Share

67. Juragan Andri

POV Abdi

Biasanya saat aku berangkat kerja, mengawal siapapun orangnya, tidak ada rasa cemas sama sekali, tapi pagi menjelang siang ini, aku setengah hati berangkat, meskipun istri cantikku mengijinkan, bahkan mengantarku sambil melambaikan tangan dan juga senyuman manisnya.

Aku sampai di rumah Juragan Andri yang tengah dijaga oleh Paman Husni, jawara senior di kampungku. Juragan Husni ditemani muridnya Syabil. Aku memarkirkan motor di bawah pohon Nangka, lalu menyimpan terlebih dahulu kunci motor di dalam saku celana. Tidak lupa aku silent dahulu ponsel ini. Juragan paling tidak suka jika sedang bicara pekerjaan, ada suara dari ponsel. Mau siapapun itu anak buahnya, semua harus patuh aturan.

"Assalamualaikum, Paman." Kuulurkan tangan untuk berjabat.

"Wa'alaykumussalam, Abdi. Kamu sudah ditunggu juragan. Sudah sana langsung masuk!" Aku mengangguk. Tersenyum juga pada Syabil yang ikut menoleh ke arahku.

Juragan Andri ini adalah pemilik sawah hampir tiga puluh persen di kampungku. Ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status