Share

32. Apes

Penulis: Diganti Mawaddah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Melihat Cristy tidak sadarkan diri, Edmun bergegas memakai pakaiannya dengan asal. Dengan sengaja, ia mengambil ponsel wanita itu, menekan kontak dengan sidik jari.

Satu jepretan, dua jepretan diambil oleh Edmun saat Cristy masih tidak sadarkan diri dalam keadaan tanpa busana. Pria itu tertawa sinis, foto itu ia kirimkan melalui pesan WA ke dalam ponselnya karena saat ini ponselnya mati. Edmun dengan liciknya membuka transaksi M-banking dengan menggunakan sidik jari wanita itu. Edmun mentransfer lima puluh juta, limit terakhir transaksi hari ini. Edmun tersenyum puas, setelah itu ia menghapus semua riwayat chat dan juga transaksi Cristy. Ia pernah mempelajari cara licik ini dari teman semasa kampus.

Karena kamar dalam keadaan temaram, tentu saja aktivitas pria itu tidak diketahui oleh dua ajudan Cristy. Dengan mengendap-ngendap. Edmun keluar dari lubang angin yang ada di kamar mandi. Ia tidak tahu harus kabur lewat mana lagi selain tempat itu.

Pintu depan sudah pasti dijaga. Hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   33. Ketakutan Bu Silvi

    Hari ini, Luisa pergi ke kantor polisi ditemani oleh pengacaranya. Edmun tertangkap dan wanita itu kembali dipanggil untuk dimintai keterangan berkaitan dengan penyebaran foto tanpa busana yang dilakukan oleh Edmun. Awalnya ia ragu untuk memberikan keterangan karena malu. Pasti petugas kepolisian ikut melihat fotonya, tetapi demi tegakny keadilan, maka ia pun harus memberikan keterangan lengkap. Pada awalnya Edmun tidak mengaku, tetapi karena terus didesak oleh polisi, maka Edmun menyerah dan akhirnya mengakui perbuatannya yang menyebarkan foto Luisa. "Apa Mbak Luisa mau bertemu suami?" tanya salah satu petugas. "Tidak, buat apa saya bertemu lelaki bajingan seperti itu. Saya serahkan semuanya pada pengacara saya, Pak. Lagian saya akan sidahlng cerai minggu depan. Urusan saya dengan suami saya akan segera berakhir." "Baik, Mbak, kami mengerti. Mohon untuk sementara jangan keluar kota dulu, sampai penyidikan ini selesai semua ya, Mbak.""Baik, Pak, terima kasih banyak." Luisa dan p

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   34. Tawar-Menawar

    Seorang wanita masih terbaring lemah di brangkar rumah sakit. Dua hari sudah ia dirawat karena cedera pada kepala dan juga bagian intimnya. Cristy tidak mau banyak bicara dengan siapapun, termasuk ajudannya yang membawanya ke rumah sakit. Orang tuanya di Subang pun tidak ia beritahu, agar tidak merepotkan dan mengkhawatirkan dirinya. Wanita itu baru saja meletakkan ponselnya, setelah mengetahui uang di rekeningnya raib lima puluh juta. Siapa lagi dalangnya kalau bukan Edmun. Tidak mungkin ajudannya lancang. Satu-satunya yang patut dicurigai hanyalah Edmun karena pria itu kabur, tidak tahu ke mana. Tok! Tok! "Bu, saya Dendi, apa saya boleh masuk? Saya bawa info tentang Edmun.""Masuk!" Begitu mendengar nama Edmun, tentu saja Cristy ingin tahu ada kabar apa tentang pria itu. Seorang pemuda berpakaian serba hitam berjalan mendekat pada brangkar majikannya. "Kabar apa?" tanya Cristy cepat. "Edmun sudah ditangkap, Bu.""Kabar yang bagus. Biarlah lelaki itu untuk sementara menginap d

