Home / Rumah Tangga / Dipinang Kakak Angkat / 68). Kecewanya Athlas

Share

68). Kecewanya Athlas

Author: Cacavip
last update Last Updated: 2023-08-16 18:00:48
***

"Pakaian anda. Silakan diganti sebelum nanti masuk ke dalam sel."

Selesai menjalani pemeriksaan yang memakan waktu hampir dua jam, Sagara cukup tertegun ketika satu stel pakaian berwarna biru tua terulur di atas meja. Bukan pakaian biasa, setelan tersebut adalah baju tahanan yang harus dia kenakan mulai hari ini karena tanpa bisa lari, Sagara resmi dinyatakan sebagai tersangka sehingga hari ini juga, dia akan menjalani penahanan sampai nanti waktu sidang tiba.

Melenceng dari proses biasa, seharusnya Sagara menjalani pemeriksaan lebih dulu tanpa ditahan. Namun, karena koneksi yang dimiliki David, Sagara ditahan langsung dan karena tak bisa protes, pasrah pun menjadi keputusan yang suami Elliana tersebut ambil.

"Sekarang juga?" tanya Sagara dengan raut wajah tanpa ekspresi.

"Iya," kata sang polisi yang sejak tadi menanganinya. "Rekan saya akan mendampingi anda untuk mengganti baju. Silakan."

Dengan kedua tangan di borgol, Sagara akhirnya beranjak dari kursi yang dia duduki dan tak di
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Netty kurneacty
sedih banget liat kak gara...
goodnovel comment avatar
Nengsih
tenang gara..kalo emang jodoh ga bakal kmn ko
goodnovel comment avatar
Irma
kasian sagaraaa...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dipinang Kakak Angkat   69). Yudistira dan Athlas

    ***"Om Athlas."Athlas yang sejak tadi duduk dengan kepala yang sedikit menunduk, seketika mengangkat pandangan setelah panggilan tersebut dilontarkan seseorang dan bukan orang asing, yang memanggil adalah Yudistira karena memang saat ini Athlas tengah berada di kediaman David.Bukan tanpa alasan, Athlas tentu saja memiliki tujuan dan tujuannya datang ke rumah David tentu saja untuk meminta maaf pada Yudistira atas semua yang dilakukan sang putra angkat selama ini.Tak bisa diam saja setelah semua kekacauan yang ditimbulkan Sagara, maaf adalah sebuah keharusan bagi Athlas karena kerugian yang dialami Yudistira dan keluarganya jelas tak main-main."Yudis," panggil Athlas. "Kamu baik-baik aja sekarang? Om udah dengar semuanya dari Lian."Mendengar ucapan Athlas, Yudistira tersenyum dan tentu saja tak melulu berdiri, setelahnya dia duduk di salah satu sofa single sebelum kemudian berkata, "Aku baik-baik aja sekarang, Om, dan untuk Sagara, aku minta maaf karena harus lakuin itu.""No, kam

    Last Updated : 2023-08-17
  • Dipinang Kakak Angkat   70). Ungkapan Hati Sagara

    ***'Keputusan Om ada di Lian. Kalau memang Lian pengen cerai sama Sagara, Om enggak akan larang karena di sini Sagara yang salah dan kalau Lian mau kembali sama kamu, Om cuman bisa dukung dan doain yang terbaik buat kalian karena sebagai orang tua, cuman itu yang bisa Om lakuin.'Duduk dengan pandangan lurus ke depan pun tangan yang kini mengendalikan setir, Athlas kembali mengingat lagi ucapan yang dilontarkannya pada Yudistira beberapa waktu lalu.Ditanya tentang setuju atau tidaknya jika Lian bercerai dengan Sagara, jawaban tersebut lantas dikatakan Athlas dan tak merasa apa pun, dia cukup biasa saja hingga di tengah perjalanan menuju kantor polisi, rasa bersalah tiba-tiba saja datang.Mendukung Elliana kembali pada Yudistira, Athlas merasa dirinya sudah mengkhianati Sagara yang jelas-jelas mencintai sang putri. Namun, untuk melarang kembalinya Yudis dan Elliana pun dia tak bisa karena pada dasarnya, kedua insan tersebut saling mencintai sebelum Sagara datang, sehingga rasa dilema

