Home / Rumah Tangga / Dipinang Kakak Angkat / 52). Takut pada Mimpi

Share

52). Takut pada Mimpi

Author: Cacavip
last update Last Updated: 2023-08-02 18:00:27

***

"Lian, kamu sejak kapan bangun?"

Memandang Elliana dengan raut wajah heran, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara pada sang istri yang kini duduk bersandar pada bantal. Tak diam, yang dilakukan Sagara setelahnya adalah beringsut kemudkan sebelum kembali bertanya, dia mengalihkan atensi pada jam dinding yang jarum jamnya kini ada di angka satu dini hari.

"Ada apa? Apa ada yang sakit?"

"Kak," panggil Elliana dengan raut wajah yang tak seperti biasa. "Aku takut."

"Takut?" tanya Sagara dengan raut wajah khawatir. "Takut apa, sayang? Ada apa?"

"Aku mimpi buruk."

Ya, mimpi buruk.

Cukup lama tak mengalami mimpi yang aneh, minggu malam—atau lebih tepatnya senin dini hari, Elliana memang tiba-tiba saja didatangi mimpi yang menyeramkan untuknya dan karena mimpi tersebut, tidurnya yang semula nyenyak seketika berubah sehingga hampir lima belas menit lalu Elliana terbangun dan sampai sekarang, dia kesulitan untu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Netty kurneacty
aduh takut kejadian mimpi nya Lian.. bkn gara yang celaka tp malahan Lian..
goodnovel comment avatar
Nengsih
bingung mao mihak siapa..terserah othornya aja dah
goodnovel comment avatar
Irma
duhhh garaa 🥹
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dipinang Kakak Angkat   53). Yudistira Pesimis

    ***"Miko."Tengah duduk di taman seperti biasa, Yudistira spontan bergumam demikian setelah nama sang sahabat terpampang di layar ponsel. Menelepon, itulah yang dilakukan Miko pagi ini sehingga dengan segera Yudistira pun menjawab panggilan lalu mendekatkan ponselnya ke samping telinga."Halo, Ko.""Udah ada laporan?" tanya Miko. "Gue enggak dapat laporan apa-apa soalnya, takut banget mereka lupa atau bahkan gagal dan terjadi sesuatu.Mendengar ucapan Miko, Yudistira tersenyum karena tentu saja dia paham maksud dari sang sahabat sehingga tanpa mau membuat Miko menunggu, Yudistira berkata, "Ada, Ko, jam setengah dua subuh tadi dan katanya mereka berhasil. Kabel rem mobil yang biasa dipakai Sagara, udah mereka gunting dan sekarang kita tinggal nunggu hasil karena senin pagi Sagara kan pergi ke kantor.""Lo serius?" tanya Miko dengan suara yang terdengar bahagia."Iyalah, buat apa juga gue bercanda?" tanya Yudistira. "Gue

    Last Updated : 2023-08-03
  • Dipinang Kakak Angkat   54). Balada Seatbelt

    ***"Kak."Kembali ke teras setelah sebelumnya pergi untuk mengganti pakaian juga membawa tas, panggilan tersebut lantas dilontarkan Elliana pada Sagara yang kini terlihat duduk di kursi dengan tatapan lurus ke depan.Tersenyum, selanjutnya itulah yang dilakukan Elliana ketika Sagara akhirnya menoleh dan tentunya tak harus menunggu, sebuah sapaan dia dapatkan dari sang suami."Eh udah datang," kata Sagara. "Siap?""Siap dong," ucap Elliana. "Maaf ya bikin Kakak nunggu agak lama. Tadi aku sempat bingung soalnya pilih warna lipstik.""Its okay," kata Sagara sambil beranjak kemudian mendekat. "Enggak sampe setengah jam kok.""Iya, tapi udah jam setengah delapan kurang nih," kata Elliana sambil memandang arloji mungil di pergelangan tangan kiri. "Kakak pasti telat karena di jalan kan suka macet.""Telat sedikit enggak apa-apa," ucap Sagara. "Lagian ada jalan pintas juga buat ngurangin macet. Jadi enggak masalah."

