Share

Bab 297 Revenge

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-05-18 21:07:52

“Maaf, ada apa?” tanya seorang pelayan menghampiri seorang wanita yang terlihat tengah marah pada seorang pria. Mereka mengira jika Salwa dan Raja adalah sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

“Hey, Calm down, Honey!!” seru Raja sama sekali tidak marah pada wanita yang berada di hadapannya. Beruntung Salwa menyiramnya dengan teh dingin bukan teh panas yang mungkin bisa membuat kulit dadanya melepuh.

“Mas, tidak kenapa-kenapa?” seru seorang pelayan wanita menghampiri Raja.

“It’s okay,” jawab Raja dengan senyum sinis.

Raja mengambil tisu di atas meja lalu mengusap kemeja yang basah akibat tumpahan teh yang menodai pakaiannya.

“Maaf, Mas dan Mbak jika memiliki masalah tolong selesaikan di luar. Anda telah mengganggu kenyamanan para pengunjung resto.”

Seorang pelayan lain memanggil manajer restoran itu. Alhasil mereka mendapat teguran.

“Maaf, Pak. Ini hanya kesalahpahaman. Maklum istri saya sedang ngidam jadi sensitif.”

Dengan tanpa rasa malu Raja mengatakan itu pada manajer resto.

Sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 297 How stubborn ...

    “Ada apa Nuha?” tanya Aruni pada putrinya yang terlihat panik. Hari itu Aruni sedang berada di rumah Nuha. Ia mengunjungi putri kesayangannya yang tengah hamil muda. Ia mengkhawatirkan kondisinya.Mariyam Nuha terlihat panik saat mendengar kabar dari sekolah yang mengatakan bahwa Farah telah memukul teman sekelasnya hingga dilarikan ke rumah sakit.“Ummi,” imbuh Nuha menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan.“Apa Nuha? Apa terjadi sesuatu dengan anak-anak?” tanya Aruni bernada khawatir.“Ummi, aku harus pergi ke sekolah sekarang. Ummi, tunggu saja di rumah. Asyraf gak ada temannya soalnya.”“Iya tapi … ada apa?”“Ummi, Farah memukul temannya hingga dibawa ke rumah sakit. Huft, aku gak tahu apa yang terjadi. Tapi aku kaget kok bisa Farah bisa semarah itu pada temannya hingga berani memukulnya.”Nuha menceritakan apa yang didengarnya dari pengakuan wali kelas Farah.“Apa? Memukul? Anak itu masuk rumah sakit sehabis dipukul Farah? Separah itukah?” sahut Aruni tak percaya denga

    Last Updated : 2024-05-20
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 298

    “Aku akan bilang ke Abi. Kau tenang saja. Kau tidak akan dikeluarkan dari sekolah. Abi akan membantumu. Kalau Abi tak berhasil, Kiai Ashabi akan turun tangan. Semua orang menghormati beliau. Takkan ada yang berani melawan beliau.”Seorang bocah lelaki tampan mengusap kepala gadis kecil yang tengah duduk dengan wajah masam di sebuah taman bunga sekolah elit.“Gak usah repot-repot. Ibu pasti bisa menyelesaikannya. Argh, sayang Ayah masih di luar kota. Kalau Ayah datang, pasti si Gavin akan bersujud di bawah kaki Ayah. Tolong maafkan aku, Pak Darren yang terhormat!!!Gadis bermata hazel itu melenguh pelan. Bibirnya terlihat lucu saat memeragakan adegan memelas Gavin dalam dunia imajinernya.“Maafkan aku, Farah. Ini semua karena aku,” seru gadis berwajah imut sembari terisak. Ia duduk di sebelah Farah.“Tenanglah Nada. Kau tidak bersalah! Si Gavin emang anak nakal! Pasti masa depannya suram. Dia pantas dihajar. Belum tahu saya jago silat!!! Dia belum tahu aja Aunty Sally bisa menendang bo

    Last Updated : 2024-05-22
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 299 Resolve

    “Siapa gadis cantik ini?” tanya seorang pria dewasa saat melihat Farah berdiri mematung di depan ruangan eksklusif di mana putranya dirawat. Kebetulan pria itu baru saja keluar dari dalam ruangan itu.“Saya Farah, Om!”Farah mengulurkan tangannya pada pria berkaca mata di depannya. Pria tampan itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Gadis di depannya memakai seragam yang sama dengan seragam di mana putranya sekolah. “Saya teman sekolah Gavin, Om,” seru Farah dengan suara pelan. Ia begitu takut melihat pria dewasa di depannya. Jantungnya berdegup kencang.Pria itu masih memandang Farah dengan tatapan penuh telisik. Apakah benar Farah yang dimaksud ialah teman sekolah Gavin yang menghajarnya. Mana mungkin, anak secantik dan semanis itu melakukan sesuatu yang bar-bar pada putra semata wayangnya.“Assalamu’alaikum!!!” sapa wanita muda di belakang Farah. Kedatangan wanita berikutnya membuat pria itu semakin terkejut. Siapa lagi makhluk di depannya? ‘Siapa dia? Cantik sekali?,’ batin pr

    Last Updated : 2024-05-23
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 300 Ambition