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   35. Telepon Penting

    Kasus yang menjerat Edmun terjadi di Jakarta dan tentu saja, Edmun dilimpahkan dari Polda Yogya ke Polda metro jaya yang ada di Jakarta untuk proses lebih lanjut dan untuk memudahkan juga proses pengumpulan data. Pria itu tidak bisa berkutik, bahkan membela diri baik saat di Polda Yogya maupun di Polda Metro Jaya. Edmun lebih banyak diam karena ia takut. Takut membayangkan jumlah uang yang harus segera ia bayarkan dan juga takut bertahun-tahun menginap di sel dingin, beralaskan kasur busa amat tipis. "Hidup itu sesuai kantong, Bro! Kalau berani utang, ya harus tanggung jawab bayarnya. Masa udah ngutang, bayar utang pake poto istri telanjang. Ente sudah gila ya.""Orang miskin itu jangan sok jika baru dikasih kelebihan harta sedikit, jadinya cepat diambil lagi. Haduh, yang ulangin nangis deh, karena utangnya gak dibayar. Ente jadi pelacur lelaki aja belum tentu bisa bayar utang milyaran yang ada kena penyakit.""Semoga betah sepuluh tahun nginep di disini ya, Bro, ha ha ha." Edmun de

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   36. Status Janda

    Tidak ada satu pun wanita di dunia ini yang ingin menjadi janda. Apalagi di usia yang sangat muda. Namun, hari ini Luisa merasakan kepediham ditinggal suami. Ya, bukan dirinya yang meninggalkan Edmun dengan menggugat cerai, tetapi pria itu yang benar pergi meninggalkannya dan tidak bisa kembali lagi. Bagaimanapun Edmun adalah pria yang pernah sangat ia cintai. Tentulah kepergian Edmun meninggalkan luka dan kesedihan, meskipun sebenarnya menjelang akhir hidup suaminya, ia membenci pria itu. Tanah Merah itu sudah membentuk gundukan. Taburan bunga ada di atasnya, membuat aroma wewangian khas atas meninggalnya manusia. Edmun baru saja selesai dikubur setelah dua jam disemayamkan di rumahnya. Rumah tempat tinggalnya bersama Luisa. Semua sanak famili mengucapkan bela sungkawa dan turun sedih dengan nasib Luisa. "Jika saja kalian memberikan sedikit kepercayaan pada putraku, tentulah ia tidak akan terlilit utang dan berakhir di sini. Edmun masih muda, tetapi sungguh malang nasibnya karena

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   37. Luisa Sakit

    Cristy benar-benar mendatangi rumah Pak Darmono. Wanita itu tahu, bahwa Luisa masih ada di sana. Buktinya rumah yang biasa Luisa tinggali bersama Edmun, sepi. Lagian Luisa belum bisa bepergian karena masih dalam masa iddah. Kini, Cristy sudah berada di depan rumah Pak Darmono. Klakson mobil ditekan dua kali oleh sopir Cristy. Wanita itu datang ditemani oleh salah seorang ajudan. Nisa yang tengah menyiram tanaman, mendengar bunyi klakson mobil di depan. Lekas ia mematikan keran air, merapikan seadanya selang air yang panjang itu, untuk melihat siapa tamunya. Belakangan ini begitu banyak tamu yang datang ke rumah suaminya dan itu rata-rata untuk menagih utang dari Edmun. Nisa membuka pintu kecil di samping pagar. "Siapa?" tanya Nisa dengan sedikit menyipitkan matanya. Matahari pukul sebelas siang, membuat matanya silau. Sopir Cristy memundurkan sedikit mobilnya saat melihat ada wanita di pintu kecil. Kaca mobil bagian belakang pun diturunkan oleh Cristy. "Apa saya bisa bertemu Lui