    Last Updated : 2023-08-04
  • Dipinang Kakak Angkat   55). Khawatirnya Yudistira

    ***"Apa?! Serius kamu? Kok bisa? Bukannya yang naik mobil pagi ini harusnya Sagara doang? Kenapa Elliana malah ikut? Jelasin sama saya coba kronologinya."Dengan raut wajah yang terlihat panik, deretan pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Yudistira pada salah satu dari dua anak buah yang pagi ini meneleponnya untuk memberikan kabar.Bukan kabar baik seperti yang diinginkan, yang Yudistira dapat justru kabar buruk tentang Elliana yang katanya terlibat dalam kecelakaan Sagara pagi ini dalam perjalanan ke kantor beberapa waktu lalu.Entah bagaimana bisa, Yudistira sendiri tak tahu sehingga setelah meminta anak buahnya menjelaskan semua kejadian di pagi ini, sebisa mungkin dia menyimak dengan baik hingga setelah penjelasan anak buahnya selesai, dia mendesah dengan perasaan yang tentunya khawatir."Ini di luar kendali kami, Bos, karena Elliana ikutnya secara dadakan," ucap sang anak buah setelah menjelaskan semuanya. "Enggak tahu mau ke man

    Last Updated : 2023-08-05
  • Dipinang Kakak Angkat   56). Kondisi Pasca Insiden

    ***"Pa."Dengan suara parau juga pelan, panggilan tersebut lantas dilontarkan Sagara pada Athlas yang terlihat duduk di sofa samping bed tempatnya berbaring. Tak hanya diam tanpa melakukan apa pun, sejak beberapa saat lalu Athlas nampak sibuk dengan ponselnya, dan hal tersebut membuat Sagara yang bangun hampir semenit lalu, memutuskan untuk mengenali sendiri tempatnya berada.Tak hanya mengamati tempatnya sekarang berbaring, Sagara juga kembali mengingat kejadian beberapa waktu lalu sehingga tanpa banyak menunda, yang dia lakukan setelahnya adalah; memanggil Athlas untuk bertanya tentang kondisi Elliana, karena tak lupa, Sagara masih sangat ingat jika dirinya mengalami kecelakaan bersama sang istri bahkan Sagara juga tak lupa tentang Elliana yang tak memakai seatbelt."Gar, akhirnya kamu bangun," ucap Athlas dengan raut wajah yang tentu saja kaget.Tak diam, selanjutnya yang dilakukan pria itu adalah beranjak kemudian mendekati bed tempa

    Last Updated : 2023-08-06
  • Dipinang Kakak Angkat   57. Kejujuran Elliana

    ***"Jadi gitu ceritanya?"Dengan raut wajah yang masih menampakan sebuah rasa kaget bahkan syok, pertanyaan tersebut lantas Anindira sampaikan pada sang putri yang kini duduk dengan kedua mata sembab.Tak saling memeluk seperti tadi, saat ini posisi Anindira sendiri bersandar pada bed tempat sang putri berada dan tak sekadar berdiri, beberapa detik lalu dia barusaja selesai menyimak penjelasan panjang lebar Elliana tentang anak yang dia kandung.Bukan anak Sagara, pada akhirnya Elliana jujur jika bayi yang sempat dikandungnya adalah buah hati dia juga Yudistira, dan karena Anindira menagih penjelasan, Elliana mengungkap apa saja yang pernah terjadi padanya dengan Yudistira sebelum pernikahan—membuat rasa kecewa tentu saja muncul di benak Anindira, karena sedikit pun perempuan itu tak menyangka jika putri sulungnya melepas keperawanan sebelum menikah.Namun, meskipun begitu sebisa mungkin Anindira bersikap tenang karena emosi pada Elliana

    Last Updated : 2023-08-07
  • Dipinang Kakak Angkat   58). Rasa Bersalah

    ***"Ini gue harus ngomong apa ya pas nanti Yudis tanya-tanya? Takut banget keceplosan."Duduk di kursi kemudi mobilnya, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Miko pada dirinya sendiri yang sejak beberapa saat lalu dilanda rasa bingung.Tak di kantor seperti biasa, saat ini Miko tengah berada di rumah sakit tempat Elliana juga Sagara dirawat dan bukan untuk main-main, alasannya datang adalah; untuk memastikan kondisi dua orang yang beberapa waktu lalu mengalami kecelakaan karena rem blong tersebut.Ditelepon Yudistira, Miko akhirnya tahu tentang kecelakaan Sagara yang melibatkan Elliana dan tak hanya itu, Miko juga mendapatkan informasi lain yaitu; berhentinya Yudistira untuk membalaskan dendamnya pada Sagara karena rasa takut menyakiti Elliana lebih dari sekarang.Tak setega Miko, pertahanan Yudistira memang runtuh setelah mendengar Elliana keguguran, sehingga niatnya untuk berhenti pun semakin bulat dan hal tersebut tentunya membuat d