    Last Updated : 2023-08-17
  • Dipinang Kakak Angkat   71). Kedatangan Yudistira

    ***"Nasi gorengnya enggak enak ya, Non?"Sang majikan terlihat tak nafsu menyantap sarapan, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Mbak Marni pada Elliana yang sudah hampir dua puluh menit duduk di depan meja makan.Hari rabu alias hari ketiga pasca ditangkapnya Sagara minggu pagi lalu, suasana hati Elliana memang bisa dibilang belum membaik. Tak ada senyuman, setiap harinya perempuan tersebut bergelut dengan perasaan sedih karena masih tak menerima, sampai saat ini rasanya Elliana bingung dengan kehidupan dia sendiri karena rasa benci pada Sagara justru bercampur dengan perasaan lain yaitu; rindu.Ya, rindu.Meskipun sangat membenci Sagara setelah semua yang dilakukan pria tersebut, Elliana nyatanya dihampiri rindu karena lima bulan hidup bersama ternyata secara tak langsung membuat dia bergantung pada suaminya tersebut.Senyuman, ucapan manis, bahkan pelukan hangat Sagara, semua itu tak lagi Elliana rasakan sejak hari minggu d

    Last Updated : 2023-08-18
  • Dipinang Kakak Angkat   72). Keinginan untuk Kembali Bersama

    ***"Enggak tahu. Aku sendiri bingung mau bikin serius apa enggak ucapan yang aku lontarin ke Kak Gara hari minggu lalu, karena sampai sekarang perasaan aku aja rasanya masih enggak karuan."Setelah dilanda rasa bingung karena pertanyaan yang dilontarkan Yudistira, jawaban tersebut akhirnya diberikan Elliana dan lagi, Yudistira harus menelan kekecewaan karena jawaban tersebut jelas tak sesuai harapan.Iya, aku akan realisasiin niatku cerai sama Kak Gara.Kalimat itulah yang Yudistira harapkan dari Elliana. Namun, sepertinya hal tersebut bukan sesuatu yang mudah karena seperti yang dia duga, lima bulan bersama pasti membuat Elliana jatuh cinta pada Sagara, sehingga tak akan mudah bagi perempuan itu untuk melepaskan sang suami sejahat apa pun perilakunya."Oh oke," ucap Yudistira."Kenapa kamu nanya kaya gitu?" tanya Elliana. "Apa kamu masih punya harapan sama hubungan kita?""Kalau kamu tanya gitu, jawabanku jelas iya kar

    Last Updated : 2023-08-18
  • Dipinang Kakak Angkat   73). Hanya Anindira yang Peduli

    ***"Ma, Mama di sini?"Barusaja membuka mata beberapa detik lalu, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara setelah di sampingnya kini dia mendapati Anindira duduk dengan raut wajah tak tenang.Sedikit lebih baik, itulah yang Sagara rasakan sekarang pada tubuhnya setelah beberapa waktu lalu, sesak napas bahkan gatal di seluruh badan tiba-tiba saja muncul. Bukan tanpa alasan, hal tersebut terjadi setelah Sagara meminum susu pemberian tahanan lain yang semalam dijenguk oleh keluarganya, dan yaps! Bukan susu sapi, susu tersebut adalah susu kedelai yang jelas membuat Sagara tak baik-baik saja karena sejak kecil, dia memiliki alergi terhadap kacang kedelai."Gar, akhirnya kamu bangun," ucap Anindira. "Mama khawatir banget tahu enggak? Takut kamu kenapa-kenapa.""Aku tadi cuman sesak aja sama gatal terus habis itu enggak ingat apa-apa lagi," ucap Sagara. "Sekarang aku di mana? Rumah sakit ya?""Iya, kamu di rumah sakit,"

    Last Updated : 2023-08-19
  • Dipinang Kakak Angkat   74. Anindira dan Semua Nasehat

    ***"Kak Gara, enggak!"Berseru kemudian membuka mata secara spontan, Elliana terdiam dengan perasaan yang panik setelah sebuah mimpi buruk tiba-tiba saja mendatanginya siang ini.Tidur setelah larut dalam rasa sedih pasca tahu Sagara masuk rumah sakit, Elliana merasa cukup tenang sampai akhirnya sang suami datang di mimpinya dan bukan baik, mimpi yang dia alami bisa dibilang buruk karena di mimpinya tersebut Sagara bunuh diri.Terlalu memikirkan sang suami yang kini mendekam di penjara, Elliana memang membawa pikirannya tersebut ke dalam mimpi, sehingga bunga tidur yang mendatanginya pun berisi tentang Sagara yang dikabarkan bunuh diri di penjara.Meminum racun, itulah yang Sagara lakukan di mimpinya tersebut dan Elliana tahu setelah Sagara meninggal dunia sehingga di mimpinya itu, Elliana yang tak terima atas kepergian sang suami, menangis sambil terus membangunkan jasad Sagara yang sudah terbujur kaku."Kenapa mimpinya nyeremi