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   38. Test Pack

    "Papa rasa tidak mungkin, Luisa. Kamu pernah didiagnosa oleh dokter perihal kesuburan bukan? Katanya kamu akan sulit punya anak." Pak Darmono keningnya yang mendadak berat. Belum kering tanah kuburan Edmun, kini ditambah kenyataan putrinya sakit, mual dan muntah seperti gejala hamil. "Pa, yang memberikan anak pada perempuan itu ya Pencipta, Pa. Gak ada yang gak mungkin kalau Tuhan sudah ikut campur. Prediksi manusia bisa saja salah," jawab Luisa dengan helaan napas. "Oke, dari pada penasaran, besok pagi kamu test pack.. Jika positif, maka kita harus segera ke dokter untuk memeriksakannya. Mungkin saja kehamilan kamu ini sebagai pengganti Edmun yang akan menemani kamu. Papa sudah tua dan kamu butuh teman." Sekali lagi Pak Darmono menghela napas berat. Bagaimana tidak berat? Mau sekaya apapun dirimu, jika harus mengurus utang milyaran di luar sana, pastilah sangat berat. Masih untung papanya tidak stres berat dengan tagihan utang Edmun. Ia harus bersyukur papanya bisa membantu membay

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   39. Kenyataan

    Sepanjang malam Luisa terjaga dari tidurnya. Ia tak sabar menanti pagi agar bisa segera menuntaskan rasa penasaran. Apakah rasa mual dan muntah-muntahnya selama beberapa hari ini karena ia hamil. Semoga saja tidak ya, Tuhan! Itulah doa dalam hati yang selalu ia ucapkan sepanjang malam. Tiba pukul lima subuh, tepat suara azan berkumandang, Luisa pergi ke kamar mandi dengan membawa alat test pack, serta wadah kecil seperti wadah vitamin C yang transparan. Ia memeriksa air seninya. Menunggu alat bekerja selama beberapa detik. Matanya bahkan tak sanggup berkedip demi melihat garis satu yang ia inginkan tetap satu saja, tetapi itulah hanya sebuah keinginan, karena saat ini, garis itu perlahan menjadi dua, meskipun samar. Tidak puas dengan satu test pack, maka Luisa menggunakan alat tes kehamilan yang satunya lagi. Ia berharap garis satu, ternyata keinginannya tidak dikabulkan oleh Tuhan. Kedua test pack itu bergaris dua. Luisa terduduk di atas closet yang sudah ia tutup. Kedua kakinya

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   40. Mawar dari Levi

    Kabar kehamilan Luisa tentu saja membuat Levi sangat terkejut. Karena dari informasi yang ia dapat dari almarhum Ed, Luisa sulit punya anak. Selama menikah dengan Ed, belum pernah sekali pun wanita itu positif hamil. Ed begitu yakin kalau istrinya sulit untuk punya anak, oleh karena itu, Levi nekat nekat meminta syarat untuk tidur dengan wanita yang ada dalam obsesinya. Jika sekarang Luisa hamil, berarti Luisa hamil anak siapa? Levi begitu galau dan gamang. Ia ingin menelepon Luisa, tetapi ponsel wanita itu belum aktif. Ini sudah mendekati tiga puluh hari wafatnya Ed dan wanita itu belum membuka komunikasi dengannya. Apakah perlu setengah memaksa? Levi menekan kontak Pak Darmono. "Halo, selamat sore, Pak." Levi bicara dengan nada formal. "Halo, selamat sore, Levi. Ada yang bisa saya bantu?""Saya boleh minta nomor telepon rumah, Pak? Saya ingin berbincang dengan Luisa. Ponselnya sudah satu bulan ini tidak aktif. Saya mencemaskan Luisa." Terdengar suara tawa pendek Pak Darmono. "B