    Last Updated : 2023-08-08
  • Dipinang Kakak Angkat   59). Kehidupan yang Tenang

    ***[Maaf, ini siapa ya?]Mendapat balasan untuk pesan yang dia kirim beberapa waktu lalu, Yudistira tersenyum dengan perasaan yang sedikit bahagia karena meskipun nomor yang dia pakai untuk mengirim chat pada Elliana, asing, perempuan tersebut tetap berkenan untuk membalas.Berdiam diri di kamar setelah memutuskan sambungan telepon dengan Miko, Yudistira memang memutuskan untuk mengirim pesan pada Elliana demi mengurangi rasa bersalahnya, dan alih-alih panjang, pesan yang dia kirim hanyalah kata; maaf."Elliana balas pesan aku, tapi aku enggak bisa balas lagi pesan dia karena Sagara pasti enggak akan tinggal diam," ucap Yudistira. "Dia pasti akan cari tahu di mana posisi nomor hp yang aku pakai. Jadi aku harus segera lepas sim ini sebelum Sagara lacak posisi aku.""Maaf enggak balas pesan kamu, Lian, tapi intinya aku minta maaf karena udah bikin kamu keguguran," ucap Yudistira. "Aku enggak punya niat buat lakuin itu dan aku barap suatu s

    Last Updated : 2023-08-09
  • Dipinang Kakak Angkat   60). Teror Pesan

    ***[Halo, Lian. Apa kabar?]Barusaja duduk di kursi kemudi, kerutan di kening Elliana seketika terbentuk setelah sebuah pesan dari nomor asing terpampang jelas di layar. Entah dari siapa pesan tersebut, Elliana sendiri tak tahu. Namun, yang jelas dia merasa orang tersebut mengenalnya—terlihat dari panggilan yang dilontarkan."Siapa ya? Mendadak tanya kabar gini," tanya Elliana.Tak langsung melajukan mobil yang sejak tadi terparkir di depan sebuah supermarket, setelahnya Elliana memutuskan untuk membalas pesan yang dia terima dan tak panjang, pesan yang Elliana kirim hanyalah sebuah pertanyaan singkat.[Siapa ya?]Mengklik kirim tanpa banyak berpikir, setelahnya Elliana menunggu selama beberapa saat, dan tanpa memakan waktu lama, dua centang abu di pesan yang dia kirim berubah biru—tanda jika pesannya tersebut dibaca.Namun, meskipun begitu tulisan 'sedang mengetik' justru tak kunjung muncul sehingga setelah lebih dari

    Last Updated : 2023-08-10

Latest chapter

  • Dipinang Kakak Angkat   105). Akhir dari Sepenggal Kisah

    ***"Ma, gimana kondisi Lian sekarang? Baik-baik aja, kan, dia? Enggak ada hal serius terjadi, kan? Dan anak aku, gimana kondisi anak aku sekarang, Ma? Baik juga, kan?"Barusaja sampai di depan ruang operasi, deretan pertanyaan tersebut langsung dilontarkan Sagara pada Anindira juga Athlas yang kini berada di sana.Datang dari kantor dengan perasaan panik, itulah Sagara setelah beberapa waktu lalu kabar tak mengenakkan diterimanya dari Anindira. Elliana jatuh di kamar mandi.Itulah kabar buruk yang Sagara terima sehingga tanpa banyak basa-basi yang dia lakukan usai menerima kabar tersebut adalah bergegas menuju rumah sakit tempat sang istri dirawat.Tak tepat waktu, Sagara pergi setengah jam setelah pesan dari Anindira masuk karena memang ketika pesan tersebut dikirim, dirinya tengah menjalani meeting sehingga khawatir tingkat tinggi pun dirasakannya."Tenang, Gar, satu-satu dulu nanyanya," ucap Athlas. "Mama kamu pusing kalau kamu nanyanya banyak gitu.""Ah iya, Maaf," ucap Sagara. M