    Last Updated : 2023-08-20
  • Dipinang Kakak Angkat   75). Rencana Pembebasan Sagara

    ***"Jadi ini kita mau bahas apa? Enggak ada sesuatu yang terjadi, kan?"Duduk di sofa ruang tengah, Aruna lantas bertanya demikian setelah beberapa waktu lalu—persis setelah acara makan malam selesai, ajakan untuk mengobrol bersama dilontarkan David.Tak banyak orang, yang ada di ruang tengah malam ini tentu saja hanya dia, David, dan Yudistira karena bukan masalah yang bisa dibahas secara umum, pembicaraan kali ini meliputi masalah pribadi."Yudis," kata David sambil mengarahkan dagu pada sang putra. "Tadi siang dia chat aku dan isi chatnya di luar nalar.""Chat apa memangnya?" tanya Aruna penasaran."Tanya aja sama anak kamu," kata David. Mengalihkan atensi pada sang putra, dia berkata, "Dis, coba jelasin ke Mama apa yang kamu kirim lewat chat ke Papa tadi siang. Papa enggak mood ngomonginnya.""Bebasin Sagara," celetuk Yudistira dengan perasaan yang tentu saja tegang, karena melihat bagaimana David bersikap, dia suda

    Last Updated : 2023-08-21
  • Dipinang Kakak Angkat   76). Dibalik Ajakan Makan Siang

    ***"Lian, gue harus telepon dia buat ajak ketemu sebelum perasaan cintanya ke Sagara semakin susah dihapus."Baru masuk bahkan menutup pintu kamar, ucapan tersebut lantas dilontarkan Yudistira sebelum akhirnya melangkah menuju meja nakas di samping kasur. Mengambil ponselnya dari sana, Yudistira berjalan menuju sofa lalu mencari kontak Elliana karena setelah mengobrol dengan kedua orang tuanya, tujuan dia sekarang adalah; menghubungi perempuan itu.Bukan tanpa alasan, tujuan Yudistira menghubungi Elliana adalah; untuk mengajak putri sulung Athlas tersebut bertemu, karena memang setelah susah payah membujuk, izin menjalankan rencana yang dia susun sendiri akhirnya diberikan David sehingga sebaik mungkin, Yudistira akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengambil kembali Elliana dari tangan Sagara."Ayo angkat, Lian, aku pengen dengar suara kamu," gumam Yudistira di sela kegiatannya menunggu panggilan dijawab, hingga selang beberapa detik, Ell

    Last Updated : 2023-08-21

Latest chapter

  • Dipinang Kakak Angkat   105). Akhir dari Sepenggal Kisah

    ***"Ma, gimana kondisi Lian sekarang? Baik-baik aja, kan, dia? Enggak ada hal serius terjadi, kan? Dan anak aku, gimana kondisi anak aku sekarang, Ma? Baik juga, kan?"Barusaja sampai di depan ruang operasi, deretan pertanyaan tersebut langsung dilontarkan Sagara pada Anindira juga Athlas yang kini berada di sana.Datang dari kantor dengan perasaan panik, itulah Sagara setelah beberapa waktu lalu kabar tak mengenakkan diterimanya dari Anindira. Elliana jatuh di kamar mandi.Itulah kabar buruk yang Sagara terima sehingga tanpa banyak basa-basi yang dia lakukan usai menerima kabar tersebut adalah bergegas menuju rumah sakit tempat sang istri dirawat.Tak tepat waktu, Sagara pergi setengah jam setelah pesan dari Anindira masuk karena memang ketika pesan tersebut dikirim, dirinya tengah menjalani meeting sehingga khawatir tingkat tinggi pun dirasakannya."Tenang, Gar, satu-satu dulu nanyanya," ucap Athlas. "Mama kamu pusing kalau kamu nanyanya banyak gitu.""Ah iya, Maaf," ucap Sagara. M