Bab terbaru

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   260. Ekstra part

    "Ma, Kevin gak bersalah, Ma. Wanita itu memfitnah Kevin. Kevin gak tahu apa-apa soal Dion dan Kevin gak kenal wanita itu!" Kevin terus merengek pada mamanya dari balik jeruji besi. "Mama justru bingung sama kamu. Kalau kamu gak kenal, kenapa wanita bernama Elsa itu punya semua buktinya? Dia sampai punya struk pembayaran hotel, villa, bukti chat ponsel, bukti transfer, dan rekaman suara kamu berencana mencelakai lelaki bernama Dion. Mama gak bisa bantu kamu, Kevin. Mama harap kamu bertaubat! Pantas Tuhan tidak ijinkan Mama berbesan dengan Bu Rana, ternyata emang anak Mama yang gak pantas bersanding dengan putri mereka.""Mama, semua itu fitnah! Mama harus percaya Kevin." Namun yang dilakukan wanita adalah segera beranjak dari penjara. Tujuannya hari ini adalah pergi ke rumah orang tua Elsa. Ya, ia harus mendengar cerita tentang Elsa dan juga Kevin.Bu Dian terheran-heran melihat kedatangan seorang wanita yang tidak ie kenal."Ibu siapa ya?" tanya Bu Dian yang saat ini sedang menimang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   259. Pengantin dan Keputusan

    Dewasa(21+) Romi dan Mutia sudah tiba di Bali. Tiket honeymoon pemberian Elsa tentu saja saja tidak akan dilewatkan oleh keduanya. Ya, Elsa-lah yang memberikan Romi tiket bulan madu sebagai hadiah pernikahan kedua suaminya. Sampai kapan pun Elsa merasa tidak akan bisa membalas semua kebaikan dan juga ketulusan suaminya. Pemuda yang menjadi tersangka atas skandal yang ia susun bersama kekasihnya Kevin. Sebuah foto dikirimkan Mutia pada Elsa sebagai informasi bahwa mereka sudah sampai di kamar pengantin yang dipesan oleh Elsa. Selamat berbulan madu. Itulah pesan yang dibalas oleh Elsa. Mutia memperlihatkan balasan pesan pada suaminya. “Aa yakin kalau Mbak Elsa baik-baik saja? kenapa diterima hadiah bulan madu seminggu ini. Mahal banget loh,. Padahal papa juga mau kasih tiket bulan madu, tapi udah keduluan Mbak Elsa,” kata Mutia tisak enak hati. Romi tersenyum hangat, lalu menarik Mutia dalam pelukannya. “Ing

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   258. Senangnya Dalam Hati, Punya Dua Istri

    “Kamu ini, Pa, gak dapat ibunya, tetap saja terobsesi dengan keluarganya. Anak sendiri masih muda, cantik kaya, malah dapatnya suami orang. Nambah anaknya pula.” Rana terus menggerutu di kursi orang tua pengantin. Wanita itu masih tidak ikhlas jika putrinya menikah dengan Romi; anak dari wanita yang dahulunya digilai suaminya. Ditambah posisi Romi saat ini masih istri dari Elsa yang baru tiga puluh dua hari yang lalu melahirkan, tentu saja pernikahan yang seperti terburu-buru ini mengundang banyak gosip di luaran sana. “Ma, anaknya saling suka, kok. Kenapa kita harus gak setuju? Romi itu anak baik. Solatnya rajin dan juga pintar. Dia belum lulus aja udah dapat kerjaan. Pernikahannya dengan Elsa itu kecelakaan, bukan seperti pernikahan lainnya. Mama gak perlu khawatir, anak perempuan kita pasti senang dan bahagia bisa menikah dengan pujaan hatinya.” Levi tersenyum pada para tamu undangan yang sedang berjalan ke arahnya untuk bersalaman. Di seberang kursi orang tua ada L

