Share

Bab 261 Overreacted!

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-25 23:06:07

“Kalian bersama Salwa? Ya ampun. Saya sudah mencarinya kemana-mana. Tadi dia kejebak tawuran. Di mana Salwa sekarang?” cecar Daniel langsung menanyakan keberadaan tunangannya pada dua wanita muda-yang berwajah pucat pasi.

Di counter kasir Daniel lupa akan mengisi top up e toll di sana. Konsentrasinya pecah, langsung mengingat wanitanya.

“Um, iya,” sahut Inez.

“Nggak,” sahut Irene.

Ke dua wanita tadi menjawab dengan tidak sinkron, semakin membuat Daniel curiga. Apalagi mereka terlihat panik dan berbicara dengan tergeragap.

“Di mana Salwa? Tadi aku dengar kalian mengatakan Salwa bersama kalian.”

Daniel bertanya kembali karena merasa sangsi akan jawaban mereka.

Irene dan Inez saling lirik penuh arti. Beberapa detik mereka termangu karena tak mampu berdusta.

‘Tunggu, Salwa terjebak tawuran. Tapi dia dibawa oleh Kak Raja ke apartemennya. Kak Raja telah memberinya minuman. Dia ingin menjebak Salwa.’

Irene mengumpulkan informasi yang memberinya ide cemerlang. Ide yang bisa menyelamatkan mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
kak, update donk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 262 Overreacted 2

    “Ampun, Mom!” Daniel memekik tatkala Kinan menjewer telinganya seperti pada anak kecil. Bukan tanpa alasan Kinan marah. Ia mengira jika Daniel telah membawa seorang wanita ke kamarnya. Ia begitu saja terbawa emosi setelah mendengar para ART menggunjingnya.Daniel berusaha melepas cengkraman tangan Kinan yang cukup kuat. Kinan memang masih meragukan perubahan sikap Daniel. Hingga detik itu ia masih merasa sangsi jika Daniel benar-benar telah berubah. Dengan pertimbangan bahwa Daniel itu sosok yang addicted terhadap sesuatu. Secara dulu ia pernah kecanduan obat terlarang dan wanita.“Kenapa kau bawa perempuan sembarangan ke rumah? Dasar anak kurang ajar!” omel Kinan semakin mengencangkan cengkraman tangannya. Telinga Daniel yang putih bersih sampai memerah.Mendengar Kinan mengatakan hal itu, seketika tawa pecah di bibir Daniel.“Apa? Wanita sembarangan?” Daniel tertawa lepas. Barulah setelah melihat Daniel tertawa, Kinan melepas jewerannya.“Maksudmu?” tanya Kinan mengerutkan hidung

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 263 Awkward

    “Dokter! Hey, Dokter!”Daniel memanggil Salwa dengan sebutan dokter. Sengaja, ia hanya ingin gadis itu menoleh dan menunggunya. Salwa berjalan begitu cepat mendahuluinya.Saat ini mereka sedang berada di lorong rumah sakit pergi untuk membesuk Naufal dan Sahila. Daniel mengantar Salwa dengan senang hati ke sana. “Um,” gumam Salwa menghentikan langkah kakinya dengan memberengut kesal. Pasalnya, Daniel menjadi pusat atensi karena terkesan sedang mengejar dirinya.Bisakah berjalan bersisian bersama? Daniel menginginkan hal sederhana itu. Mereka berjalan bersisian dan menikmati momen berdua. Bukan tanpa alasan, mereka tidak pernah sengaja memiliki waktu bersama setelah bertunangan, berbeda saat masih mereka sebagai ipar, justru mereka sering memiliki waktu bersama. “Jalannya cepet amat sih, Dok! Mau ke mana emang? Mau ke hatiku?” imbuh Daniel menatap lekat kekasih hati dengan tatapan hangat sehangat terik mentari saat musim semi. Daniel menyematkan senyum yang manis pada gadis itu-yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 264 Makhluk bernama wanita

    “Makasih,” imbuh seorang gadis berkerudung berwarna putih dan mengenakan seragam rumah sakit.“Hum, sama-sama,” sahut pemuda dengan setelan kurta itu mengangguk. Ia mengira jika calon istrinya berterima kasih padanya karena telah membesuknya. Ternyata, pria itu keliru. Gadis itu mengatakan ucapan terima kasih untuk hal lain.Mereka tengah berada di taman rumah sakit. Wanita muda itu merasa jenuh berada di dalam ruangan sehingga ia dibantu perawat untuk berjalan-jalan.Namun saat ia sendirian, seorang pemuda alim yang tak lain calon suaminya menghampirinya. Gadis itu sempat terkejut karena mengira jika pria itu sudah pulang namun ternyata pria itu mencarinya karena ingin menyerahkan sesuatu padanya. Sebuah buku motivasi.Mereka adalah sepasang kekasih, Kania dan Ustaz Baihaqi.Kania mengulum senyum saat mendengar jawaban Ustaz Baihaqi. Pria itu bahkan tak berani menatapnya. Sayang, Salwa mengatakan padanya bahwa ustaz itu sangat menyebalkan dan menjengkelkan. Ia tidak menyukainya sec