  • Dipinang Kakak Angkat   104). Ulang Tahun Rinjani

    ***"Hai, Mas suami."Tersenyum, itulah yang Sagara lakukan setelah sapaan tersebut dilontarkan Elliana. Baru kembali dari kantor setelah seharian penuh bekerja, dia merasa lelahnya seketika hilang setelah sang istri yang malam ini terlihat cantik dengan dressnya, menyambut di ambang pintu.Tak heran dengan penampilan cantik Elliana malam ini, Sagara tentu saja tahu alasan sang istri berdandan cantik sehingga tak bertanya tentang pakaian, dia memilih untuk membalas sapaan Elliana dengan ucapan yang tak kalah manis."Hai, istriku yang cantik.""Aku lega karena Kakak pulang tepat waktu," ucap Elliana—mengingat lagi bagaimana Sagara meminta izin pulang terlambat sore tadi. Padahal, malam ini ada acara makan bersama di rumah untuk merayakan bertambahnya usia sang putri, Rinjani. "Aku pikir bakalan telat dan makan malam kita kemalaman.""Enggaklah, aku kan tadi janji pulang maghrib dan kebetulan problem yang aku ceritain ke kamu tadi

  • Dipinang Kakak Angkat   103). Yudistira Menjenguk

    ***"Gimana sayang? Keluar enggak?"Duduk sambil memperhatikan Elliana yang kini menggendong sang putri, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara dengan raut wajah penasarannya.Bukan tanpa alasan, Sagara bertanya demikian karena kini Elliana tengah memberikan ASInya untuk pertama kali dan yaps! Ringisan dari sang istri membuat dia mengerutkan kening."Ada dikit, Kak, bening," ucap Elliana. "Nanti pasti banyak," ucap Sagara. "Sakit enggak?""Enggak sih cuman agak gimanaa gitu," ucap Elliana. "Kaya ada geli-gelinya gitu.""Si cantiknya bangun?""Merem," kata Elliana sambil tersenyum. "Dia mungkin masih terlalu mager buat bangun.""Nanti malam mungkin bangun."Selesai operasi pukul sepuluh pagi, bayi mungil yang Elliana lahirkan memang baru dibawa ke kamar rawat Elliana enam jam setelahnya, dan tak langsung bangun, bayi cantik dengan berat badan 3,2kg tersebut terlelap dengan damai hingga s

  • Dipinang Kakak Angkat   102). Momen Kelahiran Si Cantik

    ***"Gimana, Kak, udah cantik belum? Aku enggak mau kelihatan pucat soalnya pas difoto nanti."Selesai memoles wajah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan pada Sagara yang sejak tadi duduk di samping bed tempatnya berada. Tak di rumah seperti hari-hari sebelumnya, jumat ini Elliana sudah berada di rumah sakit karena memang setelah beberapa bulan berganti, usia kehamilan yang dia alami tiba juga di angka tiga puluh delapan minggu.Tak bisa melahirkan normal karena janin yang tetap di posisi sungsang, Elliana pada akhirnya pasrah pada tindakan cessar yang akan dilakukan dokter untuk kelahiran sang putri dan karena operasi akan dilakukan pukul sembilan pagi, sekarang—sekitar pukul tujuh, Elliana sibuk merias diri karena di kelahiran pertamanya, entah kenapa dia ingin tampil cantik dengan makeup di wajah.Tak hanya ditemani Sagara di ruang operasi nanti, Elliana sebelumnya meminta izin untuk mengajak satu orang lagi, dan bukan Anindi

  • Dipinang Kakak Angkat   101). Tentang Operasi Cessar

    ***"Masih sedih?"Tak langsung melajukan mobil setelah sebelumnya masuk, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara setelah kini di samping kirinya, Elliana terlihat terus menekuk wajah.Tak hanya memasang ekspresi tersebut, sejak beberapa waktu lalu Elliana juga tak banyak bicara dan seolah belum cukup, sejak masuk ke dalam mobil, Elliana memalingkan wajah ke arah luar—membuat Sagara tentu saja khawatir."Lumayan," ucap Elliana dengan atensi yang masih tertuju ke luar.Tak di rumah, saat ini dia juga Sagara tengah berada di parkiran rumah sakit setelah sebelumnya melakukan check up kandungan dan sama seperti bulan sebelumnya, kondisi janin di rahim Elliana baik. Namun, kendala yang muncul sejak dua bulan lalu masih sama dan hal tersebutlah yang membuat Elliana tak memasang raut wajah bahagia setelah melakukan check up.Bayi yang dia kandung mengalami posisi sungsang.Itulah kendala dalam kehamilan yang Elliana alami

