman.""Enggaklah, aku kan tadi janji pulang maghrib dan kebetulan problem yang aku ceritain ke kamu tadi

  • Dipinang Kakak Angkat   103). Yudistira Menjenguk

    ***"Gimana sayang? Keluar enggak?"Duduk sambil memperhatikan Elliana yang kini menggendong sang putri, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara dengan raut wajah penasarannya.Bukan tanpa alasan, Sagara bertanya demikian karena kini Elliana tengah memberikan ASInya untuk pertama kali dan yaps! Ringisan dari sang istri membuat dia mengerutkan kening."Ada dikit, Kak, bening," ucap Elliana. "Nanti pasti banyak," ucap Sagara. "Sakit enggak?""Enggak sih cuman agak gimanaa gitu," ucap Elliana. "Kaya ada geli-gelinya gitu.""Si cantiknya bangun?""Merem," kata Elliana sambil tersenyum. "Dia mungkin masih terlalu mager buat bangun.""Nanti malam mungkin bangun."Selesai operasi pukul sepuluh pagi, bayi mungil yang Elliana lahirkan memang baru dibawa ke kamar rawat Elliana enam jam setelahnya, dan tak langsung bangun, bayi cantik dengan berat badan 3,2kg tersebut terlelap dengan damai hingga s

  • Dipinang Kakak Angkat   102). Momen Kelahiran Si Cantik

    ***"Gimana, Kak, udah cantik belum? Aku enggak mau kelihatan pucat soalnya pas difoto nanti."Selesai memoles wajah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan pada Sagara yang sejak tadi duduk di samping bed tempatnya berada. Tak di rumah seperti hari-hari sebelumnya, jumat ini Elliana sudah berada di rumah sakit karena memang setelah beberapa bulan berganti, usia kehamilan yang dia alami tiba juga di angka tiga puluh delapan minggu.Tak bisa melahirkan normal karena janin yang tetap di posisi sungsang, Elliana pada akhirnya pasrah pada tindakan cessar yang akan dilakukan dokter untuk kelahiran sang putri dan karena operasi akan dilakukan pukul sembilan pagi, sekarang—sekitar pukul tujuh, Elliana sibuk merias diri karena di kelahiran pertamanya, entah kenapa dia ingin tampil cantik dengan makeup di wajah.Tak hanya ditemani Sagara di ruang operasi nanti, Elliana sebelumnya meminta izin untuk mengajak satu orang lagi, dan bukan Anindi

  • Dipinang Kakak Angkat   101). Tentang Operasi Cessar

    ***"Masih sedih?"Tak langsung melajukan mobil setelah sebelumnya masuk, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara setelah kini di samping kirinya, Elliana terlihat terus menekuk wajah.Tak hanya memasang ekspresi tersebut, sejak beberapa waktu lalu Elliana juga tak banyak bicara dan seolah belum cukup, sejak masuk ke dalam mobil, Elliana memalingkan wajah ke arah luar—membuat Sagara tentu saja khawatir."Lumayan," ucap Elliana dengan atensi yang masih tertuju ke luar.Tak di rumah, saat ini dia juga Sagara tengah berada di parkiran rumah sakit setelah sebelumnya melakukan check up kandungan dan sama seperti bulan sebelumnya, kondisi janin di rahim Elliana baik. Namun, kendala yang muncul sejak dua bulan lalu masih sama dan hal tersebutlah yang membuat Elliana tak memasang raut wajah bahagia setelah melakukan check up.Bayi yang dia kandung mengalami posisi sungsang.Itulah kendala dalam kehamilan yang Elliana alami

  • Dipinang Kakak Angkat   100). Gender yang Akhirnya Terungkap

    ***"Satu, dua, tiga, tusuk!"Dar!Tak memiliki jeda yang lama pasca seruan tersebut dilontarkan orang-orang di taman belakang rumah, balon hitam besar yang semula menggantung akhirnya meledak juga setelah sebuah jarum ditusukkan oleh Elliana juga Sagara di waktu yang sama.Tak sekadar berdiri bersebelahan di depan balon, Elliana juga Sagara tentunya berpegangan tangan bahkan jarum yang mereka pakai pun hanya satu—dipegang oleh keduanya dan yaps! Begitu balon pecah, compety berwarna merah muda berhamburan—membuat semua orang yang sore ini hadir seketika berseru, karena lewat warna compety yang keluar dari dalam balon, jenis kelamin bayi yang Elliana kandung akhirnya bisa diketahui."Bayi kita perempuan, Kak," ucap Elliana sambil memandang Sagara."Iya, sayang. Baby girl," kata Sagara. "Sini peluk dulu."Tersenyum dengan perasaan yang bahagia, setelahnya Elliana masuk ke dalam dekapan Sagara kemudian di tengah meriahnya a