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 265 No more anger

    “Halo! Kak Raja!”Salwa mengulum senyum saat ia menyapa Raja yang berada di hadapannya.Saat Salwa mencari Daniel, ia justru menemukan Raja yang sedang berjalan di sebuah lorong yang sepi rumah sakit. Awalnya ia ingin sekali menghukum Raja atas apa yang ia lakukan padanya. Namun ia berupaya keras mengendalikan dirinya. Akal warasnya masih bekerja. Ia masih berada di rumah sakit. Tak mungkin berbuat keributan di sana. Bisa-bisa ia diseret oleh pihak keamanan atau dilaporkan pada pihak berwajib. Awalnya ...Salwa berpura-pura tidak mengingat kejadian di mana akan dijebak oleh Raja kemarin. Sehingga ia akan bersikap seperti biasa pada pemuda tampan bermuka dua yang tengah berdiri pongah di hadapannya.Tunggu, wajah Raja lebam bekas dipukul.‘Hum, mungkin Kak Romi yang memukulnya. Belum seberapa,’ batin Salwa.“Kak Raja, makasih kemarin sudah menolongku.”Salwa membuka suara, penasaran ingin melihat reaksinya. Padahal dalam hati ia mengumpat habis-habisan pemuda itu.Raja tertawa menden

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 266 Bad news

    Salwa tak berniat menceritakan apa yang terjadi di antara dirinya dan Raja pada Daniel Dash. Kecurigaan dan kecemburuan dirinya pada Daniel akibat cerita yang ia dengar dari Raja.Ia masih menimang-nimang karena takut jika Daniel akan menghukum Raja. Ia takut jika Daniel akan melewati batas dan berurusan dengan hukum. Bukan tanpa alasan ia melakukannya. Daniel akan seperti orang tidak waras saat marah.Namun ia mempunyai strategi untuk mengantisipasi masalah tersebut. Ia ingin Daniel tak lagi bekerja sama dengan Raja. Ia ingin Daniel mengelola kafe mandiri, tanpa campur tangan pria bermuka dua itu. Ia akan membicarakan hal itu pada waktu yang tepat.“Jadi, sebetulnya kenapa Sally marah bangetbpada Mas? Mas kan sudah minta maaf. Mas hanya bercanda,” tanya Daniel setelah melihat suasana hati Salwa melunak.Siapa yang tidak meleleh hatinya ketika mendengar suara merdu seorang pria tampan menyanyikan lagu cinta untuknya. Namun wanita tetap saja wanita yang selalu memiliki hobi mencari per

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 267 permintaan terakhir

    Mendengar kabar tentang Sahila yang telah bangun dari koma membuat semua anggota keluarga datang membesuknya ke rumah sakit, tak terkecuali Nuha, Darren, Salwa dan Daniel.Niat untuk makan malam di luar dibatalkan sebab mereka langsung pergi ke rumah sakit. Apalagi setelah mendengar kabar dari Aruni via sambungan telepon bahwa kondisi Sahila buruk.Setiba di rumah sakit, suasana penuh duka cita menyelimuti atmosfer di sana. Aruni dengan wajah yang sendu memeluk satu per satu putrinya.“Ummi, bagaimana kondisi Mama Sahila?” tanya Nuha dengan berderai air mata.Aruni mengusap air mata yang jatuh di pipi putrinya. “Bagaimana ya? Ummi bingung menjelaskannya. Mama Sahila sudah siuman tetapi kondisinya masih kritis karena ia mengalami banyak luka dan cedera serius. Ummi merasa dia … doakan saja Nuha! Bacakan alquran.”Aruni menasehati putrinya.Mendengar kata-kata ibunya yang penuh kepasrahan, semakin membuat Nuha tak mampu membendung air matanya.Sebagai suami yang siaga, Darren langsung m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 268 Duka dan air mata

    Tubuh Aruni bergetar hebat tatkala mendengar permintaan Sahila yang tak masuk akal. Mendadak ia tak bisa berpikir. Bibirnya terkatup rapat. Ia dilanda bingung. Keringat sebesar biji kopi muncul di pelipisnya. Satu sisi wanita yang jarang bicara itu sudah berjanji akan memenuhi permintaan Sahila. Namun sisi lain ia tak mungkin memenuhi permintaan Sahila untuk yang satu itu-di mana ia harus menikah dengan Naufal, suaminya. Tak pernah terpikirkan lagi bayangan pernikahan di kepalanya karena sudah terlanjur nyaman menyendiri. Sempat, ia goyah ketika H Karim terus gencar mendekatinya. Ia pun sempat meminta petunjuk kepada Allah pada seperempat malam terakhir soal apakah ia akan menerima jodoh lain selain mantan suaminya yang telah tiada. Namun Allah selalu menunjukkannya melalui cara lain. Salwa ialah satu-satunya putrinya yang menolak keras ia untuk menikah lagi. Ia tak mau menerima ayah sambung. Oleh karena itu siapapun pria yang berusaha mendekatinya maka ia harus dihadapkan pada putr

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 269 Exhausted

    Prosedur pemulangan jenazah dari rumah sakit sudah selesai termasuk surat pernyataan kematian. Selanjutnya, jenazah diboyong ke kediaman utama Naufal untuk disholatkan oleh keluarga besar. Para pelayat pun mulai berdatangan dimulai sanak famili, tetangga, teman hingga kolega. Mereka ikut mengantarkan kepergian Sahila dengan doa yang terus melangit. Tanpa mengambil tempo, jenazah langsung diboyong ke TPU mewah untuk dimakamkan. Siang itu proses pemakaman Sahila telah usai. Satu per satu pelayat pun undur diri.Aruni mendampingi Naufal pergi kembali ke rumah sakit. Sementara itu Kania didampingi suaminya pulang ke rumahnya.Usai pemakaman berlangsung. Naufal masih harus dirawat di rumah sakit untuk menjalani pengobatan dan terapi. Dengan sabar Aruni menemaninya dan melayaninya seperti sebelumnya ia melayani Kania yang tengah sakit tanpa banyak bicara.Ia bahkan meminta ijin pada Rasyid untuk menemani Naufal selama pengobatan. Rasyid sama sekali tidak keberatan. Ia tinggal bersama Alwi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status