  • Dipinang Kakak Angkat   100). Gender yang Akhirnya Terungkap

    ***"Satu, dua, tiga, tusuk!"Dar!Tak memiliki jeda yang lama pasca seruan tersebut dilontarkan orang-orang di taman belakang rumah, balon hitam besar yang semula menggantung akhirnya meledak juga setelah sebuah jarum ditusukkan oleh Elliana juga Sagara di waktu yang sama.Tak sekadar berdiri bersebelahan di depan balon, Elliana juga Sagara tentunya berpegangan tangan bahkan jarum yang mereka pakai pun hanya satu—dipegang oleh keduanya dan yaps! Begitu balon pecah, compety berwarna merah muda berhamburan—membuat semua orang yang sore ini hadir seketika berseru, karena lewat warna compety yang keluar dari dalam balon, jenis kelamin bayi yang Elliana kandung akhirnya bisa diketahui."Bayi kita perempuan, Kak," ucap Elliana sambil memandang Sagara."Iya, sayang. Baby girl," kata Sagara. "Sini peluk dulu."Tersenyum dengan perasaan yang bahagia, setelahnya Elliana masuk ke dalam dekapan Sagara kemudian di tengah meriahnya a

  • Dipinang Kakak Angkat   99). Gender Reveal

    ***"Hai."Tersenyum dengan perasaan speechles, itulah yang Elliana rasakan ketika sapaan tersebut dilontarkan Sagara yang barusaja turun dari mobil. Berpenampilan berbeda dengan tadi pagi ketika hendak pergi ke kantor, sore ini pria itu pulang menggunakan kemeja biru muda dan tentu saja hal tersebut membuat Elliana heran."Kakak kok ganti baju?" tanya Elliana begitu Sagara mendekat. "Baju yang tadi mana?""Ada di mobil," kata Sagara. Sampai di teras tempat sang istri menunggu, setelahnya dia bertanya, "Udah siap?""Udah," kata Elliana. "Mau ke mana kita sore ini?"Beberapa jam berlalu, sore akhirnya tiba dan merealisasikan ajakan Sagara tadi siang, Elliana sudah rapi dengan dress merah muda juga sneaker putih yang diberikan sang suami, karena memang tak ada perubahan jadwal, Sagara ingin mengajaknya berjalan-jalan."Tempatnya masih dirahasiakan," ucap Sagara. "Oh ya, Mbak Marni mana? Bilang ke beliau ayo berangkat."

  • Dipinang Kakak Angkat   98). Ajakan Jalan-jalan

    ***"Siapa, Bi, barusan? Tetangga atau siapa?"Tengah bersantai di kursi tengah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan setelah Mbak Marni yang semula ke depan untuk mengecek tamu, kini kembali sambil menenteng sebuah paper bag di tangan kanan.Entah apa isi dari paper bag tersebut, Elliana sendiri tak tahu karena dibanding apa yang dibawa sang art, dia rasanya lebih penasaran pada siapa yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu."Kurir, Non," kata Mbak Marni. "Katanya mau anterin paket buat Non Lian.""Paket?" tanya Elliana sambil mengerutkan kening. "Dari siapa?""Den Gara," ucap Mbak Marni. Mendekati Elliana yang masih berada di sofa, setelahnya yang dia lakukan adalah; menyimpan paper bag yang dibawanya di atas meja. "Tadi kurirnya bilang ini paket buat Non Lian dan pengirimnya Den Gara. Karena setelah dicek, isi paper bagnya kain, Saya terima aja deh.""Kak Gara kasih apa ya?" tanya Elliana. "Dia bilang lemb

  • Dipinang Kakak Angkat   97). Balada Ngidam

    ***"Ngerjain Kak Gara dosa enggak sih? Mendadak kasihan juga nih aku tinggalin dia di pasar."Sambil terus mengemudikan mobil yang sejak tadi dia bawa, Elliana lantas bertanya demikian setelah perasaan tak enak juga kasihan pada Sagara tiba-tiba saja menghampiri.Sudah jauh meninggalkan pasar tempat Sagara mencari jengkol, Elliana sengaja meninggalkan suaminya tersebut setelah rasa ingin buang air kecil tiba-tiba saja menghampiri.Tak terlalu mendesak, sebenarnya Elliana masih bisa menunggu Sagara selama beberapa menit. Namun, entah kenapa keinginan untuk meninggalkan pria itu tiba-tiba saja menguat—membuat dia lantas mengemudikan mobil suaminya itu pergi meninggalkan pasar.Entah masuk ke dalam kategori ngidam atau tidak, tapi yang jelas ketika Sagara menghubunginya untuk bertanya, Elliana justru semakin ingin mengerjai sang suami sehingga meminta Sagara pulang menggunakan angkot pun dilontarkannya dan jujur, membayangkan Sagara menggun

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status