Share

Bab 292 Malam pertama

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-09 06:51:38
Dua minggu kemudian

“Permisi, Mas,” imbuh seorang wanita paruh baya berada di bibir pintu masuk ruang kerja suaminya.

Sang suami menoleh lalu tersenyum. “Masuk, Sayang!” serunya bernada lembut.

Namun buru-buru istrinya menaruh telunjuknya pada bibirnya.

“Psstt! Jangan panggil Sayang! Malu sama anak-anak.”

Istrinya tertawa sumbang mengatakan itu. Paradoks memang. Ia senang dipanggil dengan sebutan mesra oleh suaminya namun ia tidak ingin panggilan mesra itu terdengar oleh anak-anak mereka.

“Jadi kalau panggil Sayang saat berduaan boleh?” imbuh suaminya. Ia mematikan laptopnya dan menyudahi pekerjaannya. Ia tidak ingin menghabiskan waktu dengan pekerjaan ketika istrinya berada di sana.

Sisi lain, istrinya merasa tak enak hati karena mengganggu konsentrasi suaminya yang tengah memeriksa neraca laporan keuangan pemasukan restoran.

“Mas Naufal, aku ke sini hanya ingin mengantarkan kopi. Supaya Mas gak ngantuk.”

Aruni mengatakan maksud kedatangannya. Ia mengambil tempat duduk di
Piemar

Assalamualaikum, afwan, lagi kurang sehat n sibuk duta jadi tidak update teratur...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Kamelia
more bab thor
goodnovel comment avatar
Yani
bocil kematian hahah
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
wkwkkwk..kirainn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 293 Malam yang mendebarkan

    “Mas, jangan marah dong! Kasihan mereka. Lagipula mereka hanya menginap malam ini saja. Ibunya sedang ngidam.”Salwa berusaha membujuk suaminya yang merajuk. Daniel kecewa karena rencananya gagal untuk melakukan ritual malam pertama. Ia memilih tidur di sofa sedangkan ke tiga keponakannya menguasai tempat tidurnya.Kehamilan Nuha sudah tersebar. Mau tidak mau ia mengumumkan kehamilannya pada keluarga dengan berat hati. Terkadang ia merasa malu karena anak-anaknya masih kecil ia sudah hamil lagi. Itulah alasan wanita berhati lembut itu menutupi kehamilannya.Saat ke tiga anak yang menggemaskan itu tidur, Salwa ikut berbaring di samping suaminya di sofa yang terletak tak jauh dari ranjang besar itu.“Mas Daniel, Mas Daniel jangan marah dong. Besok bagaimana kalau kita ke apartemen? Hum, kita bisa …”“Bisa se* di sana?” Daniel berbalik lalu tersenyum menatap istrinya.Gadis itu pun mengangguk mantap. “Ayo, kita tidur bersama mereka,” ajak gadis itu menarik tubuhnya untuk bangkit dari po

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 294 Unboxing

    Malam itu suasana teramat sunyi. Hanya terdengar suara desahan dan lenguhan bersahut-sahutan di balik temaram kamar berukuran luas sebuah apartemen mewah itu.Malam itu menjadi malam panjang nan syahdu bagi sepasang suami istri yang saling mencintai. Akhirnya setelah penantian panjang, pria bermanik amber berhasil menyentuh istrinya. Seorang wanita yang sudah lama ia nantikan kehadirannya. Seorang wanita yang sudah berhasil memporak porandakan setengah kewarasannya.Beberapa kali pria itu membawa sang istri menuju nirwana untuk merasakan surga dunia. Peluh membasahi tubuh mereka yang tengah bergumul di bawah selimut yang sama.“Mas,” imbuh Salwa saat merasakan tubuh suaminya menindih tubuhnya yang polos. Ia merasa lengket dan tidak nyaman.Suara deru nafas suaminya terdengar berisik di indera pendengarannya.Karena tidak ada sahutan dari pria bertelanjang dada itu, Salwa mendorong dadanya hingga berguling ke samping.“Ish, Baby, kenapa dorong Mas?” seru pria itu tanpa merasa bersalah.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 295 Mulai curiga

    “Sayang, maafin Mas ya terlambat pulang,”Daniel beberapa kali menoel punggung istrinya agar berbalik dan tak mengabaikannya.Salwa marah karena suaminya pulang terlambat bahkan sampai malam hari. Di luar dugaan, Daniel harus menyelesaikan pekerjaan di lokasi proyek. Ada sedikit masalah di lapangan. Rupanya, lokasi proyek yang akan dibangunnya tengah bermasalah. Lokasi tersebut berada dalam sengketa. Oleh karena itu Daniel harus turun langsung berhubungan dengan si pemilik lokasi tanah berukuran hektaran tersebut.Salwa kesal karena seharian ia berada di dalam apartemen. Lebih tepatnya terkurung di sana karena Daniel membawa kartu akses apartemen itu. Alhasil seolah ia berada di dalam penjara.Eh hemDaniel berdehem untuk menormalkan perasaannya.“Do you want to build a snowman??”Daniel meniru suara Elsa dalam film frozen yang cukup fenomenal itu.Okay. Salwa hargai usahanya untuk menghiburnya.Tak mempan. Istrinya menepis tangannya lalu menarik selimut hingga menutupi tubuhnya.Dani