  • Dipinang Kakak Angkat   104). Ulang Tahun Rinjani

    ***"Hai, Mas suami."Tersenyum, itulah yang Sagara lakukan setelah sapaan tersebut dilontarkan Elliana. Baru kembali dari kantor setelah seharian penuh bekerja, dia merasa lelahnya seketika hilang setelah sang istri yang malam ini terlihat cantik dengan dressnya, menyambut di ambang pintu.Tak heran dengan penampilan cantik Elliana malam ini, Sagara tentu saja tahu alasan sang istri berdandan cantik sehingga tak bertanya tentang pakaian, dia memilih untuk membalas sapaan Elliana dengan ucapan yang tak kalah manis."Hai, istriku yang cantik.""Aku lega karena Kakak pulang tepat waktu," ucap Elliana—mengingat lagi bagaimana Sagara meminta izin pulang terlambat sore tadi. Padahal, malam ini ada acara makan bersama di rumah untuk merayakan bertambahnya usia sang putri, Rinjani. "Aku pikir bakalan telat dan makan malam kita kemalaman.""Enggaklah, aku kan tadi janji pulang maghrib dan kebetulan problem yang aku ceritain ke kamu tadi

  • Dipinang Kakak Angkat   103). Yudistira Menjenguk

    ***"Gimana sayang? Keluar enggak?"Duduk sambil memperhatikan Elliana yang kini menggendong sang putri, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara dengan raut wajah penasarannya.Bukan tanpa alasan, Sagara bertanya demikian karena kini Elliana tengah memberikan ASInya untuk pertama kali dan yaps! Ringisan dari sang istri membuat dia mengerutkan kening."Ada dikit, Kak, bening," ucap Elliana. "Nanti pasti banyak," ucap Sagara. "Sakit enggak?""Enggak sih cuman agak gimanaa gitu," ucap Elliana. "Kaya ada geli-gelinya gitu.""Si cantiknya bangun?""Merem," kata Elliana sambil tersenyum. "Dia mungkin masih terlalu mager buat bangun.""Nanti malam mungkin bangun."Selesai operasi pukul sepuluh pagi, bayi mungil yang Elliana lahirkan memang baru dibawa ke kamar rawat Elliana enam jam setelahnya, dan tak langsung bangun, bayi cantik dengan berat badan 3,2kg tersebut terlelap dengan damai hingga s

  • Dipinang Kakak Angkat   102). Momen Kelahiran Si Cantik

    ***"Gimana, Kak, udah cantik belum? Aku enggak mau kelihatan pucat soalnya pas difoto nanti."Selesai memoles wajah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan pada Sagara yang sejak tadi duduk di samping bed tempatnya berada. Tak di rumah seperti hari-hari sebelumnya, jumat ini Elliana sudah berada di rumah sakit karena memang setelah beberapa bulan berganti, usia kehamilan yang dia alami tiba juga di angka tiga puluh delapan minggu.Tak bisa melahirkan normal karena janin yang tetap di posisi sungsang, Elliana pada akhirnya pasrah pada tindakan cessar yang akan dilakukan dokter untuk kelahiran sang putri dan karena operasi akan dilakukan pukul sembilan pagi, sekarang—sekitar pukul tujuh, Elliana sibuk merias diri karena di kelahiran pertamanya, entah kenapa dia ingin tampil cantik dengan makeup di wajah.Tak hanya ditemani Sagara di ruang operasi nanti, Elliana sebelumnya meminta izin untuk mengajak satu orang lagi, dan bukan Anindi

  • Dipinang Kakak Angkat   101). Tentang Operasi Cessar

    ***"Masih sedih?"Tak langsung melajukan mobil setelah sebelumnya masuk, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara setelah kini di samping kirinya, Elliana terlihat terus menekuk wajah.Tak hanya memasang ekspresi tersebut, sejak beberapa waktu lalu Elliana juga tak banyak bicara dan seolah belum cukup, sejak masuk ke dalam mobil, Elliana memalingkan wajah ke arah luar—membuat Sagara tentu saja khawatir."Lumayan," ucap Elliana dengan atensi yang masih tertuju ke luar.Tak di rumah, saat ini dia juga Sagara tengah berada di parkiran rumah sakit setelah sebelumnya melakukan check up kandungan dan sama seperti bulan sebelumnya, kondisi janin di rahim Elliana baik. Namun, kendala yang muncul sejak dua bulan lalu masih sama dan hal tersebutlah yang membuat Elliana tak memasang raut wajah bahagia setelah melakukan check up.Bayi yang dia kandung mengalami posisi sungsang.Itulah kendala dalam kehamilan yang Elliana alami