    “Sudah, Tante, jangan nangis!! Raja memang khilaf,”Romi terus menenangkan ibunda Raja agar tidak terus menerus menangisi sikap putranya-yang ternyata kurang ajar dan tidak tahu diri.Sang ibu tidak menyangka jika Raja bisa melakukan hal memalukan. Ia berusaha melecehkan istri sahabatnya dan membakar kafe miliknya hanya karena cemburu. Padahal ia sudah berusaha mendidiknya dengan benar. Bahkan Raja sempat mondok di sebuah pesantren Islam modern di Jawa Timur.Selama bersekolah, Raja anak yang berprestasi baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang olahraga. Mengapa anak itu bisa mempermalukan dirinya dengan berusaha merebut istri orang?“Anak kurang ajar!! Tidak tahu diuntung!!! Kurang apa Ibu dan Bapakmu itu toh!!! Kami sudah memberikan yang terbaik untukmu! Mengapa kau mengkhianati kepercayaan kami??”“Perempuan banyak!! Mengapa terobsesi pada istri sahabatmu itu!!!”“Tante, sudah!! Semua sudah berlalu.”Romi memeluk tubuh tantenya agar berhenti memukul Raja dengan sapu. Sebelumn

    Last Updated : 2024-05-25
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 301 Happy ending

    SHIT!!!Daniel berusaha menghindari mobil yang terus mengejarnya dan berusaha menabraknya. Pria sangar dengan tubuh yang dipenuhi rajah ternyata salah mengira jika Daniel tak pandai dalam menaklukan medan jalan. Kemampuan Daniel dalam menaklukan motor trail jangan tanyakan namun kemampuannya juga dalam mengemudikan sebuah mobil dengan logo mercy tak kalah mumpuni.Karena deadline dikejar waktu, Daniel menambah kecepatan mobilnya sehingga melewati ambang batas. Ia mencari jalan berusaha menghindari mobil yang menguntitnya.Pria sangar yang merupakan orang suruhan seseorang untuk menghabisi Daniel kewalahan. Di luar ekspektasi, pria itu jauh tertinggal. Alhasil Daniel bisa pergi melesat meninggalkan mobil itu dan tiba di sebuah convention hall di mana istrinya akan mengikuti prosesi WISUDA meskipun terlambat.Daniel memarkirkan kendaraannya di area parkir gedung. Sebelum beranjak dari dalam mobil miliknya, ia tertegun sejenak. Ia tengah berpikir keras, siapakah orang yang berusaha mence

    Last Updated : 2024-05-28
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part 1

    Seorang pria berhidung bangir terlihat wara-wiri di depan sebuah ruangan bersalin. Ia tengah menunggu detik-detik kelahiran istrinya yang tengah berjuang melahirkan secara normal di usianya tak lagi muda.Sebelumnya seharusnya istrinya mengikuti prosedur sesar untuk melahirkan. Namun ternyata istrinya bersikukuh ingin melahirkan secara normal. Dengan sebuah alasan bahwa dirinya sehat secara fisik.Sebetulnya ia ingin menemani istrinya namun ketika ia masuk, ia mendapat telepon dari putrinya bahwasanya putrinya juga mengalami kontraksi. Sementara itu suaminya sedang pergi keluar kota karena menjadi mubaligh dalam sebuah tabligh akbar.Pria itu merasa heran sebab dari usia kandungan, istrinya yang lebih dulu hamil. Sementara itu putrinya lebih awal satu bulan. Oleh karena itu perkiraannya, seharusnya istrinya yang melahirkan lebih dulu.[Di mana sekarang?]Pria itu merogoh ponsel yang menghuni saku celananya lalu menghubungi putrinya-yang sedang berada dalam perjalanan menuju rumah saki

    Last Updated : 2024-05-30
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part 2

    Tiga tahun kemudian,“Ampun Baby, ampun! Tolong jangan marah-marah dong!!” seru seorang pemuda berambut pirang yang diikat asal. Penampilannya sangat berantakan. Kemejanya yang dikenakannya sudah kusut masai.Beberapa kali ia menghindari lemparan bantal cushion yang dilempar secara babi buta oleh istrinya.“Baby!! Jangan marah-marah dong! Nanti baby kita mau jadi pemarah,”“Au ah, aku sebel sama Mas Daniel,” Sang istri menghentakan kakinya kesal. Ia berjalan meninggalkan suaminya yang mematung di bibir pintu penghubung ruang tamu.“Ah, Sayang, jangan jalan cepat-cepat! Kau lupa sedang hamil muda,”Daniel terus mengekori istrinya yang masih menyimpan amarah hanya karena masalah sepele.“Aduh, ada apa ribut-ribut??”Kinanti menghampiri mereka yang terlihat seperti seekor kucing dan anjing.“Mami, Mas Daniel …” imbuh Salwa mengadu pada mama mertua dengan rengekan kecil persis seperti anak bungsu Kinan.Kinan merangkul menantunya lalu mengusap lengannya. “Ada apa? Coba ceritakan ke Mami?

    Last Updated : 2024-05-31
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part 3

    Seketika Salwa mengusap perutnya dengan perasaan pilu ketika melihat sosok gadis mungil bernama Shakira. Ia seharusnya lebih bersabar dalam hal apapun. Saat ini Kania tengah terguncang karena putrinya tak sesuai harapannya.Salwa baru sadar mengapa Kania menamai putrinya dengan Shakira yang berarti rasa syukur. Melalui Syakira, semua orang bersyukur. Salwa mengayunkan kakinya mendekati gadis kecil berusia tiga tahun itu lalu berjongkok seraya berkata, “Kira, ini boneka untukmu.”Salwa memeluk Shakira meskipun gadis cantik itu tak meresponnya. Namun justru yang merespon wanita yang tengah hamil muda itu adik bungsunya.“Teteh, makasih bonekanya!” imbuh Shafea memeluk sang kakak, mewakili Shakira. Shafea terlihat lebih dewasa ketimbang umurnya. Bahkan ia mengasuh keponakannya-Shakira yang berusia tak jauh beda dengannya.“Sama-sama, bungsu!!”Salwa pun memeluk adiknya dengan erat dan menghujani wajahnya dengan ciuman rindu.Salwa dan Daniel hanya akan pulang ke Bogor akhir pekan atau sa

    Last Updated : 2024-05-31

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status