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 296 Bertemu bajingan

    “Sayang, bisa gak?”Daniel bertanya pada istrinya yang tengah meracik espresso sesuai instruksinya.Salwa terlihat anteng mencoba membuat secangkir espresso. Ia senang mempelajari hal-hal baru.Ia menggiling beberapa biji kopi lalu menyeduhnya. Di belakangnya Daniel tengah merapikan berbagai toples berisi aneka jenis kopi dan memasukkannya ke dalam kabinet yang menggantung di depannya.Tiba-tiba istrinya mengaduh. “Aduh, panas!”Tak sengaja air panas mengenai tangannya karena kurang hati-hati.“Ya ampun sally, kenapa gak hati-hati!” seru Daniel panik ketika melihat Salwa kurang hati-hati dalam menuangkan kopi espresso ke dalam cangkir keramik. Daniel buru-buru menarik tangan istrinya dan membasuhnya di bawah air yang mengalir selama dua puluh menit untuk menetralkan suhu kulitnya. Untung wastafel berada dekat. Salwa kurang fokus dalam membuat kopinya. Sembari melakukan step brewing kopi, ia masih kepikiran tentang apa yang terjadi pada kafe itu. Perbincangan karyawan kafe tadi mengu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 297 Revenge

    “Maaf, ada apa?” tanya seorang pelayan menghampiri seorang wanita yang terlihat tengah marah pada seorang pria. Mereka mengira jika Salwa dan Raja adalah sepasang kekasih yang sedang bertengkar.“Hey, Calm down, Honey!!” seru Raja sama sekali tidak marah pada wanita yang berada di hadapannya. Beruntung Salwa menyiramnya dengan teh dingin bukan teh panas yang mungkin bisa membuat kulit dadanya melepuh.“Mas, tidak kenapa-kenapa?” seru seorang pelayan wanita menghampiri Raja.“It’s okay,” jawab Raja dengan senyum sinis. Raja mengambil tisu di atas meja lalu mengusap kemeja yang basah akibat tumpahan teh yang menodai pakaiannya.“Maaf, Mas dan Mbak jika memiliki masalah tolong selesaikan di luar. Anda telah mengganggu kenyamanan para pengunjung resto.”Seorang pelayan lain memanggil manajer restoran itu. Alhasil mereka mendapat teguran.“Maaf, Pak. Ini hanya kesalahpahaman. Maklum istri saya sedang ngidam jadi sensitif.”Dengan tanpa rasa malu Raja mengatakan itu pada manajer resto. Sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 297 How stubborn ...

    “Ada apa Nuha?” tanya Aruni pada putrinya yang terlihat panik. Hari itu Aruni sedang berada di rumah Nuha. Ia mengunjungi putri kesayangannya yang tengah hamil muda. Ia mengkhawatirkan kondisinya.Mariyam Nuha terlihat panik saat mendengar kabar dari sekolah yang mengatakan bahwa Farah telah memukul teman sekelasnya hingga dilarikan ke rumah sakit.“Ummi,” imbuh Nuha menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan.“Apa Nuha? Apa terjadi sesuatu dengan anak-anak?” tanya Aruni bernada khawatir.“Ummi, aku harus pergi ke sekolah sekarang. Ummi, tunggu saja di rumah. Asyraf gak ada temannya soalnya.”“Iya tapi … ada apa?”“Ummi, Farah memukul temannya hingga dibawa ke rumah sakit. Huft, aku gak tahu apa yang terjadi. Tapi aku kaget kok bisa Farah bisa semarah itu pada temannya hingga berani memukulnya.”Nuha menceritakan apa yang didengarnya dari pengakuan wali kelas Farah.“Apa? Memukul? Anak itu masuk rumah sakit sehabis dipukul Farah? Separah itukah?” sahut Aruni tak percaya denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 298

    “Aku akan bilang ke Abi. Kau tenang saja. Kau tidak akan dikeluarkan dari sekolah. Abi akan membantumu. Kalau Abi tak berhasil, Kiai Ashabi akan turun tangan. Semua orang menghormati beliau. Takkan ada yang berani melawan beliau.”Seorang bocah lelaki tampan mengusap kepala gadis kecil yang tengah duduk dengan wajah masam di sebuah taman bunga sekolah elit.“Gak usah repot-repot. Ibu pasti bisa menyelesaikannya. Argh, sayang Ayah masih di luar kota. Kalau Ayah datang, pasti si Gavin akan bersujud di bawah kaki Ayah. Tolong maafkan aku, Pak Darren yang terhormat!!!Gadis bermata hazel itu melenguh pelan. Bibirnya terlihat lucu saat memeragakan adegan memelas Gavin dalam dunia imajinernya.“Maafkan aku, Farah. Ini semua karena aku,” seru gadis berwajah imut sembari terisak. Ia duduk di sebelah Farah.“Tenanglah Nada. Kau tidak bersalah! Si Gavin emang anak nakal! Pasti masa depannya suram. Dia pantas dihajar. Belum tahu saya jago silat!!! Dia belum tahu aja Aunty Sally bisa menendang bo

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 299 Resolve

    “Siapa gadis cantik ini?” tanya seorang pria dewasa saat melihat Farah berdiri mematung di depan ruangan eksklusif di mana putranya dirawat. Kebetulan pria itu baru saja keluar dari dalam ruangan itu.“Saya Farah, Om!”Farah mengulurkan tangannya pada pria berkaca mata di depannya. Pria tampan itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Gadis di depannya memakai seragam yang sama dengan seragam di mana putranya sekolah. “Saya teman sekolah Gavin, Om,” seru Farah dengan suara pelan. Ia begitu takut melihat pria dewasa di depannya. Jantungnya berdegup kencang.Pria itu masih memandang Farah dengan tatapan penuh telisik. Apakah benar Farah yang dimaksud ialah teman sekolah Gavin yang menghajarnya. Mana mungkin, anak secantik dan semanis itu melakukan sesuatu yang bar-bar pada putra semata wayangnya.“Assalamu’alaikum!!!” sapa wanita muda di belakang Farah. Kedatangan wanita berikutnya membuat pria itu semakin terkejut. Siapa lagi makhluk di depannya? ‘Siapa dia? Cantik sekali?,’ batin pr

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status