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   257. Mendadak Mulas

    "Selamat Pak Romi, bayinya lelaki dan lahir dengan selamat, meskipun baru delapan bulan di dalam perut.""Alhamdulillah, apa saya bisa melihat istri saya, Dok? Istri saya beneran gak papa?""Nggak papa, Pak, semuanya sehat selamat. Lagi disiapkan dulu untuk pindah kamar ya. Bayinya juga dibersihkan dulu, baru nanti bisa diazankan.""Berat badannya berapa, Dok?" tanya Bu Diana menyela."Beratnya tiga kilogram lebih dua ons. Panjangnya empat puluh sembilan. Normal semua dan tampan." Romi tersenyum senang sambil menoleh pada mertuanya. "Alhamdulillah, terima kasih banyak, Dok." Semua orang yang ada di sana ikut senang dengan kabar yang diberikan dokter, termasuk Luisa dan suaminya. Meski mereka tahu yang lahir bukanlah cucu dari benih anak mereka, tetapi mereka tidak keberatan dan tetap menerima Elsa. "Selamat Romi, terima kasih sudah menjaga Elsa dengan baik. Bunda gak sangka anak lelaki Bunda bisa hebat sekali seperti ini," ucap Luisa sembari memeluk putranya. Romi terharu, hingga ad

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   256. Persiapan Pernikahan

    "Mama gak habis pikir sama kamu, Elsa. Apa maksud kamu membiarkan Romi menikahi gadis bernama Mutia? Romi itu suami kamu. Dia peduli sama kamu, Elsa. Kamu hamil dan dia juga sayang sama anak kamu!" Bu Diana hampir menangis saat mengetahui kabar bahwa Romi baru saja melamar gadis bernama Mutia. "Gak adil buat Romi, Ma. Sampai saat ini saya gak tahu bagaimana saya di masa lalu. Saya juga gak ngerti hubungan saya dan Romi seperti apa. Ternyata Romi punya wanita yang ia suka, begitu juga sebaliknya. Romi terlalu baik, Ma. Gak mungkin Elsa tega mengambil Romi. Setelah anak ini lahir, Elsa akan melepas Romi. Ini sudah keputusan Elsa. Romi pun setuju. Mama gak usah khawatir, Elsa gak papa. Elsa udah anggap Romi itu adik Elsa. Benar dia sayang Elsa, tapi sebagai kakak, bukan pasangan karena Romi menyukai dan mencintai Mutia. Bulan depan mereka akan menikah, dua Minggu menjelang saya HPL, semoga saja berjalan lancar." Bu Dian memijat keningnya. Ia tidak bisa begitu saja merubah keputusan putr

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   255. Berdamai dengan Takdir

    "Mbak Elsa mau tinggal di sini?" Romi menatap Elsa tidak percaya."Iya, mau di sini saja nginep lagi. Rumah bunda kamu adem." Romi merapikan baju kemeja yang hari ini ia pakai ke kampus. Pemuda itu tidak keberatan saat istrinya membantu mengancingkan beberapa kancing kemeja bagian bawah. "Saya mau kuliah.""Iya, yang bilang kamu mau konser itu siapa? Kuliah aja. Aku mau di sini. Ini kan rumah suamiku." Elsa memegang kedua pipi Romi sambil tersenyum."Boleh? Kalau gak boleh, aku cium, nih!" pemuda itu tidak punya pilihan selain setuju. Elsa tertawa, lalu mengambil tas ransel Romi untuk dibawa ke depan."Aku tunggu di ruang makan ya." Romi menatap pintu yang tertutup kembali. Tidak ada debat di jantungnya, seperti bila ia berdekatan dengan Mutia. Murni sikapnya pada Elsa adalah bentuk perhatiannya sebagai suami. Ditambah Elsa yang sedang amnesia bersikap begitu baik, maka tidak ada alasan baginya untuk membalas sikap buruk Elsa sebelum kejadian kecelakaan itu. Gegas ia menyemprotkan p