  • Dipinang Kakak Angkat   100). Gender yang Akhirnya Terungkap

    ***"Satu, dua, tiga, tusuk!"Dar!Tak memiliki jeda yang lama pasca seruan tersebut dilontarkan orang-orang di taman belakang rumah, balon hitam besar yang semula menggantung akhirnya meledak juga setelah sebuah jarum ditusukkan oleh Elliana juga Sagara di waktu yang sama.Tak sekadar berdiri bersebelahan di depan balon, Elliana juga Sagara tentunya berpegangan tangan bahkan jarum yang mereka pakai pun hanya satu—dipegang oleh keduanya dan yaps! Begitu balon pecah, compety berwarna merah muda berhamburan—membuat semua orang yang sore ini hadir seketika berseru, karena lewat warna compety yang keluar dari dalam balon, jenis kelamin bayi yang Elliana kandung akhirnya bisa diketahui."Bayi kita perempuan, Kak," ucap Elliana sambil memandang Sagara."Iya, sayang. Baby girl," kata Sagara. "Sini peluk dulu."Tersenyum dengan perasaan yang bahagia, setelahnya Elliana masuk ke dalam dekapan Sagara kemudian di tengah meriahnya a

  • Dipinang Kakak Angkat   99). Gender Reveal

    ***"Hai."Tersenyum dengan perasaan speechles, itulah yang Elliana rasakan ketika sapaan tersebut dilontarkan Sagara yang barusaja turun dari mobil. Berpenampilan berbeda dengan tadi pagi ketika hendak pergi ke kantor, sore ini pria itu pulang menggunakan kemeja biru muda dan tentu saja hal tersebut membuat Elliana heran."Kakak kok ganti baju?" tanya Elliana begitu Sagara mendekat. "Baju yang tadi mana?""Ada di mobil," kata Sagara. Sampai di teras tempat sang istri menunggu, setelahnya dia bertanya, "Udah siap?""Udah," kata Elliana. "Mau ke mana kita sore ini?"Beberapa jam berlalu, sore akhirnya tiba dan merealisasikan ajakan Sagara tadi siang, Elliana sudah rapi dengan dress merah muda juga sneaker putih yang diberikan sang suami, karena memang tak ada perubahan jadwal, Sagara ingin mengajaknya berjalan-jalan."Tempatnya masih dirahasiakan," ucap Sagara. "Oh ya, Mbak Marni mana? Bilang ke beliau ayo berangkat."

  • Dipinang Kakak Angkat   98). Ajakan Jalan-jalan

    ***"Siapa, Bi, barusan? Tetangga atau siapa?"Tengah bersantai di kursi tengah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan setelah Mbak Marni yang semula ke depan untuk mengecek tamu, kini kembali sambil menenteng sebuah paper bag di tangan kanan.Entah apa isi dari paper bag tersebut, Elliana sendiri tak tahu karena dibanding apa yang dibawa sang art, dia rasanya lebih penasaran pada siapa yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu."Kurir, Non," kata Mbak Marni. "Katanya mau anterin paket buat Non Lian.""Paket?" tanya Elliana sambil mengerutkan kening. "Dari siapa?""Den Gara," ucap Mbak Marni. Mendekati Elliana yang masih berada di sofa, setelahnya yang dia lakukan adalah; menyimpan paper bag yang dibawanya di atas meja. "Tadi kurirnya bilang ini paket buat Non Lian dan pengirimnya Den Gara. Karena setelah dicek, isi paper bagnya kain, Saya terima aja deh.""Kak Gara kasih apa ya?" tanya Elliana. "Dia bilang lemb

  • Dipinang Kakak Angkat   97). Balada Ngidam

    ***"Ngerjain Kak Gara dosa enggak sih? Mendadak kasihan juga nih aku tinggalin dia di pasar."Sambil terus mengemudikan mobil yang sejak tadi dia bawa, Elliana lantas bertanya demikian setelah perasaan tak enak juga kasihan pada Sagara tiba-tiba saja menghampiri.Sudah jauh meninggalkan pasar tempat Sagara mencari jengkol, Elliana sengaja meninggalkan suaminya tersebut setelah rasa ingin buang air kecil tiba-tiba saja menghampiri.Tak terlalu mendesak, sebenarnya Elliana masih bisa menunggu Sagara selama beberapa menit. Namun, entah kenapa keinginan untuk meninggalkan pria itu tiba-tiba saja menguat—membuat dia lantas mengemudikan mobil suaminya itu pergi meninggalkan pasar.Entah masuk ke dalam kategori ngidam atau tidak, tapi yang jelas ketika Sagara menghubunginya untuk bertanya, Elliana justru semakin ingin mengerjai sang suami sehingga meminta Sagara pulang menggunakan angkot pun dilontarkannya dan jujur, membayangkan Sagara menggun

DMCA.com Protection Status