  • Dipinang Kakak Angkat   99). Gender Reveal

    ***"Hai."Tersenyum dengan perasaan speechles, itulah yang Elliana rasakan ketika sapaan tersebut dilontarkan Sagara yang barusaja turun dari mobil. Berpenampilan berbeda dengan tadi pagi ketika hendak pergi ke kantor, sore ini pria itu pulang menggunakan kemeja biru muda dan tentu saja hal tersebut membuat Elliana heran."Kakak kok ganti baju?" tanya Elliana begitu Sagara mendekat. "Baju yang tadi mana?""Ada di mobil," kata Sagara. Sampai di teras tempat sang istri menunggu, setelahnya dia bertanya, "Udah siap?""Udah," kata Elliana. "Mau ke mana kita sore ini?"Beberapa jam berlalu, sore akhirnya tiba dan merealisasikan ajakan Sagara tadi siang, Elliana sudah rapi dengan dress merah muda juga sneaker putih yang diberikan sang suami, karena memang tak ada perubahan jadwal, Sagara ingin mengajaknya berjalan-jalan."Tempatnya masih dirahasiakan," ucap Sagara. "Oh ya, Mbak Marni mana? Bilang ke beliau ayo berangkat."

  • Dipinang Kakak Angkat   98). Ajakan Jalan-jalan

    ***"Siapa, Bi, barusan? Tetangga atau siapa?"Tengah bersantai di kursi tengah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan setelah Mbak Marni yang semula ke depan untuk mengecek tamu, kini kembali sambil menenteng sebuah paper bag di tangan kanan.Entah apa isi dari paper bag tersebut, Elliana sendiri tak tahu karena dibanding apa yang dibawa sang art, dia rasanya lebih penasaran pada siapa yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu."Kurir, Non," kata Mbak Marni. "Katanya mau anterin paket buat Non Lian.""Paket?" tanya Elliana sambil mengerutkan kening. "Dari siapa?""Den Gara," ucap Mbak Marni. Mendekati Elliana yang masih berada di sofa, setelahnya yang dia lakukan adalah; menyimpan paper bag yang dibawanya di atas meja. "Tadi kurirnya bilang ini paket buat Non Lian dan pengirimnya Den Gara. Karena setelah dicek, isi paper bagnya kain, Saya terima aja deh.""Kak Gara kasih apa ya?" tanya Elliana. "Dia bilang lemb

  • Dipinang Kakak Angkat   97). Balada Ngidam

    ***"Ngerjain Kak Gara dosa enggak sih? Mendadak kasihan juga nih aku tinggalin dia di pasar."Sambil terus mengemudikan mobil yang sejak tadi dia bawa, Elliana lantas bertanya demikian setelah perasaan tak enak juga kasihan pada Sagara tiba-tiba saja menghampiri.Sudah jauh meninggalkan pasar tempat Sagara mencari jengkol, Elliana sengaja meninggalkan suaminya tersebut setelah rasa ingin buang air kecil tiba-tiba saja menghampiri.Tak terlalu mendesak, sebenarnya Elliana masih bisa menunggu Sagara selama beberapa menit. Namun, entah kenapa keinginan untuk meninggalkan pria itu tiba-tiba saja menguat—membuat dia lantas mengemudikan mobil suaminya itu pergi meninggalkan pasar.Entah masuk ke dalam kategori ngidam atau tidak, tapi yang jelas ketika Sagara menghubunginya untuk bertanya, Elliana justru semakin ingin mengerjai sang suami sehingga meminta Sagara pulang menggunakan angkot pun dilontarkannya dan jujur, membayangkan Sagara menggun

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status