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   254. Rumah Mertua

    "Halo, Bun, assalamualaikum." Elsa menyapa sembari mencium punggung tangan ibu mertuanya yang berkurang lebar. Luisa, hari ini ia kedatangan tamu spesial. "Wa'alaykumussalam." Luisa memperhatikan wajah putra dan juga menantunya bergantian."Kalian sudah makan?" "Sudah, Bunda, saya makan makanan di klinik tadi. Boleh duduk ya, Ma." "Oh, iya, duduk aja!" Luisa sedikit canggung. Ia tidak suka dengan Elsa, itu sudah jelas, tetapi Elsa yang malam ini datang ke rumahnya adalah Elsa yang tengah amnesia. "Mau minum apa?" Romi menurunkan ranselnya."Mau air putih saja. Apa saya boleh ambil sendiri ke dalam? Saya mau lihat-lihat rumah mertua." Elsa tersenyum lebar. Sekali lagi Luisa menatap Romi dengan penuh tanda tanya. Putranya itu hanya tersenyum tanpa berkata apapun ."Ada di sebelah kanan." Luisa menunjuk dapurnya. Elsa berjalan melewati mertuanya dengan sedikit membungkuk sopan. "Kenapa dia?" tanya Luisa tanpa suara pada Romi."Lagi bener," jawab Romi juga tanpa suara. Pemuda itu men

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   253. Istri Kedua

    "Gadis yang kemarin pacar Romi?" Elsa menaruh kembali gelas yang hampir saja menyentuh bibirnya. "Bukan, Ma, hanya dekat saja." Elsa meneruskan minum susu ibu hamil."Masih muda. Teman kampus?" Elsa mengangguk."Kayaknya suka Romi." Elsa tersenyum."Iya, kelihatan kok. Kalau tidak suka, mana mungkin berani ke sini hanya ingin tahu kenapa pesannya tidak dibalas." "Lalu kamu?" Bu Dian penasaran dengan raut wajah putrinya."Biasa saja. Tidak cemburu juga. Kehidupan Romi di luar sana bukan sepenuhnya menjadi urusan Elsa. Apalagi masalah hati. Elsa kira, mungkin akan bisa terus menjadi istri Romi, tetapi karena Elsa hamil dan Romi sebenarnya punya kekasih, lebih baik kami berpisah, Ma. Elsa gak papa.""Nak, k-kamu harus tarik ucapan kamu tadi," ujar Bu Dian terkejut. Elsa menggelengkan kepala."Kami masih bisa silaturahmi seperti saudara, Ma. Mama jangan khawatir." Elsa bangun dari duduknya sambil membawa piring kue berisi brownies.Bu Dian hanya bisa menatap kasihan pada putrinya. Nasib

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   252. Siapa Mutia?

    "Jadi kalian pacaran?" tanya Elsa pada Romi dan Mutia. "Kami teman, Mbak," jawab Mutia jujur. "Lalu, ada apa ke sini? Apa kamu belum tahu bahwa Romi sudah menikah?" tanya Elsa tanpa memutus pandangannya terhadap Mutia."Sudah tahu, hanya A Romi udah gak ke kampus dua hari. Saya kira sakit. Wa saya gak dibalas, hanya dibaca saja." Elsa tersenyum pada suaminya. "Karena dia sedang menjaga saya. Jangan sungkan, kalian bicara saja, saya gak mau ganggu. Saya mau istirahat.""Biar saya bantu, Mbak," ujar Romi sudah berdiri untuk memapah Elsa."Aku belum jompo." Elsa mencebik, lalu berjalan masuk ke kamar.Kini, Romi dan Mutia ada di taman belakang. Mutia canggung berduaan saja dengan Romi di rumah mertua lelaki itu."Jadi, apa yang membawa kamu sampai di sini? Kamu nekat sekali," kata Romi sambil menggaruk rambutnya yang tidak terlalu gatal. "Mutia hanya ingin tahu kabar A Romi. Karena pesan Mutia gak dibalas.""Aku gak papa, Mutia. Terima kasih atas perhatian kamu. Sekarang aku masih su

DMCA.com Protection Status